2012
1
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
( Ki Hajar Dewantoro )
Murid-muridku tersayang
ii
2
PE N GANTAR
dengan ijin dan ridho-Nya peneliti dapat menyusun penelitian yang berjudul:
3
iii
PE N G E SAHAN
JUDUL PENELITIAN :
INTEGRASI PENGAJARAN GRAMMAR DENGAN
AN INSPIRING SONG&GAME-BASED LESSON FOR
YOUNG LEARNERS BAGI SISWA KELAS 5 SDN
TlOGOSARI KULON 03 TAHUN PELAJARAN
2011/2012 SEMARANG
Mengesahkan
iv
ABSTRAKSI
4
Amin Wibowo, S.Pd. : INTEGRASI PENGAJARAN GRAMMAR DENGAN AN
INSPIRING SONG&GAME-BASED LESSON FOR YOUNG LEARNERS BAGI SISWA
KELAS 5 SDN TlOGOSARI KULON 03 TAHUN PELAJARAN 2011/2012
SEMARANG
Upaya untuk terus meningkatkan hasil belajar khususnya grammar bahasa Inggris sangat
penting. Hasil belajar khususnya bahasa Inggris di SD Negeri Tlogosari Kulon 03 yang
optimal akan menjadi modal utama pada tingkat yang lebih tinggi dan yang lebih
penting tercapainya hasil belajar yang optimal khususnya tata bahasa Inggris dengan
song and game. Disisi lain pembelajaran bahasa Inggris dinilai cenderung bersifat
normatif dan tidak bermakna. Guru bahasa Inggris yang monoton tersebut menyebabkan
siswa merasa jenuh dan mengakibatkan hasil belajar kurang berhasil.
Dari permasalahn di atas peneliti bahasa Inggris tertarik untuk mengadakan penelitian
tindakan kelas guna meningkatkan hasil belajar grammar bahasa Inggris.
Dalam hal ini peneliti akan mengadakan penelitian tindakan kelas di lihat dari
1. Bagaimanakah integrasi pengajaran tata bahasa (grammar) dengan an inspiring
song & game-based lesson for young learners yang berkualitas?
2. Seberapa jauhkah integrasi pengajaran tata bahasa (grammar) dengan an
inspiring song & game-based lesson for young learners yang berkualitas
terhadap pencapaian hasil belajar siswa?
v
DAFTAR I S I
5
JUDUL ...............................................................i
MOTO DAN SEMBOYAN ...............................................................ii
PENGANTAR ...............................................................iii
PENGESAHAN ...............................................................iv
ABSTRAKSI ...............................................................v
DAFTAR ISI ...............................................................vi
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................1
1. 1 Latar Belakang Masalah........................................................... 1
2. 2 Rumusan Masalah ...............................................................4
3. 3 Tujuan Penelitian ...............................................................4
4. 4 Manfaat Penelitian ...............................................................4
BAB.II KAJIAN TEORETIK DAN PENGJUAN HIPOTESA........................6
2.1 Pengajaran Bahasa ...............................................................6
2.2 Pengajaran English for Young Learners.............................................7
2.3 Pengajaran Grammar ...............................................................9
2.4 Song and Game ...............................................................11
2.4.1 Nyanyian (Song) ...............................................................11
2.4.2 Permainan (Game) ...............................................................12
2.5 Integrasi Grammar dengan song and game........................................12
BAB.III METODE PENELITIAN ...............................................................15
3.1 Latar Belakang Penelitian ...............................................................14
3.2 Subjek Penelitian ...............................................................14
3.3 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas..................................................17
3.3.1 Perencanaan ...............................................................18
3.3.2 Tindakan ...............................................................18
3.3.3 Observasi ...............................................................18
3.3.4 Refleksi ...............................................................18
3.4 Tehnik Pengumpulan Data ...............................................................22
3.5 Tehnik Analisa Data ...............................................................23
vi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.....................................23
6
4.1 Hasil Penelitian .................................................................................23
4.2 Prosedur Penelitian ...........................................................................35
4.2.1 Perencanaan..............................................................................36
4.2.2 Tindakan....................................................................................36
4.2.3 Observasi...................................................................................37
4.2.4 Refleksi.....................................................................................37
4.3 Tehnik Analisa Data...........................................................................43
4.3.1 Tema 1 : Profession................................................................45
4.3.2 Tema 2 : Toys and Games.......................................................47
4.3.3 Tema 3 : Weather and Season.................................................49
4.3.4 Tema 4 : Things in the kitchen...............................................51
BAB. V PENUTUP..............................................................................................56
5.1 Simpulan.....................................................................................57
5.2 Saran...........................................................................................58
Daftar Pustaka......................................................................................................60
Curriculum Vitae Peneliti ....................................................................................62
Daftar Lampiran..................................................................................................63
Lampiran 1 : Surat Ijin Penelitian.......................................................................63
BAB I
7
PENDAHULUAN
8
Dalam pembelajaran bahasa asing, guru EYL mempunyai tugas yang cukup
berat. Mengingat bahwa siswa yang dihadapi adalah anak-anak atau pembelajar
muda usia, tentunya guru EYL akan berbeda dengan guru yang mengajar anak
sekolah menengah atau orang dewasa (Kasiyani K.E. Suyanto, 2007:29).
Pengetahuan tentang bagaimana mengajar bahasa asing kepada anak-anak. Seorang
guru perlu memahami bagaimana menangani anak-anak usia sekolah dasar. Satu ciri
lain yang juga harus dimiliki guru ialah sikap keterbukaan. Terbuka berarti mau
memperbaiki kekurangannya, dapat menerima kritik, dan mau terus belajar. Selain
itu, bila tidak tahu atau kurang memahami sesuatu dia mau bertanya dan suka
membaca untuk mengembangkan diri dan profesinya (Kasiyani K.E. Suyanto,
2007:30).
Dalam pengajaran tata bahasa (grammar), kegiatan guru bahasa Inggris di
sekolah dasar sebaiknya tidak memberikan grammar dalam bentuk rumus, pola
kalimat, atau aturan bahasa yang harus dihafalkan siswa. Grammar sebaiknya
diajarkan dalam bentuk terintegrasi dengan kosakata dalam kalimat peryataan,
misalnya sebagai pertanyaan komunikatif dalam bentuk Tanya jawab, dan dalam
wacana yang langsung diberikan sebagai suatu bentuk bahasa yang utuh dan
bermakna. Sebagai contoh, guru tidak mengajarkan bentuk singular dan plural
dengan memberikan catatan tentang apa yang dimaksud dengan singular atau plural
dengan ketentuannya, tetapi dengan memberikan contoh kalimat menggunakan
kosakata nama buah-buahan.
Di SD Negeri Tlogosri Kulon 03 dimana penulis melaksanakan penelitian action
research para guru bahasa Inggris telah melaksanakan tugas pengajarannya seperti
apa yang seharusnya di ajarkan untuk anak usia sekolah dasar. Para guru telah
melaksanakan pengajaran tata bahasa (grammar) yang berbasis fun and interesting
for young learners yaitu menerapkan permainan atau games dalam pengajaran
bahasa Inggris. Akan tetapi kelemahan yang penulis lihat dalam proses pengajaran
para guru bahasa Inggris di SD Negeri Tlogosari Kulon 03 adalah kurangnya content
dalam penyampaian materi sesuai bahasan yang diajarkan (Graham, 2003:45).
Data yang penulis dapatkan ketika guru mengajarkan bahasa Inggris
menunjukkan bahwa guru kurang dalam menyampaikan content dari pengajaran tata
bahasa (grammar) sehingga pada saat guru meminta siswa untuk membuat produksi
kalimat berdasarkan grammar yang sedang di ajarkan, hampir sebagian besar siswa
9
merasa bingung bagaimana harus memproduksi sebuah kalimat. Ada beberapa hal
yang membuat mereka bingung yaitu guru kurang dalam memberikan contoh
kalimat. Guru yang harusnya memberikan contoh kalimat penuh hanya
menyampaikan dalam bentuk kata atau frasa saja, sebagai contoh dalam pengajaran
tata bahasa Question Words. Guru hanya memberikan contoh kata atau frasa dari
Question Words untuk anak kelas 5 SD, tanpa memberikan contoh bagaimana
Question Words digunakan dalam kalimat.
Indikator yang kedua adalah siswa mempunyai kesempatan yang minim untuk
menyampaikan ide dan pikiran secara tertulis di papan tulis. Hal ini mengindikasikan
bahwa kurangnya kesempatan ide dan pikiran dalam bentuk tulisan di papan tulis
akan mengakibatkan endapan terhadap pemahaman materi menjadi berkurang. Lebih
lanjut, jika ide dan pikiran siswa di tulis di papan tulis maka akan memberikan model
bagi siswa-siswa lain untuk lebih berkreasi dalam pembelajaran bahasa Inggris.
Terkait dengan permasalahan-permasalahan diatas, penulis mencoba untuk
memberikan solusi dan berusaha untuk mengembangkan partisipasi siswa dalam
kegiatan pembelajaran bahasa Inggris melalui pengajaran tata bahasa yang di
interigasikan dengan an inspiring song&game-based lesson for young learners.
Diharapkan dengan tehnik ini, pengajaran dan pembelajaran bahasa Inggris akan
menjadi fun and exciting bagi para siswa sehingga mereka akan lebih aktif
berpartisipasi dalam kelas dan medapatkan hasil luaran dari pembelajaran tersebut
dengan memuaskan (Kasihani K.E. Suyanto, 2007:40).
Dengan pengajaran tata bahasa yang di interigasikan dengan an inspiring
song&game-based lesson for young learners, siswa akan lebih termotivasi untuk
belajar bahasa Inggris, dan karena atmosfer dari pembelajaran yang
menyenangkan dan menarik siswa akan lebih percaya diri dan merasa diri nya jauh
dari rasa takut ataupun gelisah untuk selalu aktif berpartisipasi dan berkomunikasi
dengan guru ataupun teman-teman dalam aktifitas-aktifitas pembelajaran bahasa
Inggris.
1.2 Rumusan Masalah
10
Permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah integrasi pengajaran tata bahasa (grammar) dengan an inspiring
song & game-based lesson for young learners yang berkualitas?
2. Seberapa jauhkah integrasi pengajaran tata bahasa (grammar) dengan an
inspiring song & game-based lesson for young learners yang berkualitas terhadap
pencapaian hasil belajar siswa?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui integrasi pengajaran tata bahasa (grammar) dengan an
inspiring song & game-based lesson for young learners yang berkualitas
2. Untuk mengetahui integrasi pengajaran tata bahasa (grammar) dengan an
inspiring song & game-based lesson for young learners yang berkualitas terhadap
pencapaian hasil belajar siswa.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi siswa, guru Inggris, dan
peneliti. Peneliti dapat mengunakan hasil penelitian ini sebagai pertimbangan untuk
penelitian lebih lanjut, khususnya untuk penelitian yang menganalisis tentang hal-hal
yang terkait dengan pengajaran tata bahasa (grammar), namun dalam kasus yang
lain. Hasil dari penelitian ini dapat memberikan perspektif baru dalam kegiatan
belajar mengajar.Hasil dari penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:
1. Guru
Guru akan lebih dapat meningkatkan kemampuan dan juga keahlian dalam
pengajaran bahasa Inggris khususnya pengajaran tata bahasa (grammar) yang di
interigasikan dengan an inspiring song & game-based lesson for young learners
untuk menciptakan suasana pembelajaran yang fun and exciting bagi pembelajar
muda khususnya siswa sekolah dasar.
2. Siswa
Siswa mampu memahami tata bahasa dalam pengajaran grammar dengan song
and game based lesson for young learners dengan senang. Sehingga mereka secara
tidak disadari telah mengenal dan mempelajari tata bahasa lebih awal karena
apada usia muda mereka sangat mudah memahami bahasa dan rasa ingin tahunya
tinggi.
11
3. Peneliti
Peniliti sebagai salah satu elemen penting dalam proses belajar mengajar
diharapkan mampu memberikan gambaran serta dukungan kepada guru untuk
selalu mempraktekan tehnik pengajaran bahasa Inggris bagi pembelajar muda
yaitu siswa sekolah dasar yang berkualitas dan yang berbasis fun and exciting
atmosphere.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
12
pengajaran bahasa dapat didiskipsikan sebagai cara bagaimana guru bertindak
dan bertingkah laku saat membawakan pengajaran bahasa di kelas dan segala
tindakan dan perilaku guru dalam pengajaran akan membawa pengaruh pada
anak didiknya ( Richards and Lockhart, 1996:29).
Di lain pihak, pengajaran dapat juga diartikan sebagai kegiatan penelitian
dimana tehnik-tehnik eksperimen dari intruksi di disain supaya sesuai dengan
prinsip-prinsip hipotesis dari pedagogik, tentunya dengan provisi yang dibuat
untuk penyesuaian yang saling menguntungkan demi prinsip validitas yang
diharapkan sedekat mungkin dengan manfaat dari tehnik pengajaran
(Widdowson, 1990:2).
Dalam hal ini para guru sebaiknya mempunyai komitmen. Mereka
sebaiknya tidak hanya mengasumsikan peran dari peneliti dan menggunakan
siswa sebagai subyek eksperimen. Para guru haruslah cukup bertanggung jawab
terhadap segala aktifitas selama proses pengajaran berlangsung. Mereka
sebaiknya mampu untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian dalam proses
belajar mengajar dengan cara dan tehnik yang berbeda. Pengajaran tidak bisa di
definisikan secara lepas dari pembelajaran. Pengajaran adalah membimbing
dan memberikan fasilitas terhadap pembelajaran, membuat pembelajar mampu
untuk belajar, serta menciptakan setting untuk kondisi pembelajaran (Brown,
2000:7)
2.2 Pengajaran English for Young Learners (EYL)
Berdasarkan pemikiran bahwa guru merupakan pelaksana yang harus
mampu menerjemahkan komponen kurikulum, yaitu tujuan, metodologi, materi,
dan evaluasi menjadi kegiatan praktis di kelas bahasa Inggris maka guru EYL
mempuyai berbagai macam tugas, antara lain sebagai berikut.
1. Sebagai pelaksana dan pembimbing yang mempunyai hubungan yang hangat
dengan siswa dapat menciptakan situasi pembelajaran yang menyenangkan.
2. Sebagai helper, guru EYL siap membantu kesulitan anak didik. Jika siswa
merasa ada kesulitan dalam menerima materi pembelajaran, guru akan
membantu mencari jalan keluarnya.
3. Sebagai model, guru memberi contoh dalam menggunakan bahasa Inggris.
Untuk itu, guru EYL harus mempunyai keterampilan berbahasa Inggris yang
13
memadai, dapat memberi contoh pemakaian bahasa Inggris yang benar
dalam hal tata bahasa, intonasi, pelafalan, dan pilihan kata.
4. Sebagai fasilitator, guru memfasilitasi apa yang diperlukan siswa dalam
proses pembelajaran bahasa Inggris.
5. Sebagai pengambil keputusan. Guru tidak hanya mengajar, tetapi dia juga
yang mengambil keputusan metode apa yang paling tepat untuk anak
didiknya, kegiatan belajar apa yang harus diberikan. Guru sebagai pengambil
keputusan karena ia yang menghadapi siswa, ia yang tahu apa yang terbaik
untuk mereka. Seorang guru EYL yang baik paham apa, bagaimana, dan
kapan mereka harus melakukan sesuatu (Chodidjah, 2000).
Sebagai bahasa asing yang tidak dipakai sehari-hari di masyarakat, Bahasa
Inggris dianggap sulit untuk dipelajari. Untuk mengurangi kesulitan belajar
bahasa Inggris maka perlu dipertimbangkan pendekatan dan strategi apa yang
dapat digunakan agar pelajaran EYL menjadi mudah dan menarik. Untuk dapat
menarik perhatian siswa, perlu diciptakan situasi kelas yang membuat siswa
termotivasi untuk belajar (Kasbolah, 1993:56). Salah satu cara untuk membuat
kelas EYL lebih menarik adalah dengan penggunaan alat bantu mengajar atau
media ketika guru mengajar.
Secara umum, media dapat digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu (1)
visual media, atau media pandang, (2) audio media atau media dengar, dan (3)
audio visual media atau media dengar dan pandang. Media pandang adalah media
yang dapat dipandang atau dilihat dan dapat disentuh oleh siswa, misalnya
gambar, foto, benda sesungguhnya, peta, miniatur, dan realia. Media pandang
yang paling banyak digunakan guru antara lain adalah gambar, flash cards, dan
benda nyata (banana, mango, dictionary, etc).
Sedangkan media dengar (audio) untuk keterampilan menyimak adalah
media yang wacana atau isinya direkam dan dapat didengarkan. Media dengar
digunakan untuk menyimak dan memahami wacana lisan, misalnya radio dan
cassette recorder. Yang terakhir adalah media dengar dan pandang yang sekaligus
merupakan media yang dapat dilihat dan juga dapat didengarkan, misalnya TV dan
film. Media pandang dan dengar banyak digunakan di kelas EYL untuk
menayangkan cerita, peristiwa, atau keadaan di tempat lain. Gambar yang
ditayangkan disertai informasi dalam bahasa Inggris yang harus diseleksi sesuai
14
sesuai dengan tingkat perkembangan bahasa siswa (Kasiyani K.E. Suyanto,
2007:102-103).
Rasa senang siswa mempelajari bahasa Inggris tidak lepas dari peran guru,
metode yang dipakai, dan bahan yang menunjang. Saat ini sudah banyak buku
yang diterbitkan untuk anak sekolah dasar. Berdasarkan kurikulum yang berlaku,
selalu diharapkan dapat mengakomodasi semua materi dengan sederhana,
komunikatif, mengaktifkan berpikir dasar siswa, memudahkan guru
menggunakannya, dan membuat siswa senang belajar bahasa Inggris. Mengapa
lagu dipilih sebagai salah satu teknik yang ampuh untuk belajar bahasa Inggris
bagi anak? Lagu dan irama merupakan bagian penting dari kehidupan anak-anak
dan juga merupakan alat atau meda pembelajaran bahasa untuk anak.pengajaran
dan pembelajaran bahasa terutama bahasa asing, akan lebih menarik bila dikemas
dalm serangkaian kegiatan yang menarik pula. Belajar bahasa melalui nyanyian
membuat anak-anak merasa senang belajar bahasa Inggris (Kasiyani K.E.
Suyanto, 2007:114).
Dalam konteks pembelajaran Bahasa Inggris, kompetensi yang ingin
dicapai adalah kompetensi komunikatif. Fokus dari pembelajaran ini adalah agar
siswa dapat berkomunikasi, baik lisan maupun tulisan dengan memakai bahasa
yang dapat dipahami oleh penutur asli Bahasa Inggris. Dengan demikian tantangan
guru semakin berat sebab dia harus mengorganisir kelas menjadi model language
exposure, guru bahasa Inggris harus mengajarkan komunikasi sebagai aktifitas
sentral di dalam kelas.
18
implementasikan akan tetapi akan sangat mempersyaratkan keaktifan guru
dalam persiapan pembelajaran ini. Guru bahasa Inggris haruslah aktif
dalam memilih lagu yang sesuai dan mengemasnya sesuai dengan
kebutuhan siswa.
Sebagai contoh, untuk siswa kelas 3 sekolah dasar, Unit 5 tentang
Family guru hendak menyelipkan tata bahasa atau grammar tenses yaitu
simple present, guru mengkreasikan lagu yang sudah cukup dikenal anak-
anak yaitu “Aku Seorang Kapiten” untuk dipakai nadanya sedangkan lirik
lagu guru menciptakan sendiri (Amin, 2011:24).
I have a happy family aku seorang kapiten
We are father and mother mempunyai pedang panjang
Also sister and brother kalau berjalan prok-prok-prok
We are together happier aku seorang kapiten
Dan masih banyak lagu anak-anak lainnya yang guru bahasa
Inggris bisa memakainya dan mengkreasikannya untuk integrasi
pengajaran tata bahasa.
Dalam implikasi dari integrasi pengajaran tata bahasa (grammar)
dengan permainan atau games guru bahasa Inggris bisa menggunakan
guessing games dan mengkreasikannya. Dalam kegiatan ini, guru
menunjukkan bungkusan kecil dan meminta siswa untuk menerka apa
yang ada di dalam bungkusan tersebut. Ini baik untuk melatih Yes/No
Questionsv (Kasihani K.E. Suyanto, 2007:120).
Students : Is it a toy?
Teacher : No, it isn’t.
Students: Is it some chocolate?
Teacher: No, it isn’t.
Students: Can you eat?
Teacher: Yes, it can.
Dan masih banyak lagi jenis-jenis permainan lainnya yang bisa
didapatkan oleh guru bahasa Inggris di toko-toko buku ataupun browsing
internet, dan permainan-permainan tersebut bisa dikombinasikan sesuai
dengan kebutuhan siswa, materi pelajaran, dan serta waktu yang tersedia.
19
BAB III
METODE PENELITTIAN
3.1 Latar Belakang Penelitian
SD Negeri Tlogosari Kulon 03 Semarang adalah institusi yang menjadi
obyek dalam penelitian tindakan kelas ini yang beralamatkan di Jl. Parang
Kembang Raya No.1A. dimana hanya memiliki fasilitas standar di sekolah negeri
diantaranya adalah whiteboard, perpustakaan dan belum terdapat TV, CD player,
kelas ber-AC, computer, LCD, OHP, alat peraga sesuai Mapel, dll.
Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan selama 3 bulan yang akan
dimulai pada bulan Januari sampai dengan bulan Maret 2012. Alokasi waktu dari
tahapan pertama dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:
KEGIATAN JAN. FEB. MAR.
Pembuatan lesson plan Minggu
ke-
2,3,&4
Persiapan observasi dan observasi pra- Minggu Minggu ke-
penelitian ke- 1&2
1,2,3&4
20
Penerapan tindakan kelas Minggu ke-
3&4
3.2 Subjek Penelitian
Subyek dari penelitian ini adalah guru bahasa Inggris dan siswa kelas 5
SD Negeri Tlogosri Kulon 03 Semarang. Penulis memilih guru bahasa Inggris
dan siswa SD Negeri Tlogosri Kulon 03 Semarang karena sekolah tersebut
dianggap memerlukan perbaikan dan perubahan dalam pengajaran tata bahasa
(grammar) yang di integrasikan dengan songs and games. Pada saat melakukan
observasi kelas guru bahasa Inggris di SD Negeri Tlogosri Kulon 03 masih
menerapkan beberapa tehnik pengajaran yang kurang dalam content dan juga
penyampaian sehingga kemampuan siswa dalam penangkapan ataupun
partisipasi serta produksi menjadi kurang. Oleh karena itu, diperlukan
penelitian tindakan kelas dari cara pengajaran lama ke cara pengajaran baru
yang bisa membawa perubahan terhadap proses dan juga produk pembelajaran
siswa.
Dalam penelitian ini posisi dari penulis adalah sebagai peneliti.
Sehingga peneliti hanya mengawasi proses belajar mengajar dan memberikan
pengarahan dan masukan tehnik yang benar dalam pengajaran tata bahasa yang
di integrasikan dengan songs and games.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau action
research. Menurut John Elliot, penelitian tindakan kelas adalah proses dimana
guru berkolaborasi dengan peneliti dalam mengevaluasi praktek pengajarannya
di kelas. Dalam hal ini guru juga dituntut untuk meningkatkan
keprofesionalismenya, mengarsip segala pekerjaan dan perkembangan
pengajarannya yang pada akhirnya nanti dapat bermanfaat untuk perkembangan
bagi dirinya sendiri ataupu guru guru bahasa Inggris lain pada waktu forum
sharing English teaching experience.
Action research is a process, through which teachers collaborate in
evaluating their practice jointly; raise awareness of their professional
theory; articulate a shared conception of values; record their work in a
form which is readily available to and understandable by other teacher;
and thus develop a shared theory of teaching by researching practice
(John Elliot, 2007:44).
21
Dalam hal yang sama, Calhoun (1993:78) juga menyatakan bahwa
penelitian tindakan kelas ditujukan untuk perkembangan kondisi pengajaran di
sekolah. Penelitian ini membantu para guru untuk mendidik siswa akrab dengan
ketrampilan-ketrampilan problem-solving, mendeteksi permasalahan-
permasalahan, serta mengembangkan tehnik-tehnik dan metode-metode dalam
pengajaran. Pihak-pihak yang terlibat dalam penelitian tindakan kelas harus
mempertimbangkan tujuan dari penelitian, jenis data yang digunakan, subjek
penelitian, serta batasan-batasan pelaksanaan monitoring.
Penelitian tindakan kelas atau action research adalah “learning
by doing” – yang artinya sekelompok orang mengidentifikasi
suatu permasalahan, melakukan sesuatu untuk mengatasi
permasalahan tersebut, kemudian melihat seberapa jauh solusi
tersebut membantu permasalahan, jika tidak memuaskan
maka harus di coba lagi dengan solusi yang lain (O’Brien,
1998:67).
Peneliti akan melaksanakan metode penelitian tindakan kelas yang
meliputi observasi, analisis, dan penyesuaian dimana guru akan melibatkan diri
dalam tindakan kelas untuk mencapai tujuan pemahaman proses pengajaran dan
pembelajaran di kelas, yang pada akhirnya akan membawa perubahan yang
lebih baik atau perkembangan di kelas bahasa Inggris.
Pertama-tama, peneliti akan mengadakan pra-penelitian untuk
mengetahui problem apa yang dihadapi oleh guru maupun siswa dalam proses
kegiatan belajar dan mengajar, setelah itu peneliti akan mengadakan pertemuan
dengan guru untuk membahas permasalahan dan mengemukakan solusi atas
permasalahan yang dihadapi oleh guru ataupun siswa dalam kelas bahasa
Inggris. Kemudian, peneliti akan mengobservasi dan menyelidiki kejadian-
kejadian ataupun perubahan-perubahan yang terjadi selama kegiatan di kelas
berlangsung dan menilai apa yang harus dipertahankan dan apa yang perlu
direvisi sehingga sesuai dengan kepentingan guru dan siswa dalam proses
pengajaran dan pembelajaran (Glanz, 1998: 21).
3.3 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas
22
Menurut Kemmis dan McTaggart (dalam Burns, 2010:8), penelitian
tindakan kelas melibatkan empat tahap utama dalam lingkaran penelitian; (1)
perencanaan (Planning), (2) tindakan (Action), (3) observasi (Observation), dan
(4) refleksi (Reflection). Tahap yang pertama merupakan tahap spiral yang
berkelanjutan yang dapat di ulangi dan diulangi lagi sampai peneliti dapat
mencapai hasil yang memuaskan dan merasa sudah waktunya untuk berhenti.
Deskripsi dari setiap tahap dapat dijelaskan sebagai berikut:
3.3.1 Perencanaan (Planning)
Dalam tahap ini peneliti mengidentifikasi suatu permasalahan dan
mengembangkan suatu rencana untuk suatu tindakan yang akan membawa
perkembangan dan perubahan pada area tertentu dalam konteks penelitian.
Ini adalah tahap untuk melihat kedepan dimana kita harus
mempertimbangkan: i) jenis investigasi apa yang mungkin diterapkan yang
sesuai dengan kelemahan-kelemahan yang ada dalam situasi pengajaran ini;
and ii) perkembangan-perkembangan potensial yang mungkin bisa kita
terapkan.
3.3.2 Tindakan (Action)
Tahap ini merupakan tahap yang harus dipertimbangkan secara hati-hati
karena melibatkan intervensi-intervensi yang dipersiapkan untuk situasi
pengajaran yang diambil peneliti untuk diterapkan dalam penelitian
tindakan kelas. Intervensi-intervensi tersebut dapat berupa pertanyaan-
pertanyaan dan asumsi-asumsi peneliti tentang situasi saat ini dimana
peneliti harus merencanakan cara-cara alternative dan baru dalam
pelaksanaan penelitian tindakan kelas.
3.3.3 Observasi (Observation)
Tahapan ini melibatkan peneliti dalam mengobservasi secara sistematis efek-
efek dari tindakan dan mengdokumentasikan konteks, tindakan-tindakan dan
opini-opini dari mereka yang terlibat di dalamnya. Ini merupakan tahapan
pengkoleksian data dimana peneliti menggunakan alat-alat yang disebut
‘open-eyed’ and ‘open minded’ tools (dengan pikiran yang terbuka dan
dengan mata yang terbuka pula) untuk mengkoleksi informasi tentang apa
yang sedang terjadi.
3.3.4 Refleksi (Reflection)
23
Pada point ini, peneliti berada pada tahapan refleksi dimana dia akan
mengevaluasi dan mendiskripsikan efek-efek dari tindakan yang di ambil
pada tahap dua dalam rangka memahami apa yang telah terjadi dan juga
memahami permasalahan yang telah di jelajahi lebih jelas. Peneliti bias
memutuskan untuk melaksanakan tahapan-tahapan yang lebih lanjut dari
penelitian tindakan kelas untuk mengembangkan situasi, atau berbagi hasil
temuan dalam penelitiannya dengan pihak lain sebagai bagian dari
perkembangan profesionalnya lebih lanjut.
Model dari penelitian tindakan kelas diilustrasikan melalui diagram
berikut ini.
Prosedur dalam penelitian tindakan kelas terdiri dari lebih dari satu
putaran. Tiap putaran dimulai dari perencanaan tindakan sampai merevisi
rencana. Prosedur-prosedur akan dilaksanakan sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi permasalahan-permasalahan
24
Permasalahan-permasalahan yang teridentifikasi termasuk faktor
yang menyebabkan kurangnya keterlibatan siswa atau interaksi siswa
dengan guru. Permasalah-permasalahan tersebut akan teridentifikasi
dengan menggunakan tiga tehnik sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi dilaksanakan untuk mengetahui perilaku siswa selama
proses belajar mengajar. Observasi juga untuk mengetahu reaksi siswa
terhadap pengajaran Guru dikelas dan bagaimana guru menyampaikan
materi, mengelola kelas dan memberikan aktifitas yang bermanfaat
bagi siswa. learning process.
b. Penggunaan Lembar kerja (worksheet)
Lembar kerja digunakan untuk mengukur pemahaman siswa atas
segala kegiatan yang diberikan guru dari awal sampai akhir
pertemuan.
c. Wawancara (Interview)
Wawancara dilaksanakan bagi guru dan siswa untuk mengetahui
permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh guru dalam
pengajaran dan permasalah-permasalahan yang dihadapi siswa dalam
pembelajaran.
2. Perencanaan tindakan
Dalam perencanaan tindakan, peneliti menyusun sendiri. Perencanaan
tindakan dibuat sebelum penerapan tindakan. Persiapan-persiapannya
adalah sebagai berikut:
a. Meminta informasi guru topik atau materi apa yang akan
diajarkan.
b. Meminta guru membuat lesson plan dan menyusun langkah-
langkah kegiatan selama belajar mengajar.
c. Meminta guru mempersiapkan alat bantu mengajar / teaching
aids
d. Mempersiapkan kamera (untuk mengambil gambar atau foto
selama proses belajar mengajar)
e. Mempersiapkan lembar observasi selama proses belajar
mengajar untuk observasi kelas (untuk mengetahui situasi kelas, cara
25
pengajaran guru dikelas, apa kekurangan dan kelebihan pengajaran
guru selama di kelas, dan bagaimana reaksi dan interaksi siswa selama
proses pembelajaran)
f. Meminta guru untuk mempersiapkan post-test (untuk
mengetahui perkembangan pemahaman siswa atas materi yang telah
disampaikan oleh guru selama proses KBM)
3. Penerapan Tindakan
Peneliti menerapkan tindakan. Dalam hal ini pertama-tama,
peneliti mengobservasi cara pengajaran guru yaitu pengajaran tata bahasa
(grammar) yang diintegrasikan dengan songs and games, peneliti
mencatat segala kekurangan dan kelebihan dari pengajaran guru.
Kemudian peneliti memberikan masukan atas kekurangan dari pengajaran
guru, peneliti menerapkan teaching demo di kelas dengan tujuan untuk
memberikan model bagi guru bahasa Inggris. Peneliti juga memberikan
model bagaimana memotivasi siswa supaya mau berpartisipasi dan
berinteraksi tidak hanya dengan guru tetapi juga dengan siswa-siswa
lainnya sehingga tiap siswa berkesempatan untuk berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa Inggris sesuai dengan materi yang sedang dipelajari.
Memotivasi siswa sangatlah penting sehingga siswa mempunyai rasa
percaya tinggi yang jauh dari rasa kegelisahan karena tidak nyaman atas
situasi pembelajaran bahasa Inggris yang kurang nyaman. Dengan
pengajaran bahasa Inggris yang berbasis fun and exciting diharapkan
siswa akan memberikan output yang lebih baik.
4. Observasi Tindakan (Monitoring the Action)
Peneliti mengobservasi dan mencatat serta menyimpan segala data
terkait dengan segala aktifitas selama proses belajar mengajar.
Penyimpanan dari observasi tindakan ini dalam bentuk tertulis dan bentuk
visual yaitu dalam bentuk gambar/foto.
5. Merefleksi Hasil Observasi
Peneliti memberikan pertanyaan-pertanyaan baik kepada guru
maupun siswa tentang apa yang mereka rasakan dan kenapa mereka
merasa demikian di akhir proses belajar mengajar setelah mereka
mendapatkan treatment dari peneliti. Peneliti memperhatikan dan
26
menganalisa kekurangan-kekurangan yang mungkin terjadi selama
tindakan dan apa saja yang perlu direvisi atau diperbaiki untuk
memperoleh tindakan kelas yang lebih baik lagi.
6. Merevisi Perencanaan
Kuantitatif data oleh peneliti diperoleh dari lesson plan dan worksheet
serta lembar aktifitas yang telah dipersiapkan guru, dan juga hasil dari
worksheet yang telah dikerjakan siswa untuk mengetahui sejauh mana output
dari siswa atas input yang diberikan selama proses belajar mengajar. Peneliti
memperoleh data kualitatif dengan menggunakan observasi, catatan lapangan,
perekaman proses KBM, serta wawancara.
3.5 Tehnik Analisa Data
27
Untuk menganalisa data kuantitatif, peneliti akan melakukan beberapa
penilaian dari hasil kerja siswa yang telah mengerjakan lembar kerja yang
telah dipersiapkan guru bahasa Inggris. Setelah skor individu siswa diperoleh,
peneliti kemudian mencari nilai rata-rata dari semua skor dengan
menggunakan formula berikut ini:
X
X
N
X skor rata-rata
X skor total
28
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini akan menjelaskan hasil penelitian dan pembahasan. Hasil Penelitian dianalisa
berdasarkan lembar kerja siswa tentang tata bahasa yang terintegrasi melalui songs and
games yang telah diberikan guru dan pembahasannya diperoleh dari hasil penelitian
tersebut.
4.1 Hasil Penelitian
1. Kemampuan siswa mengikuti integrasi tata bahasa dengan songs and games.
Subyek penelitian berdasarkan Arikunto (1982:82) adalah sesuatu,
seseorang yang dapat dijadikan data dan variabel penelitian. Subjek Penelitian ini
adalah siswa kelas 5 SD Negeri Tlogosari Kulon 03. Dengan alasan jumlah siswa
kelas 5 memiliki karakteristik khusus dibandingkan kelas yang lain. Siswa kelas 5
besar, sangat ramai dan sangat aktif dimana mereka mudah bosan jika
pembelajaran bahasa Inggris atau kegiatan pembelajaran tidak menarik mereka.
Jumlah siswa kelas 5 adalah 45 anak.
Obyek penelitian adalah sesuatu yang dapat diteliti dari sisi subyek
penelitian (Arikunto,1982). Objek Penelitian ini adalah partisipasi dan motivasi
siswa dalam mengikuti integrasi tata bahasa dengan songs and games akan
meningkatkan hasil belajar siswa.
Penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan kelas yang menitikberatkan
penguasaan dan kemajuan nilai tata bahasa Inggris melalui integrasi grammar
dengan songs and games based lesson for young learners siswa kelas 5 SDN
Tlogosari Kulon 03. Penelitian ini akan melakukan tahapan siklus lebih dari satu.
29
Kember (2000) mendefinisikan bahwa secara umum dan standar normatif
penelitian tindakan kelas menerapkan lebih dari satu siklus.
Alat bantu pembelajaran yang akan digunakan didalam kelas harus
berhubungan dengan tema. Guru dapat menggunakan realia, gambar untuk
menciptakan suasana menyenangkan didalam kelas. Didalam pengajaran dengan
tema profession guru dapat menggunakan media interview,question and answear
,statement and respond, misalnya what does your father? What does your mother?
What does your uncle? Tema toys and Games guru dapat menggunakan media
tebak tebakan dengan menyebutkan ciri-ciri atau karakteristik umum toys and
games kemudian siswa menebak jenis dan bentuk toys and games. Penyampian
Tema weather and season tidak hanya musim dan cuaca di Indonesia namun 4
musim di Eropa juga dapat disampaikan dengan media gambar. Guru menanyakan
apakah gambar satu menunjukkan musim dingin? Siswa menjawab yes or no dst.
Perencanaan
Peneliti merencanakan kegiatan yang akan dilakukan. Penelitian
mempersiapkan semua bahan dan instrumen yang akan digunakan untuk
mengumpulkan data.
Ada empat topik yang akan didiskusikan pada pertemuan siswa kelas 5,
yaitu Profession,Toys and Games,Weather and Seasons and Tings in the kitchen
Tindakan
Pelaksanaan tehnik pengajaran yang akan di teliti adalah integrasi
grammar dengan song and game based young learners. Integrasi grammar dengan
song and game based young learners sehingga siswa dalam suasana
menyenangkan.
Berdasarkan pengamatan awal yang dilakukan oleh peneliti, guru bahasa Inggris
kelas 5 memberi lembar kerja siswa.Tetapi kenyataannya disamping kegiatan nyata
diberikan kepada siswa kelas 5, hal ini juga penting bagi guru untuk menilai
lembar kerja siswa sehingga kemampuan grammar bahasa Inggris dapat di ukur
secara kuantitatif. Hal in tidak hanya menciptakan suasana menyenangkan didalam
kelas namun guru dapat mengelola dan mengontrol kelas dengan suasana riang dan
gembira.
LESSON PLAN
30
1. Tema: Profession ( Tata bahasa yang akan dibahas present tense misalnya
perbedaan like/likes atau want/wants)
Sesuai dengan tema ini, peneliti menggunakan kalimat present tense dengan
subjek I, you, he, she, it, we, dan they; siswa mendengarkan dan mengucapkan
informasi tentang jenis-jenis profesi dengan detail dan khusus misalnya you
want to be a teacher, they want to be soldier, he wants to be sailor.Kegiatan ini
untuk mengetahui sejauhmana pengetahuan siswa untuk membedakan like/likes
atau want/wants tetapi mereka juga dapat memberi informasi baru.
Pada saat guru mengucapkan salah satu subjek siswa diminta melanjutkan
kalimat secara utuh. Misalnya :
Guru : You…………..
Siswa: You want to be a teacher
Atau
Guru :What is your father?
Siswa : My father is a………..
Guru : What is your mother?
Siswa:My mother is a………..
Untuk penilaian guru membagikan lembar kerja siswa kemudian siswa
menjawab pertanyaan dengan mencoret pilihan yang salah. Contoh She
wants/want to be a teacher? (lihat Lampiran 3)
2. Tema: Toys and Games ( tatabahasa :siswa mampu membuat kalimat tanya Wh-
questions)
Guru meminta siswa membawa jenis-jenis mainan ke sekolah. Didalam proses
Kegiatan Belajar mengajar guru bertanya kepada siswa tentang jenis mainan,
misalnya jenis mainan, warna mainan, apakah kalian suka dengan mainan
tersebut, siapa yang membelikan mainan, dimana kalian membeli mainan dll.
Kemudian siswa diminta menulis di selembar kertas informasi tentang mainan
yang mereka bawa berdasarkan perintah yang ditulis dipapan tulis kelas.
questions)
Pada tema ini, guru menunjukkan beberapa gambar yang berhubunggan dengan
musim dan cuaca. Sebagai apersepsi guru menanyakan musim apa yang ada pada
menjawab beberapa pertanyaan, guru akan menulis jawaban dibalik gambar dan
apabila siswa bisa menjawab dengan bahasa Indonesia guru akan menuliskan
membuka kartu dan menjawab dengan menuliskan suatu musim atau cuaca
setelah mereka mendengar perintah mulai dari guru. Apabila siswa mampu
menjawab lebih banyak, paling cepat dan paling tepat dari siswa yang lain
Untuk penilain,guru membagi lembar kerja yang berisi gambar weather and
32
1. Is that Rainy season? 6. Is this Spring?
33
Setelah itu, siswa akan diminta menjawab dengan Yes,it is atau No, it is not sejumlah
musim dan cuaca yang diucapkan guru pada gambar yang telah dibagi oleh guru.(lihat
lampiran 5)
4. Tema : The things in the Kitchen (Tata Bahasa : Jamak dan Tunggal)
didapur kepada siswa dan minta mereka menebak nama benda didapur dalam
bahasa Inggris. Apabila siswa bisa menjawab benda tersebut dalam bahasa
gambar dalam bahasa Inggris. Pada kesempatan ini guru dapat melatih siswa
that is a glass, that is bowl, that is frying pan, this is a kettle kemudian dirubah
ke jamak menjadi Those are glasses, Those are bowl, Those are frying pan,
These are kettle atau menggunakan There is a glass, There is a bowl, There is
frying pan, There is a kettle dirubah kejamak menjadi There are glasses, There
are bowls, There are frying pans, There are kettles etc.
Observasi
Peneliti mengamati apa yang terjadi diruang kelas,bagaimana reaksi atau sikap siswa
terhadap proses belajar mengajar menggunakan tehnik integrasi grammar dengan song
and game-based lesson for young larners dan hasil belajar siswa yang tercermin dari
Peneliti melakukan refleksi dan analisa hal-hal baru yang telah diperoleh dari hasil
observasi sehingga peneliti dapat mengambil keputusan apakah kasus ini dilanjutkan
atau hentikan. Didalam kasus ini, peneliti menemukan hambatan dalam mencapai
tujuan penelitian, sehingga peneliti akan menemukan jalan keluar dan pelaksanaan
Tes
Tes dilaksanakan peneliti pada saat guru melakukan pelaksanaan pengajaran integrasi tata
bahasa (Grammar) dengan song and game –based lesson for young learners dimana tehnik
ini belum dilaksanakan. Tes dilaksanakan beberapa siklus dalam peneliltian tindakan kelas.
Beberapa siklus yang terlaksana akan tergantung apakah ada atau tidak ada penerapan proses
belajar mengajar pada setiap siklus. Jika siklus pertama peneliti mendapat masalah, peneliti
akan mencari jalan keluar dan menerapkan solusi permasalahan pada siklus kedua. Hal ini
dilaksanakan sampai peneliti mendapatkan tujuan penelitian atau sampai batas terakhir
penelitian.
Questionnaire
Questionnsre diberikan untuk memperoleh informasi tentang integrasi grammar dengan songs
and games-based lesson for young learners yang diberikan terhadap guru bahasa Inggris dan
siswa kelas 5. Ada dua questionner yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu pre-
questionnaire yang diberikan pada siswa dan post questionaire diberikan akhir pelaksanaan
siklus terakhir.
Quesstionnaire diberikan kepada guru bahasa Inggris dan siswa kelas 5 untuk memperoleh
gambaran awal kemampuan pengajaran guru menggunakan integrasi grammar dengan song
and games-based lesson for young leaners didalam questionnaire juga ada penilaian untuk
siswa terhadap pencapaian hasil belajar. Kemudian, questionnaire untuk siswa kelas bertujuan
untuk mengetahui pendapat terhadap pengajaran integrasi grammar dengan song and games-
based lesson for young leaners yang diberikan guru bahasa Inggris sebelum atau sesudah
pengajaran integrasi grammar dengan song and games-based lesson for young leaners yang
1. Guru bahasa Inggris hanya memberikan pengajaran tata bahasa sesuai dengan buku
pegangan siswa secara eksplisit tanpa menggunakan tehnik menyanyi dan permainan.
2. Guru bahasa Inggris menjumpai kesulitan dalam mengelola kelas karena jumlah siswa
yang besar dan ramai?
3. Guru bahasa Inggris jarang menilai grammar bahasa Inggris
4. Guru bahasa Inggris jarang mampu mengatasi siswanya yang kurang konsentrasi
5. Guru bahasa Inggris menemui kesulitan ketika memotivasi siswa yang tidak tertarik
pengajaran integrasi grammar dengan song and game-based lesson for young learners
6. Guru bahasa Inggris kadang-kadang motivasinya tidak berjalan baik
7. Guru bahasa Inggris jarang menggunakan sumber belajar lain dalam pengajaran
grammar dengan song and game-based lesson for young learners
8. Guru bahasa Inggris jarang menghubungkan sumber belajar lain yang sesuai siswa
kelas 5 ketika pengajaran integrasi grammar dengan song and game-based lesson for
young learners
9. Guru bahasa Inggris kadang-kadang memberikan penilaian integrasi grammar dengan
song and game-based lesson for young learners sesuai dengan silabus bahasa Inggris
kelas 5
10. Guru bahasa Inggris berpendapat bahwa siswa kelas 5 mampu menyerap pengajaran
integrasi grammar dengan song and game-based lesson for young learners tetapi
dalam jumlah yang terbatas.
dan menarik?
a. Ya b. Tidak c. Kadang-kadang
7. Apakah guru bahasa Inggris anda selalu menggunakan Lembar Kerja Siswa didalam
Berdasarkan hasil analisa questionaire siswa yang dilakukan peneliti terhadap kelas 5 SD
Negeri Tlogosari Kulon 03 Semarang adalah sebagaiberikut (lihat lampiran 10) :
1. Siswa senang terhadap bahasa Inggris ,terutama melalui tehnik pengajaran integrasi
3. Siswa senang terhadap pengajaran integrasi grammar dengan song and game-based
6. Lembar Kerja Siswa dalam pengajaran integrasi grammar dengan song and game-
based lesson for young learners sering menarik dan penuh dengan warna.
pengajaran integrasi grammar dengan song and game-based lesson for young learners
9. Siswa senang dalam pengajaran integrasi grammar dengan song and game-based
10. Siswa berpendapat bahwa pengajaran integrasi grammar dengan song and game-based
lesson for young learners dari satu pertemuan kepertemuan yang lain.
Catatan Peneliti
Buku catatan peneliti dibuat untuk kepentingan peneliti sendiri, dan catatan ini untuk
mencatat dan menulis setiap kejadian yang terjadi selama proses belajar mengajar.
Segala sesuatu yang perlu ditulis termasuk semua perilaku siswa didalam kelas,
situasi kelas dan hasil penerapan pengajaran integrasi grammar dengan song and
guru menerapkan
pengajaran integrasi
grammar dengan
young learners
dengan menarik,
kadang-kadang tidak
sesuai dengan
silabus kelas 5.
5 sangat aktif,
senang bergerak
pengajaran integrasi
grammar dengan
young learners.
Mereka dapat
mengendalikan diri
jika pembelajaran
tidak mengajarkan
ekspilisit namun
disisipkan dalam
menyenangkan.
Persiapan Minggu 3 dan 4 Minggu 1 dan 2
menyenangkan dan
menarik.
Pelaksanaan Minggu 3 dan 4 Minggu 1
Ingggris
Siswa diberikan
beberapa kegiatan
atau permainan
supaya mereka
belajar dengan
bermain.
4.2 Prosedur Penelitian
ini. Adapun rangkainnya adalah sebelum pengamatan, peneliti mempunyai keyakinan bahwa
siswa belajar menggunakan pengajaran integrasi grammar dengan song and game-based
lesson for young learners dalam 3 siklus akan mengatasi semua permasalahan dalam
penellitian ini. Setiap siklus terdiri dari perencanaan. Tahap pertama peneliti melakukan Pra-
Observasi. Tahap pertama ini dilakukan dengan pengisian questionaire kepada guru dan siswa
kelas 5 SDN Tlogosari Kulon 03 untuk mengetahui kemampuan yang dilakukan oleh guru
bahasa Inggris dalam pengajaran integrasi grammar dengan song and game-based lesson for
young learners yang menarik dan menyenangkan kepada siswa dan berdasarkan kegiatan
tersebut terdapat penilaian siswa sejauhmana siswa memahami pengajaran integrasi grammar
dengan song and game-based lesson for young learners. Kemudian,questionaire juga diisi
oleh siswa kelas 5 untuk mengetahui pendapat mereka sebelum dan sesudah pengajaran
integrasi grammar dengan song and game-based lesson for young learners. Adapun langkah-
langkah pelaksanaan tahap pertama dan penjelasan umum rangkaian siklus penelitian adalah
sebagai berikut:
Refleksi.
4.2.1 Perencanaan
4.2.2 Tindakan
Ketika guru dan siswa telah mengisi questionnaire, peneneliti mengamati keadaan
telah diisi oleh guru dan siswa. Hasil questionaire tersebut digunakan peneliti sebagai
4.3.3 Observasi
dilaksanakan atau tidak. Keputusan ini tergantung hasil pengamatan. Jika siswa kelas
nilai hasil belajar grammar bahasa Inggris dan guru bahasa Inggris memiliki
song and game-based lesson for young learners yang menarik, menyenangkan
4.3.4 Pelaksanaan
pertemuan. Karena penelitian ini membutuhkan 3 siklus, jadi ada 9 pertemuan dan 1
Setiap pelaksaan siklus, ada 2 penyampaian. Artinya bahwa setiap siklus ada 2 bacaan
yang akan dibahas latihan didalam kelas. Adapun judul bacaan yang digunakan dalam
siklus penelitian.
Table 4: Tema dan Judul Text
perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Adapun secara detail akan dijelaskan sebagai
berikut :
Perencanaan
lesson for young learners yang menyenangkan dan menarik dengan lembar kerja.
Tindakan
Pelaksanaan tahap tindakan ini harus ada keseimbangan antara skenario kelas yang telah di
song and game-based lesson for young learners yang menyenangkan dan menarik. Adapun
skenario proses KBM dan lesson plan bagi siswa kelas 5 SD Negeri Tlogosari Kulon 03
Guru mengecek daftar siswanya Siswa mengangkat jari tangan ketika guru
Observasi merupakan serangkaian pengamatan dan dtulis segala bentuk petunjuk yang
Pengamatan dilakukan dalam setiap tahapan tindakan penelitian didalam kelas. Penenliti
menulis semua kejadian atau sesuatu yang penting didalam buku catatan peneliti, misalnya;
sikap siswa sebagai tanggapan dari pengajaran integrasi grammar dengan song and game-
based lesson for young learners, kelemahan dan kelebihan dari pengajaran integrasi grammar
dengan song and game-based lesson for young learners yang dapat diamati dari respon siswa.
Disamping melaksanakan pengajaran integrasi grammar dengan song and game-based lesson
for young learners, peneliti juga menganalisa hasil post-questionnaire. Hasil observasi akan
mencerminkan sejauhmana efektifitas pengajaran integrasi grammar dengan song and game-
Hasil Pengamatan.
Guru dapat memberi strategi motivasi siswa dengan baik. Siswa dapat memahami
tema profesion dan menyisipkan bentuk dasar kalimat present tense secara sederhana.
Guru dapat mengelola kelas dengan baik pada saat siswa berperan aktif dalam
pengajaran integrasi grammar dengan song and game-based lesson for young learners.
song and game-based lesson for young learners karena tehnik baru dalam
Guru merasa lebih fleksibel dan mudah dalam memodifikasi Pengajaran integrasi
Siswa merasa senang dalam Pengajaran integrasi grammar dengan song and game-
Siswa mampu mendapatkan nilai yang diberikan guru yang bertujuan mengukur
pemahaman pengajaran integrasi grammar dengan song and game-based lesson for
young learners.
Siswa meras senang dan bahagia ketika mereka terlibat Pengajaran integrasi grammar
Mereka tidak merasa bosan ketika bergabung dalam Pengajaran integrasi grammar
dengan song and game-based lesson for young learners dan tidak melakukan
Kelas yang gemuk,besar dan ramai dapat diatasi melalui Pengajaran integrasi
Pengajaran integrasi grammar dengan song and game-based lesson for young
learnerstidak membuat mereka jenuh dan bosan bahkan mereka semangat dan
termotivasi untuk melakukan kegiatan belajar dengan riang gembira tetapi mereka dan
guru mampu mengendalikan dengan berbagai kegiatan yang dirancang untuk
Makna dan isi pengajaran integrasi grammar dengan song and game-based lesson for
young learners dalam penelitian ini sangat berneka ragam perbandingan dengan cara
mengajar sebelumnya. Bahkan, makna dan isi Pengajaran integrasi grammar dengan
song and game-based lesson for young learners sesuai dengan silabus bahasa Inggris
siswa kelas 5 SD. Dismaping itu, pengajaran integrasi grammar dengan song and
game-based lesson for young learners tersusun dan sistematis berdasarkan tingkat
siswa dimana pengajaran integrasi grammar dengan song and game-based lesson for
young learners dapat disusun dari yang palilng mudah sampai yang paling sulit.
Refleksi
Pada tahap refleksi, peneliti memperhatikan hasil observasi. Dari analisa yang dilakukan
dalam observasi, penelilti dapat mencapai simpulan tentang kelebihan dan kekurangan
pengajaran integrasi grammar dengan song and game-based lesson for young learners.
Berdasarkan analisa questionnaire dan juga buku catatan harian peneliti, peneliti
memutuskan apakah penelitian diteruskan atau dihentikan. Kesimpulan siklus II dan III lebih
baik dengan siklus I. Pada siklus II dan III menceminkan perbaikan pada siklus sebelumnya.
Hal ini dapat di lihat lebih jelas jika penelitian telah berjalan.
Refleksi Siklus
materi tema
materi tema
materi tema.
Hasil belajar siswa secara umum lebih baik dari pada siklus
sebelumnya.
Jika data telah dikumpulkan, mereka harus menganalisa. Data analisa penelitian meliputi dari
unsur-unsur tindakan penelitian dalam siklus, dimana fokus utama pada saat perencanaan
dan pelaksanaan menuju aspek-aspek penelitian fokus terhadap perubahan yang diperolah
Data Kualitatif digunakan untuk menilai hasil belajar siswa, pra-penelitian,laporan observasi,
catatan lapangan dan gambar proses KBM. Peneliti akan menganalisa data kualitatif dengan
Untuk menganalisa data kuantitatif, peneliti akan memberi skor berdasarkan nilai yang
diperoleh setiap siswa, kemudian peneliti akan menemukan semua rata-rata nilai siswa
∑ X
∑X = N
Artinya :
∑ X = Jumlah nilai
Setelah menemukan rata-rata semua nilai, hasilnya akan di konsultasikan pada kriteria tabel
berikut ini
Berdasarkan kriteria diatas, kesimpulan akan tercermin apakah tingkat penguasaan siswa
Excellent, Good, Fair, Poor atau Fail. Dari kriteria tersebut dapat dilihat apakah Tingkat
penguasaan yang dihubungkan dengan pengajaran integrasi grammar dengan song and game-
based lesson for young learners dapat meningkatkan hasil belajar siswa atau tidak.
NO NAMA NILAI
1 Fahrul Wibisono 0
2 Septiana N. 90
3 Aditya Kurniawan 90
4 Aisyah M. W 90
5 80
Alfian Zanuar
6 Annisa Nur H. 100
7 80
Bagus Aji Pangestu
8 60
Chori Riana
9 Dwi Budi Darmawan 90
10 Fitriana 40
13 Manahan Jiwo P. 30
14 Mulya Nugraha 80
16 Rafli Adhi P. 60
17 Rahma Intan S. 60
19 Rizky Wursetiawan 30
20 Salsabela Sarsa 80
22 Yan Endifiantono 0
23 Ahmad Arrio 40
24 Amellya Dewi 60
25 Anditya Sulistyo N. 40
27 Berliana Dwita P. 80
28 Frisca widya F. 90
31 Mayfiraarum Sekar 0
32 M. Dafa Rivai 80
33 M.Nur Irfan 70
34 Mutiara SP. 60
38 Sekar Ayu C. 90
41 Fristyani Nursika A. 70
42 Silvy Oktavia 80
43 43
Maulana Syafaat
44 Dian Novia KD. 90
45 Dian Novita ND 90
NO NAMA NILAI
1 Fahrul Wibisono 30
2 Septiana N. 90
3 Aditya Kurniawan 70
4 Aisyah M. W 90
5 60
Alfian Zanuar
6 Annisa Nur H. 80
7 90
Bagus Aji Pangestu
8 80
Chori Riana
9 Dwi Budi Darmawan 100
10 Fitriana 90
13 Manahan Jiwo P. 40
14 Mulya Nugraha 90
15 M.Choirul Yusuf 90
16 Rafli Adhi P. 70
17 Rahma Intan S. 60
19 Rizky Wursetiawan 0
22 Yan Endifiantono 70
23 Ahmad Arrio 40
24 Amellya Dewi 50
25 Anditya Sulistyo N. 30
27 Berliana Dwita P. 70
28 Frisca widya F. 80
31 Mayfiraarum Sekar 50
32 M. Dafa Rivai 70
33 M.Nur Irfan 70
34 Mutiara SP. 70
35 Octavia Nur 80
38 Sekar Ayu C. 90
40 Shavira Dwita 80
41 Fristyani Nursika A. 70
NO NAMA Nilai
Fahrul Wibisono 80
1
Septiana N. 80
2
Aditya Kurniawan 100
3
Aisyah M. W 100
4
90
5 Alfian Zanuar
Annisa Nur H. 100
6
100
7 Bagus Aji Pangestu
40
8 Chori Riana
Dwi Budi Darmawan 100
9
Fitriana 0
10
Irni Nur Auliasari 100
11
Lutfi Irsya Durrafi 100
12
Manahan Jiwo P. 100
13
Mulya Nugraha 100
14
M.Choirul Yusuf 100
15
Rafli Adhi P. 70
16
Rahma Intan S. 100
17
Rahma Ayu Karuniawati 60
18
Rizky Wursetiawan 30
19
Salsabela Sarsa 100
20
Sinta Purnama Asri 90
21
Yan Endifiantono 80
22
Ahmad Arrio 90
23
Amellya Dewi 70
24
Anditya Sulistyo N. 60
25
Areta Mharina Putri 100
26
Berliana Dwita P. 100
27
Frisca widya F. 70
28
Gad Gilead Nugroho 100
29
Mahendra Priyo Wibisono 100
30
Mayfiraarum Sekar 80
31
M. Dafa Rivai 90
32
M.Nur Irfan 90
33
Mutiara SP. 100
34
Octavia Nur 100
35
Salsabila Siti Tania 100
36
Salwa Ajeng Laura 90
37
Sekar Ayu C. 100
38
Sofa Zahwa Abdillah 90
39
Shavira Dwita 100
40
Fristyani Nursika A.
41 90
Silvy Oktavia
42 100
No Nama Nilai
1 Fahrul Wibisono 60
2 Septiana N. 90
3 Aditya Kurniawan 80
4 Aisyah M. W 100
5 100
Alfian Zanuar
6 Annisa Nur H. 90
7 70
Bagus Aji Pangestu
8 100
Chori Riana
9 Dwi Budi Darmawan 100
10 Fitriana 90
13 Manahan Jiwo P. 40
14 Mulya Nugraha 90
16 Rafli Adhi P. 60
17 Rahma Intan S. 90
19 Rizky Wursetiawan 50
20 Salsabela Sarsa 90
22 Yan Endifiantono 40
23 Ahmad Arrio 80
24 Amellya Dewi 70
25 Anditya Sulistyo N. 0
27 Berliana Dwita P. 40
28 Frisca widya F. 70
31 Mayfiraarum Sekar 50
32 M. Dafa Rivai 50
33 M.Nur Irfan 70
34 Mutiara SP. 80
35 Octavia Nur 90
38 Sekar Ayu C. 90
41 Fristyani Nursika A. 90
42 Silvy Oktavia 90
43
Maulana Syafaat 100
44 Dian Novia KD. 60
45 Dian Novita ND 100
( Jumlah Nilai ) ∑N 3550
Tabel diatas menunjukkan sampel penelitian. Ada 45 nilai siswa dalam pengajaran integrasi
grammar dengan song and game-based lesson for young learners sebagai sampel penelitian.
Disamping itu, tabel tersebut juga menjelaskan penguasaan ketercapaian nilai siswa dalam
pengajaran integrasi grammar dengan song and game-based lesson for young learners. Jadi,
tabel data tersebut, penenliti menemukan penguasaan ketercapaian nilai hasil belajar dalam
pengajaran integrasi grammar dengan song and game-based lesson for young learners pada
siswa kelas 5 SD Negeri Tlogosari Kulon 03 Semarang tahun pelajaran 2011/2012. Adapun
∑ X
∑ X = N
Artinya :
∑ X = Jumlah nilai
1. Tema: Profession
∑ X
∑X = N
= 3183
45
= 70.73
∑ X
∑ X = N
= 3250
45
= 72.22
3. Tema: Weather and Season
∑ X
∑ X = N
= 3930
45
= 87.33
4. Tema: Things in the kitchen
∑ X
∑ X = N
= 3550
45
= 78.88
Penghitungan berikutnya dapat dipakai rumus jumlah semua rata-rata nilai siswa dibagi 4
tema adalah
∑ X = 30916 = 77.29
4 Tema 4
Setelah menemukan rata-rata semua nilai dari 4 tema, hasilnya dikonsultasikan dengan tabel
kriteri dibawah ini :
Sehubungan dengan rata-rata jumlah nilai dari empat tema ditemukan hasil penilaian siswa
kelas 5 SD Negeri Tlogosari Kulon 03 Semarang adalah 77,29, itu artinya bahwa kriteria
tingkat penguasan berada pada level antara 66 – 79 jadi mereka termasuk kategori Good atau
baik.
Kemudian, dari hasil belajar dalam pengajaran integrasi grammar dengan song and game-
based lesson for young learners, peneliti menjumpai beberapa siswa hasil belajarnya dibawah
rata-rata. Hal ini artinya ada beberapa hambatan belajar mungkin kurang konsentrasi
sehingga tidak melaksanakan instruksi guru bahasa Inggris dengan tepat, kurang motivasi
alternatif pemecahan masalah siswa dalam pengajaran integrasi grammar dengan song and
game-based lesson for young learners, persoalan yang dihadapi siswa mungkin dari faktor
materi atau kegiatan yang berhubungan pengajaran integrasi grammar dengan song and
Pada dasarnya pengajaran integrasi grammar dengan song and game-based lesson for young
learners bagi siswa kelas 5 SDN Tlogosari Kulon 03 Semarang telah memberikan seni belajar
yang baru sehingga dengan senang mereka menikmati proses belajar mengajar. Sebagiamana
yang telah ditunjukkan bahwa nilai rata-rata siswadari 4 tema yang telah dilakukan dalam
penelitian ini adalah 77,29 hal ini menunjukkan bahwa penguasaan pengajaran integrasi
grammar dengan song and game-based lesson for young learners masuk kategori baik, artinya
bahwa mereka memiliki konsep pemahaman struktur grammar bahasa Inggris yang baik pada
usia sekolah dasar dan memiliki kemampuan menerapkan tata bahasa tersebut dalam
BAB.V
PENUTUP
Bab ini menyampaikan simpulan dan saran dari penelitian dan analisa data yang
telah dibahas pada bab sebelumnya. Simpulan dan saran ini mudah-mudahan akan
memberikan beberapa keuntungan untuk meningkatkan penguasaan integrasi grammar
dengan song and game-based lesson for young learners yang lebih baik.
5.1 Simpulan
Peranan bahasa Inggris sangat penting dalam menghadapi era globalisasi dan
informasi komunikasi. Era globalisasi telah membawa manusia untuk saling berhubungan
tanpa ada batas waktu,ruang dan tempat. Ini artinya kecanggihan ilmu tehnologi informasi
telah mempengaruhi kemudahan fasilitas alat komunikasi. Hal ini membutuhkan sumber daya
manusia yang baik supaya memiliki ilmu pengetahuan dan tehnologi yang baik. Oleh karena
itu setiap orang dituntut menguasai bahasa Inggris secara aktif karena bahasa Inggris
Tentu hal ini berhubungan pengajaran integrasi grammar dengan song and game-
based lesson for young learners di SD sebagai langkah awal menanamkan pentingnya
menguasai bahasa Inggris secara sederhana untuk berkomunikasi satu dengan yang lain
dalam kehidupan sehari-hari tidak hanya di Indonesia bahkan di dunia. Oleh karena itu, mulai
dari usia dini siswa sudah dikenalkan dan dibiasakan berkomunikasi bahasa Inggris
khususnya di SD, hal ini penting sekali bagi guru bahasa Inggris untuk menyiapkan
pengajaran integrasi grammar dengan song and game-based lesson for young learners yang
dengan song and game-based lesson for young learners bagi siswa kelas 5 SDN Tlogosari
Kulon 03 Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012 setelah guru bahasa Inggris menerapkan
pengajaran integrasi grammar dengan song and game-based lesson for young learners yang
sebelumnya guru bahasa Inggris belum pernah mencoba untuk mengatasi masalah dalam
mengelola dan mengendalikan kelas 5 yang jumlahnya besar dan ramai, dan sebagai
simpulan adalah :
5.1 Simpulan
1. Pencapaian hasil belajar dalam pengajaran integrasi grammar dengan song and game-
based lesson for young learners bagi siswa kelas 5 SD Negeri Tlogosari Kulon 03
adalah 77,29
grammar dengan song and game-based lesson for young learners karena kurang
3. Pada dasarnya pengajaran integrasi grammar dengan song and game-based lesson for
young learners sangat bermanfaat dann memerikan motivasi besar bagi siswa untuk
bergabung dan ikut serta secara aktif dalam proses belajar mengajar dengan senang.
Kegiatan tersebut diterapkan oleh guru terbukti menyenangkan dan menarik sehingga
siswa bisa dikendalikan dan mereka dapat dinilai tanpa merasa ada kesulitan. Mereka
memperhatikan sekali dalam pengajaran integrasi grammar dengan song and game-
based lesson for young learners karena guru menyediakan alat peraga pembelajaran
berupa gambar, permainan, lagu dll, sehingga membantu mereka memahami materi
dengan mudah. Disamping itu siswa merasa senang sekali karena kegiatan pengajaran
integrasi grammar dengan song and game-based lesson for young learners menuntut
mereka bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain dan berpikir struktur kalimat
dalam lagu dan permainan. Mereka suka kegiatan tersebut karena mereka selalu
5.2 Saran
Mengacu pada hasil penelitian ini, peneliti akan menawarkan beberapa saran agar ada
peningkatan penguasaan pengajaran integrasi grammar dengan song and game-based lesson
a. Bagi guru bahasa Inggris sebaiknya memberikan perhatian kepada prestasi siswa
didalam memahami materi dan hasil tugas diberikan kepada siswa supaya mereka
mengetahui kemampuan grammar dengan song and game-based lesson for young
learners
siswanya dalam pengajaran integrasi grammar dengan song and game-based lesson
for young learners bagi siswa kelas 5 sehingga mereka tidak merasa kesulitan
d. Guru seharusnya aktif mencari informasi tentang tehnik dalam pengajaran integrasi
grammar yang dapat diterapkan bagi siswanya misalnya browsing beberapa buku
yang dapat mendukung pengajara integrasi grammar dengan song and game-based
2. Siswa
a. Siswa seharusnya diberikan kegiatan yang lebih banyak sesuai dengan tingkat usia
kelompok mereka akan senang sehingga terjadi interaksi sosial satu dengan yang
lain.
media pengajaran integrasi grammar dengan song and game-based lesson for
young learners sehingga siswa mengalami peningkatan penguasaan tata bahasa
dengan song and game-based lesson for young learners sehingga kemampuan tata
grammar dengan song and game-based lesson for young learners kepada guru
bahasa Inggris atau peneliti supaya mendapatkan bantuan dari kesulitan tersebut.
3. Peneliti
pengajaran integrasi grammar dengan song and game-based lesson for young
dengan song and game-based lesson for young learners sehingga dapat
DAFTAR PUSTAKA
Blanchard, Karen and Christine Root. (2003). Ready to Write. USA: Longman.
Burns, Anne. (2010). Doing Action Research in English Language Teaching: a Guide
for Practitioners. New York: Routledge Taylor and Francis.
Elliot, John. (Online article). Retrieved on December 7, 2009, from the World Wide
Web:http://www.madison.k12.wi.us/sod/car/carreffect.html.
Keating, Joseph et al. (Nov-Dec, 1998). A Collaborative Action Research Model for
Teacher Preparation Programs. Journal of Teacher Education v49, n5:381. (Online
article). Retrieved on December 7, 2009
, from the World Wide Web:http://ucerc.edu/teacherresearch/muhsdar0210-99.html
Oshima, Alice and Ann Hogue. (1999). Writing Academic English. New York:
Longman.
Teaching Method. (Online article). Retrieved on December 7, 2009, from the World
Wide Web: http://www. en.wikipedia.org/wiki/Teaching_method.
Lampiran 1
Lampiran 2
SURAT TUGAS
Nomor :421.2/581/I/2012
Dengan ini Kepala Sekolah SD Negeri Tlogosari Wetan 01 Semarang memberi tugas
kepada:
Demikian agar tugas ini dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan setelah selesai harap
melaporkan hasilnya.
Semarang, 2 Januari 2012
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Bahasa Inggris
Lampiran 4. Worksheet tentang penyusunan WH-question melalui tema Toy and Game
Lampiran 5 Worksheet tentang penyusunan yes no question melalui tema weather and season
3. Is that Rainbow?
Lampiran 6 Worksheet tentang tobe jamak dan to be tunggal melalui tema things in the
kitchen
Lampiran 7
Lampiran 8
A. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat berkomunikasi secara lisan dan tertulis dengan menggunakan WH-questions dalam kalimat sederhana
B. Materi Pembelajaran
Toys and Games / WH-questions
C. Metode Pembelajaran
Contextual Learning : Learning by playing, Learning by games, learning by singing, learning by doing
D. Langkah-Langkah Kegiatan
I. Build Knowledge of Field
1. Guru Memotivasi siswa dengan menyusun WH-question, misalnya where....when...,who...,what......dst.
2. Guru Memberikan penjelasan where,who,when,who,why dll.
3. Guru bertanya siswa menjawab misalnya where did you buy the toy? I bought it in the Toy shop
II. Modelling of text
1. Guru : Memberi contoh WH-questions
2. Guru : Meyusun kalimat WH-questions sesuai dengan tema toys and games
III. Join Contruction of Text
1. Work in apairs siswa menyusun kalimat Tanya siswa yang lain menjawab secara bergantian
IV. Independent Construction of Text
1. Siswa mengerjakan lembar kerja WH-questions
E. Alat dan Sumber Belajar
Buku yang berhubungan dengan tema Kamus
Gambar dan media penunjang √ LKS Fokus,Pustaka dst.
√ Kid’s Talk Penerbit Pakaraya
F. Penilaian Hasil Belajar
1. Written Test
Name the pictures below! Fill in the missing letters!
2. Spoken Test
Complete these dialogues, then practise them! Practise the dialogues below!
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Bahasa Inggris
Lampiran 9