Anda di halaman 1dari 40

ALUR KEGAWAT DARURATAN

No Dokumen No. Revisi Halaman

YAYASAN ALKHAIRAAT
1
RUMAH SAKIT UMUM SIS ALJUFRI
Jl. SIS Aljufri No. 72 Palu

Tanggal Terbit Di Tetapkan


Direktur Rumah Sakit Umum SIS
STANDART OPERASIONAL Aljufri
PROSEDUR

dr. Syahrir Abdurrasyid, Sp. OG


Proses penerimaan pasien UGD sampai dengan pasien keluar dari
Pengertian UGD
Sebagai tatalaksana dalam penerimaan pasien baru
Tujuan

Dalam melakukan pemeriksaan harus berdasarkan S.O.P yang


Kebijakan
tersedia.

1. Perawat menerima pasien, kemudian catat identitas


Prosedur lengkap dan jelas dan informed concernt
2. perawat melakukan anamnesa (auto dan hetero
anamnesa)
3. perawat melakukan pemeriksaan GCS, TTV (T, N,
RR, S) dan pemeriksaan fisik awal
4. pengelompokan pasien dan diagnosa awal
a. Gawat darurat : memerlukan tindaklan segera
dan mengancam jiwa
b. Gawat non darurat : memerlukan tindakan
segera tapi tidak mengancam jiwa
c. Non gawat darurat : tidak urgent tindakan
segera dan tidak mengancam jiwa
5. untuk non gawat non darurat boleh diberi terapi
simptomatis (berdasar gejala) dan disarankan jika
sakit berlanjut bisa berobat lagi besok ke UGD/ BP
6. untuk gawat darurat dan gawat non darurat, perawat
menghubungi dokter jaga pada hari tersebut dan
melaporkan kondisi terakhir pasien dan boleh
melakukan tindakan awal pertolongan pertama/ baik
live support (BLS) meliputi :
a. Air way
- bebaskan jalan nafas
- jaw trust, chin lift dan hiperekstensi
- bersihkan jalan nafas dari sumbatan ( secret, benda asing)
b. Breathing
- nafas buatan
- pasang oksigen jika perlu
c. Circulation
- tensi dan nadi, suhu, pasang infuse
- monitor produksi urine, pasang kateter bila perlu

7. bila diperlukan doketr jaga harus datang guna


pemeriksaan dan tindakan lebih lanjut
8. pasien/ keluarga melengkapi administrasi
9. semua pemeriksaan, tindakan, terapi dan
rujukan dengan lengkap pada status pasien

Unit Terkait Unit Gawat Darurat


OBSERVASI PASIEN GAWAT
No Dokumen No. Revisi Halaman

YAYASAN ALKHAIRAAT
1
RUMAH SAKIT UMUM SIS
ALJUFRI
Jl. SIS Aljufri No. 72 Palu
Di Tetapkan
Tanggal Terbit Direktur Rumah Sakit Umum SIS
Aljufri
STANDART OPERASIONAL
PROSEDUR

dr. Syahrir Abdurrasyid, Sp. OG


Pengertian Memantau keadaan pasien gawat
Tujuan Sebagai acuan pemantauan/ observasi penderita gawat agar selamat jiwanya
Kebijakan 1. Pelayanan yang cepat dan tepat akan menyelamatkan jiwa seseorang.
2. Pelaksanaan dilakukan oleh perawat, ataupun oleh dokter.
Prosedur Persiapan alat :

1. Stetoskope
2. Tensimeter
3. Thermometer
4. Stop watch/ jam
5. Senter

Penatalaksanaan :

1. Menjelaskan tujuan pada keluarga pasien.


2. Membawa alat-alat ke dekat pasien.
3. Mengobservasi kondisi pasien tiap 5 – 15 menit sesuai dengan tingkat
kegawatannya.
4. Hal-hal yang perlu diobservasi :
a. Keadaan umum penderita
b. Kesadaran penderita
c. Kelancaran jalan nafas (air Way).
d. Kelancaran pemberian O2
e. Tanda-tanda vital :Tensi, Nadi, Respirasi / pernafasan dan Suhu.
f. Kelancaran tetesan infus
5. Apabila hasil observasi menunjukkan keadaan penderita semakin tidak
baik maka paramedis perawat harus lapor kepada Dokter yang sedang
bertugas (diluar jam kerja pertelpon).
6. Apabila kasus penyakitnya diluar kemampuan Dokter UGD maka perlu
dirujuk
7. Observasi dilakukan maksimal 2 jam, selanjutnya diputuskan penderita bisa
pulang atau rawat inap.
8. Perkembangan penderita selama observasi dicatat dilembar observasi.
Setelah observasi tentukan apakah penderita perlu : rawat jalan / rawat inap
rujuk.
Unit terkait 1. Unit Gawat Darurat
2. Unit Rawat Inap
3. Intesive care Unit
MENGHENTIKAN PENDARAHAN DI UGD
No Dokumen No. Revisi Halaman

YAYASAN ALKHAIRAAT
1
RUMAH SAKIT UMUM SIS
ALJUFRI
Jl. SIS Aljufri No. 72 Palu
Di Tetapkan
Tanggal Terbit Direktur Rumah Sakit Umum SIS
Aljufri
STANDART OPERASIONAL
PROSEDUR

dr. Syahrir Abdurrasyid, Sp. OG


Pengertian Suatu tindakan untuk menghentikan perdarahan baik pada kasus bedah
maupun non bedah.

Tujuan Mencegah terjadinya syok


Kebijakan
Prosedur A. Persiapan Alat :
Alat yang dipersiapkan sesuai dengan teknik yang akan dilaksanakan untuk
kasus bedah :
1. Alat pelindung diri (masker, sarung tangan)
2. Benang jahit (crhom,catgut)
3. Kain kasa steril
4. Sarung tangan
5. Tourniquet
6. Plester
7. Set untuk menjahit luka
8. Obat desinfektan
9. Spuit 1 dan 3 ml
10. Cairan Nacl
B. Pelaksanaan tindakan
1. Memakai masker, sarung tangan
2. Perawat I
a) Menekan pembuluh darah proximal dari luka, yang dekat dengan
permukaan kulit dengan menggunakan jari tangan.
b) Mengatur posisi dengan cara meninggikan daerah yang luka
3. Perawat II
a) Mengatur posisi pasien
b) Memakai sarung tangan kecil
c) Meletakkan kain kasa steril di atas luka, kemudian ditekan dengan
ujung-ujung jari
d) Meletakkkan lagi kain kasa steril di atas kain kasa yang pertama, kemudian
tekan dengan ujung jari bila perdarah masih berlangsung. Tindakan ini dapat
dilakukan secara berulang sesuai kebutuhan tanpa mengangkat kain kasa
yang ada.

4. Menekan balutan
a) Meletakkan kain kasa steril di atas luka
b) Memasang verband balut tekan, kemudian letakkan benda keras (verband
atau kayu balut) di atas luka
c) Membalut luka dengan menggunakan verband balut tekan.
5. Memasang tourniquet untuk luka dengan perdarahan hebat dan trumatik
amputasi
a) Menutup luka ujung tungkai yang putus (amputasi) dengan menggunakan
kain kasa steril
b) Memasang tourniquet lebih kurang 10 cm sebelah proximal luka, kemudian
ikatlah dengan kuat.
c) Tourniquet harus dilonggarkan setiap 15 menit sekali secara periodik
6. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada pemasangan tourniquete :
a) Pemasangan tourniquet merupakan tindakan terakhir jika tindakan lainnya
tidak berhasil. Hanya dilakukan pada keadaan amputasi atau sebagai “live
saving”
b) Selama melakukan tindakan, perhatikan :Kondisi pasien dan tanda-tanda
vital Ekspresi wajah Perkembangan pasien
Unit terkait 1. Unit Gawat Darurat
2. Intensive Care Unit
3. Rawat Inap
4. Ruang Operasi
PENATALAKSANAAN HEACTING
No Dokumen No. Revisi Halaman

YAYASAN ALKHAIRAAT
1
RUMAH SAKIT UMUM SIS
ALJUFRI
Jl. SIS Aljufri No. 72 Palu
Di Tetapkan
Tanggal Terbit Direktur Rumah Sakit Umum SIS
Aljufri
STANDART OPERASIONAL
PROSEDUR
15/04/2016

dr. Syahrir Abdurrasyid, Sp. OG


Pengertian Heacting adalah penjahitan luka terbuka
Tujuan Sebagai acuan penatalaksanaan penjahitan sampai luka tertutup oleh jahitan
unutk menghindari infeksi lanjutanan
Kebijakan 1. Perawat yang sudah terlatih dalam melakukan heacting
2. Semua pasien dengan vulnus laceratum dan luka kurang dari 6 jam
Prosedur PERSIAPAN PERALATAN :
1. Hanscoen 11. Bak instrumen steril berisi :
2. Kasa steril  Pinset chirugis
3. Lidokain  Pinset anatomi
4. Spuit 3 cc  Mosquito (klem arteri kecil)
5. Betadine solution  Naldvoulder
6. Alcohol 70 %  Jarum kulit
7. Benang silk untuk kulit  Gunting
10. Benang catgut untuk 12.Cairan Na Cl
pembuluh darah
PENATALAKSANAAN :
1. Perawat menyiapkan alat kedekat pasien dan menjelasakan kepasien
atau keluarga pasien (informed concern)
2. Perawat memakaia handscoen
3. Dep luka dengan kasa steril, kemudian bersihkan dengan cairan NaCl.
4. Olesi daerah luka dengan betadine
5. Olesi dengan kapas alcohol, lalu suntikan lidokain injeksi  2 cc
disekitar pingiran luka tunggu  5 menit
6. Dep lagi luka dengan kasa steril kemudian bila ada pembuluh darah
yang terpotong diklem diikiat dengan benang catgut
7. Pegang bibir luka dengan pinset chirugis, kalau ada kotoran ambil
dengan pinset anatomi
8. Pasang jarum kulit dan benang kulit dinalvolder, lalu jahit bibir luka
dengan rapi, setelah luka ditutup olesi dengan betadine. Kemudian beri
supratul,lalu tutup dengan kasa steril dan verband.
9. Bersihkan daerah bekas luka
10. balut luka dgn kassa steril
11. konseling pada pasien (anjuran untuk menjaga sterilitas didaerah luka)
Unit terkait 1. Unit Gawat Darurat
2. Rawat Inap
3. OK
PENATALAKSAAN PERAWATAN LUKA KLL
No Dokumen No. Revisi Halaman

YAYASAN ALKHAIRAAT
1
RUMAH SAKIT UMUM SIS
ALJUFRI
Jl. SIS Aljufri No. 72 Palu
Di Tetapkan
Tanggal Terbit Direktur Rumah Sakit Umum SIS
Aljufri
STANDART OPERASIONAL
PROSEDUR

dr. Syahrir Abdurrasyid, Sp. OG


Pengertian Memberikan tindakan pertolongan pada luka baru dengan cepat dan tepat
Tujuan Agar luka tidak terjadi infeksi lanjut
Kebijakan Seluruh perawat diijinklan melakukan penjahitan dan perawatan luka, tetapi
tidak pada luka putus tendon
Prosedur PERSIAPAN ALAT :
Streril

1. Bak instrumen
a. Pinset anatomis
b. Pinset chirrugis
c. Gunting jaringan
d. Arteri klem
e. Naal foulder
2. Kassa steril
3. Handschone / gloves steril
4. Neerbeken (bengkok)
5. Heacting set
6. Spuit 3 cc
7. Pembalut sesuai kebutuhan

a. Kasa
b. Kasa gulung
c. Sufratul
8. Topical terapi

a. Lidokain ampul
9. Cairan pencuci luka dan disinfektan

a. Cairan NS / RL
b. Betadine

Persiapan Alat :
Non Streril

1. Perlak + Alas Perlak / Underpad


2. Sketsel / Tirai
3. Gunting Verband
4. Neerbeken / Bengkok
5. Plester (Adhesive) Atau Hipafix Micropone
6. Tempat Sampah

Penatalaksaan Luka Kll.


1. Informed Concern Dan Penjelasan
2. Pemeriksaan Ttv
3. A. Penatalaksanaan Perawatan Luka Babras
1) Persiapan Alat : Bengkok Didekatkan Dan Kasa Didekatkan Cairan Ns
Dan Betadine
2) Pembersihan Dengan Ns
3) Setelah Itu Diberi Betadine / Sufratul
4) Bersihkan Peralatan
5) Observasi
6) Konseling
B. Penatalaksaan Perawatan Luka Robek
1) Persiapan Pasien Dan Informed Concern
2) Semua Alat Disiapkan
3) Suntikan Dengan Lidokain Merata
4) Dibersihkan Dengan Ns /Perhidrol
5) Diberikan Disinfektan Dengan Betadine
6) Heacting (Sesuai Sop Heacting)
7) Ditutup Dengan Kasa Steril
9) Diplester / Hipafix
10) Bersihkan Kotoran/ Bekas Darah Disekitar Luka.
11) Bereskan Peralatan
12) Observasi
13) Konseling
Unit terkait 1. IGD
2. Rawat Inap
3. OK
PEMBERIAN OKSIGEN
No Dokumen No. Revisi Halaman

YAYASAN ALKHAIRAAT 1
RUMAH SAKIT UMUM SIS ALJUFRI
Jl. SIS Aljufri No. 72 Palu
Di Tetapkan
Tanggal Terbit Direktur Rumah Sakit Umum SIS
Aljufri
STANDART OPERASIONAL
PROSEDUR
15/04/2016

dr. Syahrir Abdurrasyid, Sp. OG


Pengertian Memberikan oksigen pada pasien
Tujuan Untuk memenuhi kebutuhan oksigen pada pasien
Kebijakan Dibawah tanggung jawab dan pengawasan dokter
Prosedur A. Persiapan Alat :
1. Tabung O2 lengkap dengan manometer
2. Mengukur aliran (flowmeter)
3. Botol pelembab berisi air steril / aquadest
4. Selang O2
5. Plester
6. kapas alcohol
B. Pelaksanaan :
1. Atur posisi semifoler
2. Slang dihubungkan dengan oksigen
3. Sebelum memasang slang pada hidung pasien slang dibersihkan dahulu
dengan kapas alkohol
4. Flowmeter dibuka, dicoba pada punggung tangan lalu ditutup kembali
5. Memasang canul hidung, lakukan fixasi (plester)
6. Membuka flowmeter kembali dengan ukuran sesuai perintah dokter

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


1. Apakah jumlah yang masuk (cc/mnt) sudah sesuai dengan instruksi? Lihat
angka pada manometer.
2. Apakah ujung kateter oksigen sudah masuk maksimal kelubang hidung? Bila
ujung kateter masih belum masuk maksimal, supaya posisi kateter diperbaiki.
Memberitahukan pada keluarga pasien untuk melapor kepada petugas bila
tabung oksigen / air steril habis
Unit terkait  UGD
 Rawat inap
 OK
NEBULIZER
No Dokumen No. Revisi Halaman

YAYASAN ALKHAIRAAT 1
RUMAH SAKIT UMUM SIS ALJUFRI
Jl. SIS Aljufri No. 72 Palu
Di Tetapkan
Tanggal Terbit Direktur Rumah Sakit Umum SIS
Aljufri
STANDART OPERASIONAL
PROSEDUR
15/04/2016

dr. Syahrir Abdurrasyid, Sp. OG


Pengertian Nebulaizer adalah suatu tindakan yang bertujuan untuk mengencerkan dahak dan
melonggarkan jalan nafas
Tujuan 1. Merelaksasi jalan nafas.
2. Mengencerkan dan mempermudah mobilisasi sekret.
3. Menurunkan edema mukosa.
4. Pemberian obat secara langsung pada saluran pernafasan untuk pengobatan
penyakit, seperti : bronkospasme akut, produksi sekret yang berlebihan, dan batuk
yang disertai dengan sesak nafas.

Kebijakan 1. Dibawah tanggung jawab dan pengawasan dokter


2. Peralatan nebulizer standar
Prosedur Persiapan Alat :
1. Tabung O2
2. Obat untuk bronchodilator antara lain : ventolin, dexamethasone
3. Masker oksigen
4. Nebulizer 1 set.
5. Obat untuk terapi aerosol dan pengencernya bila diperlukan.
6. Stetoskop.
7. Tissue.
8. Nierbeken/bengkok.
9. Suction (kalau perlu).
Persiapan Pasien :
1. Pasien/keluarga diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan
2. Pasien diatur sesuai kebutuhan
Pelaksanaan :
1. Pasien/keluarga diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan
2. Membawa alat-alat ke dekat pasien.
3. Mengatur posisi pasien sesuai dengan keadaan pasien
4. Memasukkan obat kewadahnya (bagian dari alat nebulizer).
5. Menghubungkan nebulizer dengan listrik
6. Menyalakan mesin nebulizer (tekan power on) dan mengecek out flow apakah
timbul uap atau embun.
7. Menghubungkan alat ke mulut atau menutupi hidung dan mulut (posisi) yang tepat.
8. Menganjurkan agar klien untuk melakukan nafas dalam, tahan sebentar, lalu
ekspirasi.
9. Setelah selesai, mengecek keadaan umum klien, tanda-tanda vital, dan melakukan
auskultasi paru secara berkala selama prosedur.
10. Menganjurkan klien untuk melakukan nafas dalam dan batuk efektif untuk
mengeluarkan sekret.
11. Perhatian :

a. Tetap mendampingi klien selama prosedur (tidak meninggalkan klien).


b. Observasi adanya reaksi klien apabila terjadi efek samping obat.
c. Tempatkan alat nebulizer pada posisi yang aman (jangan sampai jatuh).
c.
Unit terkait  UGD
 Rawat inap
PEMASANGAN INFUS
No Dokumen No. Revisi Halaman

YAYASAN ALKHAIRAAT 1
RUMAH SAKIT UMUM SIS ALJUFRI
Jl. SIS Aljufri No. 72 Palu
Di Tetapkan
Tanggal Terbit Direktur Rumah Sakit Umum SIS
Aljufri
STANDART OPERASIONAL
PROSEDUR

dr. Syahrir Abdurrasyid, Sp. OG


Pengertian Pemasangan Infus merupakan pemberian sejumlah cairan ke dalam tubuh
lewat sebuah jarum ke dalam pembuluh darah intra vena (pembuluh balik)
untuk dapat menggantikan cairan atau zat-zat makanan dari tubuh
Tujuan 1. Mempertahankan dan mengganti cairan tubuh yg didalamnya
mengandung air, vitamin, elektrolit,lemak, protein ,& kalori yg tidak
mampu untuk dapat dipertahankan secara adekuat melalui oral
2. Agar dapat memperbaiki keseimbangan asam basa
3. Memperbaiki volume komponen-komponen darah Memberikan
jalan/jalur masuk dalam pemberian obat-obatan kedalam tubuh
4. Memberikan nutrisi pada saat sistem pencernaan untuk di istirahatkan.
Kebijakan  Ada instruksi dokter
 Ada perawat pelaksana
 Ada satu set peralatan pemasangan infus lengkap
Prosedur A. Persiapan Alat
1. Standar Infus.
2. Set infus.
3. Cairan sesuai program medic
4. Abocath dengan ukuran yang sesuai.
5. Torniket.
6. Kapas alcohol.
7. Plester.
8. Gunting.
9. Kasa steril
10. Sarung tangan.
B. Prosedur
1) Cuci tangan
2) Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
3) Hubungkan cairan dan infus set dengan mnusukkan ke bagian karet atau
akses selang ke botol infus.
4) Isi cairan ke dalam set infus dengan menekan ruang tetesan hingga terisi
sebagian dan buka klem selang hingga cairan memenuhi selang dan udara selang
keluar.

5) Lakukan pembendungan dengan torniket (karet pembendung) 10 – 12


cmdiatas tempat penusukan dan anurkan pasien untuk menggemgam dengan
gerakan sirkular (bila sadar).
6) Pakai masker.
7) Gunakan handscon steril
8) Desinfeksi daerah yang akan ditusuk dengan kapas alkohol.
9) Lakukan penusukan pada vena dengan meletakkan ibu jari dibagian bawah
vena dan posisi jarum (abocath) mengarah ke atas.
10) Perhatikan keluarnya darah melalui jarum (abocath/surflo) maka tarik
keluar bagian dalam (jarum) sambil meneruskan tusukan ke dalam vena.
11) Setelah jarum infus bagian dalam dilepaskan/dikeluarkan, tahan bagian atas
vena dengan menekan menggunakan jari tangan agar darah tidak keluar.
Kemudian bagian infus dihubungkan/disambungkan dengan selang infus.
12) Buka pengatur tetesan dan atur kecepatan sesuai dengan dosis yang
diberikan.
13) Lakukan fiksasi dengan kasa steril.
14) Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan.
15) Catat jenis cairan,jumlah tetesan
Unit terkait 1. IGD
2. Rawat inap
KATETER URINE
No Dokumen No. Revisi Halaman

YAYASAN ALKHAIRAAT 1
RUMAH SAKIT UMUM SIS ALJUFRI
Jl. SIS Aljufri No. 72 Palu
Di Tetapkan
Tanggal Terbit Direktur Rumah Sakit Umum SIS
Aljufri
STANDART OPERASIONAL
PROSEDUR
15/04/2016

dr. Syahrir Abdurrasyid, Sp. OG


Pengertian Memasukkan selang karet atau plastik melalui uretra dan kedalam kandung
kemih pada wanita
Tujuan 1. Menghilangkan distensi kandung kemih
2. Mengosongkan kandung kemih secara lengkap
Kebijakan Dilakukan atas indikasi medis
Prosedur Persiapan alat :

1. Bak instrument steril berisis ( Pinset anatomis, Kassa)


2. Kateter sesuai ukuran
3. Urine bag
4. Sarung tangan steril
5. Desinfektan ( alcohol/ betadine)
6. Spuit 10 cc
7. Jelly
8. Plaster dan gunting
9. Perlak,
10. Bengkok
Penatalaksanaan :
1. Mengatur posisi pasien dalam posisi dorcal recumbanent dan
melepaskan pakaian bawah
2. Memasang perlak dan pengalas
3. Memakai sarung tangan
Pada Laki-Laki
4. Mengolesi slang kateter dengan aqua jelly
5. Tangan kiri dengan kasa memegang penis sampai tegak + 600.
6. Tangan kanan memasukan ujung kateter dan mendorong secara pelan-
pelan sampai urine keluar.
Pada Wanita
7. Jari tangan kiri dengan kasa membuka labia.
8. Tangan kanan memasukan ujung kateter dan mendorong secara pelan-
pelan sampai urine keluar.
9. Bila urine telah keluar , menyambungkan pangkal kateter dengan
urine bag
10. Mengunci kateter dengan larutan aquadest sesuai ukuran.
11. Memfiksasi kateter kearah paha
12. Menggantungkan urine bag disisi tempat tidur
Unit terkait 1. Rawat Inap
2. Unit Kebidanan
3. UGD
Pemeriksaan tekanan darah
No Dokumen No. Revisi Halaman

YAYASAN ALKHAIRAAT 1
RUMAH SAKIT UMUM SIS ALJUFRI
Jl. SIS Aljufri No. 72 Palu
Di Tetapkan
Tanggal Terbit Direktur Rumah Sakit Umum SIS
Aljufri
STANDART OPERASIONAL
PROSEDUR
15/04/2016

dr. Syahrir Abdurrasyid, Sp. OG


Pengertian Tekanan darah merupakan indikator untuk menilai sistem kardiovaskuler
bersamaan dengan pemeriksaan nadi.
Tujuan 1
Mengetahui nilai tekanan darah.

Kebijakan 1. UU No.23 tahun 1992 tentang kesehatan


2. SK menkes no.1333 thn 1995 tentang penerapan standar pelayanan
rumah sakit
Prosedur Persiapan Alat :.
1.Sphigmomanometer (tensi meter) yang terdiri dari:

 Manometer air raksa dan klep penutup dan pembuka.


 Manset udara
 Slang karet
 Pompa udara dari karet dan sekrup pambuka penutup
2.stetoskop
Prosedur :
CARA PALPASI :
 Jelaskan prosedur pada klien.
 Cuci tangan
 Atur posisi pasien.
 Letakkan lengan yang hendak diukur pada posisi telentang.
 Lengan baju dibuka.
 Pasang manset pada lengan kanan/kiri atas sekitar 3 cm diatas fossa cubiti
(jangan terlalu ketat maupun terlalu longgar).
 Tentukan denyut nadi arteri radialis dekstra/sinistra.
 Pompa balon udara manset sampai denyut nadi arteri radialis tidak teraba.
 Pompa terus sampai manometer setinggi 20 mm Hg lebih tinggi dari titik
radialis tidak teraba.
Letakkan diafragma stetoskop diatas nadi brachialis dan kempeskan balon udara
manset secara perlahan dan berkesinambungan dengan memutar skrup pada
pompa udara berlawanan arah jarum jam.

 Catat hasil.
 Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
CARA AUSKULTASI

1. Jelaskan prosedur pada klien.


2. Cuci tangan
3. Atur posisi pasien.
4. Letakkan lengan yang hendak diukur pada posisi
telentang.
5. Lengan baju dibuka.
6. Pasang manset pada lengan kanan/kiri atas sekitar 3 cm
diatas fossa cubiti (jangan terlalu ketat maupun terlalu
longgar).
7. Tentukan denyut nadi arteri radialis dekstra/sinistra.
8. Pompa balon udara manset sampai denyut nadi arteri
radialis tidak teraba.
9. Pompa terus sampai manometer setinggi 20 mm Hg lebih
tinggi dari titik radialis tidak teraba.
10. Letakkan diafragma stetoskop diatas nadi brachialis dan
dengarkan.
11. Kempeskan balon udara manset secara perlahan dan
berkesinambungan dengan memutar skrup pada pompa
udara berlawanan arah jarum jam.
12. Catat tinggi air raksa manometer saat pertama kali
terdengar kembali denyut.
13. Catat hasilnya pada catatan pasien.
14. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

Unit terkait Rawat Inap dan UGD


PEMASANGAN NGT
No Dokumen No. Revisi Halaman

YAYASAN ALKHAIRAAT 1
RUMAH SAKIT UMUM SIS ALJUFRI
Jl. SIS Aljufri No. 72 Palu
Di Tetapkan
Tanggal Terbit Direktur Rumah Sakit Umum SIS
Aljufri
STANDART OPERASIONAL
PROSEDUR
15/04/2016

dr. Syahrir Abdurrasyid, Sp. OG


Pengertian Merupakan prosedur pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi klien yang tidak
mampu memenuhi kebutuhan nutrisi per oral atau adanya gangguan fungsi
menelan
Tujuan Memenuhi kebutuhan nutrisi pasien.
Kebijakan 1. Pelaksana adalah Dokter jaga,Dokter ruangan,Paramedik terlatihYang diberi
wewenang untuk melakukan tindakan.
Prosedur 1. Persiapkan peralatan : NGT/Feeding Tube dengan ukuran yang
diButuhkan ,section pump,stetoskop,spuit 20 cc,Duk steril,jelly.
2. Persiapkan pasien : beritahukan /jelaskan kepada pasien tentang
tujuan tindakan, tentang resiko tindakan, tenangkan
pasien,tandaTangan persetujuan tindakan medik,posisi ½ duduk.
3. gelar duk pada Dada pasien.
4. Buka NGT, ukur jarak Epigastrium – bregma – telinga dengan NGT
sesuaikan denganPertanda pada NGT
5. Bila pasien sadar memulailah memasukkan NGT yang sudah diberi
jelly melalui lubang hidung perlahan lahan . Bila pasien inginmuntah
hentikan dulu dorongan .Pasien diminta tenang dan mencobamenelan
sedikit dikit sambil NGT didorong. Pada pasien anak bisadibantu
dengan meminum air sedikit sambil NGT didorong
6. Bila pasien tidak sadar ,dorongan NGT harus hati hati dan
perlahankarna pasien tidak bisa diminta menelan dan ada resiko
masuk ketrackea atau timbul reflex vagal yang fatal
7. Ujung bebas NGT direndam air ,sebagai petunjuk bila keluar
gelembung udara dan pasien batuk batuk berarti NGT masuk
tracheaSehingga NGT harus ditarik sedikit dan dimulai lagi
8. NGT terus didorong sampai mencapai pertanda NGT terletak
padalubang hidung.
9. Lakukan test dengan cara menyuntikkan sejumblah udaradengan
spuit 20cc ,sambil stetoskop diletakkan pada epigastrum, bila
terdengar bunyi semprotan udara berati NGT masuk lambung
lakukan pengisapan dengan spuit yang sama,bila keluar cairan
lambung yang merubah kertas jadi merah berati NGT masuk
kedalam lambung
10. Perhatikan keadaan pasien ,tenangkan pasien ,bersihkan seluruh
kotoran akibat batuk/muntah
11. Lakukan fixsasi luar dengan plester pada hidung
12. Catat semua tindakan dalam lembaran rekam medik
Unit terkait UGD, Rawat Inap,ICU
PEMERIKSAAN ELEKTROKARDIOGRAFI (EKG)
No Dokumen No. Revisi Halaman

YAYASAN ALKHAIRAAT 1
RUMAH SAKIT UMUM SIS ALJUFRI
Jl. SIS Aljufri No. 72 Palu
Di Tetapkan
Tanggal Terbit Direktur Rumah Sakit Umum SIS
Aljufri
STANDART OPERASIONAL
PROSEDUR
15/04/2016

dr. Syahrir Abdurrasyid, Sp. OG


Pengertian Tata cara melaksanakan pemeriksaan Elektrokardiografi dengan alat
Elektrokardiografi
Tujuan Didapat hasil pemeriksaan EKG yang baik
Kebijakan Pelaksana tindakan adalah Dokter jaga,dokter ruangan,Paramedik terlatih
yang diBeri kewenangan melakukan tindakan
Prosedur 1.Persiapkan peralatan EKG, rentangkan kabel kabel bersihkan chestPiece
dan elektroda dengan kapas alkohol.
2.Persiapkan pasien ,buka baju pasien dan tenangkan,bebaskan dari barang
barang logam/elektronik.
3.Pasang elektrode pada pasien dengan cara :a. Elektrode ekstremitas
terdiridari 4 elekrode dengan warna merah,kuning,hijau,hitam. b. Pasang
pengikat elektrode pada pergelangan tanggan kanan dankiri, pergelangan
kaki kanan kaki kiri.c. Pasang elektrode :L : warna merah pada pengikat
dipergelangan tangan kanan.R : warna kuning pada pengikat dipergelangan
tangan kiri.F : warna hijau pada pengikat dipergelangan kaki kiri.G : warna
hitam pada pengikat dipergelangan kaki kanan.d. Elektrode dada (chest/C)
terdiri dari 6 elektrode berwarna merah,kuning,hijau,coklat,hitam,ungu.e.
Lekatkankan chest piece pada masing-masing elektroda dada-lekatkan
elektroda C1 warna merah pada ICS IV garis sternumkanan-lekatkan
elektroda C2 warna kuning pada ICS IV garis sternumkiri-lekatkan elektroda
C3 warna hijau diantara C2 dan C4-lekatkan elektroda C4 warna coklat pada
ICS V garismidclavicula kiri-lekatkan elektroda C5 warna hitam pada ICS V
garis axilarisanterior kiri.-lekatkan elektroda C6 warna ungu pada ICS V
garis axilarismedia.
4.Beritahukan kepada pasien untuk tidak bergerak ,periksa ulang
seluruhPemasangan elektroda.
5.Nyalakan alat EKG dengan memposisikan tombol dari off ke on
.6.Tekan start dan EKG akan secara otomatis bekerja.
7.Bila diperlukan maka EKG bisa diperiksa secara manual caranya:
a. Tekan tombol mode untuk merubah sistem auto menjadi
manualperubahan akan terlihat pada layar LCD.
b. Tekan tombol lead kekanan atau kekiri untuk memilih satu
satuelektroda .
c. Tekan start /stop untuk memulai atau menghentikan pemeriksaan .
8. Bila ada gangguan ,maka periksa ulang pelekatan elektroda pada
tubuhadakah tubuh pasien mengenai bed, adakah benda
logam/barangelektronik pada tubuh semisal HP atau lainnya.8.Konsultasikan
dengn Dokter bila menemui kesulitan.
9.Bila pemeriksaan selesai tuliskan nama pasien no medrek,ruangan pada
lembaran EKG,ditambah data tekanan darah Heare rate danselama
pemeriksaan.
10.Catat tindakan pemeriksaan dalam lembar rekam medic yang diperlukan
Unit terkait UGD dan Rawat Inap
MENGGANTI ALAT TENUN KOTOR PADA TEMPAT
TIDUR PASIEN
No Dokumen No. Revisi Halaman

YAYASAN ALKHAIRAAT 1
RUMAH SAKIT UMUM SIS ALJUFRI
Jl. SIS Aljufri No. 72 Palu
Di Tetapkan
Tanggal Terbit Direktur Rumah Sakit Umum SIS
Aljufri
STANDART OPERASIONAL
PROSEDUR
15/04/2016

dr. Syahrir Abdurrasyid, Sp. OG


Pengertian Tata cara mengganti alat tenun kotor pada tempat tidur pasien
Tujuan 1. Pasien terlayani dengan baik
Kebijakan Penggantian alat tenun dilakukan secepat-cepatnya setiap hari pelaksana
adalah paramedik dan pembantu paramedik
Prosedur A. A.Kriteria Persiapan :
1.Alat tenun bersih yang diperlukan disusun menuruturutan penggunanya
2. Kursi atau bangku
3. Tempat bertutup untuk kain kotor
4. Ember berisi larutan disinfektan.
5. Lap kerja sehelai kering dan sehelai basah.
6. Pasien diberi penjelasan.
B. Kriteria Pelaksanaan :
1. Selimut dan bantal yang tidak perlu diletakkan diatas kursi atau bangku.
2.Lepaskan alat tenun yang kotor
4.Pasang Sprei bersih
5.Perlak dibersihkan dengan larutan disinfektan lalu dikeringkan
6.Alas tempat tidur dengan perlak.
7.Alat tenun yang kotor dimasukkan ke dalam tempat tertutup.
8.Sarung bantal yang kotor dilepaskan, bantal diratakan isinya kemudian
sarung bantal bersih dipasang.
9.Bantal disusun,
10.Peralatan dibersihkan dan dibereskan
Unit terkait Rawat Jalan, UGD,Rawat inap
MENGAMBIL SAMPLE DARAH
No Dokumen No. Revisi Halaman

YAYASAN ALKHAIRAAT 1
RUMAH SAKIT UMUM SIS ALJUFRI
Jl. SIS Aljufri No. 72 Palu
Di Tetapkan
Tanggal Terbit Direktur Rumah Sakit Umum SIS
Aljufri
STANDART OPERASIONAL
PROSEDUR
15/04/2016

dr. Syahrir Abdurrasyid, Sp. OG


Pengertian Tata cara mengambil contoh untuk keperluan tranfusi darah
Tujuan 1. Didapat sample darah tanpa menimbulkan komplikasi tindakan
Kebijakan pelaksana pengambilan adalah paramedik atau tenaga laboratorium
Prosedur 1. Persiapkan alat alat seperti, syringe dengan ukuran disesuaikandengan
permintaan pemeriksaan,kapas alkohol
2. Tentukan vena yang akan ditusuk
3. Ligasi bagian proximal vena yang ligator
4. Lakukan tindakan aseptik antiseptik
5. Siapkan syringe,keluarkan udara pada syringe,tarik sedikit
untuk menciptakan tekanan negatif dalan syringe
6. Tusukkan jarum pada vena yang dipilih dengan lubang dan garisukur
menghadap keatas sudut tusukan 30 derajat
7. Bila darah masuk kedalam syringe,berarti jarum masuk pembuluhvena,
isap darah dengan menarik bagian belakang syringe secara perlahan untuk
mencegah pembuluh kolaps
8. Isap darah sesuai kebutuhan,bila selesai tindihkan kapas alkohol padaluka
tusukan,cabut syringe,kapas difitasi dengan plester
9. Tutup jarum dengan kop jarum
10. Beri label

Unit terkait UGD,Rawat inap


MENGUKUR SUHU BADAN
No Dokumen No. Revisi Halaman

YAYASAN ALKHAIRAAT 1
RUMAH SAKIT UMUM SIS ALJUFRI
Jl. SIS Aljufri No. 72 Palu
Di Tetapkan
Tanggal Terbit Direktur Rumah Sakit Umum SIS
Aljufri
STANDART OPERASIONAL
PROSEDUR
15/04/2016

dr. Syahrir Abdurrasyid, Sp. OG


Pengertian Tata cara mengukur suhu tubuh pasien mengunakan termometer Badan
Tujuan 1. Diketahui data suhu tubuh pasien
Kebijakan Pelaksana pengukuran adalah paramedik
Prosedur 1. Bila perlu baju pasien dibuka, keringkan ketiak pasien dengan kasa

2.Periksa termometer , pastikan air raksa pada angka nol. Bersihkandengan kapas
alcohol

.3.Letakkan termometer pada ketiak pasien lalu jepitkan lenganhingga menjepit


termometer tersebut.

4.Setelah 5 menit termometer diangkat dan dibaca , hasilnya dicatatsebagai suhu


tubuh pasien.

5.Termometer dibersihkan dengan kapas alkohol, dikeringkan dengankasa steril


lalu diletakkan pada tempatnya

Unit terkait UGD,Rawat inap,Rawat jalan


MENGHITUNG NADI DAN PERNAPASAN
No Dokumen No. Revisi Halaman

YAYASAN ALKHAIRAAT 1
RUMAH SAKIT UMUM SIS ALJUFRI
Jl. SIS Aljufri No. 72 Palu
Di Tetapkan
Tanggal Terbit Direktur Rumah Sakit Umum SIS
Aljufri
STANDART OPERASIONAL
PROSEDUR
15/04/2016

dr. Syahrir Abdurrasyid, Sp. OG


Pengertian Suatu tata cara menghitung frekwensi nadi dan respirasi.
Tujuan 1. Didapatkan data frekwensi nadi dan respirasi yang dapat dipertangGung jawabkan
Kebijakan Pelaksana pengukuran adalah Dokter,paramedik
Prosedur 1. Tentukan nadi yag akan kita periksa, umumnya a. radialiskanan/kiri
2. Tangan kanan meraba nadi,sambil memperhatikan detik jarum
jamhitunglah nadi yang teraba dalam 15 detik.Ulangi pemeriksaanuntuk
memastikan
3. Jumblah nadi yang teraba dalam 15 detik dikali 4 adalah frekwensinadi
4. Perhatikan gerak napas dada,hitunglah gerak napas dada dalam 60detik
5. Jumlah gerak napas dada dalam 60 detik adalah frekwensi respirasi
6. Catat frekwensi nadi dan pernapasan

Unit terkait UGD,Rawat inap,Rawat jalan


PENGGANTIAN BALUTAN LUKA
No Dokumen No. Revisi Halaman

YAYASAN ALKHAIRAAT 1
RUMAH SAKIT UMUM SIS ALJUFRI
Jl. SIS Aljufri No. 72 Palu
Di Tetapkan
Tanggal Terbit Direktur Rumah Sakit Umum SIS
Aljufri
STANDART OPERASIONAL
PROSEDUR
15/04/2016

dr. Syahrir Abdurrasyid, Sp. OG


Pengertian Tata cara mengganti balutan pada luka yang sudah tertutup denganJahitan
Tujuan 1. Tidak terjadi infeksi pada luka
Kebijakan Pelaksana tindakan bisa Dokter Konsulen,Dokter
Ruangan,ParamedisTerlatih internal RS yang diberi kewenangan
melaksanakan tindakanBalutan diganti 2 hari sekali atau bila balutan
basah/kotor.
Prosedur 1.Persiapkan trolly intrsumen dengan tersedia diatasnya :

 Peralatan steril : pinset anatomis,gunting,klem,kapas steril.duk steril


 Peralatan non steril : gunting verban,plester,disinfektan,bensin,bengkok dll

2.Persiapkan pasien :

 Beritahukan pasien tentang rencana penggantian balutan


 Posisikan pasien sesuai kebutuhan.

3.Persiapkan ruangan :

 Pencahayaan yang cukup


 tutup ruangan pasien sehingga pasien tidak malu,dan pelaksanadapat
berkonsentrasi.

4.Lepaskan balutan lama dengan melepaskan plester menggunakankapas yang


dibasahi NaCl 0,9%

5.Setelah balutan lama lepas,luka bibalur bethadine dari atas lukamelingkar keluar

6. Gunakan pinset untuk memegang kasa steril, bila luka baik kasa steril bisa
langsung digelar menutupi luka satu demi satu hingga menutupiseluruh luka. Bila
luka masih kurang baik kasa steril dapat direndam bethadine secukupnya terlebih
dahulu

7. Setelah luka tertutup seluruhnya fixasi dengan plester/hypafix

8. Catat dalam lembar observasi,catat semua bahan yang digunakandalam


perincian jasa ruangan

Unit terkait UGD,Rawat inap,Rawat jalan


TINDAKAN PENYUNTIKAN
No Dokumen No. Revisi Halaman

YAYASAN ALKHAIRAAT 1
RUMAH SAKIT UMUM SIS ALJUFRI
Jl. SIS Aljufri No. 72 Palu
Di Tetapkan
Tanggal Terbit Direktur Rumah Sakit Umum SIS
Aljufri
STANDART OPERASIONAL
PROSEDUR
15/04/2016

dr. Syahrir Abdurrasyid, Sp. OG


Pengertian Tata cara melakukan beberapa macam tindakan penyuntikanObat obatan kepada
pasien
Tujuan 1. Melakukan tindakan penyuntikan obat kepada pasien secaraaman,nyaman dan
benar
Kebijakan 1.Pelaksana penyuntikan bisa : Dokter Konsulen,Dokter ruanganParamedik yang
terlatih secara internal RS yang diberi keWenangan untuk melakukan penyuntikan.
2.Semua Obat yang potensial menimbulkan alergi harus dilakukanskin test telebih
dahulu
3.Semua penyuntikan menggunakan disposable yang baru
Prosedur 1. Intruksi penyuntikan oleh Dokter,yang tertulis lengkap danJelas dalam
rekam medik, bila kurang jelas / kurang mengertisegera tanyakan kepada
Dokter yang memberi instruksi
2. Persiapkan meja suntik dengan tersedia diatasnya :
 Kapas alkohol 70% dalam wadah tertutup.
 Obat obatan

3.Persiapkan pasien :

 Cek ulang kesesuaian identitas pasien dengan intruksi penyuntikan


 Beritahukan kepada pasien dan keluarga bahwa akan
disuntik,dantenangkan pasien
 Cek ulang riwayat alergi

4. Persiapkan obat :

 Cek ulang kesesuaian jenis obat, dosis obat,cara pemberian dengan


intruksi penyuntikan
 Cek ulang tanggal kadaluwarsa obat
 Cek ulang jumlah obat

5.Lakukan tindakan aseptik antiseptic

6. Lakukan penyuntikan.

7. Cara penyuntikan secara intravena melalui selang infuse:

 Lakukan tindakan secara aseptik dan antiseptik


 Pastikan tidak ada gelombang udara pada syringe
 Tusukkan jarum pada bagian karet pada selang infuse
 Tutup aliran cairan infuse
 Suntikkan obat secara perlahan
 Tindihkan kapas alkohol pada lokasi tusukan jarum dancabut jarum
 Buka aliran cairan infuse.
 Syringe di buang pada tempat sampah medis

8.Cara penyuntikan secara drip intravena:

 Lakukan tindakan aseptik


 Pada sediaan larutan infuse tertutup karet obat bisalangsung
disuntikan dengan menusukan jarum padakaret untuk selanjutnya
larutan infuse dikocok sekalidua kali untuk memastikan meratanya
obat larut
 Pada sediaan larutan infuse tanpa tutup karet,makaselang infuse
harus dipisahkan dulu dari botol cairaninfuse. Jarum ditusukkan
pada mulut botol infuse samadengan lokasi tusukan selang infuse
 Tetesan cairan infuse sesuai intruksi Dokter

9.Pasca Penyuntikan:

 Perhatikan adakah keluhan/gejala gatal gatal bercak merah, bulat


bulat kulit, pusing , jantung berdebar,berkeringat banyak
 Periksa nadi, apakah ujung tangan dan kaki dingin/hangat.
 Ukur tekanan darah

10. Laporkan pada Dokter bila dicurigai ada komplikasi penyuntikan

11. Catat tindakan dalam lembar observasi,catat alat,obatdan pelaksana dalam


perincian harian

Unit terkait UGD,Rawat inap,ICU


IDENTIFIKASI PASIEN
SEBELUM TINDAKAN DAN PEMBERIAN
OBAT
No Dokumen No. Revisi Halaman
YAYASAN ALKHAIRAAT
RUMAH SAKIT UMUM SIS ALJUFRI 1
Jl. SIS Aljufri No. 72 Palu
Di Tetapkan
Tanggal Terbit Direktur Rumah Sakit Umum SIS
Aljufri
STANDART OPERASIONAL
PROSEDUR

dr. Syahrir Abdurrasyid, Sp. OG


Pengertian Proses mencocokkan gelang identitas pasien pada pergelangan ekstremitas
atas yang tercantum nama lengkap, tanggal lahir atau nomor Rekam Medis
dengan identitas orang yang akan diberikan, dilakukan tindakan/prosedur,
diambil darah/sample, diberikan darah atau produk darah, dilakukan
pengobatan.
Tujuan 1. Memastikan identitas pasien dengan benar selama pasien dirawat di RS
Kebijakan Sesuai surat keputusan Direktur RS Nomor : …………………, tentang
Kebijakan Umum Keselamatan Pasien
Prosedur Di Bagian UGD dan Rawat Inap
a. Petugas menyapa pasien (mengucapkan salam)
“Assalamu’alaikum Saya....(nama). Dari unit kerja.....(sebutkan)”
b. Petugas menanyakan nama / melihat gelang identifikasi sesuai RM
“nama Bapak/Ibu siapa?”
c. Menjelaskan maksud dan tujuan sebelum melakukan tindakan
d. Mengucapkan basmalah sebelum melakukan tindakan

Unit terkait UGD,Rawat inap,ICU


PENCEGAHAN RESIKO PASIEN JATUH
No Dokumen No. Revisi Halaman

YAYASAN ALKHAIRAAT 1
RUMAH SAKIT UMUM SIS ALJUFRI
Jl. SIS Aljufri No. 72 Palu
Di Tetapkan
Tanggal Terbit Direktur Rumah Sakit Umum SIS
Aljufri
STANDART OPERASIONAL
PROSEDUR

dr. Syahrir Abdurrasyid, Sp. OG


Pengertian  Upaya pencegahan terhadap kejadian seseorang secara tidak sengaja
dan tiba-tiba terjatuh dari posisi berdiri,duduk,baring ke tingkat yang
lebih rendah
Tujuan 1. Untuk melakukan proses pencegahan pada pasien beresiko jatuh
Kebijakan
Prosedur 1. Perawat melakukan hand hygiene sebelum kontak dgn pasien
2. Perawat memperkenalkan diri
3. Perawat melakukan identifikasi pasien
4. Perawat melakukan edukasi jatuh pada pasien dan keluarga pasien
dan mengangkat pasien ke atas tempat tidur
5. Perawat melakukan hand hygiene

Unit terkait UGD,Rawat inap,Rawat jalan


PEMULANGAN PASIEN DARI UGD
No Dokumen No. Revisi Halaman

YAYASAN ALKHAIRAAT
RUMAH SAKIT UMUM SIS ALJUFRI 1
Jl. SIS Aljufri No. 72 Palu
Di Tetapkan
Tanggal Terbit Direktur Rumah Sakit Umum SIS
Aljufri
STANDART OPERASIONAL
PROSEDUR

dr. Syahrir Abdurrasyid, Sp. OG


Pengertian Tata cara pemulangan pasien
Tujuan 1T Tertibnya pelaksanaan pemulangan pasien dari rumah sakit
Kebijakan kebijakan Direktur tentang pelayanan pasien di ugd
Prosedur 1.Dalam hal pemeriksaan pasien dan dokter memperbolehkan untuk pulang :

 Dokter menuliskan hasil pemeriksaan dan rencana terapi di rekam medis


pasien
 Dokter menuliskan resep obat
 Perawat mencatat seluruh biaya pelayanan di UGD pada blangko adm
 Perawat/keluarga membawa resep dokter ke apotik

2. Dalam Hal pasien tidak setuju untuk rawat inap,pasien boleh pulang atas
permintaan sendiri dengan menandatangani tidak setuju rawat inap di rekam
medik pasien

Unit terkait UGD ,Rawat jalan


MENGUKUR TINGGI BADAN
No Dokumen No. Revisi Halaman

YAYASAN ALKHAIRAAT
RUMAH SAKIT UMUM SIS ALJUFRI 1
Jl. SIS Aljufri No. 72 Palu
Di Tetapkan
Tanggal Terbit Direktur Rumah Sakit Umum SIS
Aljufri
STANDART OPERASIONAL
PROSEDUR

dr. Syahrir Abdurrasyid, Sp. OG


Pengertian Cara untuk mengetahui tinggi badan
Tujuan 1T Sebagai pedoman petugas dalam mengukur tinggi badan dengan benar
Kebijakan
Prosedur A. Memberitahu pasien tentang tindakan Yang akan dilakukan
B. Menganjurkan pasien melepas alas kaki
C. Mempersilahkan pasien berdiri tegak di tempat pengukuran
menghadap petugas
D. menarik alat pengukur TB tepat pada kepala pasien
E. Melihat skala yang ada pada pengukur TB
F. Pengukuran selesai, pasien dipersilahkan memakai alas kaki kembali
G. Mencatat hasil pengukuran pada rekam medis

Unit terkait UGD ,Rawat jalan


MENGUKUR SUHU TUBUH MELALUI
AKSILA/KETIAK
No Dokumen No. Revisi Halaman

YAYASAN ALKHAIRAAT
RUMAH SAKIT UMUM SIS ALJUFRI 1
Jl. SIS Aljufri No. 72 Palu
Di Tetapkan
Tanggal Terbit Direktur Rumah Sakit Umum SIS
Aljufri
STANDART OPERASIONAL
PROSEDUR

dr. Syahrir Abdurrasyid, Sp. OG


Pengertian Suatu tindakan untuk mengukur suhu tubuh seseorang dengan
menggunakan alat termometer melalui aksila
Tujuan 1. Sebagai acuan petugas dalam melakukan tindakan untuk mengetahui suhu
tubuh pasien
2. Untuk menentukan pengobatan dan tindakan selanjutnya
Kebijakan  Dilakukan pada pasien yang baru masuk
 Dilakukan secara rutin pada pasien yang dirawat
 Dapat dilakukan sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan pasien
Prosedur ALAT DAN BAHAN;

 Termometer bersih dalam tempatnya


 Tissue
 buku catatan
 alat tulis
 alkohol 70%

Unit terkait UGD ,Rawat jalan,Rawat inap


MEMINDAHKAN PASIEN DARI UGD KE RUANGAN
No Dokumen No. Revisi Halaman

YAYASAN ALKHAIRAAT
RUMAH SAKIT UMUM SIS ALJUFRI 1
Jl. SIS Aljufri No. 72 Palu
Di Tetapkan
Tanggal Terbit Direktur Rumah Sakit Umum SIS
Aljufri
STANDART OPERASIONAL
PROSEDUR

dr. Syahrir Abdurrasyid, Sp. OG


Pengertian Suatu proses yang dilakukan oleh petugas UGD untuk memindahkan pasien
ke ruang perawatan
Tujuan 1.untuk mengobservasi tindakan pelayanan kesehatan yang diterima pasien
sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit
2. agar pasien mendapatkan pelayanan perawatan dan pengobatan yang
optimal
Kebijakan
Prosedur 1. Pasien yang sudah memperoleh pelayanan di UGD diantar oleh
petugas UGD ke ruang perawatan dengan membawa hasil
pemeriksaan diagnostik,status dan timbang terima ke perawatan
2. Perawat ruangan mendampingi perawat UGD untuk mengantarkan
pasien keruang perawatan yang dituju
3. Perawat ruangan dan perawat UGD memndahkan pasien dari
rostur/brankar ketempat tidur yang sudah disiapkan
4. Perawat merapikan pasien dan memberikan kenyamanan pada
pasien
5. Perawat UGD dan perawat ruangan melakukan serah terima pasien
dengan menyertakan status,hasil lab,EKG,radiologi dan pemeriksaan
diagnostik lainnya

Unit terkait UGD,


PERAWAT JAGA UGD
No Dokumen No. Revisi Halaman

YAYASAN ALKHAIRAAT
RUMAH SAKIT UMUM SIS ALJUFRI 1
Jl. SIS Aljufri No. 72 Palu
Di Tetapkan
Tanggal Terbit Direktur Rumah Sakit Umum SIS
Aljufri
STANDART OPERASIONAL
PROSEDUR

dr. Syahrir Abdurrasyid, Sp. OG


Pengertian Perawat jaga UGD adalah petugas yang bertugas untuk melayani pasien yang
datang ke UGD selama 24 jam terus menerus sesuai dengan jadwal dinas
Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah pelaksanaan kegiatan
perawat jaga di UGD
Kebijakan
1.Perawat jaga UGD dalam 24 jam terbagi dalam 3 shift yaitu ;

a) Shift pagi jam 08.00 s/d 14.00 wita


b) Shift sore jam 14.00 s/d 20.00 wita
c) Shift malam jam 20.00 s/d 08.00 wita

2.perawat jaga UGD wajib mengikuti segala aturan yang ada di UGD dan
rumah sakit

Prosedur 1. Perawat jaga UGD diwajibkan datang tepat waktu


2. Mengisi absensi
3. Diwajibkan operan alat-alat,obat-obatan,pasien dan status
4. Tidak boleh meninggalkan UGD sebelum ada perawat jaga
berikutnya kecuali ada keperluan mendadak dan atas persetujuan
ka.ruangan/teman dinasnya
5. Membuat laporan
6. Bila perawat jaga berhalangan hadir,harus mencari pengganti dan
atas persetujuan ka.ruangan

Unit terkait UGD


STERILISASI
No Dokumen No. Revisi Halaman

YAYASAN ALKHAIRAAT
RUMAH SAKIT UMUM SIS ALJUFRI 1
Jl. SIS Aljufri No. 72 Palu
Di Tetapkan
Tanggal Terbit Direktur Rumah Sakit Umum SIS
Aljufri
STANDART OPERASIONAL
PROSEDUR

dr. Syahrir Abdurrasyid, Sp. OG


Pengertian Merupakan prosedur untuk membunuh kuman pathogendan apathogen
beserta sporanya pada peralatan perawatandan kedokteran dengan cara
merebus, stoom, panas tinggiatau menggunakan bahan kimia
Tujuan Sebagai acuan tindakan sterilisasi peralatan perawatan dan kedokteran
Kebijakan
Prosedur 1. Siapkan peralatan yang akan di sterilkan
2. Peralatan yang sudah dipergunakan, dibilas dengan air mengalir
3. Bersihkan kotoran yang melekat
4. Jangan meletakkan sterilisator dekat dengan bahan- bahan yang
mudah terbakar
5. Masukkan kassa/alat tenun yang sudah siap begitu juga dengan alat-
alat logam/stainlessteel yang sudah bersih dan kering dimasukkan ke
dalam sterilisator
6. Untuk menghidupkan mesin tekan tombol power
7. Peralatan yang sudah diseterilkan, diangkat atau dipindahkan dengan
korentang ke tempat penyimpanan steril
8. Setelah selesai, peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan
ke tempat semula

Unit terkait UGD,Poli gigi,KIA

Anda mungkin juga menyukai