Anda di halaman 1dari 13

PELAYANAN STERILISASI

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI


RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK ABBY
TAHUN 2018

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK ABBY


JL. TGK CHIK DITIRO NO 28 LANCANG GARAM
LHOKSEUMAWE

i
BAB I
PENDAHULUAN

I. PENGERTIAN
Pelayanan / kegiatan Sterilisasi adalah yang memproses semua kebutuhan
peralatan dan perlengkapan tindakan bedah mulai dari perencanaan,
pengadaan, pencucian, pengemasan, pemberian tanda, sterilisasi, penyimpanan
dan penyaluran untuk memenuhi kebutuhan unit.

II. TUJUAN
Tujuan pelayanan sterilisasi antara lain :
1. Mengawasi proses sterilisasi
2. Mencegah terjadinya infeksi silang baik pasien maupun petugas

1
BAB II

Tata laksana pelayanan penyediaan steril terdiri dari :


I. PERENCANAAN
A. PENGERTIAN
Adalah menyusun kebutuhan barang di pelayanan sterilisasi dalam rangka
memenuhi kegiatan secara periodik dengan melampirkan daftar stok akhir serta
jumlah barang yang dibutuhkan.

B. TUJUAN
 Terpenuhinya kebutuhan barang di Unit Kamar Operasi sesuai kebutuhan
unit kerja yang membutuhkan pelayanan sterilisasi.
 Mencegah terjadinya kekurangan. kekosongan barang, memudahkan
evaluasi kebutuhan barang, baik barang habis pakai maupun barang
inventaris.

C. KEGIATAN
Di dalam perencanaan meliputi :
1. Petugas yang terdiri dari :
 Unit Linen dan Laundry : pencucian linen.
 Unit Farmasi untuk indikator desinfektan dan suplai perbekalan medis.
 Sanitasi : suplai air dan uji mikrobiologi.
 Perlengkapan penyediaan linen, plester, suplai bahan non medis .
 Perawatan : pengemasan alat instrument.

2. Sub. Bagian URT / Logistik untuk peralatan dan pelaporan alat, yang terdiri
dari :
 Linen.
 Instrument.
 Alat habis pakai.

3. Prosedur :
 Prosedur perencanaan kebutuhan barang.
 Prosedur penerimaan barang bersih untuk disterilkan.
 Prosedur penerimaan barang kotor untuk disterilkan.

2
II. PENGADAAN
A. PENGERTIAN
Adalah proses pengadaan alat sesuai rencana kebutuhan untuk kebutuhan untuk
mencapai tujuan pelayanan Unit Kamar Operasi dan Instalasi yang terkait.

B. TUJUAN
 Mencegah kekosongan peralatan di Unit Kamar Operasi dan Instalasi yang
terkait.
 Memperlancar pelayanan di Unit Kamar Operasi dan Instalasi yang terkait.

C. KEGIATAN
 Mengadakan alat tenun.
 Mengadakan instrument.
 Mengadakan alat habis pakai.
 Mengadakan formulir alat pencatatan dan pelaporan.

D. PROSEDUR
 Prosedur permintaan alat linen.
 Prosedur permintaan alat medis.
 Prosedur permintaan alat non medis.

E. PERALATAN DI RUANGAN STERILISASI


Peralatan yang memenuhi syarat bagi pelayanan sterilisasi meliputi :
1. Alat sterilisasi berfungsi dengan baik.
2. Air yang berkualitas baik yang dibuktikan dengan pemeriksaan mutu air.
3. Alat Pengatur kelembaban udara.
4. Ada tempat terpisah untuk membawa masing-masing jenis barang kotor dan
barang bersih.

3
KEBIJAKAN TENTANG
PENCATATAN - PENERIMAAN - PENDISTRIBUSIAN
BARANG YANG DISTERILKAN

A. PENGERTIAN
 Pencatatan dan pelaporan adalah suatu kegiatan mencatat data yang diperlukan
agar dapat dibaca, dibuat laporan dan didokumentasikan.
 Barang steril adalah semua peralatan baik alat tenun, instrumen maupun alat
kesehatan lainnya yang sudah dilakukan proses sterilisasi di Unit Kamar Operasi
dan Instalasi yang terkait

B. TUJUAN PENCATATAN DAN PELAPORAN


1. Sebagai alat informasi dan komunikasi dalam menyampaikan berita dan keterangan
secara berkesinambungan dalam pelayanan sterilisasi.
2. Sebagai evaluasi untuk menilai kegiatan pelayanan sterilisasi.
3. Sebagai dokumentasi yang merupakan bukti nyata yang dapat digunakan bila
terdapat penyimpanan.
4. Sebagai data untuk alokasi penyusunan kebutuhan dana yang diperlukan untuk
pemeliharaan alat.pengusutan alat baru maupun kebutuhan operasional kegiatan.

C. KARASTERISTIK PENCATATAN DAN PELAPORAN


a. Akurat.
b. Ringkas.
c. Cermat / teliti.
d. Dipercaya.
e. Terbaru.
f. Terorganisir.

D. PEDOMAN PENCATATAN
1. Tulisan jelas dapat dibaca.
2. Sistematis.
3. Catat waktu dan tanggal.
4. Cantumkan nama yang mencatat.
5. Pergunakan istilah, singkatan atau simbol yang lazim dipergunakan.

4
E. PENCATATAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERALATAN STERIL
1. Formulir penerimaan alat yang akan disterilkan.
2. Formulir pengeluaran barang steril.
3. Buku catatan kegiatan sterilisasi alat.
4. Buku inventaris ruangan.
5. Buku catatan pengeluaran barang steril.
6. Kartu stok barang.
7. Formulir permohonan perbaikan peralatan.

F. JENIS LAPORAN
1. Laporan harian
Isinya tentang kegiatan pelayanan sterilisasi, tenaga, sarana dan kebersihan
lingkungan.
Pelayanan sterilisasi yang dilaporkan.
- Jumlah alat yang akan disterilkan.
- Jumlah pengeluaran kain kassa / alat kesehtan lainnya.
- Jumlah pengeluaran alat tenun steril.
- Jumlah stok barang.
- Jumlah kain kassa yang akan disterilkan serta sudah disterilkan.
- Masalah yang ada.

2. Laporan Tahunan
Isi laporan tahunan menyangkut :
a. Sarana / logistik.
b. Kegiatan.

G. ALUR KEGIATAN
Semua barang yang akan disterilkan dari ruang perawatan maupun bagian steril
yang dikeluarkan dari Unit Kamar Operasi harus melalui tempat penerimaan
maupun tempat pengeluaran barang dan dicatat dalam buku eskpedisi

Pencatatan Penerimaan barang yang akan disterilkan


a. Instrumen
- Jenis Barang.
- Keadaan Barang.
- Jumlah instrumen.

5
b. Alat tenun
- Jumlah alat tenun yang diterima.
- Jenis alat tenun : duk bolong, baju operasi, celana operasi, laken operasi.

c. Barang lain
- Tromel.
- Bak instrumen.
- Kassa.
- Instrumen

1. Pendistribusian barang steril


Barang sudah steril ditandai dengan adanya : perubahan warna autoclave
indikator tape, tertera.
Tanggal alat disterilkan, nama barang, keadaan packing baik (tidak berlubang,
basah atau tidak kotor).
Pengeluaran barang steril sesuai permintaan unit kerja

2. Pendistribusian barang steril harus dicatat :


- Tanggal pengeluaran barang
- Nama barang
- Jumlah barang
- Nama petugas yang mengelurakan
- Nama petugas yang menerima barang steril

Petugas penerimaan barang dan pendistribusian barang steril harus memenuhi


dan melaksanakan kegiatan pencatatan dengan baik.

Zr yang Setelah Alat Steril


Nama Alat Zr. Yang
Tgl/Jam ke Tgl/Jam dari menerima
No yang Menyerahkan Zr. yang Zr. Yang
K. Operasi K. Operasi dari
disterilkan dari Ruangan menyerahkan menerima dari
K.Operasi
dari K. Operasi K. Operasi

6
KEGIATAN STERILISASI

Pencucian Pengemasan Pemberian tanda label

Sterilisasi

Pencatatan Penyimpanan

III. PENCUCIAN
A. PENGERTIAN
Pencucian adalah kegiatan mencuci alat-alat yang dipakai ulang hingga
benar-benar bersih sebelum didensinfeksi atau disterilkan. Pencuci meliputi
pencucian linen dan instrumen.

B. TUJUAN
Tujuan pencucian adalah untuk menghilangkan semua partikel yang kelihatan
dan hampir semua partikel yang sudah kelihatan agar aman untuk proses
desinfeksi dan sterilisasi.

C. KEGIATAN PENCUCIAN
Kegiatan pencucian meliputi :
1. Merendam / membilas
Rendam alat dengan larutan zydizime selama ± 15 menit yang dapat
melepaskan darah dan zat-zat protein lainnya untuk mencegah terjadinya
koagulasi darah pada alat dan juga membantu menghilangkan protein.
Lalu disikat dan dibilas di air kran yang mengalir deras, lalu alat
dikeringkan.

2. Mencuci alat
Mencuci alat dapat digunakan dengan 2 cara :

7
a. Mencuci secara manual
Pada proses ini alat atau instrumen harus :
- Dicuci di dalam air untuk mencegah penguapan jika alat dapat
tenggelam / terendam.
- Dicuci menurut aturan dari produsen jika alat tidak tenggelam /
terendam.
- Dicuci dengan alat anti gores untuk mencegah kerusakan pada alat,
alat-alat dengan lumens / berlubang kecil-kecil harus dibersihkan
dengan sikat dengan diameter yang tepat.
- Dibilas dengan air kran yang mengalir deras untuk menghilangkan
desinfektan.
- Setelah dicuci dan dibilas, keringkan dulu sebelum disterilkan.

b. Desinfeksi kimia
Zat desinfeksi ini digunakan untuk menghancurkan mikroorganisme dan
mendeaktivasi sel-sel patogen.

IV. PENGEMASAN
A. PENGERTIAN
Pengemasan yang dimaksud disini termasuk material yang tersedia untuk
fasilitas kesehatan yang didesain untuk membungkus, mengemas dan
menampung alat-alat yang dipakai ulang sterilisasi, penyimpanan dan
pemakaian.

B. TUJUAN
Tujuan pengemasan adalah untuk keamanan dan efektifitas perawatan
pasien yang merupakan tanggung jawab utama petugas sterilisasi.

C. PRINSIP-PRINSIP PENGEMASAN
Ada 3 prinsip dasar pengemasan :
1. Sterilisasi harus dapat menyerap dengan baik ke seluruh permukaan
kemasan dan isinya.
2. Harus dapat menjaga sterilisasi isinya hingga kemasan dibuka.
3. Harus dibuka dan isinya mudah diambil tanpa menyebabkan kontaminasi.

D. PERSYARATAN BAHAN PENGEMASAN


1. Sesuai dengan metode sterilisasi yang dipakai.
2. Dapat menahan mikroorganisme dan bakteri.

8
3. Kuat dan tahan lama .
4. Mudah digunakan.
5. Tidak mengandung racun.
6. Segel yang baik untuk melindungi isi kemasan dan menjaga
sterilisasi.
7. Mudah dibuka dan aman.
8. Masa kadaluarsa.

E. TIPE BAHAN PENGEMASAN


Kain yang mampu menghalangi bakteri dan air.

F. LANGKAH - LANGKAH PENGEMASAN


1. Nama alat-alat yang akan dikemas.
2. Langkah-langkah yang tepat untuk persipan dan inspeksi alat-alat,
sesuai instruksi produsen dan spesifikasinya.
3. Sesuai dengan metode sterilisasi yang dipakai.
4. Tipe dan ukuran alat-alat yang akan dikemas.
5. Penempatan alat-alat yang akan dikemas.
6. Tipe dan penempatan yang tepat indikator kimia eskternal dan
internal sesuai dengan kebijakan pengendalian mutu proses sterilisasi.
7. Metode atau teknis.
8. Metode pemberian segel pada setiap kemasan.
9. Petunjuk untuk penempatan label atau indikasi isi kemasan.
10. Petunjuk untuk penempatan pada penyimpan atau untuk distribusi ke
tempat pemakaian.
11. Informasi untuk pemakaian untuk mencegah kemungkinan kontaminasi
misal prosedur yang tepat untuk penyimpanan dan penanganan
kemasan steril, infeksi segel dan metode tepat untuk membuka alat-alat
steril.

V. PEMBERIAN TANDA
A. PENGERTIAN
Adalah kegiatan memberikan tanda pada barang-barang yang telah dikemas
dengan rapi sebelum dimulai proses sterilisasi.

B. TUJUAN
Tujuan pemberian tanda adalah untuk pengendalian mutu barang yang telah
disterilkan.

9
C. KEGIATAN
Kegiatan pemberian tanda meliputi :
1. Tanggal sterilisasi.
2. Nama suster
3. Isi kemasan

CATATAN
 Pencucian harus ada prosedur pencucian linen dan prosedur pencucian alat
/ instrumen.
 Pengemasan harus ada prosedur pengemasan barang yang akan
disterilkan.
 Pelabelan ada prosedur pemberian label.

VI. STERILISASI
A. PENGERTIAN
Sterilisasi adalah proses penghancuran semua mikroorganisme termasuk
spora melalui cara fisika atau kimia.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan mutu pelayanan sterilisasi alat dan bahan guna
menekan kejadian infeksi di rumah sakit.

2. Tujuan Khusus
a. Membantu unit lain yang membutuhkan kondisi steril, untuk mencegah
terjadinya infeksi bagi pasien maupun petugas.
b. Menurunkan angka kejadian infeksi dan membantu mencegah serta
menanggulangi infeksi nosokomial.
c. Efisiensi tenaga medis / paramedis untuk kegiatan yang berorientasi
pada pelayanan terhadap pasien.
d. Menyediakan dan menjamin kualitas hasil sterilisasi terhadap produk
ayng dihasilkan.

C. KEGIATAN
Petugas pelayan sterilisasi sebagai berikut :
1. Menerima bahan dan peralatan kesehatan / kedokteran yang telah dipakai
untuk dicuci dan disterilkan bagi penggunaan berikutnya.

10
2. Menghitung dan mencatat volume serta jenis penggunaan bahan dan steril
yang digunakan oleh ruangan / instalasi
3. Menyerahkan dan mencatat pengambilan barang steril oleh ruang / unit
yang memerlukan

Jenis barang yang disterilkan di pelayanan sterilisasi dapat dikelompokan


sebagi berikut :
1. Instrumen jenis logam.
2. Linen.
3. Kassa / kain pembalut.
Prosedur tetap di pelayanan sterilisasi sebagi berikut :
1. Prosedur Tetap Sterilisasi Alat medis dari logam.
2. Prosedur Tetap Desinfeksi tingkat tinggi.
3. Prosedur Tetap Sterilisasi alat medis dari Stainless.
4. Prosedur Tetap Sterilisasi Linen.
5. Prosedur Tetap Sterilisasi Kassa.

VII. PENYIMPANAN
A. PENGERTIAN
Penyimpanan adalah proses untuk menyimpan barang yang sudah steril. Untuk
ruangan penyimpanan barang yang sudah steril, beberapa hal harus
diperhatikan seperti :
1. Penerangan yang memadai.
2. Suhu antara 18o-22o C dengan kelembaban antara 33-75%.
3. Ventilasi menggunakan sistem tekanan positif dengan efisiensi filtrasi
partikulat antara 90-95 % (untuk partikulat berukuran 0,5 mikron).
4. Dinding dan lantai terbuat dari bahan halus dan kuat sehingga mudah
dibersihkan.
5. Item steril disimpan pada jarak 8-10 inchi dan lantai 18 inchi dari langit-
langit serta 2 inchi dari dinding serta diupayakan untuk menghindari
terjadinya penumpukan debu pada kemasan. Alat steril tidak disimpan
dekat wastafel dan saluran air.

B. TUJUAN
Untuk mencegah terjadinya kontaminasi silang dari daerah kotor ke daerah
bersih.

11
C. KEGIATAN
Petugas penyimpanan barang steril meliputi :
1. Menerima barang steril dari petugas teknik Autoclave untuk didinginkan.
2. Simpan barang yang sudah steril di ruangan ber-AC.
3. Kelompokan barang steril sesuai jenisnya (linen, kain kassa, instrument).
4. Susun barang steril berdasarkan.
5. Menyusun barang steril di dalam rak lemari sesuai sistem FIFO (First Infeksi
Nosokomial First Out) yaitu barang steril yang baru diletakan di bagian
belakang sedang barang steril sebelum di keluarkan diletakan di bagian
depan.

VIII.PENDISTRIBUSIAN
A. PENGERTIAN
Adalah kegiatan menerima barang yang kan disterilkan dan mendistribusikan
barang-barang yang telah disterilkan ke unit yang memerlukan.

B. TUJUAN
Supaya mendapatkan barang yang steril dan bersih siap pakai.

C. KEGIATAN
Kegiatan petugas pendistibusian sebagai berikut :
1. Mencatat tanggal pengeluaran barang.
2. Mencatat nama barang.
3. Mencatat jumlah barang.
4. Mencatat unit yang menerima.
5. Mencatat nama petugas yang mengeluarkan.
6. Mencatat nama petugas yang menerima barng steril.
Prosedur tetap pendistribusian :
1. Prosedur tetap Pendistribusian barang steril.
2. Prosedur tetap Penyerahan Alat yang telah disterilkan.
3. Prosedur tetap Penerimaan Alat Tenun Baru.

Ditetapkan : Di Lhokseumawe
Pada Tanggal : Apri 2018
Kepala Rumah Sakit Ibu dan Anak Abby

dr. Andi Mahato Lase

12

Anda mungkin juga menyukai