Anda di halaman 1dari 2

IMUNISASI LENGKAP

Berdasarkan hasil Riskesdas 2013 dan 2018 dapat diketahui trend cakupan
imunisasi dasar lengkap pada anak umur 12-23 dikategorikan menjadi tiga bagian
yaitu Lengkap, tidak lengkap, dan tidak melakukan imunisasi. Data Riskesdas 2013
untuk cakupan imunisasi lengkap sebesar 59,2% dan data Riskesdas 2018 sebesar
57,9%. Untuk cakupan imunisasi dasar yang tidak lengkap data Riskesda 2013
sebesar 32,1% dan data Riseksdas 2018 sebesar 32,9%. Kemudian diketahui yang
tidak melakukan imunisasi pada data Riskesdas 2013 sebesar 8,7% dan data
riskesdas 2018 sebesar 9,2%.

Berdasarkan data Riskesdas 2013 dan 2018 dapat diketahui trend cakupan
imunisasi dasar lengkap pada umur 12-23 bulan dengan kategori lengkap dalam
melakukan imunisasi menurun dari 59,2% menjadi 57,9%. Imunisasi merupakan
faktor tidak langsung terjadinya wasting. Balita yang tidak diimunisasi akan lebih
rentan terkena infeksi. Selain kelengkapan imunisasi perlu diperhatikan keadaan
lingkungan yang tidak memadai akan menjadi faktor lain penyebab wasting.status
imunisasi bukan bukan faktor yang secara langsung menyebabkan asupan nutrisi
menjadi lenih baik atau buruk. Akan tetapi status imunisasi berhubungan dengan
kejadian penyakit infeksi pada balita. Balita dengan status imunisasi tidak lengkap
cenderung lebih cepat tertular penyakit infeksi seperti diare, dan ISPA yang
memungkinkan menurunkan asupan nutrisi. Hal ini sejalan dengan trend kejadian
penyakit infeksi yaitu diare yang meningkat pada data Riskesdas 2013 sebesar 4,5%
dan data Riskesdaas 2018 sebesar 6,8% diamna terjadi peningkatan kejadian
penyakit infeksi yang berhubungan dengan menurunnya cakupan yang melakukan
imunisasi. Kemudian dengan trend yang melakukan imunisasi mengalami
penurunan maka yang tidak melakukan imunasi juga mengalami peningkatan
berdasarkan data Riskesdas 2013 dan 2018. Hal ini sejalan dengan hasil cakupan
yang melakukan imunisasi secara lengkap. Sedangkan untuk yang tidak melakukan
imunisasi mengalami peningkatan.
PROPORSI PENIMBANGAN BB PADA BALITA

Berdasarkan data Riskedas 2013 dan 2018 dieketahui proporsi


penimbangan BB pada balita yang sesuai dengan standard sebesar 44,6% (2013)
dan 54,5% (2018). Sedangkan yang tidak sesuai dengan standard sebesar 21,1%
(2013) dan 40% (2018).

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui trend penimbangan berat badan


pada balita yang sesuai standard mengalami peningkatan serta yang tidak sesuai
standard juga mengalami peningkatan. Peningkatan pengukuran berat badan balita
yang sesuai standard berhubungan berat badan lahir yang normal juga meningkat
berdasrakn data Riskesda sebesar 89,5% (2013) dan 90,1% (2018). dengan
Peningkatan pengukuruan berat badan balita yang tidak sesuai standard
berhubungan dengan tingginya balita yang tidak melakukan imunisasi lengkap serta
meingkatnya kejadian penyakit infeksi.

DAFTAR PUSTAKA

I Ketut Sudiana, Yuni Sufyanti A, Puteri Indah D. 2007. "Peningatan Berat Badan pada
Bayi (3-6 bulan) melalui infant exercise." e-journal.unair.ac.id 10.

Rahmalia Afriyani, Nura, Malahyati Hartati. 2015. "Faktor-faktor yang mempengaruhi


kejadian wasting pada balita usia 1-5 tahun di Puskesmas Talang Betutu kota
Palembang." Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian wasting 1-5 tahun 3.

Riskesdas,2018

Anda mungkin juga menyukai