Anda di halaman 1dari 2

PERILAKU ORGANISASI

Menurut Stephen P. Robbins-Timothy A.Judge (2011:10), Perilaku organisasi


(organizational behavior) adalah bidang studi yang menyelidiki pengaruh yang dimiliki oleh
individu, kelompok dan struktur terhadap perilaku dalam organisasi, yang bertujuan
menerapkan ilmu pengetahuan guna meningkatkan keefektifan suatu organisasi. Perilaku
organisasi merupakan bidang studi yang nyata untuk dipelajari dengan berbagai macam
bentuk pengetahuan. Sedangkan menurut I Made Bagus dan Fachrudin, perilaku organisasi
hakikatnya adalah hasil-hasil interaksi antara individu-individu dalam organisasinya.
Sehingga untuk memahami perilaku dahulu sebaiknya diketahui terlebih dahulu individu-
individu sebagai pendukung organisasi tersebut.
Dilihat dari kedua definisi di atas, maka dapat kita artikan bahwa perilaku organisasi
merupakan suatu studi dan bentuk implementasi yang dilakukan oleh individu sehingga
menimbulkan pengaruh serta interaksi dalam suatu wadah organisasi. Perilaku manusia
adalah sebagai suatu fungsi dari interaksi antara person atau individu dengan lingkungannya.
Perilaku manusia berbeda satu sama lain, dan perilakunya adalah ditentukan oleh masing-
masing lingkungannya yang memang berbeda. Organisasi merupakan wadah yang
memungkinkan masyarakat dapat meraih hasil yang sebelumnya tidak dapat dicapai oleh
individu secara sendiri-sendiri.
Perilaku organisasi akan selalu berhubungan dengan pekerjaan dan situasi lingkungan
maka akan banyak perilaku yang saling berkaitan pula seperti tugas, kerja, kehadiran,
perpindahan pekerjaan, produktivitas, penampilan manusia dan manajemen. Perilaku
organisasi mengajarkan tiga faktor penentu perilaku dalam organisasi yaitu individu,
kelompok dan struktur. Selain itu, perilaku organisasi menerapkan ilmu pengetahuan yang
diperoleh tentang individu, kelompok dan pengaruh dari struktur terhadap perilaku untuk
membuat organisasi bekerja lebih efektif. Perilaku organisasi mencakup beberapa topik inti
dari motivasi, perilaku dan kekuatan pemimpin, komunikasi antarpersonal, struktur dan
proses kelompok, pembelajaran, persepsi dan pengembangan sikap, proses perubahan,
konflik, rancangan kerja dan stres kerja.
Semua perilaku individu pada dasarnya dibentuk oleh kepribadian dan
pengalamannya. Kelima variabel tingkat individual tersebut adalah karakteristik biografis,
kemampuan, kepribadian, determinan kepribadian dan pembelajaran. Faktor-faktor yang
menyebabkan suatu kelompok lebih sukses daripada kelompok lain adalah karena
kemampuan anggota kelompok, ukuran kelompok, tingkat konflik dan tekanan internal pada
anggota untuk menyesuaikan diri pada norma kelompok. Adapun dasarnya yakni, kondisi
eksternal kelompok, sumber daya anggota, sumber kelompok, proses kelompok, tugas-tugas
kelompok, kinerja dan kepuasan serta teori psikologi. Adapun bentuk-bentuk kelompok yang
ada yaitu kelompok primer, kelompok formal dan informal, kelompok terbuka dan tertutup
serta kelompom referensi.
Menurut Robbins (2011:6), “Pengertian strategi dalam konteks organisasi adalah
penetapan berbagai tujuan dan sasaran jangka panjang yang bersifat mendasar bagi sebuah
organisasi, yang dilanjutkan dengan penetapan rencana aktivitas dan pengalokasian sumber
daya yang diperlukan guna mencapai berbagai sasaran tersebut. Ada empat dimensi pokok
yang terkandung dalam strategi, yaitu inovasi, diferensiasi pasar, jagkauan dan pengendalian
biaya.
Terdapat 3 jenis-jenis tingkatan strategi yaitu strategi korporat, strategi level bisnis
dan strategi level fungsional. Dalam pengelolaan organisasi dilakukan dengan penyusuanan
serangkaian strategi berdasarkan keempat perspektif, yakni strategi finansial, pelanggan,
proses internal serta learning and growth. Jika keempat perspektif tersebut dijalankan secara
seimbang maka organisasi dapat mengejar berbagai sasaran jangka pendek tanpa
mengabaikan tujuan jangka panjang. Strategi organisasi dapat berjalan dengan baik juga salah
satu tugas penting bagi seorang manajer puncak, karena tugas umum dari seorang manajer
puncak adalah mampu memanfaatkan tingkat efektivitas dan efisiensi dalam waktu tertentu.
Tujuan strategi organisasi adalah keadaan yang ingin dicapai oleh seseorang
sekelompok orang atau suatu organisasi yang merupakan titik akhir dari usaha jangka
panjang orang, kelompok orang atau organisasi yang bersangkutan. Sasaran strategi
organisasi adalah hal-hal yang ingin dicapai dalam jangka pendek.
Dasar-dasar daya tarik antar orang untuk membentuk sebuah organisasi yaitu,
kesempatan untuk berinteraksi, status, kesamaan latar belakang, kesamaan sikap, pemuasan
kebutuhan, tujuan kelompok dan alasan ekonomis. Asumsi dasar tentang sifat manusia
menurut ilmu perilaku organisasi modern adalah manusia mempunyai keunikan dalam
perilaku hal yang terarah dan dalam banyak hal menunjukkan sebagai sasaran yang tidak
teratur.
Dengan demikian, perilaku organisasi menyediakan banyak tantangan sekaligus
peluang bagi para manajer, bagaimana meningkatkan keahlian manajer dalam menangkap
peluang dan dari perilaku organisai yang menghargai perbedaan namun memberi kontribusi
bagi manjaer. Sejumlah disiplin yang dapat memberi kontribusi pada peningkatan kapasitas
manajer seperti antropologi, psikologi dan sosiologi.

Anda mungkin juga menyukai