Sebagian besar kasus krisis tiroid terjadi sebagai kejadian pencetus, penyakit yang

terjadi bersamaan, atau penghentian obat antitiroid. Terapi radioiodine untuk hipertiroidisme
menginduksi tiroiditis dan fibrosis selanjutnya dari kelenjar tiroid. Penghancuran sel-sel folikel
dalam hasil kelenjar tiroid dalam pelepasan cepat hormon tiroid yang disimpan ke dalam
sirkulasi, yang dapat berfungsi sebagai peristiwa pencetus untuk krisis tiroid dalam persentase
yang sangat kecil dari pasien. Namun, telah terbukti sulit untuk mendefinisikan faktor-faktor
risiko untuk pengembangan krisis tiroid sebagai administrasi radioiodine.9