Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS SINTESA TINDAKAN OPEN REDUCTION INTERNAL

FIXATION PADA PASIEN DENGAN FRAKTUR TERBUKA TIBIA


FIBULA DEXTRA DI RUANG INSTALASI BEDAH GAWAT
DARURAT RSUD Dr. MOEWARDI

DISUSUN OLEH :

SITI AISYAH

NIM : P27220018214

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI NERS
2018
Hari : Jum’at
Tanggal : 30 november 2018
Jam : 05.00 WIB
A. Keluhan Utama
Pasien datang karena kecelakan
B. Diagnosa Medis
Fraktur terbuka Tibia Fibula Dextra
C. Dasar Pemikiran
Pasien segera dilakukan operasi ORIF dikarenakan sangat beresiko terjadinya infeksi
dengan keadaan fraktur terbuka
D. Prinsip tindakan keperawatan
1. Persiapan Pasien
 Persetujuan tindakan operasi
 Pasien memakai baju operasi khusus pasien
 Pasien diposisikan pada posisi supinasi di meja operasi
 Pasien diberikan sub arachnoid block (SAB)
 Memasang plat diathermi pada tungkai kaki kiri
 Melakukan desinfektan pasien dengan povidon iodin 10 %.
2. Persiapan Lingkungan.
 Menata ruangan dengan mengatur penempatan kursi, mesin suction, mesin
cauter disebelah kiri meja operasi, meja instrument,troli waskom dan meja
mayo sesuai dengan kebutuhan dan luas kamar operasi.
 Cek lampu operasi, mesin suction, dan couter.
 Memberi alas perlak dan linen pada meja operasi
 Menempatkan tempat sampah yang sesuai agar mudah penggunaannya

3. Persiapan Alat
a) Instrumentasi Dasar (Di Meja Mayo)
1) Handle Mess (sclap blade and handle) no.4/3 : 1/1 buah
2) Gunting Metzenbaum (metzenboum scissor) : 1 buah
3) Gunting benang (surgical scissor) : 1 buah
4) Desinfeksi klem (washing & dressing forcep) : 1 buah
5) Pinset Chirurgis (dissecting forcep) : 2 buah
6) Pinset Anatomis (tissue forcep) : 2 buah
7) Duk Klem (towel klem) : 5 buah
8) Klem Pean sedang / besar (delicate haemostatic forcep) :2/2 buah
9) Kocker lurus (kocher klem) : 2 buah
10) Nald Foeder (needle holder) : 2 buah

b) Instrumentasi Tambahan ORTHO (Di Meja Mayo)


1) Bone tang : 2 buah
2) Hak gigi tajam : 2 buah
3) Retractor kobra : 2 buah
4) Raspatorium : 1 buah
5) Bone kuret : 1 buah
6) Bone reduction : 1 buah
7) Langenbak : 2 buah
8) Knable tang : 1 buah
9) Bender : 1 buah

c) Instrumentasi Penunjang (Di Meja Operasi)


1) Selang suction : 1 buah
2) Bengkok : 2 buah
3) Kabel cauter : 1 buah
4) Cucing : 4 buah
5) Bor : 1 buah
6) Mata bor : 1 buah
7) Screw driver : 1 buah
8) Narrow plate : 1 buah
9) Kunci bor : 1 buah
10) Screw : 1 buah
11) Set wire : 1 buah

d) Set Linen (Di Meja Operasi)


1) Gawn operasi : 6 buah
2) Doek besar : 2 buah
3) Doek panjang : 2 buah
4) Doek kecil : 4 buah
5) Sarung meja mayo : 1 buah
6) Handuk steril : 3 buah
e) TROLI WASHKOM
1) Baskom besar : 2 buah
2) Bengkok : 1 buah
3) Cucing kecil : 1 buah
4) Cucing besar : 1 buah
f) Bahan Habis Pakai
1) Handscoen steril no 6,5/7/7,5 : sesuai kebutuhan
2) Mess no. 22 : 1 buah
3) NaCl 0,9 % : ± 1 liter
4) Povidon Iodine : ± 100 cc
5) Benang Chromic catgut 2/0 : 1 buah
6) Benang silkam 3/0 : 1 buah
7) Kasa : 40 buah
8) Sufratul : 1 buah
9) Hipavik : secukupnya
10) Cateter no 16 : 1 buah
11) Urobag : 1 buah
12) NGT : 1 buah
13) Spuit 10 cc : 1 buah

E. Instrumentasi Teknik
1. Pasien datang, mengecek kelengkapan pasien
2. Tulis Identitas pasien di buku register dan buku kegiatan
3. Sign In: (Identitas pasien,area operasi,tindakan operasi,lembar
persetujuan,penandaan area operasi,kesiapan mesin,obat-obatan anastesi,pulse
oksimetri,riwayat alergi serta penyulit airway atau resiko operasi)
4. Bantu memindahkan pasien ke meja operasi
5. Atur posisi pasien dengan posisi supine
6. Pasien dilakukan pembiusan secara SAB
7. Perawat sirkuler memasang ground diatermi pada tungkai kaki kanan pasien
8. Perawat sirkuler memasang kateter no.16
9. Perawat sirkuler membersihkan area operasi dengan hibiscrub kemudian
keringkan dengan duk kecil steril.
10. Instrumen melakukan cuci tangan (surgical scrub), memakai scort (gowning)
dan sarung tangan steril (gloving)
11. Instrumen membantu memakaikan scort dan sarung tangan steril pada tim
operasi.
12. Berikan kepada operator bengkok yang berisi povidone iodine 10 % dan
deppers steril dan desinfeksi klem untuk desinfeksi area operasi
13. Melakukan drapping:
- Berikan duk kecil untuk membungkus bagian proximal cruris dan duk klem
untuk memfiksasi.
- Berikan duk kecil untuk membungkus kaki dan jari dan membalutnya
dengan tensocrep steril.
- Untuk menutup bagian kepala dan seluruh badan berikan duk besar,
kemudian memfiksasinya dengan duk klem.
14. Dekatkan meja instrumen dan meja mayo
15. Pasang kabel couter dan selang suction diikat dengan kasa dan fiksasi dengan
duk klem 1 buah.
16. Time Out: (Perkenalan tim operasi dan tugasnya masing-masing,konfirmasi
nama,jenis tindakan dan area operasi,pemberian antibiotik profilaksis,antisipasi
kejadian kritis dan kebutuhan instrumen radiologi) kemudian operator
memimpin do’a menurut kepercayaan masing-masing.
17. Berikan mess I no.22 dan pinset chirurgis (1) pada operator dan klem dan kasaa
kering pada asisten, operator melakukan insisi kulit.
18. Berikan couter kepada operator untuk menginsisi fat-fasia.
19. Berikan langenbeck untuk memperluas lapang operasi dan beri gunting
metzembaum untuk membuka fasia-muskulus hingga tampak tulang.
20. Beri raspat (1) kepada operator untuk membersihkan tulang dari muskulus.
21. Beri hofman/kobra (2) pasang di kanan dan kiri tulang yang fraktur.
22. Berikan bone tang (1) untuk mengangkat tulang, kemudian asisten memfiksasi
di bagian distal tulang dekat fragmen fraktur.
23. Berikan raspat (1) pada operator untuk membersihkan tulang yang fraktur,
asisten meninggikan bagian tulang yang proksimal dengan hofman dan
operator membersihkan dengan raspatorium.
24. Berikan bone tang (1) untuk mengangkat tulang, kemudian asisten memfiksasi
di bagian proksimal tulang, dekat dengan fraktur.
25. Berikan knable tang (1) pada operator untuk mengambil kallus.
26. Berikan bone curet (1) pada operator untuk membersihkan ujung-ujung tulang
dan semprot dengan NS 0,9%
27. Berikan 2 bone tang kepada operator untuk dilakukan reposisi.
28. Berikan plate kepada operator sesuai dengan kebutuhan (narrow plate 6 hole)
29. Beri bor pada operator, kemudian operator melubangi tulang sesuai dengan
hole yang ada di plate menggunakan bor, semprot dengan spuit 10 cc berisi NS
0,9% (disemprot saat mengebor), suction cairan yang ada.
30. Kemudian setelah di bor berikan pengukur/penduga untuk menentukan ukuran
screw lalu berikan tapper untuk membuat alur kemudian berikan screw sesuai
ukuran.
31. Setelah plate dan screw terpasang bersihkan daerah operasi dengan NS dan
kassa steril.
32. Berikan drain (menggunakan NGT 16) kepada operator.
33. Berikan nalpoedel yang sudah dipasang crhromic catgut 2/0 pada operator
untuk menjahit daerah insisi. Berikan klem pada asisten untuk menjepit benang
dan berikan gunting kasar untuk memotong/menggunting benang. Bagian yang
di jahit adalah fasia dan fat.
34. Lalu berikan silkam 3/0 dan needle holder untuk menjahit kulit.
35. Bersihkan luka dengan kassan basah dan kering, tutup dengan sufratule dan
kassa kering.
36. Balut dengan tensocrap no.6, operasi selesai dan rapikan pasien.
37. Perawat instrument menginventaris alat-alat dan bahan habis pakai, mencuci
dan mensetting ulang alat dan ruangan dirapikan kembali.
F. Analisis Tindakan

Fraktur terbuka

Kontak dengan lingkungan luar

Resiko infeksi

Operasi ORIF

G. Bahaya dilakukannya tindakan


Pasien segera dilakukan operasi ORIF dikarenakan sangat beresiko terjadinya infeksi
dengan keadaan fraktur terbuka

H. Hasil yang di harapkan setelah dilakukan tindakan


Plate terpasang dengan baik dan luka tertutup dengan rapi

Mengetahui
Mahasiswa Praktikan Pembimbing Klinik/CI

( Siti Aisyah ) (......................................)


DAFTAR PUSTAKA

Yayuk indah lestari.2016. Instrumen teknik ORIF. Diakses pada Scribd.com tanggal
1 desember 2018

Anda mungkin juga menyukai