Anda di halaman 1dari 3

1. Buaya adalah haiwan reptilia yang hidup di dalam air.

Ibu buaya adalah lebih ganas daripada


buaya yang lain. Induk buaya betina rata-rata menyimpan telur-telurnya dengan
dibenamkan pada tanah atau di bawah seresah daun. Dan, induk tersebut menunggu dari
jarak sekitar 2 meter dari dalam air. Di musim bertelur buaya amat buas menjaga telurnya.
Di Malaysia dan Indonesia ada 3 jenis buaya yang terkenal:
- Buaya muara
- Buaya air tawar Irian
- Buaya sepit

Distrubition of crocodiles

Sedangkan di seluruh dunia terdapat 23 jenis buaya (termasuk seluruh famili Crocodilian, Alligator,
Gharial, serta Caiman). Dari semua jenis tersebut, Buaya Muara Crocodilus Porosus adalah yang
terbesar, dan penyebaran buaya muara adalah di perairan Indonesia dan Australia, serta negara
negara lain sekitar Indonesia (Menurut pakar biologi Adam Britton, penyebaran Buaya Muara
terdapat mulai dari perairan laut India dan Sri lanka di Lautan Hindia hingga Fiji di Lautan Pasifik).

2. Gajah adalah mamalia besar dari famili Elephantidae dan ordo Proboscidea. Secara tradisional,
terdapat dua spesies yang diakui, yaitu gajah afrika (Loxodonta africana) dan gajah asia (Elephas
maximus), walaupun beberapa bukti menunjukkan bahwa gajah semak afrika dan gajah hutan afrika
merupakan spesies yang berbeda (L. africana dan L. cyclotis). Gajah tersebar di seluruh Afrika sub-
Sahara, Asia Selatan, dan Asia Tenggara. Elephantidae adalah satu-satunya famili dari ordo
Proboscidea yang masih ada; famili lain yang kini sudah punah termasuk mamut dan mastodon.
Gajah afrika jantan merupakan hewan darat terbesar dengan tinggi hingga 4 m dan massa yang juga
dapat mencapai 7.000 kg. Gajah memiliki ciri-ciri khusus, dan yang paling mencolok adalah belalai
atau proboscis yang digunakan untuk banyak hal, terutama untuk bernapas, menghisap air, dan
mengambil benda. Gigi serinya tumbuh menjadi taring yang dapat digunakan sebagai senjata dan
alat untuk memindahkan benda atau menggali. Daun telinganya yang besar membantu mengatur
suhu tubuh mereka. Gajah afrika memiliki telinga yang lebih besar dan punggung yang cekung,
sementara telinga gajah asia lebih kecil dan punggungnya cembung.

Gajah merupakan hewan herbivora yang dapat ditemui di berbagai habitat, seperti sabana, hutan,
gurun, dan rawa-rawa. Mereka cenderung berada di dekat air. Gajah dianggap sebagai spesies kunci
karena dampaknya terhadap lingkungan. Hewan-hewan lain cenderung menjaga jarak dari gajah,
dan predator-predator seperti singa, harimau. hyena, dan anjing liar biasanya hanya menyerang
gajah muda. Gajah betina cenderung hidup dalam kelompok keluarga, yang terdiri dari satu betina
dengan anak-anaknya atau beberapa betina yang berkerabat beserta anak-anak mereka. Kelompok
ini dipimpin oleh individu gajah yang disebut matriark, yang biasanya merupakan betina tertua.
Gajah memiliki struktur kelompok fisi-fusi, yaitu ketika kelompok-kelompok keluarga bertemu untuk
bersosialisasi. Gajah jantan meninggalkan kelompok keluarganya ketika telah mencapai masa
pubertas, dan akan tinggal sendiri atau bersama jantan lainnya. Jantan dewasa biasanya berinteraksi
dengan kelompok keluarga ketika sedang mencari pasangan dan memasuki tahap peningkatan
testosteron dan agresi yang disebut musth, yang membantu mereka mencapai dominasi dan
keberhasilan reproduktif. Anak gajah merupakan pusat perhatian kelompok keluarga dan
bergantung pada induknya selama kurang lebih tiga tahun. Gajah dapat hidup selama 70 tahun di
alam bebas. Mereka berkomunikasi melalui sentuhan, penglihatan, penciuman, dan suara; gajah
juga menggunakan infrasonik dan komunikasi seismik untuk jarak jauh. Kecerdasan gajah telah
dibandingkan dengan kecerdasan primata dan cetacea. Mereka tampaknya memiliki kesadaran diri
dan menunjukkan empati kepada gajah lain yang hampir atau sudah mati.
3. Singa

Kingdom:Animalia

Filum:Chordata

Kelas:Mammalia

Ordo:Carnivora

Famili:Felidae

Genus:Panthera

Singa (bahasa Sanskerta: Siṃha, atau dalam bahasa Latin: Panthera leo) adalah spesies hewan dari
keluarga felidae atau jenis kucing. Singa merupakan hewan yang hidup berkelompok. Biasanya
terdiri dari seekor jantan dan banyak betina. Kelompok ini menjaga daerah kekuasaannya. Umur
singa antara 10 sampai 15 tahun di alam bebas, tetapi dalm penangkaran memungkinkan lebih dari
20 tahun.

Singa betina jauh lebih aktif dalam berburu, sedangkan singa jantan lebih santai bersikap menunggu
dan meminta jatah dari hasil buruan para betinanya. Singa jantan dipercaya lebih unggul dan
perkasa dibandingkan dengan kucing besar lainnya, tetapi kelemahan singa ialah tidak bisa
memanjat pohon sebagus kucing-kucing besar lainnya. Singa jantan ditumbuhi bulu tebal di sekitar
tengkuknya, hal ini lebih menguntungkan untuk melindungi tengkuknya, terutama dalam
perkelahian bebas antara kucing besar yang cenderung menerkam tengkuk untuk melumpuhkan
musuhnya.

4. Harimau Sumatera

Kingdom: Animalia

Filum:Chordata

Kelas: Mammalia

Ordo:Carnivora

Famili:Felidae

Genus :Panthera

Spesies:P. Tigris

Harimau sumatera (bahasa Latin: Panthera tigris sondaica[2]) adalah subspesies harimau yang
habitat aslinya di pulau Sumatera, merupakan satu dari enam subspesies harimau yang masih
bertahan hidup hingga saat ini dan termasuk dalam klasifikasi satwa kritis yang terancam punah
(critically endangered) dalam daftar merah spesies terancam yang dirilis Lembaga Konservasi
Dunia IUCN. Populasi liar diperkirakan antara 400-500 ekor, terutama hidup di taman-taman
nasional di Sumatera. Uji genetik mutakhir telah mengungkapkan tanda-tanda genetik yang unik,
yang menandakan bahwa subspesies ini mungkin berkembang menjadi spesies terpisah, bila
berhasil lestari.[3]
Penghancuran habitat merupakan ancaman terbesar terhadap populasi saat ini. Pembalakan
tetap berlangsung bahkan di taman nasional yang seharusnya dilindungi. Tercatat 66 ekor
harimau sumatera terbunuh antara tahun 1998 dan 2000.

Makanan harimau sumatera tergantung tempat tinggalnya dan seberapa berlimpah mangsanya.
Sebagai predator utama dalam rantai makanan, harimau mepertahankan populasi mangsa liar
yang ada di bawah pengendaliannya, sehingga keseimbangan antara mangsa dan vegetasi yang
mereka makan dapat terjaga. Mereka memiliki indra pendengaran dan penglihatan yang sangat
tajam, yang membuatnya menjadi pemburu yang sangat efisien. Harimau Sumatera merupakan
hewan soliter, dan mereka berburu pada malam hari, mengintai mangsanya dengan sabar
sebelum menyerang dari belakang atau samping. Mereka memakan apapun yang dapat
ditangkap, umumnya babi hutan dan rusa, dan kadang-kadang unggas atau ikan.

5. Banteng

Banteng atau tembadau (dari bahasa Jawa, banṭhèng), Bos javanicus, adalah hewan yang
sekerabat dengan sapi dan ditemukan di Myanmar, Thailand, Kamboja, Laos, Vietnam,
Kalimantan, Jawa, dan Bali. Banteng dibawa ke Australia Utara pada masa kolonisasi Britania
Raya pada tahun 1849 dan sampai sekarang masih lestari.

Terdapat tiga anak jenis banteng liar: B. javanicus javanicus (di Jawa, Madura, dan Bali), B.
javanicus lowi (di Kalimantan, jantannya berwarna coklat bukan hitam), dan B. javanicus
birmanicus (di Indocina). Anak jenis yang terakhir digolongkan sebagai Terancam oleh IUCN.

Banteng dapat mencapai tinggi sekitar 1,6m di bagian pundaknya dan panjang badan 2,3 m.
Berat banteng jantan biasanya sekitar 680 – 810 kg — jantan yang sangat besar bisa
mencapai berat satu ton — sedangkan betinanya lebih ringan. Banteng memiliki bagian
putih pada kaki bagian bawah dan pantat,punuk putih, serta warna putih disekitar mata dan
moncongnya, walaupun terdapat sedikit dimorfisme seksual pada ciri-ciri tersebut. Banteng
jantan memiliki kulit berwarna biru-hitam atau atau coklat gelap, tanduk panjang
melengkung ke atas, dan punuk di bagian pundak. Sementara, betinanya memiliki kulit
coklat kemerahan, tanduk pendek yang mengarah ke dalam dan tidak berpunuk.

Banteng memakan rumput, bambu, buah-buahan, dedaunan, dan ranting muda. Banteng
umumnya aktif baik malam maupun siang hari, tetapi pada daerah permukiman manusia,
mereka beradaptasi sebagai hewan nokturnal. Banteng memiliki kecenderungan untuk
berkelompok pada kawanan berjumlah dua sampai tiga puluh ekor. Di Jawa, Taman Nasional
Ujung Kulon, Taman Nasional Meru Betiri, Taman Nasional Bali Barat, Taman Nasional Alas
Purwo dan Taman Nasional Baluran menjadi pertahanan terakhir hewan asli Asia Tenggara
ini.

Anda mungkin juga menyukai