Anda di halaman 1dari 7

PENGGUNAAN TEKNOLOGI FOTO UDARA UNTUK

PEMBUATAN PETA SITUASI PERSAWAHAN


BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)
(Studi Kasus : Kecamatan Anjir Pasar Kabupaten Barito Kuala)

Zaini Rahman1, Ferry Sobatnu ST., MT²


muhammadzainisalam77@gmail.com, geo.poliban12@gmail.com

(1) Mahasiswa Program Studi Teknik Geodesi Politeknik Negeri Banjarmasin


(2) Staf Pengajar Program Studi Teknik Geodesi Politeknik Negeri Banjarmasin

Ringkasan

Sejak 2007-2008, konversilahan pertanian di Kecamatan Anjir Pasar Kabupaten Barito


Kuala tumbuh sekita r4,2%. Lahan pertanian tersebut dialihkan ketanaman keras dan kawasan
pemukiman. Luas lahan sawah berpengairan yang beralih fungsi pada tahun 2006 mencapai 280.847
hektar dan tahun 2008 – 2010 mencapai 278.650 hektar. Penelitian ini bertujuan untuk membuat peta
situasi lahan persawahan padi berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan menggunakan
software Arcgis untuk memetakan situasi lahan persawahan padi dengan menggunakan foto udara.
Hasil Penelitian menunjukan luasan kepemilikan sawah yang berhasil dipetakan seluas 43,8 Ha dan
produktivitas padi sangat fluktuatif dikarenakan banyak faktor yang mempengaruhinya, diantaranya
adalah faktor cuaca dan hama (hasil observasi lapangan). Luas panen padi di Kabupaten Barito Kuala
pada tahun 2013 adalah 98.717 Ha dengan rincian 15.612 Ha untuk jenis padi unggul dan 83.105 Ha
untuk jenis padi lokal. Jumlah total produksi padi tahun 2013 adalah 345.509,5 ton, dengan rincian
54.642 ton padi unggul dan 290.867,5 ton padi lokal.

Kata Kunci :Foto Udara, Peta Situasi,Sistem Informasi Geografis (SIG)

1. PENDAHULUAN meningkatnya kebutuhan akan lahan untuk

Lahan sawah memiliki fungsi strategis, berbagai sektor, konversi lahan sawah

karena merupakan penyedia bahan pangan cenderung mengalami peningkatan, di lain

utama bagi penduduk Indonesia. Data luas pihak pencetakan lahan sawah baru

baku lahan sawah untuk seluruh Indonesia (ekstensifikasi) mengalami perlambatan.

menunjukan bahwa sekitar 41% terdapat di (Sudaryanto, 2003; Irawan, 2004; dan Agus

Jawa, dan sekitar 59% terdapat di luar Jawa al, 2006).

(BPS, 2006). Data menunjukkan bahwa Berdasarkan data BPS (2013) tingginya

dengan bertambahnya jumlah penduduk dan angka konversi lahan pertanian ke sektor
diluar pertanian berdampak pada penurunan pasar kabupaten barito kuala dengan
produksi padi. Berdasarkan produksi padi menggunakan software Arcgis.
periode 1998- 2016 mengalami penurunan
4. MANFAAT PENELITIAN
23% pertahun. Penurunan itu terjadi akibat
berkurangnya lahan pertanian padi sebesar Manfaat yang didapatkan dari hasil studi
1,13% pertahun. Sementara itu, sejak 2007- tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
2008, konversi lahan pertanian di Kecamatan
1. Tersedianya peta situasi lahan persawahan
Anjir Pasar Kabupaten Barito Kuala tumbuh
padi di Handil Tura Kecamatan Anjir
sekitar 4,2%. Lahan pertanian tersebut
Pasar Kabupaten Barito Kuala dengan
dialihkan ke tanaman keras dan kawasan
skala besar 1 : 3000.
pemukiman. Luas lahan sawah berpengairan
2. Dapat dipergunakan sebagai dasar
yang beralih fungsi pada tahun 2006 mencapai
perencanaan pengelolaan lahan
280.847 hektar dan tahun 2008 – 2010
persawahan.
mencapai 278.650 hektar.
3. Dapat memberikan informasi kepada
Studi dalam tugas akhir ini bertujuan
masyarakat petani melalui perangkat desa
untuk membuat peta situasi lahan persawahan
dan kelompok tani.
padi berbasis Sistem Informasi Geografis
5. METODOLOGI PENELITIAN
(SIG) dengan menggunakan software Arcgis
1. Peralatan dan Bahan
untuk memetakan situasi lahan persawahan
padi dengan menggunakan foto udara. Persiapan peralatan dan bahan :

Alat
2. RUMUSAN MASALAH
a) Drone DJI Phantom 3 Advanced
Rumusan masalah dari studi tugas akhir b) GPS Garmin 64S
c) Komputer/PC
ini adalah bagaimana cara untuk membuat
sebuah peta situasi lahan persawahan padi Bahan

dengan menggunakan software Arcgis dan a) Foto Udara Persawahan Padi


bagaimana cara proses pembuatannya. Kecamatan Anjir Pasar
b) Ms. Word 2010
c) Click Chart
3. MAKSUD DAN TUJUAN d) Software Arcgis
PENELITIAN 2. Sistematik Pelaksanaan Kerja

Tujuan dari studi tugas akhir ini adalah Tahapan-tahapan yang dilalui dalam
proses penelitian Penggunaan Teknologi Foto
dapat membuat sebuah peta situasi lahan Udara Untuk Pembuatan Peta Situasi
persawahan padi handil tura kecamatan anjir Persawahan Berbasis Sistem Informasi
Geografis (SIG) seperti gambar 1 Sistematik
Pelaksanaan Kerja.
permukaan bumi akan di intrerpretasikan
kedalam bentuk gambar yang sangat sederhana
dan mudah untuk digunakan. dalam
pengolahannya, SIG memerlukan data asupan
(data input) yang berupa data geografis. Data
geografis terbagi kedalam dua katagori, yakni
data spasial dan data atribut. Data spasial
mempresentasikan posisi atau letak geografis
suatu objek di permukaan bumi, sedangkan
data atribut adalah data yang mendeskripsikan
atau penjelasan dari suatuobjek. Data atribut
dapat berupa informasi numerik, foto, narasi,
dan lain sebagainya.

Data spasial merupakan data yang


dihasilkan diantaranya oleh system
pengindraan jauh, terbagi kedalam dua format
data;data berformat Vektor dan data berformat
Raster. Dalam tulisan ini akan banyak
(Gambar 1 Sistematik Pelaksanaan Kerja) disinggung mengenai karakteristik dan tipe
dari data Raster serta perbedaanya dengan data
6. TINJAUAN PUSTAKA Vektor (Nurul, 2010).
Pengertian Sistem Informasi Geografis (SIG) Spesifikasi alat survey pembuatan peta situasi
persawahan dan prinsip kerjanya :
Arc View GIS merupakan salah satu
perangkat lunak dekstop Sistem Informasi DJI Phantom 3 Advanced adalah keluarga
Geografis dan pemetaan yang telah drone Phantom 3 dari DJI, dan merupakan
dikembangkan oleh ESRI. Dengan Arc View adik dari DJI Phantom 3 Professional. DJI
GIS, pengguna dapat memiliki kemampuan- Phantom 3 Advanced ini memiliki perbedaan
kemampuan untuk melakukan visualisasi resolusi video 2.7K (dibandingkan dengan 4K
meng-explore, menjawab query (baik basis pada Phantom Professional) dan kecepatan
data spasial maupun nonspasial), charge 57W (dibandingkan dengan 100W pada
menganalisis data secara geografis dan Phantom 3 Professional).
sebagainya (Anonymous, 2009).
Berikut adalah spesifikasi dari Drone DJI
Kekuatan SIG tampak pada Phantom 3 Advanced :
kemampuannya menganalisis data spasial dan
atribut secara bersamaan. Disinilah SIG a) Kamera 12 Megapixel
menunjukkan kemampuannya mengolah data b) Resolusi video 2.7K (2704 x 1520p)
peta, seperti pemetaan yang terotomatisasi c) Jarak jangkau hingga 2KM
dengan menggunanakan sistem komputer. d) Waktu terbang 23 menit
Kemampuan analisis SIG ini antara proses e) Vision Positioning System (sensor sonar
klasifikasi lahan, operasi overlay, operasi untuk kestabilan)
neighbourhood, dan fungsi konektifitas (Elly, f) Fitur Return to Home
2009). g) GPS + Glonass Positioning Module

Sistem informasi geografi (SIG)


merupakan suatu system yang digunakan
untuk memanipulasi, mengolah, menyimpan
data informasi geografis. Dengan
menggunakan SIG ini kekomplekan bentuk
included); NiMH or Lithium
recommended
 Battery life: 16 hours
 Water rating: IPX7
 Floats: No
 High-sensitivity receiver: Yes
 Interface: high-speed USB
and NMEA 0183 compatible
Maps & Memory:
 Basemap: Yes
(Gambar 2 Drone DJI Phantom 3 Advanced)  Preloaded maps: no

GPSMAP 64s memiliki layar warna 2,6″  Ability to add maps: Yes

yang bisa membaca walaupun terkena sinar  Built-in memory: 4GB

matahari dan GPS sensitivitas tinggi serta  Accepts data cards:

penerima GLONASS dengan quad antena microSD™ card (not

helix untuk penerimaan superior. GPSMAP included)

64s memiliki kompas elektronik 3-axis dengan  Waypoints/favorites/locations


altimeter barometrik dan konektivitas nirkabel. : 5000
 Routes: 200
Spesifikasi – Garmin GPSMAP 64s
 Track log: 10,000 points, 200
 Physical & Performance:
saved tracks
 Physical dimensions 2.4″ x
 Features & Benefits:
6.3″ x 1.4″ (6.1 x 16.0 x 3.6
 Automatic routing (turn by
cm)
turn routing on roads): Yes
 Display size, WxH: 1.43″ x
(with optional mapping for
2.15″ (3.6 x 5.5 cm); 2.6″
detailed roads)
diag (6.6 cm)
 Electronic compass: Yes (tilt-
 Display resolution, WxH:
compensated 3-axis)
160 x 240 pixels
 Touchscreen: No
 Display type: transflective,
 Barometric altimeter: Yes
65-K color TFT, transflective
 Camera: no
 Weight: 9.2 oz (260.1 g) with
 Geocaching-friendly: Yes
batteries
(Paperless)
 Battery: 2 AA batteries (not
 Custom maps compatible: pemberian kode tiap detail-detail baik detil
planimetris maupun detail spotheight.
Yes
 Photo navigation (navigate to Untuk pembuatan peta situasi, detail yang
di ambil meliputi detail planimetris dan detail-
geotagged photos): Yes detail ketinggian. Detail planimetris
 Hunt/fish calendar: Yes meyangkut posisi horizontal dari bangunan-
bangunan rumah, jalan, jembatan, saluran air,
 Sun and moon information: dll. Sementara detail-detail ketinggian
Yes diperlukan untuk penggambaran keadaan
topografi lapangan yang nantinyaakan
 Tide tables: Yes (with digambarkan dalam bentuk garis-garis kontur.
optional Bluechart)
Yang dimaksud titik detail adalah semua
 Area calculation: Yes benda atau titik-titik benda yang merupakan
kelengkapan dari sebagian permukaan bumi.
 Custom POIs (ability to add Benda tersebut meliputi benda-benda buatan
additional points of interest): manusia seperti rumah, jalan raya, ataupun
alam seperti gunung, danau, sungai, dan
Yes
sebagainya. (Basuki S, 2006).
 Unit-to-unit transfer (shares
7. HASIL PENELITIAN
data wirelessly with similar
units): Yes Tabel 1 Data Luasan Tanah per Kepemilikan
dan Produksi Panen per Tahun dalam bentuk
 Picture viewer: Yes Microsoft Excel :
 Garmin Connect™
compatible (online
community where you
analyze, categorize and share
data): Yes
 Additional
 Smart Notifications: yes
Live Tracking: yes (with
Garmin Connect™ Mobile)
Metode Pengukuran Detail Situasi

Detail situasi yang harus diukur terdiri


dari detail alam dan detail buatan. Detail alam
berupa sungai,lembah, bukit, rawa sedangkan
detail buatan manusia berupasawah, jalan,
jembatan, rumah, selokan dan sebagainya.
Selain detail planimetris, detail tinggi
(spotheight) juga diukur untuk pembuatan
garis kontur. Sebelum dimulai pengukuran, (Tabel 1 Data Luasan Tanah per Kepemilikan
terlebih dahulu dilakukan perencanaan dan Produksi Panen per Tahun)
Data status dari kepemilikan lahan sawah
tersebut memiliki beragam nama kepemilikan
sawah, berdasarkan tabel 1 tentang luasan
tanah per kepemilikannya dan ada beberapa
titik koordinat GCP yang berada di sembarang
tempat, dari keseluruhan titik koordinat
tersebut ada 7 titik koordinat. Berdasarkan
keterangan tabel 1 dibawah, keseluruhan titik
koordinat GCP dari P1 hingga P7 berisikan
data koordinat X dan Y.

(Gambar 3 Titik Koordinat GCP Wilayah


Persawahan Handil Tura Kecamatan Anjir
Pasar Kabupaten Barito Kuala)

Berdasarkan tabel 1,2,dan 3 antara luasan


kepemilikan sawah dengan produktivitas
padi sangat fluktuatif dikarenakan banyak
(Tabel 2 Data Koordinat X dan Y) factor yang mempengaruhinya, diantaranya
adalah faktor cuaca dan hama (hasil observasi
lapangan).

Pengelolaan hasil produksi padi. Luas panen


padi di Kabupaten Barito Kuala pada tahun
2013 adalah 98.717 Ha dengan rincian 15.612
Ha untuk jenis padi unggul dan 83.105 Ha
untuk jenis padi lokal. Jumlah total produksi
padi tahun 2013 adalah 345.509,5 ton, dengan
rincian 54.642 ton padi unggul dan 290.867,5
ton padi lokal.

8. KESIMPULAN

Prosedur pembuatan peta untuk membuat


sebuah peta situasi persawahan padi dengan
(Tabel 3 RMS Error) menggunakan software Arcgis dapat dilakukan
dengan metode digitasi hingga ketahap
layouting dan luas wilayah persawahan yang
berhasil dipetakan adalah 43,8 Ha.

9. DAFTAR PUSTAKA
[1] Aerogeosurvey, 2016.,Pengertian
GCP (Ground Control Point)/
[diakses pada tanggal 16 Februari
2017].
[2] Anonymous, 2009, Elly 2009, dan
Nurul, 2010.,Sistem Informasi
Geografis (SIG)/ [diakses pada
tanggal 18 Februari 2017].
[3] Basuki S, 2006.,Pengukuran Detail
Situasi/ [diakses pada tanggal 14
Februari 2017].
[4] Dalam Zarkasyi, 2013.,Pengertian
Database/ [diakses pada tanggal 18
Februari 2017].
[5] Djauhari Noor, 2012.,Pengertian Foto
Udara/ [diakses pada tanggal 14
Februari 2017].
[6] Emirul Bahar, 2012.,Pengertian
Drone/ [diakses pada tanggal 15
Februari 2017].
[7] Firmansyah, 2014.,GPS (Global
Positioning System)/ [diakses pada
tanggal 14 Februari 2017].
[8] Pirngadi, 2006, dan Mahkarim,
2006.,PengertianLahan Sawah Tadah
Hujan/ [diakses pada tanggal 16
Februari 2017].
[9] Sutanto, 1983., Interpretasi Foto
Udara/ [diakses pada tanggal 14
Februari 2017].
[10] Sutanto, 1987, dan Warneretal,1997,
Foto Udara Format Standar/ [diakses
pada tanggal 15 Juni 2017].
[11] Sudaryanto, 2003, Irawan, 2004,
Agus al, 2006 dan Sofyan et al,
2007., Lahan Sawah, BPS 2006/
[diakses pada tanggal 10 Februari
2017].
[12] Warneret. al,1997, dan Prabawa
et.al.,2009Foto Udara Format Kecil
(FUFK)/ [diakses pada tanggal 15
Juni 2017].

Anda mungkin juga menyukai