TINJAUAN PUSTAKA
Pergerakan okular diatur oleh enam otot ekstraokuler. Nervus cranial yang
mempersyarafinya adalah nervus III (okulomotorius), nervus IV (troklearis)
dan nervus VI (abdusens). Selain itu, Nervus III juga mempersyarafi levator
palpebra dan muskulus sfingter pupil.
(dari fig.21.36, Kanski JJ, chapter 21, 6th Ed, 2006, p. 816)16
Refleks Cahaya
Refleks cahaya terjadi konstriksi pupil yang seimbang dan terjadi bersamaan di
kedua mata. Jalur pupil bersamaan dengan jaras penglihatan. Namun pada akhir
traktus optic, serat pupil memasuki pretectal midbrain dan nucleus Edinger
Westphal. 12,13,14,17
Refleks melihat dekat meliputi akomodasi, konstriksi pupil, dan konvergensi. 12,13,14,17
(dari fig 9.1, Kanski JJ, chapter 9. Ophthalmology. A Pocket Textbook Atlas 2nd Ed. 2006, p.
226) 18
Nucleus syaraf troklearis terletak di dalam substansia grisea, dorsal dari otak
tengah, berdampingan dengan nucleus syaraf okulomotor. Fasikulus nervus
troklearis sangat pendek, mengandung 2000 serat syaraf. 12
Nervus abdusens berasal dari caudal pons, dibawah ventrikel IV. Nukleusnya
mengandung 4000-6000 axon. Fasikulus keluar dari batang otak melewati
fossa posterior dan berjalan di bawah ligamen petroklinoid (ligament gruber),
selanjutnya memasuki sinus kavernosus dan fisura orbitalis superior
mempersyarafi m. rektus lateralis.12
Pergerakan bola mata bersifat konjugat yaitu keduanya menuju arah yang
sama dan pada saat yang bersamaan. Gerakan kojugat horizontal
melibatkan pergerakan simultan pada kedua mata dengan arah berlawanan
dari garis tengah; satu mata bergerak ke medial, sedangkan mata lainnya
bergerak ke arah lateral. Dengan demikian gerakan konjugat bergantung
pada ketepatan koordinasi persarafan kedua mata dan pada nuklei otot yang
menpersarafi gerakan mata pada kedua sisi. Hubungan saraf sentral yang
kompleks juga mempengaruhi terjadinya gerakan tersebut. Saraf yang
mempersarafi otot-otot mata juga berperan pada beberapa refleks yaitu
akomodasi, konvergensi, dan refleks cahaya pupil.12,13,14, 19
Eksternal oftalmoplegia :
Kelumpuhan otot-otot ekstraokular yang dipersarafi oleh nervus
okulomotorius.
Internal oftalmoplegia :
Reaksi pupil terganggu dan hilangnya refleks akomodasi m. siliaris.
Kelumpuhan total nervus okulomotorius :
Semua otot intraokular dan semua otot ekstraokular yang dipersarafi oleh
nervus okulomotorius terkena, disertai dengan hilangnya refleks
akomodasi dan refleks cahaya pupil. Pupil midriasis, dan juga terdapat
ptosis.
Kelumpuhan parsial nervus okulomotorius
Paralisis otot-otot intraokular dan ekstraokular dapat terjadi secara
terpisah.14,15,20,21
2.5 ETIOLOGI
A. Anamnesis
B. Pemeriksaan mata
- Tajam penglihatan
Pemeriksaan tajam penglihatan dapat dinilai dengan menggunakan kartu
Snellen atau pada anak dapat dinilai dengan menggunakan “E” jungkir
balik (Snellen) atau gambar Allen.
- Pupil
Ukuran pupil, isokor/anisokor, refleks cahaya langsung dan tidak
langsung, reflex afferent papillary defect (RAPD).
- Deviasi
Konstan atau intermiten. Adanya posisi kepala yang abnormal.
- Pergerakan mata
- Hess screen
- Pemeriksaan sensorik
Pemeriksaan tersebut meliputi : stereopsis, supresi,dan potensi fusi.
• Gula darah
•Foto cranium
2.7 TERAPI
- Terapi ambliopia.
Terapi ambliopia yang utama adalah oklusi. Mata yang baik ditutup
untuk merangsang mata yang mengalami ambliopia. Ada dua stadium
terapi ambliopia, yaitu:
o Stadium awal ;
- Prisma
- Terapi bedah