Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH

KALKULASI BIAYA PROSES

OLEH: KELOMPOK IV

 MUHAEDIR 105731110316
 CICI ITTI HAJAERAH BUNNA 10573 1110416
 ELMA 105731110516
 IRMA FUJI ANINGRUM 105731110616
 HARTINA 105731110716
 RISKA 105731110816

AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita haturkan atas kehadirat Alla SWT yang telah memberikan
kita berbagai macam nikmat, sehingga aktivitas hidup yang kita jalani ini akan
selalu membawa keberkahan, baik dikehidupan didunia ini, lebih-lebih lagi
kehidupan akhirat kelak, sehingga semua harapan yang ingin kita capai menjadi
lebih mudah dan penuh manfaat.

Terimaksih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada ibu RINI


SULISTIYANTI selaku dosen pembimbing serta teman-teman sekalian yang telah
membantu, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dalam waktu yang telah
ditentukan.

Kami sangat menyadari, dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan serta masih banyak kekurangan-kekurangannya, baik dari segi tata
bahasa maupun dalam hal pengkonsolidasian kepada dosen serta teman-teman
yang kadang kala hanya menuruti goism pribadi, untuk itu besar harapan kami
jika ada kritik dan saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan
makalah-makalah kami dilain waktu.

Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini adalah, mudah-
mudahan apa yang kami susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-
teman, serta orang lain yang ingin mengambil atau menyempurnakannya lagi.

2
DAFTAR ISI

SAMPUL............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
A. Mengilustrasikan Kalkulasi Biaya Proses...............................................................3
B. Metode Rata-rata Tertimbang.................................................................................8
C. Metode FIFO........................................................................................................10
D. Metode Kalkulasi Biaya Standar dalam Kalkulasi Biaya Proses..........................14
E. Akuntansi Untuk Varians......................................................................................17
F. Sistem Kalkulasi Biaya Hybrid............................................................................26
BAB III PENUTUP.........................................................................................................27
A. Kesimpulan..........................................................................................................27
B. Saran....................................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................28

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
kalkulasi biaya pesanan atau (produk pesanan) atau biaya proses (produk
massal)adalah untuk menentukan biaya dari unit – unit yang di produksi dalam
suatu priode.Prosedur biaya yang harus diterapkan tergantung pada jenis operasi
pabrikasi yang dilaksanakan.

Kalkulasi biaya proses di gunakanakan untuk barang-barang yang di


produksi melalui pemprosesan yang berkesinambungan atau melalui proses
produksi massal.Kalkulasi biaya proses juga digunakan oleh perusahaan yang
memproduksi barang-barang seperti sekrup,alat-alat elektronik ringan,dan oleh
industri perakitan,khusus nya jika biaya yang dapat di telusuri ke masing masing
pekerjaan tidak mudah atau praktis.

Karakteristik dari kalkulasi biaya proses:

1. Biaya di bebankan keperkiraan barang dalam proses pada setiap


departemen.

2. Laporan biaya produksi digunakan untuk mengumpulkan, mengikhtisarkan,


dan menghitung biaya per unit dan total biaya.

3. Barang dalam proses pada akhir priode akan dinilai kembali dalam satuan
unit ekuivalen.

4. Biaya-biaya dari unit-jadi pada satu departemen akan di transfer ke


departemen pemprosesan berikutnya agar pada akhirnya dapat diketahui
total biaya untuk barang jadi selama satu priode,dan biaya yang harus
dibebankan ke barang dalam proses.

1
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana ilustrasikan Kalkulasi Biaya Proses?

2. Bagaimana Metode Rata-rata Tertimbang?

3. Bagaimana Metode FIFO?

4. Bagaimana Metode Kalkulasi Biaya Standar dalam Kalkulasi Biaya


Proses?

5. Bagaimana Akuntansi Untuk Varians?

6. Bagaimana Sistem Kalkulasi Biaya Hybrid?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui ilustrasikan Kalkulasi Biaya Proses

2. Mengetahui Metode Rata-rata Tertimbang

3. Mengetahui Metode FIFO

4. Mengetahui Metode Kalkulasi Biaya Standar dalam Kalkulasi Biaya


Proses

5. Mengetahui Akuntansi Untuk Varians

6. Mengetahui Sistem Kalkulasi Biaya Hybrid

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Mengilustrasikan Kalkulasi Biaya Proses


Sistem kalkulasi biaya proses secara lebih rinci , mari kita bandingkan
secara singkat kalkulasi biaya pekerjaan dan kalkulasi biaya proses.sistem
kalkulasi biaya pekerjaan dan kalkulasi biaya proses harus dipandang sebagai
suatu kesatuan.
Dalam sistem kalkulasi biaya proses, biaya per unit produk atau jasa
diperoleh dengan membebankan total biaya ke banyak unit yang identik atau
serupa. Perbedaan utama antara kalkulasi biaya proses dan kalkulasi biaya
pekerjaan (job costing) terletak pada perluasan rata-rata yang digunakan
untuk menghitung biaya per unit produk atau jasa. Dalam sistem job costing,
setiap pekerjaan menggunakan kuantitas sumber daya produksi yang berbeda,
sehingga tidak tepat membebankan setiap pekerjaan dengan rata-rata biaya
produksi yang sama. Sebaliknya, jika unit produk atau jasa yang identik atau
serupa dibuat secara massal, tidak diproses sebagai pekerjaan individual,
kalkulasi biaya proses akan digunakan untuk menghitung rata-rata biaya
produksi semua unit yang diproduksi. Sistem kalkulasi biaya proses
memisahkan biaya ke dalam kategori biaya menurut kapan biaya itu
dimasukkan ke dalam proses.
1. Kalkulasi biaya proses tanpa persediaan awal dan akhir barang dalaam
proses
Pada tanggal 1 januari 2007, tidak ada persediaan awal unit DG-19
di departemen perakitan. Selama bulan januari, global defense telah
memulai, menyelesaikan perakitan, dan memindahkan ke departemen
pengujian sebanyak 400 unit.
Data untuk departemen perakitan selama bulan januari 2007 adalah:
Unit fisik selama bulan januari 2007
Barang dalam proses, persediaan awal (1 januari) 0 unit
Dimulai selama bulan januari 400 unit
Diselesaikan dan dipindahkan selama bulan januari 400 unit
Barang dalam proses, persediaan akhir (31 januari) 0 unit

3
Unit fisik mengacu pada jumlah unit output, entah telah selesai atau
belum selesai. Pada bulan januari 2007, ke-400 unit fisik yang mulai
diproses telah diselesaikaan.
Total biaya selama bulan januari 2007
Biaya bahan langsung yang ditambahkan selama bulan januari $32.000
Biaya konversi yang ditambahkan selama bulan januari 24.000
Total biaya departemen perakitan yang ditambahkan selama bulan januari $56.000

Global defense akan mencatat biaya bahan langsung dan biaya


konversi yang terjadi pada departemen perakitan ketika biaya-biaya
tersebut dikeluarkan. Secara rata-rata biaya perakitan DG-19 adalah
$56.000 : 400 unit = $140 perunit.

Kasus 1 menunjukkan bahwa sistem kalkulasi biaya proses, rata-


rata biaya per unit dihitung dengan membagi total biaya selama suatu
periode akuntansi dengan total unit yang diproduksi selama periode
tersebut. Kasus 1 dapat diberlakukan apabila perusahaan membuat produk
atau memberikan jasa yang homogen tetapi tidak memiliki unit yang
belum selesai ketika setiap periode akuntansi berakhir, yang merupakan
situasi umum pada organisasi sektor jasa.

2. Kasus 2: kalkulasi biaya proses tanpa persediaan awal barang dalam


proses tetapi memiliki beberapa persediaan akhir barang dalam proses
A B C D E
unit fisik (DG-19s) bahan langsung biaya konversi total biaya (4)
1 (1) (2) (3) = (2) + (3)
Barang dalam proses, persediaan awal (1
2 februari) 0
3 dimulai selama bulan februari 400
4 diselesaika dan ditransfer selama bulan februari 175
barang dalam proses, persediaan akhir (28
5 februari) 225
tingkat penyelesaian persediaan akhir dalam
6 proses 100% 60%
total biaya yang ditambahkan selama bulan
7 februari $32.00 $18.60 $50.60

Keakuratan estimasi penyelesaian biaya konversi tergantung pada


ketelitian, keterampilan, dan pengalaman para estimator serta sifat proses

4
konversi. Hal yang harus dipahami di sini adalah bahwa unit yang baru
dirakit sebagian tidak sama dengan unit yang telah dirakit sebelumnya.
Ketika menangani beberapa unit yang telah dirakit sepenuhnya dan
beberapa unit yang baru dirakit sebagian, kita dapat menghitung dalam
lima langkah:

a. Langkah 1 : mengiktisarkan arus unit fisik output.


b. Langkah 2 : menghitung aoutput dalam istilah unit ekuivalen.
c. Langkah 3 : menghitung biaya perunit ekuivalen.
d. Langkah 4 : mengiktisarkan total biaya untuk diperhitungkan.
e. Langkah 5 : membebankan total biaya ke unit yang telah selesai dan
keunit barang dalam proses akhir

Unit fisik dan unit ekuivalen (langkah 1 dan 2)

Unit fisik adalah jumlah unit output, yang telah selesai maupun
yang belum selesai. Unit ekuivalen adalah jumlah yang berasal dari unit
output yang (1) menghabiskan kuantitas setiap input (faktor produksi)
berupa unit yang telah selesai dan unit yang belum selesai dari barang
dalam proses, dan (2) mengkonversi kuantitas input menjadi jumlah unit
output jadi yang dapat dibuat dengan kuantitas input tersebut. Konsep unit
ekuivalen juga ditemukan dalam lingkungan nonmanufaktur. Ketika
menghitung unit ekuivalen pada langkah 2, berfokuslah pada kuantitas.
Abaikan nilai uangnya hingga unit ekuivalen selesai dihitung. Bagan 1-1:

A B C D
1 (Langkah 1) Langkah 2
2 unit ekuivalen
Bahan
3 Arus produksi Unit fisik Langsung Bahan konvers
4 Barang dalam proses, awal 0
5 Dimulai selama periode berjalan 400
6 untuk deperhitungkan 400
Diselesaikan dan dipindahkan selama
7 periode berjalan 175 175 175
8 Barang dalam proses, akhir 225 175
9 (225×100%;225×60%) 225 135
10 Diperhitungkan 400

5
pekejaan yang hanya dilakukan pada
11 periode berjalan 400 400
12
13 tingkat penylesaian dalam departemen ini: bahan langsung, 100%; biaya konversi, 60%

kalkulasi biaya produk langkah (3,4, dan 5)

Langkah 3 menghitung secara terpisah biaya per unit ekuivalen


untuk bahan langsung dan biaya konversi dengan membagi biaya bahan
langsung dan konversi yang ditambahkan dengan kuantitas unit ekuivalen
terkait dari pekerjaan yang dilakukan. Langkah 4 mengikhtisarkan total
biaya yang akan diperhitungkan. Langkah 5 membebankan biaya-biaya
tersebut ke unit yang telah selesai dan dipindahkan serta ke unit yang
masih dalam proses pada akhir bulan. Tujuannya adalah untuk
melampirkan nilai uang ke unit output ekuivalen bagi bahan langsung dan
biaya konversi dari (a) unit yang telah selesai dan (b) barang dalam proses
akhir. Unit output ekuivalen untuk setiap input dikalikan dengan biaya per
unit ekuivalen. Bagan 1-2:

A B C D E
Total biaya Bahan
1 produksi Langsung Biaya konversi
biaya yang ditambahkan selama
2 (Langkah 3) februari $50,600.00 $32,000.00 $18,600.00
dibagi dengan unit ekuivalen
pekerjaan yang dilakukan pada
3 periode berjalan ÷400 ÷310
4 biaya perunit ekuivalen $80 $60
5 (langkah 4) total biaya yang diperhitungkan $50,600
6 (langkah 5) pembebanan biaya:
diselesaikan dan ditransfer keluar
7 (175 unit) $24,500
barang dalam proses, akhir (225
8 unit) $26,100 (175 × $80) (175 × $60)
9 total biaya yang diperhitungkan $50,600 (225 × $80) (135 × $60)
10
unit ekuivalen yang diselesaikan dan ditransfer
11 keluar dari bagan 1-1, langkah 2
unit ekuivalen pada persediaan akhir barang
12 dalam proses dari bagan 1-1, langkah 2

6
Ayat jurnal

Dalam kaitannya dengan bahan langsung dan biaya konversi, ayat


jurnal pada sistem kalkulasi biaya proses sama dengan ayat jurnal yang
dibuat pada sistem kalkulasi biaya pekerjaan. Perbedaan utamanya adalah
bahwa, dalam kalkulasi biaya proses, ada satu akun Barang dalam Proses
untuk setiap proses.

a. Barang dalam proses – perakitan 32.000


Pengendalian utang usaha 32.000
Untuk mencatat bahan yang dibeli dan digunakan pada produksi selama bulan
februari.
b. Barang dalam proses perakitan 18.600
Berbagai akun seperti pengendalian utang upah dan akum. Penyusutan 18.600
c. Barang dalam proses - pengujian 24.500
Barang dalam proses – perakitan 24.500
Untuk mencatat biaya barang yang telah selesai dan dipindahkan dari perakitan ke
pengujiaan selama bulan februari.
3. Kasus 3: Kalkulasi biaya proses dengan beberapa persediaan awal dan
akhir barang dalam proses
Bagan 1-3

A B C D E
biaya
unit fisik bahan konversi total biaya (4)
1 (DG-19)(1) langsung (2) (3) = (2) + (3)
barang dalam proses, persediaan
2 awal (1 maret) 225 (a) $18000 (a) $8100 $26,100.00
tingkat penyelesaian barang dalam
3 proses awal 100% 60%
4 dimulai selama bulan maret 275
diselesaikan dan ditransfer keluar
5 selama bulan maret 400
barang dalam proses, persediaan
6 akhir (31 maret) 100
tingkat penyelesaian barang dalam
7 prose akhir 100% 50%
total biaya yang ditambahkan
8 selama bulan maret $19,800 $16,380 $36,180
9
(a) barang dalam proses, persediaan
awal (yang sama dengan barang
dalam proses, persediaan akhir
10 untuk bulan februari)
11 bahan langsung: 225 unit fisik × 100% yang diselesaikan × $80 perunit = $18000
12 biaya konversi: 225 unit fisik × 60% yang diselesaikan × $60 per unit = $8100

7
Lima langkah yang telah dijabarkan sebelumnya untuk menghitung
(1) biaya unit yang telah selesai dan dipindahkan serta (2) biaya barang
dalam proses akhir. Akan tetapi, untuk membebankan biaya ke setiap
kategori tersebut kita harus memilih metode penilaian persediaan.
Pertama kita akan menguraikan pendekatan lima langkah untuk metode
rata-rata tertimbang, baru metode FIFO. Metode penilaian yang berbeda
akan menghasilkan jumlah biaya unit yang telah selesai dan barang dalam
proses akhir yang juga berbeda karena biaya per unit input cenderung
berubah dari satu periode ke periode selanjutnya.

B. Metode Rata-rata Tertimbang


Metode kalkulasi biaya proses rata-rata tertimbang (weighted average
process costing method) menghitung biaya per unit ekuivalen dari semua
pekerjaan yang telah dilakukan hingga tanggal tersebut (tanpa mengindahkan
periode akuntansi di mana pekerjaan tersebut dilakukan) dan membebankan
biaya ini ke unit ekuivalen persediaan akhir barang dalam proses. Metode
rata-rata tertimbang dengan menggunakan prosedur lima langkah yang telah
di bahas sebelumnya:
Bagan 1-4

A B C D
1 (langkah 1) (langkah 2)
2 unit ekuivalen
bahan
3 Arus produksi unit fisik langsung biaya konversi
4 Barang dalam proses, awal 225
5 Dimulai selama periode berjalan 275
6 Untuk diperhitungkan 500
Diselesaikan dan dipindahkan
7 selama periode berjalan 400 400 400
8 barang dalam proses, akhir (a) 100
9 (100 × 100%; 100×50%) 100 50
10 Diperhitungkan 500
pekerjaan yang dilakukan hingga
11 tanggal itu 500 450
12
13 (a) tingkat penyelesaian dalam departemen ini; bahana langsung, 100%; biaya konversi, 50%

8
Langkah 1: mengiktisarkan arus unit fisik. Kolom unit fisik pada bagan 1-4
menunjukkan dari mana unit itu berasal – 225 unit dari persediaan awal dan
275 unit yang dimulai selama periode berjalan – dan kemana unit itu
dipindahkan – 400 unit yang telah selesai dan dipindahkan serta 100 unit
persediaan akhir.
Langkah 2: menghitung output dalam istilah unit ekuivalen. Biayaa
persediaan rata-rata tertimbang dihitung dengan menggabungkan biaya
persediaan awal dan biaya manufaktur selama suatu periode sertaa
membaginya dengan total jumlah unit persediaan awal dan unit yang
diproduksi selama periode akuntansi bersangkutan.
Langkah 3: menghitung biaya perunit ekuivalen. Bagan 1-5, langkah 3,
menunjukkan perhitungan biaya rata-rata tertimbang per unit ekuivalen untuk
bahan langsung dan biaya konversi.
Langkah 4: mengiktisarkan total biaya untuk diperhitungkan.
Langkah 5: membebankan total biaya ke unit yang telah selesai dank e unit
barang dalam proses akhir. Langkah 5 dalam bagan 1-5 mencatat unit
ekuivalen yang telah selesai dan dipindahkan serta unit ekuivalen barang
dalam proses akhir yang dihitung pada bagan 1-4, langkah 2, dan
membebankan nilai uang ke unit unit tersebut dengan menggunakan rata-rata
tertimbang biaya perunit ekuivalen senilai bahan langsung dan biaya konversi
yanag telah dihitung pada langkah 3.

A B C D E
Total
biaya Bahan
1 produksi langsung Biaya konversi
2 (langkah 3) barang dalam proses, awal $26,100 $18,000 $8,100
biaya yang ditambahkan selama
3 periode berjalan 36,180 19,800 16,380
4 biaya yang terjadi hingga tanggal ini $37,800 $24,480
dibagi dengan unit ekuivalen dari
pekerjaan yang dilakukan hingga
5 tanggal ini ÷500 ÷450
6 biaya per unit ekuivalen dari $75,60 $54,40
pekerjaan yang dilakukaan hinggaa

9
tanggal ini
total biaya yang akaan
7 (langkah 4) diperhitungkan $62,280
8 (langkah 5) pembebanan biaya
diselesaikan dan dipindahkan (400 (400 (a) × (400 (a) ×
9 unit) $52,000 $75,60) $54,40)
(100(b) ×
10 barang dalam proses, akhir (100 unit) 10,280 $75,60) (50 (b) × $54,40)
11 total biaya yang diperhitungkan $62,280
12
(a) unit ekuivalen yang diselesaikan dan dipindahkan
13 dari bagan 1-4 langkah 2
(b) unit ekuivalen pada barang dalam proses akhir
14 dari bagan 1-4, langkah 2

C. Metode FIFO
Metode kalkulasi biaya proses first-in, first-out (FIFO) (1)
membebankan biaya unit ekuivalen persediaan awal barang dalam proses
selama periode akuntansi sebelumnya ke unit pertama yang telah selesai dan
dipindahkan dari proses; dan (2) membebankan unit ekuivalen yang
dikerjakan selama periode berjalan pertama ke persediaan awal yang telah
selesai, kemudian ke unit yang baru dimulai serta diselesaikan, dan akhirnya
ke unit persediaan akhir barang dalam proses.
Fitur-fitur yang membebankan metode kalkulasi biaya proses FIFO
adalah bahwa pekerjaan yang dilakukan sebelum periode berjalan atas
persediaan awal dipisahkan dari pekerjaan yang dilakukan selama periode
berjalan. Biaya yang dikeluarkan dan unit yang diproduksi selama periode
berjalan digunakan untuk menghitung biaya perunit ekuivalen dari pekerjaan
yang dilakukan selama periode berjalan. Sebaliknyaa, kalkulasi unit
ekuivalen dan biaya perunit ekuivalen menurut metode rata-rata tertimbang
menggabungkan unit dan biaya persediaan awal dengan unit dan biaya
pekerjaan yang dilakukan selama periode berjalan.

Perbandingan Metode Rata-rata Tertimbang dan FIFO

10
Mari kita perhatikan ikhtisar biaya gang dibebankan ke unit yang diselesaikan dan
unit yang masih dalam proses menurut metode kalkulasi biaya proses rata-rata
tertimbang dan FIFO pada contoh kita selama bulan Maret 2017:

Rata-rata FIFO Perbedaan


Tertimbang

Biaya Unit yang diselesaikan dan $52.000 $52.480 +$480


ditransfer keluar

barang dalam proses, akhir 10.280 9.800 -$480


Total biaya yang diperhitungkan $62.280 62.280
Persediaan akhir menurut metode rata-rata tertimbang jauh lenih tinggi
dibandinhkan dengan persediaan akhir menurut FIFO sebesar $480, atau 4,9%
($480/$9.800 = 0,049 atau 4,9%). Perbedaan tersebut akan menjadi signifikan
apabila diagregatkan dengan ribuan produk lainnyabyang di buat Global Defense.
Jika unit yang telah selesai dijual, metode rata-rata tertimbang dalam contoh kita
akan menghasilkan harga pokok penjualan yang lebih kecil, sehingga laba operasi
menjadi lebih tinggi dan pajak penghasilan menjadi lebih tinggi dibandingkan
dengan metode FIFO. Untuk melihat mengapa metode rata-rata tertimbang
menghasilkan biaya unit yang telah selesai yang lebih kecil, ingat kembali data
pada halaman 177. Biaya bahan langsung per unit ekuivalen persediaan awal
barang dalam prosess adalah $80, sementara biaya konversi per unit ekuivalen
persediaan awal barang dalam proses adalah $60. Masing-masing biaya tersebut
lebih besar dibandingkan dengan biaya bahan langsunh sebesar $72 dan biaya
konversi per unit ekuivalen dari pekerjaan yang dilakukan selama periode berjalan
sebesad $52. Biaya periode berjalan akan menjadi lebih kecil akibat penurunan
harga barang langsung serta biaya konversi input, dan/atau biaya-biaya tersebut
akan menjadi lebih kecil sebagai akibat dari semakin efisiensinya proses yang
dilakukan Global Defense dengan menggunakan kuantitas input yang lebih sedikit
per unit.

Untuk Departemen Perakitan, FIFO mengasumsikan bahwa (1) semua


biaya per unit barang dalam proses awal yang lebih tinggi dari periode

11
sebelumnya akan diselesaikan terlebih dahulu dan ditransfer keluar dari proses
dan (2) baramg dalam proses akhirr hanya terdiri dari biaya per unit periode
berjalan yang lebih kecil. Akan tetapi, metode rata-rata tertimbang meratakan
biaya per unit ekuivalen dengan mengasumsikan bahwa (1) lebih banyak unit
berbiaya lebih rendah yang diselesaikan serta ditransfer keluar dan (2) beberapa
unit yang berbiaya lebih tinggi dimasukkan pada barang dalam proses akhir.
Penurunan biaya per unit ekuivalen selama periode berjalan akan menghasilkan
unit berbiaya lebih rendag yang diselesaikan dan ditransfer keluar serta persediaan
barang dalam proses yang lebih tinggi menurut metode rata-rata tertimbang
dibandingkan dengan FIFO.

Karena itu, biaya per unit yang diselesaikan dan laba operasi dapat saja
jauh berbeda antara metode rata-rata tertimbang dan FIFO jika (1) bahan langsunh
atau biaya konversi per unit ekuivalen secara signifikan berbeda dari periode ke
periode dan (2) tingkat persediaan fisik barang dalam proses sangatlah besar
terkait dengan total jumlah unit yang ditransfer keluar dari proses tersebut.
Apabila perusahaan mengadakan kontrak pengadaan baramg jangka panjang yang
mengurangi perbedaan biaya per unit yang telah selesai menurut metode rata-rata
tertimbang dan FIFO akan berkurang.

Para manajer menggunakan informasi dari sistem kalkulasi biaya proses


untuk membantunya dalam membuat keputusan menyangkut penetapan harga dan
bauran produk serta untuk memberikan umpan balik tentang kinerja. Metode
FIFO memberikan para manajer informasi tentang perubahan biaya per unit dari
satu periode ke periode selanjutnya. Manajer dapat menggunakan informasi ini
untuk menyesuaikan harga jual ( sebagai contoh, berdasarkan biaya bahan
langsung sebesar $72 dan biaya konversi sebesar $52 pada bulan Maret) dan
untuk mengevaluasi kinerja selama periode berjalan dibandingkan dengan yang
dianggarkan atau relatif terhadap kinerja periode sebelumnya. Dengan berfokus
pada pekerjaan yang telah dilakukan dan biaya pekerjaan yang dilakukan selama
periode berjalan, metode FIFO menyajikan informasi yang berguna untuk tujuan
perencanaan serta pengendalian tersebut.

12
Metode rata-rata tertimbang menggabungkan biaya per unit dari periode
akuntansi yang berbeda, dengan menyembunyikan perbandingan dari periode ke
periode. Sebagai contoh, metode rata-rata tertimbang akan membuat para manajer
di Global Defense mengambil keputusan berdasarkan bahan langsung sebesar
$75,60 serta biaya konversi sebesar $54,40, dan bukan biaya sebesar $72 serta
$52 yang terjadi selama periode berjalan. Akan tetapi, keunggulan metode rata-
rata tertimbang terletak pada kesederhanaan harga input berfluktuasi dengan tajam
dari bulan ke bulan.

Kalkulasi biaya berdasarkan aktivitas (activity based costing -ABC)


memainkan peran yang signifikan dalam pembelajaran kita tentang kalkulasi
biaya pekerjaan (job costing), tetapi Bagaimana sistem abc itu terkait dengan
kalkulasi biaya proses. Setiap peroses-perakitan, pengujian, dan lainnya-dapat
dianggap sebagai aktivitas (produksi) yang berbeda. Namun, tidak ada aktivitas
tambahan yang perlu diidentifikasi dalam setiap proses. Hal ini disebabkan karena
produknya bersifat homogen dan menggunakan sumber daya dari setiap proses
dengan cara yang sama. Pada intinya: sistem ABC tidak begitu cocok diterapkan
dalam lingkungan kalkulasi biaya proses.

D. Metode Kalkulasi Biaya Standar dalam Kalkulasi Biaya Proses


Perusahaan yang menggunakan sistem kalkulasi biaya proses akan
membuat secara massal input output yang identik atau serupa. Bagi perusahaan
semacam itu, tidaklah sulit menetapkan standar kuantitas input yang diperlukan
untuk membuat output. Biaya standar unit input kemudian dapat dikalikan dengan
standar kuantitas input untuk mengembangkan biaya standar per unit output.

Metode rata-rata tertimbang dan FIFO akan menjadi sangat rumit apabila
digunakan dalam proses industri yang membuat berbagai produk yang serupa.
Sebagai contoh, pabrik penggulungan baja menggunakan berbagai campuran baja
dan membuat lembaran baja Dalam berbagai ukuran dan lapisan penutup. Dengan

13
menggunakan jenis bahan langsung yang berbeda dan melaksanakan sedikit
operasi, tetapi digunakan dalam berbagai kombinasi, pabrik tersebut
menghasilkan berbagai produk. Demikian juga, sering kali ditemukan kondisi
yang kompleks, seperti dalam pabrik yang membuat produk dari karet, tekstil,
keramik, cat, dan produk makanan kemasan. Dalam setiap kasus tersebut, jika
digunakan prosedur perata-rataan yang umum dari kalkulasi biaya proses, akan
dihasilkan biaya yang tidak akurat bagi setiap produk. Karena itu, metode
kalkulasi biaya standar dalam kalkulasi biaya proses telah banyak digunakan pada
industri-industri tersebut.

Menurut metode kalkulasi biaya standar, tim rekayasa desain dan proses,
personil operasi, dan akuntan manajemen bekerja sama untuk menentukan standar
unit ekuivalen yang terpisah berdasarkan spesifikasi pemrosesan teknis yang
berbeda bagi setiap produk. Pengidentifikasian biaya standar setiap produk dapat
menutupi kelemahan kalkulasi biaya semua produk pada satu jumlah rata-rata,
seperti menurut kalkulasi biaya aktual.

Perhitungan menurut kalkulasi biaya standar

Mari kita kembali ke Departemen Perakitan Global Defense, tetapi kali ini
kita Menggunakan biaya standar yang sama digunakan pada bulan Februari dan
Maret 2007. Data untuk Departemen Perakitan adalah:

Unit Fisik Bahan Biaya Total Biaya (4)


(DG-19) (1) Langsung (2) Konversi (3) = (2)+(3)
Biaya Standar per unit $74 $54
barang dalam proses, persediaan awal (1 Maret) 225
Tingkat penyelesaian barang dlm proses awal 100% 60%
Persediaan awal brg dlm proses pada biaya standar $16.65 $7.29 $23.94
Dimulai selama bulan Maret 275
Diselesaikan dan dipindahkan selama bulan Maret 400
barang dalam proses, persediaan akhir (31 Maret) 100
Tingkat penyelesaian barang dlm proses akhir 100% 50%
total biaya aktual yang ditambahkan slm bln Maret $19.80 $16.38 $36.18

Barang dlm proses, persediaan awal pd biaya standar


Bahan langsung: 225 unit fisik x 100% yang diselesaikan x $74 per unit = $16.650

14
Biaya konversi: 225 unit fisik x 60% yang diselesaikan x $54 per unit = $7.290

Kita akan mengilustrasikan metode kalkulasi biaya standar dari kalkulasi


biaya proses dengan menggunakan prosedur 5 langkah yang telah dibahas
sebelumnya.

Bagan di bawah ini menyajikan langka 1 dan 2. Langkah-langkah tersebut


identik dengan langkah-langkah yang dijabarkan untuk metode FIFO. Karena,
seperti pada FIFO, metode kalkulasi biaya standar juga mengasumsikan bahwa
unit ekuivalen paling awal dari persediaan awal barang dalam proses akan
diselesaikan terlebih dahulu.

(Langkah 1) (langkah 2)
Unit Ekuivalen
Bahan Biaya
Arus Produksi Unit Fisik Langsung Konversi
Brang dalam proses, awal (dari hal 188) 225
Dimulai slm periode berjalan (dari hal 188) 275
Untuk diperhitungkan 500
Diselesaikan dan dipindahkan slm priode berjalan
Dari brg dlm proses awal 225
(225x (100%-100%); 225 x (100% - 60%)) 0 90
Dimulai dan diselesaikan 175
(175 x 100%; 175 x 100%) 175 175
Barang dalam proses, akhir 100
(100 x 100%; 100 x 50%) 100 50
Diperhitungkan 500
pekerjaan yang dilakukan hanya pp priode brjln 275 315

Tingkat penyelesaian pd departemen ini: bahan langsung, 100%; biaya konversi. 60%
400 unit fisik yang diselesaikan dan dipindahkan dikurangi 225 unit fisik yang diselesaikan dan
dipindahkan dari persediaan awal barang dalam proses
tingkat penyelesaian pd departemen ini: Bhn langsung, 100%, biaya konversi 50%

Pekerjaan yang dilakukan selama periode berjalan untuk bahan langsung adalah
275 unit ekuivalen. Sementara pekerjaan yang dilakukan selama periode berjalan
untuk biaya konversi adalah 315 unit ekuivalen.

15
Bagian selanjutnya menjabarkan langkah 3, 4, dan 5. Dalam langkah 3, biaya per
unit ekuivalen merupakan biaya standar: bahan langsung sebesar $74 dan biaya
konversi sebesar $54. Karena itu, biaya per unit ekuivalen tidak boleh dihitung
dengan cara seperti pada metode rata-rata tertimbang dan FIFO.

Total biaya yang akan diperhitungkan pada bagian selanjutnya, langkah 4 ( yaitu,
total debit Barang dalam proses-perakitan) berbeda dengan total debet barang
dalam proses perakitan menurut metode rata-rata tertimbang berdasarkan biaya
aktual dan FIFO. Hal ini disebabkan karena, seperti dalam semua sistem kalkulasi
biaya standar, penerbitan akun barang dalam proses dilakukan dengan biaya
standar, bukan biaya aktual. Total biaya standar tersebut adalah $61.300.

Bagan selanjutnya, langkah 5, membebankan total biaya ke Unit yang telah selesai
dan ditransfer ke luar serta ke Unit Persediaan akhir barang dalam proses, seperti
pada metode FIFO. Langkah 5 membebankan jumlah biaya standar ke Unit
ekuivalen yang dihitung pada bagan diatas. Biaya-biaya tersebut dibebankan (1)
pertama untuk menyelesaikan persediaan awal barang dalam proses, (2)
Kemudian untuk memulai dan menyelesaikan unit-unit baru, dan (3) terakhir
untuk memulai unit baru yang ada dalam persediaan akhir barang dalam proses.
Perhatikan Bagaimana total biaya yang diperhitungkan sebesar $61.300 pada
langkah 5 bagian selanjutnya sama dengan total biaya yang akan diperhitungkan.

E. Akuntansi Untuk Varians


Sistem kalkulasi biaya proses Menggunakan biaya standar untuk mencatat
biaya bahan langsung aktual dalam pengendalian bahan langsung dan biaya
konversi aktual dalam pengendalian biaya konversi (yang sama dengan
pengendalian overhead manufaktur yang telah dibahas pada bab 8 jilid 1). Pada
ayat jurnal berikut, dua ayat jurnal pertama mencatat biaya aktual tersebut. Pada
ayat jurnal 3 dan 4a akun barang dalam proses perakitan mengakumulasi biaya
bahan langsung dan biaya konversi pada biaya standar. Ayat jurnal 3 dan 4b
mengisolasi total varians. Ayat jurnal terakhir mentransfer keluar barang yang jadi
pada biaya standar.

16
1. Pengendalian Bhn lgsg dept perakitan (pada biaya actual) 19.800

Pengendalian utang Usaha 19.800


Untuk mencatat bahan langsung yang dibeli dan digunakan dalam produksi
selama bulan maret. Akun pengendali biaya ini didebit dengan biaya actual.
2. Pengendalian B.Konversi dept perakitan (pd biaya actual) 16.380
Brbg akun sprt pengendalian utang upah & akum pnystn 16.380
Untuk mencatat biaya konversi departemen perakitan selama bulan maret.
Akun pengendalian biaya ini didebit dengan biaya aktuasi
3. Barang dlm proses-perakitan (pd biaya standar) 20.350
Varians Bahan Langsung 550
Pengendalian bahan langsung dept perakitan 19.800
Untuk mencatat biaya standar bahan langsung yang dibebankan ke unit yang
dikerjakan dan total varians bahan langsung.
4a. Barang dlm proses-perakitan (pd biaya standar) 17.010
Biaya konversi Dept perakitan yang dialokasikan 17.010

Untuk mencatat biaya konversi yang dialokasikan pada tarif standar ke unit
yang dikerjakan selama bulan Maret

4b. Biaya konversi dept perakitan yang dialokasikan 17.010


Varians biaya konversi 630
Pengendalian Biaya konversi dept perakitan 16.380
Untuk mencatat total varians biaya konversi
5. Barang dalam proses-pengujian (pd biaya standar) 51.200
Barang dalam proses-perakitan (pada biaya standar) 51.200
Untuk mencatat biaya standar unit yang diselesaikan dan ditransfer keluar dari
perakitan ke pengujian
langkah 3, 4, dan 5: Menghitung Biaya per Unit Ekuivalen, Mengikhtisarkan Total Biaya yang akan Diperhitungkan, dan
Membebankan Total Biaya ke Unit yang Diselesaikan dan ke Unit pada Persediaan Akhir Barang dalam proses dengan
Menggunakan Metode Kalkulasi Biaya Proses Biaya Standar untuk Departemen Perakitan Global Defense selama Bulan Maret
2007
1 Total Biaya Bahan Biaya Konversi

17
Produksi Langsung
2 (Langkah 3) Biaya standar per unit ekuivalen (dari hal 188) $74 $54
3 Barang dalam proses, awal (dari hal 188)
Bahan langsung, 225 x $74; Biaya konversi,
4 135 x $54 $23.94 $16.65 $7.29
biaya yang ditambahkan dalam periode berjalan
5 pada biaya standar
Bahan langsung, 275 x $74; Biaya konversi,
6 315 x $54 37.36 $20.35 $17.01
7 (langkah 4) Total biaya yang akan diperhitungkan $61.30
8 (Langkah 5) Pembebanan biaya pada biaya standar
9 Diselesaikan dan dipindahkan (400 unit)
10 Barang dalam proses, awal (225 unit) $23.94
Biaya yang ditambahkan ke persediaan awal
11 barang dalam proses pada periode berjalan 4.86 (0 x $74) + (90 x $54)
12 Total dari persediaan awal 28.8
13 Dimulai dan diselesaikan (175 unit) 22.4 (175 x $74) + (175 x $54)
Total biaya unit yang diselesaikan dan
14 dipindahkan 51.2
15 barang dalam proses, akhir (100 unit) 10.1 (100 x $74) + (50 x $54)
16 Total biaya yang diperhitungkan $61.30
17 Ikhtisar varians untuk kinerja saat ini
Biaya yang ditambahkan dalam periode berjalan pada biaya
18 standar (lihat langkah 3 di atas) $20.35 $17.01
19 Biaya aktual yang terjadi (dari hal 188) $19.80 $16.38
20 Varians $550 F $630 F
21
unit ekuivalen yang digunakan untuk menyelesaikan persediaan awal barang dalam proses dari Bagan 17-8, langkah
22 2
23 Unit ekuivalen yang dimulai dan diselesaikan dari Bagan 17-8, langkah 2
24 Unit ekuivalen pada persediaan akhir barang dalam proses dari Bagan 17-8, langkah 2

Varians menurut kalkulasi biaya standar akan naik, seperti pada ayat jurnal 3 dan
4b. Hal ini disebabkan karena biaya standar yang dibebankan ke produk
berdasarkan pekerjaan yang dilakukan selama periode berjalan tidak sama dengan
biaya aktual yang terjadi selama periode berjalan.

Biaya Transfer Masuk (Transferred-In) pada Kalkulasi Biaya Proses

Kebanyakan sistem kalkulasi biaya proses memiliki dua atau lebih


Departemen atau proses dalam siklus produksi. ketika unit-unit berpindah dari

18
suatu Departemen Departemen lainnya, biaya yang terkait juga ditransfer melalui
ayat jurnal bulanan. Biaya transfer masuk (transferred-in cost) (yang juga
disebut biaya Departemen sebelumnya) adalah biaya yang terjadi di departemen
sebelumnya yang terus dicatat sebagai biaya produk ketika produk tersebut
berpindah ke proses selanjutnya dalam suatu siklus produksi. Jika biaya standar
digunakan, akuntansi untuk transfer semacam itu tidaklah begitu sulit. Akan
tetapi, jika metode rata-rata tertimbang dan FIFO digunakan, akuntansinya
menjadi lebih kompleks.

Sekarang mari kita perluas contoh Global Defense ke Departemen


pengujian. Begitu proses perakitan telah selesai, Departemen perakitan Global
defense segera memindahkan unit DG-19 ke Departemen pengujian. Dalam
Departemen pengujian, unit akan diberi bahan langsung tambahan pada akhir
produksi, yaitu bahan pengemasan dan pengepakan lainnya agar segera siap
dikirim. Biaya konversi ditambahkan secara merata selama proses berlangsung ke
Departemen Pengujian. Begitu selesai diproses di departemen pengujian, unit-unit
tersebut segera dipindahkan ke barang jadi. Perhitungan biaya Departemen
pengujian terdiri dari biaya transferred-in serta bahan langsung dan biaya konversi
yang telah ditambahkan ke Departemen pengujian.

Biaya Transferred-In dan Metode Rata-rata Tertimbang

Untuk menguji metode kalkulasi biaya proses rata-rata tertimbang dan


biaya transferred-in, kita gunakan prosedur 5 langkah yang telah dibahas
sebelumnya guna membebankan biaya Departemen pengujian ke Unit yang telah
selesai dan ditransfer ke luar serta unit-unit Persediaan akhir barang dalam proses.

Bagan di bawah menunjukkan angka 1 dan 2, perhitungannya serupa


dengan perhitungan unit ekuivalen menurut metode rata-rata tertimbang untuk
Departemen perakitan pada bagian di atas, tetapi kita di sini juga memiliki biaya
transferred-in sebagai input tambahan.

1 Unit Fisik Biaya Bahan Biaya

19
Transferred
(DG-19) -in langsung Konversi
2 Barang dalam proses, persediaan awal (1 Maret) 240 $33.60 $0 $18.60
3 Tingkat penyelesaian barang dalam proses awal 100% 0% 62,5%
4 Ditransfer masuk selama bulan Maret 400
5 Diselesaikan dan dipindahkan selama bulan Maret 440
6 Barang dalam proses, persediaan akhir (31 Maret) 200
7 Tingkat penyelesaian barang dalam proses akhir 100% 0% 80%
8 Total biaya yang ditambahkan selama bulan maret
9 Bahan langsung dan biaya konversi $13.20 $48.60
10 Ditransfer masuk (rata-rata tertimbang 17-5) $52.00
11 Ditransfer ,asuk (FIFO dari Bagan 17-7) $52.48
12
biaya trnasferred-in selama bulanmaret berbeda menurut metode rata-rata tertimbang (bagan 17-5)
dan metode FIFO (bagan 17-7). Dalam contoh kita, persediaan awal barang dalam proses sebesar
$51.600 ($33.600 + $0 + $18.000) sama baik menurut metode persediaan rata-rata tertimbang maupun
FIFO karena kita mengasumsikan biaya per unit ekuivalen sama baik pada bulan Januari maupun
februari. jika biaya per unit ekuivalen berbeda dalam kedua bulan itu, persediaan barang dalam proses
pada akhir bulan Februari (awal bulan maret) akan memiliki biaya yang berbeda menurut metode rata-
rata tertimbang dan FIFO. Namun pendekatan dasar bagi kalkulasi biaya proses dengan biaya
13 transferred-in akan tetap sama seperti yang telah dijabarkan pada bagian ini.

Semua unit, ntah yang sudah selesai dan ditransfer keluar selama periode berjalan
atau yang ada pada persediaan akhir barang dalam proses, mengandung biaya
transferred-in dari proses sebelumnya. Namun biaya bahan langsung memiliki
tingkat penyelesaian 0 entah atas persediaan awal dan akhir barang dalam proses
karena, Di Departemen pengujian, bahan langsung diperkenalkan pada akhir
proses.

Bagian selanjutnya menjabarkan langkah 3, 4, dan 5 menurut metode rata-rata


tertimbang. Barang dalam proses awal dan pekerjaan yang dilakukan selama
periode berjalan akan digabungkan dengan tujuan perhitungan biaya per unit
ekuivalen bagi biaya transferred-in, biaya bahan langsung dan biaya konversi.

Ayat jurnal untuk transfer dari Departemen pengujian ke barang jadi (lihat bagan
selanjutnya) adalah:

Bagan 17-11 Langkah 1 dan 2: Mengikhtisarkan Output dalam Unit


Fisik dan Mneghitung Outpun dalam Unit Ekuivalen

20
dengan Menggunakan Metode kalkulasi Biaya Proses
Rata-rata Tertimbang untuk Departemen Pengujian
Global Defense selama Bulan Maret 2007
1 (Langkah 1) (Langkah 2)
2 Unit Ekuivalen
Biaya bahan Biaya
3 Arus Produksi Unit Fisik Transferred-in Langsung Konversi
4 Barang dalam proses, awal 240
5 Ditransfer masuk selama periode berjalan 400
6 Untuk diperhitungkan 640
Diselesaikan dan dipindahkan selama
7 periode berjalan 440 440 440 440
8 Barang dalam proses,akhir 200
9 (200 x 100%; 200 x 0%; 200 x 80%) 200 0 160
10 Diperhitungkan 640
11 Pekerjaan yang dilakukan hingga saat ini 640 440 600
12
Tingkat Penyelesaian pada departemen ini: biaya transferred-in, 100%; bahan langsung, 0%; biaya
13 konversi, 80%

Langkah 3, 4 dan 5: Menghitung Biaya per Unit Ekuivalen, Mengikhtisarkan Total Baiya yang Akan
Diperhitungkan, dan Membebankan Total Biaya ke Unit yang Diselesaikan dan Unit pada Persediaan
Akhir Barang dalam Proses dengan Menggunakan Metode Kalkulasi Biaya Proses Rata-Rata Tertimbang
BAGAN 17-12 pada Departemen Pengujian Global Defense selama Bulan Maret 2007
Total
Biaya Biaya Bahan
1 Produksi Transferred-in Langsung Bahan Konversi
Barang dalam proses, awal (dalam $51.60 $33.60 $0 $18.00
2 (Langkah 3) hal 192-193)
Biaya yang ditambahkan dalam 113.8 52 13.2 48.6
3 periode berjalan
4 Biaya yang terjadi hingga saat ini $85.60 $13.20 $66.60
Dibagi dengan unit ekuivalen dari ÷ 640 ÷440 ÷ 600
pekerjaan yang dilakukan hingga
5 saat ini (Bagan 17-11)
Biaya per unit ekuivalen $133,75 $30 $111
pekerjaan yang dilakukan hingga
6 saat ini
((Langkah Total biaya yang akan $165.40
7 4) diperhitungkan
8 (Langkah 5) Pembebanan biaya
9 Diselesaikan dan dipindahkan $120.89 (440 x $133,75) + (440 x #30) + (400 x $111)

21
(440 unit)
Barang dalam proses, akhir (200 44.51 (200 x $133,75) + (0 x $30) + (160 x $111)
10 unit)
11 Total biaya yang diperhitungkan $165.40
12
13 Unit Ekuivalen yang diselesaikan dan dipindahkan dari bagan 17-11, langkah 2
14 Unit ekuivalen pada persediaan akhir barang dalam proses dari bagan 17-11, langkah 2

Pengendalian barang Jadi 120.890


Barang dalam Proses-Pengujian 120.890
Untuk mencatat biaya barang yang telah selesai dan ditransfer dari departemen
Pengujian ke Barang Jadi
Ayat Jurnal pada akun Barang dalam Proses-Pengujian (lihat Bagan 17-12)
adalah:

Barang dalam Proses-Pengujian


Persediaan awa, 1 Maret 51.600 Ditransfer keluar 120.890
Biaya transferred-in 52.000
Bahan Langsung 13.200
Biaya Konversi 48.600
Persediaan Akhir, 31 Maret 44.510

Biaya Transferred-In dan Metode FIFO

Untuk menguji metode kalkulasi biaya proses FIFO dan biaya transferred-
in, kita sekali lagi menggunakan prosedur lima langkah. Bagan dibawah
menunjukkan langkah 1 dan 2. Selain mempertimbangkan biaya transferred-in,
hitungan untuk ekuivalen juga sama seperti metode FIFO untuk Departemen
perakitan yang telah ditunjukkan pada bagian selanjutnya.

Langkah 1 dan 2: Mengikhtisarkan Output dalam Unit


Fisik dan Menghitung Output dalam Unit Ekuivalen
BAGAN 17-13 dengan Menggunakan Metode Kalkulasi Biaya Proses

22
FIFO untuk Departemen Pengujian Global Defense
selama Bulan Maret 2007
1 (Langkah 1) (Langkah 2)
2 Unit Ekuivalen
Biaya
Transferred- Bahan Biaya
3 Arus Produksi Unit Fisik in Langsung Konversi
(pekerjaan yang dilakukan sebelum
4 Barang dalam proses, awal ( dari hal 192-193) 240 periode berjalan)
Ditransfer masuk selama periode berjalan (dari
5 hal 192-193) 400
6 Untuk diperhitungkan 640
Diselesaikan dan dipindahkan selema periode
7 berjalan:
8 Dari persediaan awal barang dalam proses 240
(240 x (100% - 100%); 240 x (100% --
9 0%); 240 x (100% - 62,5%)) 0 240 90
10 Dimulai dan diselesaikan 200
11 (200 x 100%; 200 x 100%; 200 x 100%) 200 200 200
12 Barang dalam proses, akhir (dari hal 192-193) 200
13 (200 x 100%; 200 x 0%; 200 x 80%) 200 0 160
14 Diperhitungkan 640
Pekerjaan yang dilakukan hanya dalam periode
15 berjalan 400 440 450
16
Tingkat penyelesaian pada departemen ini: Biaya transferred in, 100%; bahan langsung, 0%; biaya
17 konversi, 62,5%
440 unit fisik yang diselesaikan dan dipindahkan dikurangi 240 unit fisik yang diselesaikan dan
18 dipindahkan dari
19 persediaan awal barang dalam proses
Tingkat penyelesaian pada departemen ini: Biaya transferred in, 100%; bahan langsung, 0%; biaya
20 konversi, 80%.

Ayat jurnal untuk transfer dari Departemen pengujian ke Barang Jadi


(lihat Bagan 17-14) adalah:

Pengendalian Barang Jadi 122.360


Barang dalam Proses-Pengujian 122.360
Untuk mencatat biaya barang yang telah selesai dan ditransfer dari Departemen
Pengujian ke Barang Jadi

Ayat Jurnal pada akun barang dalam Proses-Pengujian (lihat Bagan 17-14) adalah:

23
Barang dalam Proses-Pengujian
Persediaan awal, 1 Maret 51.600 Ditransfer keluar 122.360
Biaya transferred-in 52.480
Bahan langsung 13.200
Biaya konversi 48.600
Persediaan Akhir, 31 Maret 43.520
Poin-poin yang Harus Diingat tentang Biaya Transferred-In

Beberapa poin yang harus diingat ketika memperhitungkan biaya transferred-in


adalah

1. Matikan untuk melibatkan biaya transferred-in dari departemen


sebelumnya ke Departemen kalkulasi anda
2. Ketika menghitung biaya yang ditransfer atas dasar FIFO jangan lewatkan
biaya yang dibebankan pada periode sebelumnya ke unit-unit yang
diproses pada awal periode berjalan tetapi sekarang dimasukkan dalam
unit yang ditransfer.
3. Biaya per unit mungkin berfluktuasi antara periode. Karena itu, yang
ditransfer dapat saja terdiri dari batch-batch yang di akumulasi dengan
biaya per unit yang berbeda
4. Unit-unit mungkin diukur dengan denominasi yang berbeda di departemen
yang juga berbeda. Pertimbangan setiap Departemen secara terpisah.

langkah 3,4 dan 5: Menghitung Biaya per Unit Ekuivalen, Mengikhtisarkan Total Biaya yang Akan
Diperhitungkan dan Membebankan Total Biaya ke Unit yang Diselesaikan dan Unit pada Persediaan
Akhir Barang dalam Proses dengan Menggunakan Metode Kalkulasi Biaya Proses FIFO pada Departemen
BAGAN 17-14 Pengujian Global Defense Selama Bulan Maret 2007
Total
Biaya Bahan Biaya
1 Produksi Biaya Transferred-in Langsung Konversi
Barang dalam proses, awal (dari hal 192- (biaya pekerjaan yang dilakukan sebelum
2 193) $51.60 periode berjalan)
Biaya yang ditambahkan dalam periode
3 (Langkah 3) berjalan (dari hal 192-193) 114.28 $52.48 $13.20 $48.60
Dibagi dengan unit ekuivalen dari
pekerjaan yang dilakukan dalam periode-
4 [eriode berjalan (bagan 17-13) ÷ 400 ÷ 440 ÷ 450
biaya per unit ekuivalen dari pekerjaan
5 yang dilakukan dalam periode berjalan $131,20 $30 $108
6 (Langkah 4) Total biaya yang akan diperhitungkan $165.88
7 (Langkah 5) Pembebanan biaya:

24
8 Diselesaikan dan dipindahkan (440 unit)
9 Barang dalam proses, awal (240 unit) $51.60
Biaya yang ditambahkan ke persediaan
awal barang dalam proses pada periode (90 x
10 berjalan 16.92 (0 x $131,20) + (240 x $30)+ $180)
11 Total persediaan awal 68.52
(200 x
12 Dimulai dan diselesaikan (200 unit) 53.84 (200 x $131,20)+ (200 x $30)+ $108)
Total biaya unti diselesaikan dan
13 dipindahkan 122.36
(160 x
14 Barang dalam proses, akhir (200 unit) 43.52 (200 x $131,20) + (0 x $30)+ $108)
15 Total Biaya yang diperhitungkan $165.88
16
17 Unit ekuivalen yang digunakan untuk menyelesaikan barang dalam proses awal dari bagan17-13, langkah 2
18 Unit ekuivalen yang dimulai dan diselesaikan dari Bagan 17-13, langkah 2
19 Unit ekuivalen pada persediaan akhir barang dalam proses dari Bagan 17-13, langkah 2

25
F. Sistem Kalkulasi Biaya Hybrid
Sistem kalkulasi biaya produk tidak selalu dapat dimasukkan dalam
kategori kalkulasi biaya pekerjaan atau kalkulasi biaya proses. Mari kita
pertimbangkan Ford motor Company. Mobil dapat dibuat dalam urutan yang
berkelanjutan (sesuai dengan kalkulasi biaya proses), tetapi unit individual dapat
disetel dengan kombinasi khusus antara ukuran mesin, transmisi, sistem audio dan
sebagainya (yang memerlukan kalkulasi biaya pekerjaan). Sistem kalkulasi biaya
Hybrid memadukan karakteristik baik sistem kalkulasi biaya pekerjaan maupun
kalkulasi biaya proses. Sistem kalkulasi biaya produk seringkali harus dirancang
agar sesuai dengan karakteristik khusus dari sistem produk yang berbeda.
Kebanyakan sistem produk bersifat campuran atau hybrid: sistem ini memiliki
beberapa fitur manufaktur berdasarkan pesanan dan faktur manufaktur produk
massal lainnya. Produsen sebagai produk yang sangat standarisasi cenderung
menggunakan sistem kalkulasi biaya hybrid.

26
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dapat di simpulkan bahwa kalkulasi biaya proses di gunakan untuk
barang-barang yang di produksi melalui pemrosesan yang
berkesinambungan atau melalui proses produksi massal seperti produksi
plastik,minyak bumi,tekstil,baja gandum,dan gula.sedangkan laporan
biaya produksi digunakan untuk menyajikan jumlah biaya yang di
akumulasikan dan rincianya dalam satu bulan.di samping itu laporan ini
juga sebagai sumber informasi guna menyiapkan ayat jurnal ihtisar yang
mencatak kegiatan dalam setiap perkiraan biaya.

B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan
tentang makalah di atas dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang
tentunga dapat di pertanggung jawabkan. Untuk saran bisa berisi kritik
atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi terhadap
kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan.

27
DAFTAR PUSTAKA

Horngren, Charles T. dkk. 2006. “Akuntansi Biaya”. Jakarta: Erlangga

28

Anda mungkin juga menyukai