Anda di halaman 1dari 3

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Berbicara mengenai anak tidak dapat dilepaskan dari tumbuh kembang


anak. Proses tumbuh kembang anak merupakan proses yang berkesinambungan
mulai dari lahir sampai dewasa. Ini berarti bahwa tumbuh kembang anak
merupakan sesuatu tahapan proses yang harus dilalui oleh setiap anak. Anak yang
sehat akan menunjukkan tumbuh kembang yang optimal, sesuai dengan anak lain
seusianya dan sesuai dengan parameter baku perkembangan anak. Perkembangan
anak ialah sebuah pematangan fungsi psikis dan fisik yang dipengaruhi oleh
faktor lingkungan dan proses belajar dalam kurun waktu tertentu menuju
kedewasaan. Perkembangan anak meliputi perkembangan motorik, bahasa dan
bicara serta perkembangan sosial.

Status gizi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan


anak. Jika anak mengalami kekurangan gizi pada masa kritis maka proses
perkembangan mengalami keterlambatan terutama fiingsi motorik, seperti
berkurangnya motivasi dan keingintahuan serta menurunnya aktifitas bermaindan
kemampuan eksplorasi. UNICEF (1998) menyatakan defisiensi zat gizi dapat
berdampak pada menurunnya perkembangan fisik, mental, kecerdasan,
kemampuan interaksi anak dengan lingkungan, bersosialisasi dan kemandiriannya.

Sejak dahulu masalah perkembangan anak mendapat banyak perhatian.


Berbagai metode deteksi dini untuk mengetahui gangguan perkembangan anak
telah dibuat. Demikian pula dengan skrining untuk mengetahui penyakit-penyakit
yang potensial dapat mengakibatkan gangguan perkembanagn anak karena deteksi
dini kelainan perkembangan anak sangat berguna agar diagnosa maupun
pemulihannya dapat dilakukan lebih awal sehingga tumbuh kembang anak dapat
berlangsung seoptimal mungkin.

Perkembangan anak dapat dinilai dengan berbagai metode. Penilaian


terhadap perkembangan anak yang paling sering digunakan adalah Denver
Developmental Screening Test (DDST) dan Kuesioner Pra Skrining
Perkembangan (KPSP).
DDST adalah salah satu metode skrining terhadap kelainan perkembangan
anak, tes ini bukanlah tes diagnostik atau tes IQ. DDST memenuhi semua
persyaratan yang diperlukan untuk metode skrining yang baik. Tes ini mudah dan
cepat (15-20 menit), dapat diandalkan dan menunjukkan validitas yang tinggi.
Penilaian DDST ini menilai perkembangan anak dalam empat sektor, yaitu
penilaian terhadap personal sosial, motorik halus, bahasa, dan motorik kasar
(Soetjiningsih & Ranuh, 2012).

Kuesioner Pra Skrining Perkembangan atau disebut KPSP merupakan suatu


daftar pertanyaan singkat yang ditujukan kepada para orang tua dan dipergunakan
sebagai alat untuk melakukan skrining pendahuluan perkembangan anak usia 3
bulan sampai dengan 72 bulan. Bagi setiap golongan umur terdapat 10 pertanyaan
untuk orang tua atau pengasuh anak. Untuk memudahkan, KPSP dipakai untuk
mengetahui perkembangan anak normal atau ada penyimpangan.

Namun penting juga untuk diketahui bahwa skrining dan mengetahui


tentang adanya masalah pada perkemangan anak bukan berarti masalah pada anak
ditetapkan. Skrining hanyalah prosedur rutin dalam pemeriksaan tumbuh
kembang anak sehari-hari, yang dapat memberikan petunjuk jika ada sesuatu yang
perlu mendapat perhatian sehingga masih diperlukan anamnesa yang baik.

1.2. Rumusan masalah

1. Bagaimana tumbuh kembang pada anak?

2. Apa pengertian pertumbuhan, perkembangan, DDST dan KPSP?

3. Bagaimana pengukuran perkembangan anak menggunakan DDST


dan KPSP?

1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui tumbuh kembang pada anak.

2. Untuk mengetahui pengertian pertumbuhan, perkembangan, DDST


dan KPSP.
3. Untuk mengetahui pengukuran perkembangan anak menggunakan
DDST dan KPSP.

Asthiningsih, N. W. W., Muflihatin, N. K. 2018. Deteksi Dini Perkembangan


Balita Dengan Metode Ddst Ii Di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas
Juanda Samarinda. Vol. 2, No. 3 (367-374)
Gemala, I., Sulastri, D., Azrimailidaliza. Perkembangan Anak Usia6-24 Bulan Di
Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Kecamatan Padang Timur Padang.
Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vol. 3, No. 1 (13-15)
Kartika V, Latinulu S, 2002. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan
motorik anak usia 12-18 bulan di keluarga miskin dan tidak miskin.
Penelitian gizi dan makanan.
Kurniawan, R., Muhimmah, I., Jannah H. R. 2016. Sistem Monitoring
Perkembangan Anak Berbasis Denver Development Screening Test (Ddst /
Denver II). Vol. 22, No.4 (305-314)
Masrul, 2005. Kajian peranan sumber daya pengasuhan terhadap tumbuh
kembang bayi usia 6- 12 bulan pada keluarga etnik Minangkabau di
Pedesaan Propinsi Sumatera Barat. Ringkasan disertasi.
UniversitasAirlangga. Surabaya
Soetjiningsih dan Ranuh. (2012). Tumbuh Kembang Anak. Edisi 2. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai