Anda di halaman 1dari 112

KOMPONEN A

JATI DIRI, VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN


SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

A. 1. JATI DIRI
Program Studi S1 Fisioterapi Fakultas Kedokteran Unhas berdiri pada
tanggal 13 Maret 2008 dengan SK No. 852/D/T/2008. Faktor-faktor yang
menjadi pertimbangan pendirian Program Studi S1 Fisioterapi Fakultas
KedokteranUniversitas Hasanuddin (UNHAS) saat itu adalah:
1. Lulusan SLTA dari kota Makassar dan sekitarnya membutuhkan perguruan
tinggi untuk melanjutkan studi ke program studi yang lulusannya sangat
dibutuhkan di masyarakat dalam rangka mengatasi masalah gerak dan fungsi
gerak.
2. Belum adanya perguruan tinggi lanjutan level S1 di Indonesia Timur,
sementara lulusan Diploma III Fisioterapi di Indonesia sudah sedemikian
banyak sehingga membutuhkan pendidikan lanjutan ke level yang lebih tinggi
untuk memenuhi kebutuhan pelayanan Fisioterapi yang professional.
3. Perkembangan pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan sedemikian
majunya termasuk perkembangan ilmu kedokteran sudah sampai ke level
tertinggi (Sp.2 dan S3) yang dalam hal ini membutuhkan pelayanan kemitraan
yang dapat mengimbangi perkembangan ilmu kedokteran sehingga juga
dibutuhkan level pendidikan Fisioterapi (S1) agar layanan kesehatan yang
terkait dengan masalah gerak dan fungsi gerak tidak mengalami kesenjangan
dengan tersedianya tenaga Fisioterapi yang berpendidikan S1 ke atas.
4. Kebutuhan akan layanan Fisioterapi yang professional sangat dirasakan
kehadirannya di pusat-pusat pelayanan kesehatan karena masyarakat semakin
kritis terhadap layanan Fisioterapi yang diterima selama ini yang pada
umumnya hanya dilakukan oleh lulusan Diploma III Fisioterapi.
5. Mengantisipasi perkembangan era globalisasi dimana masyarakat dunia akan
semakin banyak berkunjung ke Indonesia, hal mana mereka telah terbiasa
mendapat layanan Fisioterapi yang berkualitas di Negara masing-masing

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 1


sehingga di Indonesia pun perlu sekali dipersiapkan layanan Fisioterapi yang
setara dengan Negara maju.
6. Berkaitan dengan kebutuhan akan SDM tenaga dosen yang akan
mengembangkan pendidikan Fisioterapi di Indonesia, dibutuhkan lulusan S1
Fisioterapi yang akan diupgrade menjadi lulusan S2 dan S3 sebagai dosen
yang dipersyaratkan oleh Dikti.
7. Kota Makassar merupakan pusat pengembangan di kawasan Indonesia bagian
Timur, termasuk pengembangan pendidikan sehingga dibutuhkan pusat
pengembangan layanan Fisioterapi di kawasan Indonesia bagian Timur.
8. Berdasarkan hasil riset tentang layanan kesehatan di Indonesia, ternyata lebih
dari 60 % pusat layanan kesehatan pasiennya mengalami gangguan gerak dan
fungsi gerak. Hal mana mereka itu sangat membutuhkan layanan Fisioterapi
yang berkualitas.
9. Kota Makassar secara potensial telah memenuhi syarat dari segi jumlah
mahasiswa maupun tenaga pengajar pada umumnya untuk dikembangkan
dibidang pendidikan Fisioterapi.
Saat ini Program Studi S1 Fisioterapi FK UNHAS telah berusia 9 tahun
dan telah memasuki tahap pengembangan dengan fokus utama adalah peningkatan
kualitas institusi agar tetap memiliki mutu yang baik dengan daya saing tinggi.
Pada tahun 2017 ini Program Studi S1 Fisioterapi Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin (UNHAS) akan melakukan re-akreditasi.
Berdasarkan kurikulum baru sesuai UU No 20 tahun 2003 dan PP RI No
19 tahun 2005 tentang sistem pendidikan nasional bahwa pendidikan harus
berdasarkan kompetensi. Program Studi S1 Fisioterapi melaksanakan sistem
pembelajaran berbasis KKNI dengan pendekatan Student Center Learning (SCL)
dengan beban studi 146 SKS untuk pendidikan akademik yang ditempuh dalam
waktu 4 tahun (8 semester) dan akan dikembangkan ke pendidikan profesi
dengan beban 42 SKS ditempuh dalam kurun waktu 1,5 tahun (3 semester).
Dalam menjalankannya perannya sebagai pencetak profesi fisioterapi,
Program Studi S1 Fisioterapi FK UNHAS mengembangkan dirinya dengan
berkonsentrasi kepada pembentukan fisioterapi yang lebih berorientasi kepada

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 2


kebutuhan masyarakat, yang kemudian merupakan jati diri program studi.
Konsentrasi ini tercermin dari sebaran mata kuliah, lahan praktik, dosen dan
instruktur yang mengajar serta ragam penelitian mahasiswa yang terkait dengan
masalah kesehatan, gangguan gerak dan fungsi gerak dari berbagai latar
kehidupan dan pekerjaan masyarakat.

A. 2. VISI PROGRAM STUDI


Visi, Misi dan Tujuan Program Studi S1 Fisioterapi FK UNHAS disusun
oleh segenap unsur, meliputi Pimpinan Pro (Dekan, Wakil Dekan I, II, III),
pimpinan prodi Fisioterapi beserta jajarannya, dosen, mitra / stake holder yang
terkait dengan pendidikan S1 Fisioterapi FK Unhas. Penyusunan Tim Penyusun
visi-misi ditetapkan berdasarkan SK Dekan. Kemudian Tim tersebut merumuskan
visi, misi, tujuan serta sasaran Program Studi S1 Fisioterapi FK UNHAS melalui
suatu lokakarya yang melibatkan semua unsur internal dan eksternal. Visi, misi,
tujuan dan sasaran Program Studi S1 Fisioterapi FK UNHAS dirumuskan dengan
mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut:
a. Visi, misi, tujuan dan sasaran Universitas Hasanuddin.
b. Visi, misi, tujuan dan sasaran Fakultas Kedokteran.
c. Kondisi nasional dan Kebijakan pemerintah, antara lain UU Nomor 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
d. Pemetaan keunggulan Program Studi S1 Fisioterapi berdasarkan Analisis
SWOT.
e. Masukan dari pihak dalam (dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan) dan
pihak luar (stake holders dan alumni).
f. Kebutuhan/tuntutan masyarakat di era global dan perkembangan IPTEK.
Perumusan visi, misi, tujuan dan sasaran hasil dari lokakarya tersebut
kemudian disosialisasikan kepada senat Fakultas untuk mendapatkan saran dan
masukan. Hasil akhir perumusan visi, misi, tujuan dan sasaran tersebut kemudian
disahkan oleh Senat Fakultas Kedokteran UNHAS untuk kemudian
disosialisasikan kepada seluruh civitas akademika. Monitoring dan evaluasi

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 3


mengenai Visi Misi direncanakan akan dilakukan pada saat penyusunan Renstra
Fakultas yaitu setiap 5 tahun sekali.

VISI PROGRAM STUDI


Visi: Berkarakter cendekia, berjiwa MARITIM, dan berorientasi pada masyarakat.
Visi Strategis: Pada tahun 2022 menjadi pusat pendidikan Fisioterapi berstandar
internasional, berkarakter MARITIM dan mampu menganalisis masalah gerak dan
fungsi gerak masyarakat.

A. 3. MISI PROGRAM STUDI


1. Menyelenggarakan pendidikan dan penelitian Fisioterapi berbasis ilmu
pengetahuan, teknologi dan riset berstandar nasional dan internasional.
2. Menyelenggarakan tata kelola program studi S1 Fisioterapi yang
profesional, transparan, akuntabel, dan responsif.
3. Menerapkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi
Fisioterapi demi terwujudnya masyarakat sehat dan berkeadilan dari
aspek gerak-fungsi.

A. 4. TUJUAN PROGRAM STUDI


Tujuan program studi S1 Fisioterapi Fakultas Kedokteran Unhas adalah:
1. Menghasilkan lulusan sarjana fisioterapi yang inovatif, berpikir kritis,
dan beretika.
2. Terselenggaranya penelitian di bidang Fisioterapi.
3. Mengembangkan Dharma pengabdian terkait gerak dan fungsi kepada
masyarakat.
4. Terselenggaranya manajemen yang efektif dan efisien.
5. Memfasilitasi pengembangan teknologi fisioterapi yang inovatif.

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 4


A. 5. SASARAN PROGRAM STUDI DAN STRATEGI PENCAPAIAN
SASARAN
No Sasaran Strategi
A. BIDANG PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN
1 Unggul dalam pendidikan dan 1. Mempersiapkan SDM, sarana dan
pengajaran. prasarana yang menunjang
2 Menghasilkan lulusan yang pengembangan keilmuan
kompeten, professional dan Fisioterapi.
memiliki daya saing tinggi serta 2. Menyelenggarakan dan
mampu mengembangkan mengembangkan program
keilmuaannya. pendidikan yang berbasis
3 Unggul dalam pencitraan publik. kompetensi.
4 Unggul dalam modifikasi ilmu dan 3. Meningkatkan kualitas
teknologi Fisioterapi. pendidikan dan pelayanan
Fisioterapi di masyarakat.
4. Meningkatkan peran alumni
Fisioterapi di masyarakat.
5. Mampu mengontrol diri dan
beretika dalam aktifitas ilmiah
dan pelayanan Fisioterapi di
masyarakat.
6. Menghasilkan ilmu dan teknologi
Fisioterapi yang mampu
menjawab tantangan
permasalahan Fisioterapi nasional
dan global.

7. Terwujudnya pengembangan
pendidikan berkelanjutan
(continuing education) dan

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 5


Contiunuing Profesional
Development yang unggul di
tingkat nasional maupun
internasional.
B. PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT
1 Unggul dalam riset Fisioterapi. 1. Meningkatkan jumlah penelitian
2 Unggul dalam pengabdian yang bermutu tinggi dan
masyarakat. produktif untuk skala nasional
maupun internasional.
2. Terpacunya diseminasi dan
transfer ilmu pengetahuan,
teknologi Fisioterapi.
3. Berperan aktif dalam kegiatan
sosial kemasyarakatan.
4. Meningkatkan kualitas dan
kuantitas produk penelitian
Fisioterapi.
5. Meningkatkan kolaborasi riset
dengan perguruan tinggi lain di
dalam dan di luar negeri.
6. Mewujudkan kesehatan
masyarakat yang optimal melalui
pengembangan inovasi gerak dan
fungsi gerak, pencegahan dan
penanganan Fisioterapi
komunitas baik pada tingkat
kabupaten/kota maupun nasional.
7. Meningkatkan prestasi olah raga
di tingkat lokal dan nasional.
C. BIDANG SDM

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 6


1 Unggul dalam SDM Fisioterapi 1. Meningkatkan kualitas dan
yang mendukung Good kuantitas SDM baik pendidik
Governance dan Tri Dharma maupun penunjang kependidikan
Perguruan Tinggi. hingga memiliki kompetensi yang
tinggi dalam menjalankan Tri
Dharma Perguruan Tinggi.

D. BIDANG ORGANISASI MENAJEMEN


1 Unggul dalam tata kelola 1. Menjalankan sistem tata kelola
berbasis Good Governance
(kredibel, akuntabel, transparan
dan adil).
2 Unggul dalam manajemen dan 2. Menjalankan system manajemen
mutu layanan mutu yang komprehensif.
E. BIDANG SARANA, PRASARANA DAN PENDANAAN
1 Unggul dalam tata kelola 1. Menyusun sistem perencanaan
2 Unggul dalam manajemen mutu berbasis kinerja dan
berbagai layanan akademik dan pengalokasian dana yang efektif.
non akademik
2. Menyediakan sarana dan
prasarana yang baik untuk
mendukung program Tri Dharma
Perguruan Tinggi.
3. Menyediakan sumber pendanaan
operasional dan pengembangan
yang berkelanjutan.

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 7


Strength (kekuatan) Weakness (kelemahan)

1. Prodi telah memiliki visi, misi dan 1. Visi, misi dan tujuan belum sepenuhnya
tujuan yang disusun dengan dipahami oleh sebagian kecil civitas
mempertimbangkan visi, misi dan tujuan akademika.
Jati diri, Visi, Misi, Sasaran dan Tujuan Universitas, kondisi nasional, kebijakan 2. Fasilitas yang mendukung
pemerintah, kebutuhan masyarakat, pengembangan pendidikan masih
kemajuan IPTEK, analisa SWOT dan kurang.
berorientasi ke masa depan.
2. Sasaran dan tujuan prodi telah relevan
dengan misi prodi.
3. Visi, misi dan tujuan telah dipahami oleh
sebagian besar civitas akademika.

Opportunity (peluang) SO WO
1. Tersedia mekanisme peninjauan visi, 1. Mensinergikan visi, misi dan tujuan 1. Sosialisasi Program Studi Fisioterapi
misi dan tujuan. yang disusun dengan Fk Unhas masih perlu diupayakan dan
2. Kesempatan membangun networking mempertimbangkan visi, misi dan digalakkan sesuai mekanisme yang
dengan berbagai instansi, profesi dan tujuan Universitas, fakultas, prodi, tersedia.
universitas dalam dan luar negeri. kondisi nasional, kebijakan pemerintah, 2. Mempersiapkan SDM Fisioterapi
3. S1 Fisioterapi di Indonesia masih kebutuhan masyarakat, kemajuan melalui pendidikan yang berkualitas
langka dan lulusannya masih banyak IPTEK, analisa SWOT dan berorientasi dengan membangun networking
dibutuhkan di Indonesia karena ke masa depan. dengan berbagai instansi, profesi dan
lapangan kerjanya masih terbentang 2. Tersedianya kesempatan bekerja sama universitas dalam dan luar negeri
luas. dengan bebagai instansi profesi dan dengan lingkungan kerja yang

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 8


4. Lingkungan kerja yang kondusif. universitas dalam dan luar negeri serta kondusif.
terserapnya lulusan Fisioterapi oleh 3. Menyediakan fasilitas pendidikan yang
lapangan pekerjaan yang tersedia. memadai sesuai dengan kebutuhan
3. Terlaksanakanya proses pendidikan dengan cara membuat Renstra tentang
dan pengelolaan administrasi fasilitas pendidikan sesuai kebutuhan
pendidikan sesuai dengan visi, misi dan serta membangun networking dengan
tujuan prodi yang telah dipahami. berbagai instansi, profesi dan
universitas dalam dan luar negeri.
4. Melakukan akreditasi sesuai dengan
mekanisme yang ada.
Threat (ancaman) ST WT
1. Persaingan antara lulusan Fisioterapi 1. Memaksimalkan sosialisasi dan 1. Meningkatkan pemahaman dan
PTsemakin berat. pelaksanaan visi, misi dan tujuan untuk implementasi dari visi, misi dan tujuan
2. Adanya interfensi dari profesi lain mengatasi persaingan antar lulusan serta memperbanyak mengikuti
terhadap kemandirian profesi Fisioterapi dari luar Unhas. kompetisi Nasional dan Internasional
Fisioterapi. 2. Menegaskan dan mensosialisasikan bagi perkembangan Fisioterapi untuk
3. Lulusan pendidikan Fisioterapi luar kompetensi Fisioterapi (KKNI mengatasi persaingan antar lulusan
negeri dianggap memiliki kemampuan Fisioterapi). Fisioterapi di dalam dan luar negeri.
lebih dari segi ilmu dan teknologi 3. Mengimplementasikan visi, misi dan 2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas
dibanding dengan lulusan Prodi tujuan yang telah dipahami oleh civitas lulusan Fisioterapi yang profesional,
Fisioterapi Unhas. akademika, meningkatkan kualitas memiliki kemampuan bersaing.
lulusan Prodi Fisioterapi Unhas secara 3. Melakukan akreditasi.
berkala.
4. Melakukan akreditasi lulusan
Fisioterapi dari luar negeri sehingga
sejalan dengan kompetensi Fisioterapi
dan budaya Indonesia.

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 9


Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 10


KOMPONEN B
TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN,
SISTEM PENGELOLAAN DAN PENJAMINAN MUTU

B.1 PERSONIL BESERTA FUNGSI DAN TUGAS POKOKNYA


Program Studi S1 Fisioterapi merupakan salah satu program studi di
bawah naungan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, sehingga struktur
organisasi Program Studi Fisioterapi Fakultas Kedokteran Unhas didasarkan
pada SK Dekan No. 0220/H4.7/OT.08/2011. Sehubungan dengan adanya
perubahan kondisi FK UNHAS, yang tadinya hanya terdiri dari pendidikan
dokter telah berkembang menjadi 5 program studi yakni Pendidikan dokter
umum, program studi ilmu keperawatan, program studi fisioterapi, program studi
kedokteran hewan dan program studi psikologi. Pengeloloaan organisasi prodi
Fisioterapi FK-UH menyesuaikan kebijakan universitas yang mengacu pada
kebijakan Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH).
Dalam melaksanakan tugasnya, ketua program studi dibantu oleh Subbag
Administrasi Akademik (BAAK) yang bertugas mengelola administrasi
pembelajaran, skripsi dan pendidikan profesi serta penataan kurikulum bersama
PEU.Subbag Administrasi Umum (Adum) yang mengelola persuratan umum,
perlengkapan dan keuangan.PEU (Physical Therapy Education Unit) yang
mengelola teknik proses belajar mengajar berkaitan dengan tutorial dan
praktikum, skill lab, field lab dan persiapan pendidikan profesi Fisioterapi
Subbag kemahasiswaan yang mengelola aktifitas kokurikuler dan extrakurikuler
mahasiswa dengan berkordinasi dengan subbag akademik (BAAK) dan subbag
Adum.

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 10


B.2 STRUKTUR ORGANISASI, KOORDINASI DAN CARA KERJA PRODI FISIOTERAPI FK UNHAS

Senat Dekan
FK Unhas Wakil Wakil Wakil
Dekan I Dekan II Dekan III

Ketua Program Studi Fisioterapi Gugus


Sekertaris Prodi Fisioterapi Penjaminan Mutu

Bagian Bagian Bagian Bagian


Tim Teknik KBK Adm. Akademik Adm. Umum Adm. Kemahasiswaan

Tutorial Pengelola KBK Urusan Umum Ekstra Kurikuler/Kokurikuler


Skill Lab Nilai PBM Perlengkapan KKN
Skripsi Epsbed / Borang Keuangan Field Lab
Pendidikan Profesi Laporan Pendidikan Laporan Adm.Umum Laporan Ad. Kemahasiswaan

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 11


Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 12
Dilihat dari struktur organisasi dan manajemen, prodi Fisioterapi FK Unhas
telah memiliki struktur lembaga standar dan mekanisme yang jelas yang dapat
menjamin terselengaranya tata pamong dengan prinsip good govermance. Struktur
organisasi dilengkapi dengan sistim pengelolaan lembaga dengan model
kepimimpinan yang demokratis. Hal ini memungkinkan pengelolaan setiap unit di
prodi Fisioterapi FK Unhas berlangsung efektif dan efisien, mengutamakan
keterlibatan civitas akademika dalam pengambilan kebijakan di tingkat prodi secara
bottom up yang relatif mendukung peningkatan komitmen untuk mengelola setiap
unit kerja di prodi Fisioterapi FK Unhas secara baik.
Unsur pelaksana :
1) Tugas pokok ketua program studi adalah memimpin dan menyelenggarakan
pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, mengelola proses
pendidikan bersama dengan tenaga kependidikan dan tenaga administrasi.
2) PEU (Physiotherapy Education Unit) berfungsi merencanakan, menyusun dan
bersama dengan unsur pelaksana BAAK mengevaluasi kurikulum Fisioterapi
serta memastikan bahwa tujuan pembelajaran telah tercapai. PEU berkordinasi
dengan tim pelaksana KBK dalam menyusun rancangan pembelajaran sistem
Blok untuk tutorial, praktikum, field lab, skill lab dan skripsi serta
mempersiapkan pendidikan profesi Fisioterapi. Selanjutnya PEU bersama tim
KBK menyelenggarakan berbagai bentuk ujian, menetapkan sistim nilai,
parameter proses belajar mengajar, mengevaluasi dan mengembangkan
pendidikan profesi Fisioterapi serta membuat pelaporan yang terkait dengan
bidangnya.
3) Pelaksana administrasi akademik (BAAK) mengelola tentang
pengadministrasian aplikasi kurikulum yang telah disusun dan ditetapkan oleh
PEU seperti pengadministrasian, pelaksanaan dan hasil-hasil yang terkait
dengan KBK seperti membuat jadwal pembelajaran blok, untuk tutorial,
praktikum, field lab, skill lab dan skripsi, mendokumentasikan nilai-nilai ujian
dan hal-hal yang terkait dengan penilaian pendidikan mengatur, menghubungi
dosen / instruktur bersama PEU mengelola proses belajar, EPSBED, borang
akreditasi serta bersama dengan bagian lain membuat laporan terkait
bidangnya.

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 13


4) Pelaksana administrasi umum (ADUM) menyelenggarakan dan menata tentang
hal-hal yang bersifat umum seperti penataan keuangan dan perlengkapan
terutama yang terkait dengan mempersiapkan fasilitas/peralatan proses KBK,
tutorial, field lab, skill lab, KKN, kebutuhan ATK kantor dan hal-hal
administrasi terkait dengan keuangan dari fakultas serta membuat laporan
terkait bidangnya.
5) Pelaksana kemahasiswaan mengelola aktifitas ektrakurikuler dan kokurikuler
mahasiswa bersama dengan HIMAFISIO (Himpunan Mahasiswa Fisioterapi)
FK Unhas dan stake holder dalam pengembangan aktifitas mahasiswa. Selain
itu bekerja sama dengan PEU dan BAAK mengelola KKN mahasiswa serta
membuat laporan terkait bidangnya.
6) Keempat unsur pelaksana tersebut bersama kaprodi dalam melaksanakan
tugasnya, saling berkoordinasi secara proporsional sesuai bidangnya masing –
masing.

B.3 KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan efektif mengarahkan dan mempengaruhi perilaku semua
unsur dalam program studi, mengikuti nilai, norma, etika, dan budaya organisasi
yang disepakati bersama, serta mampu membuat keputusan yang tepat dan cepat.
Kepemimpinan mampu memprediksi masa depan, merumuskan dan
mengartikulasi visi yang realistis, kredibel, serta mengkomunikasikan visi ke depan,
yang menekankan pada keharmonisan hubungan manusia dan mampu menstimulasi
secara intelektual dan arif bagi anggota untuk mewujudkan visi organisasi, serta
mampu memberikan arahan, tujuan, peran, dan tugas kepada seluruh unsur dalam
perguruan tinggi. Dalam menjalankan fungsi kepemimpinan dikenal kepemimpinan
operasional, kepemimpinan organisasi, dan kepemimpinan publik. Kepemimpinan
operasional berkaitan dengan kemampuan menjabarkan visi, misi ke dalam kegiatan
operasional program studi. Kepemimpinan organisasi berkaitan dengan pemahaman
tata kerja antar unit dalam organisasi perguruan tinggi. Kepemimpinan publik
berkaitan dengan kemampuan menjalin kerjasama dan menjadi rujukan bagi publik.

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 14


B.4 POLA KEPEMIMPINAN PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FK UNHAS
Pola kepemimpinan yang diterapkan di Prodi S1 Fisioterapi FK Unhas
ada 3 jenis yakni:
a. Kepemimpinan operasional: Kaprodi dalam menjalankan kebijakan Tri
Dharma Perguruan Tinggi harus berdasarkan aturan, norma, dan atau
kaidah seperti penerapan kurikulum, struktur organisasi, Statuta Unhas,
kebijakan-kebijakan Dikti, kebijakan Fakultas Kedokteran dan
penerapan Standar Operasional seperti standar Penilaian, standar Proses
belajar Mengajar/CP, standar Pelayanan kepada mahasiswa, dosen dan
pegawai, sehingga dalam operasional pengelolaan prodi tidak
menyimpang dari aturan yang ada.
b. Kepemimpinan Organisasi: Kaprodi dalam menjalankan kebijakan Tri
Dharma Perguruan Tinggi harus mampu memetakan job description
masing-masing bagian mengkomunikasikan, mengontrol dan
mengevaluasi dengan berpedoman pada struktur organisasi prodi.
c. Kepemimpinan publik: Kaprodi dalam menjalankan fungsinya di
program studi berinteraksi dengan mahasiswa, dosen, dan pegawai
lainnya merupakan wujud dari masyarakat ilmiah di kampus yang dalam
hal ini harus selalu menjadi panutan dan mampu memberi contoh kepada
masyarakat kampus maupun masyarakat sekitarnya dalam hal penerapan
kedisiplinan, rendah hati, jujur dan bertanggung jawab. Kaprodi juga
diharapkan memiliki prestasi dan jabatan di luar program studi yang
terkait seperti ketua organisasi profesi tertentu, contohnya Ketua IFI,
Ketua APTIFI, dan sebagainya.
Pola kepemimpinan seperti ini dirasakan efektif dan sesuai bagi civitas
program studi S1 Fisioterapi Fakultas Kedokteran Unhas. Untuk
mewujudkan kepemimpinan tersebut kebijakan yang diterapkan program
studi S1 Fisioterapi Fakultas Kedokteran Unhas adalah mensyaratkan
pimpinan dengan kualifikasi jujur, visioner, proaktif, terbuka, koordinatif
dan komunikatif.Kepemimpinan di lingkungan program studi S1
Fisioterapi Fakultas Kedokteran Unhas terbukti memenuhi kriteria
tersebut. Ke depannya hal ini didukung dengan kriteria Fit and proper

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 15


test yang wajib dipenuhi oleh pimpinan di lingkungan fakultas dan
program studi.

Disamping diamanahi mempimpin program studi S1 Fisioterapi Fakultas


Kedokteran Unhas secara internal ketua program studi juga memiliki kapasitas
sebagai pemimpin di luar institusi yakni sebagai ketua APTIFI (Asosiasi Pendidikan
Tinggi Fisioterapi Indonesia) sampai tahun 2017. Tuntutan pemenuhan kualitas ini
dimaksudkan agar dapat mendukung percepatan visi dan pelaksanaan misi program
studi.
Dalam mengambil keputusan telah disepakati acuan sebagai berikut :
1. Diawali oleh rapat subbag/lab/ PEU (sesuai dengan bidang masing-masing)
untuk menentukan jenis kegiatan.
2. Selanjutnya menentukan personal yang berkompeten untuk diamanahi tugas
tertentu.
3. Sebelum pengusulan penerbitan SK, calon personal tersebut sekali lagi
dikonfirmasi mengenai kesanggupan melaksanakan tugas yang dimaksud.
4. Setelah SK / surat tugas terbit dari pejabat yang berwenang, dibuatkan TOR
(Term of Reference) oleh tim yang terbentuk untuk melaksanakan kebijakan
tersebut.
5. Setelah penyelenggaraan suatu kegiatan selesai, diakhiri dengan pelaporan yang
dilengkapi dengan berbagai bukti kegiatan yang telah dilakukan.
Di lihat dari struktur organisasi dan manajemen, Program Studi S1 Fisioterapi FK
UNHAS telah memiliki struktur lembaga standar dan mekanisme yang jelas yang
dapat menjamin terselenggaranya tata pamong dengan prinsip good governance.
Struktur organisasi dilengkapi dengan sistim pengelolaan lembaga dengan model
kepemimpinan yang demokratis. Hal ini memungkinkan pengelolaan setiap unit di
FK UNHAS secara efektif dan efisien, mengutamakan keterlibatan civitas
akademika dalam pengambilan kebijakan di tingkat fakultas secara bottom up yang
relatif mendukung peningkatan komitmen untuk mengelola setiap unit kerja di
Program Studi Fisioterapi FK UNHAS secara lebih baik.

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 16


B.5 PARTISIPASI CIVITAS ACADEMIKA DALAM PENGEMBANGAN
KEBIJAKAN, SERTA PENGELOLAAN DAN KOORDINASI
PELAKSANAAN PROGRAM
Unsur pelaksana administrasi dipimpin oleh Subbag Administrasi Umum
adalah melaksanakan administrasi umum, perlengkapan, keuangan. Pelaksanaan
program-program kegiatan telah didukung oleh ketersediaan SDM yang memadai
dengan tenaga dosen tetap sebanyak 10 orang untuk Program Studi S1 Fisioterapi.
Berdasarkan jabatan akademik, terdapat 1 lektor kepala (16,67%), 2 lektor
(33,33%), 3 asisten ahli (50%).
Berdasarkan tingkat pendidikan, 1 orang berpendidikan S3 (16,67%), 3 orang
berpendidikan S2/Spesialis (50%) dan 2 orang berpendidikan S1/Profesi (33,33%).

Jumlah tenaga kependidikan yang menunjang proses Program Studi S1


Fisioterapi yaitu sebanyak 4 orang.
Jumlah Tenaga Kependidikan dengan
Jenis Tenaga Pendidikan Terakhir Unit
No.
Kependidikan S3 S2 S1 D4 D3 D2 D1 SMA/ Kerja
SMK
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1 Pustakawan * 5 2 Prodi
2 Laboran/ Teknisi/ 5 1 7 Prodi
Analis/ Operator/
Programer
3 Administrasi 2 2 Prodi
4 Lainnya : … Prodi
Total 12 3 9
*sumber: modifkasi data kepegawaian FK UNHAS dan Universitas

Sarana dan prasarana yang tersedia cukup memadai seperti fasilitas gedung
atau ruang kuliah, laboratorium, perpustakaan. Untuk mengantisipasi kemajuan
IPTEK, Program studi Fisioterapi mempunyai laboratorium komputer, jaringan
internet yang dipergunakan bersama dengan Fakultas kedokteran. Kendala yang
masih dihadapi saat ini adalah belum optimalnya penggunaan gedung atau ruang
kuliah, belum optimalnya sarana dan prasarana laboratorium dan perpustakaan.
Dalam upaya memenuhi sarana dan prasarana di Program Studi Fisioterapi FK

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 17


UNHAS diperlukan dana yang cukup besar untuk dapat memberikan pelayanan yang
cepat dan berkualitas. Oleh karena itu FK UNHAS bersama dengan Program Studi
Fisioterapi telah mengembangkan web site dengan alamat http://med.unhas.ac.id.
Kurikulum yang ada sekarang ini adalah KKNI level 6. Proses pembelajaran
dilaksanakan dengan sistem Student Center Learning (5 jumps), mandiri, skill bed,
field lab dengan menggunakan sistem evaluasi hasil belajar yang memenuhi standar.
Untuk melaksanakan kegiatan proses pembelajaran dibentuk tim PEU (Physical
Therapy Education Unit) yang berfungsi merencanakan dan menyusun kurikulum
pendidikan Fisioterapi serta memastikan bahwa tujuan pembelajaran telah tercapai.
PEU berkoordinasi dengan tim Penyusun Strategi Operasional Pembelajaran yang
bertugas menyusun strategi pembelajaran yang akan diberikan kepada mahasiswa
untuk mencapai kompetensi yang telah ditetapkan. Tim ini berkewajiban menyusun
rancangan pembelajaran untuk setiap blok. Kegiatan pembelajaran sendiri
dilaksanakan oleh Tim Pelaksana KBK yang terdiri dari tim Tutorial-Praktikum, tim
Field Lab, tim Skills Lab, tim Skripsi dan tim kepaniteraan klinik. Masing-masing
tim bertanggungjawab melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan jadwal
yang telah ditetapkan.
Tim Tutorial-Praktikum bertanggungjawab terhadap pelaksanaan tutorial dan
kegiatan praktikum serta kuliah penunjang yang telah ditetapkan oleh tim penyusun
strategi operasional pembelajaran, Tim Skills Lab bertanggungjawab terhadap
pelaksanaan kegiatan skills lab dimana mahasiswa diberikan keterampilan klinik
untuk melaksanakan pembelajaran. Tim Field Lab bertanggungjawab melaksanakan
kegiatan pembelajaran lapangan di mitra terkait (Rumah Sakit dan Puskesmas),
sesuai dengan visi pendidikan Fisioterapi untuk membentuk lulusan dengan
keunggulan di bidang Fisioterapi Klinis, Fisioterapi hiperkes dan ergonomic,
Fisioterapi Olahraga, Fisioterapi masyarakat, dan Fisioterapi kecantikan. Tim Skripsi
bertanggungjawab mengkoordinasikan kegiatan penulisan karya ilmiah berupa
skripsi bagi mahasiswa. Selain itu juga dibentuk tim Kepaniteraan klinik yang
bertanggungjawab mengkoordinasikan kegiatan kepaniteraan klinik. Tantangan yang
dihadapi dalam pengembangan kurikulum adalah adanya perkembangan ilmu dan
teknologi yang cepat dan menuntut perubahan kurikulum yang cepat pula. Selain
pelaksana KBK, kegiatan akademik juga dilakukan oleh bagian / laboratorium yang

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 18


dipimpin oleh kepala bagian / laboratorium dengan tugas pokok melaksanakan
pendidikan, penelitian atau pengabdian masyarakat dalam satu cabang ilmu,
pengetahuan atau teknologi tertentu, serta melaksanakan pengelolaan sumber daya
akademik.
Kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat telah terlembaga
bersama dengan Fakultas Kedokteran Unhas. Sebagai pendukung aktivitas penelitian
dan pengabdian pada masyarakat di tingkat fakultas difasilitiasi oleh Komisi Etik
Penelitian Fakultas Kedokteran (KEPK) UNHAS .Penelitian dan pengabdian pada
masyarakat tersebut didukung oleh sumber dana yang berasal dari DIPA, selain itu
dosen cukup aktif dalam mengikuti kompetisi hibah baik nasional maupun
internasional dan menjalin kerjasama dengan badan-badan dunia dan industri. Dalam
rangka sosialisasi hasil penelitian dan pengabdian pada masyarakat dilaksanakan
melalui seminar, lokakarya dan publikasi ilmiah baik tingkat regional maupun
nasional. Kendala yang dihadapi saat ini adalah belum sepenuhnya dana dari FK-
Unhas dapat diserap melalui KEPK yang antaralain disediakan di dalam RKAT. Hal
ini mungkin dapat terjadi karena dosen terlalu sibuk, sebagian kecil belum
termotivasi melakukan penelitian atau beberapa dosen memenangkan dana hibah
penelitian dari luar, sehingga perlu diadakan kegiatan-kegiatan yang dapat
meningkatkan penyerapan dana penelitian dan pengabdian masyarakat tersebut.
Lulusan Program Studi Fisioterapi FK Unhas telah menunjukan adanya
peningkatan yang berarti dilihat dari masa studi yang semakin singkat dan indeks
prestasi kumulatif yang semakin meningkat. Di samping itu, pemberdayaan
hubungan Prodi dan alumni semakin meningkat pula.

B.6 PERENCANAAN PROGRAM JANGKA PANJANG (RENSTRA)


DAN MONITORING PELAKSANAANNYA SESUAI DENGAN VISI, MISI,
SASARAN DAN TUJUAN PROGRAM
Perkembangan Program Studi Fisioterapi Fakultas Kedokteran Unhas telah
menunjukkan peningkatan sejak tahun 2008 hingga sekarang ditandai dengan jumlah
mahasiswa baru semakin meningkat, masa studi lebih singkat, IPK membaik,
pengembangan fasilitas pendidikan semakin bertambah serta banyaknya permintaan
lulusan fisioterapi FK-Unhas dari beberapa institusi pendidikan Fisioterapi di

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 19


Indonesia. Diharapkan pada tahun 2012 Program Studi Fisioterapi Fakultas
Kedokteran Unhas telah dapat mencapai Tingkat “Perkembangan Lanjut”. Untuk
itu tujuan pengembangan Program Studi Fisioterapi Fakultas Kedokteran mengarah
pada:
a. Meningkatkan dan mengembangkan SDM dengan mengadakan kerjasama
antar institusi pendidikan dalam dan luar negeri
b. Mengadakan penelitian dasar, terapan dan kemitraan.
c. Meningkatkan peran serta dalam pengabdian pada masyarakat.
Pengembangan ini menuntut kemampuan untuk meningkatkan kualitas input,
proses dan output melalui upaya peningkatan kemampuan penerapan ilmu dan
teknologi fisioterapi mutakhir di bidang Fisioterapi klinik, hiperkes dan ergonomic,
olahraga, masyarakat dan kecantikan sebagai tuntutan peningkatan peran Program
Studi Fisioterapi Fakultas Kedokteran dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan
Tinggi.
Pada abad ke-21 inipermasalahan yang dihadapi oleh Program Studi
FisioterapiFakultas Kedokteran Unhassemakin kompleks, pesatnya kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, semakin besarnya tuntutan masyarakat akan layanan
kesehatan, semakin bertambahnya angka usia harapan hidup, semakin berubahnya
pola kehidupan masyarakat termasuk era globalisasi. Untuk itu telah disusun
Rencana Strategik (Renstra) yang menjelaskan tentang visi, misi, tujuan serta
strategi pencapaiannya. Saat ini Renstra tersebut sedang diimplementasikan untuk
mengantisipasi perkembangan-perkembangan tersebut diatas.
Program Studi Fisioterapi Fakultas Kedokteran Unhas kini memiliki berbagai
potensi untuk berkembang antara lain memiliki SDM yang masih muda untuk siap
dikembangkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, sarana dan prasarana dari
berbagai fasilitas yang cukup memadai sehingga dapat menjadi modal untuk
pelaksanaan pengembangan. Spirit untuk selalu reaktif dan proaktif terhadap
berbagai perubahan global senantiasa dipertahankan dan dikembangkan untuk
mendapatkan masa depan yang lebih cemerlang.

B.7 EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN


Kepemimpinan program studi memiliki karakteristik yang kuat dalam
efisiensi dan efektivitas kepemimpinan operasional, kepemimpinan organisasi, dan

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 20


kepemimpinan publik. Efisiensi dan efektivitas kepemimpinan operasional meliputi
kepemimpinan dan penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat, pengelolaan proses pendidikan bersama dengan tenaga kependidikan
dan tenaga administrasi, dilaksanakan dengan sistem pengelolaan fungsional dan
operasional program studi yang mencakup planning, organizing, staffing, leading,
controlling, serta operasi internal dan eksternal.
B. 8 EVALUASI PROGRAM DAN PELACAKAN LULUSAN
Lulusan yang berkualitas dipengaruhi oleh berbagai faktor utama, yaitu
kualitas input (mahasiswa yang masuk) dan kualitas proses (meliputi dosen, sarana
prasarana, dan sistem pembelajaran, dan yang mendukung). Dengan demikian
faktor-faktor tersebut perlu mendapat perhatian yang seksama dalam upaya
peningkatan kualitas yang ingin dicapai.
Pola seleksi yang telah berjalan diharapkan dapat menunjukkan standar mutu
penerimaan yang cukup baik dan dapat dipertanggungjawabkan. Aspek kualitas dan
kuantitas penerimaan mahasiswa baru dapat dilihat dari data calon mahasiswa dan
mahasiswa yang diterima serta tingkat persaingan untuk dapat diterima. Jumlah
mahasiswa yang diterima dalam tiga tahun terakhir tampak mengalami peningkatan
(Tabel 2 dan 3).

Daya Yang
Tahun Ikut Seleksi Lulus Seleksi
Tampung Diterima
2008/2009 70 614 66 38
2009/2010 75 600 70 52
2010/2011 85 508 64 64
Jumlah 230 1722 200 154

Dari segi sosial ekonomi mahasiswa yang diterima di program studi


Fisioterapi FK Unhas, tren latar belakang ekonomi tampak bergeser ke arah ekonomi
yang lebih baik, artinya, jumlah mahasiswa dengan latar belakang ekonomi rendah
(kurang mampu) semakin berkurang. Sedangkan untuk daerah asal, calon mahasiswa
prodi Fisioterapi FK Unhas berasal beberapa daerah dari seluruh Indonesia.

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 21


Untuk memacu prestasi dan memberikan kesempatan bagi mahaasiswa
dengan ekonomi yang kurang mampu disediakan beasiswa. Beasiswa yang diberikan
kepada mahasiswa berasal dari berbagai sumberyaitu Bank Indonesia, Supersemar,
BMU, Gudang Garam, Kalbe Farma, PPA PMDK, PPA, BBM, BKM, Bank BRI,
Bank BTN, Yayasan Hidup Bahagia, Yayasan Jepang.

Rata-rata per tahun jumlah mahasiswa yang menerima beasiswa semakin


meningkat.Dengan adanya beasiswa yang diberikan oleh berbagai perusahaan atau
lembaga tersebut menunjukkan adanya kepercayaan terhadap kualitas sumberdaya
mahasiswa Prodi Fisioterapi FKUnhas. Perolehan beasiswa oleh mahasiswa tersebut
dapat memacu semangat mahasiswa yang lain untuk meningkatkan prestasi
akademik agar mendapat beasiswa dikemudian hari. Mekanisme pemberian dana
beasiswa di Prodi Fisioterapi FK Unhas saat ini adalah dengan memberikan
penawaran pada mahasiswa yang sudah diterima atau sudah menjalankan kuliah di
Prodi FisioterapiFKUnhas. Adapun persyaratan mahasiswa untuk bisa mengikuti
program beasiswa tersebut ditentukan oleh pemberi dana beasiswa. Jadi saat ini
belum ada beasiswa yang ditawarkan pada calon mahasiswa baru yang berprestasi
dan berasal dari ekonomi lemah, agar bisa mendaftar dan mengikuti pendidikan di
prodi Fisioterapi FKUnhas. Namun hal tersebut diharap dapat diatasi dengan adanya
program beasiswa BIDIK MISI (Beasiswa Pendidikan Bagi Calon Mahasiswa
Berprestasi Dari Keluarga Kurang Mampu).

B.9 PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PROGRAM, DENGAN


MEMANFAATKAN HASIL EVALUASI INTERNAL DAN EKSTERNAL
a. Sasaran Bidang Pendidikan:
1. Menghasilkan lulusan fisoterapi yang unggul dalam pendidikan dan
pengajaran.
2. Dihasilkannya lulusan yang kompeten, professional dan memiliki daya
saing tinggi serta mampu mengembangkan keilmuannya
3. Menghasilkan lulusan fisioterapi yangunggul dalam pencitraan publik.
4. Dihasilkannya lulusan fisioterapiyang unggul dalam modifikasi ilmu dan
teknologi Fisioterapi

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 22


b. Sasaran Bidang Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
1. Dihasilkannya lulusan Fisioterapi yang unggul dalam riset Fisioterapi.
2. Dihasilkannya lulusan Fisioterapi yang unggul dalam pengabdian
masyarakat.

c. Sasaran Bidang SDM


1. Dihasilkannya lulusan fisioterapi yang unggul dalam SDM Fisioterapi
yang mendukung Good Governance dan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
d. Sasaran Bidang Organisasi Manajemen
1. Dihasilkannya sistem tata kelola yang unggul.
2. Dihasilkannya manajemen dan mutu layanan yang unggul.
e. Sasaran Bidang Sarana. Prasarana dan Pendanaan
1. Unggul dalam tata kelola.
2. Unggul dalam manajemen mutu berbagai layanan akademik dan non
akademik.

B.10 KEBIJAKAN
Dalam rangka mewujudkan rencana jangka panjang Program Studi
Fisioterapi FK Unhas melakukan penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan
yang mengarah pada peningkatan kualitas sebagai upaya yang sangat strategis dalam
melakukan akselerasi di masa globalisasi. Peningkatan Kualitas ini mencakup:
a. Peningkatan kualitas Organisasi dan Manajemen
b. Peningkatan kualitas Sarana dan prasarana
c. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia
d. Peningkatan kualitas Institusi
e. Peningkatan kualitas Sumber dana

B. 11 KERJASAMA DAN KEMITRAAN


Seluruh kesepakatan kerjasama dalam bentuk MoU ditindaklanjuti dengan
penyusunan MoU, baik untuk pendidikan, penelitian, dan pengabdian serta
pengembangan program studi. Program Studi Fisioterapi secara aktif menjalin

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 23


komunikasi kepada Instansi terkait dan mengevaluasi manfaat dari hasil kerja sama
tersebut.

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 24


Kerjasama Dalam Negeri

Jenis
No. Nama Instansi Manfaat yang Telah Diperoleh
Kegiatan

(1) (2) (3) (4)


1 RS Wahidin Sudiro Memfasilitasi praktik klinik mahasiswa
Praktik Klinik
Husoddo program studi Fisioterapi.

2 RS Daerah Kota
Memfasilitasi praktik klinik mahasiswa
Makassar Praktik Klinik
program studi Fisioterapi.

3
RS Propinsi Sul Sel Memfasilitasi praktik klinik mahasiswa
Praktik Klinik
(Stroke Centre) program studi Fisioterapi.

4 Memfasilitasi praktik klinik mahasiswa


KONI Sul Sel Praktik Klinik
program studi Fisioterapi.

5 Memfasilitasi praktik klinik mahasiswa


Klinik Physio Sakti Praktik Klinik
program studi Fisioterapi.

6 Memfasilitasi praktik klinik mahasiswa


Klinik Medisakti Praktik Klinik
program studi Fisioterapi.

7 Puskesmas Samata Memfasilitasi praktik klinik mahasiswa


Praktik Klinik
Kab. Gowa program studi Fisioterapi.
8 Puskesmas Somba Memfasilitasi praktik klinik mahasiswa
Praktik Klinik
Opu Kab.Gowa program studi Fisioterapi.
9 PT Maruki Memfasilitasi praktik klinik mahasiswa
Praktik Klinik
Internasional program studi Fisioterapi.

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 25


Kerjasama dengan institusi luar negeri
Kurun Waktu
Jenis
No. Nama Instansi Kerja Sama Manfaat yang telah diperoleh
Kegiatan
Mulai Berakhir
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Physical Therapy Peningkatan Mutu Akademik
Bench
Faculty of Mahidol 2011 2012 Mahasiswa melalui
Marking
Univesity Thailand pengembangan SDM.

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 26


B. 12 DAMPAK HASIL EVALUASI PROGRAM TERHADAP
PENGALAMAN DAN MUTU PEMBELAJARAN MAHASISWA
Performa keberhasilan belajar mahasiswa dapat dilihat dari indikator rata-
rata IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) dan lama masa studi.
Adanya peraturan praktek Fisioterapi maka seorang fisioterapi muda yang
akan melakukan praktek diwajibkan untuk memiliki STR (Surat Tanda
Registrasi). Untuk mendapatkan STR, seorang fisioterapi harus menempuh Ujian
Kompetensi Fisioterapi Indonesia (UKFI). Kelulusan alumni fisioterapi baru
merupakan salah satu indikator keberhasilan proses pendidikan Fisioterapi.

B.13 PENGELOLAAN MUTU SECARA INTERNAL PADA TINGKAT


PROGRAM STUDI (MISALNYA KAJIAN KURIKULUM, MONITORING
DAN MEKANISME BALIKAN BAGI MAHASISWA, DOSEN DAN
PENGUJI EKSTERNAL)
Kurikulum yang dilaksanakan sekarang oleh prodi Fisioterapi Fk Unhas
adalah Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dengan sistem blok.
Secara garis besar, Prodi Fisioterapi di Fakultas Kedokteran Unhas dibagi
menjadi dua tahap yaitu : Program pendidikan di tingkat S1 (akademik), ditempuh
selama 7 semester atau 3,5 tahun, dan Program pendidikan profesi (kepaniteraan
klinik/ koass), ditempuh selama 1 tahun (direncanakan). Pendidikan akademik
dibagi dalam 18 blok yang terintegrasi dengan mata kuliah non blok (Tabel
distribusi Mata Kuliah) yang di dalamnya terdapat kegiatan kuliah pengantar
blok, diskusi tutorial, kuliah penunjang, praktikum, skills lab, field lab.Adapun
distribusi mata kuliah di Prodi Fisioterapi Fakultas Kedokteran adalah:

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 27


Semester Mata Kuliah Blok Mata Kuliah Non Blok
Filsafat Ilmu, Konsep
Matematika & Bahasa Indonesia
Keterampilan Belajar
Prinsip sains dan
biomedik dasar dalam Pendidikan Agama
Semester 1
Fisioterapi.
Bahasa Inggris
Pengantar Fisioterapi
Pendidikan Olah Raga &
Seni
Semester 2 Dasar neurologi Kewarganegaraan
Fisioterapi
Dasar musculoskeletal Antropologi Kesehatan
Fisioterapi
Biomekanika Teknologi Informasi
Bahasa Inggris Lanjutan
Sosiologi Kesehatan
Semester 3 Proses dan Pengukuran Metode Penelitian dan
FT Statistika I
Terapi Latihan Dasar Pemeriksaaan Lab
dan Radiologi
Elektrofisika dan Sumber
Fisis
Semester 4 Manajemen FT Metode Penelitian dan
Musculoskeletal dan Statistika II
Bedah
Manajemen FT Komunikasi Terapeutik
Neuropsikiatri dan Interpreunership

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 28


Farmakologi FT
Semester 5 Manajemen FT Metode Penelitian dan
cardiovasculopulmonal Statistika III
Manajemen FT Geriatri Epidemiologi
Manajemen FT Pediatri Manajemen FT Ergonomi
dan Tumbuh Kembang dan Hiperkes
Psikologi Kesehatan
Semester 6 Manajemen FT Aktifitas Manajemen FT Kasus-
Fungsional, Pemeliharaan kasus FT Kompleks
Diri, dan rekreasi
Manajemen FT Keswan Manajemen Pelayanan
dan Integumen Fisioterapi
Manajemen FT Olah Manajemen Isu Profesi
Raga dan Kebugaran Fisioterapi
Semester 7 Skripsi Etika Profesi dan Hukum
Kesehatan
KKN Profesi
Manajemen FT Para
Klinik

Untuk kurikulum KBK-PBL, dengan masa pendidikan preklinik 7


semester, program Profesi Fisioterapi baru akan dimulai awal tahun 2011. Untuk
itu sedang dipersiapkan penyusunan kurikulum kepaniteraan klinik yang sesuai
dengan KBK, pengembangan modul dan dokumen-dokumen pendukungnya,
rencana pelaksanaan workshop dan sosialisasi, serta pengembangan sistem
informasi. Pemberlakuan kurikulum tersebut masih terus diikuti dengan proses
perbaikan secara kontinyu.
Gugus Penjaminan Mutu pada Program Studi Fisioterapi Fakultas
Kedokteran Unhas merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Unit

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 29


Penjaminan Mutu Fakultas dan Kantor Penjaminan Mutu (KJM) Universitas.
Pelaksanaan Penjaminan Mutu di Prodi Fisioterapi, sebagai berikut:
Penyusunan Buku Manual Mutu
1. Penyusunan dan penerapan dokumen-dokumen Standar Operasional
Prosedur, Instruksi Kerja.
2. Survey dan evaluasi kepuasan pengguna (mahasiswa/alumni/stake
holders) sebagai dasar bagi perbaikan dan pengembangan program
studi Fisioterapi FK-UNHAS
3. Memberikan masukan kepada Program Studi Fisioterapi untuk
perencanaan meningkatkan kinerja dan mutu layanan Prodi
Pelaksanaan program dan pengembangan kualitas Program Studi
Fisioterapi senantiasa dijaga baku mutunya agar searah dengan visi, misi dan
tujuan yang hendak dicapai dan senantiasa berkesinambungan. Upaya kendali
mutu dilakukan dengan menggunakan data yang ada (Statistik Quality Assurance)
dan inspeksi/supervisi pada pelaksanaan kegiatan, berbagai rapat koordinasi untuk
melakukan monitoring dan evaluasi, pelaksanaan Evaluasi Diri, pengisian LAKIP
(Laporan Akuntabilitas Kinerja Institusi Pemerintah). Dikembangkan SIAKAD
(Sistem Informasi Akademik ) dan SIM (Sistem Informasi Manajemen).
Monitoring dan evaluasi keberhasilan belajar mahasiswa dilakukan
dengan pengisian Kartu Rencana Studi ( KRS ) pada setiap semester yang
dikonsultasikan dengan Pembimbing Akademis. Kegiatan proses belajar dipantau
dengan kehadiran dosen dan mahasiswa rata-rata kehadiran dosen sebanyak 90 %,
sedang mahasiswa 80 %. Ini telah memenuhi persyaratan kehadiran yang telah
ditentukan. Evaluasi akademik dilakukan setiap semester oleh Panitia Ujian
Semester. Bagi mahasiswa yang capaian SKS nya kurang, dilakukan Peringatan
dini (Early Warning) yang pada dasarnya untuk meningkatkan
bimbingan/motivasi belajar dengan mendiskusikan berbagai variabel yang
mempengaruhi belajar mahasiswa tersebut. Pada setiap akhir semester keempat
dan kedelapan dilakukan evaluasi untuk menentukan apakah seseorang
mahasiswa atas dasar capaian kredit dan IP komulatifnya layak melanjutkan
studinya. Untuk evaluasi soal ujian MCQ (multiple choice questions) dilakukan

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 30


analisa soal dengan komputer. Semua ketetapan pengelolaan akademik
tersebut telah disosialisasikan lewat buku Pedoman Fakultas Kedokteran Unhas
yang dibagikan pada setiap mahasiswa baru.

B.14 UMPAN BALIK


Umpan balik digunakan untuk perbaikan kurikulum, pelaksanaan proses
pembelajaran, dan peningkatan kegiatan program studi Fisioterapi FK Unhas
terdiri dari umpan balik tentang proses pembelajaran dari dosen, mahasiswa,
alumni dan pengguna lulusan serta tindak lanjutnya.

Umpan Balik Dari Isi Umpan Balik Tindak Lanjut


(1) (2) (3)
Dosen  Peningkatan kesejahteraan Kebijakan tentang pengiriman
dosen.
dosen studi
 Rekomendasi untuk
peningkatan kualifikasi dosen. lanjut/seminar/lokakarya.
Mahasiswa  Peningkatan sarana dan  Pembangunan ruangan kelas
prasarana PBM. 3 buah di samping
 Pengadaan perpustakaan mini perbaikan/renovasi 2
(perpustakaan tidak memadai ruangan kelas lama (total 5
di prodi). ruangan) lengkap dengan
 Perlunya dukungan berbagai sarana pembelajaran.
kegiatan ekstrakurikuler  Pembangunan 2 ruangan
mahasiswa. skill lab lengkap yang
didisain sesuai dengan cirri
khas pembelajaran
Fisioterapi.
 Pengadaan 1 buah skill
labpoliklinik Fisioterapi
lengkap.
 Pengadaan 15 unit
peralatan/media praktik
profesi Fisioterapi di
tempatkan di poliklinik
tersebut yang sistim
praktinya diatur sedemikian
rupa sehingga dosen dan
mahasiswa berinteraksi
dalam pelayanan fisioterapi
langsung kepada penderita

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 31


sehingga mahasiswa sedini
berinteraksi dengan suasana
praktik yang sesungguhnya.
 Praktik anatomi fisiologi
dan biokimia mahasiswa
menggunakan lab bersama
dengan mahasiswa
pendidikan dokter
(menggunakan kadafer dan
manekin).
 Praktik biomekanik
dilaksanakan dalam kelas
dalam bentuk PPOT dan
biokinetik langsung antar
mahasiswa.
 Pengadaan buku-buku
referensi, antara lain dengan
melalui sumbangan dari
orang tua mahasiswa.
 Peningkatan alokasi
anggaran untuk kegiatan
ekstrakurikuler mahasiswa.
Alumni Pelaksanaan reuni alumni Pertemuan ilmiah bulanan
bagi alumni.
Pelatihan bagi alumni.

B. 15 KEBERLANJUTAN
a. Upaya untuk peningkatan animo calon mahasiswa:
Beberapa usaha yang dilakukan oleh prodi Fisioterapi untuk
meningkatkan animo calon mahasiswa diantaranya adalah:
g. Menampilkan profil Program Studi Fisioterapi di situs
http://med.unhas.ac.id/ yangmemberikan beberapa informasi mengenai
berbagai keunggulan-keunggulan dan prestasi yang telah dicapai oleh
Program Studi Fisioterapi.
h. Program Studi Fisioterapi membuka penerimaan mahasiswa dari berbagai
jalur dimana sebelumnya dilakukan sosialisasi calon mahasiswa melalui
sekolah- sekolah.

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 32


i. SPP Program Studi Fisioterapi yang dibutuhkan oleh calon mahasiswa
untuk belajar di Program Studi Fisioterapi relatif murah
j. Program Studi Fisioterapi juga menjalin kerjasama berbagai perguruan
tinggi diluar negeri untuk menjaring mahasiswa asing untuk studi di
Program Studi Fisioterapi UNHAS.
b. Upaya peningkatan mutu manajemen :
k. Penyelenggaraan manajerial dilingkungan Program Studi Fisioterapi
oleh pimpinan dilakukan sistem demokrasi partisipatif.
l. Dalam hal mengambil berbagai kebijakan disusun berbagai prosedur tetap
/ SOP dimana SOP tersebut dijadikan dasar pengambilan keputusan
tersebut.
m. Peningkatan kinerja kependidikan dilakukan melalui remunerasi dan
pemberian kesejahteraan yang memadai. Selain itu peningkatan
kinerja melakui reward and puishment systems.
c. Upaya untuk peningkatan mutu lulusan :
n. Pemberian pelatihan soft skills kepada mahasiswa, berupa pelatihan
computer dan bahasa Inggris. Selain itu, mahasiswa juga diberikan
pelatihan bagaimana mencari referensi yang baik dan update melalui
berbagai media. (dalam perencanaan)
o. Program Studi Fisioterapi menyebarkan kuesioner kepuasan
pelanggan yang memperkerjakan lulusannya, dan meminta masukan dari
user untuk memperbaiki/meninjau kurikulum dan sistem
pembelajaran.(dalam perencanaan)
p. Mahasiswa diperbolehkan untuk menggunakan Laboratorium Skill dan
Laboratorium Klinik Fisioterapi di RSP UNHAS.
q. Adanya sistem peninjauan kurikulum setiap 2 tahun/kali, yang
memungkinkan untuk segera mengevaluasi, penyelenggaraan kurikulum
yang sedang berjalan.
r. Kelengkapan sarana prasarana laboratorium dan skills lab untuk
meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam hal ketrampilan kliniknya.

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 33


B. 16 HUBUNGAN DENGAN PENJAMINAN MUTU PADA TINGKAT
LEMBAGA
Upaya peningkatan penjaminan mutu dilakukan dengan mempersiapkan
sumber daya manusia, serta memperbaiki sistem. Adapun persiapan sumber daya
manusia yang dilakukan dan akan dilanjutkan adalah sebagai berikut :
a. Mengutus peserta untuk mengikuti pelatihan Tutorial-CSL, seminar
pendidikan, Microteaching.
b. Melanjutkan pendidikan bagi tenaga dosen ke jenjang yang lebih tinggi.

B. 17 DAMPAK PROSES PENJAMINAN MUTU TERHADAP


PENGALAMAN DAN MUTU HASIL BELAJAR MAHASISWA
Pelaksanaan penjaminan mutu di Program Studi Fisioterapi FK Unhas
antara lain ditandai dengan adanya kebijakan, sistem, dan pelaksanaan
penjaminan mutu pada Program Studi Fisioterapi, termasuk penjaminan mutu dari
badan akreditasi.
Program Studi Fisioterapi FK Unhasberencana melakukanpenyebaran
kuesioner tentang kepuasan pelanggan yang memperkerjakan lulusannya, dan
meminta masukan dari user untuk memperbaiki/meninjau kurikulum dan sistem
pembelajaran.
Mahasiswa diperbolehkan untuk menggunakan Skill Laboratorium dan
laboratorium klinik Fisioterapi RSP Unhas bagi yang berminat mengadakan
penelitian.
Ada sistem peninjauan kurikulum setiap 2 (dua) tahun/kali, yang
memungkinkan untuk segera mengevaluasi penyelenggaraan kurikulum yang
sedang berjalan. Kelengkapan sarana prasarana laboratorium dan skills lab untuk
meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam hal ketrampilan kliniknya.

B. 18 EVALUASI INTERNAL YANG BERKELANJUTAN


Pada tingkat universitas ada Satuan Pengawas Internal (SPI) yang bekerja
setiap tahun untuk mengevaluasi program, baikProgram Studi Fisioterapi

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 34


maupun Fakultas Kedokteran Unhas. Setiap tahun evaluasi ada kemungkinan
didapatkan kesalahan. Ada tiga macam temuan yaitu:
1. Observasi adalah temuan kesalahan yang bersifat ringan karena kesalahan
administrasi. Solusinya berupa komitmen.
2. Minor adalah temuan kesalahan yang bobotnya sedang dan memungkinkan
untuk terjadi kesalahan yang bersifat administrasi.
3. Mayor adalah temuan kesalahan yang bobotnya berat dan bila terjadi dapat
menghambat jalannya tugas pokok dan fungsi Program Studi Fisioterapi FK
Unhas. Temuan yang sulit untuk ditindaklanjuti sehingga berpotensi dapat
merugikan negara.

B. 19 KERJASAMA DAN KEMITRAAN INSTANSI TERKAIT DALAM


PENGENDALIAN MUTU
Seluruh kesepakatan kerjasama dalam bentuk MoU ditindaklanjuti dengan
penyusunan MoU, baik untuk pendidikan, penelitian, dan pengabdian serta
pengembangan program studi. Program Studi Fisioterapi secara aktif menjalin
komunikasi kepada Instansi terkait dan mengevaluasi manfaat dari hasil kerja
sama tersebut.
Selanjutnya hasil kerjasama dan kemitraan Program Studi Fisioterapi
dengan instansi terkaitdalam pengendalian mutunya dievaluasi tiap tahun baik
untuk kerjasama yang masih berjalan atau kerjasama yang telah selesai.
Pengendalian mutu hasil kerjasama dan kemitraan Program Studi
Fisioterapi dengan instansi internal universitas dilakukan oleh tim Gugus
Pengendali Mutu. Kerjasama dan kemitraan di bidang penelitian dan pengabdian
masyarakat dilakukan bersama-sama dengan KEPK. Untuk pengendalian mutu
hasil kerjasama dan kemitraan bidang kepegawaian dan keuangan serta sistem
informasi bersama-sama dengan wakil dekan II dan perangkatnya. Untuk
pengendalian mutu hasil kerjasama dan kemitraan bidang kemahasiswaan
dievaluasi oleh SPI dan wakil dekan III beserta perangkatnya.

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 35


Strength (kekuatan) Weakness (kelemahan)
1. Program Studi Fisioterapi telah memiliki 1. Beberapa kebijakan masih perlu dilandasi
Struktur Organisasi dan Tata Pamong yang oleh SK Dekan.
baku. 2. Hasil rekomendasi dari evaluasi penjaminan
2. Kepemimpinan Kaprodi Fisioterapi dapat mutu sering tidak optimal dalam usaha
memotivasi seluruh civitas akademika implementasinya.
untuk meningkatkan kinerja. 3. Terbatasnya pengelola prodi dan kurangnya
TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, 3. Tata pamong dikelola secara profesional, komitmen dari dosen sejawat dalam
good governance. implementasi perbaikan hasil evaluasi.
SISTEM PENGELOLAAN, DAN
4. Tata kelola organisasi didukung oleh 4. Proses peraihan dana yang kurang lancar
PENJAMINAN MUTU berbagai kebijakan yang dikuatkan dengan untuk mendukung perbaikan prodi.
SK Rektor/SK Dekan.
5. Telah mulai mendisain dan melakukan
beberapa sistem penjaminan mutu secara
berkesinambungan dengan melibatkan
dosen, staf administrasi, dan mahasiswa.
6. Perangkat penjaminan mutu telah tersedia
dari tingkat universitas sampai ke tingkat
prodi.
Opportunity (peluang) SO WO
1. Sedang disiapkan PRGS 1. Penyusunan PRGS, Struktur Organisasi 1. Kebijakan yang dikeluarkan senantiasa
(Policy, Regulation, Guidance, dan tata pamong yang baku. dilandasi oleh SK Dekan dalam rangka
SOP) Prodi Fisioterapi FK 2. Kaprodi Fisioterapi mengelola prodi secara menyiapkan BLU yang memberikan
Unhas dalam rangka BLU yang professional dengan prinsip Good pedoman jelas bagi penjaminan mutu.
lebih memberikan pedoman Governance sehingga dosen dan staf 2. Rekomendasi dari evaluasi penjaminan mutu
jelas bagi penjaminan mutu. administrasi dapat berprestasi dalam digunakan untuk menciptakan lingkungan
2. Lingkungan kerja lebih bekerja dengan lingkungan kerja yang kerja yang kondusif.
kondusif. kondusif. 3. Memaksimalkan kerja pengelola prodi untuk

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 37


3. Kebijakan yang diambil bedasarkan tata meningkatkan kapasitas kinerja dosen dan
aturan yang dibuat/dikeluarkan oleh rektor tenaga kependidikan.
atau dekan sehingga antara aturan dan 4. Perencanaan yang lebih matang untuk
kebijakan tidak bertentangan dalam peraihan dana Program Studi Fisioterapi.
menyelesaikan masalah yang timbul.
4. Peningkatan prestasi kerja dari staf dan
dosen dapat terencana dan terukur karena
penjaminan mutu terdisain yang didukung
oleh adanya BLU yang mendorong
lingkungan kerja yang kondusif.
5. Perangkat penjaminan mutu yang tersedia
dari tingkat universitas hingga prodi
mewadahi aktifitas dosen dan staf dalam
melaksanakan tugasnya dijadikan pedoman
aturan sehingga perangkat prodi memiliki
rasa aman dalam bekerja.

THREAT (Ancaman) ST WT
1. Kebijakan dan peraturan yang 1. Struktur organisasi dan tata pamong yang 1. Menjaga reputasi dan meningkatkan
berubah-ubah sering kali sulit baku dapat membantu jika sewaktu-waktu popularitas Program Studi Fisioterapi di
disesuaikan dengan implementasi terjadi perubahan kebijakan. tingkat lokal dan nasional.
penjaminan mutu sehingga 2. Kebijakan yang diputuskan membutuhkan
membutuhkan waktu dan upaya waktu dan upaya untuk dapat disesuaikan
untuk menyesuaikan diri. dengan kondisi prodi.
3. Menjaga kepuasan layanan dan
meningkatkan layanan akademik kepada
mahasiswa.

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 38


KOMPONEN C
MAHASISWA DAN LULUSAN

C.1 SISTEM REKRUTMEN DAN SELEKSI CALON MAHASISWA

Penerimaan siswa Program Studi Fisioterapi mengikuti mekanisme


penerimaan universitas. Ada beberapa jalur masuk di Unhas untuk program S-1 yaitu
JPPB (Jalur Peminatan Potensi Belajar), JNS (Jalur Non Subsidi), dan SNMPTN
(Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Jalur masuk melalui SNMPTN
merupakan jalur masuk yang secara nasional dilakukan oleh hampir semua PTN
secara bersamaan waktunya. Di samping itu Unhas juga membuka Jalur Non Subsidi
(JNS) yang seleksi masuknya berdasarkan hasil dan nilai SNMPTN sehingga bagi
calon mahasiswa yang hendak masuk lewat JNS mesti juga mengikuti seleksi
SNMPTN. Sedangkan jalur B diperuntukkan bagi mahasiswa yang telah selesai
menempuh pendidikan Diploma 3 dan hendak melanjutkan strata S-1.

Sementara itu jumlah mahasiswa yang diterima pada Program Studi


Fisioterapi FK Unhas setiap tahun mengalami peningkatan. Pada tahun 2008 jumlah
mahasiswa yang diterima sebanyak 38 orang, kemudian pada tahun 2009 sebanyak 52
orang dan pada tahun 2010 sebanyak 64 orang. Meskipun demikian jumlah pelamar
kelas regular pada tahun 2008 sebanyak 614 orang, tahun 2009 600 orang dan tahun
ingga tahun 2010 sebanyak 508 orang. Hal tersebut disebabkan oleh anggapan calon
pelamar untuk menjadi mahasiswa Fisioterapi persaingannya cukup ketat (passing
grade pada waktu itu peringkat ke 4 setelah kedokteran, kedokteran gigi, dan farmasi)
sehingga sebahagian kecil di antara mereka enggan memilih Fisioterapi. Namun ke
depan minat calon mahasiswa baru untuk masuk fisioterapi diprediksi akan
meningkat sebab dipandang lulusan Fisioterapi lebih mandiri. Hal tersebut sesuai

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 37


dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa motivasi calon mahasiwa masuk ke
program studi Fisioterapi dikarenakan cara kerja Fisioterapi yang mandiri.

Mahasiswa Program Studi Fisioterapi FK Unhas berasal dari Sulawesi


Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tenggara, Palu, Gorontalo,
Menado, Kalimantan, Halmahera, Jakarta, padang, Medan, dan Papua.
Selain itu sarana-prasaranayang diberikan dan dapat diakses mahasiswa untuk
menunjang pembelajaran dan atmosfer akademik antara lain adalah disediakannya
fasilitas internet/hotspot dengan bandwith yang memadaibagi mahasiswa yang
dilengkapi dengan, cafetaria ruang himpunan, ruang diskusi dimana mahasiswa bisa
melakukan rapat-rapat dan kegiatan diskusi, lahan parkir yang luas dan memadai.

C. 2 KETERLIBATAN MAHASISWA DALAM BERBAGAI KOMISI


KEGIATAN EKSTRA-KURIKULER MAHASISWA

Kegiatan ekstra kurikuler mahasiswa sebagian besar diakomodir pada


lembaga kemahasiswaan prosi Fisioterapi yaitu Himpunan Mahasiswa Fisioterapi
(Himafisi). Lembaga ini yang mewadahi seluruh kegiatan ekstra kurikuler mahasiswa
berupa kegiatan keilmuan, minat dan bakat mahasiswa.

Kegiatan kemahasiswaan dimulai dengan kegiatan Penerimaan Mahasiswa


Baru (PMB) yang bertujuan mengenalkan mahasiswa dengan lingkungan kampus.
Kegiatan PBM dilakukan selama 3 hari. Hari pertama dimulai dengan tingkat
universitas kemudian ke tingkat fakultas dan terakhir ke tingkat prodi. Pada kegiatan
PMB mahasiswa mulai diperkenalkan dengan berbagai aturan/norma yang berlaku di
kehidupan kampus. Pemahaman tentang tugas dan kewajiban institusi dan kewajiban
mahasiswa dalam interaksi mahasiswa dan institusi selama penyelenggaraan
pendidikan dan pengajaran. Kemudian berlanjut ke pembinaan mahasiswa tingkat
organisasi kemahasiswaan seperti, Orientasi dan Sosialisasi Lemabaga, Pembinaan
Bina Akrab, dan Pelatihan Kepemimpinaan I.

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 38


Di semester awal mahasiswa Fisioterapi, di berikan mata kuliah Pendidikan
Olah Raga dan Seni yang tugas akhirnya adalah berupa pentas seni. Selain dikaitkan
dengan mata kuliah, juga digunakan untuk menyeleksi pengembangan bakat, olah
raga, dan seni mahasiswa. Sekaligus mereka dari awal diperkenalkan tentang cara
hidup sehat yang diaplikasikan dalam observasi VO2 max bagi mahasiswa baru yang
dilakukan setiap hari Jum’at. Dengan demikian interaksi institusi dengan mahasiswa
benar-benar didasarkan pada saling mengenal dan saling memahami.

Prestasi mahasiswa Fisioterapi sangat menbanggakan. Hal ini ditandai dengan


banyaknya mahasiswa yang turut bergabung dengan UKM (Unit Kegiatan
Mahasiswa) tingkat universitas seperti UKM tari dan mahasiswa tersebut diutus
sebagai peserta tari ke luar negeri antara lain Pentas Seni Budaya Makassar-Indonesia
di Eropa (Turki).

Kegiatan ekstra kurikuler yang mencakup :


1. Pencerahan: Menggugah kesadaran (sebagai makhluk sosial, kesadaran akan
lingkungan dan lain sebagainya), menanamkan nilai-nilai keluhuran
(Ketuhanan, Kemanusiaan, kebangsaan, demokrasi, keadilan dan sebagainya)
2. Pencerdasan: Memperluas wawasan dan penguasaan Ilmu pengetahuan dan
Teknologi, melatih ketrampilan di berbagai bidang kehidupan.

Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) merupakan kegiatan yang menunjang


ranah psikomotor dan afektif untuk menjadi fisioterapi yang mampu memimpin,
menyusun organisasi memberi penyuluhan, berkomunikasi, mendidik masyarakat,
kemampuan tersebut merupakan bekal untuk menjadi “Fisioterapi five star” seperti
yang diharapkan masyarakat. Diskusi antara mahasiswa, pimpinan, staf pengajar, staf
administrasi diselenggarakan dalam rangka tukar informasi, curah pendapat,
“sumbang saran”, merupakan kegiatan yang efektif dalam menunjang peningkatan
akademik admosfer dan suasana kerja yang kondusif. Kegiatan diskusi yang tidak
formal dan tidak terjadwal ini menimbulkan nuansa kekeluargaan dan keakraban akan

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 39


dapat meningkatkan interaksi civitas akademika dari hati kehati, oleh karena itu
kegiatan ini perlu ditingkatkan frekuensinya.
Diharapkan program ini dapat memperluas wawasan tentang dunia kesehatan
pada umumnya dan proses pendidikan dan pembelajaran program studi fisioterapi di
fakultas kedokteran pada khususnya, serta etos kerja di negara lain. Program ini
dikembangkan dengan perencanaan program, penganggaran dan tujuan serta sasaran
yang lebih yang lebih attainable, agar kesempatan kegiatan dengan dana yang cukup
besar ini benar-benar bermanfaat.

C. 3 KEBERLANJUTAN PENERIMAAN MAHASISWA (MINAT CALON


MAHASISWA DAN KEBUTUHAN AKAN LULUSAN PROGRAM
STUDI)

Jumlah mahasiswa yang diterima pada Program StudiFisioterapi FK Unhas


setiap tahun mengalami peningkatan. Pada tahun 2008 jumlah mahasiswa yang
diterima sebanyak 38 orang, kemudian pada tahun 2009 sebanyak 52 orang dan pada
tahun 2010 sebanyak 64 orang. Meskipun demikian jumlah pelamar kelas regular
pada tahun 2008 sebanyak 614 orang, tahun 2009 600 orang dan tahun 2010
sebanyak 508 orang. Hal tersebut disebabkan oleh anggapan calon pelamar untuk
menjadi mahasiswa Fisioterapi persaingannya cukup ketat (passing grade pada waktu
itu peringkat ke 4 setelah kedokteran, kedokteran gigi, dan farmasi ) sehingga
sebahagian kecil di antara mereka enggan memilih Fisioterapi. Namun ke depan
minat calon mahasiswa baru untuk masuk fisioterapi diprediksi akan meningkat sebab
dipandang lulusan Fisioterapi lebih mandiri.

Daya serap lulusan S1 Fisoterapi FK Unhas di Indonesia sangat tinggi antara


lain terbukti dengan banyaknya permintaan lulusan S1 Fisioterapi FK Unhas untuk
dijadikan oleh institusi pendidikan Fisoterapi mereka sebagai dosen antara lain
permintaan lulusan tersebut berasal dari SOS Jakarta untuk diperkerjakan sebagai
tenaga Fisioterapi kontrak untuk diperkerjakan di berbagai perusahaan tambang

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 40


berskala nasional dan internasional, Stikes SITEBA Padang 6 orang, Bukit tinggi 4
orang, Program Studi Fisoterapi Universitas Muhammadiyah Surakarta 6 orang dan
alumni Diploma III Fisioterapi Universitas Indonesia yang melanjutkan pendidikan di
S1 Fisoterapi FK Unhas sebanyak 10 orang diminta oleh UI untuk kembali direkrut
menjadi dosen di program studi vokasi Fisoterapi UI Jakarta. Saat ini rumah sakit
pendidikan Unhas pun telah menerima lulusan S1 Fisioterapi sebanyak 5 orang. Hal
ini menunjukkan bahwa keberlanjutan Program Studi Fisioterapi FK Unhassangat
besar karena banyaknya lapangan kerja yang tersedia.

Tabel Data Terkait Peminatan Mahasiswa Program Studi Fisioterapi FK Unhas


JPPB JNS SNMPTN
TAHUN
Peminat Lulus Registrasi Peminat Lulus Registrasi Peminat Lulus Registrasi

2008 - - - 39 6 3 283 12 12
2009 142 7 6 30 10 9 401 26 22
2010 71 5 4 56 10 10 367 31 24

C. 4 PELAYANAN UNTUK MAHASISWA


Berbagai layanan Program Studi Fisioterapi FK Unhas yang dapat dinikmati
oleh mahasiswa terdiri dari bimbingan akademik, non akademik dan bimbingan
skripsi. Mahasiswa mendapat bimbingan non akademik yang berupa bantuan
konsultasi individu bagi yang membutuhkan dan bantuan kesempatan dalam
memperoleh beasiswa bagi yang memenuhi persyaratan. Adapun rincian layanan
kepada mahasiswa tersebut secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut ini:

No. Jenis Layanan Kepada Bentuk Kegiatan, Pelaksanaan dan


Mahasiswa Hasilnya
1 Bimbingan dan konseling Pembinaan mahasiswa yang memiliki
masalah baik dari segi akademik, sosial

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 41


ekonomi dan masalah lainnya.
2 Minat dan bakat (Ekstra Pembinaan kegiatan layanan
kurikuler) kemahasiswaan untuk pengembangan
minat dan bakat/kegiatan ekstra
kurikuler dijembatani oleh himpunan
mahasiswa yaitu Himpunan Mahasiswa
Fisioterapi (Himafisio). Setiap kegiatan
kemahasiswaan dikoordinasikan
langsung dengan bagian
kemahasiswaan fakultas dalam hal ini
adalah Wakil Dekan III yang kemudian
ditingkat program studi didampingi
oleh mentor/pembimbing himpunan
yang akan membantu dan membimbing
mahasiswa dalam setiap kegiatannya.
Pengabdian masyarakat yang dilakukan
oleh mahasiswa juga dilakukan, berupa
kegiatan ekstra kurikuler di tingkat
himpunan.
3 Pembinaan soft skills Pembinaan soft skills bagi mahasiswa
dilaksanakan dalam kegiatan-kegiatan
kemahasiswaan di Himafisio yang
dilakukan dalam pelatihan kepemimpinan
dan kegiatan keagamaan yang melibatkan
pembicara dari Program StudiFisioterapi
FK Unhas, dari pihak Fakultas
Kedokteran maupun dari luar Unhas.
4 Beasiswa Beasiswa bagi mahasiswa
dikoordinasikan dengan bagian akademik
Program Studidan bagaian akademik
fakultas.
Beasiswa yang diberikan berupa bantuan
biaya belajar, biaya kuliah dll.
Hasil dari layanan beasiswa ini adalah
berupa peningkatan penerima beasiswa
dari tahun ke tahun.
5 Kesehatan Layanan dalam bidang kesehatan bagi

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 42


mahasiswa adalah berupa :
 Pelayanan kesehatan umum,
pemeriksaan kesehatan dll.
 Santunan dari pihak Program Studi
dan fakultas bagi mahasiswa yang
kecelakaan, sakit maupun yang
meninggal.

C. 5 KOMPETENSI DAN ETIKA LULUSAN PROGRAM STUDI


FISIOTERAPI YANG DIHARAPKAN MELIPUTI KOMPETENSI UTAMA
DAN KOMPETENSI TAMBAHAN BERDASARKAN STANDAR
KOMPETENSI FISIOTERAPI DAN DISESUAIKAN DENGAN VLSI MISI
DAN TUJUAN PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FK UNHAS. SECARA
DAPAT DILIHAT SEBAGAI BERIKUT:

Kompetensi Utama

Ada 7 Area Kompetensi untuk kompetensi Utama di Program studi Fisioterapi


Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin yang meliputi
1. Kemampuan komunikasi efektif.
2. Kemampuan menerapkan landasan ilmu - ilmu Fisioterapi.
3. Kemampuan melakukan layanan Fisioterapi profesional.
4. Kemampuan mengelola informasi untuk modifikasi teknologi tindakan
Fisioterapi.
5. Kemampuan mendidik, meneliti dan mengembangkan diri serta belajar
sepanjang hayat.
6. Kemampuan manajerial Fisioterapi.
7. Kemampuan menjunjung tinggi etika moral Fisioterapi, Fisioterapi
kolegal dan profesionalisme dalam pelayanan Fisioterapi.

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 43


Adapun untuk setiap area, kompetensi yang harus dicapai oleh mahasiswa dapat
dijabarkan sebagai berikut:
1. Area Kompetensi Kemampuan Komunikasi Efektif
a. Gambaran Umum
1) Komunikasi efektif pintu keberhasilan.
2) Komunikasi efektif bersifat : instruktif, kordinatif, persuasive dan
konsultif.
3) Ruang lingkup :
 Profesi : pasien, keluarga, sejawat fisioterapis, para medik.
 Birokrasi : pengambilan kebijakan.
 Sosial : masyarakat umum.
b. Kompetensi Inti
Mampu menggunakan prinsip, teknik, metode dan terminology
berkomunikasi secara verbal, non verbal dengan pasien, keluarga,
masyarakat, sejawat fisioterapi dan profesi lainnya. Sasaran pembelajaran :
1) Berkomunikasi dengan pasien serta anggota keluarganya.
2) Berkomunikasi dengan kolega Fisioterapi.
3) Berkomunikasi dengan masyarakat.
4) Berkomunikasi dengan profesi lain.
c. Komponen Kompetensi
1) Menerapkan prinsip komunikasi dalam assessment, konseling, penjelasan
berbagai prosedur, negosiasi pembuatan keputusan, pendidikan penderita
dengan tetap menjaga kerahasiaan, otonomi dan reasi positif klien.
2) Menggunakan prinsip-prinsip komunikasi terhadap individu dan kelompok
dalam hal : komunikasi tertulis, kerja sama kelompok, pertemuan klinik,
presentasi oral dan publikasi, pendidikan keluarga dan masyarakat serta
komunikasi dengan profesi lain.

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 44


3) Subtansi kompetensi : komunikasi kesehatan, antropologi dan sosiologi
kesehatan, kesehatan masyarakat, etika profesi dan hokum kesehatan, bahasa,
pskilogi fisioterapi, proses fisioterapi dan agama.

2. Area Kompetensi Kemampuan Menerapkan Landasan Ilmiah Fisioterapi


a. Gambaran Umum
1) Merupakan landasan keilmuan yang shahih dan bijaksana bagi tindakan
fisioterapi.
2) Mahasiswa dilatih belajar mandiri sepanjang hayat dalam mengembangkan
diri.
3) Ilmu-ilmu yang melandasi fisioterapi dapat diaudit dan akuntabel.
4) Pencapaian area kompetensi tersebut dilatih sepanjang proses pendidikan
mulai dari pembahasan pasien simulatif sampai pembahasan masalah
kesehatan fisioterapi yang sesungguhnya di klinik.
b. Kompetensi Inti
Mengindentifikasi, menganalisis dan menjelaskan berbagai konsep
ilmu dan teknologi yang melandasi pelaksanaan fisioterapi.Sasaran
pembelajaran adalah menerapkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip
biomedik, biomekanik, tumbuh kembang, fisika, perilaku, proses fisioterapi
dan ilmu-ilmu kesehatan yang melandasi pelayanan fisioterapi.
c. Komponen Kompetensi
1) Menjelaskan masalah fisioterapi dan potensi ancamannya.
2) Menerapkan prinsip fisioterapi berbasis bukti praktik.
d. Subtansi Kompetensi
Adapun sustansi pada kompetensi ini adalah biomedik, farmakologi
fisioterapi, anatomi dan anatomi POT, fisiologi dan fisiologi latihan, ilmu
perkembangan anak, biomekanik, electrophysical agents,neuro sains, patologi
umum, patologi khusus fisioterapi, psikologi fisioterapi, manajemen seluruh
kondisi fisioterapi.

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 45


3. Area Kompetensi Kemampuan Melakukan Layanan Fisioterapi
Profesional
a. Gambaran Umum
1) Fisioterapi professional perlu kajian ilmu dan keterampilan tinggi untuk
melacak kasus fisioterapi, menyusun, melaksanakan program fisioterapi
secara sistimatis dan akurat, mengevaluasi, merencanakan serta
mengembangkan program layanan fisioterapi secara komprehensif dan
holistic untuk kepentingan modifikasi.
2) Proses fisioterapi yang handal mendorong profesionalisme yang
proporsional ke jenjang tinggi, menciptakan kinerja kolabirasi serta
wawasan citra kesetaraan antar profesi berdasarkan standar profesi
fisioterapi.
3) Kemampuan/keterampilan ini mulai dilatih sejak dini dalam bentuk
simulasi dan diakhiri dengan praktik yang sesungguhnya kepada pasien di
bawah bimbingan supervisor selama pendidikan berlangsung.
b. Kompetensi Inti
Mengidentifikasi, menganalisis, merancang dan menjelaskan masalah
fisioterapi secara ilmiah untuk mendapatkan hasil yang optimal. Sasaran
pembelajaran fisioterapi adalah mampu melakukan pendekatan secara empati
terhadap pasien, melakukan pendekatan holistik kepada pasien, melakukan
proses fisioterapi.
c. Komponen Kompetensi
1) Melakukan assessment secara komprehensif.
2) Menafsirkan hasil prosedur assessment.
3) Merumuskan program intervensi berdasarkan pemecahan masalah
fisioterapi.
4) Melakukan intervensi sesuai program fisioterapi.
5) Melakukan evaluasi hasil program.

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 46


6) Mendokumentasikan proses fisioterapi.
d. Subtansi Kompetensi
Subtansi kompetensi pada kemampuan area ketiga ini adalah proses
fisioterapi, radiologi/elektro diagnostic, laboratorium, patologi umum dan
khusus, terapi latihan, fisioterapi dan manajemen fisioterapi seluruh kondisi
fisioterapi, biomekanik, fisiologi, farmakologi, bahasa, agama. Komunikasi
kesehatan, psikologi fisioterapi, filafat ilmu, elektro terapi/sumber fisis, etika
profesi dan hukum kesehatan.

4. Area Kompetensi Kemampuan Mengelola Informasi Untuk Modifikasi


Teknologi
a. Gambaran Umum
Berdasarkan perubahan patofisiologi pasca terapi fisioterapi primer
dan perkembangan teknologi modalitas fisioterapi maka diperlukan
kemampuan modifilkasi fisioterapi lebih lanjut untuk meningkatkan kualitas
layanan fisioterapi.
b. Kompetensi Inti
Mengakses, mengelola menilai secara kritis kesahihan dan
kemampuan terapan informasi berupa teknologi fisioterapi atas dukungan
evidence based fisioterapi untuk memaksimalkan layanan fisioterapi
berdasrkan perkembangan iptek dan kebutuhan penderita. Sasaran
pembelajaran fisioterapi adalah mampu menggunakan teknologi informasi
untuk mengakses kemajuan teknologi fisioterapi dalam melakukan tindakan
fisioterapi pasca pelayanan primer berdasarkan evidence based data.
c. Komponen Kompetensi
1) Melakukan evaluasi dan memaknai hasil evaluasi program fisioterapi
sebelumnya.
2) Merumuskan program modifikasi fisioterapi.
3) Melakukan program modifikasi fisioterapi.

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 47


d. Subtansi Kompetensi
Substansi kompetensi pada area ke empat ini adalah proses fisioterapi,
pengukuran fisioterapi, radiologi dan elektro diagnostik, laboratorium,
patologi khusus, kesehatan masyarakat, komunikasi kesehatan, bahasa,
agama, psikologi fisioterapi, terapi latihan, manajemen fisioterapi seluruh
kondisi fisioterapi, farmakologi fisioterapi, elektro fisika, etika profesi dan
hukum kesehatan, metodologi riset.

5. Area Kompetensi Kemampuan Mendidik dan Mengembangkan Diri


a. Gambaran Umum
Kompetensi ini mempersiapkan mahasiswa untuk mampu melakukan
pendidikan fisioterapi terhadap pasien, keluarga dan masyarakat,
memfasilitasi masyarakat dan mengadvokasi pengambil kebijakan agar mau
mendukung promosi fisioterapi ; melakukan penelitian untuk menjaga dan
meningkatkan mutu layanan fisioterapi serta mengembangkan ilmu fisioterapi
dengan selalu mawas diri ; pengalaman elajar berlatih dan berdiskusi
sepanjang proses belajar akan sangat membantu pencapaian kompetensi ini.
b. Kompetensi Inti
Melakukan pendidikan fisioterapi terhadap pasien, keluarga dan
masyarakat. Meneliti dan mengembangkan diri serta elajar seumur hidup.
Lulusan fisioterapi diharapkan mampu melakukan penyuluhan kesehatan
kepada pasien, keluarga dan masyarakat dan melakukan penelitian fisioterapi
untuk menjaga dan mengembangkan ilmu fisioterapi, melakukan praktik
fisioterapi dengan penuh kesadaran atas kemampuan dan keterbatasannya
serta merasa terpanggil untuk belajar sepanjang hayat agar perkembangan
fisioterapi berkesinambungan. Sasaran pembelajaran fisioterapi adalah agar
mahasiswa mampu melakukan penyuluhan/promosi fisioterapi kepada pasien,
keluarga dan masyarakat; melakukan penelitian untuk menjaga dan

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 48


mengembangkan ilmu fisioterapi; melakukan praktik fisioterapi dengan penuh
kesadaran atas kemampuan dan keterbatasannya; merasa terpanggil untuk
belajar sepanjang hayat.
c. Komponen Kompetensi
1) Melakukan penyuluhan promosi kesehatan fisioterapi kepada pasien,
keluarga dan masyarakat.
2) Melakukan penelitian fisioterapi untuk menjaga dan mengembangkan
ilmu fisioterapi.
3) Melakukan praktik fisioterapi dengan penuh kesadaran atas kemampuan
dan keterbatasannya.
4) Merasa terpanggil untuk belajar sepanjang hayat.
d. Subtansi Kompetensi
Subtansi kompentensi pada area ini adalah komunikasi dan promosi
kesehatan, antropologi dan sosiologi kesehatan, psikologi fisioterapi, bahasa,
agama, manajemen fisioterapi komprehensif, manajemen pelayanan
fisioterapi, kewirausahaan profesi, etika profesi dan hokum kesehatan,
epidemiologi, metodologi penelitian, biostatistik, skripsi, patologi khusus
fisioterapi, manajemen fisioterapi seluruh kondisi fisioterapi, filsafat dan
logika.

6. Area Kompetensi Manajerial Fisioterapi


a. Gambaran Umum
Kompetensi ini menjadikan cakap dan bijaksana dalam mengambil
sikap dan menentukan langkah untuk mengelola pelayanan fisioterapi dengan
menggunakan teknologi informasi yang maju.
b. Kompetensi Inti
Memperdayakan sumber daya maupun waktu, bersikap professional
dan menciptakan sistem kolaborasi dan kemitraan dengan pihak yang
berpotensi untuk mengelola dan mengembangkan layanan fisioterapi

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 49


berdasarkan atas aspek mutu layanan dan kesejahteraan SDM. Adapun
sasaran pembelajaran fisioterapi adalah menggunakan keterampilan
manajemen mengelola layanan fisioterapi, berperan merumuskan dan
menetapkan kebijakan perencanaan program dan pelaksanaan program
fisioterapi.
c. Komponen Kompetensi
Komponen kompetensi adalah menggunakan keterampilan manajemen
mengelola pelayanan fisioterapi, berperan merumuskan dan menetapkan
kebijakan perencanaan program dan pelaksanaan pelayanan fisioterapi.
d. Subtansi Kompetensi
Substansi kompetensinya dalah kewirausahaan profesi, etika profesi
dan hukum kesehatan, manajemen pelayanan fisioterapi, manajemen
fisioterapi komprehensif untuk semua kasus fisioterapi, antropologi dan
sosiologi kesehatan, metodologi penelitian.

7. Area Kompetensi Kemampuan Menjunjung Tinggi Etika Moral


Fisioterapi, Fisioterapi Kolegal dan Profesionalisme dalam Pelayanan
Fisioterapi
a. Gambaran Umum
Setiap tindakan fisioterapis harus selalu mempertimbangkan secara
seksama sisi etika, moral dan hukum sebagai salah satu pilar utama profesi.
b. Kompetensi Inti
Berperilaku professional dalam praktik layanan fisioterapi serta
mendukung kebijakan kesehatan dengan kesediaan menghargai nilai moral
yang diyakini pasien, bermoral dan beretika serta memahami isu-isu etik
maupun aspek fisioterapi kolegal dalam praktik layanan fisioterapi. Sasaran
pembelajaran fisioterapi adalah mampu memiliki sikap profesional,
berperilaku professional dalam bekerja sama, aspek fisioterapi kolegal dalam
praktik fisioterapi.

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 50


c. Komponen Kompetensi
Mengenali dimensi etika fisioterapi dalam pelayanan fisioterapi
terhadap pasien ; mengidentifikasi pertimbangan yang saling bertentangan
dalam pilihan etik tertentu ; menentukan, menyatakan dan menganalisis segi
etik dalam kebijakan kesehatan yang berkaitan dengan fisioterapi ;
menentukan, menyatakan dan menganalisis segi etik dalam hubungannya
dengan profesi lain, menunjukkan dan menggunakan keterampilan untuk
implementasi pilihan etik dalam praktik fisioterapi ; mengenali dan
menghadapi perilaku sikap yang tidak professional dari anggota lain dalam
tim pelayanan kesehatan ; mengintegrasikan alasan etik dalam pelayanan
fisioterapi untuk mencapai standar profesi.
d. Subtansi Kompetensi
Substansi kompetensi adalah agama, pancasila, kesehatan masyarakat,
etika profesi dan hokum kesehatan, komunikasi kesehatan, antropologi dan
sosiologi kesehatan, bahasa, patologi khusus, biologi manusia, proses
fisioterapi, terapi latihan, manajemen fisioterapi komprehensif dalam seluruh
kondisi fisioterapi, elektro terapi / sumber fisis.

Kompetensi pendukung pada program studi Fisioterapi Fakultas Kedokteran


Universitas Hasanuddin, yaitu :
1. Kemampuan menerapkan, menjunjung tinggi kode etik Fisioterapi dan
hukum dalam menjalankan praktik Fisioterapi.
2. Mampu mengelola dan menghargai keanekaragaman sosiokultural dalam
bidang Fisioterapi.
3. Mampu mengelola informasi kesehatan secara kritis, ilmiah dan efektif
dalam rangka mengembangkan diri dan belajar sepanjang hayat.
4. Mampu melakukan komunikasi informasi dan edukasi baik secara
personal maupun bermasyarakat.

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 51


Kompetensi lainnya yang harus dimiliki lulusn S1 Fisioterapi FK Unhas
adalah mampu menerapkan nilai – nilai matra dalam praktik Fisioterapi.

Catatan : Pengertian tentang kompetensi utama, pendukung, dan lainnya


didasarkan pada Kepmendiknas No. 045/1/2002.

7. Hasil Pembelajaran meliputi:


Dalam kurikulum KBK PBL, maka capaian kompetensi yang harus dicapai
oleh mahasiswa adalah 100%, akan tetapi pada kenyataannya dilihat dan
berbagai evaluasi mahasiswa Program Studi Fisioterapi FK UNHAS yang
mengikuti kurikulum KBK-PBL, seperti evaluasi ketrampilan Skills Lab (OSCE)
dan Field Lab maka dapat disimpulkan bahwa sekitar 80% mahasiswa mencapai
kompetensi skills lab dan skills lapangan pada ujian pertama, dan pada ujian
kedua dapat mencapai 100% kompetensi. Adapun rincian IPK mahasiswa regular
dapat dilihat pada tabel berikut:

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 52


Adapun rincian IPK mahasiswa reguler dapat dilihat pada rincian table berikut berikut :
Tabel IPK Mahasiswa Reguler

Jumlah Calon Jumlah Jumlah


Jumlah IPK
Mahasiswa Mahasiswa Total
Mahasiswa IPK Mahasiswa
Tahun Daya Reguler Baru Mahasiswa
Akademik Tampung Reguler Reguler Reguler
Ikut Lulus 2,75-
Bukan Transfer Bukan Min Rat Mak < 2,75 > 3,50
Seleksi Seleksi 3,50
Transfer Transfer

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

2008/2009 70 614 66 52 - 52

2009/2010 75 600 70 64 - 64

2010/2011 85 508 64 38 - 38

Jumlah 230 1722 200 154 - 154

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 53


Tabel Rincian IPK Lulusan Mahasiswa Jalur Non Reguler

Jumlah Calon Jumlah Mahasiswa Jumlah Total Jumlah IPK Jumlah IPK
Tahun Daya Mahasiswa Baru Mahasiswa Lulusan Lulusan
Akade-mik Tampung Ikut Lulus Non- Transfer Non- Transfer
(3) (3)
Seleksi Seleksi Reguler Reguler Min Rat Mak < 2,75 2,75- 3,50 > 3,50
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
2008 30

2009 30

2010 30

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 54


Pencapaian prestasi/reputasi mahasiswa dalam tiga tahun terakhir di bidang
akademik dan non-akademik (misalnya prestasi dalam penelitian dan lomba karya
ilmiah, olahraga, dan seni).

No. Nama Kegiatan dan Waktu Tingkat (Lokal, Prestasi Yang


Kegiatan Nasional atau Dicapai
Internasional)
1 2 3 4
TAHUN 2008
1 Perlombaan Bola voli putri Lokal (Unhas) Juara 2
2 Perlombaan Paduan Suara Lokal (Unhas) Juara 3

TAHUN 2009
1 Perlombaan Tennis Meja putra Lokal (Unhas) Juara 2

2 Perlombaan Menyanyi Solo Lokal (Unhas) Juara 2

TAHUN 2010
1 Karya tulis ilmiah pada bidang
fisioterapi olah raga.
2 Pemilihan duta pariwisata (Dara & Lokal Finalis 12 Besar
Daeng) kota Makassar
3 Perlombaan Bola voli putra Lokal (Unhas) Juara 3
4 Perlombaan Menyanyi Solo Lokal (Unhas) Juara 2
5 Kejuaraan Futsal mahasiswa Lokal (Makassar) Juara 3
Fisioterapi se-Makassar

C. 6 KEPUASAN LULUSAN

Program Studi Fisioterapi FK Unhas yang didirikan sejak tanggal 13 Maret 2008
baru meluluskan alumni pertama program regular pada Desember 2011. Dengan demikian
alumni yang bekerja baru tersalur ke lapangan kerja sejak Februari 2012. Maka evaluasi
kepuasan lulusan untuk program reguler belum dilaksanakan sampai saat ini. Namun ke
depan, sedang direncanakan akan melakukan evaluasi kepuasan lulusan Fisioterapi program
reguler.

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 55


Pada prodi S1 Fisioterapi FK Unhas evaluasi kepuasan lulusan hanya dapat
dilakukan terhadap lulusan dari jalur non reguler yang berasal dari lulusan DIII yang
melanjutkan pendidikannya ke S1 Fisioterapi angkatan 2008 yang diwisuda pada tahun
2010. Sebelumnya mereka semua telah bekerja sebagai PNS di daerah masing-masing,
maka lulusan menyatakan puas karena mereka telah mengalami peningkatan kompetensi
selama mengikuti pendidikan S1 Fisioterapi yang sebelumnya level kompetensi mereka
hanya DIII.

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 56


Strength (Kekuatan) Weakness (Kelemahan)
1. Program Studi Fisioterapi FK 1. Karya Inovatif mahasiswa masih
UNHAS telah memiliki Pedoman kurang.
penerimaan mahasiswa baru yang 2. Dana dukungan untuk kegiatan
ditercantum di dalam pedoman mahasiswa masih terbatas.
penerimaan mahasiswa baru
universitas.
2. Profil mahasiswa Program Studi
Fisioterapi FK UNHAS bervariasi.
3. Mahasiswa Program Studi
Fisioterapi FK UNHAS memiliki
keterlibatan yang sangat tinggi
terhadap kegiatan-kegiatan komisi
yang relevan.
4. Kegiatan ekstra kurikuler sangat
menunjang PBM.
5. Tersedia berbagai layanan akademik
dan non akademik kepada
mahasiswa di Program Studi
Fisioterapi FK UNHAS.
6. Rata-rata IPK mahasiswa > 2.75
7. Program Studi Fisioterapi
menggunakan program beasiswa
bagi mahasiswa tidak mampu.
MAHASISWA DAN LULUSAN 8. Kuota penerimaan calon mahasiswa
baru setiap tahun semakin
meningkat.

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 60


Oportunity (Peluang) SO WO
1. Motivasi calon mahasiswa baru 1. Menjaga kualitas input mahasiswa 1. Karya inovatif mahasiswa akan
untuk masuk ke Program dengan mengusulkan peningkatan dapat ditingkatkan melalui peluang
StudiFisioterapi besar. sistem SPMB yang ada. hibah penelitian.
2. Kebutuhan masyarakat akan 2. Profil mahasiswa Program Studi 2. Meningkatkan dukungan dana dari
lulusan Program Studi Fisioterapi Fisioterapi bervariasi dapat fakultas untuk kegiatan mahasiswa.
tinggi. mendorong motivasi persaingan
3. Peluang hibah penelitian sangat belajarmahasiswa.
banyak dalam rangka penciptaan 3. Kegiatan ekstra kurikuler
karya mahasiswa . mahasiswa seperti baksos,
4. Peluang mengadakan student pengobatan fisioterapi sangat
exchange dengan institusi dalam dibutuhkan oleh masyarakat.
dan luar negeri. 4. Layanan akademik dan non
5. Peluang untuk melanjutkan akademik akan lebih memperlancar
pendidikan ke jenjang yang lebih PBM mahasiswa sehingga masa
tinggi semakin besar. studi mahasiswa menjadi lebih
6. Peluang untuk mendapatkan singkat, dengan demikian
dukungan dana dari fakultas. mahasiswa lebih berpeluang untuk
melanjutkan pendidikannya ke
jenjang yang lebih tinggi.
5. Bagi mahasiswa yang berprestasi
Dengan IPK yang rata-rata di atas
2,75 berpeluang untuk mendapatkan
dana hibah penelitian sekaligus juga
memungkinkan untuk mengikuti
student exchange dengan institusi
dalam dan luar negeri.
6. Bagi mahasiswa yang kurang
mampu namun berprestasi mereka

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 61


berpeluang besar untuk
mendapatkan dana hibah penelitian.
7. Kuota penerimaan calon mahasiwa
baru semakin meningkat seiring
dengan semakin besarnya kebutuhan
masyarakat akan lulusan Fisioterapi
FK Unhas.

Threat (Ancaman) ST WT
1. Bermunculan Program Studi S1 1. Pedoman penerimaan mahasiswa 1. Karya inovatif mahasiswa yang
Fisioterapi negeri dan swasta di baru diperkaya dengan informasi meningkat dapat menjaga reputasi
Indonesia. akurat agar calon mahasiswa program studi Fisioterapi Fk Unhas
2. Dana dukungan untuk student tertarik untuk masuk ke prodi S1 terhadap banyaknya program studi
exchange tidak memadai. Fisioterapi Unhas. Fisioterapi lain yang bermunculan.
3. Adanya program studi lain yang 2. Profil mahasiswa yang bervariasi 2. Mengefektifkan penggunaan dana
dianggap oleh mahasiswa membantu meningkatkan dukungan bagi kegiatan mahasiswa
kompetensinya lebih baik popularitas Program Studi berpeluang untuk digunakan sebagai
dibanding fisioterapi. Fisioterapi sehingga mahasiswa student exchangedan sekaligus
tidak merasa bahwa kompetensi mengantisipasi anggapan bahwa
program studi lain lebih baik kompetensi lain lebih baik dibanding
dibanding kompetensi Fisioterapi. fisioterapi.
3. Beasiswa yang didapatkan oleh
mahasiswa dapat mendukung
berlangsungnya student
exchange.

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 62


KOMPONEN D
SUMBER DAYA MANUSIA

D. 1 SISTEM REKRUTMEN DAN SELEKSI DOSEN DAN TENAGA


PENDUKUNG
Sistem seleksi/perekrutan dan penempatan, pengembangan dosen tetap dan
tenaga kependidikan dilakukan sesuai peraturan pengadaan Universitas. Prosedur
penerimaan dan pengangkatan dosen tidak tetap/tenaga honorer dilakukan
berdasarkan kebutuhan yang diusulkan oleh Prodi Fisioterapi FK Unhas
kemudian dibuatkan SK oleh Rektor Universitas Hasanuddin.
Mekanisme pengadaan dengan pengajuan kebutuhan tenaga dosen maupun
tenaga kependidikan oleh pimpinan unit kerja kepada pimpinan fakultas, sesuai
dengan beban kerja dan formasi yang tersedia.
Untuk tenaga kependidikan, kebutuhan yang diusulkan oleh Fakultas
selanjutnya dilanjutkan oleh Universitas kepada Kementerian Riset, Teknologi
dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti), untuk mendapatkan formasi pengadaan
tenaga kependidikan.
Dari formasi yang telah ditetapkan selanjutnya dilakukan mekanisme
perekrutan dan seleksi yang transparan. Dimana pengumuman adanya lowongan
disebarluaskan melalui media massa (cetak dan elektronik) serta website fakultas
dan program. Pendaftar yang memenuhi persyaratan administratif selanjutnya
menjalani proses seleksi yang meliputi tes tertulis yaitu tes potensi akademik.
Pendaftar yang lolos tahap pertama selanjutnya melakukan tes tahap kedua yang
meliputi tes substansi, tes bahasa Inggris. Serta tes wawancara. Hasil seleksi
diumumkan secara transparan melalui media massa dan website universitas.
Untuk pengangkatan dosen tidak tetap/tenaga honorer didasarkan atas
kebutuhan yang diajukan oleh pimpinan fakultas/lembaga/UPT/unit kerja lain
kepada rektor dengan mendasarkan beban kerja dan formasi yang tersedia.
Selanjutnya dilakukan proses perekrutan secara transparan dengan pengumuman

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 60


melalui media dan website, lalu dilakukan mekanisme seleksi yang meliputi
seleksi administrasi, ujian tulis atau wawancara yang diadakan di tingkat
universitas. Pengangkatan dosen tidak tetap/pegawai honorer yang telah
memenuhi persyaratan ditetapkan dengan keputusan pejabat yang berwenang
(Dekan Fakultas, Ketua Lembaga/Wakil Rektor II/Kepala Biro Administrasi
Umum dan Keuangan) setelah mendapat persetujuan rektor.

D. 2 PENGELOLAAN DOSEN DAN TENAGA PENDUKUNG


Program Studi Fisioterapi Program Studi Fisioterapi memiliki 10 orang
dosen tetap yang sesuai bidang keahlian yang terdiri dari 1 orang dosen tetap PNS
dan 9 orang dosen tetap non PNS serta 9 orang dosen tidak tetap. Adapun tenaga
kependidikan terdiri dari 4 tenaga penunjang, yang membantu kelancaran proses
belajar mengajar Program Studi Fisioterapi. Tenaga penunjang tersebut meliputi
tenaga administrasi.
Dosen dan tenaga kependidikan memiliki tugas pokok dan fungsi masing-
masing Dosen memiliki tugas pokok untuk melaksanakan tridharma perguruan
tinggi yaitu melaksanakan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
Selain itu, seorang dosen juga memiliki tugas tambahan sebagai pengelola
program studi. Sedangkan tenaga kependidikan memiliki tugas sesuai dengan job
description masing-masing yang telah ditetapkan melalui keputusan Dekan.Job
description yang ada disesuaikan dengan latar belakang pendidikan, pelatihan,
serta pengalaman masing-masing personel, dan disusun bersama-sama dalam
rapat pengelola program studi, disesuaikan dengan pedoman dari universitas dan
fakultas.
Monitoring dan evaluasi untuk kinerja dosen melalui EWMP (Ekuivalensi
Waktu Mengajar Penuh) dengan beban 12-13 SKS untuk setiap semester. Dosen
yang tidak memenuhi beban EWMP yang telah ditetapkan (kurang dari 12 SKS)
diberikan peringatan dan tindak lanjut sesuai peraturan yang berlaku. Penilaian
kinerja dosen secara periodik juga dilakukan melakukan pengisian DP-3 oleh

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 61


atasan langsung di Laboratorium / bagian terkait. Bagi dosen Fisioterapi, selain
mengajar di Fisioterapi juga mengajar di Fakultas Kedokteran sehingga total
beban mengajarnya antara 12-13 SKS.
Penilaian terhadap kinerja dosen dan tenaga kependidikan juga dilakukan
oleh tim penjaminan mutu dengan melakukan penyebaran kuesioner umpan balik
proses pembelajaran terhadap user (mahasiswa dan stake holder terkait) secara
periodik, tentang kinerja dan kompetensi sesuai dengan tugas dan fungsi masing-
masing. Penilaian kinerja yang dilakukan antara lain dengan penilaian atau
feedback dan mahasiswa dalam proses perkuliahan, tutorial, skills lab, maupun
field lab.

D. 3 PROFIL DOSEN DAN TENAGA PENDUKUNG: MUTU,


KUALIFIKASI, PENGALAMAN, KETERSEDIAAN (KECUKUPAN,
KESESUAIAN, DAN RASIO DOSEN-MAHASISWA)
Dosen tetap yang home base di Program Studi Fisioterapi adalah 10 orang
dosen tetap dengan kualifikasi S1 Fisioterapi dan S2 Biomedik yang serumpun
dengan ilmu fisioterapi, 2 diantaranya lulusan dari Luar Negeri Health Studies
University of Birmingham dan Griffith University, disamping itu masih ada lagi 3
calon dosen yang sedang melanjutkan pendidikan fisioterapi diluar negeri (UK
dan Australia) serta 9 orang dosen tidak tetap berkualifikasi S1 Fisioterapi dan S2
Biomedik berdasarkan pangkalan data Riistekdikti (PD Dikti). Dosen Luar biasa
berkualifikasi S1 Fisioterapi dan S2 yang serumpun sebanyak 9 orang.

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 62


Bidang
Nama NIDN** Pendidikan S1, Keahlian
Jabatan Gelar
No. Dosen /NIDK Tgl. Lahir S2, S3 dan Asal untuk Setiap
Akademik*** Akademik
Tetap Universitas* Jenjang
Pendidikan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Djohan Aras 0005075516 5-7-1955 Ketua S.Ft, Prodi S1 S1:
Program Studi Physio Fisioterapi FK- Fisioterapi
M.Pd Unhas
M.Kes Program S2: Fisiologi
Doktor Pascasarjana
Biomedik Unhas S3: Ilmu
Ilmu Kedokteran Kedokteran
Unhas
2. Ita Rini 8893020016 Ujung Asisten Ahli S.Ft, S1 : Fisioterapi, D4 :
Pandang, Physio., Unhas Fisioterapi
04-06-1983 M.Kes S2 : Biomedik, S2 : Fisiologi
Unhas
3. Adi Ahmad 8883020016 Ujung Asisten Ahli S. Ft, S1 : Fisioterapi, S1 :
Gondo Pandang, Physio, Unhas Fisioterapi
15-11-1990 M.Kes S2 : Biomedik, S2 : Fisiologi
Unhas
4. Mulyadi 8880030016 Soroako, Asisten Ahli S. Ft, S1 : Fisioterapi, S1 :
02-09-1983 Physio, Unhas Fisioterapi
M.Kes S2 : Biomedik, S2 : Fisiologi
Unhas
5. Andi 8802150017 Ujung Asisten Dosen S. Ft, S1 : Fisioterapi, S1 :
Rahmaniar Pandang, 8 Physio, Unhas Fisioterapi
SP April 1991 M.Kes S2 : Biomedik, S2 : Fisiologi
Unhas
6. Nur 8822150017 Camba, 27- Asisten Dosen S.Ft, S1 : S1 :
Hardiyanty 09-1991 Physio, Fisioterapi,Unhas Fisioterapi
M.Sc S2 : IKD & S2 : Ilmu
Biomedis UGM Faal

7. Melda Putri 8832150017 Kendari, Asisten Dosen S. Ft, S1 : Fisioterapi, S1 :


30-06-1992 Physio, Unhas Fisioterapi
M.Kes S2 : Biomedik, S2 : Fisiologi
Unhas

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 63


8. Farahdina Dalam Pangkajene, Asisten Dosen S.Ft, S1: Fisioterapi S1 :
Bachtiar Proses 02-10-1990 Physio., Unhas Fisioterapi
M.Sc S2: Fisioterapi, S2 : Health
University of Studies
Birmingham
9. Fadhia 8826650017 Ujung Asisten Dosen S. Ft, S1 : Fisioterapi, S1 :
Adliah Pandang, Physio, Unhas Fisioterapi
23-09-1991 M.Kes S2 : Biomedik, S2 : Fisiologi
Unhas
10. Dian 8836650017 Ujung Asisten Dosen S. Ft, S1 : Fisioterapi, S1 :
Amaliah Pandang, Physio, Unhas Fisioterapi
Nawir 07-12-1990 M.Kes S2 : Biomedik, S2 : Fisiologi
Unhas

Berdasar tingkat pendidikan, 1 orang berpendidikan S3 (10%) dan 9 orang


berpendidikan S2 (90%).
4 orang tenaga kependidikan/tenaga penunjang kualifikasi pendidikannya
adalah 2 orang sarjana dan 2 orang lulusan SLTA. Selain itu mereka juga telah
menjalankan pelatihan, workshop, seminar, maupun lokakarya yang dapat
meningkatkan kompetensi dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
masing-masing.

D. 4 KARYA AKADEMIK DOSEN (HASIL PENELITIAN, KARYA


LAINNYA)
Berhubung prodi Fisioterapi FK Unhas masih baru, maka keaktifan dosen di
dalam melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat barulah dimulai.
Adapun penelitian yang sudah dilakukan oleh dosen Program Studi Fisioterapi
FK Unhas adalah berjudul Efek Kombinasi Hold Relax dan Glucosamine untuk
menurunkan COMP terhadap penurunan nyeri, peningkatan kekuatan otot, dan
peningkatan ROM knee joint pada Osteoartritis.
Pengabdian masyarakat dilakukan dengan mengadakan bakti sosial berupa
pemeriksaan dan pengobatan Fisioterapi gratis, deteksi cacat dini bagi anak
sekolah dan senam hamil – nifas yang dilakukan di puskesmas, sekolah-sekolah
dan rumah masyarakat. Selain itu, pengabdian masyarakat juga dilaksanakan

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 64


bersamaan dengan kegiatan Field Lab mahasiswa di Puskesmas Sungguminasa
Gowa berupa Fisioterapi Kesehatan masyarakat, PT Maruki berupa fisioterapi
hiperkes dan ergonomi sedangkan di KONI berupa fisioterapi olah raga dan
kebugaran. Aktifitas ini dilakukan bersama oleh mahasiswa dan dosen.

D. 5 PERATURAN KERJA DAN KODE ETIK


Kode etik untuk dosen dan tenaga kependidikan diatur dengan SK
Rektor tentang Kode Etik Dosen No. ………………. Dosen dan tenaga
kependidikan juga bekerja berdasarkan uraian tugas pokok dan fungsi masing-
masing yang telah ditetapkan. Kinerja dan penerapan kode etik dosen maupun
tenaga kependidikan dimonitor dan dievaluasi oleh tim penjaminan mutu sebagai
bahan masukan bagi pengelola program untuk memberikan tindakan reward
atau punishment yang sesuai.

D. 6 PENGEMBANGAN STAF
Pengembangan SDM di Program Studi Fisioterapi meliputi peningkatan
jumlah, kualitas serta kompetensi SDM. Selain peningkatan kuantitas, program
studi juga membuka kesempatan seluas-Iuasnya bagi dosen untuk melaksanakan
studi lanjut ataupun mengikuti pelatihan, seminar, maupun workshop untuk
meningkatkan kompetensi dan kualitas staf pendidik maupun tenaga
kependidikan.
Pengiriman tenaga pengajar disesuaikan dengan beban mengajar serta
keberadaan staf pendidik, sehingga tidak mengganggu proses belajar mengajar.
Kebijakan pengiriman, selain sesuai dengan minat clan staf pengajar juga
disesuaikan dengan kebutuhan program studi. Selain pengembangan dosen,
tenaga kependidikan juga diberi kesempatan untuk melanjutkan studi, mengikuti
pelatihan maupun seminar dan Iokakarya.
Selain studi lanjut dalam jenjang formal, juga diberikan kesempatan bagi
dosen maupun tenaga kependidikan untuk mengikuti pelatihan, seminar, maupun

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 65


workshop untuk peningkatan kompetensi dan kualitas. Pelatihan, seminar,
maupun workshop yang telah diikuti oleh dosen antara lain pelatihan PEKERTI-
AA, TLIW, LMS, pendampingan PKM, pelatihan pembimbing akademik,
pelatihan pembimbing skripsi, workshop akreditasi, dll. Adapun pelatihan,
seminar, dan workshop untuk tenaga kependidikan yang telah dilakukan antara
lain pelatihan akuntansi, lokakarya pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum,
Sertifikasi pengadaan barang dan jasa, workshop akreditasi, dll.

D. 7 KEBERLANJUTAN PENGADAAN DAN PEMANFAATANNYA


Program Studi Fisioterapi dalam pengadaan dosen maupun tenaga
kependidikan mengacu pada peraturan Universitas Hasanuddin. Untuk
keberlanjutan dan kelancaran proses belajar mengajar, maka dilakukan pengadaan
dosen secara bertahap untuk peningkatan proses belajar mengajar sehingga dapat
berlangsung lebih optimal. Untuk tahun 2017, direncanakan pengusulan formasi
dosen baru formasi CPNS Umum (dalam proses).

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 66


Strength (Kekuatan) Weakness (Kelemahan)
1. Dukungan yang dari IFI, 1. Dosen tetap yang
APTIFI, IKA Fisioterapi memiliki NIDN pada
Unhas, Ikatan Orangtua Program Studi S1
SUMBER DAYA Mahasiswa Fisioterapi Fisioterapi masih kurang.
FKUH, dosen dan staf 2. Terbatasnya dosen tetap
MANUSIA
pendidikan akademik S1 berkualifikasi S3
Fisioterapi FKUH, fakultas 3. Masih terdapat tenaga
kedokteran unhas, dan kependidikan dengan
unsur-unsur rektorat di ijasah SMA/SMK.
Unhas untuk mencapai visi 4. Keaktifan dosen dalam
program S1 Fisioterapi memproduksi karya
2. Kesungguhan dan ilmiah dan inovasi produk
komitmen yang besar dari masih belum merata.
staf pengajar dalam 5. Masih kurangnya
memaksimalkan potensi kerjasama Prodi S1
diri dan melakukan yang Fisioterapi tingkat
terbaik bagi prodi untuk Internasional
merealisasikan visi dan 6. Rasio mahasiswa dengan
misi yang telah ditetapkan ruang CSL belum
3. Adanya Interprofessional memadai sehingga pada
Education (IPE) dan tahap pembelajaran
Interprofessional praktek/softskill kurang
Collaboration (IPC) di optimal
Rumah Sakit Pendidikan 7. Literatur fisioterapi masih
Unhas yang terus kurang
berkembang dan turut 8. Sarana yang ada di
berperan serta dalam Laboratorium masih
pengembangan pendidikan kurang
di Program Studi S1
Fisioterapi Unhas
4. Pada umumnya tenaga
pengajar (dosen tetap yang
se-home base dan yang
non-home base) memiliki
pengalaman mengajar
yang baik.
5. Tersedia sumber dana dari
fakultas untuk membangun
SDM.
6. Kesempatan yang besar
bagi dosen dan tenaga
kependidikan untuk
melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi.
7. Dosen membentuk Tim

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 70


Pengajar, sehingga
perkuliahan terjamin
kelancarannya.
8. Profil dosen dan tenaga
kependidikan mendukung
layanan dan reputasi
Program Studi Fisioterapi.
9. Terdapat mekanisme untuk
menjaga keberlanjutan
pengadaan SDM.
10. Beberapa dosen home base
dan pada umumnya dosen
tetap non home base sudah
tersertifikasi.
Opportunity
SO WO
(peluang)
1. Banyak lulusan 1. Melakukan pemetaan 1. Meningkatkan jumlah dosen
fisioterapi yang ketersediaan SDM untuk dan tenaga kependidika serta
berminat menjadi penerimaan calon dosen baru, meningkatkan
dosen di Program melanjutkan studi, mengikuti kemampuannya dalam hal
Studi Fisioterapi pelatihan, melakukan riset dan melakukan penelitian dan
2. Terdapat pengabdian mayarakat. pengabdian mayarakat.
kesempatan studi 2. Mengirimkan dosen dan 2. Meningkatkan level
lanjut dan pelatihan tenaga kependidikan untuk pendidikan bagi tenaga
bagi dosen melalui mengikuti studi lanjut / kependidikan melalui
beasiswa baik dari pelatihan. beasiswa.
dalam maupun luar 3. Meningkatkan aktivitas dosen 3. Meningkatkan keaktifan
negeri dibidang penelitian dan dosen dalam memproduksi
3. Terdapat pengabdian masyarakat. karya ilmiah.
kesempatan studi
lanjut dan berbagai
pelatihan bagi
tenaga
kependidikan
4. Adanya LPPM
tingkat Universitas
untuk memfasilitasi
kegiatan riset dan
abdimas dosen
5. Terdapat berbagai
peluang untuk
mengikuti
kursus/pelatihan
bagi staf
kependidikan.

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 71


THREAT (Ancaman) ST WT
1. Tuntutan 1. Meningkatkan kesejahteraan 1. Meningkatkan kemampuan
kualifikasi dan dosen dan karyawan dengan bahasa Inggris dosen.
pengalaman dosen cara meningkatkan sistim 2. Meningkatkan loyalitas dan
semakin tinggi Reward and Punishment. motivasi bekerja dosen dan
2. Dosen yang mampu 2. Meningkatkan lingkungan yang karyawan.
berbahasa Inggris menunjang kerja dosen dalam
aktif belum merata rangka TriDarma PT
3. Adanya tawaran (Penelitian, pendidikan dan
untuk bekerja di PT pengabdian kepada
lain dengan masyarakat).
imbalan yang lebih 3. Meningkatkan disiplin kerja
besar dari Program dosen dan tenaga kependidikan.
Studi Fisioterapi. 4. Secara kontinue mengadakan
pemetaan SDM dilingkungan
Program Studi Fisioterapi.

KOMPONEN E
KURIKULUM, PEMBELAJARAN DAN SUASANA AKADEMIK

E. 1 KESESUAIAN DENGAN VISI, MISI, SASARAN, DAN TUJUAN

Program Studi Fisioterapi menerapkan kurikulum berbasis kompetensi mulai tahun 2008
yang mengacu pada KKNI level 6 tahun 2012. Kurikulum yang diterapkan diarahkan untuk
dapat mencapai visi, misi, sasaran dan tujuan Program Studi Fisioterapi dalam bidang
pendidikan. Untuk mendukung visi Program Studi Fisioterapi yaitu “Pada tahun 2015 menjadi
pusat pendidikan tenaga Fisioterapi unggul sebagai penghasil tenaga Fisioterapi professional,
berdedikasi dan bermoral tinggi serta mampu bersaing di era globalisasi”, dalam kurikulum
pembelajaran, dilaksanakan Field Lab yang merupakan pembelajaran lapangan untuk

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 72


memperkenalkan mahasiswa dengan kesehatan komunitas dalam hal kapasitas fisik dan
kemampuan gerak manusia untuk beraktifitas secara maksimal.
Selain itu dalam pembelajaran KBK dalam bentuk tutorial,skill lab dan field lab juga
dimasukkan tentang ilmu kesehatan masyarakat yang terkait dengan gerak dan fungsi gerak,
sehingga mahasiswa mengetahui tentang penanganan masalah kesehatan tersebut dari sisi
promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif. Proses pembelajaran juga ditunjang dengan
penelitian dan pengabdian masyarakat, untuk melaksanakan misi prodi Fisioterapi FK UNHAS,
serta untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

E. 2 RELEVANSI DENGAN TUNTUTAN DAN KEBUTUHAN STAKE HOLDERS

Paradigma pengelolaan pendidikan Fisioterapi di Indonesia saat ini semakin menuntut


adanya standarisasi, akuntabilitas, inovasi/pengembangan, serta penjaminan kualitas proses dan
keluaran pendidikan Fisioterapi. Sejak tahun 2008 Program Studi Fisioterapi Fakultas
Kedokteran Unhas menerapkan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi). Yang dimaksud
kompetensi adalah kompetensi fisioterapi yang mengelola pelayanan primer fisioterapi( physical
therapyprimary care) dengan pendekatan fisioterapi keluarga.
Penerapan KBK oleh Program Studi Fisioterapi sejak tahun 2008 merupakan salah satu
strategi yang dilaksanakan untuk menjawab kebutuhan stakeholder akan lulusan Fisioterapi yang
berkualitas tinggi dan kompeten dalam bidang Fisioterapi. Penerapan kurikulum KBK juga
dilaksanakan untuk memenuhi standar pendidikan fisioterapi yang telah ditetapkan oleh APTIFI
(Asosiasi Pendidikan Tinggi Fisioterapi Indonesia). Penerapan kurikulum KBK dengan
pendekatan Problem Based Learning (PBL) di Program Studi Fisioterapi selain disesuaikan
dengan standar pendidikan yang telah ditetapkan, juga ditambah dengan muatan lokal serta
materi yang sesuai dengan visi, misi dan tujuan Program Studi Fisioterapi, FK Unhas, dan
Universitas Hasanuddin.

E. 3 STRUKTUR DAN ISI KURIKULUM (KELUASAN, KEDALAMAN, KOHERENSI,


PENATAAN/ORGANISASI)
Secara garis besar, Prodi Fisioterapi di Fakultas Kedokteran Unhas dibagi menjadi dua
tahap yaitu : Program pendidikan di tingkat S1 (akademik), ditempuh selama 7 semester atau 3,5
tahun, dan Program pendidikan profesi (kepaniteraan klinik/ koass), ditempuh selama 1 tahun

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 73


(direncanakan). Pendidikan akademik dibagi dalam 18 blok yang terintegrasi dengan mata kuliah
non blok (Tabel distribusi Mata Kuliah) yang di dalamnya terdapat kegiatan kuliah pengantar
blok, diskusi tutorial, kuliah penunjang, praktikum, skills lab, danfield lab. Adapun distribusi
mata kuliah di Prodi Fisioterapi Fakultas Kedokteran adalah:
a. Struktur Mata Kuliah Program Akademik Reguler (Jalur A)
Semester Mata Kuliah Blok Mata Kuliah Non Blok
Filsafat Ilmu, Konsep
Matematika & Keterampilan Bahasa Indonesia
Belajar
Prinsip sains dan biomedik
Pendidikan Agama
Semester 1 dasar dalam Fisioterapi.
Bahasa Inggris
Pengantar Fisioterapi
Pendidikan Olah Raga &
Seni
Semester 2 Dasar neurologi Kewarganegaraan
Fisioterapi
Dasar musculoskeletal Antropologi Kesehatan
Fisioterapi
Biomekanika Teknologi Informasi
Bahasa Inggris Lanjutan
Sosiologi Kesehatan
Semester 3 Proses dan Pengukuran FT Metode Penelitian dan
Statistika I
Terapi Latihan Dasar Pemeriksaaan Lab
Elektrofisika dan Sumber Dasar Pemeriksaaan
Fisis Radiologi
Semester 4 Manajemen FT Metode Penelitian dan
Musculoskeletal dan Bedah Statistika II
Manajemen FT Komunikasi Terapeutik dan

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 74


Neuropsikiatri Interpreunership
Manajemen Fisioterapi Farmakologi FT
Disaster
Semester 5 Manajemen FT Epidemiologi
cardiovasculopulmonal
Manajemen FT Geriatri Manajemen FT Ergonomi
dan Hiperkes
Manajemen FT Pediatri dan Psikologi Kesehatan
Tumbuh Kembang
Semester 6 Manajemen Fisioterapi KKN Profesi
Kasus-kasus Fisioterapi
Kompleks
Manajemen FT Keswan dan Manajemen Pelayanan
Integumen Fisioterapi
Manajemen FT Olah Raga Manajemen Isu Profesi
dan Kebugaran Fisioterapi
Semester 7 Manajemen FT Terapi Etika Profesi dan Hukum
Fungsional Kesehatan
Manajemen FT Interna Skripsi
Manajemen FT
Komprehensif Pra Klinik

Kurikulum yang diterapkan sesuai dengan standar kompetensi Fisioterapi, dengan


keluasan dan kedalaman materi yang dapat menunjang pencapaian kompetensi Fisioterapi yang
telah ditetapkan. Pembelajaran dilaksanakan secara terpadu antar disiplin ilmu yang terkait.
Penataan kurikulum/blok, beserta standar kompetensi yang ditetapkan dilaksanakan oleh
PEU (Physical Therapy Education Unit) dengan mempertimbangkan kemampuan mahasiswa,
prior knowledge, LO, serta kompetensi yang diharapkan. Untuk semester awal, lebih ditujukan
pada penguasaan basic science seperti anatomi, fisiologi,biomekanik dan kinesiologi, biomedik,

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 75


biofisika, musculoskeletal dan neurologi. Blok tengah mahasiswa harus menguasai patologi
terapan fisioterapi, proses fisioterapi/assesmen fisioterapi, exercises, elektro dan aktino terapi
serta hidro terapi. Adapun pada semester akhir, mahasiswa diharapkan menguasai berbagai
manajemen layanan fisioterapi seperti manajemen fisioterapi musculoskeletal, manajemen
fisioterapi neuropsikiatri, manajemen fisioterapi cardiovasculopulmonal, manajemen fisioterapi
tumbuh kembang, manajemen fisioterapi keswan dan seterusnya. Manajemen pelayanan
fisioterapi tersebut dalam setiap blok mahasiswa diharapkan untuk mencapai 7 area kompetensi
yang telah ditetapkan.
Sistem pembelajaran KBK adalah
a) Mini SAP
b) The 5 Jumps ( 5 Langkah PBM) KBK
The 5 Jumps merupakan proses pembelajaran KBK yang dimodifikasi oleh prodi
Fisioterapi sesuai dengan cirri khas PBM Fisioterapi yang dilakukan setiap saat
mengajar, yang aplikasinya mencirikan modifikasi pembelajaran teori, diskusi,
praktik dan pemberian tugas secara sistematis untuk satu kali pertemuan. Sedangkan
untuk memahami aplikasi The 5 Jumps tersebut, akan dijelaskan secara rinci setelah
tata urutan the 5 jumps dilakukan sebagaimana urutan the 5 jumps tersebut di bawah
ini :
a. Presentasi materi dan klarifikasi istilah baru oleh mahasiswa penyaji.
b. Pembagian kelompok-kelompok kecil yang dimotori oleh anggota kelompok
penyaji untuk mendiskusikan dan mempraktikkan sejumlah sejumlah
masalah/pertanyaan sesuai dengan isi materi yang dimonitor oleh sehingga muncul
kemampuan rata-rata dari semua mahasiswa.
c. Diskusi dalam kelompok besar yakni menyatukan kelompok kecil tadi untuk
menyaring sejumlah masalah yang belum dapat dituntaskan di kelompok kecil. Di
sini diharapkan masalah dari tiap kelompok dapat dijawab tuntas oleh anggota
kelompok lainnya.
d. Kuliah pakar, yakni kuliah dari dosen terutama untuk memfasilitasi masalah yang
belum tuntas di kelompok besar, dilanjutkan dengan demonstrasi oleh dosen kepada
mahasiswa terutama dalam hal aplikasi teknik / metode – metode fisioterapi.

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 76


e. Praktik dalam kelompok besar dengan melibatkan instruktur untuk memonitoring
dan mengoreksi serta mengevaluasi pelaksanaan praktik. Hal tersebut sebagai
umpan balik pelaksanaan praktik, disertai dengan pengembalian hasil koreksi tugas
dari pertanyaan terdahulu.
Berikut ini adalah pemahaman tentang aplikasi The 5 Jumps sebagai mana tersebut di
bawah ini :
1) Diskusi tutorial
Diskusi terpimpin yang dilaksanakan dalam kelompok kecil beranggotakan 10-
12 mahasiswa, untuk membahas suatu masalah dalam blok dalam bentuk skenario.
Dalam kegiatan mi mahasiswa dituntut untuk dapat berfikir kritis, mencari sumber
informasi, dan melakukan pendekatan penyelesaian masalah untuk mencapai tujuan
pembelajaran (learning outcome - LO) yang telah ditetapkan.
2) Skills Lab
Laboratorium keterampilan (Skills lab) bertujuan mengajarkan berbagai
keterampilan klinis kepada mahasiswa.
3) Field Lab
Sesuai dengan visi, misi, dan tujuan PROGRAM STUDI FISIOTERAPI, maka
dilakukan pembelajaran lapangan melalui Laboratorium lapangan(field lab) yang
bertujuan mengajarkan mahasiswa tentang berbagai keterampilan dengan
pembelajaran langsung di lapangan seperti berbagai pengalaman dan keterampilan di
berbagai rumah sakit dan klinik tertentu, ergonomi hiperkes, fisioterapi olah raga, dan
fisioterapi RBM.

4) Praktikum
Memberikan pengetahuan penunjang sesuai dengan kompetensi yang diharapkan
dengan kegiatan praktikum.

5) Kuliah penunjang
Diberikan kepada mahasiswa untuk mencapai kompetensi yang telah ditetapkan
dengan menggunakan metode kuliah penunjang.

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 77


Penyusunan materi pembelajaran, balk untuk tutorial, skills lab, maupun field
lab melibatkan tim yang terdiri dan berbagai pihak yang berkaitan dengan blok yang
bersangkutan (materi yang bersangkutan) dengan dikoordinasikan dan difasilitasi oleh
PEU (Physical Therapy Education Unit).

Berdasarkan pengamatan, mahasiswa serius namun rileks dalam proses belajar


mengajar tersebut, karena parameter dan target yang harus dicapai pada setiap
pelaksanaan pembelajaran tiap hari sangat jelas. Sistem 5 jumps tersebut sudah
disosialisasikan kepada semua dosen sehingga semua dosen memiliki persepsi dan sikap
yang sama dalam pembelajaran sebelum semester dimulai.

c) Skripsi (tugas akhir mahasiswa)


Kegiatan skripsi dilaksanakan pada semester 7 setelah mahasiswa menyelesaikan
course metodologi dan biostatistik serta mendapatkan bimbingan penulisan proposal
dalam kelompok kecil. Dalam penyusunan skripsi mahasiswa dibimbing oleh 2 orang
pembimbing dan diwajibkan untuk melaksanakan validasi proposal dan ujian skripsi
di hadapan 2 penguji dan 2 pembimbing (4 orang dosen).

E. 4 DERAJAT INTEGRASI MATERI PEMBELAJARAN (INTRA DAN ANTAR


DISIPLIN ILMU)
Dengan penerapan KBK PBL, materi yang diberikan kepada mahasiswa
merupakan materi yang terintegrasi, dengan pendekatan pembelajaran berdasarkan
masalah. Mahasiswa dituntut untuk mampu mengatasi masalah dengan pendekatan intra
dan multidisipliner. Kegiatan pembelajaran tidak lagi terbagi antar disiplin ilmu, tetapi
disesuaikan dengan tujuan pembelajaran masing-masing blok, dan kompetensi yang harus
dicapai oleh mahasiswa dalam blok tersebut.
Kurikulum yang diterapkan adalah kurikulum terintegrasi baik secara horisontal
maupun vertikal, diharapkan mahasiswa dapat melihat dan memecahkan masalah
fisioterapi secara menyeluruh, berupaya untuk berfikir secara lateral dan mengamalkan
ilmu pengetahuan fisioterapi berazaskan bukti (evidence based Physical therapy)
disajikan dalam model-model pembelajaran.

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 78


E. 5 KURIKULUM LOKAL YANG SESUAI DENGAN KEBUTUHAN MASYARAKAT
TERDEKAT DAN KEPENTINGAN INTERNAL LEMBAGA

Kurikulum Program Studi Fisioterapi selain memuat kurikulum nasional yang


merupakan tuntutan yang harus dipenuhi, juga dilengkapi dengan kurikulum lokal yang
sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan kepentingan lembaga. Kurikulum lokal yang
diberikan disesuaikan dengan visi Program Studi Fisioterapi untuk unggul dalam masalah
kesehatan gerak dan fungsi gerak sehingga muatan fisioterapi komunitas nampak. Dalam
pembelajaran selain dimasukkan dalam kegiatan diskusi tutorial, juga dilaksanakan
pembelajaran Field Lab (pembelajaran lapangan) yang disesuaikan dengan blok yang
bersangkutan.
Kurikulum Praktik Lapangan (Pembelajaran Field Lab) prodi Fisioterapi FK Unhas
telah melakukan kerja sama dengan pihak-pihak yang terkait seperti lahan-lahan praktik di
rumah sakit, ergonomi dan hiperkes, olah raga dan RBM.
Jumlah sks pada program studi Fisioterapi Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin (minimum untuk kelulusan) adalah 146 sks.

E. 6 MATA KULIAH PILIHAN YANG MERUJUK PADA HARAPAN/KEBUTUHAN


MAHASISWA SECARA INDIVIDUAL/KELOMPOK MAHASISWA TERTENTU

Mata kuliah pilihan adalah mata kuliah yang disediakan untuk memberikan penguatan yang
sesuai bagi peminatan mahasiswa. Dalam kurikulum prodi Fisioterapi FK Unhas mata kuliah
peminatan dimaksudkan adalah mata kuliah yang memberikan ciri khas bagi program studi
fisioterapi FK Unhas yang membedakan dengan institusi pendidikan Fisioterapi lainnya
selain Unhas. Pemilihan dan penentuan mata kuliah pilihan yang diartikan sebagai
peminatan di prodi Fisioterapi FK Unhas melalui rapat dewan dosen dengan pertimbangan
bahwa mata kuliah-mata kuliah tersebut sangat dibutuhkan bagi kompetensi fisioterapi
untuk menyelesaikan masalah gerak dan fungsi gerak terkait dengan ciri khas aktifitas
manusia dalam kehidupan hubungannya dengan lingkungan dan budaya daerah. Maksud
dari mata kuliah ini memberikan daya saing yang tinggi bagi lulusannya untuk berkiprah di
dunia kerja. Adapun mata kuliah pilihan di prodi Fisioterapi FK Unhas sebagai berikut :
Olah raga dan Kebugaran, Hiperkes dan Ergonomi, serta mata kuliah-mata kuliah yang

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 79


mendukung kompetensi praktik klinik karena masyarakat Sulawesi Selatan dan sekitarnya
serta kawasan timur Indonesia gemar berolah raga, berusaha di bidang industri dan kerajinan
rumah tangga, serta mengantisipasi banyaknya kasus gangguan gerak dan fungsi gerak yang
diakibatkan oleh cedera olah raga dan kecelakaan kerja yang datang ke berbagai rumah sakit
untuk berobat.

E. 7 PELUANG BAGI MAHASISWA UNTUK MENGEMBANGKAN DIRI

Pembelajaran secara teacher-centered berubah menjadi student-centered


learningaktifitas pembelajaran dengan kelas kecil/kelompok kecil, diharapkan mahasiswa
lebih pro aktif, bekerja dalam kelompok, menanamkan sifat independent learning dan
belajar secara berkelanjutan (life-long learning). Cara belajar ini juga akan melatih
mahasiswa untuk saling berinteraksi dan berkomunikasi dengan baik.
Kurikulum yang diterapkan, menuntut kemandirian mahasiswa dalam proses
pembelajaran. Mahasiswa dituntut untuk dapat menguasai LO dan kompetensi yang telah
ditetapkan, dengan memanfaatkan berbagai learning resources dan metode pembelajaran
yang ada. Kurikulum ini juga membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk memperluas
dan memperdalam ilmu dan keterampilannya. Adanya kuliah pakar dan diskusi panel
juga memberi kesempatan mahasiswa untuk langsung berinteraksi dengan ahli di
bidangnya.
Pengenalan masalah fisioterapi (klinik, pengobatan) dimulai sejak semester
pertama (early clinical exposure). Diharapkan mahasiswa dapat melihat relevansi antara
ilmu fisioterapi dasar dengan ilmu-ilmu Fisioterapi, dengan demikian motivasi belajar
mahasiswa akan meningkat.
Mahasiswa dapat mengembangkan ilmu, keterampilan (skills) baik keterampilan
klinik maupun keterampilan lapangan melalui kegiatan pembelajaran dan interaksi
dengan instruktur. Berbagai jejaring institusi pemerintah maupun swasta dan perorangan
yang bekerja sama dengan Program Studi Fisioterapi juga membuka peluang mahasiswa
untuk memperoleh pekerjaan.

E. 8 MISI PEMBELAJARAN
a. Pengembangan/pelatihan kompetensi yang diharapkan

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 80


Kurikulum yang diterapkan ditujukan untuk mencapai kompetensi yang telah
ditetapkan oleh APTIFI/Konsorsium Fisioterapi dan telah diuraikan oleh tim PEU
Program Studi Fisioterapi ke dalam kurikulum pembelajaran. Dalam pelaksanaannya,
pencapaian 7 area kompetensi yang ada dilaksanakan melalui pembelajaran
akademik-pre klinik dan kepaniteraan klinik. Pembelajaran akademik-pre klinik
dilakukan dengan berbagai strategi pembelajaran seperti tutorial, skills lab, field lab,
dan berbagai kuliah tambahan. Adapun kepaniteraan klinik dilakukan di rumah sakit
pendidikan mitra melalui penanganan langsung terhadap pasien dengan dibimbing
oleh instruktur/pembimbing lapangan baik yang ada di lahan maupun yang berasal dri
institusi Fisioterapi.
b. Efisiensi internal dan eksternal.
Dalam pelaksanaan kurikulum untuk mencapai tujuan pembelajaran, Program Studi
Fisioterapi menerapkan berbagai metode pembelajaran yang efisien. Dengan ratio
dosen : mahasiswa sebesar 1: 15 seperti yang ada sekarang, cukup efisien untuk
melaksanakan pembelajaran yang optimal. Selain dosen, Program Studi Fisioterapi
juga memiliki instruktur untuk melaksanakan pembelajaran skills lab dan field lab
serta praktikum. Instruktur untuk pembelajaran ini berasal dari institusi jejaring,
seperti rumah sakit, puskesmas, pusat ergonomi dan hiperkes, pusat olah raga dan
klinik lahan praktik.

E. 9 MENGAJAR
a. Kesesuaian strategi dan metode dengan tujuan
Pembelajaran yang dilaksanakan oleh Program Studi Fisioterapi dengan KBK melalui
berbagai strategi dan metode seperti tutorial, skills lab, field lab, praktikum, kuliah
pengantar (The 5 Jumps). Kurikulum yang sudah ditetapkan dijabarkan dalam
kompetensi dan LO yang harus dicapai mahasiswa setelah mengikuti serangkaian
kegiatan. Oleh tim PEU dan tim penyusun strategi operasional, berbagai LO dan
kompetensi ini didistribusikan ke dalam berbagai strategi dan metode pembelajaran
yang ada. Mahasiswa dituntut untuk aktif dalam kegiatan diskusi tutorial, skills lab,
maupun field lab untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Untuk materi yang
masih harus ditambahkan di luar diskusi tutorial, diberikan kuliah
penunjang/tambahan.

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 81


b. Kesesuaian materi pembelajaran dengan tujuan pembelajaran
Monitoring dan evaluasi dilakukan melalui rapat evaluasi blok, untuk menilai proses
pembelajaran, efektivitas pembelajaran, dan hasil pembelajaran, serta kesesuaian
materi pembelajaran dengan tujuan pembelajaran.
c. Efisiensi dan produktivitas
Dengan pembelajaran KBK, mahasiswa merupakan pembelajar aktif, dimana dosen
lebih bertindak sebagai fasilitator. Sistem ini sangat efisien untuk meningkatkan
pengetahuan, keterampilan mahasiswa untuk mencapai LO yang telah ditetapkan.
Pemberian kuliah penunjang untuk materi tambahan merupakan langkah yang efisien
dalam melakukan pembelajaran.
d. Struktur dan rentang kegiatan mengajar
Proses pembelajaran yang dilaksanakan meliputi :
1. Mini SAP
Merupakan pedoman proses pengajaran yang berisi identitas mata kuliah, dosen
pengampuh, tujuan umum, tujuan khusus, ringkasan materi, metode, dan alat
evaluasi. Dibuat sebagai persiapan mengajar dosen yang disampaikan sebagai
pembuka pengajaran dengan waktu sekitar 5 menit.

2. The 5 Jumps
Dilakukan di dalam kelas dalam bentuk tutorial dan skill lab.
Apa yang tertera di Mini SAP dilaksanakan berupa aktualisasi The 5 Jumps yang
intinya adalah sebagai berikut :
a. Presentasi materi dan klarifikasi istilah baru oleh mahasiswa penyaji.
b. Pembagian kelompok-kelompok kecil yang dimotori oleh anggota kelompok
penyaji untuk mendiskusikan dan mempraktikkan sejumlah
masalah/pertanyaan sesuai dengan isi materi yang dimonitor oleh dosen
sehingga muncul kemampuan rata-rata dari semua mahasiswa.
c. Diskusi dalam kelompok besar yakni menyatukan kelompok kecil tadi untuk
menyaring sejumlah masalah yang belum dapat dituntaskan di kelompok kecil.
Di sini diharapkan masalah dari tiap kelompok dapat dijawab tuntas oleh
anggota kelompok lainnya.

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 82


d. Kuliah pakar, yakni kuliah dari dosen terutama untuk memfasilitasi masalah
yang belum tuntas di kelompok besar, dilanjutkan dengan demonstrasi oleh
dosen kepada mahasiswa terutama dalam hal aplikasi teknik / metode – metode
fisioterapi.
e. Skill Lab
Meliputi : diawali dengan demonstrasi dari dosen yang diikuti oleh seluruh
mahasiswa secara berpasang-pasangan kemudian dilanjutkan dengan praktik
berpasangan (bergantian bermain peran : semua penyaji berperan sebagai
fisioterapis, sementara anggota kelompok kecil ada yang berperan sebagai
model, yang lainnya berperan sebagai observer utama dan observer
pendamping).Upaya pelaksanaan model tersebut mengefektifkan dan
mengefisienkan pelaksanaan skill lab sebab seluruh masalah akan
teridentifikasi dengan sangat baik oleh peran mahasiswa tersebut di atas. Agar
pelaksanaannya akurat sasaran maka harus dikontrol oleh dosen pengampuh
dan instruktur. Adapun rentang waktu pelaksanaan skill lab sesungguhnya
tergantung pada kualitas dan kuantitas materi yang dipraktikkan, namun pada
umumnya rentang waktu sekitar 2-3 jam.
Praktik dalam kelompok besar (di ruangan skill lab) dengan melibatkan
instruktur untuk memonitoring dan mengoreksi serta mengevaluasi
pelaksanaan praktik. Hal tersebut sebagai umpan balik pelaksanaan praktik,
disertai dengan pengembalian hasil koreksi tugas dari pertanyaan terdahulu.
Seandainya masih ada masalah yang belum tuntas pada kegiatan terakhir ini,
maka dijadikan tugas kepada kelompok mahasiswa penyaji untuk mencari
jawaban dari sumber-sumber seperti literature, e-book, internet, dan sumber
lainnya yang didapatkan oleh mahasiswa di luar kelas untuk selanjutnya
diserahkan kepada dosen pada waktu yang ditentukan.

Tutorial meliputi : presentasi kelompok mahasiswa penyaji, diskusi kelompok


kecil dan diskusi kelompok besar serta kuliah pakar yang difasilitasi dan
diarahkan oleh dosen untuk mencapai LO. Sedangkan pelaksanaan skill lab
meliputi praktik kelompok kecil dan kelompok besar mahasiswa yang diawali

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 83


dengan demonstrasi oleh dosen serta dibimbing dan diarahkan langsung oleh
dosen pengampuh dan instruktur. Rentang waktu pelaksanaan The 5 Jumps sekitar
3-4 jam.
Proses evaluasi KBK terutama yang berkaitan dengan evaluasi The 5 Jumps
adalah sebagai berikut : untuk tutorial digunakan objective test dan kadang-
kadang diselingi essay test untuk mengukur tingkat penguasaan ,ateri yang terkait
dengan teori dan teknologi teori.sedangkan evaluasi untuk skill lab yang terkait
dengan teknologi skill dievaluasi dengan OSCE dan atau MINI EX untuk
mengukur tingkat penguasaan keterampilan terstruktur.

3. Field Lab
Pelaksanaan Field lab meliputi : dilakukan di klinik rumah sakit pendidikan yang
dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan praktik para klinik dengan jenis kegiatan
sebagai berikut pasien sesungguhnya ditangani oleh fisioterapi muda (Fisioterapis
para klinik) di bawah pengawasan dan bimbingan dosen, sementara mahasiswa
program akademik dari berbagai level semester berperan sebagai observer dan
atau membantu fisioterapis para klinik dalam hal materi yang terkait dengan
kompetensi setiap level mahasiswa tersebut. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa
sedini mungkin berinteraksi dengan lingkungan kerja fisioterapi yang
sesungguhnya. Rentang waktu pelaksanaan field lab 2-3 jam per minggu.

4. Praktikum
Meliputi : beberapa mata kuliah tertentu yang dilakukan di laboratorium khusus
seperti mata kuliah biokimia, anatomi, dan fisiologi. Rentang waktu tergantung
sebaran materi kuliah tersebut di jadwal mata kuliah setiap level. Rentang waktu
pelaksanaannya sekitar 2 jam.

5. Kuliah Penunjang

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 84


Disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing blok, dan diberikan secara
terjadwal.

6. Diskusi Panel
Diadakan tiap akhir blok, dimana mahasiswa dapat langsung berinteraksi dengan
pakar/ahli dalam blok tersebut.

7. Skripsi
Merupakan bentuk tugas akhir mahasiswa, yang dilakukan pada semester 6,
diawali dengan pengajuan judul proposal, seminar proposal, kemudian dilanjutkan
dengan penelitian yakni pengumpulan dan pengolahan data serta penyusunan
laporan hasil skripsi serta diakhiri dengan ujian hasil skripsi. Rantaian kegiatan
tersebut berakhir pada semester 7.

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 85


e. Penggunaan teknologi informasi
Dalam proses pembelajaran balk dosen maupun mahasiswa telah memanfaatkan
berbagai teknologi informasi. Untuk perkuliahan telah dilengkapi dengan fasilitas IT.
Untuk diskusi tutorial, bisa dimanfaatkan fasilitas internet. Pustaka dapat diakses
selain dari perpustakaan juga dengan e-journal. UNHAS juga memiliki fasilitas e-
learning yang dapat dimanfaatkan oleh dosen dalam melaksanakan pembelajaran.

E. 10BELAJAR
a. Keterlibatan mahasiswa
Kurikulum KBK menuntut mahasiswa untuk aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran yang dilakukan. Dalam diskusi tutorial, mahasiswa aktif melakukan
diskusi, menentukan dan mencapai LO dengan fasilitasi dan tutor. Mahasiswa juga
aktif mencari dan menganalisis kritis informasi dan pengetahuan yang didapat.
Keaktifan mahasiswa juga dituntut dalam kegiatan pembelajaran lain, seperti skills
lab, field lab, praktikum, kuliah, maupun tugas akhir (skripsi).
b. Bimbingan Skripsi
Dilaksanakan mulai semester 6, dimana masing-masing mahasiswa dibimbing oleh 2
orang pembimbing, dan diuji oleh dua penguji dan dua pembimbing (4 orang dosen).
Terdapat kuota untuk masing-masing dosen untuk mengoptimalkan proses
pembimbingan, dimana satu dosen maksimal membimbing 4 mahasiswa (sebagai
pembimbing utama).
c. Dengan sistem KBK-PBL, mahasiswa memiliki peluang bagi mahasiswa untuk
mengembangkan pengetahuan dan pemahaman materi khusus sesuai bidangnya,
keterampilan umum dan yang dapat dialihkan (transferable), pemahaman dan
pemanfaatan kemampuannya sendiri, kemampuan belajar mandiri, nilai, motivasi dan
sikap. Karena selain dituntut untuk mandiri dalam proses pembelajaran, penilaian
juga tidak hanya didasarkan pada hasil, akan tetapi juga proses pembelajaran yang
meliputi motivasi, sikap, dan nilai (value).

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 86


E. 11 PENILAIAN KEMAJUAN DAN KEBERHASILAN BELAJAR
a. Peraturan mengenai penilaian kemajuan dan penyelesaian studi mahasiswa. Penilaian
kemajuan dan penyelesaian studi mahasiswa disesuaikan dengan peraturan yang
diterapkan oleh Universitas.
b. Strategi dan metode penilaian kemajuan dan keberhasilan mahasiswa
Penilaian kemajuan belajar dengan KHS dibuat per semester dan memuat SKS, Nilai
dan Capaian Kompetensi dan kegiatan blok, field lab, skills lab dan skripsi. Adapun
Skala nilai sesuai dengan keputusan Rektor. Penentuan yudisium (pernyataan
kualitatif dan hasil belajar seorang mahasiswa pada akhir jenjang pendidikan)
Pada setiap akhir semester dilakukan rapat yudisium untuk evaluasi hasil belajar
mahasiswa. Selain untuk menentukan hasil belajar mahasiswa, juga digunakan untuk
kelulusan mahasiswa.
c. Penelaahan mengenai kepuasan mahasiswa
Untuk menilai kepuasan mahasiswa terhadap proses pembelajaran, dosen, maupun
instruktur diberikan kuesioner/feedback kepada mahasiswa untuk kegiatan
pembelajaran yang dilakukan. Hasil feedback ini kemudian diolah dan dibahas dalam
rapat evaluasi blok maupun evaluasi semester, untuk dilakukan langkah perbaikan
selanjutnya.

E. 12 SARANA YANG TERSEDIA UNTUK MEMELIHARAN INTERAKSI DOSEN-


MAHASISWA, BAIK DI DALAM MAUPUN DI LUAR KAMPUS DAN UNTUK
MENCIPTKAN IKLIM YANG MENDORONG PERKEMBANGAN DAN
KEGIATAN AKADEMIK/PROFESIONAL

Program Studi Fisioterapi dilengkapi dengan ruang tutorial, ruang kuliah, ruang
skills lab, laboratorium, ruang administrasi, dan berbagai sarana prasarana penunjang
seperti area hotspot/wifi, mushola, perpustakaan, dan areal 87ancer.
Kegiatan kuliah baik untuk kuliah pakar dan penunjang untuk kurikulum KBK
juga dapat dilakukan dengan baik karena ruang yang tersedia dapat dioptimalkan
penggunaannya. Setiap ruang juga dilengkapi dengan fasilitas multimedia, dan fasilitas
penunjang untuk mendukung suasana belajar yang kondusif.

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 87


Kegiatan Skills lab dilakukan pada ruangan skills lab yang telah tersedia, disertai
dengan peralatan yang memadai sehingga proses pembelajaran keterampilan bagi
mahasiswa dapat berjalan dengan 88ancer.
Kegiatan praktikum dilakukan pada bagian/laboratorium yang bersangkutan. Saat
ini Fakultas Kedokteran memiliki laboratorium dengan peralatan yang memadai untuk
menunjang pencapaian kompetensi mahasiswa.
Areal kampus Program Studi Fisioterapi juga dilengkapi dengan hotspot yang
dapat diakses oleh civitas akademika, untuk menunjang proses pembelajaran.

E. 13 MUTU DAN KUANTITAS INTERAKSI KEGIATAN AKADEMIK DOSEN,


MAHASISWA DAN CIVITAS ACADEMICA LAINNYA

Interaksi antar dosen dan mahasiswa terjalin melalui kegiatan pembelajaran,


penelitian, pengabdian, maupun kegiatan non kurikuler. Dosen juga saling berinteraksi
melalui berbagai tim dan rapat penyusunan kurikulum, blok, serta penelitian dan
pengabdian. Mahasiswa selain berinteraksi dalam diskusi tutorial maupun diskusi ilmiah
di luar jam pembelajaran, juga dalam kegiatan kemahasiswaan dalam bidang penelitian
dan pengabdian melalui UKM.

Interaksi antar dosen dan mahasiswa dilakukan melalui:


1. Kegiatan belajarmengajar : The 5 Jumps (tutorial, skills lab) field lab, praktikum,
kuliah penunjang, kuliah pakar, diskusi panel, dan skripsi.
2. Pembimbingan pelaksanaan penelitian.
3. Pembimbingan pelaksanaan penulisan hasil penelitian
4. Pembimbingan akademik
5. Bimbingan tentang materi atau keilmuan
Interaksi antar mahasiswa dilakukan melalui :
1. Kelompok belajar pada pelaksanaan tutorial
2. Kelompok belajar untuk pelaksanaan skills lab
3. Kegiatan pembelajaran lapangan (Field Lab)
4. Kelompok belajar untuk praktikum
5. Kelompok belajar untuk diskusi mandiri

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 88


Interaksi antar dosen dilakukan melalui :
1. Penyusunan dan evaluasi kurikulum, silabus, dan RPP (Mini SAP).
2. Penyusunan dan evaluasi blok.
3. Penyusunan dan review modul panduan tutorial.
4. Penyusunan dan review modul panduan skills lab.
5. Penyusunan dan review modul panduan field lab.
6. Penyusunan buku panduan skripsi.
7. Penyusunan proposal penelitian.
8. Penyusunan proposal pengabdian kepada masyarakat.
9. Pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
10. Kegiatan seminar, simposium, workshop baik lokal, regional, maupun nasional.

E. 14 RANCANGAN MENYELURUH UNTUK MENGEMBANGKAN SUASANA


AKADEMIK YANG KONDUSIF UNTUK PEMBELAJARAN, PENELITIAN,
DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Pengembangan suasana akademik yang kondusif ditingkatkan dengan
menyelenggarakan berbagai kegiatan seminar, 89ymposium, penelitian, maupun pengabdian.
Upaya yang dilakukan antara lain :
a. Peningkatan sarana dan prasarana untuk pembelajaran, penelitian dan pengabdian
- Pembangunan ruang belajar lengkap dengan sarana dan faasilitas untuk pembelajaran
sebanyak 5 ruangan terdiri atas 3 ruang belajar dan 2 ruang skill lab.
- Selain itu terdapat 2 ruangan kuliah lama untuk belajar.
- 2 ruangan field lab (di rumah sakit pendidikan).
- Peningkatan SDM baik kuantitas maupun kualitas, baik dosen, laboran, teknisi, atau
tenaga penunjang
- Peningkatan sarana dan prasarana penunjang
b. Peningkatan kapasitas dan pemanfaatan IT baik dalam program studi ataupun lingkup
fakultas.

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 89


E. 15 KEIKUTSERTAAN CIVITAS ACADEMICA DALAM KEGIATAN AKADEMIK
(SEMINAR, SIMPOSIUM, DISKUSI, EKSEBISI) DI KAMPUS
Untuk meningkatkan suasana akademik yang kondusif dan menunjang pencapaian
kompetensi lulusan, dilakukan berbagai kegiatan ilmiah, yaitu:
1. Pengenalan kehidupan kampus melalui Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB).
2. Mengikutsertakan mahasiswa dan dosen di berbagai seminar dan workshop baik di
tingkat regional dannasional.
3. Pelatihan penulisan proposal penelitian dan artikel ilmiah untuk publikasi.
4. Penyelenggaraan bakti sosial, baik rutin maupun insidental.
5. Keikutsertaan mahasiswa sebagai anggota tim Paduan Suara Mahasiswa Unhas dan
UKM tari di ajang kompetisi nasional maupun internasional.

E. 16 PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN ILMIAH

Perilaku kecendekiawanan dikembangkan berdasarkan kaidah ilmiah. Implementasi


dengan menerapkan kaidah ilmiah dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, penelitian,
dan pengabdian masyarakat, yaitu :
1. Penerapan The 5 Jumps dalam tutorial.
2. Penilaian sikap dan perilaku mahasiswa dalam kegiatan tutorial, skills lab, dan field lab
3. Keikutsertaan dosen dan mahasiswa dalam berbagai kegiatan ilmiah seminar, workshop,
simposium, pelatihan.
4. Kegiatan penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
5. Peningkatan kualifikasi dan kompetensi dosen melalui pelatihan PEKERTI, AA dan studi
lanjut.
6. Pemanfaatan teknologi informasi.

E. 17 HASIL PEMBELAJARAN
a. Kompetensi yang dicapai dibandingkan dengan yang diharapkan Penilaian kompetensi
yang dicapai mahasiswa dilakukan dengan ujian pada setiap akhir proses pembelajaran.
Selain kelulusan dalam ujian blok, OSCE dan atau MINI EX maupun ujian field lab.
Dengan adanya peraturan praktik Fisioterapi, maka seorang Fisioterapi yang akan

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 90


melakukan praktik diwajibkan untuk memiliki STR (Surat Tanda Registrasi). Untuk
mendapatkan STR, seorang Fisioterapis harus menempuh ujian Kompetensi Fisioterapi
Indonesia (UKFI). Kelulusan alumni Fisioterapi baru merupakan salah satu
91ystem9191r keberhasilan proses pendidikan Fisioterapi.
b. Kesesuaian kompetensi yang dicapai dengan tuntutan dan kebutuhan pemanfaat lulusan.
Kompetensi yang dicapai telah disesuaikan dengan kompetensi yang ditetapkan oleh
APTIFI/KFI yang mewakili stake holder atau pengguna lulusan.
Lapangan kerja bagi lulusan sarjana Fisioterapi masih terbentang luas baik negeri
terutama swasta karena lulusan sarjana Fisioterapi masih langka (prodi S1 Fisioterapi
yang pertama di Indonesia).
c. Data tentang kemajuan, keberhasilan, dan kurun waktu penyelesaian studi mahasiswa
(termasuk IPK dan yudisium lulusan).
Prodi Fisioterapi FK Unhas baru meluluskan 12 orang dari jalur non 91ystem91 dari
lulusan DIII Fisioterapi ke S1.
Adapun data lulusan yang dimaksud adalah
Tahun Jumlah Jumlah IPK Jumlah IPK Lulusan
akademik Mahasiswa Lulusan

Min Rat Mak < 2,75 2,75- 3,50 > 3,50


2008/2009 12

d. Kepuasan lulusan. Kepuasan lulusan telah dievaluasi dengan menyebarkan


kuesioner kepuasan lulusan. Secara umum alumni telah puas dengan proses pembelajaran
dan sarana yang ada, akan tetapi untuk ke depan masih diperlukan peningkatan sarana
prasarana terkait dengan perubahan 91ystem pembelajaran KBK PBL serta perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 91


E. 18 KEPUASAN PEMANFAAT LULUSAN DAN KEBERLANJUTAN PENYERAPAN
LULUSAN
Berhubung ke12 lulusan tersebut adalah lulusan DIII yang melanjutkan
pendidikannya ke S1 yang sebelumnya mereka semua telah bekerja sebagai PNS di
daerah masing-masing maka pemakai lulusan menyatakan puas karena mereka telah
mengalami peningkatan kompetensi selama mengikuti pendidikan S1 Fisioterapi yang
sebelumnya level kompetensi mereka hanya DIII.
Adapun keberlanjutan pemanfaaatan lulusan maka pemakai telah melakukan penataan
job description mereka sesuai dengan peningkatan level pendidikan mereka masing-
masing misalnya dari 12 lulusan, 2 di antaranya instruktur di Poltekkes Makassar
sekarang menjadi dosen pengajar di DIII Fisioterapi. Adapun 10 lulusan S1 lainnya telah
menduduki di masing-masing rumah sakit sebagai fisioterapi senior.

E. 19 PRODUK PRODI BERUPA MODEL-MODEL, KARYAINOVATIF, HAK PATEN,


HASIL PENGEMBANGAN PROSEDUR KERJA, PRODUK FISIK SEBAGAI
HASIL PENELITIAN

Prodi Fisioterapi FK UNHAS telah mengembangkan suatu model pembelajaran KBK


khusus yang sesuai dengan ciri khas kompetensi fisioterapi (Bed Side Teaching) yang dikenal
dengan model pembelajaran The 5 Jumps. Lebih lanjut karya inovatif Fisioterapi seperti
fisioterapi haji karena dinilai ibadah haji adalah ibadah fisik yang sarat dengan berpotensinya
terjadi gangguan gerak dan fungsi gerak maka dibuatlah sebuah inovasi berupa pelayanan
fisioterapi haji.

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 92


Strength (kekuatan) Weakness (kelemahan)
7. Kurikulum Prodi Fisioterapi FK 5. Kurangnya tenaga dosen dan instruktur
UNHAS merupakan kurikulum berbasis 6. Sarana prasarana ruangan tutorial
kompetensi sudah sesuai dengan visi, kurang memadai.
misi, sasaran dan tujuan.
8. Kurikulum Prodi Fisioterapi FK
UNHAS disusun dengan dasar relevansi
dan tuntutan kebutuhan
stakeholdersdisesuai dengan standar
kompetensi Fisioterapi.
9. Rancangan struktur kurikulum
memudahkan mahasiswa untuk
menyelesaikan seluruh pembelajaran
dalam waktu yang ditentukan.
10. Sistem pembelajaran sudah berbasis
KURIKULUM,
kompetensi dengan sistem PBL
PEMBELAJARAN, DAN (Problem Based Learning), dilengkapi
dengan praktikum, skills lab, dan Field
SUASANA AKADEMIK
lab.
11. Sistem pembelajaran menggunakan The
5 Jumps.
12. Sarana prasarana dan sistem yang ada
menunjang jalannya PBM KBK.
13. Sarana prasarana menunjang efektivitas
interaksi dosen-mahasiswa dan dosen-
dosen.
14. Terdapat peraturan mengenai penilaian
kemajuan dan penyelesaian studi
mahasiswa.
15. Terdapat strategi dan metode penilaian
kemajuan dan keberhasilan mahasiswa.
16. Terdapat mekanisme monitoring dan
evaluasi PBM setiap 1 tahun sedangkan
peninjauan materi kurikulum dilakukan

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 93


setiap 2tahun.
17. Seluruh dosen telah mengikuti pelatihan
tutor untuk KBK.
18. Memiliki
Opportunity (peluang) SO WO
3. Terbukanya kerjasama dan 6. Pengembangan kurikulum dengan 5. Peningkatan sarana dan prasarana
jaringan dengan Prodi memanfaatkan dana yang ada di pembelajaran dengan memanfaatkan
Fisioterapi lain untuk universitas. sumber dana dari universitas.
meningkatkan kurikulum. 7. Peningkatan kerjasama dengan institusi 6. Pembangunan ruang belajar, ruang skill
4. Terdapat mekanisme untuk lain untuk pengembangan kurikulum lab dan poli fisioterapi di RSP Unhas
selalu mereview kurikulum seperti dengan universitas yang menunjang pelaksanaan KBK.
melalui kajian teoritik dan Muhammadiyah Surakarta, Esa Unggul
empirik oleh adanya tuntutan dan Poltekkes Kemenkes Makassar.
perubahan lingkungan eksternal
yang diyakini dapat menjadi
peluang bagi penguatan posisi
Prodi Fisioterapi FK UNHAS,
5. Perkembangan ilmu
pengetahuan yang menuntut
sikap, perilaku, dan
kemampuan pembelajaran
dosen dan mahasiswa secara
mandiri.
6. Hasil wawancara kepuasan
lulusan menunjukkan kepuasan
lulusan.
7. Terdapat peluang bagi
mahasiswa untuk
mengembangkan diri dan
pribadi, mengembangkan
keterampilan yang dapat
dialihkan (transferable skills).

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 94


THREAT ST WT
2. Perkembangan IPTEK 4. Peninjauan dan pengembangan 2. Meningkatkan kemandirian mahasiswa
menuntut pengembangan dan kurikulum sesuai perkembangan IPTEK dengan pembekalan dan pelatihan untuk
perbaikan kurikulum yang dan kebutuhan stake holder. mengatasi perkembangan IPTEK.
kontinyu.
3. Perubahan paradigma tuntutan
global terhadap lulusan
Fisioterapi.

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 95


KOMPONEN F
PEMBIAYAAN, SARANA DAN PRASARANA, DAN SISTEM INFORMASI

F. 1 SISTEM ALOKASI DANA

Sistem pembiayaan prodi mengacu pada penerapan sistem Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum UNHAS. Sumber dana prodi adalah dari mahasiswa meliputi SPP, dan POMD
serta dari pemerintah yang meliputi gaji dosen dan karyawan PNS, serta dana penelitian dan
pengabdian masyarakat.
Alokasi dana direncanakan dengan baik dengan melaksanakan perhitungan dana yang
masuk, serta kebutuhan yang ada baik untuk pelaksanaan kegiatan pembelajaran maupun
penunjang rutin, maupun rencana pengembangan penyusunan perencanaan ini dilaksanakan
bersama oleh pengelola program, dengan melibatkan dosen dan tenaga kependidikan yang
terkait. Perencanaan dilaksanakan setiap pertengahan tahun untuk tahun anggaran berikutnya.
Alokasi dana ditujukan untuk menyelenggarakan kegiatan kependidikan, penelitian,
pelayanan/pengabdian kepada masyarakat serta untuk operasional, investasi prasarana, sarana,
dan SDM.

Penerimaan
Jumlah dana (juta rupiah)
12 Jenis Dana
TS-2 TS-1 TS
(1) (2) (3) (4) (5)
PT sendiri SPP 284.000.000 403.000.000 198.000.000
Yayasan -
Diknas Gaji Diatur melalui
Bendaharawan Rektorat

Sumber lain Beasiswa BPPS - 64.400.000 64.400.000


Total 284.000.000 467.400.000 262.400.000

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 96


Penggunaan
Persentase Dana
No. Jenis Penggunaan
TS-2 TS-1 TS
(1) (2) (3) (4) (5)

1 Pendidikan - 361.300.000 485,115,000


2 Penelitian - 83.400.000 96,285,000
3 Pengabdian kepada - 47.250.000 57.450.000
Masyarakat
4 Investasi sarana dan - 1,181,700,000 1.014.700.000
prasarana
5 Investasi SDM - 86,000,000 30,000,000
6 Lain-lain -
Jumlah 1.759.650.000 1.683.550.000

F.2 PENGELOLAAN DAN AKUNTABILITAS PENGGUNA DANA


Pengelolaan dana dilaksanakan dengan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
(PK-BLU) dimana akuntabilitasnya terjamin karena mensyaratkan adanya audit baik oleh editor
internal maupun eksternal. Pemantauan keuangan juga dilaksanakan berjenjang, baik untuk
pengajuan anggaran maupun penyusunan SPJ. Pengajuan anggaran baik untuk kegiatan rutin
maupun investasi (pengembangan) dilakukan dengan pengajuan TOR. Setelah TOR disetujui,
anggaran dapat dicairkan dan digunakan sesuai dengan kegiatan yang telah diajukan. SPJ harus
diserahkan selambat-lambatnya 1 bulan setelah kegiatan tersebut selesai dilaksanakan.
Monitoring dan evaluasi selain dilaksanakan oleh tim penjaminan mutu, juga
dilaksanakan oleh audit internal universitas, tim SPI, dan auditor external sehingga menjamin
akuntabilitas dan transparansi pengguna dana.

F. 3 KEBERLANJUTAN PENGADAAN DAN PEMANFAATANNYA


Dana untuk keberlanjutan Prodi Fisioterapi FK UNHAS diperoleh melalui mahasiswa
(SPP, POMD), pemerintah (melalui gaji dosen dan tenaga kependidikan, beasiswa. Alokasi dana
digunakan untuk melaksanakan tridharma perguruan tinggi, baik proses pembelajaran, penelitian

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 97


maupun pengabdian masyarakat beserta kegiatan penunjang. Selain untuk kegiatan rutin, juga
dialokasikan dana untuk pengembangan dan investasi. Perhitungan anggaran dilaksanakan setiap
tahun dengan membuat perencanaan tahunan.

F. 4 PENGELOLAAN, PEMANFAATAN, DAN PEMELIHARAAN SARANA DAN


PRASARANA
Sarana dan prasarana Prodi Fisioterapi FK UNHAS, dikelola oleh bagian umum dan
perlengkapan di bawah koordinasi Wakil Dekan II. Sarana dan prasarana yang terdapat di
Kampus FK-UNHAS, Rumah Sakit Pendidikan UNHAS, dan institusi jejaring. Pemanfaatan
sarana dan prasarana diatur secara bersama oleh prodi dibawah Fakultas Kedokteran. Pengaturan
pemanfaatan lab dilakukan oleh masing-masing laboratorium yang bersangkutan, dengan
penjadwalan yang terstruktur untuk masing-masing prodi pengguna. Pemanfaatan ruang kuliah
yang digunakan bersama diatur tiap semester di bawah koordinasi bidang akademik dengan rapat
pengaturan jadwal pembelajaran yang melibatkan seluruh prodi.
Pemeliharaan sarana dan prasarana dilakukan di bawah koordinasi Wakil Dekan II oleh
bagian umum dan perlengkapan.

F. 5 KETERSEDIAAN DAN KUALITAS GEDUNG, RUANG KULIAH,


LABORATORIUM, PERPUSTAKAAN
Sarana dan prasarana Prodi Fisioterapi FK UNHAS terletak di Kampus Universitas
Hasanuddin dan RS. Pendidikan Universitas Hasanuddin, serta institusi jejaring.
Pada prodi Fisioterapi Fakultas Kedokteran Unhas terdapat ruang tutorial, ruang skills
lab, ruang kelas, perpustakaan, ruang sidang (pertemuan), laboratorium lengkap, sarana dan
prasarana penunjang seperti area hotspot, mushola, ruang kemahasiswaan, ruang kantor dan
administrasi, serta penunjang lain (tempat parkir) yang sebagian dari ruangan tersebut digunakan
dengan prodi lainnya di bawah kordinasi Fakultas Kedokteran Unhas. Untuk pelaksanaan
pembelajaran tutorial, skill lab dan praktikum dilaksanakan di ruang kelas dan ruang skills lab
Prodi Fisioterapi FK UNHAS. Sementara untuk kegiatan praktikum kepaniteraan klinik
dilaksanakan di RS. Pendidikan UNHAS dan institusi jejaring, baik puskesmas dan rumah sakit
lainnya.

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 98


Total Kepemilikan Kondisi
Jenis Jumlah Utilisasi
No. Luas Tidak
Prasarana Unit SD SW Terawat (Jam/minggu)
(m2) Terawat
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 Kantor 1 56 √ √ >42 jam/minggu


2 Kelas 4 72 √ √ >42 jam/minggu
3 Laboratoriu 3 72 √ √ >42 jam/minggu
m

Fasilitas laboratorium yang ada di kampus Unhas digunakan bersama-sama dengan prodi
lain di bawah naungan Fakultas Kedokteran, antara lain Prodi Pendidikan Dokter, Prodi
Keperawatan dan Kedokteran Hewan. Pengaturan dan pengelolaan pemanfaatan sarana dan
prasarana dilakukan sesuai dengan penjadwalan yang dilakukan oleh masing-masing
laboratorium. Sementara fungsi pemeliharaan dilakukan oleh Fakultas Kedokteran.

F. 6 FASILITAS KOMPUTER DAN PENDUKUNG PEMBELAJARAN DAN


PENELITIAN
Prodi Fisioterapi FK UNHAS dilengkapi dengan komputer beserta jaringannya yang
disediakan pada ruang CALL. fasilitas tersebut digunakan secara bersama di bawah kordinasi
fakultas kedokteran. Untuk proses administrasi juga telah dilakukan dengan komputer. Prodi
Fisioterapi FK UNHAS juga telah dilengkapi dengan area hotspot yang memudahkan akses
internet mahasiswa maupun dosen. Perpustakaan juga telah dilengkapi dengan komputer yang
terkoneksi internet.
Ruangan yang digunakan untuk kuliah dilengkapi dengan fasilitas multimedia serta
sarana penunjang yang menunjang pembelajaran yang kondusif. Prodi Fisioterapi FK UNHAS
juga memiliki skills lab dengan sarana serta klinik fisioterapi lengkap dengan sarana modalitas
fisioterapi di rumah sakit pendidikan Unhas untuk menunjang kegiatan praktikum mahasiswa
dan memberikan pelayanan Fisioterapi pada pasien.

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 99


F. 7 KESESUAIAN DAN KECUKUPAN SARANA DAN PRASARANA
Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Prodi Fisioterapi FK UNHAS saat ini telah dapat
digunakan untuk melaksanakan dan menunjang proses pembelajaran maupun penelitian. Akan
tetapi, untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan memberikan akses serta kemudahan dan
suasana kondusif bagi pelaksanaan pembelajaran dan penelitian, maka ke depan, Prodi
Fisioterapi FK UNHAS akan melaksanakan pembangunan ruang tutorial baru.

F. 8 KEBERLANJUTAN PENGADAAN, PEMELIHARAAN, DAN


PEMANFAATANNYA
Rencana pengembangan sarana dan prasarana Prodi Fisioterapi FK UNHAS
menggunakan sumber dana mahasiswa maupun institusi lain baik dalam maupun luar negeri.
Saat ini Prodi Fisioterapi FK UNHAS memiliki ruang kelas, skills lab, dan ruang kantor
administrasi. Berikutnya akan dibangun ruang tutorial, ruang dosen, ruang prosedur assessment
fisioterapi, ruangan electro therapy, gedung / ruangan gymnastic, dan ruang hidro therapy.

F. 9 RANCANGAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI


Sistem informasi di Prodi Fisioterapi FK UNHAS di masa mendatang diharapkan akan
lebih memberikan fungsi yang lebih baik dibandingkan penggunanya saat ini.
Pemanfaatan website sebagai sarana informasi yang sangat penting di masa mendatang
diharapkan memberikan manfaat yang lebih dibandingkan manfaat yang telah diberikan saat ini.
Website yang telah dimiliki akan lebih dioptimalkan pemanfaatannya untuk menjalin komunikasi
yang lebih interaktif bagi seluruh civitas akademika.
Penggunaan internet ke depan yang cenderung semakin besar seperti penggunaan e-
journal, e-learning dan materi pembelajaran ini menuntut kapasitas bandwith yang telah dimiliki
saat ini untuk ditingkatkan.

F. 10 KECUKUPAN DAN KESESUAIAN SUMBER DAYA, SARANA, DAN


PRASARANA PENDUKUNG UNTUK PEMBERDAYAAN SISTEM INFORMASI
Sumber daya dan sarana yang dimiliki Prodi Fisioterapi FK UNHAS guna mendukung
pemberdayaan sistem informasi belum mencukupi, sehingga untuk mengikuti perkembangan
teknologi serta peningkatan kebutuhan mahasiswa maupun dosen, kedepannya perlu ditingkatkan

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 100


dari segi kualitas dan kuantitas, seperti peningkatan kapasitas jaringan komputer antar gedung
dan pengaturan kembali jaringan komputer yang telah ada agar lebih optimal.

F.11 EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI


Pada tabel berikut dapat dilihat penggunaan sistem informasi guna mendukung kegiatan
di Prodi Fisioterapi FK UNHAS.
No. Sistem Pengelolaan Data
Dengan
Dengan Dengan
Komputer
Jenis Data Secara Komputer Komputer
Jaringan
Manual Tanpa Jaringan Luas
Lokal
Jaringan (WAN)
(LAN)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Mahasiswa √ √
2 Kartu Rencana Studi (KRS) √ √
3 Jadwal mata kuliah √
4 Nilai mata kuliah √
5 Transkrip akademik √
6 Lulusan √
7 Dosen √
8 Pegawai √
9 Keuangan √
10 Inventaris √
11 Perpustakaan √

Secara umum Prodi Fisioterapi FK UNHAS telah memanfaatkan sistem informasi guna
mendukung seluruh kegiatan yang ada di lingkungan Prodi Fisioterapi FK UNHAS.

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 101


F. 12 KEBERADAAN DAN PEMANFAATAN ON-CAMPUS CONNECTIVITY
DEVICES (INTRANET)
Saat ini jaringan intranet antar prodi belum terealisasi namun ke depannya diharapkan
dapat terwujud demi kelancaran pelayanan terutama yang terkait dengan proses belajar
mahasiswa dan dosen.

F. 13 KEBERADAAN DAN PEMANFAATAN INTERNET GLOBAL CONNECTIVITY


DEVICES (INTERNET) Fakultas Kedokteran memiliki Laboratorium internet yang dapat
digunakan mahasiswa Prodi Fisioterapi FK UNHAS untuk mengakses internet. Bandwith
internet yang dimiliki perlu ditingkatkan Mbps-nya agar akses penggunaannya lebih kuat
sehingga jejaring komunikasi lebih lancar penggunaannya di lingkungan fakultas kedokteran
Unhas.
Akses internet digunakan mahasiswa untuk mengakses jurnal-jurnal kesehatan elektronik
UNHAS dan digunakan pula untuk mendapatkan informasi-informasi yang berkaitan dengan
proses pendidikan dan pembelajaran. Selain itu internet juga digunakan untuk memperlancar
sarana komunikasi antara dosen dan mahasiswa.
Prodi Fisioterapi FK UNHAS memanfaatkan sarana website fakultas untuk menyebarkan
informasi kepada seluruh civitas akademika dan ke dunia luar pada umumnya. Website tersebut
dikelola secara mandiri oleh fakultas kedokteran dan dapat diakses di http://med.unhas.ac.id.
Bersama dengan universitas dan fakultas, mahasiswa program studi dapat melakukan
pengurusan KRS yang dapat diakses pada http://fisio.med.unhas.ac.id.
Dosen dan mahasiswa juga melakukan komunikasi via email untuk pengiriman tugas, maupun
konsultasi tugas akhir atau konsultasi tentang materi kuliah maupun permasalahan lainnya.

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 102


Strength (kekuatan) Weakness (kelemahan)
1. Dana operasional bersumber 1. Masih kurangnya
dari mahasiswa meliputi SPP, penggunaan dana yang
POMD, serta dari pemerintah tersedia untuk
meliputi gaji dosen dan mengadakan sarana dan
karyawan. prasarana dengan
2. Perencanaan dan alokasi kuantitas dan kualitas
anggaran dilakukan secara yang ideal bagi
terpadu oleh Prodi Fisioterapi pengembangan suasana
beserta dengan unsur fakultas akademik.
yang telah ada mekanisme 2. Dukungan SDM untuk
perencanaan dan peraihan peraihan dan
anggaran serta pemanfaatan dana masih
pertanggungjawabannya. kurang.
3. Dikelola oleh pengelola
dengan mengikuti peraturan
yang berlaku di UNHAS
secara transparan dan
akuntable.
PEMBIAYAAN, SARANA 4. Pemasukan dana (SPP,
DAN PRASARANA, DAN POMD) menjamin
keberlanjutan Prodi
SISTEM INFORMASI Fisioterapi FK UNHAS.
5. Ketersediaan sarana dan
prasarana perkuliahan,
penelitian dan pengabdian
masyarakat tersedia dalam
jumlah yang cukup dengan
kualitas yang memadai.
6. Tersedia fasilitas komputer
dan pendukung pembelajaran
dan penelitian.
7. Kecukupan dan ketersediaan
sumber daya, sarana dan
prasarana pendukung untuk
pemberdayaan sistem
informasi.
8. Pemanfaatan sistem informasi
bagi kelancaran proses
akademik yang berbasis
internet.

Opportunity (Peluang) SO WO
1. Terdapat peluang untuk 1. Pemanfaatan sumber dana 1. Pemanfaatan sumber
berbagi fasilitas dengan yang tersedia untuk dana yang tersedia untuk

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 103


berbagai lembaga maupun peningkatan sarana dan peningkatan sarana dan
universitas. prasarana Prodi Fisioterapi prasarana Prodi
2. Adanya kesempatan FK UNHAS. Fisioterapi FK UNHAS.
melaksanakan berbagai 2. Rancangan efisiensi dan 2. Ke depan pelatihan SDM
kegiatan pengabdian efektivitas penggunaan sarana untuk peraihan,
masyarakat sebagai dan prasarana. pemanfaatan, dan
sumber penerimaan dana 3. Pemanfaatan dan pengelolaan dana.
dan ke depan diupayakan pengembangan sistem
kegiatan penelitian informasi untuk diseminasi
ditingkatkan untuk antara berbagai kebijakan.
lain sebagai sumber 4. Prodi Fisioterapi FK UNHAS
penerimaan dana. telah ditunjang dengan
3. Perubahan kebijakan keberadaan dan pemanfaatan
keuangan dengan sistem internet yang sangat berguna
Badan Layanan Umum bagi pencarian referensi
(BLU) diharapkan dapat mahasiswa untuk membantu
memperlancar kegiatan proses belajar mengajar.
prodi.
THREAT ST WT
1. Perubahan bentuk 1. Peningkatan kerjasama 1. Peningkatan kemampuan
pengelolaan, UNHAS dengan institusi jejaring dan SDM dalam pengelolaan
akan memberlakukan institusi lain untuk peraihan dana dengan PK-BLU.
Pengeloaan Keuangan dana maupun kerjasama guna
Badan Layanan Umum pemanfaatan sarana dan
(BLU) dengan merubah prasarana prodi.
kebijakan pada sector 2. Peningkatan sarana dan
keuangan yang prasarana untuk
memerlukan waktu untuk mengantisipasi peningkatan
adaptasi. kebutuhan dosen dan
2. Perkembangan IPTEK mahasiswa karena
meningkatkan kebutuhan perkembangan IPTEK.
dosen dan mahasiswa
terhadap sarana dan
prasarana terutama IT.

Sumber informasi, antara lain : Statuta, Renstra, laporan tahunan, laporan keuangan tahunan,
rencana pengembangan lembaga, peraturan perundang-undangan yang terkait.

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 104


KOMPONEN G
PENELITIAN, PELAYANAN/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DAN
KERJASAMA

G. 1 KUALITAS, PRODUKTIVITAS, RELEVANSI SASARAN, DAN EFISIENSI


PEMANFAATAN DANA PENELITIAN DAN PELAYANAN/PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT

Pengabdian
Sumber Dana Kegiatan
Pelayanan/Pengabdian 2008 2009 2010
kepada Masyarakat
Pembiayaan sendiri oleh
dosen - √ √
PT yang bersangkutan
(Unhas) - √ √
Depdiknas -
Institusi dalam negeri di luar
Depdiknas - - -
Institusi Luar Negeri - - -
Jumlah 2 2

Produktivitas dosen Prodi Fisioterapi FK Unhas di bidang penelitian dan pengabdian


masyarakat jika dilihat dari nilai EWMP, ternyata rata-rata per tahun setiap dosen melakukan 1
judul penelitian dan 1 judul pengabdian masyarakat. Akan tetapi, hasil dari penelitian belum
semuanya dipublikasikan pada jurnal terakreditasi nasional apalagi intenasional.
Untuk relevansi sasaran hasil penelitian guna diterapkan dalam pengabdian kepada
masyarakat ternyata pada bidang kedokteran komunitas sudah dapat dikatakan bahwa hasil
penelitian khususnya bidang gizi dan penyakit tropis sangat relevan dengan kebutuhan kesehatan
masyarakat baik di tingkat kabupaten maupun kota. Hal ini dapat ditunjukkan berdasarkan nilai

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 105


manfaat yang dirasakan para kader posyandu dan petugas kesehatan di puskesmas sehingga
memiliki efisiensi pemanfaatan hasil penelitian yang tinggi.

G. 2AGENDA, KEBERLANJUTAN, DISEMINASI HASIL PENELITIAN DAN


PELAYANAN/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Berdasarkan hasil seminar di lokasi pengabdian pada masyarakat seperti di puskesmas,
KONI Makassar, pusat industri dan hiperkes di PT Maruki, dan rumah sakit menunjukkan bahwa
pihak kesehatan terutama dokter puskesmas dan masyarakat menghendaki adanya tindak
lanjut/agenda keberlanjutan berbagai bentuk layanan fisioterapi terhadap masyarakat, bahkan di
beberapa puskesmas mengusulkan agar lulusan fisioterapi kelak dapat diperkerjakan pada
puskesmas/layanan kesehatan masyarakat.

Tahun Judul Kegiatan Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat


(1) (2)
2009 Penyuluhan senam hamil nifas di RSU Daerah Kota Makassar
2009 Penyuluhan Senam hamil nifas di PKM Sumbaopu Kab. Gowa
2009 Tindakan manual reflex bayi/ senam bayi di PKM sumbaopu kab.
Gowa
2009 Pemeriksaan dan pengobatan fisioterapi di PKM sumbaopu kab.
Gowa
2009 Buka puasa bersama di panti asuhan
2010 Buka puasa bersama di panti asuhan
2010 Baksos di Propinsi Ternate berkolaborasi dengan HMI komisariat
Kedokteran
2010 Penyuluhan senam hamil nifas di RSU Daerah Kota Makassar
2010 Penyuluhan Senam hamil nifas di PKM Sumbaopu Kab. Gowa
2010 Penyuluhan Senam hamil nifas di PKM di kab. Sidrap
2010 Tindakan manual reflex bayi/senam bayi di kab. Sidrap
2010 Penyuluhan kesehatan tentang pencegahan reumatik di kab. Sidrap
2010 Pemeriksaan dan pengobatan Fisioterapi di PKM Kab. Sidrap
2010 Deteksi cacat dini, di SD kab. Sidrap

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 106


G. 3KEGIATAN PENELITIAN DAN PELAYANAN/PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT BERSAMA DOSEN DAN MAHASISWA
Sebenarnya kegiatan penelitian dengan melibatkan dosen yang bekerja sama dengan
mahasiswa dalam bentuk skripsi sangat layak dilakukan ke depan mengingat lapangan kerja
fisioterapi sedemikian luasnya sehingga keberadaan dosen dijadikan sebagai payung penelitian
bersama dengan mahasiswa bahkan dengan cara seperti ini dapat dijadikan pintu masuk untuk
mendapatkan dana bagi prodi.
Kegiatan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan dosen bersama-sama
dengan mahasiswa umumnya pada saat Field Lab. Adapun rincian kegiatan pelayanan /
pengabdian masyarakat tersaji pada tabel berikut :

G.4 KUANTITAS DAN KUALITAS KEGIATAN PENELITIAN DAN


PELAYANAN/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT YANG DILAKUKAN
OLEH MAHASISWA
Sebenarnya kegiatan penelitian danpelayanan/pengabdian kepada masyarakat yang
dilakukan oleh mahasiswa sejak tahun 2008-2010 menunjukkan adanya kenaikan jumlah
kegiatan pengabdian dan jumlah judul penelitian yang telah dilaksanakan.

G. 5 HUBUNGAN ANTARA PENGAJARAN, PENELITIAN,


PELAYANAN/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Pembelajaran field lab sejak tahun 2008-2010 telah melaksanakan pendidikan sekaligus
penelitian tentang berbagai penyakit yang kaitannya dengan gangguan gerak dan fungsi gerak
yang terkait dengan berbagai kondisi/penyakit seperti gangguan-gangguan neurologi,
musculoskeletal, jantung paru, tumbuh kembang, kesehatan wanita, kesehatan olah raga, kulit
kelamin, lansia, kesehatan kerja dan lain-lain yang masih banyak diderita oleh penduduk di
kabupaten/kota. Hal ini menjadi perhatian bersama antar stake holder yang terkait seperti Dinas
Kesehatan Kota, Pusat Pelayanan Kesehatan, Pusat-pusat Olah raga, dan pengelola jasa lainnya.

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 107


G. 6 KUANTITAS DAN KUALITAS KEGIATAN PENELITIAN DAN PUBLIKASI
DOSEN

PENELITIAN
Sumber Pembiayaan 2008 2009 2010
Pembiayaan sendiri oleh peneliti - √ √
PT yang bersangkutan - √ √
Depdiknas -
Institusi dalam negeri di luar
Depdiknas - - -
Institusi luar negeri - - -
Jumlah 2 2

Berdasarkan tabel di atas, dapat dikatakan bahwa kualitas penelitian dari dosen Prodi Fisioterapi
FK UNHAS masih belum berkembang sebagai mana diharapkan, karena prodi Fisioterapi FK
Unhas baru berdiri pada tahun 2008, jumlah dosen masih kurang serta perolehan dana penelitian
masih perlu digali secara optimal.
Publikasi
Lokal Nasional Internasional
Jumlah Karya
- 1 -
Ilmiah/Artikel
Jumlah Jurnal - - -
Jumlah Buku - 1 -
Jumlah Buku
1 -
Diktat/Panduan
Total 1 2 -

Berdasarkan tabel di atas, dapat dikatakan bahwa publikasi karya ilmiah dosen, jumlah buku dan
jumlah diktat atau buku panduan masih sangat kurang karena jumlah dosen masih kurang,
perolehan dana untuk publikasi masih perlu dikembangkan secara optimal.

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 108


G. 7 HUBUNGAN KERJASAMA DAN KEMITRAAN PENELITIAN DENGAN
LEMBAGA DALAM DAN LUAR NEGERI
Hubungan kerjasama dan kemitraan penelitian para dosen Prodi Fisioterapi FK Unhas
selama ini belum dapat terlaksana dengan baik. Hal ini disebabkan oleh jumlah dosen yang
masih sangat kurang selain itu sosialisasi prodi Fisioterapi FK Unhas masih perlu dikembangkan.
Saat ini telah diupayakan kerja sama pertukaran dosen, studi lanjut dosen, pertukaran mahasiswa
dan kerja sma dalam bidang penelitian fisioterapi antara prodi Fisioterapi FK Unhas dengan
Physical Therapy Faculty of Mahidol University Thailand. Selain itu dalam negeri juga telah
terjalin kerja sama kemitraan penelitian dan pengabdian masyarakat dengan Poltek Kemenkes
Makassar, Rumah Sakit Pendidikan Unhas, KONI Makassar (Pusat Olah raga), Pusat
Pengembangan Industri (PT Maruki Internasional) serta beberapa klinik Fisioterapi (Physio Sakti
dan Medisakti) yang dianggap konsern dalam pengembangan Fisioterapi.
Seluruh kesepakatan kerjasama dalam bentuk MoU ditindaklanjuti dengan penyusunan
MoA, baik untuk pendidikan, penelitian, pengabdian, dan pengembangan prodi. Prodi Fisioterapi
FK Unhas secara aktif menjalin komunikasi kepada instansi terkait dan mengevaluasi manfaat
dari hasil kerjasama tersebut.

G. 8 KUALITAS DAN KURUN WAKTU PENYELESAIAN SKRIPSI


Untuk penyelesaian skripsi telah dijadwalkan agar mahasiswa dapat menyelesaikannya
pada semester 7 yang merupakan tugas akhir dan dijadwalkan selesai dalam waktu 1 semester.

G. 9 PUBLIKASI HASIL PENELITIAN, KARYA INOVATIF DAN RANGKUMAN


SKRIPSI
Lokal Nasional Internasional
Jumlah Karya
- 1 -
Ilmiah/Artikel
Jumlah Jurnal - - -
Jumlah Buku - 1 -
Jumlah Buku
1 -
Diktat/Panduan
Total 1 2 -

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 109


Publikasi dari hasil penelitian, karya inovatif dan rangkuman skripsi oleh dosen dan
mahasiswa saat ini belum dapat terealisasi sebagaimana mestinya disebabkan oleh jumlah dosen
masih kurang sehingga jadwal mengajar mereka sangat padat dan mahasiswa masih perlu
dipersiapkan sedemikian rupa tentang hal-hal yang terkait dengan publikasi hasil penelitian,
karya inovatif dan rangkuman skripsi.

G. 10 KERJASAMA DENGAN INSTANSI YANG RELEVAN


Prodi Fisioterapi FK Unhas menjalin kerjasama untuk pendidikan dengan beberapa
instansi, khususnya dengan Poltek Kemenkes Makassar, Rumah Sakit Pendidikan Unhas, KONI
Makassar, Pusat Pengembangan Industri (PT Maruki Internasional) serta beberapa klinik
Fisioterapi (Physio Sakti dan Medisakti). Selain itu Prodi Fisioterapi FK Unhas juga telah
melakukan kerjasama untuk kegiatan penelitian dengan instansi internal seperti Rumah Sakit
Wahidin Sudirohusodo, KONI Makassar, RSUD Makassar, Klinik Physio Sakti dan klinik
Medisakti sebab lahan-lahan tersebut dijadikan lahan praktik Fisioterapi, pengabdian masyarakat
sekaligus sebagai lahan penelitian.

G. 11 MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN KERJASAMA


Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dari hasil kegiatan kerjasama antara Prodi
Fisioterapi FK Unhas dengan pihak/instansi internal dapat terwujud karena adanya MoU yang
jelas antara kedua belah pihak baik sebagai lahan skill lab, penelitian dan juga sebagai lahan
pengabdian pada masyarakat. Hal tersebut dapat diamati perkembangannya melalui monitoring
dan evaluasikegiatan aktifitas praktik mahasiswa di lahan-lahan tersebut secara berkala/per
semester .

G. 12 HASIL KERJASAMA YANG SALING MENGUNTUNGKAN


Semua hasil kerjasama yang dilakukan oleh Prodi Fisioterapi FK Unhas baik di bidang
pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat dengan pihak/instansi manapun
dirasa saling menguntungkan.

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 110


G. 13 KEPUASAN PIHAK-PIHAK YANG BEKERJA SAMA
Selama ini Prodi Fisioterapi FK Unhas telah melakukan kerja sama yang baik dengan
pihak-pihak lain yang berhubungan dengan kelancaran studi mahasiswa (Rumah Sakit Wahidin
Sudirohusodo Makassar, Rumah Sakit Pendidikan Unhas, KONI Makassar, RSUD Makassar, PT
Maruki Internasional, Puskesmas Samata Gowa, Puskesmas Somba Opu Gowa, Klinik Physio
Sakti dan Klinik Medisakti Makassar). Baik prodi Fisioterapi FK Unhas maupun lahan-lahan
tersebut kedua belah pihak merasakan kerja sama yang saling menguntungkan karena selain
mahasiswa mendapatkan pengalaman keterampilan yang sangat dibutuhkan dalam rangka
pembentukan kompetensi fisioterapi mereka setelah lulus, serta sebagai lahan sosialisasi
fisioterapi kepada masyarakat. Di sisi lain lahan-lahan tersebut merasa terbantu oleh kehadiran
mahasiswa untuk mempraktikkan teknik dan metode-metode fisioterapi terkini, sehingga pasien
merasa lebih terbantu dengan kehadiran mahasiswa yang dibimbing langsung oleh instruktur
fisioterapi yang memang telah dipersiapkan untuk membimbing lahan praktik mahasiswa.

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 111


Strength (Kekuatan) Weakness (Kelemahan)
1. Kegiatan penelitian menggunakan ethical 1. Keterbatasan dana DIPA BLU untuk
clearance sebagai upaya untuk menjunjung penelitian dan pengabdian masyarakat
tinggi nilai-nilai kemanusiaan yang bagi dosen Prodi Fisioterapi FK UNHAS
merupakan landasan moral bagi peneliti menyebabkan tidak semua staff pengajar
dalam melaksanakan kode etik penelitian. dapat melakukan penelitian.
2. Bentuk penelitian dapat berupaeksperimen 2. Belum adanya kesadaran bagi setiap
dan observasi tentang gerak dan fungsi dosen untuk mempublikasikan hasil
gerak manusia di lahan praktik dalam penelitiannya baik pada jurnal
masyarakat, studi kasus di rumah sakit, terakreditasi nasional/internasional
PENELITIAN, studi kasus di masyarakat, dan penelitian maupun yang belum terakreditasi.
PELAYANAN/PENGABDIAN lain yang terkait dengan kesehatan 3. SDM Dosen yang masih kurang.
masyarakat.
KEPADA MASYARAKAT DAN 3. Peneliti memiliki kemampuan dan
KERJASAMA pengalaman yang baik dan teruji di
bidangnya sehingga memiliki potensi
melaksanakan penelitian dengan benar dan
bertanggung jawab.
4. Adanya anggaran dana yang terprogram
dalam rencana operasional (RKAT)
sehingga setiap tahun ada alokasi dana
penelitian untuk semua staff yang dapat
diperoleh secara kompetitif.

Opportunity (Peluang) SO WO
1. Adanya dana kompetitif dari DIKTI, 1. Dengan adanya dana penelitian yang 1. Dengan adanya rencana operasional di
LIPI, Menristek, dan beberapa industri bersifat kompetitif, maka setiap peneliti ke bidang penelitian dan pengabdian
kesehatan akan memberikan depan akan merasa bangga dan tertantang masyarakat, maka Prodi Fisioterapi FK
kesempatan kepada seluruh peneliti untuk meneliti lebih lanjut. Unhas akan dapat menjamin kelompok

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 112


Prodi Fisioterapi FK Unhas. 2. Dengan adanya wilayah kerjasama untuk dosen untuk melakukan Tri dharma
2. Wilayah untuk melakukan pengabdian penanganan masalah kesehatan masyarakat, Perguruan Tinggi.
masyarakat sangat luas khususnya di maka setiap dosen dapat melaksanakan 2. Dengan adanya tawaran dana kompetisi
puskesmas, rumah-sakit, Pusat pengabdian/pelayanan kepada masyarakat bagi setiap dosen Prodi Fisioterapi FK
Kesehatan Olah raga, Pusat Industri secara rutin. Unhas, ke depan minat penelitian dapat
dan Ergonomi, Lansia, Tumbuh meningkat.
Kembang, kesehatan matra dan lain-
lain di Makassar.
3. Kerja sama dengan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota Makassar serta
instansi/lembaga sponsor yang dapat
memberikan dana penelitian.
Threat (Ancaman) ST WT
1. Rendahnya motivasi dosen untuk 1. Menciptakan workshop tentang metode 1. Dengan adanya rancangan anggaran
melakukan penelitian yang bersifat penelitian bagi dosen untuk peraihan dana DIPA BLU yang dirancang/diupayakan
kompetitif. kompetitif. sedemikian rupa sehingga diharapkan
2. Rendahnya kompetensi peraihan dana setiap dosen dapat melakukan penelitian.
penelitian internasional.

Evaluasi Diri Prodi Fisioterapi FK Unhas 113

Anda mungkin juga menyukai