Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Undang-Undang Dasar 1945 dan Konstitusi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)


serta Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, menetapkan bahwa
kesehatan adalah hak asasi manusia yang merupakan hak fundamental setiap warga. Dalam
Undang-undang nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional (RPJPN) juga dinyatakan bahwa dalam rangka mewujudkan sumber daya manusia
(SDM) yang berkualitas dan berdaya saing, maka kesehatan bersama-sama dengan
pendidikan dan peningkatan daya beli keluarga/masyarakat adalah tiga pilar utama untuk
meningkatkan kualitas SDM dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia.

Amandemen keempat Undang_undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun


1945 pasal 19 ayat (2) menyebutkan bahwa pemerintahan daerah propinsi, daerah kabupaten
dan kota mengatur dan mengurus daerah sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi
dan tugas perbantuan. Pemberian otonomi dimaksudkan untuk mempercepat proses
terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan
peran serta masyarakat. Dengan adanya otonomi daerah diharapkan pemerintah daerah mampu
meningkatkan daya saing, melalui prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan dalam pembangunan,
peningkatan potensi dan keanekaragaman sumber daya daerah.

Perencanaan Pembangunan Daerah merupakan tindak lanjut dari Sistem Perencanaan


Pembangunan Nasional. Hal ini bertujuan agar perencanaan pembangunan daerah
senantiasa sinergis dengan kebijakan perencanaan pembangunan nasional. Perencanaan
pembangunan daerah dilakukan bersama-sama dengan para pemangku kepentingan
berdasarkan peran dan kewenangan masing-masing terintegrasi dengan rencana tata ruang
wilayah serta mempertimbangkan kondisi dan potensi yang dimiliki, sesuai dengan dinamika
perkembangan daerah dan nasional. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembanguanan Nasional (SPPN) mengamanatkan bahwa agar pelaksanaan
pembangunan berjalan secara efektif dan efisien serta tepat sasaran maka diperlukan
perencanaan pembangunan yang meliputi Perencanaan Jangka Panjang, Jangka Menengah dan
Tahunan.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) adalah dokumen


perencanaan jangka menengah daerah yaitu untuk periode 5 (lima) tahun yang merupakan
penjabaran dari Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman pada
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dengan memperhatikan RPJM
Nasional, memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan
umum, program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan
program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan
kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. Hal ini berarti bahwa, RPJMD sebagai salah
satu dokumen sistem perencanaan pembangunan daerah harus sinergis dan berpedoman
pada dokumen-dokumen perencanaan yang lebih tinggi yaitu dokumen Perencanaan
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional(RPJM) maupun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP).

RJPMD selanjutnya dijadikan pedoman dalam penyusunan dokumen perencanaan


dibawahnya yaitu Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD),
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah
(Renja-SKPD), Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RPABD) serta Rencana
Kerja Anggaran SKPD (RKA-SKPD). Acuan rinci dalam rangka proses penyusunan
Renstra SKPD adalah Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah dan
Rancangan RPJMD Kabupaten.

Sebagai SKPD yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan BLUD maka RSUD
Kabupaten Klungkung juga wajib menyusun Rencana Strategi Bisnis Badan Layanan
Umum Daerah sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 tahun 2007 pada BAB XI
pasal 69 ayat (1) yang berbunyi BLUD menyusun Renstra BLUD. Dalam penyusunan
rencana capaian kinerja 5 (lima) tahunan tersebut juga harus dapat memproyeksikan capaian
kinerja keuangan lima tahunan yang dapat dijadikan dasar dalam penyusunan Rencana
Bisnis Anggaran (RBA) dan Evaluasi Kinerja BLUD RSUD Kabupaten Klungkung yang
akan dikonsolidasikan kedalam penyusunan RAPBD Kabupaten Klungkung. Oleh karena itu
tujuan dan sasaran pembangunan/pengembangan/ pelaksanaan kegiatan harus memperhatikan
permasalahan yang sinergis dengan Visi Kabupaten Klungkung dalam mewujudkan pelayanan
kesehatan yang berkualitas dan unggul yang akan berdampak terhadap derajat kesehatan
masyarakat lingkup kabupaten, provinsi , maupun nasional.

Sebagaimana telah diuraikan maka dalam penyusunan Renstra SKPD RSUD


Kabupaten Klungkung tahun 2014-2018 mesti selalu mengacu dan berpedoman pada
RPJPMN, RKP, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten
Klungkung yang telah ditetapkan melalui Peraturan Daerah Nomor 06 Tahun 2010 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Klungkung Tahun
2005-2025 dan RPJMD sesuai Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Klungkung Tahun 2014-2018.

1.2 Visi & Misi Rumah Sakit

Visi:

“Rumah Sakit Pilihan Terbaik Dan Unggul Dalam Pelayanan Kedaruratan Di


Bali Timur.”

Misi:

1. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu

2. Mengembangkan pengelolaan rumah sakit secara profesional

3. Mengembangkan pusat layanan kedaruratan yang unggul di Bali Timur

1.3 Arah Pengembangan Rumah Sakit

Rencana pengembangan RSUD Kabupaten Klungkung adalah sebagai berikut :

 Pembangunan Lanjutan Gedung CSSD untuk Ruang PONEK dan Perinatologi


 Pengadaan Alat Kesehatan Dan Kedokteran Untuk Pemenuhan Standar Kelas B

 Implementasi Dan Pengembangan SIMRS Terintegrasi SIM Keuangan

 Pembangunan Layanan Klinik Subspesialis

 Pemenuhan Legel Aspek Flexibilitas PPK-BLUD

 Penataan Halaman dan Taman Rumah Sakit

BAB II
EVALUASI PERKEMBANGAN RUMAH SAKIT PERIODE 2009-2014
2.1 Evaluasi Sasaran dan Strategi

Sasaran yang ada dalam sarlita sebelumnya:

2.1.1 Apa yang sudah dilaksanakan

2.1.2 Apa yang sedang dilaksanakan

2.1.3 Apa yang dilaksanakan

2.2 Evaluasi terhadap Kinerja Rumah Sakit

2.2.1. Bidang Pelayanan Rumah Sakit

 Kinerja Rawat Inap


2.2.2 Program yang sedang dikembangkan di Instalasi Rawat Inap

Program yang sedang dikembangkan di Instalasi Rawat Inap adalah Penambahan Ruang
Rawat Inap Rumah Sakit (VVIP, VIP, Kelas I, II dan III).
BAB III
ANALISIS POSISI RUMAH SAKIT

3.1 Analisis Lingkungan Makro

ANALISIS LINGKUNGAN
MAKRO

3.2 Analisis Stakeholder

3.3 Analisi Eksternal

a. Tantangan

1) Bali sebagai daerah tujuan wisata internasional dan domestik yang utama di
Indonesia sehingga lebih menghadapi tantangan terkait era pasar bebas Asia
Tenggara dan China (Asean China Free Trade Area = ACFTA), yaitu masuknya
modal asing dan fasilitas kesehatan swasta / luar negeri. hal ini juga berimbas ke
Kabupaten Klungkung

2) Masih kecilnya PAD Kabupaten Klungkung.

3) Kebijakan pemerintah daerah dalam implementasi BLUD belum maksimal.

4) Prioritas pengembangan wilayah Kabupaten Klungkung saat ini lebih diarahkan


wilayah Kepulauan Nusa Penida, demi mengejar ketertinggalan dengan wilayah
daratan

5) Adanya penambahan jumlah atau kemampuan rumah sakit mitra, baik rumah sakit
swasta maupun rumah sakit pemerintah di sekitar Kabupaten Klungkung yang
berdampak adanya peningkatan persaingan secara positif.

6) Undang-undang perlindungan konsumen yang banyak berpihak pada pasien /


masyarakat dan makin tingginya tuntutan masyarakat terhadap pelayanan yang
bermutu.

b. Peluang

1) Posisi RSUD Kabupaten Klungkung yang cukup strategis sehingga mudah diakses
oleh masyarakat daerah perbatasan kabupaten lain dan atau lokasi rs dekat jalur
transportasi darat lintas Propinsi Jawa-Bali-NTB

2) RSUD Kabupaten Klungkung sebagai RS Rujukan Pelayanan Kesehatan Sekunder bagi


masyarakat di

Kabupaten Klungkung dan sekitarnya.

3) Adanya kebijakan Pemerintah Kabupaten Klungkung yang menjadikan rumah sakit


sebagai sasaran prioritas untuk dikembangkan.

4) Diberlakukannya Jaminan Kesehatan Bali Mandara (Jkbm) yang bersifat total


couverage bagi Penduduk Bali yang belum memiliki jaminan kesehatan sehingga
meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan rs sejak tahun 2010 sampai saat
ini dan berlakunya Jaminan Kesehatan Nasional ( JKN ) melalui BPJS Kesehatan
mulai 1 Januari 2014.

5) Meningkatnya pendapatan / income per kapita masyarakat Kabupaten Klungkung


sehingga dapat meningkatkan kesadaran dan kemampuan terkait pelayanan kesehatan.

6) Adanya peningkatan kesadaran dan kemampuan pemanfaatan fasilitas kesehatan


termasuk pelayanan rs oleh masyarakat.

3.4 Analisis Internal

a. Kekuatan (Strengh)

1) Adanya dukungan pemerintah dan stakeholder lainnya untuk pengembangan RS.

2) Adanya sinergi yang baik antar instansi terkait dalam pengembangan rumah sakit.

3) Lokasi RS yang cukup strategis.

4) Adanya komitmen manajemen dan kebersamaan karyawan terhadap kegiatan


pengembangan pelayanan RS.

5) Tersedianya tenaga medis, keperawatan, non medis yang cukup kompeten dan siap dalam
pelayanan RS.

6) Telah diperolehnya sertifikasi Akreditasi RS tingkat lanjutan dengan 12 (dua belas)


pelayanan.

7) Telah ditetapkannya RSUD sebagai PPK-BLUD.

b. Kelemahan (Weakness)

1) Kurang luasnya ketersediaan lahan rs.

2) Kurangnya sarana, prasarana dan fasilitas peralatan medik, keperawatan dan non medik
dari standar pelayanan yang seharusnya dipenuhi.

3) Kurangnya jumlah dan kualifikasi tenaga medis, keperawatan dan non medis untuk
memenuhi standar pengembangan pelayanan rs menuju RS Kelas B.
4) Belum terciptanya budaya organisasi yang mendukung kearah pengembangan rs.

5) Belum semua tenaga mempunyai komitmen yang sama untuk mendukung pengembangan
pelayanan rs.

6) Jumlah dana operasional yang masih terbatas dan kurang mencukupi untuk mendukung
kegiatan dan pengembangan pelayanan.

7) Belum terakreditasi sesuai Versi Baru Akreditasi 2012


BAB IV

RENCANA RUMAH SAKIT 2014-2019

4.1 Asumsi-Asumsi yang Digunakan untuk Mencapai Sasaran 5 Tahun Kedepan

Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakt, setiap karyawan RSUD Kabupaten


Klutung menganut nilai-nilai sebagai berikut :

1. Integritas, setiap karyawan dalam melaksanakan tugasnya harus bersikap terbuka,


jujur, benar dan konsisten sesuai, dengan nilai nilai kebijakan organisasi serta
kode etik profesi, walaupun dalam keadaan yang sulit untuk melakukannya.

2. Profesional, Setiap karyawan harus bekerja sesuai standar kompetensi, bertanggung


jawab, berperilaku positif, dan selalu berusaha meningkatkan kualitas profesinya.

3. Adil, Setiap karyawan dalam melaksanakan tugasnya harus bersikap tidak diskriminatif,
obyektif, dan proporsional kepada seluruh pihak yang berkepentingan terhadap rumah
sakit.

4. Dapat dipercaya, Setiap karyawan dalam melaksanakan tugasnya mampu menerapkan


nilai-nilai luhur yang dianut oleh organisasi.

5. Unggul, Setiap karyawan harus mampu memberdayakan jiwa keberhasilan dalam dirinya
untuk memberikan nilai tambah dalam profesinya sehingga dapat menjadi bagian dari
penyelesaian masalah dan andalan bagi upaya mengejar prestasi organisasi.

4.2 Sasaran yang Hendak dicapai 5 Tahun Kedepan


4.3 Kebijakan yang Hendak Diterapkan untuk Mencapai Sasaran 5 Tahun Kedepan

Dari tujuan dan sasaran perlu di susun rumusan kebijakan yang akan di lakukan agar visi
dan misi organisasi bisa tercapai. Adapun rumusan dan kebijakan yang akan di lakukan adalah
sebagai berikut :
4.4 Strategi yang akan Diterapkan untuk Mencapai Sasaran 5 Tahun Kedepan

Dari tujuan dan sasaran perlu di susun rumusan strategi yang akan di lakukan agar visi
dan misi organisasi bisa tercapai. Adapun rumusan strategi yang akan di lakukan adalah sebagai
berikut :
4.5 Program Kerja (Bidang Pokok)

4.5.1 Bidang Pelayanan Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai