BAB I Cake
BAB I Cake
PENDAHULUAN
Cake merupakan salah satu produk yang berasa manis, kaya akan lemak dan
gula yang diperoleh dari pembakaran. Adonan cake mengandung tepung, gula,
garam, telur, susu, air, aroma dan lemak. Dalam pembuatan cake banyak
menggunakan lemak dan gula sebagai pembentuk struktur cake, untuk itu dalam
pembuatan adonan harus diperoleh adonan yang lembut dan ringan. Untuk
membuat cake diperlukan ketelitian. Hal ini terkait dengan ketepatan dalam
penimbangan bahan, dan teknik pencampuran adonan.
Menurut jenisnya tepung terigu dibedakan menjadi tiga macam, yaitu (1)
Tepung terigu protein tinggi (Hard/Strong Flour) dengan kandungan protein 11-
13%, (2) Tepung terigu protein sedang (Medium Flour) dengan kandungan protein
9-11%, dan (3) Tepung terigu protein rendah (Soft/Weak Flour) dengan kandungan
protein 7-9% (Subagjo, 2007). Pada pembuatannya, cake memerlukan tepung
terigu dengan kandungan protein rendah hingga sedang dikarenakan kandungan
proteinya yang rendah membantu selama proses pencampuran karena lebih mudah
menyatu dengan bahan-bahan lain. Kekurangannya, tepung jenis ini tidak cocok
untuk membuata roti (bread), ini dikarenakan kemampuan daya serap airnya
kurang sehingga sulit diaduk dan difermentasikan (Sutomo,2007).
2.3 Lemak
2.3.1 Mentega/Butter
2.3.2 Margarin
2.4 Gula
Gula berasal dari penyulingan air tebu. Gula yang sering digunakan pada
pembuatan cake adalah gula halus dan gula kastor (gula pasir berbutir halus)
karena mudah/cepat larut dalam adonan (Faridah, 2008). Fungsi gula dalam
pembuatan cake adalah menghaluskan crumb,memberi rasa manis, membantu
aerasi, menjaga kelembaban, memberiwarna pada kulit, melembutkan crumb,
memperpanjang umur simpan. Gula ini dapat digunakan untuk teknik creaming
atau sponge. Beberapa petunjuk dalam penguunaan gula yaitu gunakan gula dua
kali jumlah lemak bila menggunakan teknik creaming dan gunakan gula sama
dengan berat telur bila menggunakan teknik sponge, bila berat gula lebih banyak
daripada telur maka sisanya harus dilarutkan dan dimasukkan berikutnya
(Winarno, 2004).
2.5 Telur
Telur yang biasa digunakan dalam pembuatan cake adalah telur ayam ras .
Fungsi telur dalam cake adalah membantu membentuk struktur, meningkatkan
volume, menambah gizi, menambah rasa, meningkatkan warna, menambah
keempukan.
Penggunaan telur pada adonan setiap bagiannya, kuning telur, putih telur,
ataupun keduanya mempunyai pengaruh yang berbeda-beda. Apabila adonan
menggunakan putih telur maka volume adonan akan besar sekali karena dalam
adonan terdapat gelembung-gelembung udara yang besar dan tidak beraturan
sehingga adonan akan cepat menjadi kempes karena jaringan menjadi terlalu
lemah. Apabila adonan menggunakan kuning telur saja maka adonan volumenya
kecil karena dalam adonan terdapat gelembung udara yang halus sehingga
mengakibatkan jaringan menjadi kuat dan tidak mudah kempes. Sedangkan
apabila adonan menggunakan keduanya (kuning dan putih telur) maka adonan
memiliki volume sedang dan jaringan tidak terlalu kuat maupun terlalu lemah
(Subagjo, 2007).
2.6 Susu
Susu adalah cairan bergizi berwarna putih yang dihasilkan oleh kelenjar
susu mamalia betina. Susu yang digunakan pada pembuatan cake dapat berbentuk
susu bubuk, susu kental atau susu murni. Apabila susu yang digunakan adalah
susu bubuk make cake akan mempunyai susunan yang lengkap. Susu memiliki
fungsi untuk menambah gizi, membangkitkan rasa dan aroma, mampu menjaga
cairan, dan membantu mengontrol kerak cake. Gula susu akan terkaramelisasi
pada suhu rendah dan memberikan warna kerak yang diinginkan dan efek
pengikat yang ada pada protein tepung bersama-sama susu akan membentuk
struktur cake. Air yang ada dalam susu cair menimbulkan rasa yang lezat pada
cake (Faridah, 2008).
2.7 Garam
Garam disebut juga dengan nama sodium chloride yang terdiri dari 40%
Sodium dan 60% Chlorida. Berfungsi untuk menstabilkan cairan didalam tubuh
dan mencegah kekeraman pada otot-otot. Fungsi garam sebagai pembangkit rasa
dan aroma. Garam merupakan bahan yang memegang peranan penting dalam
membangkitkan rasa lezat, oleh karena itu penggunaan garam harus tepat
ukurannya. Garam juga memegang peranan penting dalam menimbulkan warna
kerak (Faridah, 2008).
Praktikum ini dilakukan pada hari Senin,20 April 2018 pukul 15.00-17.00
WIB di Laboratorium Pengolahan (Ruang B107) Fakultas Teknologi Pertanian,
Universitas Jambi, Pondok Meja.
Diawadah yang lain, dikocok putih telur (dengan mixer) dan garam sampai
setengah mengembang, lalu ditambahkan gula pasir sedikit demi sedikit sambil
dikocok sampai adonan menjadi kaku. Selanjutnya adonan pertama yang telah jadi
dicampurkan dengan adonan kedua. Diaduk rata dengan menggunakan spatula,
diaduk dengan gerakan melipat sampai kebawah agar tercampur secara merata.
Fanny, Noviany dan Arief, Abd. Rahman. 2004. Pastry dan Bakery
Production. Edisi Pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu
U.S. Wheat Associates, (1983), Pedoman Pembuatan Kue dan Roti, Jakarta:
Djambatan