Anda di halaman 1dari 31

TUGAS

ANALISIS STRUKTUR II
OLEH
NAMA : BUDI AGUNG
KELAS : C
NIM : D0116357

DOSEN PEMBIMBING : ISDIYANTO, ST.,MT


UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK SIPIL
MAJENE
2018
TUGAS

Akan dianalisa struktur bangunan ruko 2 lantai dengan detail seperti pada
gambar dibawah ini.

Dimana :
Panjang 1-2 = 7 m
Panjang 2-3 = 6 m
Panjang 3-4 = 5 m
Panjang 4-5 = 4 m
Panjang A-B = 7 m
Untuk menganalisis struktur seperti gambar di atas dapat dilakukan beberapa
langkah sebagai berikut :
1. Pembuatan Grid dan Pendefenisian Material
a) Buka Aplikasi SAP2000, dimana versi yang digunakan adalah
SAP2000 v12. Tampilannya seperti yang ada dibawah ini.
b) Setelah Aplikasi terbuka, klik CTRL-N, maka tampilannya seperti
dibawah ini. Kemudian Pilih Grid Only, dan jangan lupa mengatur
satuan unit menjadi Kgf, m, dan C.
Setelah proses di atas selesai maka tampilannya akan terlihat seperti
berikut:

Untuk mempercepat maka langsung saja klik Ok.


c) Setelah itu tampilannya akan terlihat seperti dibawah ini :

Jika diperhatikan ukuran di atas belum sesuai dengan ukuran yang


ditentukan, maka untuk mengaturnya, klik grid pada gambar,
tampilannya akan terlihat seperti dibawah ini.
Ukuran yang tidak sesuai adalah grid Y, maka nilainya diubah dari grid
0-5 dengan ukuran bertambah seperti gambar di atas. Setelah datanya
dirubah maka gridnya akan terlihat seperti gambar di bawah ini

d) Langkah berikutnya adalah pendefenisian material, dimana untuk


mendefenisikan klik Define – Materials, sehingga tampilannya seperti
gambar di bawah ini.
Setelah Define Materials telah terbuka kemudian pilih Add New
Material.
e) Pada langkah ini, ditentukan material dengan beton K225 da K250 serta
Baja Tulangan U40 dengan detail seperti gambar dibawah ini
- Beton K225 dengan Tipe Material Concrete, Berat Jenis 2400
kg/m3, Modulus Elastisitas 20000 MPa, dan Kuat Tekan 17.89 MPa
- Beton K250 dengan Tipe Material Concrete, Berat Jenis 2400
kg/m3, Modulus Elastisitas 20000 MPa, dan Kuat Tekan 20.11 MPa
- Baja Tulangan U40 dengan Tipe Material Rebar, Berat Jenis
default, Modulus Elastisitas 21 MPa, serta masing-masing nilai Fy
= 400 MPa, Fu = 420 MPa, Fye = 400 Mpa, dan Fue = 420 MPa.
Setelah semua material telah ditambahkan, hapus material dafeult
sehingga tampilannya akan seperti dibawah ini.

2. Propertis Penampang Potongan


a) Untuk mengatur propertis penampang potongan maka diklik Define –
Section Properties – Frame Section. Tampilannya akan terlihat seperti
gambar dibawah ini.
Setelah itu klik Add New Properties, sehingga akan terlihat gambar di
bawah ini

Kemudian atur Frame Section Property Type-nya menjadi Concrete,


kemudian pilih Rectangular. Pada proses ini frame section yang
digunakan ada yaitu balok ukuran 40x20 untuk balok 1 dan 40x25 untuk
balok 2, serta dibuat Tulangan U40. Seperti gambar-gambar di bawah
ini.
- Balok 40x20 dengan material yang digunkan beton K225, Panjang
0.4 m, Lebar 0.2 m

Kemudian atur Concrete Reinforcement seperti gambar dibawah


ini.
Sebelumnya tambahkan material berupa tulangan U40 untuk
menentukan Longitudinal Bars dan Confinrment Bars. Dengan
aturan seperti dibawah ini
- Balok 50x25 dengan material yang digunkan beton K225, Panjang
0.5 m, Lebar 0.25 m seperti gambar dibawah ini.
Kemudian untuk Mengisi Concrete Reinfocement lakukan langkah
seperti sebelumnya, hanya saja tipe desain yang digunakan adalah
untuk kolom dengan detail seperti pada gambar
3. Pemodelan Struktur dan Tumpuan
a) Pemodelan struktur dapat dilakukan dengan memilih tools Quick Draw
Frame , maka tampilannya akan seperti dibawah ini.

Kemudian pilih section yang telah dimasukkan pada langkah ke-2 untuk
balok dan kolom. Dan pilih grid yang termasuk dalam balok maupun
kolom seperti gambar di bawah ini.
b) Kemudian langkah berikutnya adalah menentukan ataau masukkan data
tumpuan yang digunakan pada struktur bangunan. Dengan memilih atau
me-lock tumpuan/dasar bangunan seperti gambar di bawah.
c) Kemudian klik Assign – Joint dan pilih tumpuan yang akan digunakan,
namun pada soal tidak ditentukan tumpuan yang akan digunakan,
sehingga tumpuan yang digunakan adalah , seperti gambar dibawah.

4. Pengaturan Pembebanan
a) Untuk mengatur pembebanan, klik Define – Load Patterns, maka
tampilannya akan seperti gambar dibawah ini.
b) Kemudian klik Modify Load Patterns, dengan detail seperti beberapa
gambar di bawah ini.
5. Analisis Tabel dan Laporan
a) Setelah Peng-inputan data telah selesai dilakukan maka hasil analisa
dapat dilihat dengan mengklik Display – Show Tables atau dengan
menekan Shift+F12. Tampilannya akan seperti dibawah ini.
Kemudian atur konten yang akan ditampilkan pada tabel seoerti
gambar dibawah ini.
Berikut adalah contoh tampilan tabel hasil analisa.

Tampilan di atas juga bisa di eksport ke excel maupun dalam bentuk


file access yaitu dengan mengklik File – Export Current Table – To
Excel/To Access.
b) Untuk melihat hasil analisa seperti pada gambar dibawah, klikAnalyze
– Run Analyse atau klik F5
c) Untuk mengout-put hasil analisa dalam bentuk word maka klik, File
kemudian Create Report, otomatis hasil analisa akan membuat data
dalam bentuk file rtf.

Anda mungkin juga menyukai