Anda di halaman 1dari 3

1.

Metformin

Metformin adalah obat antidiabetes yang dapat menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes
tipe 2. Obat ini dapat dikonsumsi secara tunggal, dikombinasikan dengan obat antidiabetes lain, atau
diberikan bersama insulin. Guna mendapat hasil maksimal, dosis metformin harus diseimbangkan
dengan jumlah atau jenis makanan yang dikonsumsi, serta intensitas olahraga dan aktivitas yang
dilakukan.

Dalam menurunkan kadar gula darah yang tinggi, metformin bekerja dengan cara menghambat proses
glukoneogenesis dan glikogenolisis, memperlambat penyerapan glukosa pada usus, serta meningkatkan
sensitifitas insulin dalam tubuh. Kendati demikian, obat ini tidak dapat diberikan pada penderita
diabetes tipe 1 yang masih tergantung pada suntikan insulin sepenuhnya.

 Penggunaan metformin, Beri jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya.
Usahakan mengonsumsi metformin pada jam yang sama setiap harinya untuk mendapatkan hasil
yang optimal. Obat ini biasanya dianjurkan untuk dikonsumsi saat makan atau segera sesudah
makan. Metformin dapat menyebabkan perubahan pada siklus menstruasi yang membuat
ovulasi meningkat sehingga mempertinggi kemungkinan untuk hamil. Bagi pasien yang lupa
mengonsumsi metformin, disarankan segera melakukannya jika jeda dengan jadwal konsumsi
berikutnya tidak terlalu dekat. Jika sudah dekat, jangan menggandakan dosis metformin.
 Efek samping, seperti obat lain, metformin juga berpotensi menyebabkan efek samping.
Beberapa efek samping yang umumnya terjadi saat mengonsumsi metformin adalah: Mual dan
muntah, Penurunan nafsu makan, Rasa logam dalam mulut,aBatuk dan suara serak. Diare. Nyeri
otot dan kram. Lemas dan mengantuk
 Peringatan, Beri tahu dokter jika memiliki alergi terhadap obat ini, obat lain, atau bahan
tertentu. Konsultasikan pada dokter terlebih dahulu jika memiliki riwayat gangguan pernapasan
(misalnya asma), kekurangan darah, serta gangguan ginjal dan hati. Bicarakan pada dokter jika
akan melakukan prosedur medis tertentu, terutama pemeriksaan radiologi dengan
menggunakan zat pewarna iodin. Informasikan pada dokter jika sedang menggunakan obat lain,
termasuk obat bebas, suplemen, atau herbal. Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera
hubungi dokter.
2. Glimepirid
Glimepiride adalah obat untuk meningkatkan jumlah insulin yang dilepaskan oleh pankreas dan
mengatasi kadar gula darah yang tinggi pada penderita diabetes tipe 2. Insulin berguna membantu
mengendalikan kadar gula di dalam darah dan merupakan sebuah hormon yang terbuat secara alami di
dalam pankreas.

Penderita diabetes melitus tidak dapat menggunakan insulin secara efektif atau tidak memiliki insulin
yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Glimepiride bisa diberikan bersama insulin atau obat
anti-diabetes lainnya.
 Penggunaan, Glimepiride dapat dikonsumsi sesaat sebelum atau pada saat sarapan. Gunakan air
putih untuk menelan tablet glimepiride.Glimepiride dapat dikonsumsi sesaat sebelum atau pada
saat sarapan. Gunakan air putih untuk menelan tablet glimepiride.
 Efek samping, Konstipasi, Mual, Diare, Pucat, Pusing
 Peringatan, Obat ini tidak cocok dikonsumsi oleh wanita hamil, menyusui, atau yang sedang
mencoba untuk hamil. Harap berhati-hati bagi penderita gangguan hati, gangguan ginjal,
defisiensi glucose 6-phosphate dehydrogenase (G6PD), dan porfiria. Jika terjadi reaksi alergi atau
overdosis, segera temui dokter.
3. Captopril
Fungsi utama captopril adalah untuk mengobati hipertensi dan gagal jantung. Selain itu, obat ini juga
berguna untuk melindungi jantung setelah terjadi serangan jantung, serta menangani penyakit ginjal
akibat diabetes (nefropati diabetik).Obat ini dapat digunakan secara tunggal atau dikombinasikan dengan
obat antihipertensi lainnya. Bagi pasien gagal jantung, captopril dapat mengurangi kadar cairan yang
berlebihan dalam tubuh sehingga meringankan beban kerja jantung dan memperlambat perkembangan
gagal jantung.
 Penggunaan, Captopril sebaiknya dikonsumsi saat lambung kosong (idealnya 1 jam sebelum atau
2 jam sesudah makan). Obat ini biasanya dianjurkan untuk diminum sebelum tidur karena dapat
memicu pusing pada tahap awal penggunaan. Konsumsi minuman keras juga sebaiknya dihindari
untuk mencegah efek samping ini.Pastikan mengonsumsi banyak cairan untuk mencegah risiko
dehidrasi.
 Efek samping, Pusing atau limbung, terutama saat bangkit berdiri. Batuk kering. Gangguan pada
indera pengecap. Detak jantung meningkat (takikardia). Ruam kulit. Sakit dada. Hipotensi.
Rambut rontok. Sulit tidur. Mulut kering. Konstipasi atau diare.
 Peringatan, Wanita yang sedang merencanakan kehamilan, sedang hamil, dan menyusui,
dilarang mengonsumsi captopril. Harap berhati-hati jika menderita gangguan ginjal (termasuk
yang menjalani cuci darah atau hemodialisis), gangguan hati, diabetes, ketidakseimbangan cairan
tubuh (misalnya dehidrasi atau diare), lupus, skleroderma, stenosis aorta, angioedema, atau
pernah menjalani transplantasi ginjal.
4. Clopidogrel
Clopidogrel digunakan untuk mengurangi kekentalan darah dan membantu mencegah terjadinya
pembekuan darah di arteri. Penggunaan obat ini bertujuan mengurangi risiko terkena serangan jantung
atau stroke.
 PenggunaanClopidogrel dapat dikonsumsi kapan pun, tapi usahakan mengonsumsinya di waktu
yang sama tiap harinya. Obat ini dapat dikonsumsi sebelum, saat atau sesudah makan. Bagi yang
tidak sengaja melewatkan jadwal meminum clopidogrel, disarankan untuk segera meminumnya
begitu teringat. Tetapi jangan mengganti dosis yang terlewat dengan menggandakan dosis
clopidogrel yang diminum berikutnya.
 Efek samping, Memar, Mimisan, Pendarahan di bawah kulit atau lepuh darah, Gangguan
pencernaan, Sakit perut, Konstipasi atau diare
 Peringatan, Harap berhati-hati bagi penderita gangguan organ hati, gangguan ginjal, ulkus
peptikum dan gangguan pendarahan. Tidak boleh diberikan kepada orang yang berusia di bawah
16 tahun, kecuali atas anjuran dokter. Jika terluka, pendarahan akan berhenti lebih lama dari
biasanya. Jika pendarahan yang terjadi sulit berhenti, segera temui dokter.
5. Hydrochlorothiazide
Hydrochlorothiazide adalah salah satu jenis diuretik, yaitu obat yang akan meningkatkan pembentukan
urine oleh ginjal. Fungsi tersebut akan membantu mengurangi kadar cairan dalam tubuh. Hipertensi
merupakan kondisi kesehatan utama yang bisa ditangani dengan hydrochlorothiazide. Dengan
mengendalikan hipertensi, risiko stroke serta serangan jantung pun akan menurun. Obat ini juga
mungkin diresepkan untuk mengurangi penumpukan cairan dalam tubuh yang disebabkan oleh gagal
jantung, penyakit hati, atau penyakit ginjal.Meski bisa membantu mengendalikan hipertensi,
hydrochlorothiazide tidak akan menyembuhkan kondisi tersebut.
 Penggunaan, Obat ini bisa diminum sebelum atau sesudah makan. ulit pasien berpotensi
menjadi lebih sensitif terhadap sinar matahari selama mengonsumsi hydrochlorothiazide.
Gunakanlah tabir surya saat bepergian. Pengidap diabetes yang mengonsumsi
hydrochlorothiazide dianjurkan untuk lebih sering memeriksa kadar gula darah. Obat ini
berpotensi memengaruhi kadar gula dalam darah.
 Efek samping, Pusing, Insomnia, Batuk-batuk, Kelelahan, Sakit dada, Serangan jantung, Rhinitis,
Bronkitis, Diare, Muntah, Sakit perut, Sakit punggung.
 Peringatan, Hindari mengemudi atau mengoperasikan alat berat selama mengonsumsi
hydrochlorothiazide. Obat ini berpotensi menyebabkan pusing pada sebagian orang. Harap
berhati-hati bagi penderita anuria (tidak bisa buang air kecil), hipotensi, diabetes, hipoglikemia,
asma, penyakit hati, lupus, gangguan ginjal, serta penyakit asam urat.

Anda mungkin juga menyukai