A. 1. JATI DIRI
Program Studi S1 Fisioterapi Fakultas Kedokteran Unhas berdiri pada
tanggal 13 Maret 2008 dengan SK No. 852/D/T/2008. Faktor-faktor yang
menjadi pertimbangan pendirian Program Studi S1 Fisioterapi Fakultas
KedokteranUniversitas Hasanuddin (UNHAS) saat itu adalah:
1. Lulusan SLTA dari kota Makassar dan sekitarnya membutuhkan perguruan
tinggi untuk melanjutkan studi ke program studi yang lulusannya sangat
dibutuhkan di masyarakat dalam rangka mengatasi masalah gerak dan fungsi
gerak.
2. Belum adanya perguruan tinggi lanjutan level S1 di Indonesia Timur,
sementara lulusan Diploma III Fisioterapi di Indonesia sudah sedemikian
banyak sehingga membutuhkan pendidikan lanjutan ke level yang lebih tinggi
untuk memenuhi kebutuhan pelayanan Fisioterapi yang professional.
3. Perkembangan pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan sedemikian
majunya termasuk perkembangan ilmu kedokteran sudah sampai ke level
tertinggi (Sp.2 dan S3) yang dalam hal ini membutuhkan pelayanan kemitraan
yang dapat mengimbangi perkembangan ilmu kedokteran sehingga juga
dibutuhkan level pendidikan Fisioterapi (S1) agar layanan kesehatan yang
terkait dengan masalah gerak dan fungsi gerak tidak mengalami kesenjangan
dengan tersedianya tenaga Fisioterapi yang berpendidikan S1 ke atas.
4. Kebutuhan akan layanan Fisioterapi yang professional sangat dirasakan
kehadirannya di pusat-pusat pelayanan kesehatan karena masyarakat semakin
kritis terhadap layanan Fisioterapi yang diterima selama ini yang pada
umumnya hanya dilakukan oleh lulusan Diploma III Fisioterapi.
5. Mengantisipasi perkembangan era globalisasi dimana masyarakat dunia akan
semakin banyak berkunjung ke Indonesia, hal mana mereka telah terbiasa
mendapat layanan Fisioterapi yang berkualitas di Negara masing-masing
7. Terwujudnya pengembangan
pendidikan berkelanjutan
(continuing education) dan
1. Prodi telah memiliki visi, misi dan 1. Visi, misi dan tujuan belum sepenuhnya
tujuan yang disusun dengan dipahami oleh sebagian kecil civitas
mempertimbangkan visi, misi dan tujuan akademika.
Jati diri, Visi, Misi, Sasaran dan Tujuan Universitas, kondisi nasional, kebijakan 2. Fasilitas yang mendukung
pemerintah, kebutuhan masyarakat, pengembangan pendidikan masih
kemajuan IPTEK, analisa SWOT dan kurang.
berorientasi ke masa depan.
2. Sasaran dan tujuan prodi telah relevan
dengan misi prodi.
3. Visi, misi dan tujuan telah dipahami oleh
sebagian besar civitas akademika.
Opportunity (peluang) SO WO
1. Tersedia mekanisme peninjauan visi, 1. Mensinergikan visi, misi dan tujuan 1. Sosialisasi Program Studi Fisioterapi
misi dan tujuan. yang disusun dengan Fk Unhas masih perlu diupayakan dan
2. Kesempatan membangun networking mempertimbangkan visi, misi dan digalakkan sesuai mekanisme yang
dengan berbagai instansi, profesi dan tujuan Universitas, fakultas, prodi, tersedia.
universitas dalam dan luar negeri. kondisi nasional, kebijakan pemerintah, 2. Mempersiapkan SDM Fisioterapi
3. S1 Fisioterapi di Indonesia masih kebutuhan masyarakat, kemajuan melalui pendidikan yang berkualitas
langka dan lulusannya masih banyak IPTEK, analisa SWOT dan berorientasi dengan membangun networking
dibutuhkan di Indonesia karena ke masa depan. dengan berbagai instansi, profesi dan
lapangan kerjanya masih terbentang 2. Tersedianya kesempatan bekerja sama universitas dalam dan luar negeri
luas. dengan bebagai instansi profesi dan dengan lingkungan kerja yang
Senat Dekan
FK Unhas Wakil Wakil Wakil
Dekan I Dekan II Dekan III
B.3 KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan efektif mengarahkan dan mempengaruhi perilaku semua
unsur dalam program studi, mengikuti nilai, norma, etika, dan budaya organisasi
yang disepakati bersama, serta mampu membuat keputusan yang tepat dan cepat.
Kepemimpinan mampu memprediksi masa depan, merumuskan dan
mengartikulasi visi yang realistis, kredibel, serta mengkomunikasikan visi ke depan,
yang menekankan pada keharmonisan hubungan manusia dan mampu menstimulasi
secara intelektual dan arif bagi anggota untuk mewujudkan visi organisasi, serta
mampu memberikan arahan, tujuan, peran, dan tugas kepada seluruh unsur dalam
perguruan tinggi. Dalam menjalankan fungsi kepemimpinan dikenal kepemimpinan
operasional, kepemimpinan organisasi, dan kepemimpinan publik. Kepemimpinan
operasional berkaitan dengan kemampuan menjabarkan visi, misi ke dalam kegiatan
operasional program studi. Kepemimpinan organisasi berkaitan dengan pemahaman
tata kerja antar unit dalam organisasi perguruan tinggi. Kepemimpinan publik
berkaitan dengan kemampuan menjalin kerjasama dan menjadi rujukan bagi publik.
Sarana dan prasarana yang tersedia cukup memadai seperti fasilitas gedung
atau ruang kuliah, laboratorium, perpustakaan. Untuk mengantisipasi kemajuan
IPTEK, Program studi Fisioterapi mempunyai laboratorium komputer, jaringan
internet yang dipergunakan bersama dengan Fakultas kedokteran. Kendala yang
masih dihadapi saat ini adalah belum optimalnya penggunaan gedung atau ruang
kuliah, belum optimalnya sarana dan prasarana laboratorium dan perpustakaan.
Dalam upaya memenuhi sarana dan prasarana di Program Studi Fisioterapi FK
Daya Yang
Tahun Ikut Seleksi Lulus Seleksi
Tampung Diterima
2008/2009 70 614 66 38
2009/2010 75 600 70 52
2010/2011 85 508 64 64
Jumlah 230 1722 200 154
B.10 KEBIJAKAN
Dalam rangka mewujudkan rencana jangka panjang Program Studi
Fisioterapi FK Unhas melakukan penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan
yang mengarah pada peningkatan kualitas sebagai upaya yang sangat strategis dalam
melakukan akselerasi di masa globalisasi. Peningkatan Kualitas ini mencakup:
a. Peningkatan kualitas Organisasi dan Manajemen
b. Peningkatan kualitas Sarana dan prasarana
c. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia
d. Peningkatan kualitas Institusi
e. Peningkatan kualitas Sumber dana
Jenis
No. Nama Instansi Manfaat yang Telah Diperoleh
Kegiatan
2 RS Daerah Kota
Memfasilitasi praktik klinik mahasiswa
Makassar Praktik Klinik
program studi Fisioterapi.
3
RS Propinsi Sul Sel Memfasilitasi praktik klinik mahasiswa
Praktik Klinik
(Stroke Centre) program studi Fisioterapi.
B. 15 KEBERLANJUTAN
a. Upaya untuk peningkatan animo calon mahasiswa:
Beberapa usaha yang dilakukan oleh prodi Fisioterapi untuk
meningkatkan animo calon mahasiswa diantaranya adalah:
g. Menampilkan profil Program Studi Fisioterapi di situs
http://med.unhas.ac.id/ yangmemberikan beberapa informasi mengenai
berbagai keunggulan-keunggulan dan prestasi yang telah dicapai oleh
Program Studi Fisioterapi.
h. Program Studi Fisioterapi membuka penerimaan mahasiswa dari berbagai
jalur dimana sebelumnya dilakukan sosialisasi calon mahasiswa melalui
sekolah- sekolah.
THREAT (Ancaman) ST WT
1. Kebijakan dan peraturan yang 1. Struktur organisasi dan tata pamong yang 1. Menjaga reputasi dan meningkatkan
berubah-ubah sering kali sulit baku dapat membantu jika sewaktu-waktu popularitas Program Studi Fisioterapi di
disesuaikan dengan implementasi terjadi perubahan kebijakan. tingkat lokal dan nasional.
penjaminan mutu sehingga 2. Kebijakan yang diputuskan membutuhkan
membutuhkan waktu dan upaya waktu dan upaya untuk dapat disesuaikan
untuk menyesuaikan diri. dengan kondisi prodi.
3. Menjaga kepuasan layanan dan
meningkatkan layanan akademik kepada
mahasiswa.
2008 - - - 39 6 3 283 12 12
2009 142 7 6 30 10 9 401 26 22
2010 71 5 4 56 10 10 367 31 24
Kompetensi Utama
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
2008/2009 70 614 66 52 - 52
2009/2010 75 600 70 64 - 64
2010/2011 85 508 64 38 - 38
Jumlah Calon Jumlah Mahasiswa Jumlah Total Jumlah IPK Jumlah IPK
Tahun Daya Mahasiswa Baru Mahasiswa Lulusan Lulusan
Akade-mik Tampung Ikut Lulus Non- Transfer Non- Transfer
(3) (3)
Seleksi Seleksi Reguler Reguler Min Rat Mak < 2,75 2,75- 3,50 > 3,50
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
2008 30
2009 30
2010 30
TAHUN 2009
1 Perlombaan Tennis Meja putra Lokal (Unhas) Juara 2
TAHUN 2010
1 Karya tulis ilmiah pada bidang
fisioterapi olah raga.
2 Pemilihan duta pariwisata (Dara & Lokal Finalis 12 Besar
Daeng) kota Makassar
3 Perlombaan Bola voli putra Lokal (Unhas) Juara 3
4 Perlombaan Menyanyi Solo Lokal (Unhas) Juara 2
5 Kejuaraan Futsal mahasiswa Lokal (Makassar) Juara 3
Fisioterapi se-Makassar
C. 6 KEPUASAN LULUSAN
Program Studi Fisioterapi FK Unhas yang didirikan sejak tanggal 13 Maret 2008
baru meluluskan alumni pertama program regular pada Desember 2011. Dengan demikian
alumni yang bekerja baru tersalur ke lapangan kerja sejak Februari 2012. Maka evaluasi
kepuasan lulusan untuk program reguler belum dilaksanakan sampai saat ini. Namun ke
depan, sedang direncanakan akan melakukan evaluasi kepuasan lulusan Fisioterapi program
reguler.
Threat (Ancaman) ST WT
1. Bermunculan Program Studi S1 1. Pedoman penerimaan mahasiswa 1. Karya inovatif mahasiswa yang
Fisioterapi negeri dan swasta di baru diperkaya dengan informasi meningkat dapat menjaga reputasi
Indonesia. akurat agar calon mahasiswa program studi Fisioterapi Fk Unhas
2. Dana dukungan untuk student tertarik untuk masuk ke prodi S1 terhadap banyaknya program studi
exchange tidak memadai. Fisioterapi Unhas. Fisioterapi lain yang bermunculan.
3. Adanya program studi lain yang 2. Profil mahasiswa yang bervariasi 2. Mengefektifkan penggunaan dana
dianggap oleh mahasiswa membantu meningkatkan dukungan bagi kegiatan mahasiswa
kompetensinya lebih baik popularitas Program Studi berpeluang untuk digunakan sebagai
dibanding fisioterapi. Fisioterapi sehingga mahasiswa student exchangedan sekaligus
tidak merasa bahwa kompetensi mengantisipasi anggapan bahwa
program studi lain lebih baik kompetensi lain lebih baik dibanding
dibanding kompetensi Fisioterapi. fisioterapi.
3. Beasiswa yang didapatkan oleh
mahasiswa dapat mendukung
berlangsungnya student
exchange.
D. 6 PENGEMBANGAN STAF
Pengembangan SDM di Program Studi Fisioterapi meliputi peningkatan
jumlah, kualitas serta kompetensi SDM. Selain peningkatan kuantitas, program
studi juga membuka kesempatan seluas-Iuasnya bagi dosen untuk melaksanakan
studi lanjut ataupun mengikuti pelatihan, seminar, maupun workshop untuk
meningkatkan kompetensi dan kualitas staf pendidik maupun tenaga
kependidikan.
Pengiriman tenaga pengajar disesuaikan dengan beban mengajar serta
keberadaan staf pendidik, sehingga tidak mengganggu proses belajar mengajar.
Kebijakan pengiriman, selain sesuai dengan minat clan staf pengajar juga
disesuaikan dengan kebutuhan program studi. Selain pengembangan dosen,
tenaga kependidikan juga diberi kesempatan untuk melanjutkan studi, mengikuti
pelatihan maupun seminar dan Iokakarya.
Selain studi lanjut dalam jenjang formal, juga diberikan kesempatan bagi
dosen maupun tenaga kependidikan untuk mengikuti pelatihan, seminar, maupun
KOMPONEN E
KURIKULUM, PEMBELAJARAN DAN SUASANA AKADEMIK
Program Studi Fisioterapi menerapkan kurikulum berbasis kompetensi mulai tahun 2008
yang mengacu pada KKNI level 6 tahun 2012. Kurikulum yang diterapkan diarahkan untuk
dapat mencapai visi, misi, sasaran dan tujuan Program Studi Fisioterapi dalam bidang
pendidikan. Untuk mendukung visi Program Studi Fisioterapi yaitu “Pada tahun 2015 menjadi
pusat pendidikan tenaga Fisioterapi unggul sebagai penghasil tenaga Fisioterapi professional,
berdedikasi dan bermoral tinggi serta mampu bersaing di era globalisasi”, dalam kurikulum
pembelajaran, dilaksanakan Field Lab yang merupakan pembelajaran lapangan untuk
4) Praktikum
Memberikan pengetahuan penunjang sesuai dengan kompetensi yang diharapkan
dengan kegiatan praktikum.
5) Kuliah penunjang
Diberikan kepada mahasiswa untuk mencapai kompetensi yang telah ditetapkan
dengan menggunakan metode kuliah penunjang.
Mata kuliah pilihan adalah mata kuliah yang disediakan untuk memberikan penguatan yang
sesuai bagi peminatan mahasiswa. Dalam kurikulum prodi Fisioterapi FK Unhas mata kuliah
peminatan dimaksudkan adalah mata kuliah yang memberikan ciri khas bagi program studi
fisioterapi FK Unhas yang membedakan dengan institusi pendidikan Fisioterapi lainnya
selain Unhas. Pemilihan dan penentuan mata kuliah pilihan yang diartikan sebagai
peminatan di prodi Fisioterapi FK Unhas melalui rapat dewan dosen dengan pertimbangan
bahwa mata kuliah-mata kuliah tersebut sangat dibutuhkan bagi kompetensi fisioterapi
untuk menyelesaikan masalah gerak dan fungsi gerak terkait dengan ciri khas aktifitas
manusia dalam kehidupan hubungannya dengan lingkungan dan budaya daerah. Maksud
dari mata kuliah ini memberikan daya saing yang tinggi bagi lulusannya untuk berkiprah di
dunia kerja. Adapun mata kuliah pilihan di prodi Fisioterapi FK Unhas sebagai berikut :
Olah raga dan Kebugaran, Hiperkes dan Ergonomi, serta mata kuliah-mata kuliah yang
E. 8 MISI PEMBELAJARAN
a. Pengembangan/pelatihan kompetensi yang diharapkan
E. 9 MENGAJAR
a. Kesesuaian strategi dan metode dengan tujuan
Pembelajaran yang dilaksanakan oleh Program Studi Fisioterapi dengan KBK melalui
berbagai strategi dan metode seperti tutorial, skills lab, field lab, praktikum, kuliah
pengantar (The 5 Jumps). Kurikulum yang sudah ditetapkan dijabarkan dalam
kompetensi dan LO yang harus dicapai mahasiswa setelah mengikuti serangkaian
kegiatan. Oleh tim PEU dan tim penyusun strategi operasional, berbagai LO dan
kompetensi ini didistribusikan ke dalam berbagai strategi dan metode pembelajaran
yang ada. Mahasiswa dituntut untuk aktif dalam kegiatan diskusi tutorial, skills lab,
maupun field lab untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Untuk materi yang
masih harus ditambahkan di luar diskusi tutorial, diberikan kuliah
penunjang/tambahan.
2. The 5 Jumps
Dilakukan di dalam kelas dalam bentuk tutorial dan skill lab.
Apa yang tertera di Mini SAP dilaksanakan berupa aktualisasi The 5 Jumps yang
intinya adalah sebagai berikut :
a. Presentasi materi dan klarifikasi istilah baru oleh mahasiswa penyaji.
b. Pembagian kelompok-kelompok kecil yang dimotori oleh anggota kelompok
penyaji untuk mendiskusikan dan mempraktikkan sejumlah
masalah/pertanyaan sesuai dengan isi materi yang dimonitor oleh dosen
sehingga muncul kemampuan rata-rata dari semua mahasiswa.
c. Diskusi dalam kelompok besar yakni menyatukan kelompok kecil tadi untuk
menyaring sejumlah masalah yang belum dapat dituntaskan di kelompok kecil.
Di sini diharapkan masalah dari tiap kelompok dapat dijawab tuntas oleh
anggota kelompok lainnya.
3. Field Lab
Pelaksanaan Field lab meliputi : dilakukan di klinik rumah sakit pendidikan yang
dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan praktik para klinik dengan jenis kegiatan
sebagai berikut pasien sesungguhnya ditangani oleh fisioterapi muda (Fisioterapis
para klinik) di bawah pengawasan dan bimbingan dosen, sementara mahasiswa
program akademik dari berbagai level semester berperan sebagai observer dan
atau membantu fisioterapis para klinik dalam hal materi yang terkait dengan
kompetensi setiap level mahasiswa tersebut. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa
sedini mungkin berinteraksi dengan lingkungan kerja fisioterapi yang
sesungguhnya. Rentang waktu pelaksanaan field lab 2-3 jam per minggu.
4. Praktikum
Meliputi : beberapa mata kuliah tertentu yang dilakukan di laboratorium khusus
seperti mata kuliah biokimia, anatomi, dan fisiologi. Rentang waktu tergantung
sebaran materi kuliah tersebut di jadwal mata kuliah setiap level. Rentang waktu
pelaksanaannya sekitar 2 jam.
5. Kuliah Penunjang
6. Diskusi Panel
Diadakan tiap akhir blok, dimana mahasiswa dapat langsung berinteraksi dengan
pakar/ahli dalam blok tersebut.
7. Skripsi
Merupakan bentuk tugas akhir mahasiswa, yang dilakukan pada semester 6,
diawali dengan pengajuan judul proposal, seminar proposal, kemudian dilanjutkan
dengan penelitian yakni pengumpulan dan pengolahan data serta penyusunan
laporan hasil skripsi serta diakhiri dengan ujian hasil skripsi. Rantaian kegiatan
tersebut berakhir pada semester 7.
E. 10BELAJAR
a. Keterlibatan mahasiswa
Kurikulum KBK menuntut mahasiswa untuk aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran yang dilakukan. Dalam diskusi tutorial, mahasiswa aktif melakukan
diskusi, menentukan dan mencapai LO dengan fasilitasi dan tutor. Mahasiswa juga
aktif mencari dan menganalisis kritis informasi dan pengetahuan yang didapat.
Keaktifan mahasiswa juga dituntut dalam kegiatan pembelajaran lain, seperti skills
lab, field lab, praktikum, kuliah, maupun tugas akhir (skripsi).
b. Bimbingan Skripsi
Dilaksanakan mulai semester 6, dimana masing-masing mahasiswa dibimbing oleh 2
orang pembimbing, dan diuji oleh dua penguji dan dua pembimbing (4 orang dosen).
Terdapat kuota untuk masing-masing dosen untuk mengoptimalkan proses
pembimbingan, dimana satu dosen maksimal membimbing 4 mahasiswa (sebagai
pembimbing utama).
c. Dengan sistem KBK-PBL, mahasiswa memiliki peluang bagi mahasiswa untuk
mengembangkan pengetahuan dan pemahaman materi khusus sesuai bidangnya,
keterampilan umum dan yang dapat dialihkan (transferable), pemahaman dan
pemanfaatan kemampuannya sendiri, kemampuan belajar mandiri, nilai, motivasi dan
sikap. Karena selain dituntut untuk mandiri dalam proses pembelajaran, penilaian
juga tidak hanya didasarkan pada hasil, akan tetapi juga proses pembelajaran yang
meliputi motivasi, sikap, dan nilai (value).
Program Studi Fisioterapi dilengkapi dengan ruang tutorial, ruang kuliah, ruang
skills lab, laboratorium, ruang administrasi, dan berbagai sarana prasarana penunjang
seperti area hotspot/wifi, mushola, perpustakaan, dan areal 87ancer.
Kegiatan kuliah baik untuk kuliah pakar dan penunjang untuk kurikulum KBK
juga dapat dilakukan dengan baik karena ruang yang tersedia dapat dioptimalkan
penggunaannya. Setiap ruang juga dilengkapi dengan fasilitas multimedia, dan fasilitas
penunjang untuk mendukung suasana belajar yang kondusif.
E. 17 HASIL PEMBELAJARAN
a. Kompetensi yang dicapai dibandingkan dengan yang diharapkan Penilaian kompetensi
yang dicapai mahasiswa dilakukan dengan ujian pada setiap akhir proses pembelajaran.
Selain kelulusan dalam ujian blok, OSCE dan atau MINI EX maupun ujian field lab.
Dengan adanya peraturan praktik Fisioterapi, maka seorang Fisioterapi yang akan
Sistem pembiayaan prodi mengacu pada penerapan sistem Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum UNHAS. Sumber dana prodi adalah dari mahasiswa meliputi SPP, dan POMD
serta dari pemerintah yang meliputi gaji dosen dan karyawan PNS, serta dana penelitian dan
pengabdian masyarakat.
Alokasi dana direncanakan dengan baik dengan melaksanakan perhitungan dana yang
masuk, serta kebutuhan yang ada baik untuk pelaksanaan kegiatan pembelajaran maupun
penunjang rutin, maupun rencana pengembangan penyusunan perencanaan ini dilaksanakan
bersama oleh pengelola program, dengan melibatkan dosen dan tenaga kependidikan yang
terkait. Perencanaan dilaksanakan setiap pertengahan tahun untuk tahun anggaran berikutnya.
Alokasi dana ditujukan untuk menyelenggarakan kegiatan kependidikan, penelitian,
pelayanan/pengabdian kepada masyarakat serta untuk operasional, investasi prasarana, sarana,
dan SDM.
Penerimaan
Jumlah dana (juta rupiah)
12 Jenis Dana
TS-2 TS-1 TS
(1) (2) (3) (4) (5)
PT sendiri SPP 284.000.000 403.000.000 198.000.000
Yayasan -
Diknas Gaji Diatur melalui
Bendaharawan Rektorat
Fasilitas laboratorium yang ada di kampus Unhas digunakan bersama-sama dengan prodi
lain di bawah naungan Fakultas Kedokteran, antara lain Prodi Pendidikan Dokter, Prodi
Keperawatan dan Kedokteran Hewan. Pengaturan dan pengelolaan pemanfaatan sarana dan
prasarana dilakukan sesuai dengan penjadwalan yang dilakukan oleh masing-masing
laboratorium. Sementara fungsi pemeliharaan dilakukan oleh Fakultas Kedokteran.
1 Mahasiswa √ √
2 Kartu Rencana Studi (KRS) √ √
3 Jadwal mata kuliah √
4 Nilai mata kuliah √
5 Transkrip akademik √
6 Lulusan √
7 Dosen √
8 Pegawai √
9 Keuangan √
10 Inventaris √
11 Perpustakaan √
Secara umum Prodi Fisioterapi FK UNHAS telah memanfaatkan sistem informasi guna
mendukung seluruh kegiatan yang ada di lingkungan Prodi Fisioterapi FK UNHAS.
Opportunity (Peluang) SO WO
1. Terdapat peluang untuk 1. Pemanfaatan sumber dana 1. Pemanfaatan sumber
berbagi fasilitas dengan yang tersedia untuk dana yang tersedia untuk
Sumber informasi, antara lain : Statuta, Renstra, laporan tahunan, laporan keuangan tahunan,
rencana pengembangan lembaga, peraturan perundang-undangan yang terkait.
Pengabdian
Sumber Dana Kegiatan
Pelayanan/Pengabdian 2008 2009 2010
kepada Masyarakat
Pembiayaan sendiri oleh
dosen - √ √
PT yang bersangkutan
(Unhas) - √ √
Depdiknas -
Institusi dalam negeri di luar
Depdiknas - - -
Institusi Luar Negeri - - -
Jumlah 2 2
PENELITIAN
Sumber Pembiayaan 2008 2009 2010
Pembiayaan sendiri oleh peneliti - √ √
PT yang bersangkutan - √ √
Depdiknas -
Institusi dalam negeri di luar
Depdiknas - - -
Institusi luar negeri - - -
Jumlah 2 2
Berdasarkan tabel di atas, dapat dikatakan bahwa kualitas penelitian dari dosen Prodi Fisioterapi
FK UNHAS masih belum berkembang sebagai mana diharapkan, karena prodi Fisioterapi FK
Unhas baru berdiri pada tahun 2008, jumlah dosen masih kurang serta perolehan dana penelitian
masih perlu digali secara optimal.
Publikasi
Lokal Nasional Internasional
Jumlah Karya
- 1 -
Ilmiah/Artikel
Jumlah Jurnal - - -
Jumlah Buku - 1 -
Jumlah Buku
1 -
Diktat/Panduan
Total 1 2 -
Berdasarkan tabel di atas, dapat dikatakan bahwa publikasi karya ilmiah dosen, jumlah buku dan
jumlah diktat atau buku panduan masih sangat kurang karena jumlah dosen masih kurang,
perolehan dana untuk publikasi masih perlu dikembangkan secara optimal.
Opportunity (Peluang) SO WO
1. Adanya dana kompetitif dari DIKTI, 1. Dengan adanya dana penelitian yang 1. Dengan adanya rencana operasional di
LIPI, Menristek, dan beberapa industri bersifat kompetitif, maka setiap peneliti ke bidang penelitian dan pengabdian
kesehatan akan memberikan depan akan merasa bangga dan tertantang masyarakat, maka Prodi Fisioterapi FK
kesempatan kepada seluruh peneliti untuk meneliti lebih lanjut. Unhas akan dapat menjamin kelompok