Anda di halaman 1dari 1

ABSTRAK

Asuhan Keperawatan Jiwa dengan Fokus Studi Ketakutan Berbicara di Depan


Publik melalui Terapi Self Instruction pada Remaja
di SMP Gunungjati Kembaran

Renanda Prihastina (2018)1), Herry Prasetyo, MN.2), Mukhadiono, SST, MH.2)


1) Mahasiswa Program Studi D III Keperawatan Purwokerto Poltekkes
Kemenkes Semarang
2) Dosen Jurusan Keperawatan Purwokerto Poltekkes Kemenskes semarang
Email: prihastinarena@gmail.com

Masa remaja awal merupakan masa gejolak yang diwarnai oleh masalah dan
perubahan suasana hati. Salah satu masalah yang sering terjadi adalah ketakutan
ketika berbicara di depan publik. ketakutan berbicara di depan publik merupakan
suatu perilaku yang dianggap sebagai ancaman yang dapat membahayakan
kehidupannya dalam mengungkapkan pikiran gagasan atau perasaan secara lisan.
Penyebab ketakutan berbicara di depan publik dipengaruhi oleh faktor internal dan
faktor eksternal. Tujuan penelitian ini untuk memberikan asuhan keperawatanpada
remaja yang mengalami masalah ketakutan berbicara di depan publik. Metode
penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian studi kasus dan pendekatan asuhan
keperawatan dengan mengambil 2 remaja kelas VII SMP sebagai sample. Hasil
penelitian menunjukan bahwa peningkatan koping, konseling dan terapi self
instruction dapat mengatasi masalah ketakutan berbicara di depan publik. Hal ini
ditunjukan adanya perubahan perilaku kedua subyek penelitian sebelum dan sesudah
dilakukan asuhan keperawatan. Simpulan penelitian ini adalah respon tentang
peningkatan koping, konseling dan terapi self instruction setiap subyek penelitian
hampir sama. Hal ini dibuktikan adanya perubahan perilaku masing-masing subyek
penelitian yaitu dapat menggunakan strategi koping yang efektif, dapat
mempertahankan konsentrasi, dan mampu mengontrol respon takut. Saran dalam
penelitian ini agar subyek penelitian dapat berlatih berbicara di depan publik melalui
terapi self instruction secara rutin baik mandiri atau di bantu guru BK di sekolah.

Kata kunci: Ketakutan berbicara di depan publik, terapi self instruction.

viii

Anda mungkin juga menyukai