Bab 4
Bab 4
Afeksi (affect) adalah istilah umum yang mencakup kisaran yang luas dari perasaan yang
dialami seseorang, meliputi emosi maupun suasana hati. Di dalamnya termasuk:
Emosi
Disebabkan oleh peristiwa spesifik dengan durasi yang sangat singkat dan biasanya
diikuti dengan ekspresi wajah yang jelas. Emosi melipuyi amarah, tidak suka, antusias,
cembutu, takut, frustasi tidak setuju dll yang biasanya diluapkan dengan tindakan. Emosi
memiliki peran penting untuk penalaran rasional.
1. Emosi pekerja adalah suatu ekspresi pekerja atas emosi-emosi yang diharapkan
organisasi selama transaksi interpersonal saat bekerja.
2. Disonasi emosi adalah inkonsistensi antara emosi yang dirasakan orang dan emosi
yang ditampilkan oleh orang tersebut.
3. Emosi yang dirasakan merupakan emosi aktual individu.
4. Emosi yang ditampilkan adalah emosi yang dituntut oleh organisasi untuk
ditunjukkan oleh pekerja dan dianggap pantas untuk pekeerjaan itu.
5. Akting permukaan dilakukan dengan menyembunyikan perasaan di dalam dan
menyembunyikan ekspresi emosional sebagai respons atas peraturan.
6. Akting mendalam dilakukan dengan mencoba memodifikasi perasaan dalam diri
sebenarnya berdasarkan aturan.
Suasana hati dasar terbagi menjadi 2 yaitu afeksi positif dan afeksi negatif.
1. Afeksi positif merupakan sebuah dimensi suasana hati yang terdiri atas emosi-
emosi positif spesifik seperti ketertarikan, keyakinan diri dan keceriaan pada akhir
tinggi dan kebosanan, kelambanan serta keletihan pada akhir rendah.
2. Afeksi negatid merupakan sebuah dimensi suasana hati yang terdiri atas emosi-
emosi seperti kegugupan, stress dan kecemasan pada akhir tinggi dan relaksasi,
ketenangan serta kendali diri pada akhir rendah.
3. Kompensasi positivitas adalah kecenderungan kebanyakan individu untuk
mengalami suasana hati positif ringan pada masukan nol.
BAB 5
Kepribadian adalah jumlah total cara-cara di mana seseorang individual beraksi atas dan
berinteraksi dengan orang lain.
1. Ekstover (ramah, pandai bersosialisasi, percaya diri) vs Introver (tenang dan pemalu).
2. Perasa (fokus pada detail, praktis serta memilih rutin dan urutan) vs Intuitif (
bergantung pada proses tidak sadar dan melihat pada “gambaran besar”
3. Memikirkan (menggunakan penalaran logika) vs Meraskan (berpegang pada nilai-
nilai dan emosi pribadi).
4. Menilai (menginginkan kendali dan memilih urutan serta struktur) vs Menerima
(fleksibel dan spontan).