Anda di halaman 1dari 11

LBM 5 MARS ANANDA

“Hospital Strategic Planning”

STEP 7

1. What are the definition of vission, mission, critical success, SWOT analysis, goals, strategic objective and
alternative, strategic planning?

- Goals :

- SWOT analysis

Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu organisasi yang selanjutnya akan digunakan
sebagai dasar untuk merancang strategi dan program kerja. Analisis internal meliputi peniaian terhadap faktor kekuatan
(Strength) dan kelemahan (Weakness). Sementara, analisis eksternal mencakup faktor peluang (Opportunity) dan
tantangan (ThreathS).
Berikut ini merupakan penjelasan dari SWOT (David,Fred R.,2005:47) yaitu :

1. Kekuatan (Strenghts)
Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keungulan-keungulan lain yang berhubungan dengan para pesaing
perusahaan dan kebutuhan pasar yang dapat dilayani oleh perusahaan yang diharapkan dapat dilayani. Kekuatan
adalah kompetisi khusus yang memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan di pasar

2. Kelemahan (Weakness)
Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara
efektif menghambat kinerja perusahaan. Keterbatasan tersebut daoat berupa fasilitas, sumber daya
keuangan,kemampuan manajemen dan keterampilan pemasaran dapat meruoakan sumber dari kelemahan perusahaan.

3. Peluang (Opportunities)
Peluang adalah situasi penting yang mengguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Kecendrungan – kecendrungan
penting merupakan salah satu sumber peluang, seperti perubahaan teknologi dan meningkatnya hubungan antara
perusahaan dengan pembeli atau pemasokk merupakan gambaran peluang bagi perusahaan.

4. Ancaman (Threats)
Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungan dalam lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan
pengganggu utama bagi posisi sekarang atau yang diinginkan perusahaan. Adanya peraturan-peraturan pemerintah
yang baru atau yang direvisi dapat merupakan ancaman bagi kesuksesan perusahaan.

- Visi
Visi berasal dari kata vision (bahasa Inggris), artinya penglihatan. Bisa diartikan juga sebagai sebuah pandangan
tentang jangka panjang perusahaan atau rencana yang akan dicapai oleh suatu perusahaan. Ada juga yang
mengartikan visi sebagai angan-angan atau imajinasi seseorang tentang usaha atau bisnis atau diri mereka suatu
saat nanti.
Visi biasanya berupa pernyataan yang singkat dan jelas, tetapi mempunyai makna yang luas menganai tujuan dan
cita-cita suatu perusahaan. Beberapa para ahli mengartikan visi sebagai suatu keinginnan terhadap keadaan usaha
pada masa mendatang yang dicita-citakan oleh seluruh personal perusahaan.
Menurut J.H. Whitaker, visi adalah gambaran masa depan perusahaan yang akan dipilih dan diwujudkan pada
suatu saaat yang sudah ditentukan (strategic planning anda management). Visi perusahaan menunjukkan suatu
keadaan ideal mengenai masa depan usaha dengan realistis, meyakinkan, dapat dipercaya, dan dapat mengandung
daya tarik.
Menurut Wibisono, visi adalah sebuah rangkaian kalimat yang memberikan pernyatann tentang impian atau cita-
cita sebuah perusahaan atau organisasi yang ingin digapai dimasa yang akan datang/ masa depan. Bisa juga
dikatakan kalau visi adalah pernyataan want to be dari sebuah perusahaan atau organisasi. Visi juga sebuah hal
yang sangat krusial bagi sebuah perusahaan untuk menjamin kesuksesan dan kelestarian dalam jangka panjang.
Didalam visi sebuah organisasi juga terdapat aspirasi, nilai-nilai, dan kebutuhan organisasi untuk masa depan
seperti yang pernah disebutkan oleh Kotler bahwa visi merupakan pernyataan mengenai tujuan sebuah organisasi
yang diekspresikan dalam pelayanan dan produk yang ditawarkan, kelompok masyarakat yang dilayani,
kebutuhan yang dapat ditanggulangi, serta aspirasi dan cita-cita masa depan.

- Misi
Misi (mission) adalah apa sebabnya kita ada (why we exist/ what we believe we can do). Pernyataan misi harus
mampu menentukan kebutuhan apa yang dipuasi oleh perusahaan, siapa yang memiliki kebutuhan tersebut,
dimana mereka brada, dan bagaimana pemuasan tersebut dilakukan.
Menurut Drucker (2000:87), pada dasarnya misi merupakan alasan mendasar eksistensi suatu organisasi.
Pernyataan misi organisasi, terutama di tingkat unit bisnis menentukan batas dan maksud aktivitas bisnis
perusahaan. Jadi perumusan misi merupakan realisasi yang akan menjadikan suatu organisasi mampu
menghasilkan produk dan jasa berkualitas yang memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan
pelanggannya. Menurut Wheelen sebagaimana dikutip oleh Wibisono, misi merupakan rangkaian kalimat yang
menyatakan tujuan atau alasan eksistensi organisasi yang memuat apa yang disediakan oleh perusahaan kepada
masyarakat, baik berupa produk ataupun jasa.
Misi adalah beberapa penjabaran secara tertulis mengenai makna visi yang terkesan sulit dimengerti dan harus
diusahakan agar seluruh staf perusahaan menjadi paham dan jelas. Definisi lain dari misi adalah tindakan untuk
merealisasikan visi perusahaan karena visi perusahaan harus mengkomodasi semua kelompok kepentingan.
Secara sederhana misi adalah bagaimana cara Anda mewujudkan sebuah visi. Dalam misi terkandung hal-hal
berikut.
a. Tujuan dan alasan keberadaan suatu organisasi.
b. Tindakan dan langkah-langkah yang harus dilakukan.
c. Alasan bisnis Anda harus berkembang.
d. Cara mewujudkan tujuan anda.

Jadi, misi adalah usaha, pemikiran, dan langkah-langkah formal untuk mewujudkan sebuah visi, artinya tindakan
untuk memperjelas apa yang dikehendaki oleh pemilik perusahaan dan menjadi pengangan untuk menjalankan
suatu usaha pada masa sekarang dan yang akan datang, hingga visi yang telah dditetapkan dapat terwujud.

- Strategic planning
Pengertian Perencanaan Strategis
Robbins dan Coulter (2002) dalam Erni dan kurniawan (2005) mendefinisikan perencanaan adalah sebagai
sebuah proses yang dimulai dari penetapan tujuan organisasi, menentukan strategi untuk pencapaian
tujuan organisasi tersebut secara menyeluruh, serta merumuskan system perencanaan yang menyeluruh
untuk mengintegrasikan dan mengoordinasikan seluruh pekerjaan organisasi hingga tercapainya tujuan
organisasi. Sedangkan strategis adalah rencana komprehensif untuk mencapai tujuan organisasi dan
mempertahankan keberlangsungan organisasi.
perencanaan strategis adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat
menyeluruh, memberikan rumusan ke mana perusahaan akan diarahkan, dan bagaimana sumberdaya
dialokasikan untuk mencapai tujuan selama jangka waktu tertentu dalam berbagai kemungkinan keadaan
lingkungan.
- Tisnawati sule, Ernie dan saefullah, Kurniawan. 2005. Pengantar Manajemen Edisi Pertama. Jakarta: Kencana

2. Who are the creator of strategic planning?

Mata rantai Sarana-Tujuan tersebut dibentuk dalam level perencanaan adalah sbb:

1. Rencana Strategis yang merupakan perencanaan jangka panjang yang bersifat umum dan di dalamnya mencakup
pengembangan missi organisasi, serta tujuan-tujuan pokok yang akan dicapai organisasi secara keseluruhan. Top
Level Manajer adalah yang bertanggung-jawab dan berkepentingan dengan perencanaan ini.
2. Rencana Taktis merupakan rencana yang menjabarkan Rencana Strategik menjadi rencana dengan target-target
spesifik yang harus dicapai oleh setiap divisi. Oleh karenanya memuat tentang apa yang harus dilakukan,
bagaimana cara melakukannya dan siapa yang bertanggungjawab pada setiap divisinya. Yang bertanggungjawab
untuk mengidentifikasikan tindakan-tindakan taktis spesifik yang harus disusun dalam Rencana taktis ini adalah
Manajer tingkat menengah yang membawahi divisi-divisi spesifik.
3. Rencana Operasional merupakan rencana jangka pendek atau rencana tahunan yang merupakan jabaran lebih rinci
dari Rencana Strategik per-unit kerja. Rencana Operasional adalah blueprint rencana tindakan sesungguhnya dari
setiap unit kerja dalam satu tahun kerja, oleh karenanya juga disebut sebagai Rencana Sekali Pakai (Single-use
Plans) . Di dalam rencana operasional tercakup aktifitas apa yang harus dilakukan, jadwal kerja,
penanggungjawab, dll. Anggaran penerimaan dan belanja organisasi juga termasuk dalam katagori ini
4. Rencana Kontijensi. Rencana ini adalah rencana yang dikembangkan sebagai antisipasi jika rencana semula yang
telah dibuat ternyata gagal mencapai tujuan atau bahkan tidak dapat dilaksanakan kerena berbagai sebab.
Organisasi-organisasi besar biasanya memiliki rencana kontinjensi, karena bagaimanapun telitinya seorang
manajer dalam mempertimbangkan berbagai aspek dalam perencanaannya, situasi lingkungan bisa berubah.
5. Contuinuining or Ongoing Plans, adalah bentuk rencana yang dibuat untuk kepentingan beberapa tahun dengan
kemungkinan revisi atau pembaruan secara periodik. Yang termasuk Ongoing Plans ini adalah :
a. Kebijakan, yang merupakan arahan umum yang harus diikuti oleh para manajer manakala menangani masalah
yang berkaitan dengan wilayah-wilayah penting dalam pembuatan keputusan (misalnya kebijakan kepegawaian
dan pengelolaan sumberdaya manusia, kebijakan kenaikan upah/gaji, dlsb)
b. Prosedur, yakni petunjuk langkah demi langkah yang menjelaskan bagaimana suatu aktifitas harus dilakukan.
Prosedur memberikan standarisasi penanganan untuk aktivitas-aktivitas yang dilakukan secara berulang (misalnya
tentang prosedur penilaian kerja, prosedur pembuatan laporan keuangan, prosedur pemesanan barang, dll).
c. Aturan, yakni pernyataan yang secara explicit memberikan batasan pada karyawan tantang apa yang boleh atau
tidak boleh mereka lakukan saat bekerja (misalnya larangan absen atau bahkan datang terlambat ke tempat kerja,
dll, aturan-aturan yang secara explicit juga dicantumkan pada saat calon karyawan menandatangani kontrak kerja,
dll).

3. Why the strategic planning must be changed regularly?

4. What are the characteristics of good vission and mission, GOALS!


Visi:
1. Menyatakan cita-cita atau keinginan perusahaan di masa depan.
2. Singkat, jelas, fokus, dan merupakan standart of excellence.
3. Realistis dan sesuai dengan kompetensi organisasi.
4. Atraktif dan mampu menginspirasi komitmen serta antusiasme,
5. Mudah diingat dan dimengerti seluruh karyawan serta mengesankan bagi pihak yang berkepentingan.
6. Dapat ditelusuri tingkat pencapaiannya.

Misi:
Langkah penyusunan misi yang umum dilakukan oleh organisasi atau perusahaan adalah dengan mengikuti
tahap-tahap berikut ini:
1. Melakukan proses brainstorming dengan mensejajarkan beberapa kata yang menggambarkan organisasi
2. Penyusunan prioritas dan pemfokusan pada kata-kata yang paling penting
3. Mengkombinasikan kata-kata yang telah dipilih menjadi kalimat atau paragraf yang menggambarkan misi
perusahaan
4. Mengedit kata-kata sampai terdengar benar atau sampai setiap orang kelelahan untuk adu argumentasi
berkaitan dengan kata atau fase favorit mereka.

Untuk menjamin bahwa misi yang telah dicanangkan merupakan sebuah misi yang bagus, misi tersebut harus:
1. Cukup luas untuk dapat diterapkan selama beberapa tahun sejak saat ditetapkan
2. Cukup spesifik untuk mengkomunikasikan arah
3. Fokus pada kompetensi atau kemampuan yang dimiliki perusahaan
4. Bebas dari jargon dan kata-kata yang tidak bermakna.

5. What are the benefits of strategic planning?

6. Memberikan arah tindakan pada organisasi. Tanpa rencana yang memiliki tujuan sebuah organisasi tidak
akan sampai kemanapun.
7. Memfokuskan perhatian pada sasaran-sasaran dan hasil-hasil yang hendak dicapai. Rencana membantu
baik manajer dan maupun karyawan untuk memusatkan perhatian mereka pada sebuah gambaran besar
yang disebut rencana.
8. Menetapkan dasar bagi kerjasama tim. Sebuah rencana mengintegrasikan berbagai bagian/unit dalam
organisasi untuk mencapai tujuan yang sama.
9. Membantu mengantisipasi permasalahan dengan memperhitungkan situasi dan perubahan lingkungan
yang akan terjadi
10. Rencana juga memberikan arahan dalam pembuatan keputusan. Keputusan selalu berorientasi ke masa
depan, jika manajemen tidak memiliki rencana untuk masa depan maka keputusan keputusan yang
dibuatpun hanya sedikit yang dapat berorientasi ke masa depan.
11. Merupakan prasyarat bagi terlaksananya fungsi-fungsi manajemen yang lain. Melalui perencanaan,
manajemen akan mengetahui pengorganisasian apa yang harus ditangani, karyawan apa dan bagaimana
yang dibutuhkan, bagaimana memimpin, memotivasi karyawan, dst.

12. What are the targets of strategic planning?

13. What are the kinds of strategic planning?

a. Strategi Integrasi
Integrasi ke depan, integrasi ke belakang, integrasi horizontal kadang semuanya disebut sebagai
integrasi vertikal. Strategi integrasi vertikal memungkinkan perusahaan dapat mengendalikan para
distributor, pemasok, dan / atau pesaing.
b. Strategi Intensif
Penetrasi pasar, dan pengembangan produk kadang disebut sebagai strategi intensif karena
semuanya memerlukan usaha-usaha intensif jika posisi persaingan perusahaan dengan produk
yang ada hendak ditingkatkan.
c. Strategi Diversifikasi
Terdapat tiga jenis strategi diversifikasi, yaitu diversifikasi konsentrik, horizontal, dan
konglomerat. Menambah produk atau jasa baru, namun masih terkait biasanya disebut
diversifikasi konsentrik. Menambah produk atau jasa baru yang tidak terkait untuk pelanggan
yang sudah ada disebut diversifikasi horizontal. Menambah produk atau jasa baru yang tidak
disebut diversifikasi konglomerat.
d. Strategi Defensif
Disamping strategi integrative, intensif, dan diversifikasi, organisasi juga dapat menjalankan
strategi rasionalisasi biaya, divestasi, atau likuidasi.
Rasionalisasi Biaya, terjadi ketika suatu organisasi melakukan restrukturisasi melalui
penghematan biaya dan aset untuk meningkatkan kembali penjualan dan laba yang sedang
menurun. Kadang disebut sebagai strategi berbalik (turnaround) atau reorganisasi, rasionalisasi
biaya dirancang untuk memperkuat kompetensi pembeda dasar organisasi. Selama proses
rasionalisasi biaya, perencana strategi bekerja dengan sumber daya terbatas dan menghadapi
tekanan dari para pemegang saham, karyawan dan media.
Divestasi adalah menjual suatu divisi atau bagian dari organisasi. Divestasi sering digunakan
untuk meningkatkan modal yang selanjutnya akan digunakan untuk akusisi atau investasi strategis
lebih lanjut. Divestasi dapat menjadi bagian dari strategi rasionalisasi biaya menyeluruh untuk
melepaskan organisasi dari bisnis yang tidak menguntungkan, yang memerlukan modal terlalu
besar, atau tidak cocok dengan aktivitas lainnya dalam perusahaan. Likuidasi adalah menjual
semua aset sebuah perusahaan secara bertahap sesuai nilai nyata aset tersebut. Likuidasi
merupakan pengakuan kekalahan dan akibatnya bisa merupakan strategi yang secara emosional
sulit dilakukan. Namun, barangkali lebih baik berhenti beroperasi daripada terus menderita
kerugian dalam jumlah besar.
e. Strategi Umum
Menurut Porter, ada tiga landasan strategi yang dapat membantu organisasi memperoleh
keunggulan kompetitif, yaitu keunggulan biaya, diferensiasi, dan fokus. Porter menamakan
ketiganya strategi umum. Keunggulan biaya menekankan pada pembuatan produk standar
dengan biaya per unit sangat rendah untuk konsumen yang peka terhadap perubahan harga.
Diferensiasi adalah strategi dengan tujuan membuat produk dan menyediakan jasa yang dianggap
unik di seluruh industri dan ditujukan kepada konsumen yang relatif tidak terlalu peduli terhadap
perubahan harga. Fokus berarti membuat produk dan menyediakan jasa yang memenuhi
keperluan sejumlah kelompok kecil konsumen.
(David, p.231, 2004)

Strategi Umum dari Michael Porter


1. Strategi Keunggulan Biaya untuk menjalankan strategi integrasi ke depan, ke belakang dan
horisontal  memperoleh manfaat unggul dalam biaya
2. Strategi Diferensiasi  menawarkan beberapa tingkat pembedaan  tidak menjamin keunggulan
bersaing
3. Strategi Fokus  tergantung pada segmen industri  ukuran memadai, potensi pertumbuhan baik.
4. Rantai Nilai  pendapatan total dikurangi biaya total dari seluruh aktivitas yang dilakukan untuk
mengembangkan dan memasarkan suatu produk atau jasa sama dengan nilai.

Tipe Strategi

Ada empat tipe strategi yang dapat digunakan pada berbagai tingkatan perusahaan dan bisnis yaitu :

1. Strategi Pertumbuhan
Strategi ini berusaha meningkatkan ukuran perusahaan dan ekspansi operasi perusahaan. Strategi ini sangat
dikenal karena hampir semua industri atau perusahaan yang menginginkan adanya pertumbuhan dalam kehidupan
usahanya dalam jangka panjang. Pertumbuhan usaha dapat terjadi dengan beberapa cara seperti :

- Berkembang secara internal melalui konsentrasi, yaitu menggunakan kekuatan yang ada untuk memperbaharui
dan meningkatkan produktifitas, tanpa menanggung resiko yang besar. (pengembangan pasar, pengembangan
produk dan inovasi).

- Diversifikasi, melakukan akuisisi bisnis baru yang berhubungan atau tidak dengan bisnisnya atau melakukan
investasi spekulasi yang baru.(integrasi vertical, integrasi horizontal, diversifikasi konglomerat dan kemitraan).

2. Strategi Pengurangan

Dapat disebut sebagai strategi pertahanan, dengan mengurangi skala operasi untuk kepentingan efisiensi dan
meningkatkan kinerja. Strategi pertahanana dapat dilakukan dengan cara seperti :

- Kembali pada bisnis inti dengan menjual unit bisnis lain yang tidak berhubungan dengan bisnis intinya pada
awal program diversifikasi.

- Menurunkan ukuran dengan mengurangi biaya dan restrukturisasi untuk mengembangkan operasi yang efisien.

- Pelepasan dengan menjual bagian organisasi untuk memotong biaya.

- Likuidasi, menutup operasi dengan menjual asset operasi yang sudah bangkrut.

3. Strategi Stabilitas

Strategi dengan tetap menjalankan kegiatan pada saat ini dengan mengurangi tekanan untuk pertumbuhan dan
tanpa komitmen pada beberapa perubahan operasi utama. Strategi untuk organisasi yang dapat melakukan
kegiatan dengan sangat baik dalam menghadapi lingkungan, resiko rendah yang dapat dihadapi dan melakukan
konsolidasi yang diperlukan dengan strategi-strategi yang terlibat.

4. Strategi Kombinasi

Dalam waktu yang sama melakukan kombinasi dari beberapa strategi, untuk menghadapi perubahan lingkungan
yang dinamis dengan tingkat persaingan tinggi, dimana kondisi perusahaan beroperasi secara kompleks

14. Explain the important steps to create strategic planning!

Perencanaan strategis tidak mengenal standar baku, dan prosesnya mempunyai variasi yang tidak terbatas.
Tiap penerapan perlu merancang variasinya sendiri sesuai kebutuhan,situasi dan kondisi setempat. Meskipun
demikian, secara umum proses perencanaan strategis memuat unsurunsur:
(1) perumusan visi dan misi,
(2) pengkajian lingkungan eksternal,
(3) pengkajian lingkungan internal,
(4) perumusan isu-isu strategis,
(5) penyusunan strategi pengembangan (yang dapat ditambah dengan tujuan dan
sasaran).

Formula Tujuan

Analisis Tujuan dan


Strategi saat ini

Analisis Lingkungan: Analisis Sumberdaya:


Kesempatan dan Kekuatan dan
Ancaman Kelemahan

Identifikasi
Kesempatan
Strategis

Pengambilan
Keputusan Strategis

Pelaksanaan
Strategis

Evaluasi dan
Pengendalian
Strategis

Keterangan:

1. Formulasi Misi dan Tujuan


Pertanyaan mendasar dalam formulasi misi dan tujuan adalah “Apa usaha kita?” dan “Apa usaha kita yang
seharusnya?”.
2. Analisis Tujuan dan Strategi Saat ini
Dalam perjalanan waktu, manajer suatu organisasi barangkali akan kehilangan “minat” terhadap misi yang
pertama kali mereka perjuangkan. Manajer harus diingatkan kembali pada misi awalnya.
3. Analisis Lingkungan

Bertujuan melihat perubahan-perubahan dalam lingkungan, demografis, politik, sosial, ekonomi, yang akan
mempengaruhi organisasi. Perubahan dalam lingkungan eksternal organisasi dapat menghasilkan kesempatan
maupun ancaman, tergantung bagaimana reaksi organisasi. Untuk memperoleh informasi perubahan lingkungan,
perlu dikembangkan system informasi strategis, pengembangan bisnis data, keluhan atau komentar dari pihak luar
(pelanggan dan supplier).

4. Analisis Sumberdaya

Dilakukan bersamaan dengan analisis lingkungan, melalui analisis kekuatan dan kelemahan organisasi.

5. Identifikasi Kesempatan Strategis

Kesempatan strategis merupakan gap antara situasi apabila organisasi menggunakan tujuan dan strategi yang
dirumuskan dalam proses penentuan tujuan dengan situasi apabila organisasi menggunakan strategi sekarang ini
(tanpa perubahan). Kesempatan strategis muncul apabila organisasi menetapkan tujuan baru yang lebih sulit, atau
apabila ada persaingan yang ketat dan mengakibatkan organisasi tidak berhasil mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya.

6. Pengambilan Keputusan Strategis

Organisasi dapat mengembangkan sejumlah altrnatif strategis untuk memanfaatkan kesempatan strategis.

Strategi yang baik mencakup beberapa hal:

1. Cakupan: menjelaskan pasar apa yang akan dimasuki oleh organisasi, pasar yang terbatas atau luas

2. Alokasi sumberdaya: menjelaskan bagaimana alokasi sumberdaya untuk mencapai tujuan

3. Daya saing: memasukan kemampuan yang dimiliki oleh organisasi yang lebih baik dibandingkan dengan
kemampuan pesaingnya

4. Sinergi: strategi harus bertujuan memanfaatkan secara optimal sinergi dalam suatu organisasi.

7. Pelaksanaan Strategi

Perencanaan strategi harus dijalankan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

8. Evaluasi dan Pengendalian Strategis


Manajer harus selalu mengevaluasi pelaksanaan rencana strategis. Pengendalian strategis merupakan
pengendalian terhadap pelaksanaan rencana strategis.

15. What are the factors that influence strategic planning?

a. Perkembangan sosial ekonomi masyarakat


Akibat hasil pembangunan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia, kondisi sosial ekonomi bangsa
berangsur-angsur meningkat. Dampaknya terhadap rumah sakit adalah rumah sakit akan berusaha
meningkatkan mutu pelayanan di segala bidang
(termasuk menyiapkan kamar untuk VIP).
b. Perkembangan iptek dibidang kedokteran.
Akibat perkembangan iptek, banyak rumah sakit berlomba-lomba untuk menggunakan peralatan barn yang
canggih, sehingga biaya pelayanan medis menjadi semakin mahal. Dampak lain dari penggunaan iptek ini
adalah terjadinya pelanggaran etika rumah sakit, yang pada saat ini telah mulai terlihat.
c. Perkembangan penyakit.
Keadaan penyakit di Indonesia pada saat ini dalam periode transisi, ialah penyakit infeksi telah menurun, tetapi
belum habis, sedangkan penyakit degeneratif, penyakit akibat keganasan, penyakit akibat kecelakaan lalu
lintas dan kecelakaan kerja sudah semakin meningkat. Akibatnya rumah sakit harus menata kembali komposisi
tempat tidur serta polikliniknya.
d. Tersedianya anggaran untuk pengembangan rumah sakit.
Dengan perubahan kebijaksanaan pemerintah, pada saat ini lebih banyak anggaran yang disediakan oleh
investor untuk pengembangan rumah sakit, sehingga jumlah rumah sakit serta penggunaan alat-alat canggih
akan meningkat.
e. Perkembangan manajemen rumah sakit.
Akibatnya perhatian pemerintah serta kesadaran para pimpinan rumah sakit, pada akhir-akhir ini manajemen
rumah sakit telah meningkat dan diharapkan akan menjadi semakin baik.Dengan semakin baiknya manajemen
rumah sakit, penggunaan sumber daya yang tersedia akan menjadi semakin efisien, sehingga pengembangan
rumah sakit akan semakin baik.
f. Persaingan antar rumah sakit.
Dengan semakin banyaknya rumah sakit, akan terjadi persaingan antar rumah sakit yang semakin ketat.
Dampaknya adalah setiap rumah sakit akan meningkatkan manajemen dan bahkan juga terjadinya pelanggaran
etika ruinah sakit. Juga
akibatpersaingan, diharapkan rumah sakit umum akan mengembangkan spesialisasi penyakit tertentu.
g. Perubahan kebijaksanaan pemerintah.
Kebijaksanaan pemerintah yang langsung berpengaruh terhadap perkembangan rumah sakit adalah :
1) Diizinkannya para investor (PMDN - PMA) untuk bergerak di bidang perumah sakitan, menjadikan peluang
didirikannya rumah sakit baru dengan peralatan yang canggih.
2) Dijadikannya rumah sakit pemerintah sebagai lembaga swadana. Bila kebijaksanaan tersebut berjalan dengan
baik,diharapkan mutu rumah sakit pemerintah akan menjadi baik, sehingga mampu bersaing dengan rumah
sakit swasta.

16. What are the obstacles to create strategic planning?

1. Ketidakmampuan membuat Rencana atau Rencana yang tidak cukup Baik. Tentu saja tidak semua manajer
otomatis memiliki kemampuan membuat perencanaan. Faktor penyebabnya adalah kurangnya pengalaman,
pendidikan atau bahkan karena diajari atau tidak memiliki pengetahuan tentang bagaimana membuat rencana yang
benar.
2. Kurangnya Komitmen dalam proses pembuatan rencana. Mengembangkan sebuah rencana adalah pekerjaan yang
membutuhkan pemikiran yang cukup banyak dan menyita waktu. Kebanyakan manajer beralasan mereka tidak
cukup punya waktu untuk mengikuti proses pembuatan rencana yang cukup panjang, atau bahkan mereka tidak
membuat rencana yang memadai karena sebenarnya mereka takut gagal tidak mencapai yang mereka targetkan
dalam rencana tersebut.
3. Lemahnya informasi. Karena yang menjadi dasar dari sebuah rencana adalah informasi, maka bagaimanapun
canggihnya seorang manajer dalam teknik pembuatan rencana, namun apabila informasi yang digunakan dalam
penyusunan rencana tersebut kurang memadai (informasi kurang akurat, kurang lengkap, basi), maka rencana
tersebut juga akan kurang bermutu atau bahkan rencana yang gagal.
4. Terlalu berfokus pada masa kini. Kegagalan mempertimbangkan efek jangka panjang sebuah rencana karena
terlalu menekankan pada penanganan persoalan-persoalan jangka pendek, justru dapat menyebabkan kegagalan
organisasi mempersiapkan masadepan. Seorang manajer seharusnya memiliki gambaran besar dalam benaknya
tentang masa depan dan sasaran-sasaran jangka panjang yang ingin diraih saat menyusun sebuah rencana.
5. Terlalu mengandalkan diri pada unit/Bagian Perencanaan. Banyak organisasi/perusahaan yang memiliki bagian
perencanaan atau bagian perencanaan dan pengembangan tersendiri. Bagian ini yang melakukan penelitian, studi,
membangun model, percobaan, dll, tapi sesungguhnya tidak mengembangkan perencanaan itu sendiri. Hasil dari
bagian ini hanyalah merupakan alat bantu yang dapat dimanfaatkan oleh manajer dalam membuat rencana, apalagi
menyusun sebuah rencana organisasi tetaplah tanggung-jawab manajer.
6. Memusatkan perhatian pada faktor-faktor yang dapat dikuasainya. Kebanyakan manajer hanya berkonsentrasi
pada hal-hal yang paling dikuasai dan menghindarkan diri hal yang kurang dikuasasi karena khawatir dianggap
kurang mampu. Misalnya memusatkan perhatian pada pembuatan gagasan-gagasan dan ide-ide baru, namun
mengabaikan bagaimana cara menjadikan gagasan/ide tersebut teraplikasikan karena kurang menguasai
operasional organisasinya.

17. Bagaimana lingkungan dapat merubah renstra?

Anda mungkin juga menyukai

  • Systemic Lupus Eritematosus
    Systemic Lupus Eritematosus
    Dokumen4 halaman
    Systemic Lupus Eritematosus
    ananda
    Belum ada peringkat
  • Skizofrenia
    Skizofrenia
    Dokumen12 halaman
    Skizofrenia
    ananda
    Belum ada peringkat
  • Asma
    Asma
    Dokumen2 halaman
    Asma
    ananda
    Belum ada peringkat
  • RESPIRATORY FAILURE EC Meningitis
    RESPIRATORY FAILURE EC Meningitis
    Dokumen29 halaman
    RESPIRATORY FAILURE EC Meningitis
    ananda
    Belum ada peringkat
  • Materi Epilepsi
    Materi Epilepsi
    Dokumen4 halaman
    Materi Epilepsi
    patma wati
    Belum ada peringkat
  • Saraf
    Saraf
    Dokumen9 halaman
    Saraf
    ananda
    Belum ada peringkat
  • Diabetes-WPS Office
    Diabetes-WPS Office
    Dokumen8 halaman
    Diabetes-WPS Office
    Sri Delviana Daud
    Belum ada peringkat
  • Jantung Koroner
    Jantung Koroner
    Dokumen4 halaman
    Jantung Koroner
    ananda
    Belum ada peringkat
  • Hipertensi
    Hipertensi
    Dokumen3 halaman
    Hipertensi
    ananda
    Belum ada peringkat
  • Asma
    Asma
    Dokumen2 halaman
    Asma
    ananda
    Belum ada peringkat
  • MENINGITIS TB
    MENINGITIS TB
    Dokumen28 halaman
    MENINGITIS TB
    ananda
    Belum ada peringkat
  • Asma
    Asma
    Dokumen2 halaman
    Asma
    ananda
    Belum ada peringkat
  • THT 3 Februari
    THT 3 Februari
    Dokumen4 halaman
    THT 3 Februari
    ananda
    Belum ada peringkat
  • Borang Saraf
    Borang Saraf
    Dokumen2 halaman
    Borang Saraf
    ananda
    Belum ada peringkat
  • Anak
    Anak
    Dokumen4 halaman
    Anak
    ananda
    Belum ada peringkat
  • Jiwa 15 Januari
    Jiwa 15 Januari
    Dokumen3 halaman
    Jiwa 15 Januari
    ananda
    Belum ada peringkat
  • Borang Igd2
    Borang Igd2
    Dokumen10 halaman
    Borang Igd2
    ananda
    Belum ada peringkat
  • THT 3 Februari
    THT 3 Februari
    Dokumen4 halaman
    THT 3 Februari
    ananda
    Belum ada peringkat
  • Anak
    Anak
    Dokumen4 halaman
    Anak
    ananda
    Belum ada peringkat
  • Anak
    Anak
    Dokumen4 halaman
    Anak
    ananda
    Belum ada peringkat
  • Saraf
    Saraf
    Dokumen9 halaman
    Saraf
    ananda
    Belum ada peringkat
  • Obgyn
    Obgyn
    Dokumen4 halaman
    Obgyn
    ananda
    Belum ada peringkat
  • LBM 1 Modul Mata
    LBM 1 Modul Mata
    Dokumen78 halaman
    LBM 1 Modul Mata
    ananda
    100% (1)
  • Obgyn
    Obgyn
    Dokumen4 halaman
    Obgyn
    ananda
    Belum ada peringkat
  • LBM 1 Modul Mata
    LBM 1 Modul Mata
    Dokumen4 halaman
    LBM 1 Modul Mata
    ananda
    Belum ada peringkat
  • LBM 3 SGD 18 THT
    LBM 3 SGD 18 THT
    Dokumen3 halaman
    LBM 3 SGD 18 THT
    ananda
    Belum ada peringkat
  • Katarak dan Konjungtivitis
    Katarak dan Konjungtivitis
    Dokumen8 halaman
    Katarak dan Konjungtivitis
    ananda
    Belum ada peringkat
  • LBM 1 Modul Mata
    LBM 1 Modul Mata
    Dokumen78 halaman
    LBM 1 Modul Mata
    ananda
    100% (1)
  • LBM 1 Mata SGD 14
    LBM 1 Mata SGD 14
    Dokumen27 halaman
    LBM 1 Mata SGD 14
    ananda
    Belum ada peringkat
  • LBM 2 Mata SGD 14
    LBM 2 Mata SGD 14
    Dokumen7 halaman
    LBM 2 Mata SGD 14
    ananda
    Belum ada peringkat