Anda di halaman 1dari 14

Geophysical Thermodynamics

(3 credit hours)

by
Dwa Desa Warnana

Geophysical Engineering Department


ITS - Surabaya
Proses dapat Balik (Reversibel),
Proses tak dapat Balik (Irreversibel)
dan Siklus Carnot
Proses Reversibel dan Irreversibel
Dalam alam semua proses disertai efek-efek sebagai berikut:
• gesekan, yaitu gaya antara benda-benda yang bergerak, bersentuhan
yang satu dengan yang lain;
• viskositas, yaitu gesekan antara partikel-partikel fluida karena adanya
aliran turbulen;
• hambatan listrik, adalah semacam gesekan atau hambatan yang
dialami elektron dari inti-inti dalam kawat logam;
• histerisis, yaitu semacam hambatan dalam zat magnetik.

efek disipasi karena pada peristiwa tersebut energi hilang dari sistem
masuk ke lingkungan yang berinteraksi dengan sistem
Proses Reversibel dan Irreversibel

Proses yang bersifat kuasistatik dan tidak disertai efek disipasi


dikatakan bersifat reversibel.
Dan setiap proses yang tidak memenuhi persyaratan ini
disebut non reversibel

Suatu transformasi reversibel dapat digambarkan pada


diagram P-V dengan suatu kurva yang menghubungkan
keadaan awal dan akhir, tetapi suatu proses irreversibel tidak
dapat digambarkan dengan cara demikian
Proses Reversibel dan Irreversibel
Proses Reversibel dan Irreversibel
1. Proses yang bersifat kuasistatik dan tidak disertai efek
disipasi dikatakan bersifat reversibel. Dan setiap proses
yang tidak memenuhi persyaratan ini disebut proses
ireversibel.
2. Beberapa contoh efek disipasi dapat dijelaskan sebagai
berikut:
a. gesekan, yaitu gaya antara benda-benda yang bergerak,
bersentuhan satu dengan yang lain.
b. viskositas, yaitu gesekan antara partikel-partikel fluida karena
adanya aliran turbulen.
c. hambatan listrik, adalah semacam gesekan atau hambatan
yang dialami elektron dari inti-inti dalam kawat logam.
3. Proses alam yang bersifat spontan dan disertai efek
disipasi, dinyatakan sebagai proses irreversibel.
Siklus Carnot
siklus Otto dan siklus Disel  bersifat non-reversibel

Siklus Carnot  Reversibel

1. Siklus Carnot merupakan siklus dasar, yang penting artinya dalam


teori.
2. Siklus Carnot memakai proses reversibel adiabatik dan isotermik.
3. Siklus Carnot merupakan satu-satunya siklus yang proses prosesnya
paling mendekati sifat reversibel.
4. Efisiensi siklus Carnot tidak bergantung pada bahan bakar yang
digunakan.
5. Memiliki efisiensi terbesar apabila dibandingkan dengan yang lain
untuk reservoir kalor yang lama.
Siklus Carnot
Siklus Carnot
Siklus Carnot
𝛾−1
𝑇2 𝑉𝑎
a-b: adiabatik =
𝑇1 𝑉𝑏

V
b-c: isotermis Q  W  nRT ln c
bc bc 1 V
b
𝛾−1
c-d: adiabatik 𝑇2 𝑉𝑑
=
𝑇1 𝑉𝑐

V
d-a: isotermis Q  W  nRT ln a
da da 2 V
d

Wsiklus Qbc +Qda


Efisiensi   = =
Q Q
masuk bc
Siklus Carnot
Qbc +Qda
=
Q
bc

Qda nRT2 ln Va / Vd Q T

da
 2
Q nRT ln Vc / Vb Q T
bc 1 bc 1

Q T2
  1 da   1
T
untuk T1  T2
Q 1
bc
Siklus Pendingin Carnot

Q Q T
 2
 2
 2
W Q Q T T
1 2 1 2
Ciri Siklus Carnot
• Dalam perumusan efisiensi tidak terdapat faktor-
faktor yang bergantung pada zat seperti cV, 𝑐𝑝
atau , maka dapat disimpulkan bahwa siklus
Carnot tidak bergantung pada bahan bakar yang
dipakai, tetapi ditentukan oleh suhu kedua
reservoir kalor.
Q T
• Perhatikan bahwa 1
 1
Q T
2 2

hubungan ini hanya berlaku untuk siklus Carnot,


yang berarti kalor merupakan Thermometric-
property
Ciri Siklus Carnot
• Kesetaraan equivalensi antara suhu gas ideal dan
suhu termodinamika. Perhatikan kembali
hubungan: Q1 T1

Q T
2 2

Hal ini menyatakan bahwa Q adalah "thermometric-


property", dengan pernyataan lain dapat ditulis:
QT

Q T
32

Anda mungkin juga menyukai