Anda di halaman 1dari 5

PEMBUATAN KECAP ASIN KACANG TUNGGAK (Vigna unguiculata) DENGAN KAJIAN WAKTU

FERMENTASI DAN KONSENTRASI GARAM

SOY SAUCE OF COWPEA (Vigna unguiculata) MAKING IN STUDY OF FERMENTATION TIME AND
CONCENTRATION OF SALT

Aditya Susanto Hadiputra1, Wignyanto2, Beauty Suestining Diyah Dewanti2


1)Alumni jurusan TIP 2 Staff pengajar jurusan TIP

Jurusan Teknologi Industri Pertanian - Fakultas Teknologi Pertanian – Universitas Brawijaya


Jl. Veteran – Malang 65145
*email : adityasusantohadiputra@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian yang dilakukan adalah membuat kecap asin kacang tunggak skala laboraturium, dalam penelitian
yang dilakukan adalah memproduksi kecap asin kacang tunggak skala laboraturium untuk mengetahui hasil
perlakuan terbaik untuk kemudian dilakukan peningkatan kapasitas menjadi industry rumah tangga. Proses
pembuatan kecap membutuhkan fermentasi. Proses fermentasi yang menggunakan larutan garam sangat
berpengaruh terhadap kualitas kecap, oleh karena itu perlu dilakukan penelitian lama waktu fermentasi dan
konsentrasi garam pada proses fermentasi moromi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok
(RAK) yang tersusun dari 2 faktor. Faktor pertama adalah lama fermentasi (3,4,5 minggu), faktor yang kedua
adalah konsentrasi garam (20% dan 30%). Hasil perlakuan terbaik didapatkan kadar protein 2,3%, viskositas
13,67 Cp dan rendemen 62% yang terdapat pada perlakuan T 3P1 (fermentasi 5 minggu dan larutan garam
20%). Hasil ini digunakan untuk membuat perencanaan produksi industri rumah tangga dengan kapasitas 5
kg. Untuk proses produksi 19 kali dalam satu bulan didapatkan BEP sebesar Rp. 27.398.496,00, hal ini
menunjukkan kelayakan usaha karena nilainya lebih kecil daripada total biaya selama 1 tahun sebesar Rp.
54.871.153,00.
Kata kunci: kacang tunggak, waktu fermentasi, konsentrasi garam, analisa finansial.

ABSTRACT
The research conducted is made soy sauce of cowpea in the laboratory scale, the research is to produce soy sauce of cowpea
in the laboratory scale to determine the best treatment results for later conducted capacity into domestic industry.
Manufacture of soy sauce fermentation process requires. Fermentation process using a salt solution affects the quality of
soy sauce, therefore it is necessary to study the length of fermentation time and the concentration of salt in the moromi
fermentation process. This study used a randomized block design (RBD) which is composed of two factors. The first factor
is the length of fermentation (3,4,5 weeks), the second factor is the concentration of salt (20% and 30%). The best
treatment results obtained 2.3% protein content, 13.67 Cp viscosity and yield 62% who are in treatment T3P1 (fermented
5 weeks and 20% saline solution). These results are used to make industrial production planning households with a
capacity of 5 kg. For the production process 19 times in one month is obtained BEP Rp. 27,398,496.00, it demonstrates
the feasibility of the business because the value is less than the total cost for 1 year is Rp. 54,871,153.00.
Keywords: cowpea, fermentation time, the concentration of salt, financial analysis.

I. PENDAHULUAN ditingkatkan kembali penggunaan bahan pangan


lokal guna mengurangi impor kedelai. Bahan
1.1 Latar Belakang
pangan berprotein nabati selain kedelai yang
Setiap tahun Indonesia mengimpor kedelai
banyak dipergunakan adalah kacang tanah, kara
dalam jumlah yang cukup besar untuk mencukupi
benguk, kacang gude, dan kacang tunggak.
kebutuhan dalam negeri yang terus meningkat.
Kacang tunggak dapat menjadi alternatif bahan
Produksi kedelai domestik tidak sepesat
pangan lokal pengganti kacang kedelai karena
pertumbuhan konsumsinya. Pemenuhan konsumsi
kandungan protein dari kacang tunggak yang
kedelai lebih banyak berasal dari impor. Selain
hampir sama dengan kacang kedelai, kandungan
harga kedelai impor lebih murah, keberlanjutan
protein kacang kedelai antara 35-37% (Badan
pasokan kedelai impor lebih terjamin dibanding
Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2008),
kedelai nasional. Impor kedelai mencapai 2,3 juta
sedangkan kandungan protein kacang tunggak
ton setiap tahun (1996-2005). Separuh dari volume
antara 18,3-35%, kacang tunggak juga kaya akan
impor tersebut berasal dari negara maju. Amerika
asam amino lisin, asam aspartat dan glutamate
Serikat mendominasi impor kedelai Indonesia,
(Sudiyono, 2012). Melihat potensi kacang tunggak
mencapai hampir 50% dari total impor setiap
yang cukup baik, perlu dikembangkan sebagai
tahun (Sawit, 2006 dalam Haliza, 2010). Untuk
bahan baku olahan makanan, salah satu makanan
menghadapi ketahanan pangan nasional perlu
tradisional yang banyak dipraktekkan di Indonesia
adalah makanan dengan proses fermentasi. Salah 1.3 Tujuan
satu bahan penyedap hasil fermentasi yang sering Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan
digunakan sebagai bahan pemberi rasa, berwarna penelitian ini, yaitu:
coklat gelap dan berbau tajam adalah kecap. 1. Mengetahui lama waktu fermentasi dan
Umumnya kecap terbuat dari kedelai, namun konsentrasi garam yang baik terhadap sifat
kecap juga dapat terbuat dari bahan baku jenis fisikokimia kecap asin kacang tunggak (Vigna
kacang-kacangan lain seperti kacang tunggak yang unguiculata).
mengandung protein yang tidak jauh berbeda dari 2. Mengetahui gambaran perencanaan produksi
kacang kedelai. (kapasitas produksi,proses produksi,
Metode fermentasi dalam pembuatan kecap kebutuhan bahan, tenaga kerja dan mesin
terdiri dari dua tahapan fermentasi, yaitu peralatan) kecap asin kacang tunggak (Vigna
fermentasi padat dan fermentasi cair. Proses unguiculata) dalam skala industri rumah tangga
fermentasi padat atau biasa disebut dengan istilah yang layak secara finansial.
koji merupakan fermentasi dengan menggunakan
starter (kapang) yang dilakukan selama dua 1.4 Manfaat
sampai empat hari, sedangkan proses fermentasi Manfaat yang dapat diperoleh dari
cair atau moromi adalah campuran antara koji dan penelitian, yaitu :
larutan garam dengan konsentrasi larutan garam 1. Dapat memanfaatkan potensi sumber pangan
tertentu (Haryoto, 2000). Dalam penelitian lokal yang kurang termanfaatkan.
terdahulu disebutkan bahwa semakin besar 2. Dapat mengetahui waktu fermentasi dan
konsentrasi garam semakin kecil kadar protein konsentrasi garam yang tepat kecap asin
yang diperoleh hal ini mungkin terjadi karena kacang tunggak (Vigna unguiculata).
terhambatnya aktivitas enzim pada konsentrasi 3. Dapat mengetahui perencanaan produksi kecap
larutan garam (Rony, 2008), sedangkan Pengaruh asin kacang tunggak (Vigna unguiculata) secara
lama fermentasi bisa meningkatkan kadar protein finansial.
pada kecap, sehingga perlu dilakukan penelitian
lebih lanjut untuk mengetahui pengaruh III. BAHAN DAN METODE
fermentasi terhadap sifat fisikokimia kecap 3.1 Tempat dan waktu penelitian
(Indrawati, 1983 dalam Seno, 2010). Pelaksanaan ini akan dilaksanakan di
Diharapkan output dari penelitian ini dapat Laboratorium Teknologi Bioindustri, Jurusan
dijadikan informasi untuk dasar dalam Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi
perencanaan produksi yang diawali dengan Pertanian, Universitas Brawijaya Malang. Untuk
peningkatan skala produksi kecap asin kacang analisis kimia dilakukan di Laboratorium
tunggak dari skala laboraturium menjadi skala Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi
industri rumah tangga. Perencanaan produksi Pertanian pada bulan Juni sampai November 2013.
dalam skala industri rumah tangga kecap asin
kacang tunggak ini perlu dilakukan untuk menjaga 3.2 Alat dan bahan
kelancaran produksi dan agar produk yang 3.2.1 Alat
dihasilkan mampu memenuhi kualitas sesuai yang Peralatan yang digunakan adalah kompor,
diharapkan. Belum adanya penelitian mengenai wadah perendam, wadah fermentasi, wadah
perencanaan proses produksi kecap asin berbahan perebus,tampah atau loyang, pengaduk, kain
dasar kacang tunggak pada skala industri rumah penyaring, gelas ukur, plastik dan toples gelas
tangga juga menjadi pertimbangan dilakukannya kapasitas 2 liter.
perencanaan proses produksi kecap berbahan
dasar kacang tunggak. 3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan adalah kacang
1.2 Rumusan Masalah tunggak (Vigna unguiculata), tepung terigu dan
Dari latar belakang tersebut dihasilkan garam. Bahan tambahan yang digunakan sebagai
beberapa rumusan masalah, yaitu: bumbu diantaranya daun salam, gula kelapa, daun
1. Berapa lama waktu fermentasi dan jeruk, sereh, lengkuas, pekak, wijen, kemiri dan
konsentrasi garam yang baik terhadap sifat bawang putih.
fisikokimia kecap asin kacang tunggak (Vigna
3.3 Batasan Masalah
unguiculata)?
Batasan masalah yang digunakan pada
2. Bagaimana perencanaan produksi kecap asin
penelitian ini yaitu:
kacang tunggak (Vigna unguiculata) skala
1. Perendaman dilakukan selama 24 jam.
industri rumah tangga?
2. Penjamuran dengan mengunakan ragi dengan
merk dagang “JAGO”.
3. Larutan garam yang digunakan ialah 20% dan
30%.
3.4 Metodologi Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan berdasarkan prosedur yang tertera pada Gambar berikut :

Identifikasi Masalah

Studi Pustaka

Percobaan Pendahuluan

Penentuan Rancangan Percobaan

Pelaksanaan Penelitian dan 1. Uji protein


Pengambilan Data 2. Uji viskositas
3. Rendemen

Pengolahan dan Analisis Data ANOVA dan DMRT

Pemilihan Perlakuan Terbaik Multiple Atribute

Perencanaan Produksi

Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan

Gambar 1. Diagram Alir Prosedur Penelitian

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN terpecahkan,sehingga mengakibatkan kadar


protein meningkat.
4.1 Analisis Protein Kecap
Diketahui perlakuan yang terbaik terdapat pada
4.2 Analisis Viskositas Kecap
T3P1 (perlakuan fermentasi 5 minggu dan larutan
Dilihat bahwa rerata viskositas kecap asin dari
garam 20%), yaitu perlakuan yang memiliki nilai
beberapa perlakuan yang terbaik terdapat pada
rerata kadar protein paling tinggi sebesar 2,3%,
perlakuan T3P1 (fermentasi 5 minggu dan larutan
sedangkan hasil rerata nilai kadar protein yang
garam 20%) yaitu memiliki nilai viskositas paling
terendah terdapat pada perlakuan T1P2 (perlakuan
tinggi sebesar 13,67 Centipoise (Cp), sedangkan
fermentasi 3 minggu dan larutan garam 30%)
rerata viskositas yang paling rendah pada
dengan nilai rerata kada protein sebesar 0,64%.
perlakuan T1P2 (fermentasi 3 minggu dan larutan
Semakin lama fermentasi dalam perlakuan
garam 30%) yaitu sebesar 4,00 Cp. Hasil rerata
semakin tinggi kadar protein sedangkan semakin
ragam viskositas kecap asin menunjukkan bahwa
singkat lama fermentasi kadar protein semakin
antar perlakuan memberikan pengaruh yang nyata
rendah. Hal ini diduga karena proses fermentasi
terhadap nilai dari parameter kadar viskositas
pada perlakuan T1P2 (fermentasi 3 minggu dan
yang dihasilkan. Hal ini dipengaruhi oleh kadar
larutan garam 30%) belum sempurna sehingga
protein yang terkandung dalam kecap asin kacang
protein yang terkandung masih sedikit, sedangkan
tunggak, yaitu semakin besar kandungan protein
nilai protein teringgi berada pada perlakuan T3P1
semakin tinggi juga kadar viskositasnya, hal ini
(fermentasi 5 minggu dan larutan garam 20%) hal
sama dengan penelitian Pomeranz (1991) yang
ini dikarenakan pada umur fermentasi 5 minggu
menyatakan bahwa konsentrasi protein
proses fermentasi lebih sempurna dibandingkan
mempengaruhi besarnya nilai viskositas, semakin
dengan fermentasi 3 minggu. Hal ini sama dengan
semakin besar nilai protein maka semakin besar
penelitian Seno (2010) yang menyatakan bahwa
pula nilai viskositanya.
semakin lama waktu fermentasi mengakibatkan
semakin banyak molekul protein yang
4.3 Analisis Rendemen lain karena produk ini tergolong produk baru dan
dapat dilakukan di rumah, namun harus tetap
Rendemen kecap asin terbaik terdapat pada
memperhatikan kondisi lingkungan yang bersih.
T3P1 (perlakuan fermentasi 5 minggu dan larutan
Proses produksi berlangsung selama 19 kali dalam
garam 20%), yaitu dengan rerata rendemen
satu bulan, sehingga proses produksi disesuaikan
tertinggi sebesar 62%, sedangkan rerata rendemen
dengan hari kerja dalam satu minggu dimana
terendah pada perlakuan T1P2 dengan rerata
dalam setiap kali proses akan menghasilkan kecap
rendemen 59,67%. Kenaikan hasil rendemen kecap
asin kacang tunggak sebanyak 17,35 liter.
asin kacang tunggak yang didapat menunjukkan
perbedaan yang tidak nyata. Hal ini dapat 4.5.3 Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku dan
diartikan bahwa penambahan larutan garam dan Bahan Pembantu
lama fermentasi tidak memberikan pengaruh yang
terlalu besar terhadap rendemen. Pengadaan bahan baku dan bahan pembantu
perlu direncanakan agar proses produksi dapat
4.4 Analisis Hasil Perlakuan berjalan dengan lancar tanpa terjadi kekurangan
persediaan atau kelebihan persediaan yang terlalu
Pemilihan perlakuan terbaik pada penelitian ini besar. Penjelasan dari kebutuhan tersebut adalah
dengan menggunakan metode Multiple Attribute sebagai berikut:
yang dilakukan pada masing-masing parameter a) Kacang tunggak
yang akan diuji meliputi kadar protein, viskositas, Kacang tunggak yang digunakan yaitu kacang
dan rendemen. Selanjutnya ditentukan nilai ideal tunggak lokal yang dapat ditemukan di pasar
dari masing-masing parameter tersebut, kemudian tradisional. Kebutuhan bahan baku kacang
dicari jarak kerapatan alternatif masing-masing tunggak sebanyak 5 kg/proses dengan harga
alternatif terhadap parameter tersebut. Jarak Rp. 6000,00/kg.
kerapatan paling minimum yang dipilih menjadi b) Tepung
alternatif terbaik. Perlakuan terbaik pembuatan Tepung yang digunakan yaitu jenis tepung
kecap asin kacang tunggak pada penelitian ini terigu yang mudah didapatkan dipasaran.
yaitu T3P1 (fermentasi 5 minggu dan larutan garam Kebutuhan bahan pembantu tepung terigu ini
20%) dengan rincian sebagai berikut: sebanyak 0,25 kg/proses dengan harga Rp.
1. Protein : 2,3% 6.600,00/kg.
2. Viskositas : 13,67 Cp c) Garam
3. Rendemen : 62% Garam yang digunakan yaitu garam dapur
yang banyak ditemui di pasaran. Kebutuhan
garam sebanyak 4 kg/proses dengan haraga
4.5 Perencanaan Produksi Rp. 6000,00/kg.
4.5.1. Perencanaan Kapasitas Produksi d) Ragi
Kapasitas produksi diukur dalam bentuk unit- Ragi yang digunakan yaitu jenis ragi tempe
unit fisik berdasarkan output maksimum yang yang mudah ditemukan di pasaran. Kebutuhan
dihasilkan oleh proses produksi atau berdasarkan ragi sebanyak 0,05 kg/proses dengan harga Rp.
jumlah masukan yang tersedia pada setiap periode 30.000,00/kg.
operasi, selain itu keputusan kapasitas produksi e) Bumbu
ditentukan juga oleh kemampuan mesin/fasilitas Aneka macam bumbu yang digunakan antar
produksi yang terpasang (Nasution, 2003). lain lengkuas,gula kelapa, sereh, pehkak,
Kapasitas industri rumah tangga kecap asin bawang putih, daun salam, kemiri, wijen, kayu
kacang tunggak yang direncanakan didasarkan manis, pala, daun jeruk. Kebutuhan bumbu
pada pertimbangan skala usaha, potensi pasar sebanyak 7,2 kg/proses dengan harga total
yang ada, investasi dan jenis teknologi yang 8000,00/kg.
diterapkan. Berdasarkan perkiraan potensi pasar
4.5.4. Perencanaan Kebutuhan Tenaga Kerja
tahun 2013 dapat diketahui kapasitas produksi
kecap asin kacang tunggak skala rumah tangga Usaha produksi kecap asin kacang tunggak
yang akan direncanakan sebesar 3.944 liter/tahun direncanakan dalam skala rumah tangga, sehingga
atau 328,66 liter/bulan dengan daerah pemasaran tenaga kerja yang digunakan sifatnya masih
berada di Malang. memiliki hubungan kekeluargaan. Kebutuhan
tenaga kerja yang direncanakan disesuaikan
4.5.2 Perencanaan Proses Produksi dengan skala usaha dan kebutuhan jam kerja. Jam
Proses pembuatan kecap asin kacang tunggak kerja untuk setiap proses yang dilakukaan secara
direncanakan berdasarkan pemilihan perlakuan lebih lengkap terdapat pada Lampiran 10.
terbaik dalam skala laboraturium untuk Kebutuhan 11.706 menit kerja per proses dapat
dikembangkan menjadi skala industri rumah dipenuhi oleh 4 tenaga kerja langsung, 1 tenaga
tangga. Pemilihan jenis skala ini disebabkan antara kerja pemasaran, 1 tenaga kerja administrasi.
4.5.5. Perencanaan Kebutuhan Mesin dan kemasan 150 ml per botol, yaitu Rp. 1.809,00.
Peralatan Untuk analisis break event point (BEP) didapatkan
BEP unit sebesar 8.972 botol atau BEP rupiah
Pertimbangan mesin dan peralatan yang dipakai
sebesar Rp. 27.398.496,00. Nilai BEP sebesar Rp.
industri rumah tangga yaitu menggunakan
27.398.496,00 juga menunjukkan kelayakan usaha
teknologi yang sederhana, kapasitas produksi
karena nilainya lebih kecil daripada total biaya
yang relatif kecil, dapat ditangani dengan mesin
selama 1 tahun sebesar Rp. 54.871.153,00.
yang sederhana dan ditentukan oleh ketrampilan
tenaga kerja yang memadai.
5.2. Saran
Dalam penelitian tentang kecap asin kacang
4.5.6. Analisis Finansial
tunggak perlu dilakukan studi lebih lanjut untuk
Analisis finansial dilakukan untuk mengetahui meningkatkan kandungan protein kecap asin
tingkat kelayakan industri yang akan didirikan. kacang tunggak sehingga mampu menjadi kecap
Analisis finansial yang dilakukan meliputi analisis asin yang lebih berkualitas, serta perhitungan
biaya modal, biaya operasional, harga pokok kapasitas alat yang lebih efisien.
produksi (HPP) dan Break Event Point (BEP).
Kapasitas produksi per tahun sebesar 30.324 botol DAFTAR PUSTAKA
dengan harga pokok produksi (HPP) kecap asin
kacang tunggak kemasan 150 ml per botol yaitu Badan Pusat Statistik (BPS). 2010. LuasTanam,
Rp. 1.809,00. Dari HPP tersebut dengan laba yang Produktivitas dan Produksi Kedelai
diinginkan sebesar 20% didapatkan harga jual Rp. Seluruh Provinsi.
3054,00 per botol. Harga yang ditawarkan hampir http://www.bps.go.id/tnmn_pgn.php?
sama dengan harga kecap asin di pasaran. Jumlah
eng=0. Diakses 21 Maret 2013.
produk yang terjual diasumsikan sebanyak 90%
dari total produksi, sisa 10% merupakan produk Haliza, W.,E. Purwanidan R. Thahir. 2010.
cacat. Pemanfaatan Kacang-Kacangan Lokal
Hasil analisis BEP menunjukkan bahwa kapasitas Mendukung Diversifikasi Pangan. Jurnal
produksi yang ditetapkan dapat memberikan Deptan 3(3): 238-245.
keuntungan bagi perusahaan. Dengan kapasitas
Haryoto. 2000. Teknologi Tepat Guna. Kanisius.
produksi sebesar 30.324 botol per tahun didapat
Yogyakarta. Hal 24-25.
titik impas dengan memproduksi kecap asin
kacang tunggak sebanyak 8.972 botol atau sebesar Pomeranz, Y. 1991. Food Analysis. The Avi
Rp. 27.398.496,00. Nilai BEP sebesar Rp. Publishing Company, Inc. Westport.
27.398.496,00 juga menunjukkan kelayakan usaha
Rony, K. 2008. Pengaruh Konsentrasi Larutan
karena nilainya lebih kecil daripada total biaya Garam dan Waktu Fermentasi Terhadap
selama 1 tahun sebesar Rp. 54.871.153,00. Kualitas Kecap Ikan Lele. Jurnal Teknik
Kimia 2(2):127-125.
V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan Seno, A. 2010. An Integrated Solution Model For
Developing The Excellent Performance of
Pada penelitian pembuatan kecap asin Oil Palm Production In The Global
kacang tunggak didapatkan hasil perlakuan Bussines Enviroment. Jurnal Penelitian
terbaik pada perlakuan T3P1 (fermentasi 5 minggu Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Agrobisnis
dan larutan garam 20%). Pada perlakuan T3P1 Perkebunan Vol. 1 (1) : 3 – 9.
didapatkan kandungan protein sebesar 2,3%,
viskositas sebesar 13,67 Cp, rendemen sebesar 62%. Sudiyono. 2012. Teknologi Pengendalian Osmosis
Hasil protein sebesar 2,3% sesuai dengan syarat untuk Memperkaya Vitamin dalam
kualitas kecap yang ditetapkan dalam Standart Pembuatan Kecap Asin Kecambah Kacang
Industri Indonesia (SII) yaitu terdapat pada Tunggak. Fakultas Pertanian Universitas
kualitas kecap asin no.3 dengan kadar protein 2 – 4 Widyagama. Malang.
%.
Pada perencanaan produksi kacang
tunggak dalam skala industri rumah tangga
didapatkan analisis finansial harga pokok
produksi (HPP) kecap asin kacang tunggak

Anda mungkin juga menyukai

  • OKRA
    OKRA
    Dokumen17 halaman
    OKRA
    Dhea Rizkytiana Oktaviani II
    Belum ada peringkat
  • Pengalengan Buah Melon 1
    Pengalengan Buah Melon 1
    Dokumen20 halaman
    Pengalengan Buah Melon 1
    Dhea Rizkytiana Oktaviani II
    Belum ada peringkat
  • Pertumbuhan Primer
    Pertumbuhan Primer
    Dokumen17 halaman
    Pertumbuhan Primer
    Dhea Rizkytiana Oktaviani II
    Belum ada peringkat
  • Segmentasi Dan Blastulasi
    Segmentasi Dan Blastulasi
    Dokumen24 halaman
    Segmentasi Dan Blastulasi
    Dhea Rizkytiana Oktaviani II
    Belum ada peringkat
  • FERTILISASI
    FERTILISASI
    Dokumen18 halaman
    FERTILISASI
    Dhea Rizkytiana Oktaviani II
    Belum ada peringkat
  • Gastrulasi Fix
    Gastrulasi Fix
    Dokumen29 halaman
    Gastrulasi Fix
    Dhea Rizkytiana Oktaviani II
    Belum ada peringkat