A. Tujuan Umum:
Setelah dilakukan penyuluhan, ibu dapat mengerti tentang cara menyusui yang
benar.
B. Tujuan Khusus:
Setelah dilakukan penyuluhan, ibu dapat mengetahui tentang:
1. Pengertian teknik menyusui yang benar
2. Posisi dan perlekatan menyusui
3. Persiapan memperlancar pengeluaran ASI
4. Langkah-langkah menyusui yang benar
5. Cara pengamatan teknik menyusui yang benar.
6. i waktu dan frekuensi menyusui
7. dampak menyusui denngan cara yang tidak benar
C. Materi
Pengertian teknik menyusui yang benar
Posisi dan perlekatan menyusui
Persiapan memperlancar pengeluaran ASI
Langkah-langkah menyusui yang benar
Cara pengamatan teknik menyusui yang benar.
Waktu dan frekuensi menyusui
Dampak menyusui dengan cara yang tidak benar
D. Metode
Ceramah dan tanya jawab.
Demonstrasi
E. Media
Leaflet
Lembar balik.
Bayi.
F. Kegiatan Penyuluhan
G. Evaluasi
1. Struktur
ibu bayi hadir ditempat penyuluhan
Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di ruang menyusui
Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya (SAP,
leaflet, lembar balik,bayi)
2. Proses
ibu sangat serus mendengarkan materi penyuluhan
selama diberikan penyuluahn ibu tidak meninggalkan tempat penyuluhan
ibu mengajukan banyak pertanyaan dan sudah menjawab pertanyaan secara
benar
3. Hasil
- Ibu mengerti penjelasan yang telah diberikan
- Ibu mampu menjawab 3 pertanyaan dengan baik dari 7 mater pembahasan.
- Ibu dapat mendemonstrasikan cara menysui yang baik dan benar.
MATERI PENYULUHAN
“CARA MENYUSUI YANG BENAR”
Ada posisi khusus yang berkaitan dengan situasi tertentu seperti ibu pasca
operasi sesar. Bayi diletakkan disamping kepala ibu dengan posisi kaki diatas.
Menyusui bayi kembar dilakukan dengan cara seperti memegang bola bila disusui
bersamaan, dipayudara kiri dan kanan. Pada ASI yang memancar (penuh), bayi
ditengkurapkan diatas dada ibu, tangan ibu sedikit menahan kepala bayi, dengan
posisi ini bayi tidak tersedak (Vivian Nanny Lia Dewi, Tri Sunarsih, 2011)
1. Cuci tangan yang bersih dengan sabun, perah sedikit ASI dan oleskan disekitar
puting, duduk dan berbaring dengan santai.
2. Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi sanggah seluruh tubuh bayi,
jangan hanya leher dan bahunya saja, kepala dan tubuh bayi lurus, hadapkan bayi
ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan puting susu, dekatkan badan
bayi ke badan ibu, menyetuh bibir bayi ke puting susunya dan menunggu sampai
mulut bayi terbuka lebar.
3. Segera dekatkan bayi ke payudara sedemikian rupa sehingga bibir bawah bayi
terletak di bawah puting susu. Cara melekatkan mulut bayi dengan benar yaitu dagu
menempel pada payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar dan bibir bawah bayi
membuka lebar.
4. Bayi disusui secara bergantian dari payudara sebelah kiri, lalu ke sebelah kanan
sampai bayi merasa kenyang.
5. Setelah selesai menyusui, mulut bayi dan kedua pipi bayi dibersihkan dengan
kapas yang telah direndam dengan air hangat.
6. Sebelum ditidurkan, bayi harus disendawankan dulu supaya udara yang terhisap
bisa keluar.
7. Bila kedua payudara masih ada sisa ASI, supaya dikeluarkan dengan alat pompa
susu.
Gambar 9. Cara meletakan bayi