Anda di halaman 1dari 19

BAB II

Tinjauan Umum Penyebeb Terjadinya Kecelakaan Lalu Lintas

di Jalan Raya

Transportasi mempunyai peranan penting dalam strategis untuk

memantapka perwujudan wawasan nusantara, memperkukuh pertahanan nasional,

dan mempererat hubungan antar bangsa dalam usaha mencapai tujuan nasional

berdasarkan pada Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. 34

Dengan melajunya usaha pembangunan disegala bidang, termasuk bidang

ekonomi, maka perkembangan sarana angkutan jalan raya atau transportasi darat

mengalami kemajuan yang sangat pesat. Kemajuan ini ternyata menimbulkan

masalah yang sangat rumit dalam pengaturan lalu lintas, seperti timbulnya

masalah kecelakaan lalu lintas di jalan raya.

Peningkatan taraf hidup rakyat akibat pembangunan yang cukup

berpengaruh terhadap perubahan sosial masyarakat, yang dulu orang pergi ke

tempat kerja berjalan kaki, sekarang sudah naik kendaraan, yang dulu naik turun

angkutan umum, sekarang sudah memiliki kendaraan sendiri, yang semula naik

sepeda motor sekarang sudah berganti dengan mobil pribadi.

Ini berarti jumlah kendaraan semakin meningkat, yang berakibat volume

kendaraan bermotor di jalan raya bertambah besar dan menuntut adanya

keseimbangan volume jalan raya. Dalam usaha pembangunan jalan-jalan raya

yang sudah ada dan membangun yang baru akan membutuhkan waktu yang lama

34
Undang-undang No.14 Tahun 1992,Tentang Lalu Lintas dan Jalan Raya, Sinar
Grafika, Jakarta, 1992, hal 1.

Universitas Sumatera Utara


dan modal atau biaya yang besar, sehingga pembangunan jalan-jalan terlambat,

sedangkan laju pertumbuhan kendaraan begitu pesat. Hal inilah yang

mengakibatkan kemacataan dihampir sepanjang jalan kota, terutama pada waktu-

waktu jam-jam sibuk yaitu pagi hari orang pergi kekantor dan anak sekolah

berangkat sekolah serta jam-jam pulang kantor yang kadang kala dapat

menyebabkan kecelakaan lalu lintas di jalan raya. 35

Inilah tantangan yang selalu harus dihadapi di setiap kota yang sarana

jalannya sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan penduduk serta volume

kendaraan yang memenuhinya. Mengingat masalah lalu lintas dan transportasi ini

sangat erat hubungannya dengan kebutuhan hidup, serta pengaruh kebutuhan

ekonomi maupun kelancaran pembangunan, sesuai dengan Program

Pembangunan Nasional (Proprnas) yang mana dijelaskan bahwa pembangunan

prasarana angkutan dan perhubungan bertujuan untuk memperlancar arus barang,

jasa dan manusia keseluruh daerah dan kota sehingga dengan demikian

merangsang dan menunjang sasaran pembangunan 36.

Disamping itu pengangkutan dan perhubungan juga mempunyai peran

yang sangat penting dalam membina persatuan bangsa dan negara. Disini jelas

kita lihat bahwa angkutan dan perhubungan merupakan alat yang paling utama di

dalam melaksanakan pembangunan di segala bidang selain itu juga dijelaskan

bahwa pembangunan jalan mengutamakan peningkatan kondisi jalan yang sudah

ada. Pembangunan jalan baru dilakukan apabila dapat meningkatkan serta

memeratakan pembangunan terutama jalan yang menghubungkan pusat produksi

35
P.Warpani. Pengelolaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Mandar Maju, 1995
36
Ibid

Universitas Sumatera Utara


dengan daerah pemasarannya. Oleh karena itu semakin tahun masyarakat selalu

merasa akan kekurangan dan menuntut penambahan kendaraan angkutan atau

transportasi, sebaliknya sarana jalan yang ada sudah tak mampu untuk

menampung kendaraan-kendaraan yang hilir mudik dengan jumlah yang

bertambah pesat.

Selain itu semakin berkembangnya suatu masyarakat atau daerah dapat

dilihat dari lancar atau tidaknya arus lalu lintas di daerah tersebut. Kelancaran lalu

lintas dapat menunjang kemajuan suatu daerah khususnya dalam bidang

perekonomian. Simpangsiurnya lalu lintas jalan makin hari makin bertambah

pesat, sehingga segala akibat-akibatnya juga harus ditanggung oleh masyarakat itu

sendirinya. Berbagai peristiwa dalam kecelakaan lalu lintas sudah sering terjadi,

khususnya di Kabupaten Labuhan Batu. Dalam peristiwa naas ini selalu memakan

korban baik dari segi materil maupun non materil.

Bila kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, hal yang bisa terjadi dalam

peristiwa kecelakaan lalu lintas selalu menimbulkan kerugian. Peristiwa

kecelakaan lalu lintas yang menimpa masyarakat selalu mempersalahkan pihak

pengemudia kendaraan, hingga dengan berbagai hujatan dan makian akan selalu

ditujukan kepada pengemudi. Namun apabila kita simak dan pelajari secara

seksama hal-hal yang menyebabkan timbulnya kecelakaan, ternyata penyebabnya

tidak hanya dari pihak sipengemudi saja, tetapi dapat juga disebabkan oleh

manusia atau hal-hal dari luar diri sipengemudi

Seperti diketahui bahwa jalan itu digunakan oleh para pejalan kaki

beserta bermacam-macam jenis kendaraan seperti : beca, sepeda, sepeda motor,

Universitas Sumatera Utara


mobil, disamping pejalan kaki dan kendaraan sekarang ini jalan juga sudah

dipergunakan oleh pedagang untuk menjajahkan dagangannya. Inilah keseluruhan

penyebab yang menimbulkan berbagai macam akibat yang tidak diinginkan,

disamping faktor-faktor lain yang mempengaruhi seperti pengelolaan jalan yang

sudah tidak memadai. Atau berbagai macam jenis kendaraan maupun berbagai

macam sebab dan akibat yang menimbulkan atau ditimbulkan, tidak lepas

hubungannya dengan manusia, sebab pada dasarnya manusialah yang

mengendalikan berbagai macam jenis kendaraan yang memenuhi jalan-jalan

tersebut. Dengan berbagai macam cara dan tingkah lakunya dalam menggunakan

jalan untuk mencapai keinginan dan tujuan masing-masing, tanpa menghiraukan

sarana pemakai jalan lainnya. Jadi dapatlah diambil kesimpulan, bahwa atas

terjadinya segala hal yang tidak diinginkan seperti : kemacatan lalu lintas,

pelanggaran dan kecelakaan, polusi udara dan lain sebagainya yang

mempengaruhi ketidak lancaran transportasi yang tidak dapat dipisahkan dengan

kebutuhan hidup ini, penyebab utamanya adalah manusia itu sendiri, disamping

pengaruh alam, jalan atau sarana lain yang belum disesuaikan dengan

perkembangan penduduk dan kemajuan teknologi, merupakan alat atau kendaraan

yang dipakai manusia itu sendiri, sudah atau belum memenuhi syarat dengan

sarana jalan yang ada.

Salah satu penyebab fatal kecelakaan lalu lintas di jalan raya adalah

faktor manusia yang bergerak di belakang mesin. Diluar perhitungan nasib sial,

kecelakaan dapat dihindarkan sebab siapapun kita, tidaklah pernah terbayangkan

Universitas Sumatera Utara


untuk menjadi seorang korban, calon korban, seorang pembunuh atau calan

terbunuh di jalanan.

Saat ini telah terjadi kemerosotan mental sehingga orang sibuk

memperhatikan dirinya sendiri tanpa memperhatikan orang lain. Krisis toleransi

dijalanan telah meradisi, kita dapat menggambarkannya sebagai arena kekasaran

diamana orang satu dengan orang lainnya telah kehilangan toleransi. Dalam satu

penyelidikan yang lain disebutkan bahwa kebanyaan peristiwa kecelakaan dijalan-

jalan raya disebabkan oleh keteledoran manusia. Manusia adalah penentu, sebab

masalah akhlak manusia itu masih berperan penting, benda pasif yang dapat

dikendalikan. Kita memang belum bisa menghindarkan berbagai fenomena di

dalamnya.

Teknologi, selain membawa manfaat, juga mengundang korban secara

dramatis. Jumlah-jumlah korban yang jatuh di jalan raya mengguah kita untuk

berfikir bahwa mau tidak mau kita membenamkan diri dalam rangkaian bahaya

yang kita guluti setiap saat. Salah satu yang perlu dicatat adalah kesimpulan yang

ditonjolkan bahwa 90% dari kecelakaan-kecelakaan yang terjadi dijalan raya

disebabkan oleh faktor pengemudinya, sehingga ditekankan bahwa kondisi jalan

raya, berapapun uang dituangkan untuk menambah kendaraan bermotor menjadi

tangguh dan untuk mengurangi kecelakaan lalu lintas yang penting adalah segera

harus ditindak tingkah laku dan perbuatan-perbuatan pengemudi yang sembrono,

sembarangan, tidak bertanggungjawab terhadap keselamatan dan kepentingan

bersama.

Universitas Sumatera Utara


Sikap mementingkan diri sendiri dapat disaksikan di keseharian dimana

seakan-akan seseorang berpendapat, bahwa jika ia tidak berlaku kejam, dia sendiri

yang akan dilecehkan orang. Sebuah pendapat yang ada benarnya tapi

mengingatkan kita pada semacam perlombaan dan keterbukaan kehidupan yang

semakin sibuk dan ruwet serta prespektif sosial yang kompleks dapat menjadikan

alasan mengapa orang semakain individualistik di jalanan. 37

Begitulah resikonya sebuah pembaharuan, kita memang tidak dapat

menutup mata terhadap kenyataan ini tapi yang harus dipikirkan adalah

bagaimana pengaruh tadi dapat diperhitungkan sekecil-kecilnya dengan adanya

usaha memperbaiki keadaan, memang boleh dikatakan telah terlambat. Apa yang

dapat kita lakukan kini hanyalah tindakan-tindakan dalam intensitas yang tidak

bergerak bersamaan dengan pesatnya perkembangan masyarakat. Angka-angka

akibat kecelakaan dan kerugian materil bagi sebagian orang, kekerasan dijalan

raya menimbulkan phobia tersendiri. Berbagai perasaan terancam meliputi kita,

dikala sedang terlihat dalam percaturan di jalanan. Banyak aspek dari penyebab

kecelakaan itu dapat diperhitungkan sebelumnya. Akan tetapi ada satu hal yang

jelas terlihat, kecelakaan meningkat terus karena jumlah kendaraan bertambah

terus.

Mekanisme pelayanan lalu lintas sebegitu jauh belum dapat

mengimbangi pola kebutuhan yang sebenarnya. Kita memang dapat merasakan

adanya manfaat dari peningkatan sarana-sarana lalu lintas yang ditunjang

teknologi mutakhir. Mekanisme justru telah semakin menggantikan likuiditas

37
Ibid

Universitas Sumatera Utara


tenaga manusia dalam mengtur lalu lintas, tenaga manusia selain merupakan era

daluarsa, juga secara struktural kebutuhan pelayanan yang serba cepat logis

dilangsungkan oleh pola-pola yang lebih tepat, praktis dan efisien.

Pelanggaran-pelanggaran rambu-rambu lalu lintas termasuk juga satu

kasus terbanyak penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas. Satu hal yang cukup

tragis sekaligus mengherankan adalah bahwa dijalan-jalan pusat kota yang telah

dilayani jembatan penyeberangan, sering terjadi orang tewas, justru karena enggan

menggunakan sarana yang telah disediakan tersebut. Ini cuma momen kecil yang

bisa dipakai sebagai totalitas, bahwa masyarakat kita cenderung seronok dan tidak

menyukai disiplin, terlebih dalam hal-hal terkecil sekalipun.

Bardasarkan uraian diatas penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas di

jalan raya antara lain;

a. Volume jalan yang tidak sebanding dengan jumlah kendaraan

b. Petugas pengawas lalu lintas jumlahnya berkurang, serta perlengkapan lalu

lintas yang belum lengkap.

c. Para pemakai jalan yang tidak disiplin.

d. Kondisi jalan raya yang kurang baik atau penempatannya yang tidak tepat.

e. Tempat parkir kendaraan dijalan yang tidak teratur

Hukum tidak mungkin ditati secara bulat, demikian juga ketertiban lalu

lintas di kota selalu dilanggar. Para pemakai jalan dan jembatan seakan-akan tidak

mau tahu, bahwa sengaja melakukan pelanggaran terhadapnya akan dapat

menimbulkan akibat yang menimpa dirinya sendiri maupun pihak lain, hingga

Universitas Sumatera Utara


sampai melewati batas, dapat dinilai sebagi tindakan melawan hukum baik hukum

perdata, maupun hukum pidana, bahkan hukum tata usaha negara.

Berdasarkan ketentuan data diatas penyebab kecelakaan lalu lintas tidak

jauh dengan apa yang dikemukakan oleh Kanit Lantas Labuhan Batu faktor-

faktor penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas baik terhadap kendaraan beroda

dua ataupun kendaraan beroda empat dipengaruhi oleh faktor manusia, faktor

jalan dan faktor alam 38

A. Faktor yang bersumber dari dalam diri sipengemudi

Peranan pengemudi sebagai subyek hukum disini yang dimaksudkan

sudah barang tentu apabila terjadi kepentingan yang dilindungi oleh hukum

terganggu, baik gangguan yang datangnya dari pihak pengemudi maupun dari

pihak luar, dalam hubungannya dengan terjadinya kecelakaan lalu lintas.

Terjadinya kecelakaan menurut konstruksi hukum pidana, haruslah ditimbulkan

oleh kelakuan orang dalam hubungan sebab akibat, karena tanpa batasan yang

demikian itu akan menimbulkan kesulitan pada peranan hukum pidana.

Di dalam hukum pidana telah tumbuh perkembangan tentang penentuan

kelakuan seseorang yang menjadi sebab akibat terhadap kejadian yang melarang

dan diberi sanksi oleh hukum pidana yaitu kejadian yang dalam hal ini

dikhususkan pada kecelakaan

Sikap pengemudi sebagai subyek hukum yang pertama-tama harus

menguasai pengertian hukum, pengertian tertip hukum dan kesadaran hukum,

38
Wawancara dengan Kanit Laka IPTU Suhermadi di Kepolisian Resort Labuhan Batu
pada tanggal 14 April sampai 16 April 2009.

Universitas Sumatera Utara


karena tanpa pengertian serta kesadaran tersebut dapat dikatakan sudah

mempunyai kecenderungan melakukan pelanggaran hukum.

Banyak sekali faktor penyebab kecelakaan lalu lintas akan tetapi faktor

manusia yang mengemudi kendaraan adalah lebih penting bagi hukum pidana,

karena melalui keterangan atau keadaan sekitar dari orang yang mengemudi dapat

diungkap atas kejadian materil dalam proses perkara pidana. Melalui kelakuan

dari pengemudi itu dapat ditentukan apakah hukum pidana dapat berperan atau

tidak, dengan cara membuat konsturksi hubungan antara kelakuan itu dengan sifat

melawan hukum karena adanya peraturan hukum dan yang terakhir masih

diperlukan hubungan antara kelakuan yang berakibat menimbulkan kejadian yang

melawan hukum dengan pertanggungjawaban atau kesengajaan atau kelalaian

atau unsur subkjek lainnya, yang pelaksanaannyamenurut proses beracara.

Tidak memperhatikan bagian-bagian serta unsur-unsur yang terdapat

didalam jalur inti hukum pidana (delik) akan berakibat peranan hukum menjadi

merosot kewibawaannya. Bahkan jauh dari tujuan keadilan, dan dimata

masyarakat hukum pidana bukan sebagai pengayoman melainkan menakut-nakuti

serta tidak mendapat simpati. Keadaan terakhir ini sangat tergantung pada petugas

pelaksana hukum, yang disatu pihak harus nyata-nyata dibedakan antara bersikap

mengurus kecelakaan semata-mata dan bertindak mengusut kecelakaan yang

melanggar hukum dengan dilain pihak mengeterapkan bagian-bagian serta unsur-

unsur dari inti hukum pidana secara filosofis, yuridis, sosiologis, yang tujuananya

sebagai penganyom. Akan nampak jalinan peranan pengemudi dihadapan peranan

hukum apabila terjadi pelanggaran hukum, maka perlu diimbangi secara tepat

Universitas Sumatera Utara


untuk memperlakukan hukum secara filosofis, yuridis, sosiologis dan imbangan

antara peranan ini harus terujud karena dorongan dari falsafah maupun

kebudayaan bangsa Indonesia 39.

Kita tidak sepenuhnya sadar bahwa mengemudikan kendaraan harus

dilakukan secara fungsional. Jadi orang yang menolak pendekatan sungguh-

sungguh melakukan kegiatan tersebut, entah karena malas atau enggan repot,

tidak layak mengeluh jika ia dikoreksi melalui penjatuhan pidana karena kurang

hati-hati atau teliti atau memandang remeh resiko yang mungkin muncul sehingga

benar-benar tujuan hukum pidana. Di dalam perakteknya tidak ditemukan banyak

fiksi berkenaan dengan pendekatan diatas. Lagi pula pengemudi berpenggalaman

tidak akan memandang kesalahan diatas sebagai suatu fiksi 40.

Menjalankan kecepatan kenadaraan di dalam kota yang melampaui

kecepatan yang dibolehkan oleh peraturan atau rambu-rambu, memberhentikan

atau memparkirkan kendaraan di tempat terlarang oleh peraturan, menggangkut

penumpang di luar tempat atau terminal yang ditentukan oleh peraturan,

mendahului kendaraan lain tanpa suatu keperluan, tidak memberikan kesempatan

dan ruang yang cukup bagi kendaraan lain yang meminta mendahului, tidak

mengadakan peneranngan lampu atau isyarat arah yang cukup dari jarak

penglihatan dan beberapa hal lainnya itu adalah merupakan tertib lalu lintas

maupun sopan santun lalu lintas yang hanya dapat berlaku semata-mata

39
Bambang poernomo, Hukum Pidana Kumpulan karangan Ilmiah, Bina Aksara
Jakarta,1982, hal 65.
40
Jan Remmelink, Hukum Pidana Komentar Atas Pasal-pasal Terpenting dari Kitab
Undang-unang Hukum Pidana Indonesia, PT. Gramedia Pustaka Umum, Jakarta, 2003, hal 176

Universitas Sumatera Utara


tergantung faktor manusia yang berperan di dalam kendaraan itu dengan

kedudukannya sebagai pengemudi.

Peranan pengemudi dalam bidang tertib hukum lalu lintas maupun sopan

santun lalu lintas, mempunyai kecendrungan untuk kemungkinan besar terjadinya

kecelakaan yang melanggar lalu lintas dengan membawa kerugian harta benda

dan manusia. Apabila telah sampai pada persoalan ini, bagi seseorang ahli hukum

yang mengenal berlakunya hukum secara filosofis, yuridis, sosiologis. Harus

terlebih dahulu berpaling pada suatu pendekatan melalui “Social legal

engineering” dalam bidang lalu lintas semua lapisan masyarakat mulai dari

pendidikan taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi, mulai dari masyarakat di

desa sampai kekota, mulai dari anggota masyarakat biasa sampai pada pemuka

masyarakat dengan memperkenalkan kepada mereka apa yang dinamakan traffic

education, traffic engeneering, serta treffic law enforeement, sebagai bagian dari

pada kesadaran hidup bermasyarakat.

Di dalam masalah lalu lintas yang selalu akan unggul dari tertip lalu

lintas pada masa kini dan masa yang akan datang, perlu dibentuk “Traffic board”

di daerah yang mampu menampung persoalan-persoalan maupun perkembangan

lalu lintas serta merumuskan kebijaksanan-kebijaksanan dalam bidang lalu lintas.

Di daerah untuk mewujudkan ketertiban, kelancaran dan keamanan lalu lintas di

dalam wilayahnya, terutama untuk turut memecahkan pencegahan kecelakaan

yang membawa korban harta benda dan manusia, melalui traffic board

pertolongan pertama apabila terjadi kecelakaan dan selanjutnya cara-cara

menghadapi hukum apabila diperlukan karena kecelakaan yang terjadi setelah

Universitas Sumatera Utara


ditentukan secara kausalitas dapat menjadi tanggungjawab dari penggemudi yang

bersangkutan.

Barulah kemudian dilanjutkan dengan tindakan represip berupa tindakan

hukum dengan norma-norma dan sanksi pidana sebagaiman telah diajarkan aliran

“Ultimum Remedium” yakni obat terakhir pabila sanksi atau uapaya-upaya pada

cabang hukum lainnya dianggap tidak mempan. 41

Pembinaan dalam lalu lintas jalan memiliki aspek-aspek pengaturan,

pengendalian dan pengawasan lalu lintas yang bertujuan untuk keselamatan,

keamanan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas disamping aspek kepentingan

umum atau masyarakat pemakai jalan, kelestarian lingkungan, teknologi serta

koordinasi antar wewenang pembinaan lalu lintas jalan baik di tingkat pusat

maupun daerah , serta antar instansi, sektor dan unsur lainnya.

Oleh karena itu untuk kepentingan baik pemerintah maupun masyarakat

diatur ketentuan-ketentuan mengenai peranan lalu lintas dan angkutan jalan yang

meliputi antara lain jaringan lintas angkutan barang-barang, terminal penumpang,

fasiliats jalan kaki, fasilitas penyeberangan orang, parkir, rambu-rambu, marka

jalan, alat pemberi syarat lalu lintas, perlindungan keselamatan, keamanan,

kemudahan bagi pemakai jalan. Sehubungan dengan betapa pentingnya lalu lintas

ditengah-tengah kehidupan masyarakat, maka dalam hal ini pemerintah berusaha

untuk mengadakan pembangunan dan perbaikan serta pelebaran jalan-jalan raya

terutama jalan yang terdapat di tengah jantung kota yang lalu lintasnya sudah

sangat padat.

41
Sudarto, Hukum Pidana I, Penerbit Yayasan Sudarto FH Undip, Semarang, 1990, hal
13

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor

yang menyebabkan kecelakaan lalu lintas yang berasal dari dalam diri

sipengemudi, antara lain :

1. Karena Mengantuk

Hal ini terjadi akibat sering sekali para pengemudi kendaraan

memaksakan dirinya untuk melanjutkan perjalanannya. Adakalanya seseorang itu

sudah lelah dan sudah mengantuk tapi tetap bertahan. Keadaan ini apabila

dibiarkan akan cenderung menimbulkan kecelakaan lalu lintas. Karena sikap

yang tidak serius dan tidak setabil terhadap kondisi yang dipaksakan maka

pengemudi tersebut tidak dapat mengendalikan kendaraannya.

2. Karena Menghayal

Segala sesuatu yang terjadi pada diri manusia, baik sedih manupun

senang, kadang kala dapat mempengaruhi aktifitas manusia itu sendiri. Orang

yang sering menghayal akan dominan melalaikan kegiatan yang sering

dilakukannya. Sama halnya kebanyakan orang khususnya pengemudi. Yang

menjadi bahan pemikirannya sehingga seorang itu harus menghayal sring

disebabkan oleh masalah-masalah pribadi. Hal seperti ini juga dapat menjadi

penyebab kacelakaan lalu lintas.

3. Karena Mengobrol

Kebiasaan buruk pengemudi dengan teman-temannya atau penumpang

adalah keasyikan mengobrol. Ada dua sisi yang ditimbulkan apabila seseorang itu

Universitas Sumatera Utara


bercerita atau mengobrol dengan temannya atau penumpanggnya sambil

mengemudikan kendaraannya, antara lain:

1. sisi positip: sipengemudi terlupa akan keletihan atau rasa kantuk yang

dialaminya. Sehingga sipengemudi tetap bugar dalam

menjalankan tugasnya sebagai pengemudi.

2. sisi negatif: bahwa karena keasyikan ngobrol, maka sipengemudi dapat

melakukan hal-hal refleks yang dapat menggangu keamanan dan

keselamatan penumpang.

Obrolan tidak hanya dilakukan pengemudi dengan penumpangnya atau

dengan orang yang ada dibelakangnya. Tapi dalam hal ini juga mencakup obrolan

yang dilakukan via telepon (handphone). Maraknya alat komunikasi membuat

orang gampang memperolehnya.

4. Karena Kurang Hati-hati dalam Mengatur Kecepatan (Ugal-ugalan)

Pengemudi sangat senang bila dapat mendahului kendaraan yang ada

didepannya. Kecepatan yang tidak mempunyai keseimbangan dengan kecepatan

kendaraan yang didahuluinya dapat menimbulkan suatu kecelakaan. Kecepatan

yang sangat tinggi dapat berakibat buruk, karena tidak berhati-hati dapat

menabrak yang datang dri arah yang berlainan. Hal ini khususnya terjadi pada

remaja, yang mengemudikan kendaraan sesuka hati dijalan pada saat mereka

konvoi dengan teman-temannya.

Universitas Sumatera Utara


5. Karena Belum Terampil Mengemudikan Kendaraan

Kemahiran atau keterampilan seseorang dalam mengemudikan sangat

dibutuhkan guna mencegah timbulnya kecelakaan lalu lintas. Seseorang yang

belum terampil mengemudikan kendaraannya wajar tidak dibenarkan memperoleh

SIM. Hal ini telah ditegaskan dalam UULLAJ No.14 Tahun 1992.

B. Faktor yang Bersumber dari Luar diri Sipengemudi 42

1. Faktor Jalan

Yang dimaksud dengan jalan adalah jalan yang diperuntukkan bagi lalu

kendaraan baik roda dua ataupun roda empat. Karena itu marka jalan berfungsi

untuk mengatur lalu lintas atau menuntun pemakai jalan dalam berlalu lintas di

jalan.

Dalam hal ini faktor jalan penyebab kecelakaan lalu lintas yang

disebabkan oleh;

a. volume jalan yang tidak mendukung dengan jumlah kendaraan yang semakin

meningkat.

b. Kondisi jalan banyak yang berlobang-lobang dan penempataanya tidak tepat.

c. Banyak jalan raya yang dipakai sebagai tempat parkir yang tidak beraturan

dan banyak jalan raya yang dipakai para pedagang sehingga terjadinya

penyempitan.

42
Wawancara dengan Kanit Laka IPTU Suhermadi di Kepolisian Resort Labuhan Batu
pada tanggal 14 April sampai 16 April 2009.

Universitas Sumatera Utara


2. Faktor Alam

Alam menurut kamus bahasa Indonesia adalah segala yang ada di langit

dan bumi, tempat kehidupan, wilayah, negeri, yang bukan buatan manusia. 43

Dalam hal ini kaitannya terhadap kecelakaan lalu lintas disebabkan oleh

cuaca, hujan deras, petir,, kabut yang tebal sehingga mengurangi jarak pandang

yang bebas terhadap kendaraan yang melintas. Oleh karena itu selain

pengemudi/kendaraan dan keadaan jalan faktor alam juga menentukan penyebab

terjadinya kecelakaan lalu lintas.

Pada umumnya kesalahan pengemudi kendaraan cenderung disimpulkan

terhadap peraturan lalu lintas misalnya dalam hal tidak memberikan tanda akan

membelok, mengendarai kendaraan tidak dijalur kiri, atau pada persimpangan

tidak memberikan prioritas kepada kendaraan lain yang datang dari sebelah kiri,

menjalankan kendaraan terlalu cepat melampaui batas yang ditentukan dalam

peraturan lalu lintas. Oleh karena itu salah satu pelanggaran peraturan lalu lintas

itu terjadi, maka muda untuk menganggap adanya culpa apabila kemudian

kendaraannya menabarak kendaraan lain atau orang yang mengakibatkan luka

berat atau mati. 44

Dalam lalu lintas juga tidak ada pidana tersendiri berupa membahayakan

lalu lintas, seperti mengebut, pengemudi dalam keadaan mabuk terlalu banyak

meminum-minuman keras, meskipun tidak ada kesalahan sam sekali. 45

43
Dartanto , Kmus Bahasa Indonesia, Apollo, Surabaya, 1997, hal 30.
44
Wawancara dengan Kanit Laka IPTU Suhermadi di Kepolisian Resort Labuhan Batu
pada tanggal 14 April sampai 16 April 2009.
45
Wirjono Prodjo Dikoro, Asas-Asasa Hukum Pidana Di Indonesia, PT Refika Aditama,
Bandung, 2003, hal 81

Universitas Sumatera Utara


3. Keadaan Kendaraan

Walaupun sebab-sebab kecelakaan itu dikarenakan oleh kendaraan yang

kurang sempurna, maka yang bertanggungjawab dalam hal ini adalah pengemudi

kendaraan tersebut. Mengapa demikian?

Karna sebelum kendaraan itu dipergunakan, sipengemudi kendaraan

tersebut tidak terlebih dahulu memeriksa keadaan kendaraannya. Karena

kelalaiannya atau kesalahannya dengan tidak disengaja ia berbuat kesalahan.

Sebab-sebab terjadinya kecelakaan akibat kendaraan yang tidak beres adalah

kerusakan pada mesin atau kurang sempurna sesuatu bagian kendaraan seperti

rem, kemudi, lampu muka, lampu send, lampu belakang, klakson tidak dapat

dibunyikan dan ban yang bocor secara tiba-tiba.

4. Pejalan Kaki

Orang atau kaki dimana-mana selalu menjadi korban kecelakaan lalu lintas

yang makin hari makin berkembang pesat. Sebagian orang pejalan kaki yang ada

di Indonesia terdiri dari orang-orang yang masih buta tentang peraturan lalu lintas.

Bila kita perhatikan secara seksama sebab-sebab yang dapat

mengakibatkan terjadinya peristiwa kecelakaan lalu lintas yang dilakukan oleh

pejalan kaki dapat dibagi atas tiga tingkatan:

1. Oleh kesalahan pejalan kaki, Yaitu kesalahan-kesalahan teknis yang dibuat

oleh orang pejalan kaki yang sehat baadan dan jiwa yang berumur 7 tahun

atau lebih;

1. Menyeberang jalan, berjalan atau berdiri di jalan kenderaan dengan tidak

memperhatikan lalu lintas.

Universitas Sumatera Utara


2. Berada dijalan kenderaan dengan kurang jaga-jaga.

3. Bermain di jalan seperti main layangan, main bola dll

4. Sekonyong-konyong keluar dari belakang atau muka kendaraan, yang

tadinya menyembunyikan orang itu dari pemandangan mata.

5. Kurang minggir, tidak jalan di jalan orang atau waktu menyeberang

tidak mempergunakan tempat penyeberangan yang disediakan untuk

orang pejalan kaki.

2. Kecelakaan disebabkan cacat badan atau dan jiwa orang pejalan kaki yang

berumur 7 tahun atau lebih

1. Karena tiba-tiba sakit, misalnya terpeleset

2. Dalam keadaan mabuk atau pusing.

3. kecelakaan oleh karena anak-anak di bawah umur 7 tahun

1. Tingkah laku anak kecil yang tidak dapat dielakkan lagi sehingga terjadi

kecelakaan.

2. Anak-anak kecil tidak dibawah pengawasan atau lepas dari pengawas

orang dewasa

3. Keadaan-keadaan lain yang dilakukan oleh anak kecil yang menyebabkan

kecelakaan itu.

5. Penumpang

Sebab-sebab yang dapat mengakibatkan peristiwa kecelakan lalu lintas

jalan karena penumpang kenderaan, dimana penumpang dapat dibagi atas dua

tingkatan:

Universitas Sumatera Utara


1. kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh orang yang berumur 7 tahun atau lebih,

sehat badan dan jiwanya:

a). Merintangi pengemudi waktu menjalankan kendaraan

b). Bersandar di pintu, sehingga pintu itu terbuka dan mobil dari belakang

menabraknya

c). Mengeluarkan anggota badan dari luar jendela

d). Tidak menuruti petunjuk-petunjuk dari pegawai kenderaan

e). Terkejut dan gugup sehingga merintangi pengemudi

f). Dalam keadaan mabuk atau pusing

2. Kecelakaan disebabkan anak-anak di bawah umur 7 tahun:

Tingkah laku anak kecil, sehingga kecelakaan tidak dapat dielakkan. Hal ini

terjadi ketika seorang anak bermain dijalan yang tidak mengetahui faktor

keamanan dirinya, disamping itu juga banyak rumah-rumah yang berhadapan

dengan jalan raya yang mana tempat bermain anak tidak ada.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai