Anda di halaman 1dari 12

(SAP)

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Teknik Menyusui yang Benar


Sup Pokok Bahasan : a. Pengertian teknik menyusui yang benar
b. Posisi dan perlekatan menyusui
c. Persiapan memperlancar pengeluaran ASI
d. Langkah-langkah menyusui yang benar
e. Cara pengamatan teknik menyusui yang benar
f. waktu dan frekuensi menyusui
g. dampak menyusui dengan cara yang tidak benar
Hari/Tanggal : selasa 17 oktober 2017
Waktu : 30 menit
Tempat : bangsal nusa indah RSUD Sleman
Sasaran : Ibu menyusui

A. Tujuan Umum:
 Setelah dilakukan penyuluhan, ibu dapat mengerti tentang cara menyusui yang
benar.

B. Tujuan Khusus:
 Setelah dilakukan penyuluhan, ibu dapat mengetahui tentang:
1. Pengertian teknik menyusui yang benar
2. Posisi dan perlekatan menyusui
3. Persiapan memperlancar pengeluaran ASI
4. Langkah-langkah menyusui yang benar
5. Cara pengamatan teknik menyusui yang benar.
6. i waktu dan frekuensi menyusui
7. dampak menyusui denngan cara yang tidak benar

C. Materi
 Pengertian teknik menyusui yang benar
 Posisi dan perlekatan menyusui
 Persiapan memperlancar pengeluaran ASI
 Langkah-langkah menyusui yang benar
 Cara pengamatan teknik menyusui yang benar.
 Waktu dan frekuensi menyusui
 Dampak menyusui dengan cara yang tidak benar

D. Metode
 Ceramah dan tanya jawab.
 Demonstrasi

E. Media
 Leaflet
 Lembar balik.
Bayi.

F. Kegiatan Penyuluhan

NO TAHAP / WAKTU KEGIATAN KEGIATAN SASARAN


PENYULUHAN
1. Pembukaan : - Memberi salam pembuka Menjawab salam
3 MENIT - Memperkenalkan diri
- Menjelaskan pokok Memperhatikan
bahasan dan Memperhatikan
tujuan penyuluhan
- Membagi leaflet Memperhatikan
2. Pelaksanaan : - Menjelaskan pengertian Memperhatikan
20 menit teknik menyusui yang
benar
- Menjelaskan posisi dan Memperhatikan
perlekatan menyusui
- Menjelaskan persiapan
memperlancar Memperhatikan
pengeluaran ASI
- Menjelaskan langkah-
langkah menyusui yang Memperhatikan
benar
- Menjelaskan cara
pengamatan teknik Memperhatikan
menyusui yang benar.
3. Evaluasi : Menanyakan kepada Menjawab pertanyaan
5 menit peserta tentang materi
yang telah diberikan, dan
memberi reinforcement
kepada peserta yang
dapat menjawab
pertanyaan.
4. Terminasi : - Mengucapkan Mendengarkan
2 menit terimakasih atas peran
serta peserta
- Mengucapkan salam Menjawab salam
penutup

 Pertanyaan yang di berikan kepada ibu:


-apa itu pengertian tekhinki menyusui yang benar?
-bagaimana cara menysui yangbaik dan benar?
-apa dampak menyusui dengan cara yang tidak benar?

G. Evaluasi
1. Struktur
 ibu bayi hadir ditempat penyuluhan
 Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di ruang menyusui
 Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya (SAP,
leaflet, lembar balik,bayi)

2. Proses
 ibu sangat serus mendengarkan materi penyuluhan
 selama diberikan penyuluahn ibu tidak meninggalkan tempat penyuluhan
 ibu mengajukan banyak pertanyaan dan sudah menjawab pertanyaan secara
benar

3. Hasil
- Ibu mengerti penjelasan yang telah diberikan
- Ibu mampu menjawab 3 pertanyaan dengan baik dari 7 mater pembahasan.
- Ibu dapat mendemonstrasikan cara menysui yang baik dan benar.

MATERI PENYULUHAN
“CARA MENYUSUI YANG BENAR”

A. Pengertian Teknik Menyusui yang Benar


Teknik Menyusui yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada
bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar . Tujuan menyusui
yang benar adalah untuk merangsang produksi susu memperkuat refleks menghisap
bayi
Menyusui adalah sebuah pokok bahasan yang bermuatan emosional:
sangatlah sulit untuk tidak beraksi ketika anda mendengar kata ini. Kata ini
memunculkan respon emosional yang kuat dari wanita yang sedang hamil dan
memikirkan cara memberi makanan bayinya ; dari para bidan dan dokter yang
merawat wanita ini, yang mungkin mempunyai pandangan dan pendapat yang sama
kuatnya.
Menyusui adalah seni yang hampir punah. Sekarang ini, sebagian besar dari
kita hanya ingat yang diberi susu dari botol . memang sulit untuk menghindari
budaya menyusui dengan botol. Menyusui telah menjadi sebuah isu yang kadang
saja dibicarakan , dan bukan sesuatu yang sering ditemukan . semakin jarang kita
melihat wanita yang menyusui.

B. Posisi dan Perlekatan Menyusui


Terdapat berbagai macam posisi menyusui. Cara menyusui yang tergolong
biasa dilakukan adalah dengan duduk, berdiri atau berbaring. Contoh cara menyusui
yang benar sebagai berikut:
a. Breast-feeding positions
b. Cara menyusui yang baik dengan posisi rebahan
c. Cara menyusui yang baik dengan posisi duduk
d. Cara menyusui yang baik dengan posisi berdiri
e. Cara menyusui yang baik untuk bayi kembar

Terdapat berbagai macam posisi menyusui. Cara menyusui yang tergolong


biasa dilakukan adalah dengan duduk, berdiri atau berbaring.
Gambar 1. Posisi menyusui sambil berdiri yang benar

Gambar 2. Posisi menyusui sambil duduk yang benar


Gambar 3. Posisi menyusui sambil rebahan yang benar

Ada posisi khusus yang berkaitan dengan situasi tertentu seperti ibu pasca
operasi sesar. Bayi diletakkan disamping kepala ibu dengan posisi kaki diatas.
Menyusui bayi kembar dilakukan dengan cara seperti memegang bola bila disusui
bersamaan, dipayudara kiri dan kanan. Pada ASI yang memancar (penuh), bayi
ditengkurapkan diatas dada ibu, tangan ibu sedikit menahan kepala bayi, dengan
posisi ini bayi tidak tersedak (Vivian Nanny Lia Dewi, Tri Sunarsih, 2011)

Gambar 4. Posisi menyusui balita pada kondisi normal


Gambar 5. Posisi menyusui bayi baru lahir yang benar di ruang perawatan

Gambar 6. Posisi menyusui bayi baru lahir yang benar di rumah

Gambar 7. Posisi menyusui bayi bila ASI penuh


C. Persiapan memperlancar pengeluaran ASI
Persiapan memperlancar pengeluaran ASI dilaksanakan dengan jalan :
1. Membersihkan puting susu dengan air atau minyak, sehingga epitel yang lepas
tidak menumpuk.
2. Puting susu ditarik-tarik setiap mandi, sehingga menonjol untuk memudahkan
isapan bayi.
3. Bila puting susu belum menonjol dapat memakai pompa susu atau dengan jalan
operasi.

D. Langkah-langkah menyusui yang benar

1. Cuci tangan yang bersih dengan sabun, perah sedikit ASI dan oleskan disekitar
puting, duduk dan berbaring dengan santai.
2. Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi sanggah seluruh tubuh bayi,
jangan hanya leher dan bahunya saja, kepala dan tubuh bayi lurus, hadapkan bayi
ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan puting susu, dekatkan badan
bayi ke badan ibu, menyetuh bibir bayi ke puting susunya dan menunggu sampai
mulut bayi terbuka lebar.
3. Segera dekatkan bayi ke payudara sedemikian rupa sehingga bibir bawah bayi
terletak di bawah puting susu. Cara melekatkan mulut bayi dengan benar yaitu dagu
menempel pada payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar dan bibir bawah bayi
membuka lebar.
4. Bayi disusui secara bergantian dari payudara sebelah kiri, lalu ke sebelah kanan
sampai bayi merasa kenyang.
5. Setelah selesai menyusui, mulut bayi dan kedua pipi bayi dibersihkan dengan
kapas yang telah direndam dengan air hangat.
6. Sebelum ditidurkan, bayi harus disendawankan dulu supaya udara yang terhisap
bisa keluar.
7. Bila kedua payudara masih ada sisa ASI, supaya dikeluarkan dengan alat pompa
susu.
Gambar 9. Cara meletakan bayi

Gambar 10. Cara memegang payudara

Gambar 11. Cara merangsang mulut bayi


Gambar 12. Perlekatan benar

Gambar 13. Perlekatan salah

E. Cara Pengamatan Teknik Menyusui yang Benar


Menyusui dengan teknik yang tidak benar dapat mengakibatkan puting susu
menjadi lecet, ASI tidak keluar optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI
selanjutnya atau bayi enggan menyusu. Apabila bayi telah menyusui dengan benar
maka akan memperlihatkan tanda-tanda sebagai berikut :
1. Bayi terlihat kenyang setelah minum ASI.
2. Berat badannya bertambah setelah dua minggu pertama.
3. Payudara dan puting Ibu tidak terasa terlalu nyeri.
4. Payudara Ibu kosong dan terasa lebih lembek setelah menyusui.
5. Kulit bayi merona sehat dan pipinya kencang saat Ibu mencubitnya
6. Bayi tidak rewel.
7. Bayi tampak tenang.
8. Badan bayi menempel pada perut ibu.
9. Mulut bayi terbuka lebar.
10. Dagu bayi menmpel pada payudara ibu.
11. Sebagian areola masuk kedalam mulut bayi, areola bawah lebih banyak yang
masuk.
12.Bayi nampak menghisap kuat dengan irama perlahan.
13. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
14. Kepala bayi agak menengadah.

15. Waktu dan Frekuensi Menyusui

Sebaiknya dalam menyusui bayi tidak dijadwal, sehingga tindakan menyusui


bayi dilakukan di setiap saat bayi membutuhkan, karena bayi akan menentukan
sendiri kebutuhannya. Ibu harus menyusui bayinya bila bayi menangis bukan
karena sebab lain (kencing, kepanasan/kedinginan atau sekedar ingin didekap)
atau ibu sudah merasa perlu menyusui bayinya. Bayi yang sehat dapat
mengosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit dan ASI dalam lambung bayi akan
kosong dalam waktu 2 jam. Pada awalnya, bayi tidak memiliki pola yang teratur
dalam menyusui dan akan mempunyai pola tertentu setelah 1 – 2
minggu
kemudian.
Menyusui yang dijadwal akan berakibat kurang baik, karena isapan bayi
sangat berpengaruh pada rangsangan produksi ASI selanjutnya. Dengan menyusui
tanpa jadwal, sesuai kebutuhan bayi akan mencegah timbulnya masalah
menyusui. Ibu yang bekerja dianjurkan agar lebih sering menyusui pada malam
hari. Bila sering disusukan pada malam hari akan memicu produksi ASI.
Untuk menjaga keseimbangan besarnya kedua payudara maka sebaiknya
setiap kali menyusui harus dengan kedua payudara. Ibu agar berusaha menyusui
sampai payudara terasa kosong, agar produksi ASI menjadi lebih baik. Setiap kali
menyusui, dimulai dengan payudara yang terakhir disusukan. Selama
masa
menyusui sebaiknya ibu menggunakan Bra yang dapat menyangga payudara,
tetapi tidak terlalu ketat.

F. Dampak Menyusui Dengan Teknik yang Tidak Benar


Menyusui dengan teknik yang tidak benar dapat mengakibatkan puting susu
menjadi lecet, nyeri, ASI tidak keluar optimal sehingga mempengaruhi produksi
ASI dan selanjutnya bayi enggan menyusu

Anda mungkin juga menyukai