Disusun Oleh:
Kelompok 2
Dosen Pengampu:
Dewi Novianti, S.Si., M.Si
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2017
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
A. PENGERTIAN
Antelmintika atau obat cacing (Yunani anti = lawan, helmintes = cacing)
adalah obat yang dapat memusnahkan cacing dalam tubuh manusia dan hewan.
Dalam istilah ini termasuk semua zat yang bekerja lokal menghalau cacing dari
saluran cerna maupun obat-obat sistemik yang membasmi cacing serta larvanya,
yang menghinggapi organ dan jaringan tubuh (Tjay, 2007)
Kebanyakan antelmintik efektif terhadap satu macam cacing, sehingga
diperlukan diagnosis tepat sebelum menggunakan obat tertentu. Kebanyakan
antelmintik diberikan secara oral, pada saat makan atau sesudah makan. Beberapa
senyawa antelmintik yang lama, sudah tergeser oleh obat baru seperti
Mebendazole, Piperazin, Levamisol, Albendazole, Tiabendazole, dan sebagainya.
Karena obat tersebut kurang dimanfaatkan. (Gunawan, 2009)
Terdapat tiga golongan cacing yang menyerang manusia yaitu matoda,
trematoda, dan cestoda. Sebagaimana penggunaan antibiotika, antelmintik
ditujukan pada target metabolic yang terdapat dalam parasite tetapi tidak
mempengaruhi atau berfungsi lain untuk pejamu. (Mycek,2001)
a. Efek antelmintik
Piperazin menyebabkan blokade respon otot cacing terhadap asetilkolin
sehinggga terjadi paralisis dan cacing mudah dikeluarkan oleh peristaltik usus.
Cacing biasanya keluar 1-3 hari setelah pengobatan dan tidak diperlukan pencahar
untuk mengeluarkan cacing itu. Cacing yang telah terkena obat dapat menjadi
normal kembali bila ditaruh dalam larutan garam faal pada suhu
37°C. (Anonim.A)
Diduga cara kerja piperazin pada otot cacing dengan mengganggu
permeabilitas membran sel terhadap ion-ion yang berperan dalam
mempertahankan potensial istirahat, sehingga menyebabkan hiperpolarisasi dan
supresi impuls spontan, disertai paralisis. (Anonim.A)
Pada suatu studi yang dilakukan terhadap sukarelawan yang diberi
piperazin ternyata dalam urin dan lambungnya ditemukan suatu derivat
nitrosamine yakni N-monistrosopiperazine dan arti klinis dari penemuan ini belum
diketahui. (Anonim.A)
b. Farmakokinetik
Penyerapan piperazin melalui saluran cerna, baik. Sebagian obat yang
diserap mengalami metabolisme, sisanya diekskresi melalui urin. Menurut, Rogers
(1958) tidak ada perbedaan yang berarti antara garam sitrat, fosfat dan adipat
dalam kecepatan ekskresinya melalui urin. Tetapi ditemukan variasi yang besar
pada kecepatan ekskresi antar individu. Yang diekskresi lewat urin sebanyak 20%
dan dalam bentuk utuh. Obat yang diekskresi lewat urin ini berlangsung selama 24
jam.(Anonim.A)
2. Pirantel Pamoat
Untuk cacing gelang, cacing kremi dan cacing tambang. Mekanisme
kerjanya menimbulkan depolarisasi pada otot cacing dan meningkatkan frekuensi
imfuls, menghambat enzim kolinesterase. Absorpsi melalui usus tidak baik,
ekskresi sebagian besar bersama tinja, <15% lewat urine. (Anonim.2010)
Pirantel pamoat sangat efektif terhadap Ascaris, Oxyuris dan Cacing
tambang, tetapi tidak efektif terhadap trichiuris. Mekanisme kerjanya berdasarkan
perintangan penerusan impuls neuromuskuler, hingga cacing dilumpuhkan untuk
kemudian dikeluarkan dari tubuh oleh gerak peristaltik usus. Cacing yang lumpuh
akan mudah terbawa keluar bersama tinja. Setelah keluar dari tubuh, cacing akan
segera mati. Di samping itu pirantel pamoat juga berkhasiat laksans lemah. . (Tjay
dan Rhardja, 2002:193)
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
4.1 Hasil
Table hasil pengamatan daun ekstrak terhadap cacing
Cacing 1 Cacing 2
5.1 Kesimpulan
Dari pratikum kali ini dapat disimpulkan bahwa cacing tanah lebih cepat
pingsan jika diberikan ekstrak bawang putih dengan waktu selama 41 menit akan
tetapi cacing tanah akan lambat pinsan jika diberi ekstrak wortel yaitu dengan
waktu 1 jam 38 menit.
5.2 Saran
Sebaiknya kita selalu menjaga kebersihan makanan dan selalu mencuci
tangan agar terhindar dari cacingan.
DAFTAR PUSTAKA
http://rahayuliaputri.blogspot.co.id/2015/03/aktivitas-antelmintik.html(Diakses
pada tanggal 26 mei 2017, pukul 07.26 WIB)
http://rahayuliaputri.blogspot.co.id/2015/03/aktivitas-antelmintik.html(Diakses
pada tanggal 26 mei 2017, pukul 07.34 WIB)
http://dokumen.tips/documents/aktivitas-antelmintik-55a0ba4c39a25.html
(Diakses pada tanggal 26 mei 2017, pukul 07.45 WIB)
https://fepry.blogspot.co.id/2016/01/anthelmintik-obat-cacing-antelmintik.html
(Diakses pada tanggal 26 mei 2017, pukul 07.53 WIB)