DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS RAMBAH SAMO II
Jln. Diponegoro No..... Desa Rambah Utama
E-mail :pkmrs2@yahoo.co.id Kode Pos 28565
BAB I.PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG.
B.TUJUAN:
1. Sebagai acuan dalam melaksanakan program manajemen risiko diUPTD
Puskesmas Patamuan.
C.SASARAN:
1. Tersedianya pedoman manajemen risiko
2. Tersedianya bukti sosialisasi pedoman manajemen risiko kepada pimpinan
unitlayanan fungsional dan manajerial serta pegawai UPTD Puskesmas
Patamuan.
DEFINISI:
Yang dimaksud dengan risiko adalah kerugian yang mungkin terjadi pada tiap
unit, waktu atau kegiatan
Manajemen risiko adalah pendekatan proaktif untuk mengidentifikasi,menilai dan
menyusun prioritas risiko, dengan tujuan untuk menghilangkan atau
meminimalkan dampaknya. Pendekatan manajemen risiko difokuskan pada
kejadian yang telah terjadi (reaktif) dan potensial terjadi (proaktif) dengan
menerapkan manajemen risiko terintegrasi yang memprioritaskan keselamatan
pasien, melalui revisi pengembangan proses, fungsi dan layanan.
A. TUJUAN
Tujuan dari manajemen risiko adalah untuk meningkatkan mutu pelayanan dan
memanfaatkan proses untuk mengidentifikasi, mengurangi atau menghilangkan risiko
kerugian:
1) Untuk mengurangi mortality dan morbidity, dengan memperbaikipelayanan
kepada pasienmelalui identifikasi dan analisa, untukmengurangi risikoyang dapat
mencegah pasien dari cedera ataukecacatan terkait keselamatan pasien.
2) Untuk meningkatkan pelayanan pasien dengan mencegahpenyimpangan hasil,
melalui pendekatan sistematis, terkoordinasidan berkesinambungan untuk
meningkatkan keselamatan pasien.
3) Untuk melindungi orang dan asset serta keuangan Puskesmasakibat kehilangan
karena terjadinya insiden, akibat manajemen yangtidak efektif, dengan
meningkatkan perbaikan berkesinambunganpada proses pelayanan pasien
melalui lingkungan yang diciptakandengan aman.
B. KEWENANGAN.
Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman melalui Dinas Kesehatan Kabupaten
Padang Pariaman selaku pemilik puskesmas memiliki tanggung-jawab utama menjamin
penyediaan lingkungan yang aman untuk memberikan pelayanan kesehatan. Dinas
Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman mendelegasikan kewenangan kepada Kepala
UPTD Puskesmas Patamuan untuk membentuk organisasi manajemen risiko yang
komprehensif dan berperan secara luas.
Kepala UPTD Puskesmas Patamuan menugaskan kepada Tim Peningkatan
Mutu Layanan dan Keselamatan Pasien untuk melaksanakan tugas manajemen risiko,
dan bertanggung jawab mengkoordinasikan kegiatan manajemen risiko dengan Kepala
Puskesmas, semua anggota staf medis, semua pegawai dan dengan pihak luar
Puskesmas .
C. KOORDINASI.
Karena fungsi manajemen risiko sangat luas dan kegiatan Puskesmas
yangsangat beragam, maka untuk keberhasilan program manajemen risiko,Puskesmas
harus menetapkan mekanisme koordinasi baik secara formalmaupun informal antara
manajemen risiko professional dengan semua unitlayanan struktural dan fungsional
Puskesmas serta fungsi lain di dalamdan di luar Puskesmas .
KepalaPuskesmas, berfungsi sebagai pembuat keputusan untuk berbagai
kegiatan penting dalam program manajemen risiko.Bagian Keuangan bertanggung-
jawab dalam pembiayaan dan memberikan informasi yang berharga untuk program
manajemen risiko, mengawasi operasi keuangan sesuai dengan dana yang ada dan
mengawasi kinerja analisis keuangan Puskesmas.Bagian Tata Usaha dan
Kepegawaian,bertanggung jawab untuk mengembangkan efektifitas uraian tugas dan
proses penilaian kinerja, pemeriksaan latar belakang pegawai, verifikasi izin,pemberian
cuti pegawai dan pemeriksaan kesehatan pegawai secara berkala yang semuanya
penting untuk mencegah serta melindungi staf medis dan non medis yang melakukan
tindakan/ pelayanan.
Ketua Tim Peningkatan Mutu Layanan dan Keselamatan Pasien memiliki
tanggung jawab utama membantu manajemen risiko dalam upaya meningkatkan mutu
pelayanan Puskesmas dan keselamatan pasien.Tugas Tim Peningkatan Mutu Layanan
dan Keselamatan Pasien dalam hal manajemen risiko sebagai berikut :
a. Mencegah dan mengurangi kerugian sebagai berikut :Mengembangkan mekanisme
identifikasi risiko seperti laporan insiden,rujukanstaf,tinjauan rekam medik, tinjauan
keluhan pasien.
b. Mengembangkan dan memelihara hubungan kolaborasi dengan unit layanan terkait
yaitu semua ruang/unit pelayanan.
c. Mengembangkan aturan dan prosedur di area yang rentan terjadi risiko seperti
informed consent, kerahasiaan dan penanganan kejadian sentinel.
d. Membuat dan menyampaikan laporan kinerja tahunan kepada Kepala Puskesmas
BAB IV.KEGIATAN
Tujuan dari manajemen risiko adalah untuk meningkatkan mutu pelayanan dan
memanfaatkan proses untuk mengidentifikasi, mengurangi atau menghilangkan risiko
kerugian. Kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan:
Laporan Insiden adalah laporan secara tertulis setiap keadaan yang tidak
konsisten dengan kegiatan/ prosedur rutin yang berlangsung di puskesmas terutama
untuk pelayanan kepada pasien. Tujuan umum laporan insiden Puskesmas adalah
menurunnya Insiden Keselamatan Pasien (KTD, KTC, KNC) dan Kondisi Potensial
cedera (KPC) untuk meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien.
Jenis-jenis insiden dan kondisi yang harus dilaporkan sebagai berikut:
1. Kejadian sentinel adalah insiden yang mengakibatkan kematian atau cedera
yang serius sebagai berikut
a. Kematian yang tidak terduga dan tidak terkait dengan perjalanan penyakit
pasien atau kondisi yang mendasari penyakitnya (contoh bunuh diri)
b. Kehilangan fungsi yang tidak terkait dengan perjalanan penyakit pasien atau
kondisi yang mendasari penyakitnya.
c. Salah tempat, salah prosedur, salah pasien bedah.
d. Bayi yang diculik atau bayi yang diserahkan kepada orang lain yangbukan
orang tuanya.
2. Kejadian Tidak Diharapkan, selanjutnya disingkat KTD adalah insiden yang
mengakibatkan cedera pada pasien.
3. Kejadian Tidak Cedera, selanjutnya disingkat KTC adalah insiden yang sudah
terpapar ke pasien, tetapi tidak timbul cedera.
4. Kejadian Nyaris Cedera, selanjutnya disingkat KNC adalah terjadinyainsiden
yang belum sampai terpapar ke pasien.
5. Kondisi Potensial Cedera, selanjutnya disingkat KPC adalah kondisi yangsangat
berpotensi untuk menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi insiden.
Tipe Insiden :
1. Administrasi Klinis
2. Proses / Prosedur klinis
3. Dokumentasi
4. Proses Medikasi / Cairan Infus
5. Oxigen
6. Alat Medis
7. Perilaku pasien
8. Pasien jatuh
9. Pasien Kecelakaan
10. Infrastruktur / Sarana / Bangunan
11. Sumber daya / Manajemen
12. Laboratorium
Program manajemen risiko dan kemajuan untuk mencapai tujuan yang telah
disusun dalam rencana, ditinjau minimal sekali 2 (dua) tahun oleh kepala Puskesmas.