multocida,Pasturella hemolitica, Streptococcus sp, Mycobacterium tuberculosa, Corynobacterium pyogenes, Hemophilus somnus , sedangkan dari golongan Jamur: Chlamydia psittaci, Mycoplasma: Mycoplasma mycoides, Mycoplasma dispar, Mycoplasma bovis, Parasit : Dictocaulus viviparus 2.2.3 Patogenesa Agen-agen infeksi memasuki jaringan paru-paru secara inhalasi, hematogen atau limfogen. Berat ringan proses radang tergantung pada jenis, virulensi, dan jumlah agen infeksi yang berhasil memasuki jaringan. Infeksi secara hematogen dan limfogen menyebabkan terbentuknya foci-foci radang yang letaknya tersebar pada berbagai lobus paru-paru. Kejadian akut biasanya disebabkan oleh bakteri Pasteurela sp dan Mycoplasma sp sedangkan yang disebabkan jamur atau bakteri Mycobacterium sp kebanyakan bersifat kronis dengan pembentukan granuloma. Sedangkan agen infeksi yang disebabkan oleh viral berlangsung subklinis yang memerlukan faktor lain dalam patogenesisnya yaitu dengan kerja sama dengan bakteri patogen lain maupun pengelolaan peternakan dan lingkungan yang jelek. Radang paru-paru akan menyebabkan terjadinya hipoksia karena terjadi ganguan pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida. Kompensasi dari hal tersebut hewan akan meningkatkan frekuensi dan intensitas pernafasan. Karena adanya rasa sakit ketika bernafas disebabkan meningkatnya kepekaan jaringan yang mengalami radang pernapasan berlangsung cepat dan dangkal. Adanya hiperemi, paru-paru akan mengalami pemadatan, konsolidasi yang dalam keadaan lanjut terjadi pemadatan yang berkonsistensi seperti hati ( hepatisasi). Pada uji apung jaringan yang berkonolidasi akan melayang ataupun tenggelam. Adanya eksudat pada saluran pernafasan akan menyebabkan batuk bagi jaringan yang peka, karena eksudat ini bila dilakukan auskultasi akan terdengar suara ronchi basah dan hilangnya suara vesikuler. Selain itu pernafasan yang normalnya tipe kostoabdominal akan berubah menjadi tipe abdominal. Menurut Welsh et.al (2004), hampir semua kejadian pneumonia berawal dari mekanisme pertahanan paru-paru. Dibawah kondisi yang normal, aliran udara