Anda di halaman 1dari 13

LITERATURE VIEW :KOMPRES HANGAT DAN PENGARUHNYA TERHADAP

INTENSITAS NYERI SAAT IMUNISASI


Aldona Septiani

Program Studi Pendidikan Nurse


STIKes Fort De Kock Bukittinggi
E-Mail:aldonaseptiani22@gmail.com

Abstrak

Imunisasi merupakan suatu kekebalan yang pasif dengan cara memasukan vaksin kedalam tubuh
agar terhindar dari penyakit infeksi menular.efek samping dari imunisasi ini yaitu nyeri yang
mengakibatkan dampak trauma baik pada anak maupun orang tua. Penanganan yang tidak efektif
bisa membuat dampak jangka pendek maupun jangka panjang. Intervensi yang di lakukan yaitu
dengan cara farmakologis dan nonfarmakologis. Pengobatan nonfarmakolgis yaitu dengan cara
melakukan kompres hangat.penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan dan menganalisa
artikel yang berhubungan dengan kompres hangat terhadap intensitas nyeri saat imunisasi.
Desain yang digunakan adalah literature review. Artikel di kumpulkan mengunakan mesin
pencari seperti, goggle schlar, JKI, IPI, Proqouest. Kriteria artikel yang digunakan adalah yang
diterbitkan tahun 2009-2018. Berdasarkan artikel yang dikumpulkan didapatkan hasil bahwa
kompres hangat bisa mengurangi nyeri saat imunisasi. Karena kompres hangat memberikan rasa
aman dan nyaman.

Kata kunci: imunisasi, nyeri, kompres hangat


Abstract

Immunization is a passive immunity by inserting a vaccine into the body to avoid infectious
infectious diseases. The side effects of this immunization are pain that results in the impact of
trauma on both children and parents. Ineffective handling can make both short and long term
impacts. The intervention is done by pharmacological and non-pharmacological methods.
Nonfarmakolgis treatment by warm compresses. This study aims to collect and analyze articles
related to warm compresses to the intensity of pain during immunization. The design used is the
literature review. Articles collected using search engines such as, goggle schlar, JKI, IPI,
Proqouest. The criteria for articles used are those published in 2009-2018. Based on the articles
collected, it was found that warm compresses can reduce pain during immunization. Because
warm compresses provide a sense of security and comfort.
Keyword: immunization, pain, warm compress

PENDAHULUAN merupakan sumber utama nyeri iatrogenik


pada bayi dan anak – anak 10. Nyeri yang
Periode bayi merupakan fase penting
tidak ditangani akan mengakibatkan dampak
dalam tumbuh dan kembang anak serta
yang serius baik dalam jangka waktu pendek
sangat rentan untuk terjangkit penyakit
maupun jangka waktu panjang..(Pentava,
terutama penyakit infeksi karena daya tahan
2016).
tubuh yang belum terbentuk dan berfungsi
secara optimal. Upaya yang bias dilakukan Nyeri pada anak merupakan satu hal

adalah imunisasi untuk mencegah penyakit yang kompleks, individual, subjektif, dan

dan kematian dari penyakit menular dengan merupakan hal yang umum terjadi. Nyeri

meningkatkan kekebalan seseorang secara dapat diartikan sebagai suatu perasaan tidak

aktif terhadap suatu penyakit . Namun, nyaman atau tidak menyenangkan yang

imunisasi secara injeksi merupakan salah sering dialami oleh individu (Andarmoyo,

satu tindakan yang paling menyebabkan 2013). Nyeri pada anak yang tidak segera

nyeri pada masa bayi . Selain itu, tindakan diatasi akan berdampak secara fisik maupun

imunisasi yang dilakukan secara rutin perilaku. Dampak fisik dari nyeri terbagi
atas dampak akut (jangka pendek), yang prosedur imunisasi bayi. Intervensi ini
ditandai dengan peningkatan laju terdiri atas pemberian informasi tentang
metabolisme dan curah jantung, kerusakan metode reduksi nyeri pada bayi dan
respon insulin, peningkatan produksi dilanjutkan dengan pelaksanaan metode
kortisol, dan meningkatnya retensi cairan. mengurangi nyeri saat prosedur imunisasi
Adapun dampak kronis (jangka panjang), pada bayi. Metode mengurangi nyeri yang
dimana nyeri berlangsung terus-menerus dan ditawarkan dalam FTS berupa pemberian
dalam waktu yang lama, akan meningkatkan ASI dengan posisi anak sitting up (posisi
stres pada anak serta mengakibatkan kepala lebih tinggi dari ektremitas bawah)
ketidakmampuan melakukan.(Khasanah & diikuti dengan distraksi menggunakan
Astuti, 2009). mainan bersuara.(Putra, 2014).

Pengukuran tingkat nyeri pada bayi Oleh sebab itu penting bagi perawat
dan anak dibedakan berdasarkan usia anak untuk melakukan managemen nyeri pada
dengan menggunakan skala yang telah teruji bayi saat akan dilakukan imunisasi.
baik validitas maupun reliabilitasnya. Bayi intervensi yang diberikan oleh perawat anak
belum dapat mengungkapkan rasa sakit harus memperhatikan prinsip atraumatic
dengan menggunakan kosa kata.Oleh karena care. Salah satu intervensi yangdapat
itu perawat perlu mengkaji respon nyeri dari berikan secara nonfarmakologi untuk
perilaku bayi ketika mengalami nyeri. Skala mengurangi intensitas nyeri.(Harianti,
respon perilaku nyeri pada usia bayi antara Mediani, & Nurhidayah, 2014).
lain yaitu face (F), legs (L), activity (A), cry
Beberapa penelitian mengenai
(C), consolability (C) atau disebut FLACC
manajemen nyeri dengan tindakan
behaviorscale, digunakan untuk anak usia 2
nonfarmakologi salah satunya terapi
bulan hingga 7 tahun.(Respon et al., 2015).
pemberian kompres hangat. Terapi dengan
Dan salah manajemen nyeri yang kompres hangat dipercaya secara sederhana
lain nya yaitu, Family Triple Support (FTS) dapat mengurangi rasa nyeri pada seseorang
merupakan salah satu intervensi non yang mengalami kolik renal dan beberapa
farmakologis. FTS adalah intervensi penyakit nyeri kronik lainnya.(yuni maria
terintegrasi yang melibatkan peran orang tua olviani, amatus yudi ismanto, 2015).
dalam mengatasi permasalahan nyeri saat
Kompres hangat adalah tindakan mampu mengungkapkan nyeri secara verbal.
denganmenggunakan kain atau handuk yang Hal ini dilihat saat dilakukan penelitian di
telah dicelupkan pada air hangat, yang mana bayi 0-3 bulan hanya bisa
ditempelkan pada bagian tubuh tertentu mengutarakan respon nyeri dengan cara
sehingga dapat memberikan rasa memukul-mukul, menarik-narik diri dari
nyaman(aryanti wardiyah, setiawati, 2016). daerah yang terstimulasi, manangis keras,
ekspresi nyeri terlihat pada wajah dengan
Berbagai macam pengobatan
alis menurun, dan berkerut secara
nonfarmakologi untuk mengatasi masalah
bersamaan, mata tertutup, mulut terbuka
nyeri pada saat imunisasi yaitu salah satu
lebar membentuk bujur sangkar. Dari tahap
nya dengan mengunaakn kompres hangat.
perkembangan usia ini belum dapat
Berdasarkan latar belakang di atas maka
mengungkapkan rasa nyeri dengan kata-kata
penulis tertarik membahas “kompres hangat
oleh karena itu nyeri pada bayi dinilai
terhadap intesnsitas nyeri saat imunisasi”.
melalui respon perilaku nyeri yaitu ekspresi
METODE wajah, menangis dan pergerakan.(Respon et
al., 2015).
Metode yang digunakan dalam
penulisan artikel ini adalah literature review. PEMBAHASAN
Yaitu sebuah pencarian literature review.
Setiap tahapan perkembangan anak
Yaitu sebuah pencarian literature baik
merupakan masa yang sangat penting.
internasional maupun nasional yang
Namun, setiap anak memiliki tahapan yang
dilakukan mengunakan google scholar, JKI,
berbeda – beda. Oleh karena itu, ketelitian
IPI, proquest. Pada tahap awal pencarian
dari orang tua sangat diperlukan untuk
artikel jurnal di peroleh 21.939 artikel dari
mendorong anak supaya mencapai puncak
2009 sampai 2018 mengunakan kata kunci “
perkembangan optimal (gain moment)
kompres hangat terhadap intensitas nyeri
terutama pada periode emas kehidupannya.
saat imunisasi”.
Pada periode emas, anak membutuhkan
HASIL nutrisi dan stimulasi yang tepat supaya
otaknya berkembang secara maksimal dan
Usia pada bayi sangat mempengaruhi
pada umumnya anak yang memiliki pola
respon nyeri karena bayi 0-3 bulan belum
pertumbuhan dan perkembangan normal
merupakan hasil interaksi banyak faktor serius paling sering terjadi pada anak-anak
yang mempengaruhi pertumbuhan dan di bawah 2 tahun.(Soedjatmiko et al., 2018).
perkembangannya (Kembang, Bayi, Di,
Kaunang, & Bataha, 2016). influenza Vaksinasi influenza pada
kehamilan merupakan strategi yang menarik
Sebagai penurus bangsa ,anak harus
untuk melindungi ibu hamil dan bayi-
sehat secara fisik, mental, maupun
bayinya. Ada beberapa perkembangan
social.imunisasi adalah pilihan terbaik untuk
terakhir di bidang imunisasi influenza
mencegah penyakit infeksi. Imunisasi adalah
maternal. Kelompok Penasihat Strategis
inovasi dan investasi kesehatan paling
Organisasi Kesehatan Dunia tentang
efektif biaya, efektif dalam mengurangi
Imunisasi telah menyimpulkan bahwa
penyakit dan kematian akibatpenyakit
vaksinasi ibu hamil adalah aman .
menular, termasuk influenza. Virus
Selanjutnya, dalam uji coba terkontrol
influenza, terutama tipe A dan B,
secara acak di Bangladesh, pemberian
menyebabkan mortalitas dan morbiditas
vaksin influenza yang tidak aktif pada
yang cukup besar setiap tahun, dan dapat
trimester ketiga kehamilan dikaitkan dengan
menyebabkan wabah influenza musiman,
pengurangan influenza yang dikonfirmasi
epidemi dan pandemik . Virus influenza
(menggunakan tes ELISA cepat) sebesar
adalah umum dalam sirkulasi global dan
63% di antara bayi yang berusia kurang dari
terjadi sepanjang tahun dengan satu atau dua
6 bulan . Imunisasi influenza ibu juga telah
puncak Vaksin influenza telah menunjukkan
dikaitkan dengan perlindungan terhadap
lebih banyak manfaat ketika diberikan
hasil kelahiran yang merugikan seperti
kepada individu berisiko tinggi, terutama
prematuritas dan kecil untuk kelahiran usia
anak-anak. Tingkat infeksi influenza
kehamilan dalam penelitian observasional
tertinggi terjadi pada anak-anak berusia
dan analisis post-hoc data percobaan ,
kurang dari 5 tahun, terutama pada mereka
meskipun temuan ini belum secara konsisten
yang kurang dari 2 tahun . Pada 2008, ada
diamati oleh orang lain (terutama dalam
90 juta kasus baru influenza musiman, dan
studi yang tidak memperhitungkan infeksi
menyumbang 28.000–111.500 kematian . Di
sirkulasi influenza). (Omer, Richards,
Negara berkembang, tingkat infeksi tertinggi
Madhi, & Tapia, 2015).
ditemukan pada anak-anak berusia 5-9 tahun
dengan morbiditas dan mortalitas yang
Imunisasi dianggap sebagai salah satu kekambuhan apnea dengan imunisasi
pencapaian medis paling penting sepanjang berikutnya tidak diketahui, yang membuat
masa. Sejak program imunisasi telah perencanaan untuk imunisasi berikutnya
dilaksanakan, telah terjadi pengurangan untuk bayi yang sangat rentan ini sulit.
substansial dalam morbiditas dan mortalitas
yang disebabkan oleh penyakit menular. Kegelisahan dan rasa sakit yang
Sebagian besar imunisasi, bagaimanapun, diinduksi injeksi adalah efek samping yang
memerlukan suntikan jarum yang paling sering terjadi setelah imunisasi .
menyakitkan atau 'ditembak'. Penilaian dan Lebih dari 90% anak-anak muda
dokumentasi rasa sakit selama 'tembakan' menunjukkan distres yang parah selama
dianggap sebagai aspek penting dari imunisasi dan kedua orang tua dan
penelitian hasil vaksin karena vaksinator mengakui bahwa mereka tidak
memungkinkan untuk membandingkan rasa patuh dengan jadwal imunisasi masa kanak-
sakit di seluruh pengaturan, kondisi dan / kanak dalam upaya untuk mengurangi rasa
atau sistem surveilans. Saat ini, sakit dan kesusahan . Kepatuhan telah
bagaimanapun, tidak ada definisi nyeri yang terbukti menurun karena jumlah injeksi
seragam selama injeksi vaksin, menghalangi vaksin terpisah yang diberikan meningkat .
penilaian standar dan pelaporan nyeri Pengalaman negative dengan suntikan
sebagai efek samping setelah imunisasi mengarah pada pengembangan ketakutan
(AEFI).(Taddio et al., 2011). jarum pada beberapa anak yang dibawa ke
masa dewasa, dan berkontribusi pada
Bayi prematur harus menerima perilaku menghindari perawatan kesehatan
imunisasi menurut kronologis mereka, pada orang dewasa, termasuk
daripada kehamilan, usia namun ketidakpatuhan imunisasi .(Taddio et al.,
kekhawatiran tentang kemungkinan efek 2012).
samping setelah imunisasi (AEFI) dalam
kelompok ini sering berarti imunisasi rutin Nyeri didefinisikan sebagai
tertunda. Sejumlah kecil bayi mungkin "pengalaman sensoris dan emosional yang
mengalami apnea dengan atau tanpa tidak menyenangkan yang terkait dengan
bradikardia yang dikaitkan dengan imunisasi kerusakan jaringan aktual atau potensial,
sementara. Faktor risiko untuk, dan tingkat atau dijelaskan dalam hal kerusakan seperti
itu" (Asosiasi Internasional untuk Studi anak yang diberi distraksi mengalami
Nyeri, IASP). Nyeri adalah efek samping penurunan rerata nyeri yang diukur dengan
lokal yang paling sering terjadi setelah color analog scale (CAS). Penelitian lain
imunisasi (AEFI) . Ini hasil dari stimulasi oleh Berberich dan Landman (2009) tentang
neuron sensorik nociceptive pada saat perbandingan respon nyeri pada anak yang
pemberian vaksin atau proses inflamasi pada diimunisasi dengan menggunakan intervensi
jaringan yang rusak sesudahnya.(Gidudu et teknik distraksi verbal dan visual
al., 2012). focusing activity (VFA) menunjukkan rerata
nyeri yang diukur dengan face (F), legs (L),
Menurut Hockenberry & Wilson, activity (A), Cry (C), Consolability (C) pada
Penanganan nyeri pada bayi saat dilakukan anak yang diberikan distraksi dan VFA lebih
imunisasi masih belum menjadi perhatian rendah dibandingkan dengan yang tidak
utama bagi tenaga kesehatan. Hal ini diberi distraksi.(Respon et al., 2015).
disebabkan karena beberapa hal,
diantaranya: ketidakmampuan bayi untuk Pendapat ini sejalan dengan jurnal yang
menyampaikarasa nyeri,keengganan lain yang mengatakan, Alat penilaian nyeri
memakai analgesik karena takut terhadap bayi untuk penelitian dipilih oleh anggota
efek sampingnya, kesalahan menafsirkan terpilih dari panel antar-disiplin peneliti
ekspresi nyeri pada bayi sebagai ekspresi nyeri pediatrik dan dokter yang terlibat
rasa takut dan perhatian untuk dalam mengembangkan pedoman praktik
mengutamakan penanganan penyakit klinis untuk mengelola nyeri selama vaksin
dasarnya(Pada et al., 2015). suntikan dan alat dokter pendukung . Panel
mempertimbangkan faktor-faktor berikut
Menurut Penelitian Windich-Biermeier, ketika memilih alat: validasi sebelumnya
Sjoberg, Dale, Eshelman dan Guzzetta, sebagai ukuran nyeri bayi; digunakan dalam
(2007) yang meneliti respon nyeri, takut dan satu atau lebih uji coba nyeri vaksin;
distress pada anak yang dilakukan tindakan rekomendasi yang dibuat oleh panel ahli,
tindakan intravena dengan kelompok PedIMMPACT, untuk hasil inti
membandingkan anak yang diberikan dari uji nyeri; dan kemudahan penggunaan
distraksi dan anak yang tidak diberikan oleh dokter. Skala pengamatan global tidak
distraksi. Hasil penelitian menunjukkan dipertimbangkan karena tidak
direkomendasikan sebagai ukuran hasil NIPS mencakup 6 domain: ekspresi wajah,
untuk nyeri. Proses konsensus digunakan menangis, pola pernapasan, lengan, kaki,
untuk sampai pada alat akhir untuk keadaan gairah. Setiap perilaku kecuali
dimasukkan dalam penelitian. Panel menangis memiliki dua kemungkinan skor,
memilih 3 langkah pengamatan nyeri akut 0 atau 1. Cry memiliki tiga skor yang
pada bayi berikut: Aktivitas Kaki Wajah Cry mungkin, 0, 1, atau 2. Skor total dengan
Consolability (FLACC), Skala Perilaku demikian berkisar dari 0 hingga 7.(Taddio et
Perilaku Dimodifikasi (MBPS) dan Skala al., 2011).
Nyeri Bayi Neonatal (NIPS) . Salah satu
langkah ini, FLACC, direkomendasikan oleh Vaksinasi memiliki manfaat yang
kelompok PedIMMPACT sebagai ukuran sangat besar, namun menciptakan rasa sakit
hasil untuk uji klinis yang melibatkan anak- dan kesusahan yang signifikan untuk anak-
anak pra-verbal. Namun, karena kurangnya anak. Paradoks ini telah memacu
data mengevaluasi sifat-sifat psikomotor dan pengembangan dan evaluasi strategi untuk
kepraktisan (utilitas klinis) dari FLACC mengurangi penderitaan yang dialami oleh
dalam konteks suntikan imunisasi pada bayi banyak anak selama vaksinasi . Intervensi
muda, itu dibandingkan dengan MBPS dan kognitif-perilaku menunjukkan janji dengan
NIPS , keduanya yang telah digunakan dukungan empiris yang cukup besar, tetapi
dalam uji vaksin dan yang mungkin lebih tidak konsisten . Bahkan, pemanfaatan
layak untuk pengaturan imunisasi. The beberapa strategi seperti mendorong
FLACC mencakup 5 domain perilaku: pengasuh untuk meyakinkan anak-anak
wajah, kaki, aktivitas, menangis, mereka dan menunjukkan empati dapat
konsolabilitas. Setiap kategori diberi skor mengakibatkan tingkat nyeri / kesusahan
dari 0 hingga 2, yang dijumlahkan untuk yang lebih tinggi dibandingkan dengan
skor total yang berkisar dari 0 hingga 10 . kontrol awal, dan anak-anak tidak mungkin
The MBPS adalah ukuran rasa sakit perilaku menggunakan strategi mengatasi mereka
yang meneliti tanggapan dari 3 domain: diajarkan . Intervensi yang sering digunakan
ekspresi wajah, menangis dan gerakan adalah menginstruksikan anak-anak untuk
tubuh. Skor keseluruhan (kisaran, 0-10) meledak. Meskipun itu mengurangi
terdiri dari jumlah skor individu yang peringkat peneliti dari perilaku nyeri anak-
diperoleh dari masing-masing domain . anak, anak-anak, perawat, dan penilaian
orang tua tentang nyeri anak-anak tidak Kompres hangat adalah tindakan
lebih rendah.(Beran, Ramirez-serrano, denganmenggunakan kain atau handuk yang
Vanderkooi, & Kuhn, 2013). telah dicelupkan pada air hangat, yang
ditempelkan pada bagian tubuh tertentu
Saat ini Pain Associated (2008) sehingga dapat memberikan rasa nyaman
menganjurkan pendekatan secara dan menurunkan suhu tubuh (aryanti
farmakologis dengan asetaminofen, wardiyah, setiawati, 2016).
ibuprofen (Jackson et al, 2006 dalam Linda, Pemberian kompres hangat dapat
2008:328) ataupun anastesi topikal (Cassidy juga mengakibatkan respon sistemik
et al, 2001 dalam Linda,2008:328) namun sehingga suhu yang dapat diberikan pada
penatalaksanaan tersebut bukanlah bayi yang dapat ditoleransi oleh kulit bayi
intervensi yang paling baik/efektif maupun adalah suhu berkisar 36oC sampai 41oC
yang sering digunakan karena waktu kerja sehingga tidak dapat mencederai jaringan
ketiga terapi farmakologis tersebut lebih kulit bayi (Wong dkk, 2009). Melalui
lama sebelum menimbulkan efek analgesik. mekanisme penghilang panas (vasodilatasi),
Selain itu, terapi farmalogis diatas memiliki kompres hangat mampu meningkatkan
efek samping tersendiri seperti asetaminofen aliraan darah kebagian cedera dengan
yang saat dikonsumsi melebihi dosis dapat baik(yuni maria olviani, amatus yudi
berpotensial mengakibatkan nekrosis ismanto, 2015).
hepatoseluler dan nekrosis tubular renal
sedangkan ibuprofen memiliki efek samping KESIMPULAN
meliputi gangguan gastrointestinal dan Imunisasi merupakan suatu kekebalan
gangguan ginjal. Anastesi topikal yang dengan cara memasukan vaksin kedalam
diaplikasikan secara berlebih dapat tubuh.namun dampak imunisasi itu sendiri
mengakibatkan reaksi alergi pada akan menimbulkan nyeri. Yang mengakibat
kulit.(Ns.Ni made aries minarti, n.d.). kan orang tua dan anak trauma untuk
melakukan imunisasi.jadi perlu dilakukan
Intervensi nonfarmakologi yang bisa tindakan yang efektif untuk mengurangi rasa
di lakukan yaitu dengan mengunakan nyeri pada anak.maka dari itu kop res hangat
kompres hangat, kompres hangat bisa adalah salah satu tindakan nonfarmakologis
memberikan rasa aman dan nyaman. yang bisa mengurangi rasa nyeri pada anak.
Gidudu, J. F., Walco, G. A., Taddio, A.,
SARAN Zempsky, W. T., Halperin, S. A.,
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut Calugar, A., … Working, P. (2012).
dengan sampel anak yang di imunisasi di Immunization site pain : Case
solok terutama dengan latar belakang definition and guidelines for collection
kompres hangat terhadap intensitas nyeri , analysis , and presentation of
saat imunisasi. immunization safety data ଝ, 30, 4558–
4577.
https://doi.org/10.1016/j.vaccine.2012.
DAFTAR PUSTAKA 03.085

aryanti wardiyah, setiawati, dwi setiawan. Harianti, M., Mediani, H. S., & Nurhidayah,
(2016). PERBANDINGAN I. (2014). PENGARUH
EFEKTIFITAS PEMBERIAN BREASTFEEDING TERHADAP
KOMPRES HANGAT DAN INTENSITAS NYERI PADA BAYI
TEPIDSPONGE TERHADAP YANG MENDAPAT IMUNISASI :
PENURUNAN SUHU TUBUH ANAK LITERATURE REVIEW.
YANG MENGALAMIDEMAM
Kembang, T., Bayi, P., Di, T., Kaunang, M.
RSUD dr. H. ABDUL MOELOEK
C., & Bataha, Y. (2016). HUBUNGAN
PROVINSI LAMPUNG, 4.
PEMBERIAN IMUNISASI DASAR
Beran, T. N., Ramirez-serrano, A., DENGAN PUSKESMASKEMBES
Vanderkooi, O. G., & Kuhn, S. (2013). KECAMATAN TOMBULU
Reducing children ’ s pain and distress KABUPATEN MINAHASA, 4.
towards flu vaccinations : A novel and
Khasanah, N. N., & Astuti, I. T. (2009).
effective application of humanoid
Teknik Distraksi Guided Imagery
robotics ଝ. Vaccine, 31(25), 2772–
sebagai Alternatif Manajemen Nyeri
2777.
pada Anak saat Pemasangan Infus,
https://doi.org/10.1016/j.vaccine.2013.
VIII(3), 326–330.
03.056
Ns.Ni made aries minarti. (n.d.). No tittle: terhadap respon bayi saat imunisasi di
pengaruh pemberian oral sukrosa puskesmas 1 denpasar barat, (1).
terhadap intensitas nyeri saat imunisasi
Respon, G., Nyeri, P., Pada, B., Sarimin, S.,
DPT-HB (DPT COMBO) pada bayi di
Moningka, L., Keperawatan, J., …
puskesmas II denpasar timur. I, 2.
Guzzetta, E. (2015). gambaran respon
Omer, S. B., Richards, J. L., Madhi, S. A., & perilaku nyeri bayi pada pemberian
Tapia, M. D. (2015). Three randomized suntikan imunisasi dsar di puskesmas
trials of maternal influenza bahu kecamatan malalayang kota
immunization in Mali , Nepal , and manado, 4(August 2014), 38–46.
South Africa : Methods and
Soedjatmiko, S., Endyarni, B., Gunardi, H.,
expectations. Vaccine, 33(32), 3801–
Sekartini, R., Irawan, H., Rezeki, S., …
3812.
Mulia, R. (2018). Immunogenicity and
https://doi.org/10.1016/j.vaccine.2015.
safety of a Trivalent Influenza HA
05.077
vaccine in Indonesian infants and
Pada, N., Yang, B., Imunisasi, D., children. Vaccine, 36(16), 2126–2132.
Puskesmas, D. I., Sukoharjo, B., https://doi.org/10.1016/j.vaccine.2018.
Publikasi, N., … Surakarta, U. M. 02.114
(2015). the effect giving gluse 40% for
Taddio, A., Hogan, M., Moyer, P., Girgis,
pain responses to infant in imunization
A., Gerges, S., Wang, L., & Ipp, M.
pentavalen ini puskesmas baki
(2011). Evaluation of the reliability ,
sukoharjo.
validity and practicality of 3 measures
Pentava. (2016). Efektifitas metode 5 s of acute pain in infants undergoing
(swaddling, side/ stomach position, immunization injections. Vaccine,
sushing, swinging, sucking) terhadap 29(7), 1390–1394.
respon nyeri pada bayi saat imunisasi https://doi.org/10.1016/j.vaccine.2010.
pentavalen, 3(1), 34–38. 12.051

Putra. (2014). pengaruh family triple supprt Taddio, A., Ipp, M., Thivakaran, S., Jamal,
(FTS) berbasis ATRAUMATIC CARE A., Parikh, C., Smart, S., … Katz, J.
(2012). Survey of the prevalence of Tasnim. (2014). Efektifitas Pemberian
immunization non-compliance due to Kompres Hangat Daerah Temporalis
needle fears in children and adults. dengan Kompres Hangat Daerah Vena
Vaccine, 30(32), 4807–4812. Besar Terhadap Penurunan Suhu Tubuh
https://doi.org/10.1016/j.vaccine.2012. Pada Anak Demam di Ruang
05.011 Perawatan Anak BPK RSUD Poso.
Ilmu Kesehatan, I(16), 759–763.
yuni maria olviani, amatus yudi ismanto,
https://doi.org/10.1016/s0013-
abraham babakl. (2015). PUSKESMAS
4686(02)00826-5
TANAWANGKO KABUPATEN
MINAHASA, 3. (Gwinn et al., 2010)Aalst, S. Van, Jansen,
M. A. A., Ludwig, I. S., Zee, R. Van
Aalst, S. Van, Jansen, M. A. A., Ludwig, I.
Der, Eden, W. Van, & Broere, F.
S., Zee, R. Van Der, Eden, W. Van, &
(2018). Routing dependent immune
Broere, F. (2018). Routing dependent
responses after experimental R848-
immune responses after experimental
adjuvated vaccination. Vaccine, 36(11),
R848-adjuvated vaccination. Vaccine,
1405–1413.
36(11), 1405–1413.
https://doi.org/10.1016/j.vaccine.2018.
https://doi.org/10.1016/j.vaccine.2018.
01.077
01.077
Gwinn, W. M., Kirwan, S. M., Wang, S. H.,
Gwinn, W. M., Kirwan, S. M., Wang, S. H.,
Ashcraft, K. A., Sparks, N. L., Doil, C.
Ashcraft, K. A., Sparks, N. L., Doil, C.
R., … Staats, H. F. (2010). Effective
R., … Staats, H. F. (2010). Effective
induction of protective systemic
induction of protective systemic
immunity with nasally administered
immunity with nasally administered
vaccines adjuvanted with IL-1.
vaccines adjuvanted with IL-1.
Vaccine, 28(42), 6901–6914.
Vaccine, 28(42), 6901–6914.
https://doi.org/10.1016/j.vaccine.2010.
https://doi.org/10.1016/j.vaccine.2010.
08.006
08.006
Tasnim. (2014). Efektifitas Pemberian
Kompres Hangat Daerah Temporalis
dengan Kompres Hangat Daerah Vena
Besar Terhadap Penurunan Suhu Tubuh
Pada Anak Demam di Ruang
Perawatan Anak BPK RSUD Poso.
Ilmu Kesehatan, I(16), 759–763.
https://doi.org/10.1016/s0013-
4686(02)00826-5

Anda mungkin juga menyukai

  • Konsep DM
    Konsep DM
    Dokumen48 halaman
    Konsep DM
    cindytataniahalim
    Belum ada peringkat
  • Analisa Jurnal 2
    Analisa Jurnal 2
    Dokumen1 halaman
    Analisa Jurnal 2
    aldona septiani
    Belum ada peringkat
  • Konsep DM
    Konsep DM
    Dokumen48 halaman
    Konsep DM
    cindytataniahalim
    Belum ada peringkat
  • PROPOSAL BISNIS Aldona
    PROPOSAL BISNIS Aldona
    Dokumen35 halaman
    PROPOSAL BISNIS Aldona
    aldona septiani
    Belum ada peringkat
  • Bahan Mordalitas
    Bahan Mordalitas
    Dokumen16 halaman
    Bahan Mordalitas
    aldona septiani
    Belum ada peringkat
  • Bahan Mordalitas
    Bahan Mordalitas
    Dokumen16 halaman
    Bahan Mordalitas
    aldona septiani
    Belum ada peringkat
  • Aldona Ku
    Aldona Ku
    Dokumen13 halaman
    Aldona Ku
    aldona septiani
    Belum ada peringkat
  • Aldona Ku
    Aldona Ku
    Dokumen5 halaman
    Aldona Ku
    aldona septiani
    Belum ada peringkat
  • Aldona Ku
    Aldona Ku
    Dokumen5 halaman
    Aldona Ku
    aldona septiani
    Belum ada peringkat
  • Aldona Ku
    Aldona Ku
    Dokumen5 halaman
    Aldona Ku
    aldona septiani
    Belum ada peringkat
  • Aldona Ku
    Aldona Ku
    Dokumen5 halaman
    Aldona Ku
    aldona septiani
    Belum ada peringkat
  • Tutup
    Tutup
    Dokumen4 halaman
    Tutup
    aldona septiani
    Belum ada peringkat
  • Ama Aoa
    Ama Aoa
    Dokumen35 halaman
    Ama Aoa
    aldona septiani
    Belum ada peringkat
  • BAB III Proposal
    BAB III Proposal
    Dokumen1 halaman
    BAB III Proposal
    aldona septiani
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Imunisasi 1
    Jurnal Imunisasi 1
    Dokumen17 halaman
    Jurnal Imunisasi 1
    aldona septiani
    Belum ada peringkat
  • Bahan Kanker Ovarium
    Bahan Kanker Ovarium
    Dokumen33 halaman
    Bahan Kanker Ovarium
    aldona septiani
    Belum ada peringkat
  • Bahan Kanker Ovarium
    Bahan Kanker Ovarium
    Dokumen33 halaman
    Bahan Kanker Ovarium
    aldona septiani
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Imunisasi 1
    Jurnal Imunisasi 1
    Dokumen17 halaman
    Jurnal Imunisasi 1
    aldona septiani
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Imunisasi 1
    Jurnal Imunisasi 1
    Dokumen17 halaman
    Jurnal Imunisasi 1
    aldona septiani
    Belum ada peringkat