04 45 5.4.1 T
injauan Singkat Sektor Minyak & Gas Bumi
1. Tentang PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
48 5.4.2 K
inerja Pembiayaan Sektor Minyak & Gas Bumi
08 2. P
roduk dan Mekanisme Pembiayaan 50 5.4.3 T
injauan Profil Portofolio Pembiayaan pada Proyek Sektor
Minyak & Gas Bumi
16 54 5.5.2 K
inerja Pembiayaan Sektor Telekomunikasi
PT SMI adalah Lembaga Pembiayaan yang terdaftar & diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 4. Komposisi Portofolio Pembiayaan
55 5.5.3 T
injauan Profil Portofolio Pembiayaan pada Proyek Sektor
18 4.1 Komposisi Portofolio Pembiayaan PT SMI berdasarkan sektor Telekomunikasi
56
Disclaimer 20 4.2 Komposisi Portofolio Pembiayaan PT SMI berdasarkan mata
uang
5.6 Sektor Transportasi
56 5.6.1 T
injauan Singkat Sektor Transportasi
22 4.3 Komposisi Portofolio Pembiayaan PT SMI berdasarkan jenis
pembiayaan 59 5.6.2 K
inerja Pembiayaan Sektor Transportasi
Seluruh informasi yang disajikan diambil dari berbagai sumber dan adalah benar pada saat
informasi ini ditulis atas sepengetahuan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (“PT SMI”). 23 4.4 Komposisi Portofolio Pembiayaan PT SMI berdasarkan lokasi 60 5.6.3 T
injauan Profil Portofolio Pembiayaan pada Proyek Sektor
proyek Transportasi
PT SMI tidak bertanggung jawab atas ketidaktepatan yang terkandung dalam materi.
24 4.4.1 Portofolio Kegiatan Pembiayaan PT SMI di wilayah 62 5.7 Sektor Irigasi (Pengairan)
Indonesia Timur
Dalam melaksanakan kegiatan pembiayaan proyek-proyek infrastruktur, seluruh proses evaluasi 62 5.7.1 T
injauan Singkat Sektor Irigasi
untuk memastikan kelayakan pembiayaan atas suatu proyek, harus mengacu dan tunduk kepada 26 5. Portofolio Pembiayaan Secara Sektoral 64 5.7.2 T
injauan Profil Portofolio Pembiayaan pada Proyek Sektor
Irigasi
ketentuan/peraturan yang berlaku baik eksternal maupun internal PT SMI. Dengan demikian,
28 5.1 Sektor Air Minum
maka setiap keputusan untuk membiayai atau tidak membiayai suatu proyek, telah melalui
proses uji tuntas/due diligence yang dapat dipertangungjawabkan.
28 5.1.1 Tinjauan Singkat Sektor Air Minum 66 6. P
elestarian Lingkungan & Potensi Energi Terbarukan
30
72
5.1.2 Kinerja Pembiayaan Sektor Air Minum
Setiap keluhan atas isi dokumen ini dapat disampaikan kepada: 31 5.1.3 Tinjauan Profil Portofolio Pembiayaan pada Proyek Sektor 7. Penutup
Air Minum
Ibu Astried Swastika
Corporate Secretary PT SMI 32 5.2 Sektor Jalan
75 8. Hal-hal yang Sering Ditanyakan
32 5.2.1 Tinjauan Singkat Sektor Jalan
76
Tel : +62 21 5785 1499
Fax : +62 21 5785 4298 9. Kontak
35 5.2.2 Kinerja Pembiayaan Sektor Jalan
77
Email : corporatesecretary@ptsmi.co.id
36 5.2.3 Tinjauan Profil Portofolio Pembiayaan pada Proyek Sektor
Galeri Foto Proyek
Website : www.ptsmi.co.id Jalan
Buku Portofolio Pembiayaan ini merupakan Di masa depan, PT SMI membuka peluang bagi
ringkasan atas peran nyata PT Sarana Multi pihak swasta untuk dapat berpartisipasi dalam
Infrastruktur (Persero) (“PT SMI”) dalam melakukan pembangunan infrastruktur. Untuk itu PT SMI
pembiayaan proyek-proyek infrastruktur di senantiasa menjalin kemitraan dengan investor
Indonesia. Buku ini memberikan gambaran proyek infastruktur melalui kerja sama baik
mengenai kinerja pembiayaan PT SMI sejak tahun dalam bidang pembiayaan, jasa konsultasi dan
2010 sampai dengan September 2014. pengembangan proyek KPS guna percepatan
pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Kegiatan pembiayaan merupakan aktivitas inti dari
PT SMI yang didirikan oleh Pemerintah Republik Melalui Buku Portofolio Pembiayaan ini PT SMI
Indonesia untuk misi khusus menjadi katalis berharap dukungan seluruh stakeholder untuk
dalam percepatan pembangunan infrastruktur di terus dapat berkolaborasi secara bersama-
Indonesia. Seiring dengan berjalannya waktu dan sama memberikan kontribusi dalam percepatan
melihat kebutuhan pembangunan infrastruktur pembangunan infrastruktur di Indonesia.
tidak hanya dari sisi pembiayaan semata maka
PT SMI bermetamorfosis dengan melakukan
pendampingan atas penyiapan proyek-proyek
Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) serta dalam
pemberian jasa-jasa konsultasi. Dengan tambahan
kedua kegiatan tersebut menjadikan PT SMI
memiliki 3 pilar kegiatan usaha sebagai berikut: Salam Hormat
1. Pembiayaan dan Investasi
2. Jasa Konsultasi Emma Sri Martini
3. Pengembangan Proyek KPS Direktur Utama
Transportasi Jalan
Ketenagalistrikan Irigasi
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (“PT SMI”) didirikan pada tahun 2009 sebagai
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No.
100/PMK.010/2009 tentang Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur.
Kegiatan Pembiayaan PT SMI meliputi kegiatan Pembentukan Portofolio dan Monitoring Portofolio. Adapun
proses pemberian pembiayaan sampai dengan proses pemantauannya dapat dijelaskan dalam bagan berikut:
Investment Grade
AAA
Prescreening Persetujuan Persyaratan Pemenuhan
Corporate Finance AA Pencairan Kewajiban
1. PMK 100 • Industri Risiko PBM
pembayaran
2. KYC, AML • Bisnis pada A oleh Debitur
• Manajemen Tingkat
& CFT*) Verifikasi
• Keuangan Korporasi BBB Pencairan Kepatuhan
terhadap
bb Perjanjian-
Credit Final Pembayaran perjanjian
Enhancement Rating b Komite Kredit
4.673
4.480
3.653 CAGR
Desember 2010-September 2014
3.090
2.355 Komitmen
1.197 1.322
92,6%
Rp Miliar
Outstanding
400
124.9%
564
Komitmen Outstanding
Utilisasi
Komitmen 44% 47% 56% 69% 78%
Pembiayaan
78
mencapai tingkat utilisasi telah mencapai 78% dari total komitmen pembiayaan.
Keuangan No. 100/PMK.010/2009, kegiatan utama PT SMI adalah
memberikan pembiayaan kepada proyek-proyek infrastruktur.
% Pada tahun 2010-September 2014, PT SMI mencatat pertumbuhan
pembiayaan yang cukup tinggi terlihat dari CAGR komitmen dan
outstanding pembiayaan sebesar masing-masing 92,6% dan 124,9%.
Sampai dengan September 2014 jumlah komitmen pembiayaan
dari total komitmen
pembiayaan
PT SMI telah mencapai Rp 4,67 triliun dengan outstanding Rp 3,65 triliun
(termasuk pembiayaan dalam mata uang US Dollar yang dikonversi
dengan asumsi kurs Rp 12.212 / USD) .
63%
1.823
bumi serta sektor jalan mengalami pertumbuhan
1.758
yang pesat dibandingkan dengan sektor lainnya.
Sektor minyak dan gas bumi tumbuh sebesar 242%
sementara sektor jalan bertumbuh sebesar 497%
dibanding tahun sebelumnya. Di tahun yang sama,
Desember 2010
859
793
dengan jumlah total komitmen mencapai Rp 2,3 triliun
641
608
574
575
550
550
530
dan outstanding sebesar Rp 1,3 triliun atau sekitar 56%
518
494
440
Air Minum
dari total komitmen pembiayaan.
358
300
Jalan
252
200
200
200
188
150
Rp Miliar
160
134
82
60
40
20
20
14
20
12% 6% 4%
Dilihat dari sector coverage, di tahun 2010 PT SMI telah mampu melayani pembiayaan untuk 5 sektor infrastruktur
Jumlah komitmen tahun 2013 telah mencapai Rp 4,4
yakni transportasi, minyak dan gas bumi, ketenagalistrikan, irigasi dan jalan. Sektor ketenagalistikan berkontribusi Sampai dengan
triliun dengan posisi outstanding mencapai Rp 3 triliun
sebesar Rp 250 miliar atau sekitar 63% dari total nilai komitmen sebesar Rp 400 miliar di tahun 2010. September 2014,
pembiayaan PT SMI telah 11% atau 69% dari total komitmen.
melingkupi 7 sektor
Di tahun 2011 PT SMI berhasil menambah pelayanan pembiayaannya pada sektor air minum dan telekomunikasi 11% Sampai dengan September tahun 2014 ini, jumlah
dengan kontribusi sebesar 13% dan 17% dari total komitmen pembiayaan. Adanya sektor air minum dan
komitmen pembiayaan telah mencapai Rp 4,6 triliun
telekomunikasi menjadikan total sektor yang mampu dilayani menjadi 7 sektor infrastruktur. Pada tahun ini nilai
komitmen tumbuh pesat sebesar 199% dibanding dengan tahun 2010 dengan jumlah komitmen pembiayaan 39% dengan nilai outstanding sebesar Rp 3,6 triliun.
PT SMI telah melakukan pembiayaan terhadap 7 sektor
mencapai Rp 1,2 triliun dan outstanding sebesar Rp 564 miliar.
dengan total jumlah debitur sebanyak 32 perusahaan.
17% Pada saat ini, komposisi pembiayaan berdasarkan
sektor tersebar lebih merata. Sektor ketenagalistrikan
September 2014
memberi kontribusi terbesar sebanyak 39% dari
komitmen pembiayaan PT SMI diikuti oleh sektor
Gambar 3 Komposisi Portofolio minyak & gas bumi sebesar 17%.
Pembiayaan Desember 2010 &
September 2014
4.2 Komposisi Portofolio Pembiayaan PT SMI Berdasarkan Mata Uang Pembiayaan dengan mata
Total komitmen pembiayaan dengan mata uang Rupiah sampai
dengan September 2014 telah mencapai Rp 2,6 triliun dengan
uang US Dollar (USD)
outstanding Rp 2 triliun.
didominasi oleh sektor
ketenagalistrikan dan minyak
Gambar 4 Komitmen Pembiayaan PT SMI (Rp dan USD (equiv Rp)) & gas bumi Sepanjang tahun 2011 porsi pembiayaan PT SMI dalam mata uang US
Dollar didominasi seluruhnya oleh sektor minyak dan gas bumi dengan
Rp USD (equiv. Rp)
nilai komitmen USD 52,5 juta dan posisi outstanding USD 49 juta.
2.722
Pembiayaan tersebut terdiri dari proyek FSO dan terminal LPG.
2.635
2.039
Mulai tahun 2012 proyek-proyek dari sektor ketenagalistrikan dengan
1.714
167
1.044
641
144
400
Rp Miliar
153
52
tahun 2013 lalu. Sampai dengan September 2014 total komitmen telah
% Rp terhadap mencapai USD 167 juta dengan nilai outstanding sebesar USD 132 juta
12
100% 87% 73% 61% 56% total komitmen atau setara dengan Rp 2 triliun dengan nilai outstanding Rp 1,6 triliun
pembiayaan
(dengan asumsi kurs Rp 12.212 / USD).
USD Juta
PT SMI menggunakan 2 jenis mata uang dalam memberikan fasilitas pembiayaan yakni, Rupiah dan US Dollar. Mata Des-2010 Des-2011 Des-2012 Des-2013 Sep-2014
uang yang digunakan dalam fasilitas pembiayaan yang diberikan mengikuti mata uang pendapatan nasabah. Fasilitas pembiayaan
PT SMI sebagian besar
Pembiayaan dalam mata uang Rupiah masih mendominasi portofolio pembiayaan PT SMI. Pembiayaan dalam mata menggunakan mata uang
Rupiah (Rp)
uang Rupiah menyumbang rata-rata sebesar 75% dari total komitmen pembiayaan sampai dengan September 2014
ini.
Permintaan atas pembiayaan dalam mata uang Rupiah berasal dari sektor-sektor infrastruktur yang memiliki tarif
dalam denominasi Rupiah, seperti, transportasi, jalan tol, air minum dan ketenagalistrikan skala kecil dan menengah
seperti pembangkit listrik mini hidro.
4.3 Komposisi Portofolio Pembiayaan PT SMI Berdasarkan Jenis Pembiayaan 4.4 Komposisi Portofolio Pembiayaan PT SMI Berdasarkan Lokasi Proyek
Gambar 6 Komitmen Pembiayaan Berdasarkan Jenis Pembiayaan Gambar 7 Komitmen Pembiayaan Berdasarkan Lokasi Proyek
1.316
1.248
1.378
1.205
Pembiayaan Investasi
3.924
1.145
1.149
1.022
Pembiayaan Modal Kerja
3.780 Lokasi portofolio
pembiayaan PT SMI
tersebar di seluruh
2.215
735
Indonesia
538
488
432
1.082
342
324
342
700
750
300
274
267
198
Rp Miliar
152
272
Gambar 8 Proporsi
Rp Miliar
140
100
128
115
78
70
Pembiayaan Project Finance
Des-2010 Des-2011 Des-2012 Des-2013 Sep-2014 Pada September 2014 Des-2010 Des-2011 Des-2012 Des-2013 Sep-2014
Berdasarkan Lokasi
% pembiayaan
investasi Jawa Kalimantan Sulawesi Sumatera Corporate Finance
68% 90% 94% 84% 84%
terhadap total
komitmen
10%
15% 34% Sampai dengan September 2014, jumlah komitmen Pembiayaan corporate finance terdiri dari pembiayaan
pembiayaan PT SMI telah mencapai Rp 4,67 triliun perusahaan pembangkit listrik tenaga gas, pembiayaan
Sampai dengan bulan September 2014, porsi komitmen pembiayaan untuk investasi yang terdiri dari Rp 3,3 triliun berupa project finance proyek telekomunikasi dan modal kerja. Pembiayaan
tercatat sebesar 84% atau sekitar Rp 3,9 triliun dari total seluruh pembiayaan PT SMI Komposisi pembiayaan dan Rp 1,3 trilun berupa corporate finance. Lokasi corporate finance antara lain digunakan untuk
(termasuk pembiayaan dalam mata uang US Dollar yang dikonversi dengan asumsi kurs didominasi Pembiayaan proyek dengan pembiayaan project finance tersebar pembangunan menara telekomunikasi, pembangunan
Investasi pada 4 pulau besar di Indonesia, yakni Jawa, Sumatera,
Rp 12.212 / USD). Hal ini merupakan perubahan yang signifikan mengingat pada tahun jalan dan jembatan yang tersebar di seluruh Indonesia.
2010, porsi pembiayaan investasi adalah sebesar 68% dan sempat berada pada angka
41% Kalimantan dan Sulawesi. Porsi terbesar pembiayaan
project finance masih berada di pulau Jawa yakni
94% pada tahun 2012. Perubahan ini terutama disebabkan pertumbuhan pembiayaan
untuk investasi yang relatif tinggi sementara pertumbuhan pembiayaan modal kerja sebesar 41% diikuti dengan pulau Sumatera sebesar
September 2014
cenderung stagnan. 34% dan pulau Kalimantan dan Sulawesi masing-
Jawa Kalimantan masing sebesar 15% dan 10% dari total komitmen
pembiayaan.
Sulawesi Sumatera
52,1%
50,3%
43,3%
5.1.1 Tinjauan Singkat Sektor Air Minum
30,8%
30,7%
29,7%
26,0%
20,0%
Gambar 10 Peta Proyek Pembiayaan PT SMI di Sektor Air Minum
17,1%
2011 2012 2013
5.1.2 Kinerja Pembiayaan Sektor Air Minum 5.1.3 Tinjauan Profil Portofolio Pembiayaan pada Proyek Sektor Air Minum
440
Desember 2011-September 2014
Keterangan : Kebutuhan belanja modal dipergunakan untuk perluasan coverage air
Komitmen minum untuk wilayah Jakarta bagian timur
28,7%
300
230
200
200
200
150
150
Perusahaan merupakan penyedia jasa air bersih Untuk mendukung distribusi air bersih agar bisa
Outstanding
bagi area industri, area bisnis maupun pemukiman menjangkau seluruh pelanggan, perusahaan memiliki
16,8 %
Rp Miliar
penduduk di wilayah operasional meliputi Jakarta pusat distribusi di Cilincing dan 4 pompa tekan yang
Timur, sebagian Jakarta Pusat dan Jakarta Jakarta berlokasi di Pasar Rebo, Sumur Batu, Sungai Bambu
Des-2010 Des-2011 Des-2012 Des-2013 Sep-2014
Utara. Pada tahun 1998, perusahaan mendapat dan Tugu. Pompa tekan baru di Tugu merupakan
Komitmen Outstanding konsesi untuk melakukan usaha selama 25 instalasi pompa terbaru yang secara signifikan
tahun berdasarkan Perjanjian Kerjasama dengan meningkatkan ketersediaan air di 11 kelurahan di
Perusahaan Daerah Air Minum DKI Jakarta (“PAM wilayah Jakarta Utara.
Jaya”).
Pada tahun 2011, dengan masuknya debitur Pada tahun 2013, PT SMI bersama-sama dengan
pertama dalam sektor air minum maka perusahaan pembiayaan lain memberikan Di dalam perjanjian konsesi tersebut, perusahaan
pembiayaan dalam sektor ini mulai berjalan. komitmen pembiayaan sindikasi untuk mengambil alih seluruh fasilitas produksi dari PAM
Jumlah komitmen pembiayaan awal sebesar pembangunan instalasi pengolahan air minum Jaya dan mengoperasikan fasilitas tersebut selama
Rp 150 miliar ditujukan untuk pembiayaan di kota Tangerang dengan kapasitas 1500 liter 25 tahun. Dengan demikian perusahaan bertanggung
anggaran belanja modal tahun 2011 yang per detik. Proyek ini memerlukan dana sekitar jawab untuk mengelola, mengoperasikan, memelihara,
meliputi pembangunan infrastruktur air Rp 1,4 triliun dimana pendanaan berasal dari serta melakukan investasi untuk mengoptimalkan,
minum termasuk penambahan, pengadaan, pembiayaan sindikasi sebesar Rp 751 miliar dan menambah dan meningkatkan pelayanan air bersih di
penggantian, perbaikan dan pemeliharaan sisanya dari modal sendiri. wilayah operasionalnya.
bangunan pengambilan air baku, jaringan
transmisi, distribusi dan instalasi pengolahan air Dalam perkembangannya, terjadi perubahan- Perusahaan memiliki fasilitas produksi berupa
minum. Pada tahun 2012, PT SMI memberikan perubahan yang diperkirakan akan merubah Merupakan fasilitas instalasi pengolahan air (“IPA”) di tiga lokasi dengan
tambahan pembiayaan sebesar Rp 50 miliar perjanjian kontrak antara calon debitur dan pengelolaan & distribusi air kapasitas produksi sebagai berikut:
yang ditujukan untuk pembiayaan anggaran PDAM kota Tangerang sehingga pada bulan bersih di timur Jakarta
belanja modal tahun 2012. Per September 2014, Februari 2014, anggota sindikasi sepakat untuk 1. IPA Buaran I : 2.000 liter/detik
posisi outstanding pembiayaan telah mencapai memutuskan kerjasama pembiayaan kepada 2. IPA Buaran II : 3.000 liter/detik
berjumlah Rp 230 miliar. calon debitur. 3. IPA Pulo Gadung : 4.000 liter/detik
Jalan Jeneponto-Bantaeng, Gambar 14 Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenis tahun 2004-2012
Sulawesi Selatan
Mobil
Tahun Bis Truk Sepeda Motor Jumlah
Penumpang
2004 4.231.901 933.251 2.315.781 23.061.021 30.541.954
Proyek Underpass,
Cibubur, Jakarta 2005 5.076.230 1.110.255 2.875.116 28.531.831 37.623.432
2006 6.035.291 1.350.047 3.398.956 32.528.758 43.313.052
Jalan Tol
Cikampek Palimanan 2007 6.877.229 1.736.087 4.234.236 41.955.128 54.802.680
2008 7.489.852 2.059.187 4.452.343 47.683.681 61.685.680
Jawa Tengah 2009 7.910.407 2.160.973 4.452.343 52.767.093 67.336.644
2010 8.891.041 2.250.109 4.687.789 61.078.188 76.907.127
2011 9.548.866 2.254.406 4.958.738 68.839.341 85.601.351
2012 10.432.259 2.273.821 5.286.061 76.381.183 94.373.324
518
di pulau Jawa. Frekuensi kendaraan yang lebih tinggi lainnya, sektor jalan memiliki tenor pembiayaan CAGR
494
dibanding pulau-pulau lainnya membuat sektor jalan yang lebih panjang karena biaya investasi yang cukup Desember 2010-September 2014
berkembang lebih pesat di Jawa. Saat ini terdapat besar. Sektor ini masih cukup menjanjikan karena
proyek besar untuk jalan tol yang menghubungkan pertumbuhan kendaraan penumpang maupun Komitmen
358
kota-kota di pulau Jawa yaitu Tol Trans Jawa sepanjang angkutan barang yang terus meningkat seiring dengan
98,0%
313
1.100 km. Jaringan jalan tol Trans Jawa terbagi atas 5 meningkatnya pertumbuhan ekonomi. Sektor ini
248
koridor utama, yaitu Koridor Merak–Jakarta–Cikampek memiliki kaitan erat dengan pertumbuhan industri-
(telah beroperasi), Koridor Cikampek–Cirebon (belum industri lainnya seperti otomotif dan migas. Outstanding
beroperasi), Koridor Cirebon–Semarang (beroperasi
sebagian kecil), Koridor Semarang–Surabaya (belum
150,5%
Rp Miliar
60
40
32
beroperasi) dan Koridor Surabaya–Banyuwangi Pertumbuhan sektor
23
10
(beroperasi sebagian kecil). jalan terkoneksi dengan Des-2010 Des-2011 Des-2012 Des-2013 Sep-2014
pertumbuhan pada
industri-industri lain Komitmen Outstanding
Pada tahun 2011, PT SMI mulai menjajaki sektor infrastruktur jalan dengan memberikan pembiayaan kepada
salah satu BUMN Karya dalam bentuk Pembiayaan Modal Kerja untuk pembangunan jalan Jeneponto-Bantaeng di
Sulawesi Selatan sebesar Rp 20 miliar. PT SMI mulai terjun ke sektor infrastruktur jalan tol pada akhir tahun 2012
melalui pembiayaan sebesar Rp 300 miliar kepada operator jalan tol seksi Cikampek-Palimanan sepanjang 116,4
km. Proyek ini merupakan bagian dari proyek besar jalan tol Trans Jawa. Penarikan pertama dimulai pada bulan
Juni 2013 sebesar Rp 31 miliar. Sampai dengan September tahun 2014 posisi outstanding untuk proyek ini sudah
mencapai Rp 145 miliar.
RUPTL PLN 2013-2022 mengestimasikan kebutuhan 5.3.2 Kinerja Pembiayaan Sektor Ketenagalistrikan
listrik untuk tahun 2014 sebesar 207,8 TWH untuk
seluruh Indonesia dengan rincian wilayah Indonesia Gambar 19 Pembiayaan Pada Sektor Ketenagalistrikan Dengan
timur sebesar 21,2 TWH, Indonesia barat sebesar Mata Uang Rupiah
859
29,4 TWH dan Jawa-Bali sebesar 157,2 TW. Target
elektrifikasi adalah sebesar 82,6% untuk tahun 2014
577
dan 97,7% di tahun 2022 untuk seluruh Indonesia.
575
574
373
347
Sampai dengan tahun 2022, total kebutuhan investasi
345
252
pembangunan infrastruktur kelistrikan PLN dan IPP
195
(Independent Power Producers) diperkirakan sebesar
Rp Miliar
86
USD 125,2 miliar dengan partisipasi swasta sebesar Gambar 18 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik
USD 54,1 miliar atau sekitar 43% dari kebutuhan RUPTL 2013-2022 Des-2010 Des-2011 Des-2012 Des-2013 Sep-2014
investasi. Penggunaan kebutuhan dana investasi
Tahun Sales (TWh) Komitmen Outstanding
sebesar USD 91,3 miliar akan digunakan untuk
pembangkit listrik, sedangkan sisanya akan digunakan 2013 189.0 Partisipasi listrik swasta
2014 207.8 masih sangat dibutuhkan
untuk penyaluran dan distribusi. Perencanaan ini
2015 226.8 untuk pengembangan
terutama dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan kelistrikan di Indonesia
ekonomi sekitar 6% per tahun. 2016 246.5 Gambar 20 Pembiayaan Pada Sektor Ketenagalistrikan Dengan
2017 266.0 Mata Uang US Dollar
102
Untuk kedepannya, partisipasi listrik swasta masih 2018 286.4
97
sangat dibutuhkan dengan porsi listrik swasta yang 2019 308.0
80
cukup besar untuk pengembangan ketenagalistrikan 2020 331.6
75
di Indonesia, tetapi permasalahan yang sering 2021 357.7
didapati dalam pengembangan listrik swasta adalah 2022 386.6
mundurnya financial close, government guarantee,
Rp Miliar
pembebasan lahan dan sebagainya. (Berdasarkan (Sumber: RUPTL PLN 2013-2022, telah diolah kembali)
Komitmen Outstanding
Sampai dengan September tahun 2014 total komitmen 5.3.3 Tinjauan Profil Portofolio Pembiayaan pada Proyek Sektor Ketenagalistrikan
sektor ketenagalistrikan mencapai Rp 577 miliar
dengan outstanding Rp 373 miliar dan komitmen USD
Proyek : Pembangkit Tenaga Listrik Molotabu
102 juta dengan outstanding USD 81 juta.
Lokasi : Gorontalo
Keterangan : Pembangkit tenaga listrik uap dengan kapasitas 2 x 10.5 MW
Tahun 2013 mulai ada
pembiayaan sektor
ketenagalistrikan dengan
menggunakan mata uang USD
Pembangunan proyek infrastruktur di Provinsi PLTU Molotabu berlokasi di Desa Molotabu, Kabupaten
PLTU Molotabu membantu Gorontalo terus dipacu untuk dapat mengejar Bone Bolango, Provinsi Gorontalo dengan jarak
mengurangi defisit daya di
ketertinggalan dari provinsi lain. Menurut RUPTL sekitar 20 km dari Kota Gorontalo. Jaringan transmisi
Gorontalo
PLN 2013-2022 pada beberapa tahun terakhir direncanakan akan masuk ke tegangan 150 kV milik
ekonomi Gorontalo berhasil tumbuh lebih dari 7% PT PLN melalui Gardu Induk Botupingge dengan
per tahunnya dan hal ini mendorong meningkatnya panjang jalur transmisi sepanjang 18 km.
kebutuhan pasokan listrik secara signifikan.
Untuk pengerjaan proyek tersebut, PLTU menggunakan Gambar 21 Peta Proyek Pembiayaan PT SMI di Sektor Minyak & Gas Bumi
mesin dan peralatan, turbin dan generator dari Jinan,
serta boiler dari Wuxi, semuanya berasal dari Cina.
Terminal LPG,
Semarang
Pada saat ini, kebutuhan energi nasional masih Menurut data dari situs Kementerian Energi dan Sumber
bergantung pada sumber energi yang berasal dari fosil Gambar 22 Cetak Biru Pengelolaan Daya Mineral Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi,
dan gas bumi sebesar 94%, terdiri dari minyak bumi Energi Nasional 2006-2025 total cadangan minyak bumi terus menurun sejak tahun
sebesar 47%, gas bumi sebesar 21% dan batu bara 2006 sampai dengan tahun 2012 dari angka 8,93 miliar barel
sebesar 26%. 17% 20%
ke angka 7,40 miliar barel. Hal ini sejalan dengan produksi
minyak bumi yang juga menurun dari 367.050 ribu barel pada
Dalam cetak biru target komposisi bauran energi tahun 2006 menjadi 314.666 ribu barel pada tahun 2012.
nasional, Pemerintah merencanakan untuk
mengurangi ketergantungan pada minyak bumi Di masa mendatang, pengembangan sejumlah proyek baru
Kebutuhan energi
dan meningkatkan penggunaan gas bumi serta nasional masih seperti beroperasinya Blok Cepu yang ditargetkan mulai
meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan seperti bergantung pada minyak beroperasi penuh pada tahun 2014 dan pengembangan Blok
tertuang pada Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun
2006. Diharapkan pada bauran energi di tahun 2025
dan gas bumi
33% 30%
South Mahakam diharapkan dapat menambah produksi
minyak bumi nasional.
pemanfaatan energi minyak bumi adalah sebesar 20%,
gas bumi 30%, batubara 33% dan energi terbarukan Bauran Energi 2025
17% (biofuel 5%, panas bumi 5%, biomasa nuklir air Minyak Bumi Gas Bumi
surya angin 5% dan batubara yang dicairkan 2%).
Batubara Energi Terbarukan
5.4.2 Kinerja Pembiayaan Sektor Minyak dan Gas Bumi Pembiayaan PT SMI pada sektor minyak dan gas bumi
terbagi menjadi 2, yaitu pembiayaan dalam mata
uang Rupiah dan US Dollar. Ditahun 2010, PT SMI
Gambar 23 Pembiayaan Pada Sektor Minyak dan Gas Bumi Dengan Mata Uang Rupiah
membiayai 2 debitur yaitu untuk pembiayaan pipa gas
di Tuban dan untuk modal kerja jasa logistik. Total
68
68
10
79,5%
52
49
47
39
Outstanding
65,6%
13
13
USD Juta
Komitmen Outstanding
5.4.3 Tinjauan Profil Portofolio Pembiayaan pada Proyek Sektor Minyak & Gas Bumi
Proyek pengolahan minyak bumi ini dibangun tahun 2008 dan terletak Minyak mentah yang diproses oleh perusahaan berasal dari ladang minyak
di Desa Sumengko, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Banyu Urip, Cepu, Jawa Tengah yang merupakan pengembangan dari Blok
Timur (“Proyek Oil Refinery”). Proyek Oil Refinery ini awalnya memiliki Cepu yang dilakukan oleh salah satu perusahaan migas bersama-sama
kapasitas produksi minyak mentah sebesar 6.000 bopd dan saat ini telah dengan PT Pertamina dan beberapa BUMD melalui Kontrak Kerja Sama
meningkat menjadi 12.000 bopd. Proyek Oil Refinery memproses minyak (“KKS”) Cepu yang ditandatangani pada tanggal 17 September 2005 dan
mentah menjadi bahan bakar minyak dan produk lain yang menjadi memiliki jangka waktu selama 30 tahun.
bahan baku untuk industri petrokimia.
ini adalah layanan suara, layanan teks dan layanan Data Market Review
data. Dalam beberapa tahun belakangan ini penetrasi Data Forecast
produk layanan data pun semakin meningkat, seiring
bertumbuh pesatnya pengguna internet di Indonesia (Sumber: Laporan Tahunan 2012 Direktorat Jenderal
Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementrian
- BTS Tower diseluruh Indonesia dan berkembangnya teknologi secara global. Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia)
- Pembiayaan Modal Kerja
pada Sektor Telekomunikasi
550
Lokasi : Seluruh Indonesia
535
Keterangan : • Bagian dari sindikasi senilai Rp 3 triliun
• Pembiayaan untuk pembangunan menara telekomunikasi baru
340
200
200
136
Rp Miliar
Dari sisi jumlah menara dan kapitalisasi pasar, Pada posisi bulan Maret 2013, mayoritas menara yang
Merupakan salah satu perusahaan ini adalah perusahaan penyewaan dimiliki perusahaan berlokasi di pulau Jawa (49,76%),
Des-2010 Des-2011 Des-2012 Des-2013 Sep-2014 penyedia jasa penyewaan
menara telekomunikasi ketiga terbesar di Indonesia. pulau Bali (34,70%), pulau Sumatera (7,99%) dan
menara telekomunikasi
Komitmen Outstanding Pembiayaan ini adalah bagian dari pendanaan daerah-daerah lainnya (7,55%).
utama di DKI Jakarta
sindikasi lembaga keuangan untuk pembangunan dan
akuisisi menara telekomunikasi untuk meningkatkan Jumlah penyewa infrastruktur telekomunikasi
Pada September 2014 sektor telekomunikasi adalah
salah satu sektor yang memiliki komitmen terbesar
Pada awal tahun 2014 ini PT SMI memberikan
pembiayaan dana talangan kepada debitur baru
CAGR penyebaran menaranya. perusahaan mengalami peningkatan dari 1.542
penyewa (2010) menjadi 4.555 penyewa (Q1-2013).
dari portofolio komitmen pembiayaan dengan mata sebesar Rp 136 miliar untuk pembelian salah satu Desember 2011-September 2014
Perusahaan ini merupakan salah satu dari tiga Tenancy ratio juga mengalami peningkatan dari 1,38x
uang Rupiah, yakni sebesar Rp 550 miliar dengan perusahaan pengelola menara telekomunikasi. penyedia jasa penyewaan menara telekomunikasi (2010) menjadi 1,82x (Q1-2013) atau hampir terdapat
Komitmen
outstanding Rp 535 miliar. Pembiayaan pada sektor Sampai September 2014 jumlah debitur yang telah
44,5
utama di wilayah Provinsi DKI Jakarta dan salah dua penyewa pada setiap menaranya.
ini dimulai pada tahun 2011 dengan komitmen mendapatkan pembiayaan dari PT SMI dalam sektor
%
satu dari dua penyedia jasa penyewaan menara
pembiayaan proyek menara telekomunikasi sebesar telekomunikasi adalah 4 perusahaan. telekomunikasi di Sumatera Utara yang ditunjuk oleh
Rp 200 miliar. Pada tahun 2013 PT SMI juga telah Pemerintah.
menambah jumlah debitur dalam sektor ini untuk Desember 2012-September 2014
pembiayaan menara telekomunikasi dan pembiayaan
Outstanding
belanja modal.
118,7%
5.6 Sektor Transportasi Meski demikan, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, jumlah arus peti kemas ini menurun disebabkan
oleh beberapa faktor diantaranya adalah, adanya krisis global dan perubahan cuaca ekstrim. Pelabuhan-pelabuhan
yang mengalami penurunan arus peti kemas adalah pelabuhan yang dikelola oleh PT Pelabuhan Indonesia I dan II,
5.6.1 Tinjauan Singkat Sektor Transportasi
sedangkan pelabuhan yang dikelola PT Pelabuhan Indonesia III dan IV masih memiliki tren meningkat.
Gambar 28 Peta Pembiayaan Pada Sektor Transportasi
Gambar 29 Arus Peti Kemas Pelabuhan Yang Dikelola PT Pelabuhan Indonesia I - IV (Persero)
Dari sisi transportasi udara, data statistik Kementerian 5.6.2 Kinerja Pembiayaan Sektor Transportasi
Perhubungan untuk tahun 2008-2012 memperlihatkan
rata-rata pergerakan pesawat tumbuh sebesar 12%
per tahun. Menurut rencana cetak biru transportasi
udara 2005-2024 Direktorat Jenderal Perhubungan Gambar 32 Pembiayaan Pada Sektor Transportasi (Rp)
Udara Kementerian Perhubungan, diperkirakan pada Pertumbuhan permintaan angkutan udara
530
530
tahun 2015-2019 permintaan angkutan dalam negeri domestik dan internasional diperkirakan
473
akan meningkat 10% pertahun dan angkutan luar sekitar 10% per tahun pada 2015-2019
433
negeri sebesar 10,8% pertahun, sedangkan untuk
tahun 2020-2024 diperkirakan permintaan angkutan
dalam negeri akan meningkat 9,8% pertahun dan
angkutan luar negeri sebesar 6,8% pertahun.
Rp Miliar
20
10
14
13
4
4
Des-2010 Des-2011 Des-2012 Des-2013 Sep-2014
Gambar 31 Estimasi Pertumbuhan
Permintaan Jasa Angkutan Udara
Komitmen Outstanding
Domestik Internasional
2005-2009 15,39% 12,6%
2010-2014 9,78% 12,3%
Sampai dengan September tahun 2014, untuk sektor transportasi PT SMI telah
2015-2019 10% 10,8% CAGR memiliki total komitmen Rp 530 miliar dengan nilai outstanding mencapai
2020-2024 9,8% 6,8% Rp 473 miliar. Pembiayaan dalam sektor ini tumbuh pesat pada tahun 2013 dengan
Desember 2011-September 2014t
adanya pembiayaan-pembiayaan dalam jumlah yang besar yang didominasi oleh
Komitmen proyek-proyek pembangunan dan pengelolaan pelabuhan kapal yang diantaranya
139,6 %
(Sumber: Cetak Biru Transportasi Udara 2005-2024 Kementerian
Perhubungan, telah diolah kembali) adalah terminal curah & log di Gresik Jawa Timur dan pelabuhan samudera &
terminal peti kemas di Samarinda, Kalimantan Timur.
Outstanding
179,7%
Pelabuhan Palaran dibangun untuk menggantikan Berdasarkan hasil studi tersebut, Samarinda memiliki
pelabuhan lama yang letaknya di pusat kota Samarinda potensi pertumbuhan volume kargo rata-rata sebesar
yang sudah tidak dapat dikembangkan lagi karena: 6% per tahun dengan volume kargo sebesar 169.000
• Tidak memiliki back up area untuk pengembangan TEUs pada tahun 2009 dan diperkirakan menjadi
pelabuhan. 220.000 TEUs pada tahun 2015. Dengan pertumbuhan
• Keterbatasan daya tampung area penumpukan peti volume kargo yang cukup besar tersebut, maka
kemas (container) seluas 4,4 hektar hanya sebesar diperlukan pengembangan pelabuhan baru dengan
130.000 TEUs per tahun, sedangkan traffic container kapasitas yang lebih besar.
pada tahun 2009 telah mencapai 169.000 TEUs.
• Dermaga tidak didesain untuk kegiatan alat bongkar
muat peti kemas modern.
Proyek Drainase
ketersediaan air merupakan poin penting dalam
Sungai Kujang, Samarinda usaha tani dalam rangka meningkatkan produksi
Proyek Lampeong,
pangan yang berdampak pada pemenuhan produksi
Barito Utara pangan nasional.
Proyek Irigasi, Empat
Lawang, Sumatera Selatan Pada tahun 2009, diperkirakan sekitar 52% jaringan
irigasi mengalami kerusakan berdasarkan Rapid
Proyek Grindulu, Assessment Kementerian Pekerjaan Umum. Menurut
Madiun, Jawa Timur
Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi
Waduk Bajulmati,
Banyuwangi Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian
Kementerian Pertanian, sarana dan prasarana
pengairan dapat berupa bendungan, bendung, saluran
primer, sekunder & tersier, box bagi, bangunan-
bangunan ukur dan saluran tingkat usaha tani (TUT)
dengan sumber pengairan yang dapat berasal dari
waduk dan air langsung dari sungai (non waduk).
Waduk Bajulmati
akan mengairi
sawah seluas
1.800 Ha
PLTA,
Industrialisasi dan globalisasi mendorong Asahan, Sumatera Utara
Salah satu pembangkit listrik tenaga air dengan produksi listrik terbesar yang Untuk mendukung pelestarian lingkungan dan
pernah dibiayai oleh PT SMI adalah sebesar 180MW di Asahan, Sumatera Utara. menggali lebih dalam potensi dan manfaat energi
Adanya pembangkit listrik Asahan ini mampu menghemat biaya produksi listrik terbarukan, dibutuhkan perhatian lebih untuk menarik
apabila dibandingkan dengan menggunakan PLTU, PLTG dan PLTD. Biaya lebih banyak investor maupun pihak-pihak terkait.
pembangkit listrik tenaga air ini tergolong lebih murah dibandingkan dengan Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
pembangkit listrik tenaga lainnya dengan biaya rata-rata sebesar Rp 166,66/ energi terbarukan adalah skala ekonomi dari proyek,
kwh, sedangkan PLTU, PLTG dan PLTD sebesar Rp 719,52, Rp 2.954,28 dan Rp perlunya kapital/modal dalam skala besar dengan
3.286,13 per kwh (berdasarkan data statistik PLN tahun 2013). pengembalian jangka panjang, proses pembangunan
yang memerlukan perencanaan dan pengawasan yang
Tidak hanya sektor ketenagalistrikan, sektor air bersih juga perlu diperhatikan ketat, waktu dan pengalaman untuk mengembangkan
karena pengambilan air bersih dari tanah dengan cara mengebor secara kapasitas dan mengetahui lebih lanjut akan risiko-
langsung dapat menyebabkan menurunnya tingkat permukaan tanah bahkan risko pengusahaan, ketersediaan bahan baku, dan
dapat mempercepat intrusi air laut ke daratan karena menurunnya debit air teknis dari proyek-proyek yang menggunakan energi
tanah. Di sektor air bersih, PT SMI telah berperan melalui pembiayaan pada terbarukan.
perusahaan pengelola air minum di Jakarta dan Tangerang.
Kantor :
Wisma GKBI, 8th floor
Jl. Jend. Sudirman No. 28
Jakarta 10210, Indonesia
Website : www.ptsmi.co.id