Anda di halaman 1dari 15

Collaborative Medical Journal (CMJ) Vol 1 No 2 Mei 2018

MEKANISME INHIBISI ANGIOTENSIN CONVERTING


ENZYM OLEH FLAVONOID PADA HIPERTENSI

INHIBITION ANGIOTENSIN CONVERTING ENZYM


MECHANISM BY FLAVONOID IN HYPERTENSION

Santi Widiasari1)*
1) Departemen Biomedik, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas
Abdurrab, Pekanbaru, Riau, Indonesia 28292
*(Email: santi.widiasari80@yahoo.com)

ABSTRAK
Sistem renin-angiotensin-aldosteron merupakan faktor utama dalam memelihara tekanan darah arteri.
Salah satu sasaran komponennya adalah angiotensin-converting enzyme (ACE), yang merupakan zink
terglikolisasi dipeptidil-karboksipeptidase yang fungsi utamanya adalah mengatur tekanan darah arteri dan
keseimbangan elektrolit melalui sistem renin-angiotensin-aldosteron ini.
Sejumlah ekstrak dan senyawa yang berasal dari tanaman telah terbukti secara in vitro sebagai ACE
inhibitor. Efek yang menguntungkan ini secara umum dianggap berasal dari adanya molekul flavonoid, yang
turunan senyawa kimia kompleksnya dapat mencapai ke dalam pusat aktif ACE.
Flavonoid adalah kelompok senyawa alam dengan variabel struktur fenolik dan dapat ditemukan pada
tumbuhan. Pada saat ini terdapat peningkatan minat pada potensi teraputik tanaman obat yang kemungkinan
berkaitan dengan gugus phenolnya, khususnya flavonoid.
Flavonoid telah dikonsumsi oleh manusia sejak lama. Flavonoid memiliki kemampuan biologi yang
luas dalam menjaga kesehatan manusia dan membantu mengurangi resiko berbagai penyakit. Khususnya untuk
efek anti hipertensi dari senyawa flovanol telah diteliti secara luas. Senyawa ini menghasilkan kemampuan untuk
mengurangi stres oksidatif, menghambat aktifitas angiotensin converting enzim, meningkatkan relaksasi endotel
pembuluh darah, mengatur signaling sel dan ekspresi gen.
Kemampuan untuk menggunakan flavonoid sebagai ACE inhibitor dalam mengatur tekanan darah telah
diteliti sejak beberapa dekade yang lalu dan hampir semua telah terbukti efektif dalam menekan kerja ACE.
Kata kunci: ACE inhibitor, Flavonoid, kemampuan biologi, struktur fenolik, tekanan darah

ABSTRACT
The renin-angiotensin-aldosterone system is a major factor in maintaining arterial blood pressure. One
of its component targets is angiotensin-converting enzyme (ACE), which is a dipeptidyl-carboxypeptidase zinc-
polymed zinc whose primary function is to regulate arterial blood pressure and electrolyte balance through this
renin-angiotensin-aldosterone system.
A number of plant extracts and compounds have been proven in vitro as ACE inhibitors. This beneficial
effect is generally thought to originate from the presence of flavonoid molecules, whose derivatives of complex
chemical compounds can reach into the active center of ACE.
Flavonoids are a group of natural compounds with phenolic structure variables and can be found in
plants. At present there is an increased interest in the therapeutic potential of plants that may be associated with
phenol groups, especially flavonoids.
Flavonoids have been consumed by humans for a long time. Flavonoids have extensive biological
capabilities in maintaining human health and help reduce the risk of various diseases. Particularly for anti-
hypertensive effects of flovanol compounds has been studied extensively. These compounds produce the ability to
reduce oxidative stress, inhibit angiotensin converting enzyme activity, promote vascular endothelial relaxation,
regulate cell signaling and gene expression.
The ability to use flavonoids as an ACE inhibitor in regulating blood pressure has been studied since
several decades ago and almost all have been shown to be effective in suppressing ACE activity.
Keywords: ACE inhibitor, Flavonoid, biological ability, phenolic structure, blood pressure

30
Collaborative Medical Journal (CMJ) Vol 1 No 2 Mei 2018

Pendahuluan secara invitro sebagai ACE inhibitor. Efek


Sampai saat ini hipertensi masih yang menguntungkan ini secara umum
tetap menjadi masalah karena beberapa dianggap berasal dari adanya molekul
hal, antara lain meningkatnya prevalensi flavonoid, yang turunan senyawa kimia
hipertensi, masih banyaknya pasien kompleksnya dapat mencapai ke dalam
hipertensi yang belum mendapat pusat aktif ACE.(2)
pengobatan maupun yang sudah diobati
tetapi tekanan darahnya belum mencapai Tinjauan Pustaka
target, serta adanya penyakit penyerta dan 1.1 ACE Inhibitor pada Hipertensi
komplikasi yang dapat meningkatkan Angiotensin Converting Enzyme
morbiditas dan mortalitas.(1) (ACE) adalah dipeptidil karboksipeptidase
Data epidemiologi menunjukkan dengan atom zinc. Enzim ini memiliki
bahwa dengan makin meningkatnya substrat dengan spesifisitas yang rendah
populasi usia lanjut, maka jumlah pasien pada in vitro. ACE terdiri dari rantai
dengan hipertensi kemungkinan besar juga polipeptida tunggal yang terdiri dari 2
akan bertambah, dimana baik hipertensi domain: N dan C. Ada 2 tempat katalitik
sistolik maupun kombinasi hipertensi dari masing-masing domain. Konsentrasi
sistolik dan diastolik sering timbul pada tertinggi ACE terdapat di kapiler paru.
lebih dari separuh orang yang berusia >65 ACE juga terdapat pada tubulus proksimal
tahun. Selain itu, laju pengendalian ginjal, saluran gastrointestinal, organ
tekanan darah yang dahulu terus jantung dan otak. ACE muncul sebagai
meningkat, dalam dekade terakhir tidak enzim ikatan membran juga enzim
menunjukkan kemajuan lagi (pola kurva sirkulator globular.(3)
mendatar), dan pengendalian tekanan darah
ini hanya mencapai 34% dari seluruh Obat-obat golongan penghambat
pasien hipertensi.(1) angiotensin-converting enzyme (ACE)
Saat ini data hipertensi yang bekerja menghambat converting enzyme,
lengkap sebagian besar berasal dari negara- peptidil dipeptidase, yang menghidrolisis
negara yang sudah maju. Data dari The angiotensin I menjadi angiotensin II dan
National Health and Nutrition menginaktifkan bradikinin (suatu
Examination Survey (NHNES) vasodilator poten).(4)
menunjukkan bahwa dari tahun 1999-2000,
ACE inhibitor menurunkan
insiden hipertensi pada orang dewasa
resistensi vaskular sistemik serta rata-rata
adalah sekitar 29-31%, yang berarti
tekanan darah diastol dan sistol pada
terdapat 58-65 juta orang hipertensi di
berbagai keadaan hipertensi. Efek-efek
Amerika, dan terjadi peningkatan 15 juta
tersebut telah teramati paada hewan
dari data NHANES III tahun 1988-
percobaan untuk hipertensi ginjal dan
1991.(1)
hipertensi genetik. Pada subjek manusia
Sistem renin-angiotensin-
yang menderita hipertensi, inhibitor ACE
aldosteron merupakan faktor utama dalam
biasanya menurunkan tekanan darah
memelihara tekanan darah arteri. Salah
(kecuali jika tingginya tekanan darah
satu sasaran komponennya adalah
disebabkan oleh aldoteronisme primer).
angiotensin-converting enzyme (ACE),
Perubahan awal pada tekanan darah
yang merupakan zink terglikolisasi
cenderung memiliki korelasi positif dengan
dipeptidil-karboksipeptidase yang fungsi
PRA dan kadar angiotensin II di dalam
utamanya adalah mengatur tekanan darah
plasma sebelum dilakukan pengobatan.
arteri dan keseimbangan elektrolit melalui
Namun, beberapa minggu dalam
sistem renin-angiotensin-aldosteron ini.(2)
pengobatan, lebih tinggi persentase pasien
Sejumlah ekstrak dan senyawa
yang menunjukkan penurunan tekanan
yang berasal dari tanaman telah terbukti
darah yang besar, dan efek anti hipertensif

31
Collaborative Medical Journal (CMJ) Vol 1 No 2 Mei 2018

selanjutnya kurang berkorelasi atau tidak untuk pengobatan hipertensi karena khasiat
ada korelasi sama sekali dengan kadar dan profil efek sampingnya yang lebih
pengobatan pendahuluan PRA. baik, sehingga meningkatkan kepatuhan
Peningkatan produksi angiotensin lokal pasien.(6)
(jaringan) dan/atau peningkatan Obat-obatan ACE inhibitor adalah
keresponsifan jaringan terhadap kadar pengobatan golongan pertama untuk
angiotensin II yang normal pada beberapa hipertensi sejak beberapa dekade terakhir.
pasien hipertensi membuat mereka sensitif Captopril, Lisinopril, Enalpril, dan
terhadap inhibitor ACE meskipun PRA- Rampiril adalah beberapa contoh obat
nya normal. Tanpa memperhatikan dengan target ACE inhibitor. Tetapi
mekanismenya, inhibitor ACE memiliki penggunaan yang lama dari obat-obat
kegunaan klinis yang luas sebagai senyawa tersebut dapat menimbulkan efek samping
antihipertensi.(5) seperti pusing, batuk dan edema
Angotensin II adalah pengatur angioneuritik. Telah dilakukan pencarian
fungsi kardiovaskular yang penting. yang luas untuk menggantikan obat-obat
Kemampuan inhibitor enzim pengonversi ini. Sebagian besar penelitian menjadikan
angiotensin (ACE) yang efektif secara oral senyawa bioaktif dari alam sebagai
dalam menurunkan kadar angiotensin II targetnya. Beberapa contohnya seperti
merupakan kemajuan penting dalam peptida, antosianin, flavonol, dan
pengobatan hipertensi. Obat-obat golongan triterpen.(3)
ACE inhibitor terbukti sangat berguna

Gambar 1: Sistem renin angiotensin aldosteron (RAAS)(3)

32
Collaborative Medical Journal (CMJ) Vol 1 No 2 Mei 2018

Gambar 2: Lokasi kerja penghambat ACE dan penyekat reseptor angiotensin II(4)
Keterangan: 1. Tempat blokade ACE 2. Tempat blokade reseptor

2.2 Flavonoid pyrane heterosiklik (Cseperti pada gambar


Struktur Flavonoid 3). Flavonoid dapat dibagi menjadi
Flavonoid adalah kelompok berbagai macam kelompok seperti flavons
senyawa alam dengan variabel struktur (contohnya: flavon, apigenin, dan luteolin),
fenolik dan dapat ditemukan pada flavonols (contohnya: quercetin,
tumbuhan. Pada tahun 1930 suatu kaempferol, myricetin dan fisetin),
substansi baru berhasil diisolasi dari jeruk. flavanones (contohnya: flavanone,
Pada saat itu substansi tersebut dipercaya hesperetin, dan naringenin), dan lainnya.
sebagai suatu kelompok vitamin baru dan Strukturnya secara umum dapat dilihat
dinamakan vitamin P. Saat ini lebih dari pada gambar. Berbagai macam kelas
4000 jenis flavonoid telah di flavonoid dibedakan pada tingkat
identifikasi.(7) oksidasinya dan pola substitusi dari cincin
Secara kimia flavonoid didasarkan C, sementara senyawa masing-masing
dari 15 rangka karbon yang terdiri dari dua dalam kelompok tertentu dibedakan dari
cincin benzen (A dan B seperti pada substitusi cincin A dan B.(7)
gambar) dihubbungkan melalui cincin

33
Collaborative Medical Journal (CMJ) Vol 1 No 2 Mei 2018

Gambar 3: Struktur dasar flavonoid(10)

34
Collaborative Medical Journal (CMJ) Vol 1 No 2 Mei 2018

Gambar 4. Perbedaan struktur-struktur Flavonoid(2)

Tabel 1: Klasifikasi, struktur, dan sumber makanan yang mengandung flavonoid(10)


Class Flavonoid Dietary source
Flavanol (+) Catechin Tea
(-) Epicathechin
Epigallocatechin
Chrysin, apigenin
Flavone Rutin, luteolin, and Fruit skins, red wine,
luteolin glucosides buckwheat, red pepper and
tomato skin
Flavonol Kaempferol, quercetin, Onion, red wine, olive oil,
myricetin, and tamarixetin berries and grapefruit
Flavanone Naringin, naringenin, Citrus fruits, grapefruuits,
taxifolin, and hesperidin lemons and oranges
Isoflavone Genistin, daidzin Soyabean
Anthocyanidin Apigenidin, cyanidin Cherry, easberry and
strawberry

Manfaat Flavonoid untuk Kesehatan Pada saat ini terdapat peningkatan


Manusia minat pada potensi teraputik tanamanobat
WHO merekomendasi penggunaan yang kemungkinan berkaitan dengan gugus
obat tradisional termasuk herbal dalam phenolnya, khususnya flavonoid.
pemeliharaan kesehatan masyarakat, Flavonoid telah dikonsumsi oleh manusia
pencegahan dan pengobatan penyakit, sejak lama. Flavonoid memiliki
terutama untuk penyakit kronis, penyakit kemampuan biologi yang luas dalam
degeneratif dan kanker.Penggunaan obat menjaga kesehatan manusia dan membantu
tradisional secara umum dinilai lebih aman mengurangi resiko berbagai penyakit.(3).
dari pada penggunaan obat modern. Hal ini Kumpulan beberapa tanaman obat yang
disebabkan karena obat tradisional kaya akan kandungan flavonoid terdapat
memiliki efek samping yang relatif lebih pada Tabel 3
sedikit dari pada obat modern.(16)

35
Collaborative Medical Journal (CMJ) Vol 1 No 2 Mei 2018

Tabel 2: Tabel Kandungan Flavonoid pada Beberapa Sayuran dan Buah(17)

Kelarutan sepertinya memainkan peranan berkaitan dengan sifat antioksidatifnya


yang penting dalam manfaat terapeutik tersebut.(10)
dari flavonoid. Kelarutan yang rendah dari a. Aktifitas Antioksidan
flavonoid aglycones dalam air disertai Flavonoid memiliki banyak
waktu pengisian yang pendek dalam usus manfaat biokemikal, tapi manfaat terbaik
halus sehingga memberikan absorpsi yang dari hampir semua kelompok flavonoid
rendah dan tidak memungkinkan manusia adalah kemampunnya bertindak sebagai
mengalami efek keracunan akut akibat dari antioksidan. Aktifitas antioksidan dari
mengkonsumsi flavonoid, kecuali pada flavonoid tergantung dari pengaturan
alergi yang jarang. Kelarutan flavonoid kelompok fungsional dari struktur intinya.
yang rendah di air sering memberikan Konfigurasi, substitusi, dan total jumlah
masalah untuk aplikasi medisnya. Oleh dari kelompok hidroksil sangat
karena itu, pengembangan semi sintetik mempengaruhi beberapa mekanisme kerja
dari flavonoid yang larut air contohnya antioksidan seperti kemampuan
hidroksietilrutosides dan inositol-2- pendeteksian radikal dan pengikatan
fosfatquarcetin telah terlibat dalam ion.(20),(21) Konfigurasi hidroksil cincin
penanganan hipertensi dan perdarahan B adalah faktor penentu yang paling
mikro.(18) penting dalam mendeteksi ROS dan RNS
Fakta menunjukkan bahwa hampir karena konfigurasi tersebut mendonasikan
semua komponen nutrisi yang hidrogen dan elektron pada radikal
diidentifikasi berperan sebagai agen hidroksil, peroksil, peroksinitrit,
protektif terhadap penyakit-penyakit menstabilkannya dan menghasilkan
tertentu dalam survei/penelitian mengenai flavonoid radikal yang relatif stabil.(22)
diet, sejauh ini mempunyai beberapa sifat Mekanisme kerja antioksidan pada
antioksidatif (Deshpande et al., 1985). flavonoid meliputi (1)Mensupresi
Telah diketahui bahwa beberapa senyawa pembentukan ROS baik dengan inhibisi
flavonoid seperti quercetin, kaempferol, enzim-enzim atau dengan mengikat trace
myricetin, apigenin, luteolin, vitexin dan element yang terkait dengan pembentukan
isovitexin terdapat pada sereal, sayuran, radikal bebas; (2)Mendeteksi ROS dan
buah dan produk olahannya dengan (3)Meningkatkan regulasi atau proteksi
kandungan yang bervariasi serta sebagian pertahanan antioksidan.(23),(24)
besar memiliki sifat sebagai antioksidan. b. Aktifitas Hepatoprotektif
Hal ini telah memperkuat dugaan bahwa Beberapa flavonoid seperti
flavonoid memiliki efek biologis tertentu catechin, apigenin, quarcetin, naringenin,
rutin dan venoruton telah dilaporkan

36
Collaborative Medical Journal (CMJ) Vol 1 No 2 Mei 2018

memiliki aktifitas hepatoprotektif.(25) inflamasi secara nyata.(34) Beberapa


Silymarin adalah flavonoid yang memiliki flavonoid seperti hesperidin, apigenin,
tiga komponen struktural silibinin, luteolin, dan quercetin dilaporkan memiliki
silidianin, dan silikristin yang diekstrak efek anti inlamasi dan analgesik. Flavonoid
dari biji dan buah milk thistle Silybum dapat memberikan efek spesifik pada
marianum (compositae). Silymarin telah fungsi sistem enzim yang penting yang
dilaporkan dapat menstimulasi aktifitas terkait generasi proses inflamasi,
enzimatik RNA polymerase 1 DNA- khususnya tirosin dan serin – threonin
dependent dan berikutnya biosintesis RNA protein kinase.(35),(36) Inhibisi kinase
dan Protein, menghasilkan biosintesis berkaitan pengikatan kompetitif flavonoid
DNA dan proliferasi sel yang mengarah dengan tempat katalitik ATP pada enzim.
pada regenerasi liver hanya pada liver yang Enzim –enzim ini berkaitan dengan
rusak.(26) transduksi signal dan proses aktivasi sel
c. Aktifitas Antibakterial yang melibatkan sel-sel pada sistem
Ekstrak tanaman kaya flavonoid imun.(37)
dari berbagai spesies dilaporkan memiliki
kemampuan anti bakteri. Beberapa e. Aktifitas Anti Kanker
flavonoid termasuk apigenin, galangin, Faktor pengaturan makanan
flavon, dan flavonol glikosida, isoflavon, memegang peranan penting dalam
flavonones, dan chalcones telah terbukti pencegahan kanker. Buah dan sayuran
memiliki aktifitas anti bakteri yang yang mengandung flavonoid telah
poten.(30) dilaporkan sebagai agen
Cara flavonoid bekerja sebagai kemopreventif.(27) Mengkonsumsi
antimikroba boleh jadi berhubungan bawang dan atau apel yang merupakan
dengan kemampuannya untuk sumber utama flavonol quercetin dapat
menginaktivasi adhesin, enzim, cell menurunkan angka kejadian kanker
envelope transpor protein dan lainnya dari prostat, paru, lambung, dan payudara.(38)
mikroba. Flavonoid yang lipofilik dapat Mekanisme molekuler utama kerja
juga mengganggu membran flavonoid sebagai anti kanker:
mikroba.(31),(32) 1. Down regulation protein
mutan p53
d. Aktifitas Anti Inflamasi 2. Cell cycle arrest
Inflamasi adalah proses biologi 3. Inhibisi Tyrosine kinase
normal, merupakan respon terhadap 4. Inhibisi heat stroke protein
kerusakan jaringan, infeksi akibat mikroba 5. Kapasitas ikatan estrogen
patogen, dan iritasi akibat zat kimia. reseptor
Inflamasi dimulai dari migrasi sel imun 6. Inhibisi dari Ras protein(39)
dari pembuluh darah dan melepaskan f. Aktifitas Anti Viral
mediator-mediator ke tempat kerusakan. Senyawa alam sangat penting
Proses ini diikuti oleh pengerahan sel-sel sebagai sumber penemuan dan
inflamasi, pelepasan ROS, RNS dan pengembangan obat-obat anti viral baru
sitokin proinflamatori untuk mengeliminasi karena kemampuannya dan harapan efek
patogen asing, dan memperbaiki kerusakan samping yang rendah. Secara alami
jaringan. Secara umum, inflamasi normal kemampuan anti viral dari flavonoid telah
berlangsung cepat dan self-limiting, tapi diketahui semenjak tahun 1940 an dan
keadaan yang meluas dan inflamasi yang telah banyak laporan tentang aktifitas anti
memanjang menyebabkan berbagai viral dari berbagai flavonoid yang ada.(30)
kelainan yang kronis.(33) Inhibisi viral polimerase dan
Beberapa flavonoid dapat pengikatan protein inti virus atau kapsid
mempengaruhi sistem imun dan sel-sel

37
Collaborative Medical Journal (CMJ) Vol 1 No 2 Mei 2018

virus diduga sebagai mekanisme kerja mengatur tekanan darah telah diteliti sejak
antiviral dari flavonoid.(40) beberapa dekade yang lalu dan hampir
semua telah terbukti efektif dalam
g. Aktifitas Anti Hipertensi menekan kerja ACE.(2)
Beberapa penelitian terakhir telah a.Antosianin
terfokus pada efek kardiovaskuler protektif Antosianin adalah pigmen pada
dari quercetin. Khususnya, efek anti tumbuhan yang larut air dan memberikan
hipertensi dari senyawa flovanol telah warna merah, biru dan ungu pada buah-
diteliti secara luas. Senyawa ini buahan dan sayur-sayuran. Pada tumbuhan
menghasilkan kemampuan untuk muncul dalam bentuk antosianidin (bentuk
mengurangi stres oksidatif, menghambat aglycone) dan kemudian terkonjugasi
aktifitas angiotensin converting enzim, dengan gula membentuk antosianin. Studi
meningkatkan relaksasi endotel pembuluh in vitro antosianin telah menunjukkan efek
darah, mengatur signaling sel dan ekspresi ACE inhibisi. Delpinidin-3-O-
gen.(41) sambubiosida dan sianidin-O-
sambubiosida diisolasi dari ekstrak bunga
Flavonoid sebagai Penghambat raya (Hibiscus sabdariffa) memiliki efek
Angiotensin Converting Enzim Inhibitor inhibisi ACE tergantung dosis. Nilai IC50
Metabolit sekunder yang dihasilkan dari antosianin didapatkan dalam range
oleh tumbuhan adalah kelompok senyawa 100-150 µM.(43) Hampir menyerupai,
alam yang teridentifikasi sebagai ACE sianidin-0-β-glikosida diisolasi dari
inhibitor yang potensial. Beberapa spesies mawar (Rosa damascene)
senyawa terpenoid dan polifenolik menghambat ACE pada in vitro. Tetapi
termasuk flavonoid, hydrolysable tannins, flavonol lain yang di ekstrak dari mawar
xanthones, procyanidin, derivat tidak efektif sebagai ACE inhibitor ketika
caffeolyquinic acid ternyata merupakan dibandingkan dengan sianidin-0-β-
ACE inhibitor alami yang efektif. Hampir glikosida.(44) Ekstrak bilberry (Vaccinium
semua penelitian menunjukkan bahwa myrtillus) yang kaya dengan antosianin
ekstrak tanaman yang kaya akan seperti sianidin, delphinidin, dan malvidin
phytocemical efektif sebagai ACE telah diteliti efeknya terhadap ACE pada
inhibitor. Tetapi sedikit yang model kultur sel endotel vena umbilikal
mengidentifikasi gugus spesifik yang manusia (Human Umbilical Vein
menghambat ACE.(3) Endothelial Cells, HUVEC) dan aktifitas
Ada beberapa metode yang dapat ACE menurun secara bermakna setelah
digunakan untuk mendeteksi ACE inhibisi. inkubasi sel dengan ekstrak bilberry.(45)
Diantaranya adalah spektrofotometri, Pengaturan makanan dengan makanan
fluorometri, high-performance liquid kaya antosianin (sianidin-3-glukosida,
chromatographic (HPLC), radiochemical sianidin-asil-glukosida dan peonidin-asil-
dan metode elektroforesis. Dua substrat glukosida) jagung ungu, ubi ungu, dan
yang biasa dipakai untuk analisis kerja lobak merah pada tikus hipertensi spontan
ACE inhibitor dengan spektrofotometri (Spontaneously Hipertensive Rat SHR)
dan HPLC adalah hippuryl-L-histydyl-L- telah menurunkan sistolik dan tekanan
leucine (HHL) dan N-(3-[2-furyl]acryloyl- darah rata-rata. Mekanisme dari turunnya
phenyllala glycy L glycine (FAPGG). tekanan darah dengan antosianin
HHL dapat digunakan dengan metode dilaporkan berhubungan dengan aktifitas
mendeteksi fluoresen dari ACE inhibisi antioksidannya, pemeliharan endotel
yang terdapat bersama dengan zat dengan nitrat oksida dan pencegahan
fluoresen seperti o-pthaldehyde.(3) serum lipid okdidasi tapi efek inhibisi ACE
Kemampuan untuk menggunakan tidak ditemukan.(46)
flavonoid sebagai ACE inhibitor dalam

38
Collaborative Medical Journal (CMJ) Vol 1 No 2 Mei 2018

Hasil pengamatan kerja ACE selama 28 hr terbukti efektif dalam


inhibisi pada antosianin in vitro dapat menurunkan tekanan darah pada pasien
dapat dapat dijelaskan dengan kemampuan hipertensi pada penelitian crossover,
pengikatan metal dari flavonoid dengan menggunakan kontrol plasebo, tersamar
gugus hidroksil pada posisi 3, 5, 7 dan 3’, ganda secara random.(3)
4’. (2) Pada penelitian lain, penanganan
b.Flavonols menggunakan captopril dan quercetin
Flavonol merupakan kelompok diberikan pada tikus wistar jantan secara
flavonoid yang tersebar merata pada terpisah, yang telah dibuat hipertensi
hampir semua makanan. Quercetin, dengan menggunakan angiotensin I dan
kaempferol, dan myricetin merupakan tiga bradikinin injeksi. Bradikinin adalah
kelompok flavonol yang sering muncul peptida aktif secara fisiologik yang
pada makanan kita. Kemampuan ACE menyebabkan pembuluh darah melebar.
inhibitor dari flovanol telah banyak Keduanya menyebabkan respon hipotensi
dilaporkan. Ketika dilakukan fraksinasi yang bermakna dan quercetin seimbang
bioassay-guide dari ekstrak stonecrop dengan captopril saat diberikan oral
(Sedum sarmentosum), ditemukan lima maupun intravena.(3)
flovanol murni yang memiliki kemampuan Dari tinjauan literatur, flavonol
ACE inhibitor.(47) Stembark ekstrak dari menunjukan potensi ACE inhibisi baik in
cluster fig (Ficus racemosa) yang kaya vitro maupun in vivo. Tetapi karena
akan kaempferol telah menunjukan ACE flavonol diketahui menghasilkan sulfat,
inhibisi tergantung dosis pada in vitro.(48) glukoronid, dan metabolit termetilasi pada
Berdasarkan percobaan ex vivo yang in vivo, ACE inhibisi oleh quercetin oleh
dilakukan menggunakan jaringan aorta dari metabolit quercetin in vitro memerlukan
tikus jantan Wistar-Kyoto, ditemukan penelitian lebih jauh.(3)
kaempferol sebagai ACE inhibitor yang c.Isoflavon
efektif tapi tidak dengan resveratrol(49), Isoflavon merupakan flavonoid yang
polifenol yang banyak terdapat pada unik karena memiliki strktur yang mirip
anggur merah. Adanya gugus karbonil hormon estrogen mamalia. Isoflavon
pada cicin pyran di kaempferol dan tidak sangat mudah berikatan dengan reseptor
ada di resveratrol mungkin menjadi estrogen dan sering disebut dengan
penyebab perbedaan pada efek ACE fitoestrogen.(52) Genistein, daidzein, dan
inhibisinya. Tetapi, ketika ekstrak glicetin adalah isoflavon yang sering
strawberry yang kaya dengan flavonoid terdapt pada tumbuhan.(53)Diantara
diuji untuk efek ACE inhibisinya secara in mereka, genistein adalah isoflavon utama
vitro, tidak ditemukan efek ACE yang sudah diteliti secara luas untuk
inhibisi.(50) Ekstrak aqua Gingko biloba, efeknya terhadap kesehatan. Isoflavon
yang memiliki quercetin sebagai turunan utama pada kedelai adalah genistein.(54)
utama flavonoid, memiliki efek ACE Genistein telah dilaporkan dapat
inhibisi yang lebih tinggi dibanding yang menurunkan tekanan darah pada hewan
menggunakan ekstrak etanol.(51) coba.(55) Pada beberapa penelitian in vivo
Perbedaan variasi efek ACE inhibisi pada telah membuktikan bahwa genistein dapat
ekstrak tanaman bisa jadi karena perbedaan menurunkan produksi gen yang
tipe flavonoid dan konsentrasinya dan mengekspresikan ACE melalui
perbedaan genetik dan materi pada penghambatan jalur signaling sel.(56)
tanaman dan metode persiapan ekstraksi d.Flavon
sangat berpengaruh.(3) Hanya sedikit informasi tentang
Flavonol bertindak sebagai kemampuan ACE inhibisi dari flavon
antioksidan utama pada sistem biologi. dibanding dengan tipe flavonoid yang lain.
Pemberian suplemen quercetin 730 mg/hr Tapi, ekstrak dari roxb (Ailanthus excelsa),

39
Collaborative Medical Journal (CMJ) Vol 1 No 2 Mei 2018

cedar jepang (Cryptomeria japonica), (H. manfaat farmakologi dari chalcone.


sabdariffa) dan Senecio species Chalcone dan turunan pirazolnya dapat
(compositae) yang mengandung flavon menghambat ACE tergantung konsentrasi
telah menunjukan kemampuan ACE pada in vitro.(60) Butein, adalah chalcone
inhibisi.(57),(58) yang disuplementasi melalui injeksi
e.Flavonoid lainnya intravena terbukti dapat mengurangi
Chalcone adalah molekul prekursor tekanan darah arteri pada tikus normotensi
dari jalur biosintetik dari yang telah dianestesi.(61) Pengaruh dari
flavonoid.(59)Chalcone terdiri dari dua ACE, terlihat menurun sesuai dosis; tapi
cincin fenil yang dihubungkan oleh tiga kadar butein terlihat lebih besar dibanding
karbon rantai terbuka. Banyak bukti flavonoid lainnya.(terlihat pada tabel 6)

Penelitian Flavonoid dengan Menggunakan Model Molekuler (Molecular Modelling


Studies)

Gambar 8. Molecular Modelling studies(2)

Diagram struktural yang membandingkan diosmetin


menilai secara kuantitatif pengaruh dengan luteolin)
dari penambahan atau pengurangan  ~ 4-karbonil group
pada struktur elemen yang berbeda (absence: -74% dengan
dari inti flavonoid pada aktifitas membandingkan
ACE inhibisi dari luteolin pada 100 epicatechin dengan luteolin)
µM. Berdasarkan data yang  3’ –hidroksilasi (absence:-
didapat, hal –hal yang paling 57% dengan
berpengaruh adalah:(2) membandingkan apigenin
 Ikatan ganda C2=C3 dengan luteolin)
(absence: -91% dengan  3-hidroksilasi (presence:-
membandingkan naringenin 44% dengan
dengan apigenin) membandingkan quercetin
 4’-O-metoksilasi (presence: dengan luteolin)
-78% dengan  3-O-glikosilasi (presence:-
36% dengan

40
Collaborative Medical Journal (CMJ) Vol 1 No 2 Mei 2018

membandingkan rutin Referensi


dengan luteolin).
1. M.Yogiantoro. Hipertensi Esensial.
In: Aru WS, Bambang S IA, editor.
Penutup Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
Kemampuan untuk menggunakan 5th ed. Jakarta: Pusat Penerbitan
flavonoid sebagai ACE inhibitor dalam Ilmu Penyakit Dalam; 2010. p.
mengatur tekanan darah telah diteliti sejak 1079.
beberapa dekade yang lalu dan hampir
semua telah terbukti efektif dalam 2. Ligia Guerrero, Julia´n Castillo, Mar
menekan kerja ACE. Quinones, Santiago Garcia-Vallve,
Pada kelompok flavonoid antosianin Lluis Arola GP et al. Inhibition of
telah menunjukkan efek ACE inhibisi pada Angiotensin-Converting Enzyme
in vitro, sedangkan pada in vivo, Activity by Flavonoids: Structure-
mekanisme dari turunnya tekanan darah Activity Relationship Studies.
dengan antosianin dilaporkan www.plosone.org. 2012;7(11):1–10.
berhubungan dengan aktifitas
3. B.W. Nileeka Balasuriya HPVR.
antioksidannya, pemeliharan endotel
Plant flavonoids as angiotensin
dengan nitrat oksida dan pencegahan
converting enzyme inhibitors in
serum lipid okdidasi tapi efek inhibisi ACE
regulation of hypertension. Funct
tidak ditemukan.
Foods Heal Dis. 2011;1(5):172–88.
Hasil pengamatan kerja ACE inhibisi
pada antosianin in vitro dapat dapat dapat 4. Benowitz N. Obat-obat
dijelaskan dengan kemampuan pengikatan Kardiovaskular-Ginjal. In: Katzung
metal dari flavonoid dengan gugus B, editor. Farmakologi Dasar &
hidroksil pada posisi 3, 5, 7 dan 3’, 4’. Klinik. 10th ed. Jakarta: EGC; 2010.
Perbedaan variasi efek ACE inhibisi p. 161–5.
pada ekstrak tanaman bisa jadi karena
perbedaan tipe flavonoid dan 5. Jackson E. Renin dan Angiotensin.
konsentrasinya dan perbedaan genetik dan In: Gilman A, editor. Dasar
materi pada tanaman dan metode persiapan Farmakologi Terapi. 10th ed.
ekstraksi sangat berpengaruh. Jakarta: EGC; 2007. p. 785–816.
Dari tinjauan literatur, pada kelompok
flavonoid flavonol menunjukan potensi 6. Oates J, Brown N. Senyawa-
ACE inhibisi baik in vitro maupun in vivo. senyawa Antihipertensi dan Terapi
Tetapi karena flavonol diketahui Obat Hipertensi. In: Gilman A,
menghasilkan sulfat, glukoronid, dan editor. Dasar Farmakologi Terapi.
metabolit termetilasi pada in vivo, ACE 10th ed. Jakarta; 2007. p. 845–74.
inhibisi oleh quercetin oleh metabolit 7. Middleton E. Effect of plant
quercetin in vitro memerlukan penelitian flavonoids on immune and
lebih jauh. inflammatory cell function. Adv
Pada penelitian Flavonoid dengan Exp Med Biol. 1998;439:175–82.
Menggunakan Model Molekuler hal –hal
yang paling berpengaruh dari inti flavonoid 10. Kumar S, Pandey AK. Chemistry
pada aktifitas ACE inhibisi adalah; ikatan and Biological Activities of
ganda C2=C3, 4’-O-metoksilasi, 3’ – Flavonoids : An Overview. Sci
hidroksilasi, 3-O-glikosilasi. World J. 2013;2013:1–16.
16. Oktora Ruma L. Pemanfaatan obat
tradisional dengan pertimbangan
manfaat dan keamanannya. Majalah

41
Collaborative Medical Journal (CMJ) Vol 1 No 2 Mei 2018

Ilmu Kefarmasian.2006; 3(1): 01- Clinical and Biological Research.


07. Maj Ilmu Kefarmasian. New York: Alan R. Liss; 1986. p.
2006;3(1):1–7. 319–31.
17. Redha A. Flavonoid: Struktur, Sifat 27. Mishra A, Sharma AK, Kumar S,
Antioksidatif Dan Peranannya Saxena AK, Pandey A. Bauhinia
Dalam Sistem Biologis. J Belian. variegata leaf extracts exhibit
2010;9:196–202. considerable antibacterial,
antioxidant and anticancer activities.
18. Havsteen B. The biochemistry and Biomed Res Int. 2013;2013.
medical significance of the
flavonoids. Pharmacol Ther. 30. Cushnie TP., Lamb AJ.
2002;96(2–3):67–2002. Antimicrobial activity of flavonoids.
Int J Antimicrob Agents.
20. Kelly EH, Anthony RT, Dennis JB. 2005;26(5):343–56.
Flavonoid antioxidants: chemistry,
metabolism and structure-activity 31. Cowan MM. Plant products as
relationships. J Nutr Biochem. antimicrobial agents. Clin Microbiol
2002;13(10):572–84. Rev. 1999;12(4):564–82.
21. Pandey AK, Mishra AK, Mishra A. 32. Mishra AK, Mishra A, Kehri HK,
Antifungal and antioxidative Sharma B, Pandey K. Inhibitory
potential of oil and extracts derived activity of Indian spice plant
from leaves of Indian spice plant Cinnamomum zeylanicum extracts
Cinnamomum tamala. Cell Mol against Alternaria solani and
Biol. 2012;58:142–7. Curvularia lunata, the pathogenic
dematiaceous moulds. Ann Clin
22. Cao G, Sofic E, Prior RL. Microbiol Antimicrob. 2009;8.
Antioxidant and prooxidant
behavior of flavonoids: structure- 33. Pan MH, Lai CS, Ho CT. Anti-
activity relationships. Free Radic inflammatory activity of natural
Biol Med. 1997;22(5):749–60. dietary flavonoids. Food Funct.
2010;1(1):15–31.
23. Halliwell B, Gutteridge JMC. Free
Radicals in Biology and Medicine. 34. Middleton E, Kandaswami C.
oxford: Oxford University Press; Effects of flavonoids on immune
1998. and inflammatory cell functions.
Biochem Pharmacol.
24. Mishra A, Kumar S, Pandey AK. 1992;43(6):1167–79.
Scientific validation of the
medicinal efficacy of Tinospora 35. Nishizuka Y. The molecular
cordifolia. Sci World J. 2013;2013. heterogeneity of protein kinase C
and its implications for cellular
25. Tapas AR, Sakarkar DM, Kakde regulation. Nature.
RB. “Flavonoids as nutraceuticals: a 1988;334(6184):661–5.
review. Trop J Pharm Res.
2008;7:1089–99. 36. Hunter T. Protein kinases and
phosphatases: the yin and yang of
26. Sonnenbichler J, Zetl I. Biochemical protein phosphorylation and
effects of the flavonolignan silibinin signaling. Cell. 1995;80(2):225–36.
on RNA, protein and DNA synthesis
in rat livers. In: Cody V, Middleton
E, Karborne JB, editors. Progress in

42
Collaborative Medical Journal (CMJ) Vol 1 No 2 Mei 2018

37. Tunon MJ, Garcia-Mediavilla M V., 44. Kwon E, Lee D, Lee H, Kim D,
Sanchez-Campos S, Gonzalez- Baek N, YE K, et al. Flavonoids
Gallego J. Potential of flavonoids as from the buds of Rosa damascena
antiinflammatory agents: inhibit the activity of 3-hydroxy-3-
modulation of pro-inflammatory methylglutaryl-coenzyme a
gene expression and signal reductase and angiotensin I-
transduction pathways. Curr Drug converting enzyme. J Agric Food
Metab. 2009;10(3):256–71. Chem. 2010;58(2):882–6.
38. Koen B, Ruth V, Guido V, 45. Persson I, Persson K, Andersson R.
Johannes, S. and V. Induction of Effect of Vaccinium myrtillus and
cancer cell apoptosis by flavonoids its polyphenols on angiotensin-
is associated with their ability to converting enzyme activity in
inhibit fatty acid synthase activity. J human endothelial cells. J Agric
Biol Chem. 2005;280(7):5636–45. Food Chem. 2009;57(11):4626–9.
39. Davis WL, Matthew SB. 46. Shindo M, Kasai T, Abe A, Konido
Antioxidants and cancer III: Y. Effects of dietary administration
quercetin. Altern Med Rev. of plant-derived anthocyanin-rich
2000;5(3):196–208. colours to spontaneously
hypertensive rats. J Nutr Sci
40. Zandi K, Teoh BT, Sam SS, Wong Vitaminol. 2007;53(1):90–3.
PF, Mustafa MR, Abubakar S.
Antiviral activity of four types of 47. Oh H, Kang D, Kwon J, Kwon T,
bioflavonoid against dengue virus Lee S, Lee D, et al. Isolation of
type-2,. Virol J. 2011;8(560). angiotensin converting enzyme
(ACE) inhibitory flavonoids from
41. Grande F, Parisi OI, Mordocco RA, Sedum sarmentosum. Biol Pharm
Rocca C, Puoci F, Scrivano L, et al. Bull. 2004;27:2035–7.
Quercetin derivatives as novel
antihypertensive agents : Synthesis 48. Ahmed F, Siddesha J, Urooj A,
and physiological characterization. Vishwanath B. Radical scavenging
Eur J Pharm Sci. 2016;82:161–70. and angiotensin converting enzyme
inhibitory activities of standardized
42. Fraga CG, Galleano M, Verstraeten extracts of Ficus racemosa stem
S V, Oteiza PI. Basic biochemical bark. Phytother Res.
mechanisms behind the health 2010;24(11):1839–43.
benefits of polyphenols. Mol
Aspects Med [Internet]. 49. Olszanecki R, Bujak-Gizycka B,
2010;31(6):435–45. Available from: Madej J, Suski M, Wolkow P,
http://dx.doi.org/10.1016/j.mam.201 Jawién J, et al. Kaempferol, but not
0.09.006 resveratrol inhibits angiotensin
converting enzyme. J Physiol
43. Ojeda D, E J-F, A Z, A H-A, J T, L. Phamacol 2008. 2008;59(2):387–92.
A. Inhibition of angiotensin
converting enzyme (ACE) activity 50. Pinto M-S, Kwon Y, Apostolidis E,
by the anthocyanins delphinidin- Lajolo F, Genovese M, Shetty K.
and cyanidin-3-O-sambubiosides Functionality of bioactive
from Hibiscus sabdariffa. J compounds in Brazilian strawberry
Ethnopharmacol. 2010;127(1):7–10. (Fragaria x ananassa Duch.)
cultivars: evaluation of
hyperglycemia and hypertension

43
Collaborative Medical Journal (CMJ) Vol 1 No 2 Mei 2018

potential using in vitro models. J 56. XU Y, Yang C, Li S. Effects of


Agric Food Chem. genistein on angiotensin-converting
2008;56(12):4386–92. enzyme in rats. Life Sci.
2006;79(9):823–37.
51. Pinto MD-S, Kwon YI, Apostolidis
E, Lajolo FM, Genovese MI SK. 57. Loizzo MR, Said A, Tundis R,
Potential of Ginkgo biloba L. leaves Rashed K, Statti GA, Hufner A MF.
in the management of Inhibition of angiotensin converting
hyperglycemia and hypertension enzyme (ACE) by flavonoids
using in vitro models. Bioresour isolated from Ailanthus excels
Technol. 2009;100(24):6599–609. (Roxb) (Simaroubaceae). Phytother
Res. 2007;21:32–6.
52. Jackson C, Rupasinghe H. Food
sources and composition of 58. Loizzo MR, Tundis R, Conforti F,
phytoestrogens. In: Messina M, Statti GA MF. Inhibition of
editor. Phytoestrogens and Health. angiotensin converting enzyme
Champaign, IL: AOCS Press; 2002. activity by Senecio Species. Pharm
p. 93–123. Biol. 2009;47(6):516–20.
53. D’Archivio M, Filesi C, Benedetto 59. Rupasinghe H. The role of
RD, Gargiulo R, Giovannini C MR. polyphenols in quality, postharvest
Polyphenols, dietary sources and handling and processing of fruits.
bioavailability. Ann 1st Super In: Paliyath G, Lurie S MDHA,
Sanita. 2007;43(4):348–61. editor. Postharvest Biology and
Technology of Fruits, Vegetables,
54. Wu J, Muir A. Isoflavone content and Flowers. Wiley-Blackwell
and its potential contribution to the Publishers; 2008. p. 260–81.
antihypertensive activity in soybean
angiotensin I converting enzyme 60. Bonsei M, Loizzo MR, Statti GA,
inhibitory peptides. J Agric Food Michel S TF. The synthesis and
Chem. 2008;56(21):9899–904. angiotensin converting enzyme
(ACE) inhibitory activity of
55. Cho T, Peng N, Clark J, L N, S R, J chalcones and their pyrazole
P, et al. Genistein attenuates the derivatives. Bioorg Med Chem Lett.
hypertensive effects of dietary NaCl 2010;20(6):1990–3.
in hypertensive male rats.
Endocrinology. 2007;148(11):5396–
402.

44

Anda mungkin juga menyukai