KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah kami persembahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul’’MAKALAH PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN(METODE TIM)” dengan
lancar. Rasa terimakasih kami ucapkan kepada :
1. Ibu Enur Nurhayati Muchsi, SST.M.Kes selaku dosen pembimbing.
2. Teman-teman prodi D-III keperawatan
Kami menyusun makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah manajemen. Dan kami
menyadari bahwa makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan. Maka dari itu,
kami mengaharapkan kritik dan saran dari pembaca demi sempurnanya makalah ini.
Akhirnya, semoga makalah ini bermanfaat bagi para generasi muda pada umumnya dan
untuk perawat program pendidikan khususnya.
BAB III
Kesimpulan
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian keperawatan tim
2. Untuk mengetahui tujuan pemberian metode tim
3. Untuk mengetahui tugas dan tanggung jawab metode tim
4. Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian metode tim
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Keperawatan Tim
Keperawatan tim dikembangkan pada tahun 1950-an dalam upaya untuk mengurangi
masalah yang berkaitan dengan pengaturan fungsional asuhan pasien. Banyak orang yang yakin
bahwa, meskipun kekurangan staf keperawatan profesional terus berlanjut, sistem asuhan pasien
harus dikembangkan sehingga dapat mengurangi perawatan yang terpisah yang menyertai
keperawatan fungsional. Struktur keperawatan tim ditunjukkan dalam gambar 1.1.
pengembangan metode ini di dasarkan pada falsafah mengupayakan tujuan dengan
menggunakan kecakapan dan kemampuan anggota kelompok. metode ini juga di dasari atas
keyakinan bahwa setiap pasien berhak memperoleh pelayanan terbaik. selain itu, setiap staf
berhak menerima bantuan dalam melaksanakan tugas memberi asuhan keperawatan yang etrbaik
sesuai kemampuannya, dalam keperawatan, metode tim diterapakan dengan menggunakan kerja
sama tim perawat yang heterogen, terdiri dari perawat profesional, non pofesional, dan pembantu
perawat untuk memberikan asuhan keperawatan kepada sekelompok pasien. ketua tim (perawat
profesional) memiliki tangguang jawab dalam perencanaan, kelancaran, dan evaluasi dan asuhan
keperawatan untuk semua pasien yang dilakukan oleh tim di bawah tanggung jawabnya.
disamping itu, ketua tim juga mempunyai tugas untuk melakukan supervisi kepada semua
anggota tim dalam implementasi dan tindakan keperawatan, dan melakukan evaluasi hasil dan
asuhan keperawatan.
(Kuntoro, agus. 2010. buku ajar menejemen keperawatan. Yogyakarta : nuha medika)
Dalam keperawtan tim, petugas bantuan bekerja sama dalam memberikan asuhan kepada
sekelompok pasien di bawah arahan perawat profesional. Sebagai pimpinan tim tersebut, perawat
bertanggung jawab mengetahui keaddaan dan kebutuhan semua pasien yang etrmasuk dalam tim
dan merencanakan asuhan indifidual. Tugas pimpinan tim berfariasi bergantung pada kebutuhan
pasien dan beban kerja. Tugas tersebut mencakup membantu anggota tim, memberikan asuhan
langsung kepada pasien, memberikan penyuluhan, dan mengkoordinasikan aktifitas pasien.
Keperawatan tim biasanya diasosiasikan dengan kepentingan demokratis. Anggota
kelompok diberikan otonomi sebanyak mungkin saat mengerjakan tugas yang diberikan,
meskipun tim tersebut berbagi tanggung jawab dan akuntabilitas secara bersama. Perlunya
ketrampilan komunikasi dan koordinasi yang baik membuat pelaksanaan keperawatan tim sulit
dilakukan dan membutuhkan disiplin diri yang besar dipihak anggota tim.
Keperawatan tim memungkinkan anggota untuk melakukan keahlian atau ketrampilan
yang mereka miliki. Kemudian, pimpinan tim sebaiknya menggunakan pengetahuannya
mengenai kemampuan setiap anggota saat membuat penugasan pasien kelolaan. Mengenali
kelayakan individu dari seluruh pekerja dan memberikan otonomi kepada anggota tim
menimbulkan kekuasaan kerja yang tinggi.
Kerugian keperawatan tim terutama dihubungkan dengan penerapannya yang kurang tepat,
bukan filosofi keperawatan itu sendiri. Sering kali, tidak tersedia waktu yang adekuat untuk
melaksanakan asuhan dan melakukan komunikasi tim. Hal ini dapat menimbulkan batas yang
tidak jelas mengenai tanggung jawab, kesalahan, dan asuhan keperawatan yang pecah. Agar
perawatan tim dapat efektif, pimpinan harus mempunyai ketrampilan komunikasi, organisasi,
manajement, dan kepemimpinan yang baik dan harus menjadi seorang praktisi yang sempurna.
Keperawatan tim, seperti rancangan aslinya telah mengalami banyak modifikasi dalam 25
tahun terakhir ini. Sebagian besar keperawatan tim tidak pernah mempraktikkan bentuk
murninya, malah sebaliknya menerapkan kombinasi tim dan struktur fungsional. Upaya terakhir
dan untuk memperbaiki keperawatan tim menghasilkan konsep “ keperawatan modular”, yang
merupakan suatu pendekatan tim kecil (dua atau tiga orang anggota). Tim dipertahankan dalam
sekala kecil dan anggota tim diupayakan dalam tim yang sama sesering mungkin untuk lebih
banyak waktu bagi perawat provesional untuk merencanakan dan mengoordinasi anggota tim.
Selain itu, tim kecil membutuhkan komunikasi yang lebih sedikit sehingga memungkinkan
anggotanya memakai waktu mereka dengan lebih baik untuk melakukan asuhan pasien.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengembangan metode tim di dasarkan pada falsafah mengupayakan tujuan dengan
menggunakan kecakapan dan kemampuan anggota kelompok. metode ini juga didasari atas
keyakinan bahwa setiap pasien berhak memperoleh pelayanan terbaik. Selain itu, setiap staf
berhak menerima bantuan dalam melaksanakan tugas memberi asuhan keperawatan yang etrbaik
sesuai kemampuannya, dalam keperawatan, metode tim diterapakan dengan menggunakan kerja
sama tim perawat yang heterogen, terdiri dari perawat profesional, non pofesional, dan pembantu
perawat untuk memberikan asuhan keperawatan kepada sekelompok pasien. ketua tim (perawat
profesional) memiliki tangguang jawab dalam perencanaan, kelancaran, dan evaluasi dan asuhan
keperawatan untuk semua pasien yang dilakukan oleh tim di bawah tanggung jawabnya.
disamping itu, ketua tim juga mempunyai tugas untuk melakukan supervisi kepada semua
anggota tim dalam implementasi dan tindakan keperawatan, dan melakukan evaluasi hasil dan
asuhan keperawatan.
3.2 Kritik
Makalah ini masih belum cukup sempurna dan masih ada banyak kesalahan sehingga
kami mohon kritik dan saran yang membangun guna untuk menyempurnakan makalah kami
yang selanjutnya.
3.3 Saran
Berusaha dan selalu bekerja sama akan membawa kita menuju keberhasilan dalam
menyelesaikan masalah dan mengerjakan tugas. Serta melakukan tugas dengan penuh tanggung
jawab akan membuat kita semakin menjadi dewasa dan mandiri
Makalah ini masih belum cukup sempurna dan masih ada banyak kesalahan sehingga
kami mohon kritik dan saran yang membangun guna untuk menyempurnakan makalah kami
yang selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA