Anda di halaman 1dari 2

PERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN

OBAT

No. Dokumen : / /
Terbit ke :
SOP No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/3
UPT PUSKESMAS Dra. Raiyan, Apt
SERPONG 1 NIP. 19611231 199603 2 005

1. Pengertian 1. Peresepan adalah proses pengambilan keputusan pengobatan


oleh dokter berupa terapi obat yang diterima pasien dengan
memperhatikan ketepatan pasien, jenis obat, dosis, kekuatan, rute,
waktu dan durasi pengobatan.
2. Pemesanan adalah permintaan untuk pendistribusian obat dari
gudang farmasi puskesmas untuk memenuhi kebutuhan obat di
unit pelayanan.
3. Pengelolaan obat adalah serangkaian kegiatan mulai dari
perencanaan kebutuhan sampai pemantauan dan evaluasi
pengelolaan obat.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan
peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat.
3. Kebijakan
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2016 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas.

5. Alat dan Bahan Alat :


1. Alat tulis kantor
2. Komputer
3. Kartu stok
Bahan :
1. Laporan pemakaian dan lembar permintaan obat (LPLPO)

6. Prosedur 1. Peresepan obat


a. Petugas (dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehatan lain) yang
diberikan kewenangan menuliskan obat pada resep sesuai
indikasi kebutuhan terapi pasien dengan
mempertimbangangkan pengobatan rasional.
b. Petugas (dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehatan lain)
menuliskan resep pada lembar resep dengan jelas dan
lengkap..
2. Pemesanan Obat
a. Petugas pelayanan medis membuat daftar permintaan obat dan
menyerahkannya kepada petugas farmasi.
b. Petugas farmasi menyiapkan obat sesuai dengan daftar
permintaan, dalam penyiapan, petugas mempertimbangkan
prinsip First Expired First Out (FEFO) dan First In First Out
(FIFO).
c. Petugas farmasi mencatat pengeluaran dalam kartu stok obat.
d. Petugas farmasi menyerahan obat kepada penanggung jawab
unit pelayanan yang membuat permintaan.
3. Pengelolaan Obat
a. Petugas farmasi membuat perencanaan kebutuhan obat dan
membuat permintaan dengan LPLPO kepada UPT Farmasi
Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan.
b. Petugas farmasi mengajukan permintaan obat kepada UPT
Farmasi dengan menggunakan LPLPO yang ditandatangani
oleh Kepala Puskesmas.
c. Petugas farmasi memeriksa obat yang didistribusikan oleh UPT
Farmasi sesuai dengan SBBK.
d. Penyimpanan obat disesuaikan dengan yang dipersyaratkan
bagi masing-masing obat .
e. Petugas farmasi melakukan pendistribusian obat ke unit
pelayanan di puskesmas.
f. Petugas farmasi melakukan pengendalian, pemantauan dan
evaluasi pengelolaan obat.
4. Petugas farmasi melakukan pencatatan, pelaporan dan
pengarsipan dokumen/catatan terkait pengelolaan obat.

7. Diagram Alir

8.Hal-hal yang perlu


di perhatikan
9. Unit Terkait 1. Gudang Farmasi Puskesmas.
2. Apotek Puskesmas.
3. Unit Pelayanan Lain.

10.Dokumen Terkait 1. Kartu stok.


1. Laporan pemakaian dan lembar permintaan obat (LPLPO).
11.Rekaman historis
perubahan No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
diberlakukan

2/3

Anda mungkin juga menyukai