1. Persiapan Fisik
Diluar peralatan dan perlengkapan, fisik dan kesegaran jasmani membutuhkan
persiapan yang tak kalah pentingnya. Fisik yang baik tidak bisa dicapai dalam waktu
yang singkat tetapi harus dengan latihan yang teratur dan kontinyu. Dasar yang
paling penting bagi pendaki gunung adalah tenaga aerobik, sebab kegiatannya
sangat dipengaruhi oleh suplai oksigen melalui peredaran darah ke otot-otot badan.
Oleh karena itu harus dilakukan latihan-latihan aerobik secara teratur seperti lari atau
bersepeda. Selain aerobik, kekuatan dan ketahanan otot juga perlu dilatih. Otot-otot
itu adalah otot bahu, punggung, pinggang, dan kaki. Hal ini dapat dilatih dengan
menggunakan beban seperti mengangkat barbel dan sejenisnya.
Dalam kegiatan di alam terbuka semacam pendakian gunung, menempuh
rimba, penyusuran pantai, diperlukan kemampuan fisik yang memadai, pegiat
kegiatan di alam terbuka tidak akan dapat melakukan kegiatannya dengan aman.
1
Salah satu prinsip latihan yang penting untuk dijadikan pegangan adalah dengan
melakukan kegiatan yang intensif dengan intensitas latihan yang terukur.
2. Persiapan Mental
Meskipun mental seseorang akan terbentuk dengan sendirinya dan sudah
bawaan lahir, tetapi pengembangannya dapat dilakukan secara perlahan-lahan dalam
waktu yang panjang, yang salah satunya dengan meningkatkan latihan fisik.
Keseimbangan antara faktor fisik dan mental harus selalu kita usahakan baik dalam
perjalanan maupun kehidupan sehari-hari. Khusus untuk kegiatan alam bebas kita
harus percaya pada kemampuan kita untuk menangani segala hal. Motivasi yang baik
dapat juga meningkatkan mental. Mendorong motivasi seseorang merupakan hal
yang cukup susah, karena kita harus tahu segala hal mengenai pribadi, pembawaan,
sifat dan kegemaran orang tersebut. Hal ini harus kita lakukan secara hati-hati dan
perlahan-lahan sehingga tidak menyinggung perasaan yang menimbulkan antipati
dan mematikan motivasi.
Faktor mental memang sulit untuk dipahami, bahkan kadang-kadang sering
diabaikan. Padahal tanpa keseimbangan antara fisik dan mental maka tujuan suatu
perjalanan tidak akan memuaskan. Latihan fisik yang baik akan membantu
mengembangkan mental, rasa percaya diri dan kepekaan. Mental yang sehat juga
berasal dari dalam, dari pemahaman "siapa" kita ini dan dari pengertian dimana kita
berada, sebagai suatu kesatuan yang utuh. Di alam bebas, kita harus percaya pada
kemampuan kita untuk mengatasi segalanya.
Motivasi yang baik akan dapat pula meningkatkan mental. Kegiatan yang
memakai tenaga secara berlebihan sebaiknya dihindari, terutama bagi seseorang
yang pernah memiliki penyakit yang berhubungan dengan susunan saraf pusat,
seperti epilepsy, gangguan Kejiwaan, dan cidera kepala berat.
3. Daya TahanTubuh
Daya tahan tubuh sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor, antara lain :
a. Kebutuhan oksigen
Oksigen merupakan komponen yang sangat penting bagi proses penyediaan energi
dalam tubuh yang diolah dari makanan. Kita karus sering lakukan aklimatisasi untuk
menyesuaikan kemampuan tubuh dengan kadar oksigen disuatu tempat.
b. Kebutuhan Cairan
Dalam keadaan normal manusia tidak dapat hidup tanpa air. Beberapa penulis
mengatakan manusia dapat hidup tanpa air kurang lebih selama 3 hari, teetapi ada
pula yang mengatakan dalam suhu 20 – 30 C orang dapat bertahan hidup tanpa air
sampai selama 8 hari
2
c. Kebutuhan Garam/ Elektrolit
Salah satu elektrolit terpenting dalam tubuh adalah NaCl atau garam dapur.
Kebutuhan garam bagi setiap orang di daerah subtropics adalah 10 gram/24 jam
tergantung aktivitasnya. Untuk menjaga kadar garam dalam tubuh, maka garam
dapat dimasukkan dalam makanan, tetapi tidak dianjurkan untuk air minum karena
dapat menimbulkan rasa haus, dalam keadaan tertentu dapat digunakan dalm oralit.
d. Suhu Lingkungan
Suhu lingkungan sangat mempengaruhi daya taha tubuh, karena akan berpengaruh
langsung pada kondisi tubuh yang akan dapat menyebabkan kematian pada suhu
dingin dan kejang-panas atau kematian pada suhu panas. Suhu tubuh manusia lebih
mudah menyesuaikan pada suhu panas daripada suhu dingin, karena suhu
lingkungan yang rendah mengakibatkan kalori yang diperlukan oleh tubuh lebih besar
untuk mempertahankan suhu tubuh tetap normal. Lingkungan sangat mempengaruhi
daya tahan tubuh karena itu, perlu persiapan yang sesuai untuk menghadapi daerah
dengan suhu tertentu.
Tubuh manusia akan lebih mudah menyesuaikan diri dengan suhu panas dari pada
suhu dingin. Proses aklimatisasi dalam suhu panas biasanya berlangsung lebih cepat
dan dapat diatasi dengan memakai pakaian tipis, menyerap keringat, berwarna cerah,
menjaga supaya kebutuhan air dan garam seimbang dalam tubuh. Sedangkan
terhadap suhu dingin tubuh lebih sukar untuk menyesuaikan diri, karena suhu
lingkungan yang rendah mengakibatkan kalori yang dibutuhkan lebih besar agar suhu
tubuh tetap normal. Pakaian sangat menentukan, selain pakaian, makanan juga
sangat berpengaruh dalam suhu lingkungan yang rendah.
e. Makanan
Untuk aktivitas yang tidak berat diperlukan kalori 2000-2500 per hari. Untuk aktivitas
berat diperlukan 2500-3500 kalori. Sumber makanan diantaranya : karbohidrat,
lemak, dan protein. Makanan yang baik adalah apabila terdiri dari ;
- 75 % berasal dari karbohidrat
- 25 % berasal dari protein dan lemak
Jenis makanan yang akan dimakan dalam perjalanan haruslah sesuai dengan jumlah
kalori yang dibutuhkan. Faktor fisik, mental, dan daya tahan tubuh merupakan
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Untuk mencapai keadaan yang prima,
diperlukan kemampuan terhadap hal-hal sebagai berikut ; pengetahuan tentang
kesehatan perjalanan, perelengkapan perjalanan, perlengkapan PPPK.
3
yang kita bawa akan langsung mempengaruhi keefektifan kita berkegiatan dan juga
gizi yang diperlukan tubuh kita.
Nutrisi yang diperlukan tubuh per hari :
65 % Karbohidrat (HA)
20 % Lemak
10 – 15 % Protein
Dengan dasar informasi diatas menu makanan dan banyaknya harus dibawa dapat
diprediksikan untuk mendukung keefektifan operasional. Sedangkan kebutuhan
kalorinya berbeda beda tiap kegiatan, semakin berat tingkat aktivitasnya semakin
banyak kebutuhan kalorinya.