Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM BOTANI

“Buah Dan Biji”

Oleh:

RAHMAT AKBAR PARMAN


NIM. D1D1 16 074

PROGRAM STUDI ILMU TANAH


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2016
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Buah adalah suatu hasil dari proses akhir yang mulai dari penyerbukan atau

persarian. Pada hakikatnya buah hanya dibedakan kedalam 2 jenis, yang pertama

adalah buah semu dan yang kedua adalah buah sejati. Tak lepas dari penamaan buah

tersebut menjadi buah sejati dan buah semu dapat dilihat dari struktur buah dan

bagian-bagian buah yang ada pada buah. Misalnya dikatakan buah sejati atau buah

sebenarnya adalah ketika bentuk buah tidak terhalangi oleh bagian-bagian buah yang

ada, pengecualian tetap ada, seperti pada buah jambu mete terlihat tangkai bunga

yang membesar seperti buah, padahal bagianyang membesar itu bukan buah tapi

tangkai buah. Dikatakan buah semu karena terlihat bagian-bagian yang menghalangi

atau membungkus buah yang sebenarnya, seperti pada buah ciplukan bagian buahnya

terhalang oleh kelopak bunga yang ikut tumbuh dalam proses pembuahan dan

kemudian tumbuh dan membungkus bagian buah yang sebenarnya. Selain itu, ada

juga pengkhususan-pengkhususan pada buah, seperti buah semu dibagi lagi menjadi

buah semu tunggal, buah semu ganda, dan buah semu majemuk. Selain buah, bagian

tumbuhan yang paling penting adalah biji.

Biji adalah organ perkembangbiakan bagi tumbuhan Spermatophyta. Pada

Angiospermae, biji dji ibungkus dengan daun buah sehingga dikenal sebagai biji

tidak tertutup oleh daun buah sehingga dikenal sebagai tumbuhan berbiji terbuka.
Buah dan biji adalah bagian dari organ reproduksi tumbuhan tingkat tinggi.

Pada tumbuhan Gymnospermae, biji tidak ditutupi oleh daun buah sehingga tidak

membentuk buah. Gymnospermae sebagaimana asal kata dari sub divisi ini memiliki

biji yang telanjang. Berdasarkan uraian diatas maka perlu dilakukan praktikum

morfologi buah dan biji.

B. Tujuan dan Kegunaan

Tujuan pada praktikum kali ini yaitu untuk memberi pengalaman kepada

praktik an dalam melakukan pengamatan terhadap bermacam bentuk buah dan biji,

Memberi kemampuan kepada praktikan untuk mendeskripsikan bermacam bagian

buah dan biji.

Kegunaan dari pelaksanaan praktikum ini yaitu praktikan dapat mengetahui

bermacam macam buah dan bisa membedakan antara buah sejati dan buah semu serta

bisa melihat bagian-bagian biji serta bentuk biji dalam lapisan kulit buah.
II. TINJAUAN PUSTAKA

Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan

lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji.

Buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium). Setiap bakal buah

berisi satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-masing mengandung sel telur.

Bakal biji dibuahi melalui suatu proses yang diawali oleh peristiwa penyerbukan,

yakni berpindahnya serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik. Setelah serbuk sari

melekat di kepala putik, serbuk sari berkecambah dan isinya tumbuh menjadi buluh

serbuk sari yang berisi sperma (Zao, 2009). .

Dinding buah yang berasal dari perkembangan dinding bakal buah pada

bunga, dikenal sebagai perikarp (pericarpium). Perikarp ini sering berkembang lebih

jauh, sehingga dapat dibedakan atas dua lapisan atau lebih. Yang di bagian luar

disebut dinding luar, eksokarp (exocarpium), atau epikarp (epicarpium), yang di

dalam disebut dinding dalam atau endokarp (endocarpium) serta lapisan tengah (bisa

beberapa lapis) yang disebut dinding tengah atau mesokarp (mesocarpium).

Pada sebagian buah, khususnya buah tunggal yang berasal dari bakal buah tenggelam,

kadang-kadang bagian-bagian bunga yang lain (umpamanya tabung perhiasan bunga,

kelopak, mahkota atau benangsari) bersatu dengan bakal buah dan turut berkembang

membentuk buah. Jika bagian-bagian itu merupakan bagian utama dari buah, maka

buah itu lalu disebut buah semu (Aryuliana, 2008).


Buah dapat pula dibedakan menjadi tiga yaitu, buah tunggal, buah agregat,

dan buah majemuk (buah berganda). Buah tunggal yaitu bila buah dibentuk oleh satu

bakal buah, misalnya buah mangga(mangifera indica L.). Buah gabungan yaitu bila

buah dibentuk oleh satu bunga mempunyai beberapa (pistil) sederhana. Buah

majemuk yaitu bila buah dibentuk oleh banyak bakal buah dari banyak bunga,

misalnya buah nanas, dan buah nangka (Tjahjadi, 2009).

Baik buah sejati (yang merupakan perkembangan dari bakal buah) maupun

buah semu, dapat dibedakan atas tiga tipe dasar buah yaitu: buah tunggal, yakni buah

yang terbentuk dari satu bunga dengan satu bakal buah, yang berisi satu biji atau

lebih. Buah ganda, yakni jika buah terbentuk dari satu bunga yang memiliki banyak

bakal buah. Masing-masing bakal buah tumbuh menjadi buah tersendiri, lepas-lepas,

namun akhirnya menjadi kumpulan buah yang nampak seperti satu buah. Contohnya

adalah sirsak (Annona). buah majemuk, yakni jika buah terbentuk dari bunga

majemuk. Dengan demikian buah ini berasal dari banyak bunga (dan banyak bakal

buah), yang pada akhirnya seakan-akan menjadi satu buah saja contohnya adalah

buah nanas (Ananas comosus L.) (Pratiwi, 2006).

Biji (semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah

masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah, pada Angiospermae atau

Magnoliophyta) atau tidak (pada Gymnospermae). Dari sudut pandang evolusi, biji

merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan

lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan (Salisburi, 2010).
Kulit biji dari tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) terdiri atas dua

lapisan sebagai berikut: lapisan ini mempunyai sifat yang bermacam-macam, ada

yang tipis, kaku seperti kulit dan ada yang keras seperti kayu atau batu. Bagian ini

merupakan pelindung utama bagi bagian biji yang ada di dalam. Lapisan luar ini juga

dapat memperlihatkan warna dan gambaran yang berbeda-beda misalnya merah, biru,

pirang dan kehijau-hijauan. Lapisan kulit dalam (tegmen) biasanya tipis seperti

selaput, disebut juga dengan kulit ari (Tjirosoepomo, 2007).

Buah hanya akan terbentuk sesudah terjadi penyerbukan dan pembuahan pada

bunga. Walaupun demikian mungkin pula buah terbentuk tanpa ada penyerbukan dan

pembuahan. Peristiwa terbentunya buah yang demikian itu dinamakan partenokarpi

(parthenocarpy). Buah yang terjadi dengan cara ini biasanya tidak mengandung biji

atau jika ada bijiny, biji itu tidak mengandung lembaga, jadi bijinya tak dapat

dijadikan alat perkembang biakan. Pembentukan buah dengan cara ini lazim kita

dapati pada pohon pisang (Musa paradisiacal L.) (Tjitrosoepomo, 2008).


III. METODE PRAKTIKUM

A. Tempat dan Waktu

Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Agroteknologi Unit Agronomi

Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Pada hari Jum’ad, 18 November 2016

Pukul 10.00 WITA sampai selesai.

B. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu buku penuntun praktikum, alat

tulis menulis. Bahan yang digunakan pada praktikum yaitu: Kacang tanah (Arachis

hypogeae L.), Padi (Oryza sativa L.), Jagung (Zea mays L.), Ketimun(Cucumis

satifus L.) Nenas (Ananas comosus L.), Jeruk (Cyrus sp), Mangga (Magnifera indica

L.), Pepaya(Carica papaya L.), Kelapa (Cocus nucifera L.), Salak (Salaca adulis L.)

dan Nangka (Arthocorpus integra L.).

C. Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada praktikum ini yaitu:

1. Menggambar Buah dan Biji beserta bagian-bagiannya.

2. Menuliskan klasifikasi dan bahan-bahan tersebut.


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Hasil pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Pengamatan terhadap kacang tanah (Arachis hypogeae L.)


Keterangan:
1. Kulit biji
2. embrio

Gambar 2. Pengamatan pada padi (Oryza sativa L.)


Keterangan:

1. Daun buah
2. biji

Gambar 3. Pengamatan pada jagung (Zea mays L.)


Keterangan:
1. rambut2 buah

2. biji buah

3. embrio
4. daun pelindung
Gambar 4. Pengamatan pada nenas (Ananas comosus L.)
Keterangan:
1. daging buah

2. putik

3. esokarp
4. kelopak

5. mahkota

Gambar 5. Pengamatan pada jeruk (Cyrus sp.)


Keterangan:
1. lapisan kulit biji
(testa)

2. biji buah

3. esokarp

4. endoskarp

Gambar 6. Pengamatan pada mangga (Magnifera indica L.)


Keterangan:
1. esokarp
2. kotiledon

3. testa

4. radikel

5. embrio
Gambar 7. Pengamatan pada Pepaya (Carica papaya L.)
Keterangan:
1. eksokarp
2. daging buah
3. biji

Gambar 8. Pengamatan pada kelapa (Cocus nucifera L.)


Keterangan:
1. esokarp

2. endoskarp

3. mesokarp

4. daging buah

Gambar 9. Pengamatan pada salak (Salaca adulis L.)


Keterangan:
1. esokarp

2. endoskarp

3. daging buah

4. endospermae
Gambar 10. Pengamatan pada nangka (Arthocorpus integra L.).

Keterangan:

1. esokarp

2. biji buah

3. plumula

4. mesokarp

5. endoskarp

Gambar 11. pengamatan pada ketimun (Cucumis sativus L.)

Keterangan:

1. Exocarp

2. Mesocarp

3. Endocarp

4. pepo
B. Pembahasan

Buah dan biji adalah bagian dari organ reproduksi tumbuhan tingkat tinggi.

Pada tumbuhan Gymnospermae, biji tidak ditutupi oleh daun buah sehingga tidak

membentuk buah. Gymnospermae sebagaimana asal kata dari sub divisi ini memiliki

biji yang telanjang.

padi (Oryzae sativa L.) merupakan tanaman dengan buah sejati karena pada

saat pembentukan buah bunga pada tanaman tersebut tidak ikut dan juga termasuk

kedalam tipe buah sederhana (Simple fluits) dimana buah yang terdiri dari suatu ovary

dalam suatu pistil. Buah tipe ini mungkin mempunyai biji satu atau lebih, ovary

superior atau inferior. Kebanyakan giospermae mempunyai buah sederhana. Padi

termasuk juga ke dalam kategori buah kering yaitu buah yang seluruh kulit buah

(pericarp) menjadi kering dan sering menjadi keras sewaktu masak. Buah padi

(caryopsis, atau bulir) memiliki dinding buah yang tipis dan berlekatan menyatu

dengan kulit biji. Buah terbungkus oleh sekam. Bulir atau buah padi adalah buah

sekaligus biji. Bagian buah terletak di sebelah luar, terdiri dari lemma, palea, dan

skutelum (scutellum). Bagian biji terdiri dari lapisan aleuron (hanya setebal satu

lapis sel), endospermia (tempat penyimpanan cadangan makanan), dan embrio.

Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman dengan kategori buah semi

majemuk karena terdapat banyak biji pada buahnya. Pada biji jagung, tampak embrio,

endocarp, exocarp, mesocarp biasanya berwarna kuning. Pada jagung terkandung

butir-butir pati, butir pati ini terbentuk sebagai butir tunggal atau majemuk. Pada
keadaan masak, endocarp yang berisi pati berada dalam keadaan tak hidup. Embrio

pada biji jagung berfungsi sebagai sumber makanan dan butir pati tidak di kelilingi

oleh amiloplas. Sewaktu pekecambahan buti pati berurai di permukaan ketika mulai

dihidrolisis.

Buah nanas (Ananas comosus L.) termaksud buah basah yang tergolong

dalam buah majemuk karena terbentuk dari banyak bakal buah. Buah nenas memilliki

putik yang berada di buahnya dan apabila di sentuh akan menimbulkan gatal. Nenas

memiliki mahkota bunga dan Bagian-bagian buah nenas terdiri dari mahkota bunga,

kulit buah, putik, endocarp, esokarp dan daging buah.

Buah jeruk (Cytrus sp), buah ini tergolong dalam buah basah. Buah ini

termasud kedalam buah basah, buah jeruk terdiri atas kulit buah yang terbagi menjadi

exocarp dan mesocarp, biji atau testa dan daging buah yang di selimuti oleh serat atau

bunga karang. Buah ini dapat pula dianggap sebagai suatu variasi buah buni. Kulit

buah jeruk mempunyai tiga lapisan, yaitu lapisan luar yang kaku menjangat dan

mengandung banyak kelenjar minyak astiri, lapisan tengah yang bersifat seperti

sepon, terdiri atas jaringan bunga karang yang biasanya berwarna putih dan lapisan

dalam yang bersekat-sekat, hingga terbentuk beberapa ruangan. Dalam ruangan-

ruangan ini terdapat gelembung-gelembung yang berair, dan bijinya terdapat bebas

diantara gelembung-gelembung ini.

Buah mangga (Mangifera indica L.), di mana buah ini merupakan buah basah

dan berbiji batu serta tergolong kedalam buah sejati tunggal. Buah ini mempunyai

ekscarp, endocarp, kulit biji (testa) dan embrioyang berfungsi sebagai sumber
makanan bagi tanaman tersebut. Buah mangga termasuk kelompok buah batu (drupa)

yang berdaging, dengan ukuran dan bentuk yang sangat berubah-ubah bergantung pada

macamnya. Kulit buah mangga agak tebal berbintik-bintik kelenjar hijau. Biji ini terdiri dari

dua keping ada yang monoembrional dan ada pula yang poliembrional.

Buah papaya (Carica papaya L.), di mana buah ini merupakan buah basah

dan berbiji batu serta tergolong kedalam buah sejati tunggal. Buah ini mempunyai

kulit biji berupa exocarp dan mesocarp, testa atau biji yang di selimuti oleh senyawa

fenolik yang dapat menghambat proses perkecambahan yang di namakan sarpotesta

dan embrio yang berfungsi sebagai sumber makanan bagi tanaman tersebut.

Buah kelapa (Cocus nucifera L.) umumnya termaksud buah majemuk karena

terdiri dari banyak bakal buah dan bunga. Buah kelapa termaksud buah batu dan

buah basah karena sangat banyak mengadung air. Bagian-bagian buah kelapa yakni

kulit buah atas exocarp, mesocarp dan endocarp, daging buah.

Buah salak (Salaca adulis L.) termaksud buah basah, buah ini umumnya

terbentuk dengan bantuan manusia dalam penyerbukan bunganya. Bunga

salakmempunyai rasa yang enak jika di makan. Bagian-bagian buah salak yakni

exocarp, daging buah dan embrio yang berfungsi sebagai sumber makanan.

Buah nangka (Arthocorpus integra L.) mempunyai banyak biji di dalamnya

dengan bentuk yang seragam dan kulit yang berdiri. Buah ini termasuk buah

majemuk dan juga tergolong buah basah. Bagian-bagian buah ini yakni kulit buah

yang terdiri atas mesocarp dan endocarp, daging buah tangkai buah, kotiledon, kulit

biji dan testa.


Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) termasuk kedalam tipe buah sederhana

(Simple fruits) dimana buah yang terdiri dari satu ovary dalam satu pistil. Kacang

tanah termasuk juga ke dalam kategori buah kering yaitu buah yang seluruh kulit

buah (pericarp) menjadi kering dan sering menjadi keras sewaktu masak. Kacang

tanah ini temasuk buah merekah pada golongan legume yaitu buah yang terdiri atas

satu carpel, satu dinding ovary, dan berasal dari pistil sederhana. See

poods legume ini merekah sepanjang dua sisi, sewaktu masak.

Ketimun(Cucumis sativus L.), Termasuk dalam golongan buah sejati tunggal,

serta masuk kedalam kategori buah basa karena pada proses pemasakan,daging

buahnya bertekstur basah.


V. PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa buah

adalah organ tumbuhan yang merupakan hasil modifikasi dari bunga. Buah terbagi

atas dua yaitu buah sejati (sempurna) dan buah semu(palsu). Sedangkan biji adalah

ovule matang yang terbentuk dari satu atau lebih ovule yang terdapat didalam satu

ovary atau lebih. Lapisan buah dan biji tersusun atas bagian-bagian tertentu seperti

exocarp (bagian luar), mesocarp (tengah), dan endocarp (bagian dalam).

B. Saran

Saran saya pada praktikum ini adalah agar praktikan bisa mengetahui dan

mengaplikasikannya tentang semua yang telah di praktikan serta menerapkannya di

kehidupan nyata.
DAFTAR PUSTAKA

Aryuliana, 2008. Biologi.Surabaya:Erlangga.

Salisburi, 2010. Laporan Praktikum Buah dan Biji. (http://blogspot.www.com.id).


Diakses pada tanggal 20 November 2016 pukul 01:00.
Tjirosoepomo, 2007. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Gadjah Mada
University Press. Yogyakarta.

Tjirosoepomo, 2008. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Gadjah Mada


University Press. Yogyakarta.

Tjahjadi, 2009. Morfologi buah dan biji pada tanaman majemuk . Jurnal Pertanian
Vol 10 (1) Hal. 31-38.

Pratiwi P. A., 2006. Biologi.Jakarta:Erlangga.

Wibisono, 2006. Materi Pokok Anatomi dan FisiologiTumbuhan. Journal of botani. Vol. 2
(2) Hal.21-23.
Zao, 2009. Morfologi Tumbuhan, Beserta Biji dan Buahnnya. Journal Veternika.
4(2):1324-1326.

Anda mungkin juga menyukai