A. PERENCANAAN TRANSPORTASI
Perencanaan adalah suatu proses yang kontinu yang melibatkan keputusan/pilihan
tentang bagaimana memanfaatkan/mengalokasi sumber daya yang ada untuk
mencapai tujuan tertentu di masa yang akan datang.
Visi
Tujuan
Dari gambar di atas, perencanaan transportasi dapat diartikan “dengan bekal ilmu
pengetahuan, teknologi dan keahlian kita berusaha menentukan strategi, memilih
instrument/alat atau cara yang paling efektif untuk ‘mencapai tujuan’ atau ‘impian’
yang kita kehendaki terjadi di ‘masa yang akan datang’ tentang ‘kinerja’ system
transportasi yang menjadi objek perencanaan, dengan memanfaatkan sumber daya
yang mungkin diadakan.
Kegiatan perencanaan:
1. Identifikasi masalah
Merupakan sumber kesenjangan antara ’harapan/tujuan’ dengan ’kondisi
sekarang’.
2. Alternatif kebijakan (policy options) atau solusi
Berbagai alternatif kebijakan diperiksa efektifitasnya dalam mencapai tujuan, dan
untuk ini biasanya akan lebih mudah bila tersedia alat bantu (model).
Pendekatan dalam mengidentifikasi masalah:
1. Bottom-up
Dimaksudkan untuk mendapatkan masukan permasalahan yang teridentifikasi
langsung dari tingkat bawah (operasional) maupun masyarakat.
Identifikasi masalah dapat dilakukan dengan eksperimen yang dilakukan di
laboratorium dengan bantuan model. Langkah selanjutnya adalah membuat daftar
masalah yang layak menjadi sorotan dalam pengusulan alternatif kebijakan.
2. Top down
Merupakan hasil identifikasi masalah yang diperoleh dari pengamatan manajemen
tingkat atas, perencana, pakar atau pengamat lainnya.
Masalah dapat diidentifikasi dari kesenjangan antara kondisi yang menjadi
harapan/tujuan dengan kondisi yang terjadi sekarang.
Dalam praktek perencanaan transportasi, kedua pendekatan tersebut sebaiknya
dipadukan dalam mengidentifikasi masalah.
Tahapan Kegiatan
Tahapan untuk proses studi perencanaan transportasi adalah sebagai berikut:
1. Penyusunan tujuan dan sasaran perencanaan
2. Pengumpulan data lapangan
3. Identifikasi masalah
4. Penyusunan alternatif perencanaan
5. Prediksi dampak perencanaan
6. Evaluasi
B. PEMODELAN TRANSPORTASI
Pengertian Model Transportasi
Model merupakan representasi atau simplifikasi dari alam/kenyataan, agar terkendali
dengan pengabaian dan pembatasan sampai tingkat tertentu sehingga detail eksternal
dapat dihindari dan faktor-faktor utama yang menjadi tinjauan menjadi terobservasi.
Tujuan utama model adalah untuk mengestimasi perilaku sistem tertentu di alam
terhadap-perubahan-perubahan yang mungkin terjadi.
Model transportasi terdiri dari modelModel transportasi terdiri dari model perilaku
dasar interaksi antar komponen sistem transportasi dan model interaksi komponen
sistem transportasi dengan waktu.
Model transportasi yang baik harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
- tingkat akurasi model yang sesuai tujuan dan lingkup kajian
- praktis dan ekonomis dalam pembangunan dan penggunaan model
- mampu menghasilkan parameter yang sesuai dengan tujuan dan lingkup kajian
- mampu merepresentasikan proses dan interaksi komponen transportasi tinjauan
- memiliki dimensi ruang yang mencukupi
- dapat diketahui tingkat keandalannya