Disusun Oleh:
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
paper Studi Kelayakan Bisnis dan Evaluasi Proyek ini dapat tersusun hingga
selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari
pihak Dosen penggajar mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis dan Evaluasi Usaha
yang telah membantu dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.
Dan harapan kami semoga paper ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi dari paper ini agar menjadi lebih baik lagi.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................... 1
1.2 Tujuan................................................................................................... 2
1.3 Manfaat................................................................................................. 2
BAB II ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
2.1. Peluang Pasar........................................................................................ 3
2.2. Perkembangan Pasar............................................................................. 6
2.3.Target Konsumen................................................................................... 6
2.4. Wilayah Pemasaran................................................................................ 6
2.5. Situasi Persaingan................................................................................ . 7
2.6. Jenis, Jumlah dan, Harga Produk.......................................................... 7
2.7.Keunggulan............................................................................................ 7
2.8. Jumlah Penjualan.................................................................................. 8
2.9. Perindustraian Produk, Promosi dan, Pembayaran............................... 8
BAB III ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGIS
3.1. Deskripsi Usaha................................................................................... 9
3.2. Rencana Produksi................................................................................ 12
BAB IV ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN
3.1. Bentuk Usaha....................................................................................... 16
3.2. Struktur Organisasi.............................................................................. 16
3.3. Jumlah Tenaga Kerja............................................................................ 16
BAB V RENCANA KEUANGAN
5.1. Perkiraan Investasi............................................................................... 17
5.2. Biaya Oprasional................................................................................. 18
5.3. Sunber Pembiayaan............................................................................. 19
5.4. Perkiraan Benefit.................................................................................. 19
5.5. Proyeksi Laba, Rugi dan Arus Kas...................................................... 20
5.6. Analisis Kriteria Investasi.................................................................... 29
5.7. Pay Back Period dan Break Event Point.............................................. 34
BAB VI PENUTUP
6.1. Kesimpulan.......................................................................................... 37
6.2. Saran.................................................................................................... 37
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Tujuan dari penulisan ini adalah menganalisa usaha ternak petelur dengan
meneliti dalam sudut pandang pemasaran dan mengetahui penilaian metode Gross
B/C, Net B/C, BEP, PBP, NPV, IRR, PI.
1.3. Manfaat
Mengetahui analisa usaha ternak petelur dari dalam sudut pandang pemasaran
serta mengetahui penilaian metode Gross B/C, Net B/C, BEP, PBP, NPV, IRR, PI.
BAB II
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
untuk persentase penjualan kapita di Indonesia dapat dilihat dari table berikut ini :
Tabel 1. Persentase penjualan telur pada beberapa lembaga pemasaran dari peternak
ayam ras petelur di Indonesia (Jawa Barat, Bali dan Sulawesi Selatan)
Pada tabel. 2 di atas merupakan produksi telur dari tahun 2013-2017 seluruh
Provinsi di Indonesia. Produksi telur dari tahun 2013-2017 di Bali meningkat 0,89
% tiap tahunnya. Jumlah produksi telur terbanyak di provinsi Bali jatuh di tahun
2017 dengan hasil produksi 49.440 butir, dengan hasil produksi yang meningkat
dirasa cukup untuk memenuhi permintan konsumen di provinsi Bali.
Pada tabel 3 menunjukan tingkat produksi telur ayam ras di daerah Bali
pada tahun 2011-2015. Pada tabel tersebut menunjukan daerah Kab. Tabanan dari
tahun 2011-2015 sangat tinggi ketimbang dari Kabupaten yang lain di provinsi
Bali. Produksi telur di Bali paling tinggi yaitu pada tahun 2015, dengan besar
produksi 40.986.77.
b) Penawaran
Permintaan menurun jika situasi harga pasar eceran ternyata lebih rendah
daripada harga per unit produksi terjadi secara berkepanjangan, dan pada
gilirannya terdapat adanya kecenderungan bahwa situasi yang berlarut-larut
tersebut dapat merupakan salah satu faktor penyebab yang mengarah kepada
kegagalan proyek, maka menjadi kewajiban pengusaha yang besar untuk
kemudian mengambil alih seluruh proyek yang gagal tersebut (buy-back system).
Dengan operasi pasar dan posisi sebagai pembeli tunggal dan adanya tanggung
jawab usaha besar untuk menangani proyek sampai dengan kondisi yang paling
berat sekalipun, merupakan jaminan kesinambungan pasar ayam petelur yang
dihasilkan peternak kecil, maupun kesinambungan pengamanan proyeknya.
Hasil produksi berupa telur di jual kepada tengkulak dan akan di pasarkan ke
pasar tradisional ada di daerah Tabanan. Selain itu konsumen dapat membeli
langsung ke lokasi peternakan ayam merah petelur.
Pak Ratna mendirikan usaha peternakan terletak di daerah dataran tinggi yang
dimana merupakan suhu dingin yang cocok untuk pemeliharaan ayam petelur. Jadi
sangat banyak persaingan yang dikarenakan lingkungan sangat mendukung,
pemeliharaannya yang terbilang cukup mudah serta hasil dari penjualan yang
menjanjikan. Namun sekarang persaingannya sudah agak surut dikarenakan
banyak peternak yang menutup usahanya karena harga telur anjlok dan pindah
usaha lain.
1. Jenis Ternak
Jenis yang dipelihara adalah Ayam merah Ras, Tipe Petelur
2. Jumlah
Jumlah keseluruhan ternak yang dipelihara sebanyak 2.200 ekor (tanpa
adanya mortalitas)
3. Harga
Produk yang dihasilkan berupa telur ayam merah dijual per butirnya
seharga Rp. 1.100/butir. Lalu produk sampingan yang berupa ayam afkir
dijual dengan harga Rp. 36.000/ekor dan pupuk yang dijual seharga Rp.
200.000/ truk.
Keunggulan usaha peternakan ayam merah petelur milik bapak Ratna ini
adalah masa produksi telur yang cukup lama sekitar 19 bulan lamanya, sehingga
hasil produksi yang didapat maksimal. Selain hasil produksi telur, usaha
peternakan ayam merah petelur bapak Ratna juga menghasilkan produksi
sampingan yaitu kotoran yang dijual untuk pupuk serta hasil ayam yang dijual
pada masa afkir produksi telur. Dikarenakan pemeliharaan ayam petelur merah
cukup lama sehingga membuat tubuh/karkas ayam merah lebih besar dari ayam
broiler, dan hal ini membuat banyak pemilik warung olahan menggunakan ayam
merah petelur untuk bahan olahan mereka.
Jumlah penjualan telur tiap hari 1650 butir, Pak Ratna menjualnya kepada
tengkulak yang datang untuk membeli hasil produksi telur ayam merahnya. Untuk
penjualan ayam merah dilakukan pada masa afkhir pemeliharaan dengan jumlah
2.156 bila terjadi mortalitas dan bila tidak ada angka mortalitas pak Ratna dapat
menjual 2.200 ayam merahnya. Penjualan pupuk pak Ratna tidak menjualnya per
karung namun dengan 1 truk.
Usaha peternakan ayam ras merah petelur merupakan suatu bisnis yang
sedang dijalankan oleh bapak Ratna sejak tahun 1998 sampai sekarang. Bisnis ini
dilakukan guna untuk menghasilkan telur dan daging, dapat menghasilkan laba
yang cukup menarik serta besar dari hasil produksi telur dan hasil panennya.
1. Bidang usaha
4. Lokasi Usaha
Lokasi usaha milik bapak wayan sangat efesien untuk usaha yang
dijalankan karena :
a. Untuk lokasi usaha milik pak Ratna berada didataran tinggi yaitu tepatnya
berada di Desa. Babahan kawan, Kec. Penebel, Kab. Tabanan ini sudah
cocok bagi pemeliharaan ayam petelur ini dikarenakan suhu yang cukup
sejuk sehingga pemeliharan lebih optimal.
b. Ruang gerak untuk beraktivitas dan pemeliharaan memadai. Artinya suatu
ruangan didesain sedemikian rupa, sehingga tidak terkesan
sumpek/sempit.
c. Pemakaian ruangan sesuai dan efisien. Artinya pemakaian ruangan harus
dilakukan secara optimal, jangan sampai ada ruangan yang tak terpakai.
d. Aliran material menjadi lancar. Artinya jika layout dibuat secara benar,
maka produksi menjadi tepat waktu dan tepat sasaran.
Siklus pemeliharaan :
Ayam yang sudah siap bertelur ( umur 19 minggu ) harga per ekor Rp
25.000,-
Lama pemeliharaan selama 19 bulan.
Proses pengembangan usaha ini mengacu pada hasil evaluasi usaha
sebelumnya. Jika evaluasi menunjukkan hasil yang positif, dalam arti produk
yang dihasilkan laku dalam jumlah yang cukup banyak dipasaran dan
menghasilkan laba yang lebih, maka produksi akan dilanjutkan. Jika hasil
evaluasi nunjukkan hasil yang negatif maka perlu dicari akar permasalahannya
sehingga masalah yang dialami lebih dini dapat ditanggulangi.
Aspek sosial yang ditimbulkan oleh usaha ini yaitu, pada hari raya
biasanya pak Ratna memberikan beberapa hasil panennya kepada kerabat dan
juga tetangga sekitar.
Perubahan dalam teknologi atau peralatan teknis dalam usaha dapat secara
budaya mengubah jenis pekerjaan yang dilakukan oleh masyarakat. Namun
untuk usaha ternak petelur yang diajalankan pak Ratna ini adalah usaha kecil
tradisioanl dan tidak memerlukan tenaga kerja tambahan. Perawatan,
pemberian pakan dan pembersihan kandang dilakukan oleh pemilik usaha
sendiri secara tradisional.
7. Risiko Bisnis
1. Bahan Baku
Bahan baku dan bahan penolong serta sumber daya yang diperlukan harus
cukup tersedia. Persediaan tersebut harus sesuai dengan volume produksi.
Peternakan ayam ras merah petelur dapat menghasilkan produk-produk seperti
telur dan daging ternak itu sendiri, dan hasil sampingan.
2. Alat/Teknologi
a. Perkandangan
3. Proses Produksi
4. Kapasitas Produksi
Bentuk usaha yang dijalankan oleh bapak Ratna merupakan bisnis usaha
perseorangan dimana kepemilikannya dipegang oleh satu orang yaitu pemilik
usaha itu sendiri. Pemilik usaha mempunyai tanggung jawab penuh atas harta
usaha yang dijalankannya. Artinya apabila bisnis mengalami kerugian pemiliklah
yang harus menanggung seluruh kerugiannya.
Usaha peternakan ayam milik bapak Ratna ini masih menggunakan sistem
pengelolaan tradisional, yaitu dengan cara mengelola segala sesuatu proses
dengan cara manual sehingga diharapkan untuk kedepannya akan menggunakan
cara yang lebih modern supaya tercapainya efisiensi waktu dan tenaga.
Pada usaha peternakan ayam petelur milik bapak Ratna ini tidak
menggunakan tenaga kerja, dimana segala sesuatu di kerjakan seorang diri.
BAB V
RENCANA KEUANGAN
Harga /
Investasi Nilai Penyusutan
No Uraian Satuan Jumlah
(Rp) Ekonomis / Tahun
(Rp)
1 Tanah 250.000 / m2 400 m2 100.000.000 - -
Bangunan
2 9.100.000 1 9.100.000 15 606.667
Kandang
Kandang
3 1.650.000 6 9.900.000 15 660.000
Baterai
4 Terai 2.500 150 375.000 5 75.000
5 Sekop 50.000 1 50.000 5 10.000
6 Cangkul 75.000 1 75.000 5 15.000
7 Bokor 15.000 2 30.000 5 6.000
8 Ember 25.000 2 50.000 5 10.000
Instalasi 2.000.000 /
9 1 2.000.000 15 133.333
Listrik Unit
Instalasi 1.000.000 /
10 1 1.000.000 15 66.666
Air Unit
Total 122.580.000 1.582.666
1. Biaya Produksi
a. Variable Cost
Total Harga
No Uraian Harga (Rp) Jumlah Keterangan
(Rp)
2.200 / 55.000.000
Ayam petelur 25.000 /
1 periode / / periode / -
umur 19 minggu ekor
19 bulan 19 bulan
Dedak,
Jagung,
32.500.000 390.000.000
2 Pakan - Konsentrat,
/ bulan / tahun
Feed
additive
Vaksin AI
750.000 / 3 3.000.000 /
3 Vaksin - + Vaksin
bulan tahun
EDS
Vitamin dan obat 26.000 / 3 416.000 /
4 - -
– obatan minggu tahun
Total 448.416.000
b. Fixed Cost
Total Harga
No Uraian Harga (Rp) Jumlah Keterangan
(Rp)
70.000 / 840.000 /
1 Biaya listrik - PLN
bulan tahun
35.000 / 420.000 /
2 Biaya air - Swadaya
bulan tahun
-
150.000 / 1.800.000 /
3 Biaya telpon -
bulan tahun
2. Biaya Penyusutan
Nilai Penyusutan /
No Uraian
Ekonomis Tahun
1 Bangunan Kandang 15 606.667
2 Kandang Baterai 15 660.000
Tempat Telur Plastik
3 5 75.000
(Terai)
4 Sekop 5 10.000
5 Cangkul 5 15.000
6 Bokor 5 6.000
7 Ember 5 10.000
8 Instalasi Listrik 15 133.333
9 Instalasi Air 15 66.666
Total 1.582.666
Usaha peternakan ini menggunakan sumber biaya dari modal pribadi dari
pemilik usaha sendiri.
1. Penjualan Produk
= Rp 54.450.000,-
= Rp 653.400.000,-
2. Hasil Sampingan
Hasil sampingan dari usaha peternakan ayam broiler ini adalah :
a. Penjualan ayam afkir setiap akhir periode / 19 bulan seharga Rp
36.000,- per ekor. Dengan jumlah ayam per periode 2.200 ekor dan
mortalitas 2 %, total pendapatan dari penjualan ayam afkir adalaah :
2.156 x 36.000 = Rp 77.616.000,- per akhir periode.
a. Penjualan kotoran ayam dalam satu truk seharga Rp 200.000,- per
bulan. Total penjualan kotoran ayam = 200.000 x 12 = Rp 2.400.000,-
per tahun.
Tahun 1 2 3 4 5
A Penerimaan
Penjualan
653.400.000 598.950.000 653.400.000 598.950.000 598.950.000
Telur (Rp)
Penjualan
Ayam Afkir - 77.616.000 - 77.616.000 77.616.000
(Rp)
Pejualan
Kotoran 2.400.000 2.200.000 2.400.000 2.200.000 2.200.000
Ayam (Rp)
Total (Rp) 655.800.000 678.766.000 655.800.000 678.766.000 678.766.000
B Pengeluaran
Biaya
Variabel 448.416.000 415.916.000 393.416.000 415.916.000 360.916.000
(Rp)
Biaya Tetap
3.460.000 3.460.000 3.460.000 3.460.000 3.460.000
(Rp)
Biaya
Penyusutan 1.582.666 1.582.666 1.582.666 1.582.666 1.582.666
(Rp)
Total (Rp) 453.458.666 420.958.666 398.458.666 420.958.666 365.958.666
Tahun 6 7 8 9 10
A Penerimaan
Penjualan
653.400.000 598.950.000 653.400.000 598.950.000 598.950.000
Telur (Rp)
Penjualan
Ayam Afkir - 77.616.000 - 77.616.000 77.616.000
(Rp)
Pejualan
Kotoran 2.400.000 2.200.000 2.400.000 2.200.000 2.200.000
Ayam (Rp)
Total (Rp) 655.800.000 678.766.000 655.800.000 678.766.000 678.766.000
B Pengeluaran
Biaya
Variabel 448.416.000 415.916.000 393.416.000 415.916.000 360.916.000
(Rp)
Biaya Tetap
3.460.000 3.460.000 3.460.000 3.460.000 3.460.000
(Rp)
Biaya
Penyusutan 1.582.666 1.582.666 1.582.666 1.582.666 1.582.666
(Rp)
Total (Rp) 453.458.666 420.958.666 398.458.666 420.958.666 365.958.666
Pejualan
Kotoran 2.400.000 2.200.000 2.400.000 2.200.000 2.200.000
Ayam (Rp)
Total (Rp) 655.800.000 678.766.000 655.800.000 678.766.000 678.766.000
B Pengeluaran
Biaya
Variabel 448.416.000 415.916.000 393.416.000 415.916.000 360.916.000
(Rp)
Biaya Tetap
3.460.000 3.460.000 3.460.000 3.460.000 3.460.000
(Rp)
Biaya
Penyusutan 1.582.666 1.582.666 1.582.666 1.582.666 1.582.666
(Rp)
Total (Rp) 453.458.666 420.958.666 398.458.666 420.958.666 365.958.666
Tahun
No Uraian
0 1 2 3 4 5
A Cash Inflow
1.Penjualan
0 653.400.000 598.950.000 653.400.000 598.950.000 598.950.000
Telur (Rp)
2.Penjualan
Ayam Afkir 0 0 77.616.000 0 77.616.000 77.616.000
(Rp)
3.Penjualan
Kotoran 0 2.400.000 2.200.000 2.400.000 2.200.000 2.200.000
Ayam (Rp)
4. Modal
Sendiri
122.580.000 0 0 0 0 0
(Investasi)
(Rp)
5.Penyusutan
0 1.582.666 1.582.666 1.582.666 1.582.665 1.582.666
(Rp)
Total Cash
B 122.580.000 657.382.666 680.348.666 657.382.666 680.348.666 680.348.666
Inflow
Benefit
0 655.800.000 678.766.000 655.800.000 678.766.000 678.766.000
(1+2+3)
Cash
D
Outflow
1. Biaya
Investasi 122.580.000 - - - - -
(Rp)
2. Biaya
Variabel 0 448.416.000 415.916.000 393.416.000 415.916.000 360.916.000
(Rp)
3. Biaya
0 3.460.000 3.460.000 3.460.000 3.460.000 3.460.000
Tetap (Rp)
4. Biaya
Penyusutan 0 1.582.666 1.582.666 1.582.666 1.582.666 1.582.666
(Rp)
5.Reinvestasi
0 0 0 0 0 0
(Rp)
Total Cash
E 122.580.000 453.458.666 421.003.666 398.458.666 421.003.666 365.958.666
Out Flow
Total Cost
122.580.000 451.876.000 419.421.000 396.876.000 419.421.000 364.376.000
(1+2+3+5)
Net Cash
G Out Flow 0 203.924.000 259.345.000 258.924.000 259.390.000 314.390.000
(B-E)
Tahun
No Uraian
6 7 8 9 10
A Cash Inflow
1.Penjualan Telur
653.400.000 598.950.000 653.400.000 598.950.000 598.950.000
(Rp)
2.Penjualan
0 77.616.000 0 77.616.000 77.616.000
Ayam Afkir (Rp)
3.Penjualan
Kotoran Ayam 2.400.000 2.200.000 2.400.000 2.200.000 2.200.000
(Rp)
4.Modal Sendiri
0 0 0 0 0
(Investasi) (Rp)
5. Penyusutan
1.582.666 1.582.666 1.582.666 1.582.665 1.582.666
(Rp)
Total Cash In
B 657.382.666 680.348.666 657.382.666 680.348.666 680.348.666
Flow
Benefit (1+2+3) 655.800.000 678.766.000 655.800.000 678.766.000 678.766.000
D Cash Outflow
1. Biaya
- - - - -
Investasi (Rp)
2. Biaya Variabel
448.416.000 415.916.000 393.416.000 415.916.000 360.916.000
(Rp)
3.Biaya Tetap
3.460.000 3.460.000 3.460.000 3.460.000 3.460.000
(Rp)
4. Biaya
1.582.666 1.582.666 1.582.666 1.582.666 1.582.666
Penyusutan (Rp)
5. Reinvestasi
580.000 0 0 0 0
(Rp)
Total Cash Out
E 454.038.666 421.003.666 398.458.666 421.003.666 365.958.666
Flow
Total Cost
452.456.000 419.421.000 396.876.000 419.421.000 364.376.000
(1+2+3+5)
D Cash Outflow
1. Biaya
- - - - -
Investasi (Rp)
2. Biaya Variabel
448.416.000 415.916.000 393.416.000 415.916.000 360.916.000
(Rp)
3.Biaya Tetap
3.460.000 3.460.000 3.460.000 3.460.000 3.460.000
(Rp)
4. Biaya
1.582.666 1.582.666 1.582.666 1.582.666 1.582.666
Penyusutan (Rp)
5. Reinvestasi
580.000 0 0 0 0
(Rp)
E Total Cash Out 454.038.666 421.003.666 398.458.666 421.003.666 365.958.666
Flow
Total Cost
452.456.000 419.421.000 396.876.000 419.421.000 364.376.000
(1+2+3+5)
Investasi Biaya Operasi Total Cost Net Benefit D.F. Present Value
Th Benefit (Rp)
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) 12 % (Rp)
0 122.580.000 122.580.000 -122.580.000 1.0000 -122.580.000
Net B/C =
= 1.730.857.184 / 122.580.000 = 14
Jumlah Investasi. Biaya Operasi. dan Biaya Pemeliharaan Dalam Harga Berlaku
Dalam Present Value
OM B
Investasi Biaya D.F. I
Th Benefit (Rp)
(Rp) Operasi (Rp) 12 % (Rp) (Rp) (Rp)
0 122.580.000 1.0000 122.580.000 - -
403. 585.53
1 451.876.000 655.800.000 0.8929
460.714 5.714
334. 541.10
2 419.421.000 678.766.000 0.7972
359.853 8.099
282. 466.78
3 396.876.000 655.800.000 0.7118
488.498 5.487
266. 431.36
4 419.421.000 678.766.000 0.6355
549.628 8.064
206. 385.15
5 364.376.000 678.766.000 0.5674
756.728 0.057
228. 332.24
6 580.000 451.876.000 655.800.000 0.5066 295.800 934.445 8.689
189. 307.03
7 419.421.000 678.766.000 0.4523
724.760 9.267
160. 264.86
8 396.876.000 655.800.000 0.4039
291.560 6.621
151. 244.76
9 419.421.000 678.766.000 0.3606
247.417 9.824
117. 218.54
10 364.376.000 678.766.000 0.3220
319.320 4.486
129. 188.52
11 580.000 451.876.000 655.800.000 0.2875 168.200 903.552 6.829
107. 174.22
12 419.421.000 678.766.000 0.2567
654.924 2.326
90. 150.29
13 396.876.000 655.800.000 0.2292
953.736 2.434
85. 138.88
14 419.421.000 678.766.000 0.2046
821.846 8.972
66. 124.00
15 364.376.000 678.766.000 0.1827
570.133 8.010
Total 123.044.000 2.822.037.115 4.553.354.881
585.535.714
PBP = 0,2101
BEP = 0 + 2.945.077.697 – 0
585.535.714
BEP = 0 + 5,0297
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa nilai NPV =
1.608.277.184 yang berarti nilai NPV > 0 (nol), nilai Net B/C adalah 14 yang
berarti nilai Net B/C lebih dari satu, dari nilai NPV dan Net B/C di dapatkan
bahwa proyek tersebut layak (feasible) untuk dijalankan atau dikerjakan.
Untuk nilai IRR di dapat sebesar 182,66 % dan Social Opportunity Cost of
Capital (SOCC) sebesar 180 %, ini berarti IRR > SOCC, dengan demikian proyek
tersebut feasible untuk dikerjakan. Seperti terlihat dalam table diatas, nilai NPV 1
adalah sebesar Rp 1.892.557 dan NPV2 adalah sebesar Rp -1.668.772 dengan
discount factor pertama sebesar 180 %. Pada tingkat IRR sebesar 182,66 %
menunjukan net present value sama dengan 0 (nol). Pada tingkat IRR sebesar
182,66% menunjukan net present value sama dengan 0 (nol). Jadi, secara
keseluruhan berdasarkan perhitungan NPV, Net B/C, BEP serta IRR usaha ternak
ayam petelur feasible untuk dijalankan.
Waktu pengembalian biaya modal dan biaya-biaya lainnya akan dicapai
selama 5 tahun 10 hari. Untuk waktu pengembalian investasi (Pay Back Period)
akan tercapai selama 2 bulan 16 hari, pada saat TR = I sebesar Rp 123.043.200,-
dalam bentuk present value.
6.2. Rekomendasi
2016.” Peluang Bisnis Ayam Petelur & Kebutuhan Telur Ayam Ras”.
http://www.poultryshop.id/2016/09/peluang-bisnis-ayam-petelur-
kebutuhan.html
LAMPIRAN