Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

Makalah Peran Dan Fungsi Perawat Di Lingkungan Keluarga Dan


Masyarakat

Disusun oleh:
Delyan aditya putra wandara
1501021053

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2017-2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat dan hidayahNya kami dapat menyelesaikan tugas makalah tentang Peran
Dan Fungsi Perawat Di Lingkungan Keluarga Dan Masyarakat ini dengan baik
meskipun banyak kekurangan didalamnya. Saya berharap makalah ini dapat
berguna dan menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai materi ini
terhadap keperawatan.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami oleh siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi diri
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun masa depan.

Jember, 9 September 2017

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................ i


DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Tujuan ............................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Devinisi ........................................................................................... 2
B. Peran Perawat .................................................................................. 3
C. Konsep Keperawatan Keluarga ....................................................... 6
D. Peran Prawat Profesional ................................................................ 7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................... 12
B. Saran .............................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Saat ini dunia keperawatan semakin berkembang. Perawat dianggap
sebagai salah satu profesi kesehatan yang harus dilibatkan dalam pencapaian
tujuan pembangunan kesehatan baik di dunia maupun di Indonesia.
Seiring dengan berjalannya waktu dan bertambahnya kebutuhan pelayanan
kesehatan menuntut perawat saat ini memiliki pengetahuan dan keterampilan di
berbagai bidang. Saat ini perawat memiliki peran yang lebih luas dengan
penekanan pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit, juga
memandang klien secara komprehensif. Perawat menjalankan fungsi dalam
kaitannya dengan berbagai peran pemberi perawatan, pembuat keputusan klinik
dan etika, pelindung dan advokat bagi klien, manajer kasus, rehabilitator,
komunikator dan pendidik.

B. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui fungsi dan peran perawat di lingkungan keluarga.
2. Untuk mengetahui fungsi dan peran perawat di lingkungan masyarakat.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Defenisi
Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain
terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam, suatu system. Peran dipengaruhi
oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil. Peran
adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seesorang pada situasi sosial
tertentu. (Kozier Barbara, 1995:21).
Perawat atau Nurse berasal dari bahasa latin yaitu dari kata Nutrix yang
berarti merawat atau memelihara. Harlley Cit ANA (2000) menjelaskan
pengertian dasar seorang perawat yaitu seseorang yang berperan dalam merawat
atau memelihara, membantu dan melindungi seseorang karena sakit, injury dan
proses penuaan dan perawat Profesional adalah Perawat yang bertanggungjawab
dan berwewenang memberikan pelayanan Keparawatan secara mandiri dan atau
berkolaborasi dengan tenaga Kesehatan lain sesuai dengan
kewenanganya.(Depkes RI,2002).
Peran perawat yang dimaksud adalah cara untuk menyatakan aktifitas
perawat dalam praktik, dimana telah menyelesaikan pendidikan formalnya yang
diakui dan diberi kewenangan oleh pemerintah untuk menjalankan tugas dan
tanggung keperawatan secara professional sesuai dengan kode etik professional.
Fungsi itu sendiri adalah suatu pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan
perannya. Fungsi dapat berubah disesuaikan dengan keadaan yang ada.
Perawat keluarga adalah perawat yang berperan membantu individu dan
keluarga untuk menghadapi penyakit dan disabilitas kronik dengan meluangkan
sebgaian waktu bekerja di rumah pasien d/an bersama keluarganya. Keperawatan
keluarga dititikberatkan pada kinerja perawat bersama dengan keluarga karena
keluarga merupakan subyek.

2
B. Peran Perawat
Merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap
seseorang sesuai dengan kedudukan dan system, dimana dapat dipengaruhi oleh
keadaan social baik dari profesi perawat maupun dari luar profesi keperawatan
yang bersifat konstan.
1. Pemberi Asuhan Keperawatan
Sebagai pemberi asuhan keperawatan, perawat membantu klien
mendapatkan kembali kesehatannya melalui proses penyembuhan. Perawat
memfokuskan asuhan pada kebutuhan kesehatan klien secara holistic, meliputi
upaya untuk mengembalikan kesehatan emosi, spiritual dan sosial. Pemberi
asuhan memberikan bantuan kepada klien dan keluarga klien dengan
menggunakan energy dan waktu yang minimal. Selain itu, dalam perannya
sebagai pemberi asuhan keperawatan, perawat memberikan perawatan dengan
memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui
pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan
sehingga dapat ditentukan diagnosis keperawatan agar bisa direncanakan dan
dilaksanakan tindakan yang tepat dan sesuai dengan tingkat kebutuhan dasar
manusia, kemudian dapat dievaluasi tingkat perkembangannya. Pemberian asuhan
keperawatannya dilakukan dari yang sederhana sampai yang kompleks.

2. Pembuat Keputusan Klinis


Membuat keputusan klinis adalah inti pada praktik keperawatan.
Untuk memberikan perawatan yang efektif, perawat menggunakan keahliannya
berfikir kritis melalui proses keperawatan. Sebelum mengambil tindakan
keperawatan, baik dalam pengkajian kondisi klien, pemberian perawatan, dan
mengevaluasi hasil, perawat menyusun rencana tindakan dengan menetapkan
pendekatan terbaik bagi klien. Perawat membuat keputusan sendiri atau
berkolaborasi dengan klien dan keluarga. Dalam setiap situasi seperti ini, perawat
bekerja sama, dan berkonsultasi dengan pembe ri perawatan kesehatan
professional lainnya (Keeling dan Ramos,1995).

3
3. Pelindung dan Advokat Klien
Sebagai pelindung, perawat membantu mempertahankan lingkungan
yang aman bagi klien dan mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya
kecelakaan serta melindungi klien dari kemungkinan efek yang tidak diinginkan
dari suatu tindakan diagnostic atau pengobatan. Contoh dari peran perawat
sebagai pelindung adalah memastikan bahwa klien tidak memiliki alergi terhadap
obat dan memberikan imunisasi melawat penyakit di komunitas. Sedangkan peran
perawat sebagai advokat, perawat melindungi hak klien sebagai manusia dan
secara hukum, serta membantu klien dalam menyatakan hak-haknya bila
dibutuhkan. Contohnya, perawat memberikan informasi tambahan bagi klien yang
sedang berusaha untuk memutuskan tindakan yang terbaik baginya. Selain itu,
perawat juga melindungi hak-hak klien melalui cara-cara yang umum dengan
menolak aturan atau tindakan yang mungkin membahayakan kesehatan klien atau
menentang hak-hak klien. Peran ini juga dilakukan perawat dalam membantu
klien dan keluarga dalam menginterpetasikan berbagai informasi dari pemberi
pelayanan atau informasi lain khususnya dalam pengambilan persetujuan atas
tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasien, juga dapat berperan
mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien yang meliputi hak atas
pelayanan sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang penyakitnya, hak atas
privasi, hak untuk menentukan nasibnya sendiri dan hak untuk menerima ganti
rugi akibat kelalaian.
4. Manager Kasus
Dalam perannya sebagai manager kasus, perawat mengkoordinasi
aktivitas anggota tim kesehatan lainnya, misalnya ahli gizi dan ahli terapi fisik,
ketika mengatur kelompok yang memberikan perawatan pada klien.
Berkembangnya model praktik memberikan perawat kesempatan untuk membuat
pilihan jalur karier yang ingin ditempuhnya. Dengan berbagai tempat kerja,
perawat dapat memilih antara peran sebagai manajer asuhan keperawatan atau
sebagai perawat asosiat yang melaksanakan keputusan manajer (Manthey, 1990).
Sebagai manajer, perawat mengkoordinasikan dan mendelegasikan tanggung
jawab asuhan dan mengawasi tenaga kesehatan lainnya.
4
5. Rehabilitator
Rehabilitasi adalah proses dimana individu kembali ke tingkat fungsi
maksimal setelah sakit, kecelakaan, atau kejadian yang menimbulkan
ketidakberdayaan lainnya. Seringkali klien mengalami gangguan fisik dan emosi
yang mengubah kehidupan mereka. Disini, perawat berperan sebagai rehabilitator
dengan membantu klien beradaptasi semaksimal mungkin dengan keadaan
tersebut.
6. Pemberi Kenyamanan
Perawat klien sebagai seorang manusia, karena asuhan keperawatan
harus ditujukan pada manusia secara utuh bukan sekedar fisiknya saja, maka
memberikan kenyamanan dan dukungan emosi seringkali memberikan kekuatan
bagi klien sebagai individu yang memiliki perasaan dan kebutuhan yang unik.
Dalam memberi kenyamanan, sebaiknya perawat membantu klien untuk mencapai
tujuan yang terapeutik bukan memenuhi ketergantungan emosi dan fisiknya.
7. Komunikator
Keperawatan mencakup komunikasi dengan klien dan keluarga, antar
sesame perawat dan profesi kesehatan lainnya, sumber informasi dan komunitas.
Dalam memberikan perawatan yang efektif dan membuat keputusan dengan klien
dan keluarga tidak mungkin dilakukan tanpa komunikasi yang jelas. Kualitas
komunikasi merupakan factor yang menentukan dalam memenuhi kebutuhan
individu, keluarga dan komunitas.
8. Penyuluh
Sebagai penyuluh, perawat menjelaskan kepada klien konsep dan
data-data tentang kesehatan, mendemonstrasikan prosedur seperti aktivitas
perawatan diri, menilai apakah klien memahami hal-hal yang dijelaskan dan
mengevaluasi kemajuan dalam pembelajaran. Perawat menggunakan metode
pengajaran yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan klien serta melibatkan
sumber-sumber yang lain misalnya keluarga dalam pengajaran yang
direncanakannya.

5
9. Kolaborator
Peran perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim
kesehatan yang terdiri dari dokter, fisioterapi, ahli gizi dan lain-lain dengan
berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk
diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya.

10. Edukator
Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan
tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan,
sehingga terjadi perubahab perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan
kesehatan.

11. Konsultan
Peran disini adalah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau
tindakan keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas
permintaan klien tehadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang
diberikan.

12. Pembaharu
Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan
perencanaan, kerjasama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan
metode pemberian pelayanan keperawatan.

C. Konsep Keperawatan Keluarga


1. Peran perawat keluarga menurut WHO Europe tahun 2000 adalah :
· Health educator (pemberi pendidikan kesehatan)
· Coordinator (Conector) mengatur perencanaan program-program atau
merancang intervensi yang akan dilaksanakan. Contoh merencanakan klien untuk
dirujuk ke tim medis lain.

6
· Provider / caregiver memberikan pelayanan kesehatan secara langsung.
· Health Promotion (home care & home visit)
· Penasehat dan memberi saran jika diminta oleh klien
· Collaborator berkolaborasi dengan tim medis lain untuk tujuan kesembuhan
klien.
· Fasilitator contohnya memfasilitasi keluarga yang kurang mampu untuk
memperoleh jamkesmas.
· Case founder penemu kasus.
· Memodifikasi lingkungan baik berupa fisik, psikis, maupun perilaku dan gaya
hidup.
Selain itu peran perawat yang lain juga dapat memberikan saran tentang
gaya hidup, perilaku beresiko. dengan pengkajian dapat mendeteksi awal penyakit
sehingga dapat memberikan intervensi terhadap penanganan penyakit dini.
Mengetahui faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi masalah kesehatan
keluarga agar dapat memberikan intervensi yang tepat. Perawat bertindak sebagai
lynchpin yaitu terlibat bersama keluarga, tidak terbatas merawat, tetap juga tahu
masalah keluarga dan harus menempatkan diri sebagai anggota keluarga sehingga
dapat menghubungkan keluarga dengan tim kesehatan lain.

D. Peran Perawat Profesional dalam Membangun Citra Perawat Ideal di


Mata Masyarakat
Menjadi seorang perawat merupakan suatu pilihan hidup bahkan
merupakan suatu cita-cita bagi sebagian orang. Namun, adapula orang yang
menjadi perawat karena suatu keterpaksaan atau kebetulan, bahkan menjadikan
profesi perawat sebagai alternatif terakhir dalam menentukan pilihan hidupnya.
Terlepas dari semua itu, perawat merupakan suatu profesi yang mulia. Seorang
perawat mengabdikan dirinya untuk menjaga dan merawat klien tanpa membeda-
bedakan mereka dari segi apapun.

7
Setiap tindakan dan intervensi yang tepat yang dilakukan oleh seorang perawat,
akan sangat berharga bagi nyawa orang lain. Seorang perawat juga mengemban
fungsi dan peran yang sangat penting dalam memberikan asuhan keperawatan
secara holistik kepada klien.
Perkembangan dunia kesehatan yang semakin pesat kian membuka
pengetahuan masyarakat mengenai dunia kesehatan dan keperawatan. Hal ini
ditandai dengan banyaknya masyarakat yang mulai menyoroti kinerja tenaga-
tenaga kesehatan dan mengkritisi berbagai aspek yang terdapat dalam pelayanan
kesehatan. Pengetahuan masyarakat yang semakin meningkat, berpengaruh
terhadap meningkatnya tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan,
termasuk pelayanan keperawatan. Oleh karena itu, citra seorang perawat kian
menjadi sorotan. Hal ini tentu saja merupakan tantangan bagi profesi keperawatan
dalam mengembangkan profesionalisme selama memberikan pelayanan yang
berkualitas agar citra perawat senantiasa baik di mata masyarakat.
Menjadi seorang perawat ideal bukanlah suatu hal yang mudah, apalagi
untuk membangun citra perawat ideal di mata masyarakat. Hal ini dikarenakan
kebanyakan masyarakat telah didekatkan dengan citra perawat yang identik
dengan sombong, tidak ramah, genit, tidak pintar seperti dokter dan sebagainya.
Seperti itulah kira-kira citra perawat di mata masyarakat yang banyak
digambarkan di televisi melalui sinetron-sinetron tidak mendidik. Untuk
mengubah citra perawat seperti yang banyak digambarkan masyarakat memang
tidak mudah, tapi itu merupakan suatu keharusan bagi semua perawat, terutama
seorang perawat profesional. Seorang perawat profesional seharusnya dapat
menjadi sosok perawat ideal yang senantiasa menjadi role model bagi perawat
vokasional dalam memberikan asuhan keperawatan. Hal ini dikarenakan perawat
profesional memiliki pendidikan yang lebih tinggi sehingga ia lebih matang dari
segi konsep, teori, dan aplikasi. Namun, hal itu belum menjadi jaminan bagi
perawat untuk dapat menjadi perawat yang ideal karena begitu banyak aspek yang
harus dimiliki oleh seorang perawat ideal di mata masyarakat.

8
Perawat yang ideal adalah perawat yang baik. Begitulah kebanyakan orang
menjawab ketika ditanya mengenai bagaimana sosok perawat ideal di mata
mereka. Mungkin kedengarannya sangat sederhana. Namun, di balik semua itu,
pernyataan tersebut memiliki makna yang besar. Masyarakat ternyata sangat
mengharapkan perawat dapat bersikap baik dalam arti lembut, sabar, penyayang,
ramah, sopan dan santun saat memberikan asuhan keperawatan.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita memang masih menemukan perilaku
kurang baik yang dilakukan oleh seorang perawat terhadap klien saat menjalankan
tugasnya di rumah sakit. Hal itu memang sangat disayangkan karena bisa
membuat citra perawat menjadi tidak baik di mata masyarakat. Ternyata memang
hal-hal seperti itulah yang memunculkan jawaban demikian dari masyarakat.
Untuk menjadi perawat ideal di mata masyarakat, diperlukan kompetensi
yang baik dalam hal menjalankan peran dan fungsi sebagai perawat. Seorang
perawat profesional haruslah mampu menjalankan peran dan fungsinya dengan
baik. Adapun peran perawat diantaranya ialah pemberi perawatan, pemberi
keputusan klinis, pelindung dan advokat klien, manajer kasus, rehabilitator,
pemberi kenyamanan, komunikator, penyuluh, dan peran karier. Semua peran
tersebut sangatlah berpengaruh dalam membangun citra perawat di masyarakat.
Namun, disini saya akan menekankan peran yang menurut saya paling penting
dalam membangun citra perawat ideal di mata masyarakat. Peran–peran tersebut
diantaranya ialah peran sebagai pemberi perawatan, peran sebagai pemberi
kenyaman dan peran sebagai komunikator.
Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan merupakan peran yang paling
utama bagi seorang perawat. Perawat profesional yang dapat memberikan asuhan
keperawatan dengan baik dan terampil akan membangun citra keperawatan
menjadi lebih baik di mata masyarakat. Saat ini, perawat vokasional memang
masih mendominasi praktik keperawatan di rumah sakit maupun di tempat
pelayanan kesehatan lainnya.

9
Tidak dapat dipungkiri bahwa perawat vokasional memiliki kemampuan aplikasi
yang baik dalam melakukan praktik keperawatan. Namun, perawat vokasional
memiliki pengetahuan teoritis yang lebih terbatas jika dibandingkan dengan
perawat profesional. Dengan semakin banyaknya jumlah perawat profesional saat
ini, diharapkan dapat melengkapi kompetensi yang dimiliki oleh perawat
vokasional. Seorang perawat profesional harus memahami landasan teoritis dalam
melakukan praktik keperawatan. Landasan teoritis tersebut akan sangat berguna
bagi perawat profesional saat menjelaskan maksud dan tujuan dari asuhan
keperawatan yang diberikan secara rasional kepada klien. Hal ini tentu saja akan
membawa dampak baik bagi terciptanya citra perawat ideal di mata masyarakat
yaitu perawat yang cerdas, terampil dan profesional.
Kenyamanan merupakan suatu perasaan subjektif dalam diri manusia.
Masyarakat yang menjadi klien dalam asuhan keperawatan akan memiliki
kebutuhan yang relatif terhadap rasa nyaman. Mereka mengharapkan perawat
dapat memenuhi kebutuhan rasa nyaman mereka. Oleh karena itu, peran perawat
sebagai pemberi kenyamanan, merupakan suatu peran yang cukup penting bagi
terciptanya suatu citra keperawatan yang baik. Seorang perawat profesional
diharapkan mampu menciptakan kenyamanan bagi klien saat klien menjalani
perawatan. Perawat profesional juga seharusnya mampu mengidentifikasi
kebutuhan yang berbeda-beda dalam diri klien akan rasa nyaman. Kenyamanan
yang tercipta akan membantu klien dalam proses penyembuhan, sehingga proses
penyembuhan akan lebih cepat. Pemberian rasa nyaman yang diberikan perawat
kepada klien dapat berupa sikap atau perilaku yang ditunjukkan dengan sikap
peduli, sikap ramah, sikap sopan, dan sikap empati yang ditunjukkan perawat
kepada klien pada saat memberikan asuhan keperawatan. Memanggil klien
dengan namanya merupakan salah satu bentuk interaksi yang dapat menciptakan
kenyamanan bagi klien dalam menjalani perawatan. Klien akan merasa nyaman
dan tidak merasa asing di rumah sakit. Perilaku itu juga dapat menciptakan citra
perawat yang ideal di mata klien itu sendiri karena klien mendapatkan rasa
nyaman seperti apa yang diharapkannya.

10
Peran perawat sebagai komunikator juga sangat berpengaruh terhadap citra
perawat di mata masyarakat. Masyarakat sangat mengharapkan perawat dapat
menjadi komunikator yang baik. Klien juga manusia yang membutuhkan interaksi
pada saat ia menjalani asuhan keperawatan. Interaksi verbal yang dilakukan
dengan perawat sedikit banyak akan berpengaruh terhadap peningkatan kesehatan
klien. Keperawatan mencakup komunikasi dengan klien dan keluarga, antar-
sesama perawat dan profesi kesehatan lainnya, serta sumber informasi dan
komunitas. Kualitas komunikasi yang dimiliki oleh seorang perawat merupakan
faktor yang menentukan dalam memenuhi kebutuhan individu, keluarga, dan
komunitas. Sudah seharusnya seorang perawat profesional memiliki kualitas
komunikasi yang baik saat berhadapan dengan klien, keluarga maupun dengan
siapa saja yang membutuhkan informasi mengenai masalah keperawatan terkait
kesehatan klien.

11
BAB II
PENUTUP

A. Kesimpulan
Keperawatan profesional mempunyai peran dan fungsi sebagai berikut
yaitu : Melaksanakan pelayanan keperawatan profesional dalam suatu sistem
pelayanana kesehatan sesuai dengan kebijakan umum pemerintah khususnya
pelayanan atau asuhan keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok dan
komunitas.
Dengan demikian peran dan fungsi perawat itu sangat penting untuk
pelayanan kesehatan, demi meningkatkan dan melaksanakan kualitas kesehatan
yang lebih baik.
Keluarga merupakan bagian dari manusia yang setiapi hari selalu
berhubungan dengan kita .keadaan ini perlu kita sadari sepenuhnya bahwa setiap
individu merupakan bagiannya dan di keluarga juga semua dapat di ekspresikan
tanpa hambatan yang berarti .

B. Saran
Dengan disusunnya makalah ini mengharapkan kepada semua pembaca
agar dapat mengetahui dan memahami peran dan fungsi perawat.

12
DAFTAR PUSTAKA

Bailon,S.G. & Maglaya ,A. 1978.perawatan kesehatan keluarga :suatu


pendekatan proses (terjemahan ).jakarta : pusd Iknakes.
Gunarso,Y. singgihD.1988. psikologis untuk keluarga . Jakarta:PT BPK
Gunung mulia .
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. “Visi Pembangunan
Kesehatan: Indonesia Sehat
2010.” http://www.depkes.go.id/indonesiasehat.html (16 Feb. 2008)

13

Anda mungkin juga menyukai