Anda di halaman 1dari 4

2.

1 Konservasi
Konservasi adalah upaya memelihara atau melestarikan suatu tempat berupa lahan,
kawasan, gedung, maupun kelompok gedung termasuk lingkungannya dengan memanfaatkan
kegunaan dari suatu tempat tersebut untuk menampung/memberi wadah bagi kegiatan yang
sama seperti kegiatan asalnya atau bagi kegiatan yang sama sekali baru sehingga dapat
membiayai sendiri kelangsungan eksistensinya. Di samping itu, tempat yang dikonservasi
akan menampilkan makna dari sisi sejarah, budaya, tradisi, keindahan, sosial, ekonomi,
fungsional, iklim maupun fisik.
Sasaran konservasi adalah sebagai berikut :
 Mengembalikan wajah dari obyek pelestarian.
 Memanfaatkan obyek pelestarian untuk menunjang kehidupan masa kini.
 Mengarahkan perkembangan masa kini yang diselaraskan dengan perencanaan masa
lalu, tercermin dalam obyek pelestarian.
 Menampilkan sejarah pertumbuhan lingkungan kota, dalam wujud fisik tiga dimensi
Lingkup Kegiatan.
Jenis – jenis konservasi berdasarkan tindakan khusus yang dilakukan untuk setiap
penanganannya, antara lain :
1. Konservasi yaitu semua kegiatan pemeliharaan suatu tempat sedemikian rupa sehingga
mempertahankan nilai kulturalnya
2. Preservasi adalah mempertahankan bahan dan tempat dalam kondisi eksisting dan
memperlambat pelapukan
3. Restorasi / Rehabilitasi adalah upaya mengembalikan kondisi fisik bangunan seperti
sediakala dengan membuang elemen-elemen tambahan serta memasang kembali elemen-
elemen orisinil yang telah hilang tanpa menambah bagian baru
4. Rekonstruksi yaitu mengembalikan sebuah tempat pada keadaan semula sebagaimana
yang diketahui dengan menggunakan bahan lama maupun bahan baru dan dibedakan dari
restorasi
5. Adaptasi / Revitalisasi adalah segala upaya untuk mengubah tempat agar dapat
digunakan untuk fungsi yang sesuai
6. Demolisi adalah penghancuran atau perombakan suatu bangunan yang sudah rusak atau
membahayakan.
Tujuan konservasi adalah sebagai berikut :
1. Pendidikan
Peninggalan objek-objek bersejarah berupa benda-benda tiga dimensi akan memberikan
gambaran yang jelas kepada manusia sekarang, tentang masa lalu, tidak hanya secara
fisik bahkan suasana dan semangat masa lalu.
2. Rekreasi
Adalah suatu kesenangan tersendiri dalam mengunjungi objek-objek bersejarah karena
kita akan mendapat gambaran bagaimana orang-orang terdahulu membentuk lingkungan
binaan yang unik dan berbeda dengan kita sekarang.
3. Inspirasi
Patriotisme adalah semangat yang bangkit dan tetap akan berkobar jika kita tetap
mempertahankan hubungan kita dengan masa lalu, siapa kita sebenarnya, bagaimana kita
terbentuk sebagai suatu bangsa dan apa tujuan mulia pendahulu kita. Preservasi objek
bersejarah akan membantu untuk tetap mempertahakan konsep-konsep tersebut.
4. Ekonomi
Pada masa kini objek-objek bersejarah telah bernilai ekonomi dimana usahausaha untuk
mempertahan bangunan lama dengan mengganti fungsinya telah menjadi komoditas
parawisata dan perdagangan yang mendatangkan keuntungan.
Manfaat konservasi adalah sebagai berikut :
 Memperkaya pengalaman visual
 Memberi suasana permanen yang menyegarkan
 Memberi kemanan psikologis
 Mewariskan arsitektur
 Asset komersial dalam kegiatan wisata internasional
Skala/lingkup konservasi antara lain, sebagai berikut :
1. Lingkungan Alami (Natural Area)
2. Kota dan Desa (Town and Village)
3. Garis Cakrawala dan Koridor pandang (Skylines and View Corridor)
4. Kawasan (Districts)
5. Wajah Jalan (Street-scapes)
6. Bangunan (Buildings)
7. Benda dan Penggalan (Object and Fragments)
Kriteria konservasi adalah sebagai berikut :
 Estetika
 Kejamakan
 Kelangkaan
 Keistimewaan
 Peranan Sejarah
 Penguat Kawasan di Sekitarnya

2.2 Kawasan Konservasi


Kawasan konservasi merupakan salah satu cara yang ditempuh pemerintah untuk
melindungi keanekaragaman hayati dan ekosistemnya dari kepunahan. Pengelolaan dan
pengembangan kawasan konservasi ditujukan untuk mengusahakan kelestarian sumber daya
alam hayati dan ekosistemnya sehingga dapat lebih mendukung upaya peningkatan
kesejahteraan masyarakat dan mutu kehidupan manusia. Oleh karenanya keberadaan fungsi-
fungsi keanekaragaman hayati tersebut sangatlah penting.
Manfaat dari kawasan konservasi terhadap ekosistem, yang diantaranya sebagai berikut
ini:
 Untuk melindungi kekayaan ekosistem alam dan memelihara proses – proses ekologi
maupun keseimbangan ekosistem secara berkelanjutan.
 Untuk melindungi spesies flora dan fauna yang langka atau hampir punah.
 Untuk melindungi ekosistem yang indah, menarik dan juga unik.
 Untuk melindungi ekosistem dari kerusakan yang disebabkan oleh faktor alam, mikro
organisme dan lain-lain.
 Untuk menjaga kualitas lingkungan supaya tetap terjaga, dan lain sebagainya.
Jika dari segi ekonomi, manfaatnya antara lain :
 Untuk mencegah kerugian yang diakibatkan oleh sistem penyangga kehidupan misalnya
kerusakan pada hutan lindung, daerah aliran sungai dan lain-lain. Kerusakan pada
lingkungan akan menimbulkan bencana dan otomatis akan mengakibatkan kerugian.
 Untuk mencegah kerugian yang diakibatkan hilangnya sumber genetika yang terkandung
pada flora yang mengembangkan bahan pangan dan bahan untuk obat-obatan.

2.3 Bangunan Cagar Budaya


Cagar Budaya, bangunan cagar budaya dari segi arsitektur maupun sejarahnya dibagi
dalam 3 (tiga) golongan, yaitu :
1. Pemugaran Bangunan Cagar Budaya Golongan A
 Bangunan dilarang dibongkar dan atau diubah
 Apabila kondisi fisik bangunan buruk, roboh, terbakar atau tidak layak tegak dapat
dilakukan pembongkaran untuk dibangun kembali sama seperti semula sesuai dengan
aslinya.
 Pemeliharaan dan perawatan bangunan harus menggunakan bahan yang sama / sejenis
atau memiliki karakter yang sama, dengan mempertahankan detail ornamen bangunan
yang telah ada
 Dalam upaya revitalisasi dimungkinkan adanya penyesuaian / perubahan fungsi sesuai
rencana kota yang berlaku tanpa mengubah bentuk bangunan aslinyaDi dalam persil
atau lahan bangunan cagar budaya dimungkinkan adanya bangunan tambahan yang
menjadi satu kesatuan yang utuh dengan bangunan utama

2. Pemugaran Bangunan Cagar Budaya Golongan B


 Bangunan dilarang dibongkar secara sengaja, dan apabila kondisi fisik bangunan
buruk, roboh, terbakar atau tidak layak tegak dapat dilakukan pembongkaran untuk
dibangun kembali sama seperti semula sesuai dengan aslinya
 Pemeliharan dan perawatan bangunan harus dilakukan tanpa mengubah pola tampak
depan, atap, dan warna, serta dengan mempertahankan detail dan ornamen bangunan
yang penting.
 Dalam upaya rehabilitasi dan revitalisasi dimungkinkan adanya perubahan tata ruang
dalam asalkan tidak mengubah struktur utama bangunan
 Di dalam persil atau lahan bangunan cagar budaya dimungkinkan adanya bangunan
tambahan yang menjadi satu kesatuan yang utuh dengan bangunan utama
3. Pemugaran Bangunan Cagar Budaya Golongan C
 Perubahan bangunan dapat dilakukan dengan tetap mempertahankan pola
tampak muka, arsitektur utama dan bentuk atap bangunan
 Detail ornamen dan bahan bangunan disesuaikan dengan arsitektur bangunan
disekitarnya dalam keserasian lingkungan
 Penambahan Bangunan di dalam perpetakan atau persil hanya dapat dilakukan
di belakang bangunan cagar budaya yang harus sesuai dengan arsitektur
bangunan cagar budaya dalam keserasian lingkungan
 Fungsi bangunan dapat diubah sesuai dengan rencana Kota.
Kriteria dan tolak ukur bangunan pemugaran :
1. Nilai sejarah
2. Usia / Umur Lingkungan
3. Keaslian
4. Kelangkaan
5. Tengeran / Landmark
6. Arsitektur

Anda mungkin juga menyukai