1. Halal zatnya
Makanan yang halal menurut zatnya adalah makanan yang dari dasarnya halal untuk di
konsumsi. Dan telah di tetapkan kehalalannya dalam kitab suci al-qur’an dan al-hadist.
Centoh makanan yang halal atas zatnya adalah daging sapi, ayam, kambing, buah-buahan
seperti apel, kurma, anggur, dan lain sebagainya.
2. Halal cara memperolehnya
Yaitu makanan yang di peroleh dengan cara yang baik dan sah, Makanan akan menjadi
haram apabila cara memperolehnya dengan jalan yang batil karena itu bisa merugikan
orang lain dan dilarang oleh syariat. Contoh dari cara memperoleh yang baik adalah dengan
cara membeli, bertani, hadiah, dan lain sebagainya.
Adapun dari makanan yang diperoleh dari makanan yang batil adalah dengan cara mencuri,
merampok, menyamun, dan lain sebagainya.
3. Halal cara pengolahannya
Yaitu makanan yang semula halal dan akan menjadi haram apabila cara pengolahannya
tidak sesuai dengan syeriat agama. Banyak sekali makanan yang asalnya halal tetapi karena
pengolahanya yang tidak benar menyebabkan makanan itu mmenjadi haram. Contohnya
anggur, makanan ini halal tetapi karena telah diolah menjadi minuman keras maka
minuman ini menjadi haram.
1.Haram ‘Aini :
Maksudnya, semua makanan atau minuman yang diharamkan itu disebabkan jenis benda
dan barang itu sendiri. Misalnya , daging babi , bangkai , binatang yang disembelih bukan
karena Allah , dan darah
2. Haram Sababi : Artinya haram karena adanya sebab. Maksudnya, segala sesuatu yang
diharamkan itu karena cara mendapatkannya dilakukan dengan cara yang tidak halal dan
tidak dibenarkan oleh agama Islam. Misalnya , barang – barang hasil curian , korupsi ,
undian
-Wadiah (Deposit)
merupakan kontrak dimana seseorang menitipkan sesuatu kepada orang lain. barang wadiah tersebut menjadi
amanat dan tidak boleh digunakan oleh penyimpan.
-Mudharabah (bagi hasil)
Merupakan akad dimana pihak penyedia modal (sahibul maal/financier) menyediakan dana bagi pihak
pengelola (mudharib/enterpreneur), dengan keuntungan dibagi menurut kesepakatan dimuka, prinsip
umumnya ialah sahibul maal menanggung resiko di modal saja dan mudharib menanggung resiko di
waktu dan tenaga.
- Murabahah (Trade with markup/cost-plus sale)
akad jual beli antara bank selaku penyedia barang dengan nasabah yang memesan untuk membeli barang. Dari
transaksi tersebut bank mendapatkan keuntungan jual beli yang disepakati bersama
- syirkah adalah suatu akad kerja sama antara dua orang atau lebih untuk suatu usaha tertentu di mana
masing-masing pihak memberikan kontribusi dana (atau amal) dengan kesepakatan bahwa keuntungan
dan kerugian akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan
- Etos Kerja Muslim didefenisikan sebagai sikap kepribadian yang melahirkan keyakinan
yang sangat mendalam bahwa bekerja itu bukan saja untuk memuliakan dirinya,
menampakkan kemanusiaannya, melainkan juga sebagai suatu manifestasi dari amal
sholeh. Sehingga bekerja yang didasarkan pada prinsip-prinsip iman bukan saja
menunjukkan fitrah seorang muslim, melainkan sekaligus meninggikan martabat dirinya
sebagai hamba Allah yang didera kerinduan untuk menjadikan dirinya sebagai sosok yang
dapat dipercaya, menampilkan dirinya sebagai manusia yang amanah, menunjukkan sikap
pengabdian
(Seorang muslim yang memiliki etos kerja adalah mereka yang selalu obsesif atau ingin
berbuat sesuatu yang penuh manfaat yang merupakan bagian amanah dari Allah
Rukun nikah
1. Pengantin lelaki (Suami)
2. Pengantin perempuan (Isteri)
3. Wali
4. Dua orang saksi lelaki
5. Ijab (lafadz yg diucapkan oleh wali )dan kabul (akad nikah)
* singkatan S.I.S.W.A.
Syarat-syarat saksi
Sekurang-kurangya dua orang
Islam
Berakal
Baligh
Lelaki
Memahami kandungan lafaz ijab dan qabul
Dapat mendengar, melihat dan bercakap
Adil (Tidak melakukan dosa-dosa besar dan tidak berterusan melakukan dosa-dosa
kecil)
Merdeka
Syarat ijab
Pernikahan nikah ini hendaklah tepat
Tidak boleh menggunakan perkataan sindiran
Diucapkan oleh wali atau wakilnya
Tidak diikatkan dengan tempoh waktu seperti mutaah(nikah kontrak
e.g.perkahwinan(ikatan suami isteri) yang sah dalam tempoh tertentu seperti yang
dijanjikan dalam persetujuan nikah muataah)
Tidak secara taklik(tiada sebutan prasyarat sewaktu ijab dilafazkan)
* Contoh bacaan Ijab:Wali/wakil Wali berkata kepada bakal suami:"Aku
nikahkan/kahwinkan engkau dengan Diana Binti Daniel dengan mas kahwinnya/bayaran
perkahwinannya sebanyak RM 3000 tunai".
Syarat qabul
Ucapan mestilah sesuai dengan ucapan ijab
Tiada perkataan sindiran
Dilafazkan oleh bakal suami atau wakilnya (atas sebab-sebab tertentu)
Tidak diikatkan dengan tempoh waktu seperti mutaah(seperti nikah kontrak)
Tidak secara taklik(tiada sebutan prasyarat sewaktu qabul dilafazkan)
Menyebut nama bakal isteri
Tidak diselangi dengan perkataan lain
- syari’ah(undang undang)
itu segala peraturan agama yang bersumberdari kitab suci alquran &hadist
-tariqat
sekumpulan cara&cara yangbersifat renungan, dan usaha inderawi yang mengantarkan
padahakikat, atau sesuatu data yang benar
-haqiqat(aspek batiniah) inti atau rahasiayang paling dalam dari syari%at, rasa, keadaan, dan
akhir dariperjalanan yang ditempuh oleh seorang sufi
-makrifat, pengetahuan tentang rahasia hakikat agama melalui hati sanubari, yaituilmu
yang lebih tinggi daripada ilmu yang biasa didapati olehorang&orang pada umumnya
islam liberal :kebebasan tanpa batas disetarakan dengan sikap permisif yaitu menolerir
setiap hal tanpa batas yg pastibertentangan dengan islam
-pluralisme (memandang semua agama sama tidak sesuai dengan definisi islam karena islam
adalah agama palng sempurna dan universal
-islam dalam kesetaraan gender,islam tdk hanya memihakperempuan tapi memandang
persamaan laki2 dan perem d/ mengangkat harkat dan martabat peremp
pandanga islam laki dan wanita posisi sama taka da perbedaan
-terorisme