YANG MENCERDASKAN
Modul Literasi Kritis Untuk Pendidikan Pancasila
S emua yang pernah belajar di lembaga pendidikan guru, yang pengantar, oleh karena itu diharapkan para guru dan calon guru
sering disebut sebagai Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan selanjutnya dapat mencari buku-buku sumber acuan tulisan ini
(LPTK), memiliki pengetahuan bersama yang sekaligus menjadi untuk memahami lebih mendalam mengenai pedagogi kritis
ciri mereka, yaitu: Pedagogi atau ilmu-ilmu kependidikan atau sebagai dasar dalam memahami paradigma yang diacu oleh
Studi Kependidikan. Dengan kata lain, tidak satupun tamatan literasi kritis (critical literacy) dalam bahasan selanjutnya.
LPTK yang tidak mengenal Pedagogi.Dalam disiplin ilmu atau Perkembangan pedagogi kritis cukup menggembirakan, ia
bidang kajian tersebutterbentang berbagai ragam pendekatan hadir dalam berbagai jenis gagasan dan praksis pedagogi kritis
teoretis. Namun, jika disederhanakan, kita dapat memilah di ranah ilmu-ilmu kependidikan dan praksis pendidikan. Hal
setidaknya menjadi 3 (tiga), yaitu pedagogi yang berlandaskan ini terlihat salah satunya dengan telah diterbitkannya ratusan,
pada pendekatan psikologis, teknologis, dan sosiologis. bahkan ribuan artikel mengenai Pedagogi Kritis, termasuk yang
Mengamati apa yang terjadi di LPTK, pendekatan berbahasa Indonesia (Mansour Fakih, Roem Toepatimasang,
sosiologis hampir dapat dikatakan tidak tersentuh. Kekosongan dan Toto Rahardjo,2001).
pendekatan sosiologis dapat diamati melalui wacana yang Pendekatan pendidikan ini, dengan demikian, telah menjadi
diproduksi para guru dan calon guru, baik dalam percakapan begitu kompleks. Oleh karena itu, usaha merangkum pedagogi
maupun tulisan-tulisan mereka. Di sisi lain, sebaliknya dapat kritis dalam beberapa halaman adalah suatu kerja yang tidak
dikatakan bahwa para calon guru dan guru begitu didominasi mungkin dan bahkan dapat dikatakan aneh. Kesulitan ini tentu
oleh pendekatan psikologis. Menurut kami dominasi dari tidak mudah dipecahkan. Apa yang kami lakukan ini adalah
pendekatan psikologis tersebut harus ditantang atau minimal mencoba membimbing para pembaca, khususnya para guru
Penerapan
Pembelajaran
Pancasila
dengan Perspektif
Literasi Kritis
Jenis Media
Puisi • Carilah puisi yang sesuai dengan perkembangan
anak—pengetahuan, berpikir, bahasa—meskipun
dalam hal ini kita tidak terlalu khawatir anak tidak bisa
Mengapa Mengajar dengan Puisi? mencerna.
• Pilih puisi yang menantang anak untuk berpikir, mudah
• Puisi memberikan makna yang lebih utuh tentang dipakai bahan diskusi. Dalam hal ini anak bisa melompat
kehidupan. Puisi juga memperlihatkan ada persoalan melampaui umur dan kemampuannya, tetapi jangan
mendalam di balik itu. Seseorang menulis puisi karena terlalu tinggi hingga tidak bisa dijangkau oleh anak.
ada sesuatu yang mendalam yang ingin diungkapkan.
• Puisi bersifat padat, menarik, indah, bermain antara
kata makna, dan bermain dengan keindahan bunyi Puisi “Jembatan”
dari rangkaian kata-kata. karya Sutardji Chalzoum Bachri
• Puisi bersifat mutli-interpretasi dan multi-tafsir,
sehingga bisa menjadi media untuk mendorong anak Pokok bahasan:
mendengarkan dan menyatakan pendapat yang • Keadilan sosial, kemanusiaan, solidaritas, nasionalisme.
berbeda. Puisi juga bersifat intuitif, imajinatif, dan
relektif, merangsang anak untuk berpikir. Tujuan:
• Puisi pada umumnya pendek, sehingga dapat dibaca • Anak menguasai kemampuan dasar berkomunikasi,
tanpa membutuhkan banyak waktu. khususnya kemampuan menyimak, membaca keras dengan
• Membaca puisi akan memperkaya anak melihat intonasi yang baik, serta mampu mengungkapkan pikiran
kehidupan, lebih memahami keadaan, lebih sensitif secara lisan dan tertulis dengan baik.
rasa kemanusiaannya, memperhalus dan mempertajam • Anak memiliki kemampuan mengapreasiasi puisi.
perasaan, berbahasa yang tajam tapi tidak vulgar. • Anak belajar memahami nilai-nilai keadilan sosial,
• Puisi mengajarkan anak untuk mampu mengungkapkan kemanusian, solidaritas, dan nasionalisme.
pikiran dan perasaan dalam bahasa yang efektif, indah,
dan simbolik. Bahan dan Peralatan pendukung:
• Fotokopi puisi “Jembatan” karya Sutardji sesuai dengan
Bagaimana Memilih Puisi? jumlah anak.
• Kumpulan puisi Sutardji.
• Cari tema puisi yang sesuai topik pembelajaran • Peralatan Multimedia, bila tersedia.
yang ingin disampaikan, sesuaikan dengan tuntutan • Videoklip Sutardji saat membacakan puisi.
kurikulum atau standard kompetensi yang diinginkan.
• Pilih cerita pendek yang tema maupun isinya sesuai Perkiraan Waktu yang Dibutuhkan:
dengan tingkat perkembangan anak. • Dua kali pertemuan 3-4 X 45 menit.
• Pilih cerita yang problematik, cukup menantang,
mengandung konflik dan tragedi sehingga menarik Proses:
untuk didiskusikan di kelas. Anak pada dasarnya telah • Bila memungkinkan murid diajak keluar kelas. Anak dan guru
memiliki filter sendiri dalam menyerap cerita karena duduk berkeliling.
pada dasarnya hal-hal yang buruk dalam sebuah cerita • Semua anak memperoleh naskah cerita pendek yang akan
justru bisa menjadi bahan pembelajaran. dibahas.
• Pilih cerita pendek yang berhubungan atau mendekati • Anak secara bergiliran membaca keras, satu anak satu
dengan tema dalam pembelajaran atau kurikulum. alinea.
• Pada dasarnya semua cerita bisa ditarik ke arah mana • Guru melontarkan sejumlah pertanyaan untuk dialog.
saja, sesuai topik atau mata pelajaran yang kita ajar.
oo Pertanyaan umum:
Cerita Pendek: Anjing Anjing Penjaga Kuburan >> Cerita ini bagus atau tidak? Seram atau tidak? Apa
karya Kuntowijoyo alasannya?
>> Bagian cerita mana yang menurut kamu paling seru
Pokok Bahasan: atau paling menarik?
• Ketuhanan, Keadilan sosial, Kemanusiaan. >> Ada kata-kata yang tidak dipahami? Ada yang bisa
menjelaskan?
oo Pertanyaan Umum:
>> Lagu ini bagus atau tidak? Apa alasannya? Yang bagus Pengembangan lebih lanjut :
mana: musiknya, syairnya, atau penyanyinya? Lagu ini • Tugas untuk mengamati apakah di dekat rumah anak ada
bernada sedih atau gembira? orang yang membutuhkan pertolongan dan menceritakan
>> Lagu ini tentang apa? alasan mengapa membutuhkan pertolongan. Anak diminta
>> Baris mana yang paling menarik bagi kamu. untuk menulis dan menceritakan dalam kelas.
>> Kamu kenal tidak penyanyi ini? Kamu suka atau tidak • Mengamati di sekitar lingkungan rumah, apakah ada masalah
penyanyi ini. Siapa penyanyi anak-anak yang paling yang berkaitan dengan lingkungan hidup?
kamu suka? Mengapa? • Debat antara kelompok dengan topik apakah setuju atau
tidak memberi uang pada pengemis.
oo Pertanyaan Khusus:
>> Apa sebenarnya yang menjadi impian penyanyi itu?
>> Apa yang membuat penyanyi itu sedih?
Tell me why,(why) does it have to be like this (why why do we say we can?) tell me why
Tell me why, (why) is there something I have missed (why why is it still the same?) tell me why
Tell me why, (why) cause I don’t understand (why why do we talk and run?) tell me why
When so many need somebody can someone tell us why we let the ocean die
We don’t give a helping hand
Tell me why (why why do we always say?) tell me why
(why why do we pass the blame?) tell me why
Every day, I ask myself (why why does it never rain?)
what will I have to do to be a man can someone tell us why we cannot just be friends
Do I have, to stand and fight
To prove to everybody who I am (why why do we close our eyes?)
Is that what my life is for? (why why do we really lie?)
To waste in a world full of war (why why do we fight for land?)
can someone tell us why cause we don’t understand
Tell me why, (why) does it have to be like this why why?
Tell me why, (why) is there something I have missed
Tell me why,(why) cause I don’t understand
When so many needs somebody
We don’t give a helping hand
Tell me why (Tell me why)
Tell me why (Tell me why) Declan Galbraith
google.co.id
Tell me why (Tell me why)
Just tell me why (why, why, why)
Pokok Bahasan/Tema:
Mengapa Berita? • Keadilan sosial, kemanusiaan, solidaritas.
Pertemuan pertama:
Sekali Peristiwa di Banten Selatan • Bab pertama dibaca keras secara bergiliran antara murid dan
karya Pramodya Ananta Toer guru. Masing-masing satu alenia.
• Diskusi teks. Guru melontarkan pertanyaan untuk dialog.
Novel tipis ini diangkat • Buku ini susah dibaca/dipahami atau tidak? Apa alasannya?
Pramoedya dari perjalanan • Buku ini menarik atau tidak? Mana adegan yang paling
reportase ke Banten Selatan menarik? Adegan yang membuat kamu sedih? Apa
pada 1957. Tokoh utamanya alasannya?
Ranta, seorang petani • Bisa atau tidak kamu membaca novel ini sendiri?
miskin yang menjadi korban
keserakahan seorang juragan Guru memberi tugas kepada murid untuk meneruskan membaca
yang berkongkalikong dengan buku di rumah atau di luar kelas sampai selesai. Disarankan
Pak Lurah. Juragan Musa yang untuk membaca dengan suara keras.
digambarkan sebagai tokoh yang
jahat dan curang itu ternyata Pertemuan kedua:
adalah kaki tangan pemberontak Darul Islam. • Guru langsung mengajak murid mendiskusikan novel.
Penderitaan Ranta semakin menjadi-jadi akibat
kelaliman Juragan Musa. Dipuncak penderitannya, Ranta
memberontak. Secara tidak sengaja ia menemukan bukti- oo Pertanyaan umum:
bukti keterlibatan Juragan Musa dengan pemberontak >> Sudah selesai baca atau belum? Gampang atau sulit?
DI. Bersama-sama Komandan dan pasukannya, Ranta Asyik atau tidak?
menggulung gerombolan pemberotak itu. Ranta pun
Harmoni dalam “?” (Hanung Bramantyo, 2011) Serdadu Kumbang (Ari Sahasale, 2011)
Film ini cukup kontroversial karena memotret persoalan Film ini menceritakan tentang persahabatan tiga orang
hubungan antaragama di Indonesia dalam gaya anak di Sumbawa Barat. Amek, tokoh utama cerita
melodramatis. Dalam film ini juga diceritakan tentang dua ini, memiliki bibir sumbing tetapi bercita-cita menjadi
tokoh yang pindah agama. Film ini juga menggambarkan seorang presenter. Di bangku sekolah mereka harus
tentang sikap toleransi dan intoleransi. Soleh, seorang berhadapan dengan disiplin yang kaku dan seorang
penganggur yang bergabung menjadi anggota Banser, guru yang suka memberikan hukuman fisik pada murid-
memimpin penyerangan sebuah rumah makan Cina, muridnya demi target mengejar kelulusan Ujian Nasional.
Cheryl, Doziers, Johnston, Peter, dan Rogers, Rebecca. (2006). Mclaren, Peter. 2000. Che Guevara, Paulo Freire and The
Critical Literacy, Critical Teaching: Tools for Preparing pedagogy of Revolution. Maryland: Rowman & Littelefield
Responsive Teachers. New York, London: Teachers College Publisher, Inc.
Press.
Shor, Ira. 1992. Empowering Education. Critical teaching for
Coffey, Heather. “Critical Literacy”. Diunduh 15 September Social Change. Chicago & London: The University of Chicago
2010 dari http://www.learnnc.org/lp/pages/4437. Press.
Fakih, Mansour, Toepatimasang, Roem, dan Rahardjo, Toto. Vazquez, Maria Vivian. 2004. Negotiating Critical Literacies with
(2001). Pendidikan Popular: Membangun Kesadaran Young Children. New Jersey, London: Lowrence Erlbaum
Kritis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Associates, Publishers.
Gadotti, Moacir. (1994). Reading Paulo Freire. His Life and Work.
Albany: State University of New York Press.
www.khanacademy.org
Situs yang didirikan oleh Salman Khan ini memuat lebih dari
3.300 video klip pembelajaran matematika, sains, ekonomi,
dan berbagai bidang pelajaran lainnya yang terus berkembang.
Salman memulai gerakannya dari tutorial yang dia berikan untuk
keponakan-keponakannya melalui Youtube. Rupanya tutorial
video ini lebih digemari daripada tutorial tatap muka. Organisasi
ini memiliki misi yang luar biasa “melakukan perubahan
pendidikan ke arah yang lebih baik dengan menyediakan
pendidikan berklas dunia secara gratis untuk siapa saja dan
di mana saja”. Bahan pembelajaran ini bisa dipergunakan baik
untuk anak-anak maupun orang dewasa. Beberapa video klip
telah disertai dengan teks berjalan sehingga situs ini sangat
berguna bagi mereka yang ingin belajar ilmu tertentu, sembari
belajar bahasa Inggris.
www.sekolahtanpabatas.or.id
Situs ini dikelola oleh Sekolah Tanpa Batas, organisasi nirlaba
yang bergerak dalam bidang pendidikan alternatif dan pelatihan
guru kritis-kreatif. Sekolah Tanpa Batas giat melakukan aktivitas
untuk mengkampenyekan dan menarapkan pedagogi kritis
dan literasi kritis dalam pembelajaran baik di sekolah reguler
maupun sekolah alternatif. Situs ini menyediakan informasi
tentang kegiatan yang dilakukan Sekolah Tanpa Batas, review
buku dan media lainnya, serta tulisan-tulisan terkait dengan
pendidikan kritis dan ide-ide pembaharuan pendidikan.