Anda di halaman 1dari 5

EVALUASI PERFORMANCE DEHYDRATION VESSEL (01-V-2201)

DITINJAU DARI NERACA MASSA DAN ENERGI


Ihsanata Hamda Hukama1, Berlian Saputra2
1
Mahasiswa Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya
2
Mahasiswa Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya
*
email : 1nandaman97@gmail.com dan 2ben.saputra.indonesia@gmail.com

Abstrak
Dehydration Unit merupakan salah satu unit yang berada di Extraction Plant PT
Perta-Samtan Gas yang berfungsi untuk memisahkan water content yang
terkandung di dalam gas dengan menggunakan molecular sieve. Jenis molecular
sieve yang digunakan adalah NK-10B-Siliporite. Molecular sieve bekerja
berdasarkan prinsip adsorben. Molecular sieve menyerap water content yang
masuk sehingga kandungan water content yang tersisa maksimal 0,1 ppmv.
Efisiensi molecular sieve dapat ditinjau dengan memperhatikan kandungan water
content yang masuk equipment dan yang keluar equipment. Sebanyak 220,6623
Kg water content diadsorb hingga kadarnya mencapai 0,0086 Kg. Water content
sebanyak 220,6538 Kg terakumulasi pada pori-pori molecular sieve. Molecular
sieve yang terlah jenuh, diregerasi kembali menggunakan lean gas untuk
menguapkan seluruh kandungan water content yang terakumulasi. Berdasarkan
data tersebut, maka efisiensi penyerapan molecular sieve tersebut mencapai
99,9961%

Kata Kunci : Adsorbsi, regenerasi, molecular sieve, water content.

Abstract
Dehydration Unit is one of the units located at the PT Perta-Samtan Gas
Extraction Plant to separate the water content in the gas stream by using molecular
sieve. Type of molecular sieve used is NK-10B-Siliporite. Molecular sieve using a
adsorbent principle. The molecular sieve adsorbs water content until water content
left at 0.1 ppmv. The efficiency of molecular sieves can be observed by input of
water content that enters the equipment andout of equipment. As much of
220.6623 Kg of water content adsorbed until levels reach 0.0086 Kg. Water
content as much as 220.6538 Kg accumulates on molecular sieve pores. Molecular
sieve that has been saturated, can be regenate using lean gas to evaporate all
accumulated water content. Based on these data, the efficiency of molecular sieve
absorption reached 99.9961%

Keyword : Adsorbtion, regeneration, molecular sieve, water content.


1. Pendahuluan melakukan proses adsorbsi selama 6
jam akan diganti (switch) menjadi
Pengeringan gas merupakan
proses regenerasi, hal ini dilakukan
suatu proses mengurangi kadar atau
karena molecular sieve di dalam vessel
menghilangkan water content dari gas
telah jenuh. Molecular sieve yang
oleh suatu zat yang mempunyai daya
sudah jenuh akan diregenerasi kembali
serap terhadap water content. Tujuan
menggunakan aliran gas dari lean gas
utama pengeringan gas itu adalah untuk
sebesar 14 MMSCFD.
mencegah terjadinya kondensasi uap
air pada pemakaian atau proses lebih 2. Metodologi Penulisan
lanjut. Adsorpsi adalah proses dimana
molekul dari gas diserap oleh Studi Literatur
permukaan zat padat oleh gaya
permukaan. Sebuah adsorben sangat
mempengaruhi kadar zat yang diserap Pengumpulan data desain dan
pada proses. aktual
Dehydration system merupakan
system yang bertujuan untuk
menghilangkan water content pada 1. Data flowrate inlet dan outlet
aliran gas. Dehydration unit 2. Data Komposisi inlet dan outlet
menggunakan molecular sieve sebagai 3. Data Temperatur inlet dan outlet
media penyerap. Molecular sieve yang 4. Data Tekanan inlet dan outlet
digunakan pada vessel ini terdiri dari
ceramic ball , cecagel, NK10B-
Siliporite, ceramic ball 1/8, dan Perhitungan Neraca Massa dan
ceramic ball . Dehydration unit Energi
tersebut memiliki tiga buah vessel (01-
V-2201 A/B/C) yang dalam
pengoperasiannya masing-masing Kesimpulan
vessel tersebut memiliki kondisi yang
berbeda. Kondisi tersebut adalah
adsorpsi, regenerasi, dan standby. 3. Hasil dan Pembahasan
Dalam operasi normal, salah satu 3.1. Neraca Massa dan Energi
vessel melakukan proses adsorbsi, satu
vessel digunakan untuk proses Adsorbsi
regenerasi dan satu vessel di standby.
Pada proses ini, kadar water
content yang tersisa maksimal 0,1
ppmv. Secara design kandungan water
content yang memasuki unit ini sebesar
14 lb/MMSCF, tetapi secara actual
kandungan water content yang
memasuki unit ini sebesar 50-60
lb/MMSCF. Proses ini berlangsung
selama 8 jam secara design, namun
secara aktual proses ini dijalankan
selama 6 jam.Vessel yang telah
outlet Dehydration vessel kadar water
content-nya sebesar 0,45 ppmv yang
apabila dikonversikan menjadi 0,0086
Kg. Dari kedua data tersebut dapat
diketahui bahwa terdapat sejumlah
water content yang terakumulasi dalam
Dehydration vessel sebesar 220,6538
Kg sehingga dapat juga diketahui jika
kemampuan adsorpsi dari Dehydration
vessel adalah sebesar 99,9961 %.
Pada saat proses adsorpsi
berlangsung terdapat kenaikkan
temperatur pada Dehydration vessel
dari 315,2222 K menjadi 315,7778 K.
Dari tabel 1.2 diketahui jika terjadi
peningkatan jumlah kalor pada outlet
dari Dehydration vessel. Jumlah energi
H2O Akumulasi
% Adsorbsi = x 100% yang terdapat pada inlet Dehydration
H2O
vessel sebesar 6,7540 x 106 Kj,
220,6538 Kg sementara itu energi outlet Dehydration
= x 100% vessel sebesar 1.72798 x 1013
220,6623 Kg
% Adsorbsi = 99,9961 % Joule/day. Hal ini menunjukkan bahwa
ada sejumlah kalor yang digenerasi
oleh molecular sieve untuk melakukan
proses adsorbsi. Jumlah kalor yang
generasi sebesar 2,1275 x 105 Kj
tersebut membuat kandungan water
content terperangkap pada pori-pori
molecular sieve.
3.2. Neraca Massa dan Energi
Regenerasi

Dari beberapa data yang


dikumpulkan tersebut dapat diketahui
neraca massa dengan memanfaatkan
data komposisi serta flowrate inlet serta
otlet Dehydration vessel. Komposisi
senyawa-senyawa kimia yang terdapat
pada inlet Dehydration vessel dapat
dilihat pada komposisi feed gas.
Berdasarkan data, kadar water content
pada inlet Dehydration vessel sebesar
220,6623 Kg. Sementara itu untuk
merupakan massa water content yang
diregenerasi dari molecular sieve.
Temperatur inlet pada saat
proses regenerasi Dehydration vessel
adalah sebesar 51,8889 K sedangkan
temperature outlet sebesar 501,3333 K.
Hal ini dikarenakan proses regenerasi
menguapkan kandungan water content
yang diserap oleh molecular sieve.
Proses ini mengambil sejumlah
kalor sebesar 2,3476 x 107 Kj yang
terdapat pada aliran umpan. Panas yang
diserap molecular sieve menaikkan
suhu water content sehingga disebut
panas sensible. Pada proses regenerasi,
terjadi penyerapan panas oleh aliran
umpan untuk menguapkan water
content yang terdapat pada sistem
tersebut. Proses tersebut dikenal
sebagai proses endoterm. Pada proses
regenerasi ini terjadi perubahan jumlah
energi dari inlet yaitu 8,0029x107 Kj
menjadi 5,6553 x107 Kj.
Setelah proses adorspi 4. Kesimpulan
berlangsung selama 6 jam, maka
Dehydration vessel akan melakukan 1. Neraca massa suatu sistem dapat
proses regenerasi utnuk diketahui dengan mengolah data
mengembalikan kemampuan adsorpsi komposisi inlet dan outlet pada
molecular sieve seperti semula. Proses sistem tersebut.
regenerasi ini menggunakan aliran lean 2. Pada saat proses adsorpsi
gas, sehingga komposisi dari inlet terdapat sejumlah massa yang
Dehydration vessel dapat dilihat pada terakumulasi pada Dehydration
komposisi lean gas. vessel yang disebabkan karena
Dari komposisi inlet tersebut proses adsorpsi oleh molecular
diketahui jika kadar water content sieve.
adalah 0 Kg. Sementara itu water 3. Kemampuan adsorpsi molecular
content untuk outlet dehydation vessel sieve saat ini untuk aliran feed
sama dengan jumlah water content dengan kadar water content 50-
yang tadi teradorspi yaitu sebesar 60 lb/MMSCF mencapai
220.6538 Kg. Dari data tersebut 99,9961 %
diketahui jika terdapat kenaikan massa 4. Pada saat proses regenerasi,
outlet yaitu sebesar 114177,5157 Kg sejumlah massa water content
dari massa inlet sebesar 113956,8619 yang teradsorpsi sebelumnya
Kg dimana terdapat penambahan massa akan terikut 100% pada aliran
(generation) sebesar 220,6538 Kg yang outlet regenerasi.
5. Neraca energi suatu sistem dapat
diketahui dengan mengolah data
temperatur beserta heat capacity
dari masing-masing senyawa.
6. Perubahan temperatur sangat
berpengaruh pada nilai H dari
tiap senyawa.
7. Terjadi reaksi eksoterm pada
saat proses adsorpsi
Dehydration vessel, dan akan
terjadi reaksi endoterm saat
regenerasi.

Daftar Pustaka
Elliott, J.R, 1999. Introductory Chemical
Engineering Thermodynamics.
USA:Prentice Hall PTR.
Felder, R.M. Elementary Principles of
Chemical Process Second Edition.
USA: John Wiley & Sons, Inc.
Smith, J.M. Introduction of Chemical
Engineering Thermodinamics.Six
Edition. Singapore. McGraw Hill
Book.
Trayball, R. 1981. Mass Tansfer
Operation. Third Edition.
Singapore : McGraw Hill Book.

Anda mungkin juga menyukai