Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENGARUH JENIS MINERAL CLAY TERHADAP


SENSITIVITAS BATUAN

Makalah ini dibuat untuk memenuhi syarat kelulusan Laboratorium Analisa


Batuan Reservoir

Oleh :

FEBY NURUL ROCHMANIAH 071.018.041

MUCHAMAD NUR MAULANA 071.018.069

MUHAMMAD KHAIRUL RIDHA 071.018.076

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK PERMINYAKAN

FAKULTAS TEKNOLOGI KEBUMIAN DAN ENERGI

UNIVERSITAS TRISAKTI

2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI …………………………………………………………….……..i

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………….……..ii

DAFTAR TABEL ……………………………………………………….…..iii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………….........1

1.1 Latar Belakang …………………………………………….………1

1.2 Tujuan Penulisan …………………………………………….……,...1

1.3 Rumusan Masalah …………………………………………………….1

BAB II TEORI DASAR ………………………………………………….....2

BAB III PEMBAHASAN ………………………………………………........15

BAB IV KESIMPULAN ……………………………………………………17

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….......18


DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Susunan Casing ……………………………………………………..2

Gambar II.2 Round thread and coupling ……………………………………..4

Gambar II.3 Extreme line casing ……………………………………………..4

Gambar II.4 Buttress thread and coupling ……………………………………..4

Gambar II.5 Cementing head ……………………………………………………..6

Gambar II.6 Centralizer ……………………………………………………..7

Gambar II.7 Scratchers ……………………………………………………..7

Gambar II.8 Casing shoe ……………………………………………………..8

Gambar II.9 Float shoe ………………………………………………..……9

Gambar II.10 Float collar …………………………………………..…………9

Gambar II.11 Bottom plug ……………………………………………………10


DAFTAR TABEL
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kepekaan batuan formasi terhadap air yaitu mempelajari perubahan atau


penurunan harga permeabilitas dari pada air formasi terhadap batuan, apabila pada
batuanitu dilakukan flushing atau penginjeksikan pada berbagai kelipatan volume
pori. Hal ini digunakan untuk evaluasi dari formasi yang rusak akibat bermacam
berbagai drilling filtrat atau diakibatkan oleh adanya penginjeksian air formasi dari
luar atau kerusakan akibat kenaikan saturasi air di formasi itu sendiri

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi dari sensitivitas pada batuan?
2. Apa definisi dari mineral clay ?
3. Apa saja jenis-jenis mineral clay ?
4. Apa pengaruh mineral clay terhadap sensitivitas batuan ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui definisi dari sensitivitas pada batuan
2. Untuk mengetahui definisi dari mineral clay
3. Untuk mengetahui jenis-jenis mineral clay
4. Untuk mengetahui pengaruh mineral clay terhadap sensitivitas batuan.
BAB II

TEORI DASAR

Mineral Clay atau juga bisa disebut sebagai Mineral Lempung merupakan
kelompok mineral yang kristalnya sangat kecil yang hanya dapat dilihat dan
dibedakan dengan mikroskop, biasanya dengan mikroskop elektron. Berdasarkan
struktur kristal dan variasi komposisinya dapat dibedakan menjadi belasan jenis
mineral lempung

Mineral lempung terbentuk di atas permukaan bumi dimana udara dan air
berinteraksi dengan mineral silikat, memecahnya menjadi lempung dan produk
lain yang merupakan jenis dari mineral sekunder yang terbentuk karena proses
pengerusakan atau pemecahan dikarenakan iklim dan alterasi air (hidrous
alteration) pada suatu batuan induk dan mineral yang terkandung dalam batuan
itu.

Mineral Clay terbagi dari beberapa jenis seperti Kaolinit


Al2 (Si2O5 (H2O)) memperlihatkan strong peak pada 7 Å, serupa dengan smektit
dan klorit basal kedua. Namun kaolin tidak memperlihatkan perubahan bila diberi
larutan glikol dandestroyed saat dipanaskan 550oC. Ciri inilah
yangmembedakannya dengan klorit dan smektit.

• Illit KAl2 (AlSi3O10 (OH)2)

umumnya menunjukkan strong peak pada ~10 Å dan tidak


menunjukkan perubahan bilamana preparat diberi glikolataupun dipanaskan.

BAB III
PEMBAHASAN

Mineral Clay adalah mineral silikat berlapis (pilosilikat) atau mineral lain
yang bersifat liat (plasticity) dan mengalami pengerasan saat dipanaskan atau dalam
keadaan kering dan merupakan hasil dari pelapukan kimiawi. Mineral Clay juga
merupakan unsur utama tanah (soil) dan penyusun batuan sedimen. Mineral Clay
menyusun hampir 40% mineral pada batuan sedimen.

Ada

BAB IV

KESIMPULAN

Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari materi bor II yang berjudul
casing dan cementing ini yaitu sebagai berikut :

1. Casing adalah suatu pipa baja yang berfungsi untuk mencegah gugurnya
dinding sumur dan menutup zona bertekanan abnormal.
2. Jenis-jenis casing yang digunakan pada pemboran ada lima macam, yaitu
conductor casing, surface casing, intermediate casing, production casing
dan liner casing. Setiap casing memiliki fungsinya tersendiri dan saling
melengkapi sehingga pada setiap pemboran rangkaian casing yang
digunakan harus lengkap.
3. Macam-macam ulir pada casing yaitu round thread and coupling, extreme
line casing dan buttress thread coupling. Yang membedakan ulir-ulir ini ada
jumlah ulir tiap inch nya dan bentuk ulirnya.
4. Cementing adalah suatu proses pencampuran (mixing) dan pendesakan
(displacement) bubur semen (slurry) melalui casing sehingga mengalir ke
atas melewati annulus di belakang casing sehingga casing terikat ke
formasi.
5. Jenis-jenis cementing yatu ada primary cementing dan secondary
cementing. Primary cementing adalah penyemenan pertama kali yang di
lakukan setelah casing di turunkan dalam sumur. Sedangkan secondary
cementing dilakukan untuk memperbaiki primary cementing. Secondary
cementing meliputi squeeze cementing, re-cementing, dan plugback
cementing.
DAFTAR PUSTAKA

Lab. Konservasi Peralatan Bor / Produksi. 2016. Buku Penuntun Praktikum


Peralatan Pemboran dan Produksi. Jakarta : Laboratorium Konservasi
Peralatan Universitas Trisakti.

https://www.slideshare.net/HendriAnur/laporan-resmi-paktikum-peralatan-
pemboran-dan-produksioutput

http://www.repository.trisakti.ac.id/webopac_usaktiana/digital/000000000000000
88757/2016_TA_TM_07111009_Bab-3.pdf

https://docplayer.info/58452996-Bab-vii-sistem-penyemenan-cementing-
system.html

Anda mungkin juga menyukai