Anda di halaman 1dari 5

PEMBUBARAN PERSEKUTUAN

(Likuidasi Persekutuan)

Likuidasi persekutuan merupakan pembubaran persekutuan dan proses penyelesaiannya sebagai satu kesatuan
usaha. Proses penyelesaian tersebut meliputi pengubahan aset non kas menjadi kas dan pembayaran hutang
persekutuan serta pendistribusian kas kepada anggota.

PROSES LIKUIDASI
Pada umumnya proses likuidasi terdiri dari langkah-langkah sbb:
1. Menghitung laba-rugi persekutuan samapai dengan saat likuidasi
2. Mengubah aset selain kas menjadi kas
3. Mendistribusikan kas kepada kreditur persekutuan dan anggota persekutuan.

Distribusi Kas Dalam Likuidasi


Pendistribusian kas dalam proses likuidasi, diatur berdasarkan urutan sbb:
1. Dibayar hutang persekutuan kepada kreditur.
2. Dibayar hutang persekutuan kepada anggota persekutuan
3. Pengembalian modal kepada anggota persekutuan

Likuidasi Tunggal / Serentak


Merupakan proses likuidasi dari suatu persekutuan dimana distribusi kas kepada para anggota persekutuan
dilakukan setelah semua aset persekutuan direalisasi. Prosedur ini biasanya dilakukan bila proses realisasi
dapat dilakukan dalam jangka waktu yang realtif pendek.

Soal 1 likuidasi serentak


Berikut saldo akun Fa AB yang membagi rugi/laba dengan rasio 60:40:
Kas Rp 40.000 Aset non Kas Rp 190.000 Hutang dagang Rp 30.000
Hutang Kepada A Rp 20.000 Modal A Rp 90.000 Modal B Rp 90.000

Realisasi Aset non kas Rp 150.000

Keterangan Kas ANK HD H-A Modal A Modal B


Sbl Likuidasi 40.000 190.000 30.000 20.000 90.000 90.000
Real asset non kas 150.000 (190.000) (24.000) (16.000)
Saldo 190.000 0 30.000 20.000 66.000 74.000
Pelunasan hut dagg (30.000) (30.000)
Saldo 160.000 20.000 66.000 74.000
Pembagian kas (160.000) (20.000) (66.000) (74.000)

Soal 2.
Kalau rugi realisasi sangat besar, maka harus diperhitungkan dengan hutang kepada sekutu yang
bersangkutan, bila sudah diperhitungkan dengan hutang tetap kurang, maka kalau sekutu tersebut masih
mampu menyetor kas, harus menyetor kas, tapi kalau tidak mampu defisit tersebut ditanggung oleh sekutu
yang lain sesuai rasio rugi/laba.
Fa XY, membagi rugi laba dengan rasio 7:3, saldo akun sebelum likuidasi sbb:
Kas Rp 10.000
Hutang dagang Rp 38.000 Modal X Rp 30.000
Aset non Kas Rp 110.000 Hutang Kepada X Rp 7.000 Modal Y Rp 45.000
Realisasi Aset non kas Rp 50.000

1
Buat laporan likuidasi:

Keterangan Kas ANK HD H-X Modal X Modal Y


Sbl Likuidasi 10.000 110.000 38.000 7.000 30.000 45.000
Real aset non kas 50.000 (110.000) (42.000) (18.000)
Saldo 60.000 0 38.000 7.000 (12.000) 27.000
Pelunasan hut dagg (38.000) (38.000)
Saldo 22.000 0 0 7.000 (12.000) 27.000
Perhit hutg piutang (7.000) 7.000
Saldo 22.000 0 0 0 (5.000) 27.000
Setoran X 5.000 5.000
Saldo 27.000 0 0 0 0 27.000
Pembagian kas (27.000) 0 0 0 0 (27.000)

Keterangan Kas ANK HD H-X Modal X Modal Y


Saldo 22.000 0 0 0 (5.000) 27.000
Defisit X 5.000 (5.000)
Saldo 22.000 0 0 0 0 22.000
Pembagian kas (22.000) 0 0 0 0 (22.000)

Kuis 1
Fa ABC, membagi rugi laba dengan rasio 5:3:2, saldo akun sebelum likuidasi sbb:
Kas Rp 10.000 Hutang dagang Rp 38.000 Modal A Rp 20.000
Aset non Kas Rp 120.000 Hutang Kepada A Rp 7.000 Modal B Rp 35.000
Modal C Rp 30.000
Realisasi Aset non kas Rp 50.000
Buat laporan likuidasi:

2
Likuidasi Bertahap
Dalam likuidasi ini pembagian kas yang ada setelah dibayarkan hutang kepada pihak luar adalah membagi kas
tersebut kepada anggota yang secara perhitungan tertentu berhak menerima kas.

1. Pembagian Kas tanpa Program Kas


adalah perhitungan pembagian kas yg ada setelah pelunasan hutang pihak luar kpd anggota yg modalnya
bersaldo kredit.
Prosedur yang ditempuh.
a. Menghitung saldo modal masing-masing sekutu
b. Memperhitungkan hutang piutang dengan sekutu
c. Menghitung saldo modal bersih setelah hutang piutang (a + Hutang – Piutang)
d. Membebankan kerugian maksimal (Aset non kas yang belum terjual selain piutang kepada sekutu + kas
yang disisakan dari pembagian)
e. Membagi rugi potensial/maxsimal sesuai rasio rug/laba
f. Menghitung saldo modal bersih setelah menghitung rugi potensial (c-e)
Bila semua saldo modal positip, maka besarnya saldo ini = besarnya bagian masing-masing sekutu, bila masih
ada yang defisit dilanjutkan :
g. Membagi semua modal yang defdisit kepada para sekutu yang lain sesuai rasio R/L.
h. Menghitung bagian kas masing-masing sekutu.

2. Pembagian Kas dengan Program Kas


Prosedur yang ditempuh.
a. Menghitung saldo modal sekutu (Saldo modal + Hutang - Piutang kepada sekutu)
b. Ditentukan kapasitas menanggung rugi maksimal Saldo modal bersih : Ratio R/L.
c. Menyusun rangking dalam menanggung rugi.
d. Menyusun urutan pembagian kas sbb:
1. Prioritas I untuk rangking I
2. Prioritas II untuk rangking I & II
3. Prioritas III untuk rangking I , II dan III dst
e. Menghitung bagian masing-masing sekutu
1. Untuk prioritas I kas = Ratio R/L X (Rangking I - II)
2. Untuk prioritas II kas = Ratio R/L X (Rangking II - III)
3. Prioritas terakhir = Ratio R/L X Kemampuan rangking terakhir.

Soal 3 Likuidasi bertahap


Kas Rp 10.000.000 Piutang dagang Rp 40.000.000 Hutang dagang Rp 25.000.000
Piutang Kpd A Rp 5.000.000 Hutang Kpd D Rp 5.000.000 Hutang kpd E Rp 10.000.000
Persediaan Rp 50.000.000 Aset Tetap Rp 60.000.000 Modal A, B, C, D dan E (masing-
masing
Rp 25.000.000)

Rasio rugi/laba sama, proses realisasi sbb:


1. Hasil realisasi piutang dagang Rp 35.000.000, setelah melunasi hutang dagang, kas langsung dibagi
dengan menyisakan Rp 2.000.000 untuk biaya realisasi selanjutnya.
2. Hasil realisasi persediaan Rp 57.500.000 kas langsung dibagi dengan menyisakan Rp 1.500.000.
3. Hasil realisasi Aset tetap Rp 45.000.000, semua kas langsung dibagi.

3
Tabel Lukuidasi

Keterangan Aset Hutang dan Ekuitas


Kas P/D P-A Sediaan AT H/D H-D H-E M-A M-B M-C M-D M-E
Sbl Likuidasi 10 40 5 50 60 25 5 10 25 25 25 25 25
Real P/D 35 -40 -1 -1 -1 -1 -1
Saldo 45 0 5 50 60 25 5 10 24 24 24 24 24
Pbyr H/D -25 -25
Saldo 20 0 5 50 60 0 5 10 24 24 24 24 24
Pbgian I -18 -5 -10 -0.75 -0.75 -0.75 -0.75
Saldo 2 0 5 50 60 0 0 0 24 23.25 23.25 23.25 23.25
Real sediaan 57.5 -50 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5
Saldo 59.5 0 5 0 60 0 0 0 25.5 24.75 24.75 24.75 24.75
pebgian_2 -58 -5 -13.2 -12.5 -12.45 -12.5 -12.45
Saldo 1.5 0 0 0 60 0 0 0 12.3 12.3 12.3 12.3 12.3
Real AT 45 -60 -3 -3 -3 -3 -3
Saldo 46.5 0 0 0 0 0 0 0 9.3 9.3 9.3 9.3 9.3

Tanpa program pembagian kas


Perhitungan pembagian kas ke 1

Keterangan Modal A Modal B Modal C Modal D Modal E Total


Modal 24.000 24.000 24.000 24.000 24.000 120.000
Hut Kpd D & E 5.000 10.000 15.000
Saldo 24.000 24.000 24.000 29.000 34.000 135.000
Piut Kpd A (5.000) (5.000)
Saldo 19.000 24.000 24.000 29.000 34.000 130.000
Rugi Potensial (22.400) (22.400) (22.400) (22.400) (22.400) (112.000)
Saldo (3.400) 1.600 1.600 6.600 11.600 18.000
Defisit A 3.400 (850) (850) (850) (850) 0
Saldo 0 750 750 5.750 10.750 18.000

Perhitungan pembagian kas ke 2

Keterangan Modal A Modal B Modal C Modal D Modal E Total


Modal 25.500 24.750 24.750 24.750 24.750 124.500
Piut Kpd A (5.000) (5.000)
Saldo 20.500 24.750 24.750 24.750 24.750 119.500
Rugi Potensial (12.300) (12.300) (12.300) (12.300) (12.300) (61.500)
Saldo 8.200 12.450 12.450 12.450 12.450 58.000
Piut Kpd A 5.000 5.000
Saldo 13.200 12.450 12.450 12.450 12.450 63.000

4
Dengan program pembagian kas

KETERANGAN KEMAMPUAN SEKUTU PRIORITAS PEMBAGIAN KAS


A B C D E  A B C D E 
Saldo Modal 25 25 25 25 25 125
H-P Kpd Sekutu (5) 5 10 10
Saldo modal bersih 20 25 25 30 35 135
Rasio R/L 20% 20% 20% 20% 20% 100%
Kemampuan 100 125 125 150 175 675
Prioritas 1 25 25 5 5
Prioritas 2 25 25 50 5 5 10
Prioritas 3 25 25 25 25 100 5 5 5 5 20
Prioritas 4 100 100 100 100 100 500 20 20 20 20 20 100
TOTAL 100 125 125 150 175 675 20 25 25 30 35 135

Pembagian kas sesungguhnya

Keterangan Kas Prioritas A B C D E 


Pembagian Kas 1 18 1 5.000 5.000
2 5.000 5.000 10.000
3 750 750 750 750 3.000
Pembagian Kas 2 58 3 4.250 4.250 4.250 4.250 17.000
4 8.200 8.200 8.200 8.200 8.200 41.000
Pembagian Kas 3 46,5 4 9.300 9.300 9.300 9.300 9.300 46.500
Total 17.500 22.500 22.500 27.500 32.500 122.500

Kuis 2
FA ABCD dengan angota A,B,C dan D, rasio L/R 20:25:30:25, Posisi keuangan per 1 Jan 2009 sbb:
Kas Rp 20.000.000 Piutang pada B Rp 1.500.000 Aset non kas Rp 45.000.000
Hutang Dagang Rp 36.000.000 Hutang pada A Rp 1.000.000 Modal, A Rp 7.000.000
Modal,B Rp 6.500.000 Modal, C Rp 9.000.000 Modal, D Rp 7.000.000

Pada tanggal 1 Januari FA ABCD dibubarkan. Proses realisasi terdiri dari 4 tahap, yaitu:
1. Realisasi aset non kas dengan nilai buku Rp 15.000.000,00 terrealisasi Rp 10.000.000,00
2. Didapat kas sebesar Rp 7.000.000,00 dari nilai buku aset non kas Rp 6.000.000,00
3. Dari nilai buku sebesar Rp 11.000.000,00 didapat kas sebesar Rp 10.000.000,00
4. Sisa aset non kas dapat terjual dengan harga Rp 5.000.000,00
Buatlah tabel serta jurnal yang diperlukan

Kuis 3
Kas Rp 10.000.000 Piutang dagang Rp 40.000.000 Hutang dagang Rp 25.000.000
Piutang Kpd A Rp 5.000.000 Hutang Kpd D Rp 10.000.000 Persediaan Rp 50.000.000
Aset Tetap Rp 60.000.000 Modal A, B, C, D Rp 130.000.000 (masing-masing Rp 32.500.000)
Rasio rugi/laba sama, proses realisasi sbb:
1. Hasil realisasi piutang dagang Rp 30.000.000, setelah melunasi hutang dagang, kas langsung dibagi
dengan menyisakan Rp 2.000.000 untuk biaya realisasi selanjutnya.
2. Hasil realisasi persediaan Rp 60.000.000 kas langsung dibagi dengan menyisakan Rp 7.000.000.
3. Hasil realisasi Aset tetap Rp 45.000.000, semua kas langsung dibagi.
5

Anda mungkin juga menyukai