Anda di halaman 1dari 9

SMKN 1 TEMBARAK

JOOB SHEET: PEREKAYASAAN SISTEM AUDIO


Kelas XI Revisi 01
Semester 3 PENGUAT DAYA AUDIO Tanggal 01/10/16
Waktu 4 X 45 Nomor 4.1

Tuliskan Anggota Kelompokmu


disini :
1. ........................................
2. ........................................
3. ........................................
4. ........................................
A. Tujuan Percobaan :
1. Setelah melakukan percobaan tegangan DC penguat awal penguat suara
peserta didik dapat menghitung dan menguji tegangan DC penguat awal
dengan benar.
2. Setelah melakukan percobaan arus DC penguat awal penguat suara peserta
didik dapat menghitung dan menguji arus DC penguat awal dengan benar.

B. Teori Dasar :
Pada rangkaian audio seringkali sinyal audio yang diproses harus diperbesar
level dayanya sampai mencapai suatu besar tertentu untuk menggerakkan
loudspeaker yang berukuran besar dan berdaya besar sehingga telinga mampu
mendengarkan suara yang dihasilkan oleh loudspeaker dan bahkan membuat
pendengaran terganggu. Untuk Melakukan hal ini diperlukan rangkaian penguat
(amplifier) yang didalamnya terdapat komponen tertentu yang mampu melakukan
penguatan frekuensi audio. Seperti transistor bipolar, transistor efek medan (FET),
tabung katoda, bahkan menggunakan rangkaian terpadu (IC).

377
378

Audio Amplifier adalah sebuah alat yang berfungsi memperkuat sinyal audio
dari sumber-sumber sinyal yang masih kecil sehingga dapat menggetarkan membran
speaker dengan level tertentu sesuai kebutuhan.
1. Input Sinyal
Input sinyal dapat berasal dari beberapa sumber, antara lain dari CD/DVD
Player, Tape, Radio AM/FM, Microphone, MP3 Player, Ipod, dll. Masing-masing
sumber sinyal tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Bagian Input
sinyal harus mempu mengadaptasi sinyal sinyal tersebut sehingga sama pada saat
dimasukkan ke penguat awal/ penguat depan (pre-amp)
2. Penguat Awal/Penguat Depan (Pre-amp)
Penguat depan berfungsi sebagai penyangga dan penyesuai level dari masing-
masing sinyal input sebelum dimasukkan ke pengatur nada. Hal ini bertujuan agar
saat proses pengaturan nada tidak terjadi kesalahan karena pembebanan/loading.
Penguat depan harus mempunyai karakteristik penyangga/buffer dan berdesah
rendah.
3. Pengatur Nada (Tone Control)
Pengatur nada bertujuan menyamakan (equalize) suara yang dihasilkan pada
speaker agar sesuai dengan aslinya (Hi-Fi). Pengatur nada minimal mempunyai
pengaturan untuk nada rendah dan nada tinggi. Selain itu ada juga jenis pengatur nada
yang mempunyai banyak kanal pengaturan pada frekuensi tertentu yang biasa disebut
dengan Rangkaian Equalizer. Prinsip dasar pengaturan nada diperoleh dengan
mengatur nilai R/C resonator pada rangkaian filter.
4. Penguat Akhir (Power Amplifier)
Penguat Akhir adalah rangkaian penguat daya yang bertujuan memperkuat
sinyal dari pengatur nada agar bisa menggetarkan membran speaker. Penguat akhir
biasanya menggunakan konfigurasi penguat kelas B atau kelas AB. Syarat utama
sebuah penguat akhir adalah impedansi output yang rendah antara 4-16 ohm) dan
efisiensi yang tinggi.
379

Karena kerja dari penguat akhir sangat berat maka biasanya akan timbul panas
dan dibutuhkan sebuah plat pendingin untuk mencegah kerusakan komponen
transistor penguat akhir karena terlalu panas.
5. Speaker
Speaker berfungsi mengubah sinyal listrik menjadi sinyal suara. Semakin
besar daya sebuah speaker biasanya semakin besar pula bentuk fisiknya. Secara
umum speaker terbagi menjadi tiga, yaitu Woofer (bass), Squaker (middle), dan
tweeter (high). Impedansi speaker antara 4 ohm, 8 ohm dan 16 ohm.
Saat ini ada juga speaker yang disebut dengan subwoofer, yaitu speaker yang
mampu mereproduksi sinyal audio dengan frekuensi yang sangat rendah dibawah
woofer.
Rangkaian penguat audio yang baik yaitu rangkaian yang mampu memperkuat
sinyal pada range frekuensi audio yaitu frekuensi 20Hz sampai 20 KHz dan pada saat
melakukan penguatan tanpa terjadinya cacat dengan nois yang sekecil mungkin.
Pada rangkaian penguat pada suatu sistem audio, rangkaian terdiri dari
beberapa bagian antara lain rangkaian penguat awal yang dikenal dengan rangkaian
pre-amp, rangkaian filtter (tune control) dan rangkaian penguat akhir (power
amplifier) yang akan menggerakkan speaker yang akan menghasilkan suara sehingga
bisa didengarkan oleh telinga.

C. Keselamatan Kerja :

a. Baca dan pahamilah petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar!
b. Dalam menggunakan alat ukut, mulailah dengan batas ukur yang besar.
c. Jangan meletakan alat dan bahan di tepi meja.
d. Hati-hatilah dalam pemakaian alat. Gunakan alat sesuai fungsinya.
e. Jangan menghidupkan rangkaian sebelum rangkaian diperiksa secara cermat
380

f. Periksalah terlebih dahulu semua komponen aktif maupun pasif sebelum


digunakan!
g. Hati-hati dalam penggunaan alat-alat praktikum!
4. LANGKAH KERJA
1. Melengkapi peralatan, bahan pratikum yang akan digunakan, dan memeriksa
terlebih dahulu peralatan, komponen apakah dalam keadaan baik dan dalam
keadaan bekerja.
2. Merakit rangkaian penguat audio pada trainer (education trainer kit) dengan
skema rangkaian sperti pada gambar di bawah (rangkaian mono), kemudian
menghidupkan rangkaian sehingg mmenghasilkan suara pada speaker dengan
suara yang jelas dan tanpa cacat.
3. Melepaskan hubungan input rangkaian amplifier (input terbuka) dari
rangkaian lainnya sehigga output amplifier pada loudspeaker tidak
mengeluarkan suara.
4. Menghubungkan AFG praada bagian input rangkaian amplifier dan
menghubungkan chanel 1 osiloskop dan output pada chanel 2 pada
osiloskop(tanpa rangkaian input).
5. Mengatur input AFG pada posisi 1 kHz dengan amplitudo sebesar 100mVp-p,
hitunglah tegangan output yang dihasilkan.
6. Mengatur amplitudo sinyal input AFG pada posisi minimum dan melihat
sinyal output yang terbaca lalu mengatur amplitudo sinyal input(AFG)
sehingga menghasilkan signal output yang tidak cacat, hitung besaran
penguatan maksimum dari amplifier trainer kemudian hitung besar penguatan
dari rangkaian.
7. Gunakan sumber audio lain lalu pasang potensio meter 1000kΩ pada input
power yang diatur pada posisi minimum dan melakukan perubahan pada
pengaturan volume pada posisi minimum, tengah dan maksimum lalu
menggambarkan bentuk dari tiga keadaan tersebut.
381

D. Gambar Percobaan :

Gambar 4.2 Skema rangkaian penguat awal

E. Alat dan Bahan :

Tahanan Kondensator Transistor


R1 68kΩ C1 10 µF TR1 BC 549B
R2 220kΩ C2 100 µF TR2 BC 549B
R3 120kΩ C3 33pF
R4 VR 5kΩ C4 220 µF
R5 220kΩ C5 10 µF
R6 4,7 kΩ C6 220 µF
R7 4,7 kΩ C7 15000pF
R9 1kΩ C8 4700 pF
R10 330kΩ C9 100 µF
R11 15kΩ C10 10 µF
R12 15kΩ
382

F. Langkah Kerja :

1. Siapkan alat/bahan untuk penyelesaian proyek


2. Hitung tegangan sesuai tabel yang telah disiapkan
3. Rangkai penguat awal sesuai gambar rangkaian
4. Periksa kembali rangkaian untuk memastikan rangkaian benar
5. Berikan Catu Daya dengan tegangan DC 9 V
6. Lakukan pengukuran sesuai tabel yang telah disiapkan
7. Menyajikan hasil perhitungan dan pengukuran dalam Lembar Kerja Proyek
8. Diskusikan dan simpulkan hasil pengukuran
9. Sajikan hasil diskusi dalam diskusi kelas
383

G. Hasil Percobaan :

HASIL
No. TITIK PERHITUNGAN PENGUKURAN
UKUR
1 UE3 ……………………………………………
……………………………………………
……………………………………………
……………………………………………
…………
…………………………………………....
2 UB3 …………………………………………
...
…………………………………………
…………………………………………
…………………………………………
…………………………………………
………………………...
3 U15 …………………………………………
…………………………………………
…………………………………………
…………………………………………
…………………………………………
………………………..............................
........................................
4 UE2 …………………………………………
…………………………………………
…………………………………………
…………………………………………
……………………
…………………………………………
……
384

HASIL
No. TITIK PERHITUNGAN PENGUKURAN
UKUR
5 UC2 …………………………………………
…………………………………………
…………………………………………
…………………………………………
…………………………………………
………...………………
6 UB2 …………………………………………
…………………………………………
…………………………………………
…………………………………………

7 UC1 …………………………………………
…………………………………………
…………
…………………………………………
…………………………………………
…………………………………………
……………………
…………………………………………

8 UE1 …………………………………………
…………………………………………
…………
…………………………………………
…………………………………………
…………………………………………
……………………
…………………………………………

9 UB1 …………………………………………
…………………………………………
…………
…………………………………………
…………………………………………
…………………………………………
……………………
…………………………………………
…………………………………………
…………………………………………
………………………
385

H. Analis Data
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
……………………………………………………

H. Kesimpulan

.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
...........................................................................................................

Anda mungkin juga menyukai