Anda di halaman 1dari 11

EKONOMI ORANGE, KOPERASI & UMKM

EKONOMI ORANGE MENJAWAB PELUANG DAN TANTANGAN BONUS


DEMOGRAFI

Disusun oleh:

Jerlyanto Dwiputra Tappi (1707511119)

Mahendra Andi Christiawan (1707511009)

Hizkia Juliano Sunday (1707511009)

EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2018
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 3


BAB I .................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 4

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 4

1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................... 4

BAB II ................................................................................................................................ 5
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 5
I. Peluang dan Tantangan Bonus Demografi ..................................................... 5

II. Peluang Bonus Demografi................................................................................. 5

III. Apa Tantangan Bonus Demografi.................................................................... 6

IV. Kasus Ekonomi Orange Menjawab Peluang dan Tantangan Bonus


Demografi ...................................................................................................................... 7

BAB III............................................................................................................................. 10
KESIMPULAN ............................................................................................................... 10
I. Kesimpulan ...................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 11


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan rahmat dan karuniannya sehingga kami dapat menyusun makalah
ini denga baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini yaitu ”Ekonomi Orange
menjawab Peluang dan Tantangan Bonus Demografi” ,kami mengambil banyak
refrensi dari buku maupun sumber terpercaya dari internet.

Di dalam penyusunan makalah ini, tentunya penulis mendapat banyak


dukungan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, pada masa kesempatan ini penulis
ucapkan terimakasih kepada bapak Drs. I Wayan Wenagama, M.P sebagai dosen
mata kuliah ekonomi orange, koperasi dan UMKM serta pihak lain yang telah
membantu penulis menyelesaikan makalah ini, baik secara langsung maupun tak
langsung. Besar harapan penulis agar makalah ini dapat bermanfaat, khususnya
bagi penulis sendiri dan pembaca pada umumnya.

Bukit Jimbaran, 2018

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehadiran bonus demografi menjadi suatu peluang sekaligus tantangan yang
harus dikelola secara baik agar memberikan keuntungan maksimal di masa
mendatang. Bonus demografi harus dimanfaatkan secara optimal melalui
peningkatan kualitas SDM, penyiapan tenaga kerja dan strategi pembangunan
kependudukan. Tantangan utama yang harus menjadi perhatian jangka
menengah dan panjang yaitu pembangunan SDM berkualitas. Oleh karena itu,
masalah kependudukan dan peningkatan kualitas SDM menjadi salah satu fokus
utama kerja pemerintah saat ini.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu Bonus Demografi?
2. Apa itu Peluang Bonus Demografi?
3. Apa Tantanagn Bonus Demografi?
4. Bagaimana Kasus Ekonomi Orange menjawab Peluang dan Tantangan Bonus
Demografi?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui makna Bonus Demografi.
2. Mengetahui Peluang Bonus Demografi.
3. Mengetahui Tantangan Bonus Demografi.
4. Mengetahui Kasus Ekonomi Orange menjawab Peluang dan Tantangan
Bonus Demografi.
BAB II
PEMBAHASAN

I. Peluang dan Tantangan Bonus Demografi


Bonus demografi merupakan suatu istilah mengacu kepada adanya ledakan
populasi manusia yang berada pada umur produktif kerja yaitu 15 – 64 tahun
di suatu negara, di mana bonus demografi merupakan percepatan
pertumbuhan ekonomi suatu negara yang diawali dari perubahan struktur
demografi penduduk, dicirikan dengan menurunnya angka kelahiran dan
angka kematian penduduk. Bonus demografi biasanya hanya dialami oleh
negara berkembang, yang biasanya memiliki piramida kependudukan
berjenis limas.

Bagi Indonesia sendiri bonus demografi sejatinya seperti pedang bermata


dua, disatu sisi dengan meledaknya jumlah manusia di usia produktif kerja
maka akan mungkin mempercepat roda produksi yang kemudian
berdampak pada percepatan pertumbuhan ekonomi, sedangkan di sisi lain
hal yang mungkin terjadi adalah meningkatnya angka pengangguran
mengingat lapangan kerja yang terbatas dan akan meningkatnya persaingan
antar pencari kerja. Jiika negara tidak melakukan investasi pada sumber
daya manusia (human capital investment) maka besar kemungkinan bonus
demografi akan berubah menjadi gelombang pengangguran massal dan
semakin menambah beban anggaran negara. Untuk itu, memaksimalkan
bonus demografi yang sudah di depan mata menjadi harga mutlak bagi
Indonesia.

II. Peluang Bonus Demografi


Peluang bonus demografi adalah suatu peluang yang terbentuk karena
fenomena di mana struktur penduduk sangat menguntungkan dari sisi
pembangunan. Hal ini terjadi karena jumlah penduduk usia produktif sangat
besar, sementara proporsi usia mudah sudah semakin kecil dan jumlah usia
lanjut atau non produktif belum banyak.

Manfaat Peluang Bonus Demografi yaitu

1. Terbentuknya generasi emas bangsa yang siap memikul tanggung jawab


bangsa mengabsi dan berkorban pada bangsa dan bersedia membangun
dan mengelola bangsa.
2. Meningkatkan laju perekonomian Indonesia yang berpengaruh besar
terhadap kehidupan berbangsa dab bernegara.
3. Kehidupan negara Indonesia akan modern bertata dan lebih baik.
4. Roda ekonomi akan terus berjalan tumbuh pesat dan siap bersaing dalam
dunia internasional.
5. Bisa meningkatkan pendapatan penduduk yang memicu pada
peningkatan konsumsi maupun pertumbuhan investasi atau tabungan.
6. Bisa mengurangi tingkat ketergantungan, mendorong produktivitas dan
menjadi sumber pertumbuhan ekonomi.
7. Peluang bonus demografi juga bisa meningkatkan kualitas sumber daya
manusia sehingga menjadi kunci keberhasilan agar penduduk produktif
memiliki kompetensi dan keahlian.
8. Dengan persiapan yang baik maka peluang bonus demografi bisa
berdampak luas dan jangka panjang untuk pertumbuhan ekonomi
Indonesia.
9. Peluang bonus demografi akan menjadi the window of opportunity jika
mampu menyediakan SDM yang berkualitas.

III. Apa Tantangan Bonus Demografi


Peluang bonus demografi bisa menjadi tantangan dan juga ancaman. Berikut
tantangan bonus demografi:

1. Peluang bonus demografi justru bisa menjadi pintu bencana apabila kita
kurang perhatian terhadap upaya peningkatan kualitas SDM.
2. Semakin sempitnya lapangan pekerjaan.
3. Pengangguran akan semakin banyak.
4. Kemiskinan akan semakin menjadi-jadi.
5. Timbulnya kawasan-kawasan slum area.
6. Kualitas kesehatan menurun.
7. Perekonomian yang memburuk.
8. Pendidikan rendah yang mengakibatkan SDM menjadi rendah juga.

IV. Kasus Ekonomi Orange Menjawab Peluang dan Tantangan Bonus


Demografi

Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri menyatakan, bonus demografi yang


akan terjadi di Indonesia bisa saja menjadi ancaman. Hal ini jika generasi
muda di dalam negeri menjadi pengangguran dan tidak mendapatkan
kesempatan kerja. Hanif mengatakan, jika melihat dari hasil survei, saat ini
komposisi generasi muda Indonesia berada sudah berada di atas 30 persen
dari total jumah penduduk. Angka tersebut diperkirakan akan meningkat
hingga dua kali lipat dalam 10 tahun mendatang.
"Ini anak muda umur 16 tahun sampai 38 tahun, sampai dengan 2030 jumlah
mereka akan bisa lebih besar lagi, bisa mencapai 70 persen," ujar dia di
kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Jumat (10/11/2017).

Jika bonus demografi ini tidak bisa terkelola dengan baik, dalam artian tidak
terpenuhi kebutuhan lapangan kerja, maka para generasi produktif ini justru
bisa menjadi bumerang bagi Indonesia.

Generasi ini bukannya memberikan dampak positif bagi ekonomi Indonesia,


tetapi sebaliknya bisa menjadi acaman stabilitas dan keamanan di dalam
negeri.

"Bahkan sebuah majalah di Jerman menuliskan bahwa kaum muda yang


menganggur akan menjadi spesies paling berbahaya di dunia. Bayangkan
anak muda jadi spesies paling berbahaya di dunia, mereka bisa berbuat apa
saja," kata dia. Oleh sebab itu, Hanif meminta pelaku usaha dan lembaga
pelatihan untuk membantu melatih dan memberikan keterampilan bagi
generasi muda ini melalui skema pemagangan. Dengan keterampilan yang
cukup, anak-anak muda ini bisa bekerja di mana saja, baik di dalam maupun
luar negeri.

"Pemagangan ini tujuannya bukan untuk memberikan pekerjaan, tetapi untuk


memberikan keterampilan, untuk mendapatkan skill, untuk mendapatkan alih
teknologi yang intinya memperkuat self-defense capacity mereka sebagai
individu. Karena di era persaingan ini alat pertahanannya adalah
kompetensi," tandas dia.

Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri menyatakan menghadapi berbagai


tantangan tersebut pemerintah terus bekerja keras meningkatkan kualitas
lapangan pekerjaan.

“Selain meningkatkan kuantitas lapangan kerja, pekerjaan rumah terbesar


saat ini adalah meningkatkan kualitas kerja,” kata dia. Dalam menghadapi
bonus demografi pada 2020 nanti, lanjut Menaker, pemerintahan Presiden
Joko Widodo menargetkan 2 juta lapangan kerja baru per tahun atau 10 juta
lapangan kerja pada periode pemerintahan 2019.

Tiap tahun, target tersebut sudah terlampaui. Karena itu, fokus berikutnya
adalah meningkatkan kualitas pekerjaan. Hal ini disebabkan 60 persen
kompetensi tenaga kerja nasional adalah lulusan SD-SMP. Kompetensi
tenaga kerja yang hanya lulusan SD-SMP berkonsekuensi tenaga kerja lebih
banyak terserap di industri padat karya.

Untuk meningkatkan kualitas kerja, pemerintah berupaya meningkatkan


kompetensi atau skill pekerja. Hal ini dilakukan diantaranya dengan
meningkatkan pelatihan vokasi di Balai Latihan Kerja (BLK), baik di BLK
pemerintah maupun swasta, maupun melalui program pemagangan kerja.
Selain menciptakan lapangan kerja, pemerintah juga mendorong munculnya
wirausahawan baru, dengan cara memberikan program pelatihan
kewirausahaan dan pemberian bantuan sarana.

Menteri Hanif juga mengingatkan bahwa peningkatan kompetensi pekerja


dan menciptakan wirausaha baru bukan semata tugas pemerintah sendiri.
Seluruh potensi masyarakat yang ada, diajak berperan aktif. "Karena bonus
demografi, jika tidak dihadapi secara bersama-sama, maka bisa menjadi
bencana demografi,” ujar Menaker.
BAB III

KESIMPULAN
I. Kesimpulan
Perbincangan mengenai konteks bonus demografi di Indonesia merujuk
pada pemahaman pokok bahwa fenomena siklus populasi tersebut belum
dimanfaatkan secara maksimal oleh negara. Tulisan dalam makalah ini telah
menganalisis bonus demografi bahwa baik dari segi produksi maupun
konsumsi samasama belum kuat fondasinya menjadi mesin pertumbuhan
ekonomi. Minimnya penguatan investasi dalam sumber daya manusia
seperti perbaikan infrastuktur pendidikan, perbaikan kualitas gizi, maupun
hal sejenisnya belum begitu diperhatikan.
DAFTAR PUSTAKA

http://goukm.id/peluang-bonus-demografi/

https://edukasi.kompas.com/read/2018/02/01/09110991/tantangan-bonus-
demografi-universitas-mesti-lakukan-ini

https://www.liputan6.com/tag/bonus-demografi

Anda mungkin juga menyukai