Oleh :
UNIVERSITAS TRISAKTI
2019
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
TEORI DASAR
Mineral Clay atau juga bisa disebut sebagai Mineral Lempung merupakan
kelompok mineral yang kristalnya sangat kecil yang hanya dapat dilihat dan
dibedakan dengan mikroskop, biasanya dengan mikroskop elektron. Berdasarkan
struktur kristal dan variasi komposisinya dapat dibedakan menjadi belasan jenis
mineral lempung
Mineral lempung terbentuk di atas permukaan bumi dimana udara dan air
berinteraksi dengan mineral silikat, memecahnya menjadi lempung dan produk
lain yang merupakan jenis dari mineral sekunder yang terbentuk karena proses
pengerusakan atau pemecahan dikarenakan iklim dan alterasi air (hidrous
alteration) pada suatu batuan induk dan mineral yang terkandung dalam batuan
itu.
BAB III
PEMBAHASAN
Mineral Clay adalah mineral silikat berlapis (pilosilikat) atau mineral lain
yang bersifat liat (plasticity) dan mengalami pengerasan saat dipanaskan atau dalam
keadaan kering dan merupakan hasil dari pelapukan kimiawi. Mineral Clay juga
merupakan unsur utama tanah (soil) dan penyusun batuan sedimen. Mineral Clay
menyusun hampir 40% mineral pada batuan sedimen.
Ada
BAB IV
KESIMPULAN
Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari materi bor II yang berjudul
casing dan cementing ini yaitu sebagai berikut :
1. Casing adalah suatu pipa baja yang berfungsi untuk mencegah gugurnya
dinding sumur dan menutup zona bertekanan abnormal.
2. Jenis-jenis casing yang digunakan pada pemboran ada lima macam, yaitu
conductor casing, surface casing, intermediate casing, production casing
dan liner casing. Setiap casing memiliki fungsinya tersendiri dan saling
melengkapi sehingga pada setiap pemboran rangkaian casing yang
digunakan harus lengkap.
3. Macam-macam ulir pada casing yaitu round thread and coupling, extreme
line casing dan buttress thread coupling. Yang membedakan ulir-ulir ini ada
jumlah ulir tiap inch nya dan bentuk ulirnya.
4. Cementing adalah suatu proses pencampuran (mixing) dan pendesakan
(displacement) bubur semen (slurry) melalui casing sehingga mengalir ke
atas melewati annulus di belakang casing sehingga casing terikat ke
formasi.
5. Jenis-jenis cementing yatu ada primary cementing dan secondary
cementing. Primary cementing adalah penyemenan pertama kali yang di
lakukan setelah casing di turunkan dalam sumur. Sedangkan secondary
cementing dilakukan untuk memperbaiki primary cementing. Secondary
cementing meliputi squeeze cementing, re-cementing, dan plugback
cementing.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.slideshare.net/HendriAnur/laporan-resmi-paktikum-peralatan-
pemboran-dan-produksioutput
http://www.repository.trisakti.ac.id/webopac_usaktiana/digital/000000000000000
88757/2016_TA_TM_07111009_Bab-3.pdf
https://docplayer.info/58452996-Bab-vii-sistem-penyemenan-cementing-
system.html