DAFTAR NOTASI

1. ABSORBER, STRIPPER
A = Cross sectional area tower, m2
BMavg = BM rata-rata, kg/kmol
C = Corrosion maksimum, in
D = Diameter kolom, m
DG,DL = Diffusivitas gas dan liquid, m2/s
E = Joint effisiensi
g, L = Densitas gas dan liquid, kg/m3
Fg, FL = Koefisien mass transfer gas dan liquid, kmol/m2.s
G = Superficial molar gas massvelocity, kmol/m2 s
G’ = Superficial gas massvelocity, kg/m2 s
HtG =Tinggi transfer unit fase gas, m
HtL = Tinggi transfer unit fase liquid, m
Htog = Overall tinggi transfer unitoverall fase gas
L = Total laju liquid, kg/m2s
L’ = Superficial liquid mass velocity, kg/m2 s
m = Ratio distribusi kesetimbangan
P = Tekanan desain, psi
S = Tekanan kerja yang diizinkan, psi
Scg, Scl = Bilangan Schmidt gas, liquid
Z = Tinggi packing, m
g, L = Viskositas gas dan liquid kg/m.s
 = Energi molukular
Lo = Fractional liquid volume, m2/m3
P = Perbedaan tekanan, N/m2
σ = Tegangan permukaan liquid, N/m
2. ACCUMULATOR
D : Diameter
L,LT : Panjang Ellipsoidal, total
th, ts : Ketebalan Dinding Bagian kepala (Head), silinder, m
Ve,Vs : Volume elipsoidal, silinder
Vt : Kapasitas
3. HEAT EXCHANGER (CONDENSER, COOLER, PARSIAL CONDENSER,
REBOILER, EVAPORATOR)
A : Area Perpindahan Panas, ft2
aα, ap : Area Alir Pada Annulus, pipa bagian dalam (inner pipe), ft2
as, at : Area Alir bagian dalam pipa dan permukaan luar pipa (Shell and Tube),
ft2
a” : lpermukaan luar (External Surface) per 1 in, ft2/in ft
B : jarak baffle (Baffle Spacin)g, in
C : pengaliran (Clearence) antar pipa (Tube), in
Cp : Spesifik kepala tabung (Head), kJ/kg
D : Diameter dalam pipa (Tube), in
De : Diameter Ekuivalen, in
DB : Diameter penutup tabung (Bundle), in
DS : Diameter bagian dalam pipa (Shell), in
f : Faktor Friksi, ft2/in2
g : Percepatan Gravitasi
h : Koefisien Perpindahan Panas, Btu/hr.ft2.oF
h1, ho : Koefisien Perpindahan Panas Fluida Bagian Dalam, bagian luar tube
jH : Faktor Perpindahan Panas
k : Konduktivitas Termal, Btu/hr.ft2.oF
L : Panjang permukaan luar pipa (Tube) Pipa, ft
LMTD : rata-rata logaritmik dari perbedaan suhu (Logaritmic Mean
Temperature Difference), oF
N : Jumlah Baffle
Nt : Jumlah permukaan luar pipa (Tube)
PT : jarak antara permukaan luar dan dalam pipa (Tube pitch), in
∆PT : Return penurunan tekanan (drop shell), psi
∆PS : Penurunan Tekanan pada bagian dalam pipa (Shell),, psi
∆Pt : Penurunan Tekanan pada permukaan luar pipa (Tube), psi
ID : dalam (Inside) Diameter, ft
OD : luat (Outside) Diameter, ft
Q : Beban Panas alat penukar panas (Heat Exchanger), Btu/hr
Rd : faktor pengotor (Dirt Factor), hr.ft2.oF/Btu
Re : Bilangan Reynold, dimensionless
s : Specific Gravity
T1, T2 : Temperatur fluida Panas Inlet, outlet, oF
t1, t2 : Temperatur Fluida Dingin Inlet, outlet, oF
Ta : Temperatur Rata-Rata Fluida Panas, oF
ta : Temperatur Rata-Rata Fluida Dingin, oF
∆t : Beda Temperatur yang sebenarnya, oF
U : Koefisien Perpindahan Panas
Uc, Uo : koefesien bersih (Clean Overall Coefficient),keofesien menyeluruh
(Design Overall Coefficient), Btu.hr.ft2.oF
V : Kecepatan Alir, ft/s
W : Kecepatan Alir Massa Fluida Panas, lb/hr
w : Kecepatan Alir Massa Fluida Dingin, lb/hr
μ : Viskositas, Cp
4. KNOCK OUT DRUM
A : Vessel Area Minimum, m2
C : Corrosion Maksimum, in
D : Diameter Vessel Minimum,m
E : Joint Effisiensi
HL : Tinggi Cairan (Liquid), m
Ht : Tinggi Vessel,m
P : Tekanan Desain, psi
QV : Laju Alir Laju aliran (Volumetric) Massa, m3/jam
QL : Laju aliran cair (Liquid Volumetric Flowrate), m3/jam
S : batas tekanan (Working Stress Allowable), psi
t : Tebal Dinding Tangki, m
Uv : Kecepatan Uap Maksimum, m/s
Vt : Volume Vessel, m3
Vh : Volume kepala (Head), m3
Vt : Volume Vessel, m3
 : Densitas, kg/m3
 : Viskositas, cP
g : Densitas Gas, kg/m3
l : Densitas Cairan (Liquid), kg/m3

5. KOLOM DESTILASI
P : Tekanan, atm
T : Temperatur, oC
α : Relatif Volatilitas
Nm : Tahap (Stage) Minimum
L/D : Refluks
N : Tahap (Stage)/Tray
m : desain bagian atas pemisah (Rectifying Section)
p : desain bagian bawah pemisah (Stripping Section)
FLV : Cairan-uap faktor aliran (Liquid-Vapor Flow Factor)
Uf : Kecepatan Flooding, m/s
Uv : Laju aliran (Volumetric Flowrate), m3/s
An : area bersih (Net Area), m2
Ac : Cross Section/Luas Area Kolom, m2
Dc : Diameter Kolom, m
Ad : Downcomer Area, m2
Aa : daerah aktif (Active Area), m2
lw : panjang bendungan (Weir Length), m
Ah : Lubang (Hole) Area, m2
hw : tinggi bendungan (Weir Height), mm
dh : Lubang (Hole) Diameter, mm
Lm : Cairan (Liquid) Rate, kg/det
how : Weir Liquid Crest, mm Cairan (Liquid)
Uh : Minimum desain kecepatan uap (Design Vapor Velocity), m/s
Co : Orifice Coefficient
hd : tekanan lempeng (Dry plate Drop), mm Cairan (Liquid)
hr : Residual Head, mm Cairan (Liquid)
ht : Total tekanan (Pressure Drop), mm Cairan (Liquid)
hap : tekanan yang hilang (Downcomer Pressure Loss), mm
Aap : Area Under Apron, m2
Hdc : tekanan yang hilang di bagian kepala (Head Loss in the Downcomer),
mm
hb : Backup di Downcomer, m
tr : waktu tinggal(Check Resident Time), s
θ : Sudut Subintended Antara Pinggir Plate Dengan Unperforated Strip
Lm : nilai panjang (Mean Length), strip tepi yang tidak terlapisi
(Unperforated Edge Strips), m
 Aup : daerah strip tepi yang tidak terlapisi (Area of Unperforated Edge
Strip,) m2
Lcz : nilai panjang zona aman (Mean Length of Calming Zone), m
Acz : nilai zona aman (Area of Calming Zone), m2
Ap : Total daerah strip tepi yang terlapisi (Area Perforated), Ap
Aoh : Area untuk 1 Lubang (Hole) , m2
t : Tebal Dinding, cm
D : Diameter Tanki, m
r : Jari-Jari Tanki, m
S : Tekanan Kerja yang Diijinkan, atm
Cc : Korosi yang Diijinkan, m
Ej : Efisiensi Pengelasan
OD : Diameter Luar, m
ID : Diameter Dalam, m
EmV : Efisiensi Tray, %
ρ : Densitas, kg/m3
μ : Viskositas, N.s/m2
FA : fraksi daerah (Fractional Area)
He : Tinggi Tutup Elipsoidal, m
Ht : Tinggi Tanki, m

6. KOMPRESSOR
k = Cv / C p
n = Jumlah Stage
Pin = Tekanan input, atm
Pout = Tekanan output, atm
Pw = Dayar kompresor
Q = Laju Alir Volumetrik, ft3/min
T1 = Temperatur input, K
 T2 = Temperatur output, K
 = Efisiensi
 = Densitas, kg/m3
W = Laju alir massa, lb/jam
HP = Horse Power

7. POMPA
A : Area Alir Pipa, in2
Dopt : Diameter Optimum Pipa, in
f : Faktor Friksi
g : Percepatan Gravitasi, ft/s2
gc : Konstanta Percepatan Gravitasi, ft/s2
Hf : Total Friksi, ft
Hfs : Friksi pada Permukaan Pipa, ft
Hfc : Friksi karena Kontraksi Tiba-Tiba, ft
Hfe : Friksi karena Ekspansi Tiba-Tiba, ft
Hff : Friksi karena Fitting dan Valve, ft
Hd, Hs : debit (Head Discharge, suction), ft
ID : dalam (Inside) Diameter, in
OD : luar (Outside) Diameter, in
Kc, Ke : Contaction, Ekspansion Contraction, ft
L : Panjang Pipa, m
Le : Panjang Ekuivalen Pipa, m
NPSH : Net Positive Suction Head, ft . lbf/ lb
P uap : Tekanan Uap, psi
Qf : Laju Alir Volumetrik, ft3/s
Re : Reynold Number, dimensionless
Vs : kepatan ngisap (Suction Velocity), ft/s
Vd : kecepatan debit (Discharge Velocity), ft/s
 BHP : daya (Brake Horse Power), HP
MHP : daya (Motor Horse Power), HP
ΔP : Differential pressure, psi
ε : Equivalent roughness, ft
η : Efisiensi Pompa
μ : Viskositas, kg/m.hr
ρ : Densitas, kg/m3

8. REAKTOR
BMav : BM Rata – Rata, kg/kmol
CAo : Konsentrasi Metanol mula – Mula, kmol/m3
CBo : Konsentrasi CO Mula – Mula, kmol/m3
g : Percepatan Gravitasi, m/s2
HS : Tinggi Head Reaktor, m
H : Tinggi Reaktor Total, m
k : Konstanta Reaksi , m3/kmol.s, s-1
Qf : Laju aliran (Volumetric) Flowrate Umpan, m3/h
r1, r2 : Laju Reaksi 1,2, kmol/m3.s
t : Tebal Dinding Reaktor, m
µ : Viskositas Campuran, kg m/s
A : Diameter Molekul A,

B : Diameter Molekul B
N : Bilangan Avogadro
K : Konstanta Boltzman
T : Temperature Reaksi
MA : BM Molekul A
MB : BM Molekul B
E : Energi Aktivasi
R : Konstanta Gas
 OD : Outside Diameter, m
Db : Diameter Bubble, cm
Ao : Luas Orifice, cm2
VB : Volume Gelembung, cm3
Ug : Kecepatan Gas Masuk, cm/det
Ut : Kecepatan Terminal Bubble, cm/det
Us : Kecepatan Superficial Gas, cm/det
Dpp : Diameter Perforated Plate, m
App : Diameter Perforated Plate, m2
Nor : umlah Lubang Orifice
Lp : Jarak Pitch, m
g : Gas Hold Up

do : Diameter Orifice, m
DR : Diameter Reaktor, m

9. TANGKI
C : korosi yang diizinkan (Allowable Corrosion), m
D : Diameter Tanki, m
E : Joint Effisiensi
h : Tinggi Head, m
H : Tinggi Silinder Tanki, m
Ht : Tinggi Total Tanki, m
P : Tekanan, atm
S : tekanan yang diizinkan (Allowable Stress), psi
t : Tebal Dinding Tanki, m
Vh : Volume kepala (Head), m3
Vs : Volume Silinder, m3
Vt : Volume Tanki, m3
 W : Laju Alir Massa, kg/jam
ρ : Densitas, kg/m3

Dimensionless Number
NRe : Reynold Number
Sc : Schmidt
jH : Faktor perpindahan panas
f : Friction factor

DAFTAR NOMENKLATUR
NOMENKLATUR
No Rumus Keterangan Sumber
.
1.   B  Mencari nilai tekanan Felder, R.M., dan
Pi  exp  A   o  parsial gas pada Rousseau R. W., 1986
  T K  C  absorber halaman 248

2. Ya . Pt Mencari fraksi mol gas Felder, R.M., dan

Xa  terlarut Rousseau R. W., 1986
Pi
halaman 248
3. Q = n.Cp .ΔT Panas sensibel yang Felder, R.M., dan
dihasilkan Rousseau R. W., 2005
halaman 366
4. Q = n.ΔHv Panas laten Felder, R.M., dan
Rousseau R. W., 2005
halaman 379
5.  Tc  T2 
0 , 38
Panas Laten pada Felder, R.M., dan
  temperatur operasi Rousseau R. W., 2005
T  Tb 
ΔHv2=ΔHv1  c halaman 382
6. ΔHR298.15 K = ΔHf produk – ΔHf reaktan Panas reaksi Felder, R.M., dan
Rousseau R. W., 2005
halaman 447
7. beban furnace Kebutuhan Bahan Walas, S.M.,1990
LHV x Bakar di furnace halaman 213
Kebutuhan Bahan Bakar =
8. ΔHR1 = ΔHR298,15K + Panas Reaksi Felder, R.M., dan
Rousseau R. W., 2005
halaman 454
  n  CpdT   n  CpdT
produk reak tan
9. Menghitung laju alir Wallas, S,M. 1990. Hal
volumetrik 307
10. Menghitung luas cross Wallas, S,M. 1990. Hal
sectional area 307
11. Menghitung diameter Wallas, S,M. 1990. Hal
dalam 308

12 Menghitung ketebalan Wallas, S,M. 1990. Hal

dinding filter 308
13. Menghitung umpan Walas, S.M., 1990. Hal
volumetrik kompresor 618
14. Menghitung daya Walas, S.M., 1990. Hal
kompresor 618

15. C = 110% qfm Menghitung kapasitas Walas, S.M., 1990. Hal

kompresor 618
16. Q Menghitung panas Evans, F.L., 1980. Hal
qn =  yang dilepas 8
17. qr = 0,7 qn Menghitung panas Evans,F.L., 1980. Hal 8
bagian radian
18. T cross over = Tout - 0,7 (Tout - Tin) Menghitung temperatur Evans, F.L., 1980. Hal
dalam furnace 9
19. Tcross over  Tout Menghitung temperatur Evans, F.L., 1980. Hal
 rata-rata fluida 9
Tf 2
20. Tt = Tf + Tin Menghitung temperatur Evans, F.L., 1980. Hal
rata-rata dinding 9
21. Menghitung luas Evans, F.L., 1980. Hal
ARt = permukaan bagian 9
radian
22. Menghitung panjang Evans, F.L., 1980. Hal
A Rt bagian radian 9

Art a"
23. A = L . p. OD Menghitung luas 1 Evans, F.L., 1980. Hal
buah tube 15
24. Menghitung jumlah Evans, F.L., 1980. Hal
Nt = tube pada furnace 15
25. Acp per tube = m x L Menghitung luas Evans, F.L., 1980. Hal
permukaan yang dingin 15
26. (h) = (Nt/2 - 1) . m + OD + Tb Menghitung tinggi Evans, F.L., 1980. Hal
bagian radian 15
27. Ls = (Nt/2 - 1) . m + OD Menghitung lebar Evans, F.L., 1980. Hal
shield 15
28. Lebar seksi radian = (2 x y) + lebar shield Menghitung lebar Evans, F.L., 1980. Hal
bagian radian 15
29. Ar = Total area - α Acp Menghitung area Evans, F.L., 1980. Hal
radian 15
30. Menghitung panjang Evans, F.L., 1980. Hal
L= rata-rata furnace 15
31. qL = 2% x qn Menghitung panas Evans, F.L., 1980. Hal
yang hilang pada tube 15
32. Menghitung panas Evans, F.L., 1980. Hal
yang diserap 15
33. Panas Konveksi = Qduty – Qn Menghitung panas Evans, F.L., 1980. Hal
konveksi 11
34. SV = 1/t Menghitung space Levenspiel.,1999., Hal
velocity 93
35. Menghitung kinetika Smith, J.M, 2001. Hal
k1 = reaksi 172

36. VT = x L Menghitung volume Sinnot, R.K. 2001. Hal

tube 683
37. NT = VTR / VT Menghitung jumlah Sinnot, R.K. 2001. Hal
tube 683
38. VTR = NT x VT Menghitung Sinnot, R.K. 2001. Hal
keseluruhan volume 683
tube
39. Vk = (1– Φ). VTR Menghitung volume Smith, J.M. 2001. Hal
katalis 172
40. Clearance = ½ x OD Menghitung clearance Sinnot, R.K. 2001. Hal
646
41. pt = OD + C Menghitung tube pitch Sinnot, R.K. 2001. Hal
646
42. Vs = Vtr + Vf Menghitung volume Sinnot, R.K. 2001. Hal
shell 648
43.  As 
0,5
Menghitung diameter Sinnot, R.K. 2001. Hal
4  shell 675
Ds =  p 
44. HS = 0,25 x DS Menghitung tinggi Peters. 1991. Hal 538
head reaktor
45. HR = Panjang tube reaktor+2.Tinggi Head Menghitung tinggi Peters. 1991. Hal 538
reactor reaktor total
46. p 3 Menghitung volume Peters. 1991. Hal 538
 24 . DS  head reaktor
VHR = 2.  
47. VR = volume shell + volume head Menghitung volume Peters. 1991. Hal 537
reactor total reaktor
48. P.r Menghitung tebal Peters. 1991. Hal 537
t C dinding reaktor
.SE  0,6 . P
49. De = 1,1/OD x (Pt2 - 0,917OD2) Menghitung diameter Sinnot, R.K. 2001. Hal
equivalen 674
50. dP G  1    150.1   .  Menghitung
 pressure Fogler., 2004., hal 154
  . . drop
1,75 reaktor
. G
dL  . g c . d p    
3
dp 
51 T2 - T1 Perbedaan suhu rata- Kern,D.Q. 1965.
ΔT LMTD = rata Halaman 89
ln(T2 /T1 )
52 Jumlah tube, Nt = Jumlah tube Kern,D.Q. 1965.
A
Halaman 150
53 L x a" Luas area aliran Kern,D.Q. 1965.
Total flow area (at) = Halaman 138
54 hio = hi x ID/OD Koefisien perpindahan Kern,D.Q 1965, hal
panas tube 105
55 Flow area pada shell (as)= Luas area pada shell Kern,D.Q 1965, hal
 ID x C" x B  150

(144 Pt )
56 W Laju alir pada shell Kern,D.Q 1965, hal
Laju alir Gs = 138
as
57 De .G a Bilangan Reynold Kern,D.Q 1965, hal
Res = 150

58  k   Cp .  
1/ 3
  
0 ,14
Koefisien perpindahan Kern,D.Q 1965, hal 99
jH       panas shell
h0 =  D k   w 
59 hio x ho Tahanan panas dalam Kern, D.Q., 1965, hal
Uc = keadaan bersih 106
hio  ho
60 Uc UD Faktor pengotor Kern, D.Q., 1965, hal
Rd = 106
U c .U D
61 Pressure drop pada Kern, D.Q., 1965, hal
ΔPt = tube 147

62 Tahanan panas saat Kern, D.Q., 1965, hal

UD = keadaan kotor 89

63  0,061 x  g   l   g  x g c  Kecepatan massa gas Treybal,R.,E.1980 hal

   G' 201
 C f x  0,1 x J 
64 G Bilangan Schimdt Treybal,R.,E.1980 hal
Scg 
 G . DG 205

65 Flowrate gas masuk Cross section area Treybal,R.,E.1980 hal

A =
G' (area perpindahan 201
panas)

  2,09.10 .737,5L*
66 Liquid hold up Treybal,R.,E.1980 hal
6  206

f Gt 2 L n
L tW 2
ds 5, 22 x 10 10 x De s  t

67  Lo   LoW x H Hold up dinamis Treybal,R.,E.1980 hal

207

68 n Interfacial area Treybal,R.,E.1980 hal

 808. G ' 
a AW  m  . L *p 207
  0 ,5 
 G 
69 Koefisien gas Treybal,R.,E.1980 hal 
FG . S cg
2/3
 d s . G" 203 
 1,195  
G   g 1   Lo
 

70  Lo     Lt Jarak kosong antar Treybal,R.,E.1980 hal
packing 203

71 Koefisien liquid Treybal,R.,E.1980 hal

,0 45
K L . d s  d s . L *  0,5
204

 25,1  .SCL
DL   L 
72 FGa = FG . αA Koefisien volumetrik Treybal,R.,E.1980 hal
gas 207

73 A = L/(m . G) Faktor absorpsi Treybal,R.,E.1980 hal

309

74 p (D 22 - D12 ) Luas area anulus Kern, D.Q., 1965, hal

aa  104
4
75 p .D 2 Luas Area Pipa dalam Kern, D.Q., 1965, hal
ap (Luas area pipa) 
4 113

76 1/UD = 1/Uc + Rd Tahanan panas saat Kern, D.Q., 1965, hal

keadaan bersih 115

77 Q Luas permukaaan yang Kern, D.Q., 1965, hal

A 
U d .T dibutuhkan 115

78 Dopt = 3,9 Qf 0,45 x 0,13 Diameter optimum Peter,M.S., dan

pipa Timmerhaus K.D, 1991
hal 364
79 V2 Kecepatan linear Peter,M.S., dan
2 gc Timmerhaus K.D, 1991
hal 487
80 2  f  Le V 2 Friksi pada aliran Ismail, S., 2002 hal 41
H  x
fs D gc masuk

81 Kc Friksi karena adanya Ismail, S., 2002 hal 37

H   V2
fc 2α perubahan saluran
( pengecilan atau
 pembesaran pipa)

82 V2 Friksi Sambungan dan Ismail, S., 2002 hal 37

H Kf x
ff 2 gc Valve

83 FCI = (DC + IDC) Investasi modal tetap Peter,M.S.,

dan Timmerhaus K.D,
1991 hal 160
84 Pa  Pb Persamaan Bernouli Ismail, S., 2002 hal 39
 Za  Zb   Va  Vb  Hf
2 2
g

 gc 2 g

85 Total NPSH = Hsuc - Hp uap Total selisih tekanan Ismail, S., 2002 hal 52
pada pompa inlet
dengan tekanan uap
likuid
86 Tebal dinding tanki Peter,M.S., dan
Timmerhaus K.D, 1991
hal 537
87 Volume ellipsoidal Peter,M.S., dan
Timmerhaus K.D, 1991
hal 538
88 We = 0,00085 Wc (T1 – T2) Evaporation loss Perry, R. H, dan
Green,D.W.,1999, hal
12-17
89 Wd = 0,2% Wc Drift loss Perry, R. H, dan
Green,D.W.,1999, hal
12-17
90 We Blowdown Perry, R. H, dan
Wb = Green,D.W.,1999, hal
cycles  1
12-17
91 FCI  bunga TCI Waktu pengembalian Peter,M.S., dan
POT = ACF Peter,M.S., dan Timmerhaus,K.D.,1991
Timmerhaus,K.D.,1991 halaman 310
hal 297modal
92 CCP = n . ACF TCI Kas Kumulatif Peter,M.S., dan
Timmerhaus,K.D.,1991
hal 299
93 Net Profit After Tax Laju pengembalian Peter,M.S., dan
ROR =  100%
TCI investasi modal Timmerhaus,K.D.,1991
hal 297
94 WC = 15% TCI Modal kerja Peter,M.S., dan
Timmerhaus K.D, 1991
hal 183
95 TCI = FCI + WC Invetasi modal tetap Peter,M.S., dan
Timmerhaus K.D, 1991
hal 183

EKONOMI
1. Net Profit Before Tax :Biaya keuntungan sebelum pajak
2. Net Profit After Tax : Biaya keuntungan setelah pajak
3. Pay out time : Batas waktu pembayaran
4. Total final capital : Total modal akhir
5. Rate of Return Capital : Laju pegembalian modal
6. Break event point : Titik impas dimana pabrik atau perusahaan
dalam kegiatan operasinya tidak memperoleh
keuntungan dan kerugian
7. Total capital investment : Modal investasi
8. Fixed capital investment : Modal tetap
9. Working capital : Modal kerja Working capital adalah modal
yang digunakan untuk melakukan kegiatan
operasi pabrik. Woking capital untuk industri terdiri
atas sejumlah modal yang diinvestasikan pada
material, produk, biaya yang diterima,hasil
pembayaran langsung tiap bulannya, hutang dan
sebagainya.
10. Total Producing Cost : Biaya Produksi
11. General expenses : Pengeluaran umum
12. Annual cash Flow : Uang tunai yang yang diperoleh setiap tahun yang
didapat dari keuntungan setelah dipotong pajak
(NPAT) ditambah depresiasi
13. Time of Return Invesment : Lama Pengembalian modal investasi
14. Cummulative Cash Position: total kas tahunan (Annual Cash Flow, ACF) selama
umur pabrik setelah dipotong invetasi modal tetap
15. Salvage Value : nilai sisa yang merupakan perkiraan nilai jual atau
nilai pasar pada akhir masa pakai asset
16. Plant Overhead Cost : Biaya tambahan
17. Direct Cost : Biaya Langsung (Direct Cost, DC) adalah biaya yang
dikeluarkan langsung mempengaruhi proses
18. Indirect Cost : Biaya tidak langsung merupakan biaya yang tidak
secara langsung mempengaruhi proses,namun tetap
harus diperhitungkan karena akan mempengaruhi
proses apabila terjadi sespuatu pada saat proses pabrik
berlangsung.