Anda di halaman 1dari 5

Jkesvo (Jurnal Kesehatan Vokasional)

Vol. 2 No 1 – Mei 2017


ISSN 2541-0644 (Print)
Dapat di akses di http://journal.ugm.ac.id/jkesvo

Keamanan dan Kerahasiaan Berkas Rekam Medis di RSUD Dr. Soehadi


Prijonegoro Sragen

Tazia Intan Prasasti1, Dian Budi Santoso2


Diploma III Rekam Medis Sekolah Vokasi UGM1,2
tazia2017@yahoo.com1, dianbudisantoso@gmail.com2

ABSTRAK
Latar Belakang: Keamanan dan kerahasiaan merupakan faktor yang sangat penting dalam
pengelolaan berkas rekam medis. Keamanan dan kerahasiaan rekam medis di RSUD dr. Soehadi
Prijonegoro Sragen belum terjaga. Pasien yang akan konsultasi ke poliklinik lain membawa berkas
rekam medisnya sendiri. Masih ada petugas selain petugas rekam medis yang keluar masuk ruang
filing sehingga informasi dalam berkas rekam medis berpotensi jatuh pada pihak yang tidak berhak.
Tujuan: Mengetahui keamanan dan kerahasiaan rekam medis di Rumah Sakit Umum Daerah dr.
Soehadi Prijonegoro Sragen.
Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan
fenomenologi. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah wawancara dan
observasi. Subjek penelitian yaitu 1 orang kepala instalasi rekam medis dan 3 orang petugas rekam
medis. Objek penelitian adalah berkas rekam medis.
Hasil: Tinta yang digunakan sudah seragam, jelas dan rata. Kertas yang digunakan adalah HVS
dengan ukuran A4 berat 70 gram. Map yang digunakan dari bahan karton. Tersedia alat pemadam
kebakaran dan rutin dilakukan pengecekan sekring. Ruang filing tidak tahan gempa dan
pemeliharaan kebersihan masih kurang. Masih ada pihak lain yang masuk ruang filing. Pasien
membawa sendiri berkas rekam medisnya.
Kesimpulan: Keamanan rekam medis ditinjau dari faktor internal menunjukkan semua komponen
sudah aman yaitu tinta, kertas, dan map. Ditinjau dari faktor eksternal, semua komponen belum
aman yaitu pihak lain yang tidak berkewenangan, bencana, debu, serta serangga dan hama perusak
lainnya. Kerahasiaan rekam medis belum terjaga karena pasien masih membawa sendiri berkas rekam
medisnya.
Kata Kunci: Keamanan, Kerahasiaan, Berkas Rekam Medis.

Abstract
Background: The security and confidentiality of medical record are very important factor in the
medical record. The security and confidentiality of the medical record in RSUD dr. Soehadi
Prijonegoro Sragen can not guaranteed. Patients who will be consulting to other clinics bring medical
record file itself. There are other officers who are not legitimate can pass through freely. It caused
information in the medical record may be read by other that are not legitimates.
Objective : To identify the security and confidentiality of the medical record in RSUD dr. Soehadi
Prijonegoro Sragen.
Methods : The is qualitative study with phenomenology approach. Data collection technique in this
study is interviews and observation. The subject is 1 the head of the installation medical record and 3
medical record clerk. The object of this research is the medical record file.
Result : The ink used been clear and flat. The paper is HVS with A4 size weight 70 grams. The folder
that is used from the carton. Available fire extinguishers and routinely checking fuse. The filing room
not earthquake proof and the maintenance of cleanliness are still lacking. There are another parties
enter the filing room. Patients bring their own medical record file.
Conclusion : Medical record security is assessed in terms of the internal and external factors. The
confidentiality of medical record is not secure because patients still bring their own medical record
file..
Keywords : security, confidentiality, medical record

135
Keamanan dan Kerahasiaan Berkas Rekam Medis di RSUD …

PENDAHULUAN dan riwayat pengobatan pasien harus


Rekam medis adalah catatan tentang dijaga kerahasiaannya oleh dokter, dokter
siapa, apa, dimana, dan bagaimana gigi, tenaga kesehatan tertentu, petugas
perawatan pasien selama di rumah sakit pengelola dan pimpinan sarana pelayanan
(Rustiyanto, 2009). Salah satu aspek kesehatan.
kegunaan rekam medis yaitu aspek Berdasarkan studi pendahuluan
dokumentasi yaitu rekam medis yang dilakukan peneliti pada tanggal 6
mengandung informasi penting yang Desember 2016 di Rumah Sakit Umum
bermanfaat untuk berbagai pihak. Rekam Daerah dr. Soehadi Prijonegoro Sragen,
medis berisi data mengenai kesehatan didapatkan hasil wawancara dengan salah
masa lalu dan masa kini dan berisi catatan satu petugas rekam medis Rumah Sakit
profesional kesehatan mengenai keadaan Umum Daerah dr. Soehadi Prijonegoro
pasien saat ini dalam bentuk penemuan Sragen bahwa pelaksanaan keamanan
fisik, hasil prosedur diagnosa dan terapi berkas rekam medis di rumah sakit ini
serta respon pasien (Huffman, 1994). masih kurang. Pertama, pintu filing
Penyelenggaraan rekam medis saat memang selalu dikunci namun kunci
ini masih belum sempurna, rekam medis pintu ruang filing tersebut belum aman.
masih dianggap tidak terlalu penting oleh Hal tersebut akan mengakibatkan orang
sebagian pelayanan kesehatan padahal lain atau yang tidak berkepentingan
kualitas rekam medis merupakan dengan mudah masuk ke ruang filing
cerminan dari baik atau buruknya karena sangat mudah untuk dibuka oleh
pelayanan kesehatan. Rekam medis orang lain. Kedua, ketika ada pasien
merupakan salah satu data yang dapat dirujuk ke poliklinik lain atau ke fasilitas
digunakan dalam pembuktian kasus penunjang seperti laboratorium dan
malpraktek di pengadilan. Rekam medis radilogi, berkas rekam medis dibawa
juga sebagai salah satu dokumentasi sendiri oleh pasien ke poliklinik atau
keadaan pasien dan isi rekam medis fasilitas penunjang yang dituju.
merupakan rahasia kedokteran yang Seharusnya rumah sakit bertanggung
harus dijaga kerahasiannya oleh setiap jawab dalam hal melindungi informasi
tenaga kesehatan (Hatta, 2010). yang ada di dalam catatan medis yang
Pembuatan rekam medis bertujuan bertujuan untuk mencegah agar tidak
untuk mendapatkan data dari pasien dibaca dan dipergunakan oleh orang yang
mengenai riwayat kesehatan, riwayat tidak semestinya mendapatkan informasi
penyakit dimasa lalu dan sekarang selain tersebut. Selain melakukan wawancara,
itu juga pengobatan yang telah diberikan peneliti juga melakukan observasi.
kepada pasien sebagai upaya Didapatkan hasil masih sering ada
meningkatkan pelayanan kesehatan. petugas selain petugas rekam medis yang
Informasi tentang identitas, diagnosis, keluar masuk ruang penyimpanan berkas
riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan, rekam medis tanpa alasan yang tepat.. Hal
dan riwayat pengobatan pasien harus ini mengakibatkan informasi di dalam
dijaga kerahasiaannya oleh dokter, dokter berkas rekam medis dapat terbaca oleh
gigi, tenaga kesehatan tertentu, petugas orang lain dan hal tersebut tidak sesuai
pengelola, dan pimpinan sarana dengan standar keamanan dan
pelayanan kesehatan. Pimpinan sarana kerahasiaan berkas rekam medis.
kesehatan bertanggung jawab atas hilang, Tujuan dari penelitian ini adalah
rusak, pemalsuan dan atau penggunaan untuk mengetahui aspek keamanan dan
oleh orang atau badan yang tidak berhak kerahasiaan rekam medis di Rumah Sakit
terhadap rekam medis (Hatta, 2010). Umum Daerah dr. Soehadi Prijonegoro
Berdasarkan Peraturan Menteri Sragen.
Kesehatan No.
269/MENKES/PER/III/2008 tentang METODE PENELITIAN
rekam medis, pasal 10 ayat (1) bahwa Jenis penelitian yang digunakan
informasi tentang identitas, diagnosis, dalam penelitian ini adalah kualitatif
riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan dengan pendekatan fenomenologi. Teknik

136
Keamanan dan Kerahasiaan Berkas Rekam Medis di RSUD …

pengumpulan data yang digunakan pada permanensi. Map berkas rekam medis
penelitian ini adalah wawancara dan yang digunakan di Rumah Sakit Umum
observasi. Instrumen penelitian yang Daerah dr. Soehadi Prijonegoro Sragen
digunakan adalah pedoman wawancara terbuat dari bahan karton. Menurut WHO
dan check list observasi. Subjek penelitian (2006) bahan yang digunakan untuk
adalah kepala instalasi rekam medis dan 3 membuat folder rekam medis merupakan
orang petugas rekam medis. Objek bahan yang tebal dan tidak mudah sobek
penelitian adalah berkas rekam medis. seperti kertas manila atau cardboard lain
yang kuat. Bahan kertas dan map berkas
HASIL DAN PEMBAHASAN rekam medis di Rumah Sakit Umum
Aspek kerahasiaan dan keamanan Daerah dr. Soehadi Prijonegoro Sragen
berkas rekam medis merupakan hal yang sudah cukup kuat dan tidak mudah sobek.
wajib diperhatikan dan dipenuhi oleh Menurut Sudra (2013), map rekam medis
fasilitas pelayanan kesehatan. Aspek minimal memuat informasi sebagai
kerahasiaan dan keamanan berkas rekam berikut:
medis dalam penelitian ini diilustrasikan a) Identitas sarana pelayanan kesehatan
dalam gambar 1. b) Tulisan “CONFIDENTIAL” atau
“RAHASIA” atau keduanya
c) Nama pasien
d) Nomor rekam medis
e) Tahun kunjungan terakhir

Gambar 2. Map berkas rekam medis RSUD dr.


Soehadi Prijonegoro Sragen

Map berkas rekam medis yang


digunakan belum terdapat kode warna.
Menurut Depkes RI (1997) kode warna
Gambar 1. Aspek kerahasiaan dan keamanan adalah untuk memberikan warna tertentu
berkas rekam medis pada sampul, untuk mencegah keliru
simpan dan memudahkan mencari map
1. Keamanan Berkas Rekam Medis yang salah simpan.
Ditinjau Dari Segi Fisik Berkas 2. Keamanan Berkas Rekam Medis
Keamanan berkas rekam medis Ditinjau Dari Segi non Fisik Berkas
ditinjau dari segi fisik berkas di Rumah Berdasarkan hasil wawancara dan
Sakit Umum Daerah dr. Soehadi observasi di Rumah Sakit Umum Daerah
Prijonegoro Sragen sudah aman. Tinta dr. Soehadi Prijonegoro Sragen keamanan
yang dipilih dalam penulisan, pencatatan, berkas rekam medis ditinjau dari segi non
dan print out pada berkas rekam medis fisik berkas masih belum aman. Sudah
sudah jelas, seragam, rata, dan mudah terdapat peringatan di pintu ruang
untuk dibaca. Kertas yang digunakan penyimpanan berkas rekam medis bahwa
kertas HVS dengan ukuran A4 berat 70 selain petugas dilarang masuk, tetapi
gram dan tidak mudah sobek. Menurut masih ada pihak lain yang tidak
Huffman (1994) kertas yang digunakan berkewenangan masuk ruang
relatif bersih, kuat, dan memiliki mutu penyimpanan berkas rekam medis.
yang baik untuk penghapusan dan Menurut Firdaus (2012) hanya petugas

137
Keamanan dan Kerahasiaan Berkas Rekam Medis di RSUD …

rekam medis dan petugas yang penelitian ini dilaksanakan struktur


berkepentingan yang diijinkan masuk bangunan masih baru tapi sudah retak.
ruang penyimpanan rekam medis. Ruang Pada berkas rekam medis masih
penyimpanan berkas rekam medis ditemukan debu. Hal tersebut
dijadikan satu dengan bagian assembling, dikarenakan kurangnya pemeliharaan
klaim BPJS, dan indeks. Menurut kebersihan seperti penyedotan debu di
Wursanto (1991) ruangan penyimpanan ruang penyimpanan berkas rekam medis.
arsip sebaiknya terpisah dari ruangan Menurut Sugiarto (2015) ruang
kantor lain untuk menjaga keamanan penyimpanan arsip harus selalu bersih
arsip-arsip tersebu mengingat bahwa arsip dari debu. Debu dan kotoran yang
tersebut sifatnya rahasia, mengurangi lalu dibiarkan tinggal di atas permukaan
lintas pegawai lainnya, dan menghindari kertas, lama kelamaan akan sulit untuk
pegawai lain memasuki ruangan sehingga dihilangkan, sehingga warna kertas akan
pencurian arsip dapat dihindari. berubah dan menimbulkan noda atau
Keamanan berkas rekam medis dari bercak serta mengaburkan tulisan.
bencana kebakaran sudah terlindungi. Terkati pengendalian serangga
Sudah terdapat alat pemadam kebakaran yang dapat merusak fisik berkas, tidak
atau APAR (Alat Pemadam Api Ringan) ada penyemprotan racun serangga di
dan alat pendeteksi api atau asap (fire ruang penyimpanan berkas. Menurut
smoke detector), selain itu juga rutin Sugiarto (2015) serangga berbahaya bagi
dilakukan pengecekan sekring listrik di arsip dan merupakan masalah yang pelik
ruang penyimpanan berkas rekam medis. di negara tropis. Serangga tersebut
biasanya membuat sarang di antara
lembar-lembar arsip. Setiap enam bulan
ruangan hendaknya disemprot dengan
racun serangga seperti DDT, pyrethrum.
Tetapi jangan sampai mengenai barang-
barang arsip. Walaupun ruang
penyimpanan berkas rekam medis sudah
tertutup dengan baik, tetapi masih sering
ditemukan bangkai tikus. Tidak ada
pencegahan dalam hal ini.
3. Kerahasiaan Berkas Rekam Medis
Berdasarkan hasil wawancara dan
Gambar 3. Alat pendeteksi asap observasi dengan petugas rekam medis di
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soehadi
Selain itu terdapat peraturan Prijonegoro Sragen, kerahasiaan rekam
dilarang merokok di ruang penyimpanan medis belum terjaga dengan baik. Sudah
bekas rekam medis di Rumah Sakit Umum terdapat petugas distribusi, tetapi petugas
Daerah dr. Soehadi Prijonegoro Sragen, distribusi hanya mengantarkan berkas
sehingga ruang penyimpanan berkas rekam medis ke poliklinik-poliklinik
rekam medis bersih dari puntung rokok. tujuan awal pasien akan melakukan
Menurut Sugiarto (2015) ruang pemeriksaan, sedangkan pasien yang akan
penyimpanan arsip harus selalu bersih konsultasi ke poliklinik lain atau akan
dari puntung rokok. Bangunan ruang melanjutkan pemeriksaan di fasilitas
penyimpanan berkas rekam medis terbuat penunjang berkas rekam medisnya
dari bahan beton. Menurut Widjanarko dibawa sendiri oleh pasien tersebut.
(2006) bangunan yang tahan gempa Menurut Hatta (2010) rekam medis
bangunan gedung dibuat dengan digunakan sebagai salah satu
menggunkan sistem struktur rangka dokumentasi keadaan pasien dan isi
sederhana dengan pengisi baik rangka rekam medis merupakan rahasia
yang dibuat dari bahan kayu maupun kedokteran yang harus dijaga
beton bertulang dengan dinding pengisi kerahasiaannya oleh setiap tenaga
dari bahan bata merah atau batako. Saat kesehatan. Pimpinan sarana kesehatan

138
Keamanan dan Kerahasiaan Berkas Rekam Medis di RSUD …

bertanggung jawab atas hilang, rusak, penumpukan sampah dan sisa


pemalsuan dan atau penggunaan oleh makanan.
orang atau badan yang tidak berhak 3. Sebaiknya berkas rekam medis pasien
terhadap rekam medis. Seharusnya berkas yang konsultasi ke poliklinik lain atau
rekam medis tidak boleh dibawa oleh ingin melakukan pemeriksaan lanjutan
pasien melainkan harus dibawa sendiri di fasilitas penunjang diantarkan oleh
oleh petugas distribusi untuk diserahkan petugas distribusi. Pasien tidak boleh
ke poliklinik, hal ini untuk menghindari membawa berkas rekam medisnya
rekam medis hilang atau terbawa oleh sendiri.
pasien.
DAFTAR PUSTAKA
SIMPULAN DAN SARAN Depkes RI. (1997). Pengelolaan Rekam
Dari penelitian ini dapat Medis Rumah Sakit di Indonesia.
disimpulkan: Jakarta: Direktorat Jendral Pelayanan
1. Keamanan berkas rekam medis ditinjau Medis.
dari faktor internal, semua komponen Depkes RI. (2008). Permenkes RI
sudah aman yaitu tinta, kertas, dan No.269/MENKES/PER/III/2008
map. tentang rekam medis.
2. Keamanan berkas rekam medis ditinjau www.depkes.go.id. Diakses tanggal 5
dari faktor eksternal, semua komponen Desember 2016.
belum aman yaitu pihak lain yang Firdaus, S.U. (2012). Rekam Medik Dalam
tidak berkewenangan, gempa bumi, Sorotan Hukum Dan Etika. Surakarta:
debu, serta serangga dan hama perusak LPP UNS dan UNS Press.
lainnya. Hatta, G. R. (2010). Manajemen Informasi
3. Kerahasiaan berkas rekam medis belum Kesehatan di Sarana Pelayanan
terjaga dengan baik karena pasien Kesehatan. Jakarta: UI Press.
membawa sendiri berkas rekam Huffman, E.K. (1994). Health Information
medisnya bila akan melanjutkan Management. Illionis: Physicians.
konsultasi ke poliklinik lain atau Rustiyanto, E. (2009). Etika Profesi
melanjutkan pemeriksaan di fasilitas Perekam Medis dan Informasi
penunjang. Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Peneliti menyarankan agar aspek Sudra, R. I. (2013). Statistik Rumah Sakit.
keamanaan dan kerahasiaan berkas rekam Tangerang Selatan: Graha Ilmu.
medis dapat terjaga: Sugiarto, A dan Wahyuno, T. (2015).
1. Sebaiknya ruang penyimpanan berkas Manajemen Kearsipan Moderin.
rekam medis terpisah dari ruangan Yogyakarta: Gava Media.
lain. Pihak lain yang tidak WHO (2006). World Health Statistics 2006.
berkepentingan tidak boleh masuk Geneva: WHO Press.
ruang penyimpanan berkas rekam Widjanarko, Agoes. (2006). Pedoman
medis. Teknis Rumah Dan Bangunan
2. Sebaiknya dilakukan pemeliharaan Gedung Tahan Gempa. Jakarta:
kebersihan di ruang penyimpanan Direktur Jendral Cipta Karya.
berkas rekam medis dengan cara Wursanto, IG. (1991). Kearsipan I.
penyedotan debu dan menggunakan Yogyakarta: Kanisius.
kemoceng untuk membersihkan
kotoran tikus yang ada di berkas rekam
medis. Selain itu, sebaiknya dilakukan
penyemprotan racun serangga pada
ruang penyimpanan berkas rekam
medis secara periodik selama enam
bulan sekali dan memasang alat yang
dapat mencegah masuknya serangga
dan tikus. Serta menjaga kebersihan
lingkungan, sehingga tidak terjadi

Tazia Intan Prasasti 139

Anda mungkin juga menyukai