Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah Narkoba sudah tidak asing di telinga masyarakat indonesia pada
khususnya bahkan masyarakat dunia pada umumnya. Narkoba sudah
meresahkan masyarakat kita di Indonesia karena sifat dari benda ini adalah
benda yang apabila di konsumsi secara salah oleh penggunanya maka akan
berakibat fatal, bisa juga mengakibatkan kematian bagi para penggunanya.
Dampak negatif selain kematian, Narkoba akan merusak sistem saraf bagi
para penggunanya sehingga kadang – kadang para pecandu sering terganggu
sistem syarafnya. Namun dengan ancaman yang akan di rasakan oleh pecandu
Narkoba, para pecandu kebanyakan tidak menghiraukan hal tersebut yang akan
membahayakan keselamatan hidupnya. Mereka malah senang bersahabat dengan
benda terlarang tersebut, bagi mereka Narkoba merupakan sahabat tanpa jiwa
yang memiliki kekuatan dalam menolong mereka ketika mereka
membutuhkannya.
Kasus pecandu narkoba dari tahun ke tahun semakin meningkat, yang
lebih parah lagi kasus pecandu Nakoba dari kalangan remajapun sudah ada. Hal
tersebut menjadi kekhawatiran para orang tua, guru dan pihak lainnya, mereka
khawatir dengan hal tersebut karena jika para penerus bangsa ini kebanyakan
para pecandu Narkoba maka masa depan bangsa ini akan suram. Maka dari itu
perlu adanya sosialisasi yang benar mengenai Narkoba dan upaya pencegahan
pengguna Narkoba yang efektif agar hal tersebut tidak merajalela.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan makalah yang berjudul tentang bahaya narkoba, maka
pemakalah mengambil rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana seseorang bisa tertarik terhadap narkoba?
2. Apa saja gejala dan akibat menggunakan narkoba?
3. Bagaimana cara pencegahan terhadap narkoba?
4. Apa upaya pertolongan pertama yang perlu segera dilakukan
terhadap pecandu narkoba?

1
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dalam pembuatan makalah ini, yaitu sebagai media sosialisasi dan
informasi tentang bahaya penyalahgunaan narkoba dan narkotika bagi kesehatan
dan dampaknya terhadap lingkungan sosial.

D. Manfaat Penulisan
Banyak diantara kita yang masih belum tau pasti bagaiman itu narkoba
terkhusus di daerah pelosok yang masih ketinggalan teknologi. Kita sebagai
tenaga kesehatan bertugas untuk mensosialisasikan apa itu narkoba dan bahaya
apa saja yang dapat ditimbulkannya jika seseorang terjerumus kedalam narkoba.
Dengan adanya makalah ini dapat membantu kita untuk memecahkan
masalah mengenai maraknya pengguna narkoba dinegara kita ini (di Indonesia).

E. Metodologi
Saya menggunakan metodologi dengan mencari di beberapa sumber
seperti buku-buku, media sosial, dan informasi dari teman-teman.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Narkoba
Narkoba merupakan singkatan dari (Narkotika, Psikotropika dan Bahan
Adiktif lainnya). Terminologi narkoba familiar digunakan oleh aparat penegak
hukum seperti polisi (termasuk didalamnya Badan Narkotika Nasional), jaksa,
hakim dan petugas Pemasyarakatan. Selain narkoba, sebutan lain yang menunjuk
pada ketiga zat tersebut adalah Napza yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat
Adiktif. Istilah napza biasanya lebih banyak dipakai oleh para praktisi kesehatan
dan rehabilitasi. Akan tetapi pada intinya pemaknaan dari kedua istilah tersebut
tetap merujuk pada tiga jenis zat yang sama.
Menurut UU No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika disebutkan pengertian
dari: Narkotika adalah “zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan
atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan
rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan”. Psikotropika adalah “zat
atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku”. Bahan adiktif lainnya adalah
“zat atau bahan lain bukan narkotika dan psikotropika yang berpengaruh pada
kerja otak dan dapat menimbulkan ketergantungan”.
Menurut UU No.22 Tahun 1997 dan UU No.5 Tahun 1997, narkotika dan
psikotropika yang termasuk dalam Golongan I merupakan jenis zat yang
dikategorikan illegal. Akibat dari status illegalnya tersebut siapapun yang
memiliki, memproduksi, menggunakan, mendistribusikan atau mengedarkan
narkotika dan psikotropika Golongan I dapat dikenakan pidana sesuai dengan
ketentuan hukum yang berlaku.

3
B. Jenis Jenis Narkoba
1. Jenis narkotika
Terdiri dari 3 golongan, yaitu :

a. Golongan I
Digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan
tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi
mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Heroin, Kokain, Ganja.

b. Golongan II
Digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam
terapi dan / atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan.
Contoh : Morfin, Petidin.

c. Golongan III
Digunakan dalam terapi dan / atau tujuan pengebangan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan
ketergantungan. Contoh : Codein.

2. Jenis psikotropika

a. Golongan I
Digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan
dalam terapi, serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma
ketergantungan. Contoh : Ekstasi.

b. Golongan II
Digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan
serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan.
Contoh : Amphetamine.

4
c. Golongan III
Digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan
serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan.
Contoh : Phenobarbital.

d. Golongan IV
Digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan
serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindroma ketergantungan.
Contoh : Diazepam, Nitrazepam ( BK, DUM ).

3. Jenis Zat Adiktif


Yang termasuk Zat Adiktif lainnya adalah : bahan / zat yang berpengaruh
psikoaktif diluar Narkotika dan Psikotropika, meliputi :

a. Minuman Alkohol : mengandung etanol etil alkohol. Jika digunakan


bersamaan dengan Narkotika atau Psikotropika akan memperkuat pengaruh
obat / zat itu dalam tubuh manusia. Ada 3 golongan minuman beralkohol :
1) Golongan A : kadar etanol 1 – 5 % ( Bir ).
2) Golongan B : kadar etanol 5 – 20 % ( Berbagai minuman anggur )
3) Golongan C : kadar etanol 20 – 45 % ( Whisky, Vodca, Manson
House, Johny Walker ).

b. Inhalasi ( gas yang dihirup ) dan solven ( zat pelarut ) mudah menguap
berupa senyawa organik, yang terdapat pada berbagai barang keperluan
rumah tangga, kantor, dan sebagai pelumas mesin. Yang sering
disalahgunakan adalah : Lem, Tiner, Penghapus Cat Kuku, Bensin.

c. Tembakau: dalam upaya penanggulangan narkoba dimasyarakat,


pemakaian rokok dan alkohol terutama pada remaja, harus menjadi bagian
dari upaya pencegahan, karena rokok dan alkohol sering menjadi pintu
masuk penyalahgunaan narkoba lain yang berbahaya.

5
C. Golongan Narkoba Berdasarkan Efek

1. Golongan depresan (downer)

Jenis narkoba yang berfungsi mengurangi aktifitas fungsional tubuh. Jenis


ini membuat pemakainya menjadi tenang dan bahkan membuat tertidur bahkan
tak sadarkan diri. Contohnya: Opioda ( Morfin, Heroin, Codein ), sedative (
penenang ), Hipnotik (obat tidur) dan Tranquilizer (anti cemas ).

2. Golongan stimulan (upper)

Jenis narkoba yang merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan


kegairahan kerja. Jenis ini menbuat pemakainnya menjadi aktif, segar dan
bersemangat. Contoh: Amphetamine (Shabu, Ekstasi), Kokain.

3. Golongan halusinogen

Jenis narkoba yang dapat menimbulkan efek halusinasi yang bersifat


merubah perasaan, pikiran dan seringkali menciptakan daya pandang yang
berbeda sehingga seluruh persaan dapat terganggu.
Contoh: Kanabis ( ganja ).

D. Narkoba Yang Sering Digunakan

1. Opioda
Terdapat 3 golongan besar yaitu :
 Opioda alamiah ( Opiat ) : Morfin, Opium, Codein.
 Opioda semisintetik : Heroin / putauw, Hidromorfin.
 Opioda sintetik : Metadon.
Nama jalanan dari Putauw : ptw, black heroin, brown sugar.Heroin yang
murni berbentuk bubuk putih, sedangkan yang tidak murni berwarna putih
keabuan. Morfin, Codein, Methadon adalah zat yang digunakan oleh dokter
sebagai penghilang sakit yang sangat kuat, misalnya pada opreasi, penderita
cancer.

6
Reaksi dari pemakaian ini sangat cepat yang kemudian menimbulkan
perasaan ingin menyendiri untuk menikmati efek rasanya dan pada taraf
kecanduan pemakai akan kehilangan percaya diri hingga tak mempunyai
keinginan untuk bersosialisasi.

2. Kokain
Kokain berupa kristal putih, rasanya sedikit pahit dan lebih mudah larut.
Nama jalanan : koka, coke, happy dust, chalie, srepet, snow / salju.
Cara pemakainnya : membagi setumpuk kokain menjadi beberapa bagian
berbaris lurus diatas permukaan kaca atau alas yang permukaannya datar
kemudian dihirup dengan menggunakan penyedot seperti sedotan atau
dengan cara dibakar bersama dengan tembakau.

3. Kanabis
Nama jalanan : cimeng, ganja, gelek, hasish, marijuana, grass, bhang.
Berasal dari tanaman kanabis sativa atau kanabis indica. Cara penggunaan:
dihisap dengan cara dipadatkan menyerupai rokok atau dengan menggunakan
pipa rokok.

4. Amphetamine
Nama jalanan : seed, meth, crystal, whiz.Bentuknya ada yang berbentuk
bubuk warna putih dan keabuan dan juga tablet.Cara penggunaan : dengan
cara dihirup. Sedangkan yang berbentuk tablet diminum dengan air.
Ada 2 jenis, yaitu :

a. MDMA ( methylene dioxy methamphetamine )


Nama jalanan : Inex, xtc.
Dikemas dalam bentuk tablet dan capsul.

b. Metamphetamine ice
Nama jalanan : SHABU, SS, ice.

7
Cara penggunaan dibakar dengan mengunakan alumunium foil dan
asapnya dihisap atau dibakar dengan menggunakan botol kaca yang dirancang
khusus ( boong ).

5. LSD ( lysergic acid )


Termasuk dalam golongan halusinogen. Nama jalanan: acid, trips, tabs,
kertas. Bentuk: biasa didapatkan dalam bentuk kertas berukuran kotak kecil
sebesar seperempat perangko dalam banyak warna dan gambar. Ada juga
yang berbentuk pil dan kapsul. Cara penggunaan: meletakan LSD pada
permukaan lidah, dan bereaksi setelah 30 – 60 menit kemudian, menghilang
setelah 8 – 12 jam.

6. Sedatif – hipnotik ( benzodiazepin )


Termasuk golongan zat sedative ( obat penenang ) dan hipnotika ( obat
tidur ). Nama jalanan : Benzodiazepin : BK, Dum, Lexo, MG, Rohyp. Cara
pemakaian : dengan diminum, disuntikan, atau dimasukan lewat anus.
Digunakan di bidang medis untuk pengobatan pada pasien yang mengalami
kecemasan, kejang, stress, serta sebagai obat tidur.

7. Solvent / inhalasi
Adalah uap gas yang digunakan dengan cara dihirup. Contohnya : Aerosol,
Lem, Isi korek api gas, Tiner, Cairan untuk dry cleaning, Uap bensin.

8. Alkohol
Merupakan zat psikoaktif yang sering digunakan manusia
Diperoleh dari proses fermentasi madu, gula, sari buah dan umbi – umbian
yang mengahasilkan kadar alkohol tidak lebih dari 15 %, setelah itu
dilakukan proses penyulingan sehingga dihasilkan kadar alkohol yang lebih
tinggi, bahkan 100 %. Nama jalanan : booze, drink. Efek yang ditimbulkan :
euphoria, bahkan penurunan kesadaran.

8
E. Penyalahgunaan , Ketergantungan & Bahaya Narkoba

1. Penyalahgunaan
Yaitu penggunaan salah satu atau beberapa jenis narkoba secara berkala
atau teratur diluar indikasi medis, sehingga menimbulkan gangguan
kesehatan fisik, psikis dan gangguan fungsi sosial.

2. Ketergantungan
Yaitu keadaan dimana telah terjadi ketergantungan fisik dan psikis,
sehingga tubuh memerlukan jumlah narkoba yang makin bertambah (
toleransi ), apabila pemakaiannya dikurangi atau diberhentikan akan timbul
gejala putus obat ( withdrawal symptom ).

3. Bahaya
a. Menurut efeknya
 Halusinogen
Efek dari narkoba ini bisa mengakibatkan bila dikonsumsi
dalam sekian dosis tertentu dapat mengakibatkan seseorang
menjadi ber-halusinasi dengan melihat suatu hal/benda yang
sebenarnya tidak ada / tidak nyata contohnya kokain & LSD .

 Stimulan
Efek dari narkoba ini bisa mengakibatkan kerja organ tubuh
seperti jantung dan otak bekerja lebih cepat dari kerja biasanya
sehingga mengakibatkan seseorang lebih bertenaga untuk
sementara waktu , dan cenderung membuat seorang pengguna
lebih senang dan gembira untuk sementara waktu .

 Depresan
Efek dari narkoba ini bisa menekan sistem syaraf pusat dan
mengurangi aktivitas fungsional tubuh, sehingga pemakai merasa
tenang bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tidak sadarkan
diri. Contohnya putaw.

9
 Adiktif
Seseorang yang sudah mengkonsumsi narkoba biasanya
akan ingin dan ingin lagi karena zat tertentu dalam narkoba
mengakibatkan seseorang cenderung bersifat pasif , karena secara
tidak langsung narkoba memutuskan syaraf-syaraf dalam
otak,contohnya ganja , heroin , putaw

b. Menurut jenisnya
 Opioid
Depresi berat , apatis, rasa lelah berlebihan, malas bergerak,
banyak tidur, gugup, gelisah, selalu merasa gelisah, denyut
jantung bertambah cepat, rasa gembira berlebihan, banyak bicara
namun cadel, rasa harga diri meningkat, kejang-kejang, pupil
mata mengecil, tekanan darah meningkat, berkeringat dingin,
mual hingga muntah, luka pada sekat rongga hidung, kehilangan
nafsu makan, turunnya berat badan.

 Kokain
Denyut jantung bertambah cepat, gelisah, rasa gembira
berlebihan, rasa harga diri meningkat, banyak bicara, kejang-
kejang, pupil mata melebar, keringat dingin, mual hingga muntah,
mudah berkelahi, pendarahan pada otak, penyumbatan pembuluh
darah, pergerakan mata tidak terkendali, kekakuan otot leher.

 Ganja
Mata sembab, kantung mata terlihat bengkak, merah dan
berair, sering melamun, pendengaran terganggu, selalu tertawa,
terkadang cepat marah, tidak bergairah, dehidrasi, gelisah, tulang
gigi keropos, liver, saraf otak dan mata rusak, skizofrenia.

10
 Ectasy
Energik tapi matanya sayu dan wajahnya pucat,
berkeringat, sulit tidur, kerusakan saraf otak, dehidrasi, gangguan
liver, tulang dan gigi keropos, tidak nafsu makan, saraf mata
rusak.

 Shabu-shabu
Energik, paranoid, sulit tidur dan berfikir, kerusakan saraf
otak terutama saraf pengendali pernafasan hingga merasa sesak
nafas, banyak bicara, denyut jantung bertambah cepat,
pendarahan, shock pada pembuluh darah jantung yang akan
berujung pada kematian

 Benzodiazepin
Berjalan sempoyongan, wajah kemerahan, banyak bicara
tapi cadel, mudah marah, konsentrasi terganggu, kerusakan organ
organ tubuh terutama otak.

Apabila narkobadikonsumsi oleh :


1. Remaja
Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling
banyak adalah kelompok usia remaja. Masalah menjadi lebih gawat lagi
bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular dan menularkan
HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari pemakaian
narkoba melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan
kehilangan remaja yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba
dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan kehilangan
sumber daya manusia bagi bangsa.

2. Pelajar
Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin
pesat. Para pencandu narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai
24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar. Pada

11
awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan
perkenalannya dengan rokok.
Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika
pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah
menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami
ketergantungan. Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak
atau remaja adalah sebagai berikut:
 Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian,
 Sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai
pelajaran,
 Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah,
 Sering menguap, mengantuk, dan malas,
 Tidak memedulikan kesehatan diri,
 Suka mencuri untuk membeli narkoba.

F. Penyelesaian & Solusi


Banyak yang masih bisa dilakukan untuk mencegah remaja menyalahgunakan
narkoba dan membantu remaja yang sudah terjerumus penyalahgunaan narkoba.
Ada tiga tingkat intervensi, yaitu

1. Primer
Sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan,
penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui
keluarga, dll. Instansi pemerintah, seperti halnya BKKBN, lebih banyak
berperan pada tahap intervensi ini. kegiatan dilakukan seputar pemberian
informasi melalui berbagai bentuk materi KIE yang ditujukan kepada remaja
langsung dan keluarga.

2. Sekunder
Pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan
(treatment). Fase ini meliputi: Fase penerimaan awal (initialintake) antara 1
– 3 hari dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mental, dan Fase
detoksifikasi dan terapi komplikasi medik, antara 1 – 3 minggu untuk

12
melakukan pengurangan ketergantungan bahan-bahan adiktif secara
bertahap.

3. Tersier
yaitu upaya untuk merehabilitasi mereka yang sudah memakai dan dalam
proses penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas Fase stabilisasi, antara
3 - 12 bulan, untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat, dan
Fase sosialiasi dalam masyarakat, agar mantan penyalahguna narkoba
mampu mengembangkan kehidupan yang bermakna di masyarakat. Tahap
ini biasanya berupa kegiatan konseling, membuat kelompok-kelompok
dukungan, mengembangkan kegiatan alternatif, dll.

G. Gejala Klinis Penyalahgunaan Narkoba


1. Perubahan fisik
 Pada saat menggunakan narkoba: jalan sempoyongan, bicara pelo ( cadel ),
apatis ( acuh tak acuh ), mengantuk, agresif.
 Bila terjadi kelebihan dosis ( Overdosis ) : nafas sesak, denyut jantung dan
nadi lambat, kulit teraba dingin, bahkan meninggal.
 Saat sedang ketagihan ( Sakau ) : mata merah, hidung berair, menguap
terus, diare, rasa sakit seluruh tubuh, malas mandi, kejang, kesadaran
menurun.
 Pengaruh jangka panjang : penampilan tidak sehat, tidak perduli terhadap
kesehatan dan kebersihan, gigi keropos, bekas suntikan pada lengan.

2. Perubahan sikap & perilaku


 Prestasi di sekolah menurun, tidak mengerjakan tugas sekolah, sering
membolos, pemalas, kurang bertanggung jawab.
 Pola tidur berubah, begadang, sulit dibangunkan pagi hari, mengantuk di
kelas atau tempat kerja.
 Sering berpergian sampai larut malam, terkadang tidak pulang tanpa ijin.
 Sering mengurung diri, berlama – lama di kamar mandi, menghidar
bertemu dengan anggota keluarga yang lain.

13
 Sering mendapat telpon dan didatangi orang yang tidak dikenal oleh
anggota keluarga yang lain.
 Sering berbohong, minta banyak uang dengan berbagai alasan tapi tidak
jelas penggunaannya, mengambil dan menjual barang berharga milik
sendiri atau keluarga, mencuri, terlibat kekerasan dan sering berurusan
dengan polisi.
 Sering bersikap emosional, mudah tersinggung, pemarah, kasar,
bermusuhan pencurigaan, tertutup dan penuh rahasia.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari makalah diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa narkoba adalah
barang yang sangat berbahaya dan bisa merusak susunan syaraf yang bisa
merubah sebuah kepribadian seseorang menjadi semakin buruk. Narkoba juga
bersumber dari tindakan kriminalitas yang bisa merusak norma dan ketentraman
umum serta menimbulkan dampak negative yang mempengaruhi pada tubuh
baik secara fisik maupun psikologis .

B. Saran
Sebaiknya kalangan remaja sekarang harus dibina diluar dan didalam
supaya tidak terjerumus ke dalam narkoba dan yang paling berperan penting
disini ialah Orang Tua. Manakala orang tua tidak peduli dengan pergaulan anak-
anaknya, maka sudah dipastikan anak tersebut akan terjerumus kedalam narkoba
dan apabila sudah terjerumus akan sangat berbahaya, Jika terlalu lama dan sudah
ketergantungan narkoba maka lambat laun organ dalam tubuh akan rusak dan
jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu akan overdosis dan akhirnya
kematian.

14
DAFTAR PUSTAKA

Effendi, Luqman, 2008. Modul Dasar-Dasar Sosiologi & Sosiologi Kesehatan. Jakarta:
PSKM FKK UMJ.

Kartono, Kartini, 1992. Patologi II Kenakalan Remaja. Jakarta: Rajawali.

Mangku, Made Pastika, Mudji Waluyo, Arief Sumarwoto, dan Ulani Yunus, 2007.
Pencegahan

Narkoba Sejak Usia Dini. Jakarta: Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia.

Shadily, Hassan, 1993. Sosiologi Untuk Masyarakat Indonesia. Jakarta: PT RINEKA


CIPTA.

Sofyan, Ahmadi, 2007. Narkoba Mengincar Anak Anda Panduan bagi Orang tua,
Guru, dan Badan Narkotika dalam Penanggulangan Bahaya Narkoba di
Kalangan Remaja. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Sudarman, Momon, 2008. Sosiologi Untuk Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.

Syani, Abdul, 1995. Sosiologi dan Perubahan Masyarakat. PT DUNIA PUSTAKA


JAYA.

15

Anda mungkin juga menyukai