ISSN 1410-9891
Abstrak
Untuk mengetahui penggunaan garam yang optimal untuk regenerasi resin di unit water softener dilakukan
penelitian optimasi jumlah penggunaan garam dan laju alir larutan garam dengan memperhatikan waktu dan
biaya yang dibutuhkan. Penelitian dilakukan dengan cara meneliti performance sistem penggaraman yang
dilakukan saat ini di lapangan. Sampel diambil saat tahap Brine introduction saat regenerasi setiap 2 menit sekali
selama 55 menit. Sampel kemudian dianalisa kesadahannya dengan metode AAS. Selain itu dilakukan simulasi
regenerasi di laboratorium dengan variasi konsentrasi % NaCl dalam larutan garam, yaitu 6-12% serta variasi laju
alir 5-20ml/menit. Penggaraman optimal didapatkan dengan menggunakan larutan 12% NaCl dengan laju alir
sebesar 10 ml/menit ( 180 gpm) selama 35 menit.
Abstract
To know the optimum consumption of brine solution for regeneration of resin in water softener unit,
experimental optimation of consumption of brine and rate of brine solution were done. The experimental was
done by evaluating performance of rine introduction system which is used in Duri field today. Samples were taken
when brine introduction step of regeneration was being held every 2 minutes for 55 minutes . Then samples
were analised for their hardness using AAS method. Besides, simulation of regeneration was being held in
laboratory with variation of consentration %NaCl in brine solution, 6-12%, and variation of rate of brine solution
for 5-20 ml/minutes. The optimum brine introduction was reached by using brine solution of 12% NaCl and rate
10 ml/minutes (180 gpm) for 35 minutes.
sebagai eqivalen/kesetaraan CaCO3, atau sama HNO3, HCl, itrium 10mg/L, Larutan penyangga
dengan kemampuan untuk mengendapkan sabun[5]. pH10.
Kesadahan air diturunkan dengan Sedangkan peralatan utama yang
menggunakan resin penukar kation. Di PT Caltex digunakan untuk analisis adalah Separatory funnel
Pacific Indonesia, kesadahan air baku umpan tidak dan selang plastik untuk simulasi softener,
diijinkan melebihi 1 ppm. Pelunakan air di PT CPI peralatan titrasi dan Peralatan AAS (Atomic
dilakukan dalam beberapa unit water softener di Adsorption Spectophotometer). Penelitian
tiga CGS. dilakukan di CGS 1 dan di Technology
Setiap unit water softener mempunyai dua Environmental and Support Laboratory PT Caltex
vessel, yaitu Primary Softener dan Secondary Pasific Indonesia Distrik Duri.
Softener. Setiap vessel berisi sejumlah tertentu resin
penukar kation , Duolite C-20 yang bisa Analisa Performance Larutan Garam yang
digolongkan pada Strongly Acidic Kation Resin Digunakan Saat Ini
(asam kuat). Resin penukar kation ini merupakan
molekul yang memiliki porositas yang besar,
dengan Negatively Charge Site (bermuatan negatif). Sampel yang diambil adalah effluen tahap
Di dalam softener akan terjadi pergantian ion (ion brine introduction saat regenerasi softener
exchange) dimana ion-ion Ca2+ dan Mg2+ akan dilakukan. Sampel diambil dari keluaran primary
teradsorp oleh resin, menggantikan ion sodium. softener setiap dua menit. Selain itu dicatat juga %
Proses pelunakan ini berlanjut sampai resin menjadi NaCl yang digunakan dalam larutan garam sebagai
jenuh sehingga tidak lagi mampu mengikat Ca dan regeneran.
Mg sehingga perlu dilakukan regenerasi dengan Sampel disaring, dan diencerkan hingga 10
penggaraman yang bertujuan agar hardness yang kali. Kemudian sampel di masukkan ke beaker
ada di resin dapat digantikan oleh ion natrium yang glass. Sampel yang telah dimasukkan ke beaker
ada pada larutan garam sehingga resin dapat glass, sampel dimasukkan ke dalam AAS burner
digunakan lagi. Penggaraman dilakukan dengan dan dibaca berapa hardness totalnya . Hasil
melewatkan larutan garam (brine introduction) pembacaan hardness sampel dengan AAS
berkonsentrasi 6-12%.[1] diterjemahkan ke dalam grafik waktu vs hardness.
Untuk memenuhi kebutuhan garam, selain Dari grafik tersebut dianalisa bagaimana
memasok garam lokal, PT CPI juga mengimpor performance regenerasi oleh larutan garam dengan
garam dalam jumlah yang cukup besar. Garam % NaCl yang digunakan saat ini dengan melihat
yang digunakan untuk penggaraman sekitar 12 parameter waktu, biaya dan tercapai atau tidaknya
ton/hari untuk setiap CGS. Untuk menghemat regenerasi.
penggunaan garam, seringkali penggaraman
dilakukan dengan konsentrasi yang lebih kecil. Penjenuhan Resin Duolite C-20
Namun hal ini bisa menyebabkan waktu regenerasi
yang lebih lama dan bahkan menyebabkan tidak Resin Duolite C-20 di masukkan ke dalam
tercapainya regenerasi resin yang diharapkan, beberapa separatory funnel dengan volume yang
misalnya tidak semuanya kandungan ion Ca dan sama, 50 ml.
Mg di dalam resin tergantikan. Diperlukan suatu Air umpan merupakan larutan brine yang
penelitian untuk mengoptimasi penggunaan garam dibuat dengan melarutkan CaCl2.2H2O dan
agar hasil regenerasinya sesuai dengan yang MgSO4.3H2O ke dalam air dengan perbandingan
diharapkan.Penelitian ini bertujuan untuk 5:1 dan diaduk secara homogen menggunakan
mengoptimasi penggunaan garam (persentase NaCl agitator. Larutan brine yang akan dibuat memiliki
dan laju alir) untuk regenerasi resin penukar ion, kesadahan sebesar 150 ppm (batasan maksimal
Duolite C-20, dalam sistem pelunakan air (Water operasi di lapangan)
Softening) di CGS 1, CPI Duri. Larutan EDTA 0.01 ml dibuat dengan
melarutkan serbuk EDTA sebanyak 3,723 g ke
2. Metodologi Penelitian dalam 1 liter deionized water di dalam labu 1L dan
diaduk sampai homogen.
Air umpan dianalisa kadar awal kesadahan
Bahan kimia yang digunakan adalah resin penukar
totalnya sebelum diproses dalam kolom berisi resin.
kation asam kuat Duolite C-20, CaCl2.2 H2O,
Resin dialirkan terlebih dahulu dengan distilled
MgSO4H2O, NaCl, Sampel effluent brine
water hingga mencapai pH netral. Besarnya pH
introduction, Sampel larutan garam, Sampel outlet
ditentukan dengan mengunakan pH meter. Setelah
primary softener, Sampel outlet secondary softener.
pH resin netral, air umpan berupa brine dialirkan ke
Bahan analisa yang diperlukan adalah Larutan
kolom resin.
EDTA 0,01 M, Larutan Hardness 1 NaOH,
Di dalam kolom resin air dialirkan sesuai
Indikator EBT, Distilled water, larutan standar Ca
dengan variasi laju alir yang telah ditentukan dan
5mg/L, standar sol Mg 1mg/L, Preservation acid,
setiap 1.000 mL keluarannya sebagai efluen Pencucian balik dilaksanakan sampai air
ditampung menggunakan botol kaca. Penampungan cucian bersih, biasanya 30 menit pada kecepatan
dihentikan jika kesadahan efluen sama dengan alir sedemikian sehingga minimum 50 % partikel
kesadahan influen. akan mengembang, tetapi tidak sampai ada partikel
Analisis kesadahan total terhadap sampel yang terbuang. Kecepatan alir pencucian balik
air yang telah dikumpulkan dilakukan dengan dibuat sama untuk semua kolom, sebesar 20
metoda titrasi EDTA yaitu kesadahan total sebagai ml/menit.
CaCO3 sebagai berikut: Larutan garam (6 – 14%) regeneran
1. Ambil 10 mL air sampel memasuki peralatan melalui separatory funnel
2. Tambahkan larutan NaOH sebanyak 10 tetes plastik, mengalir ke bawah dengan variasi laju
(pH diatas 10) alirnya yaitu sebesar 5ml/menit, 10ml/menit dan
3. Tambahkan indikator EBT secukupnya. 20ml/menit. Aliran larutan garam akan masuk ke
4. Titrasi dengan larutan EDTA 0,01 M sehingga kolom berisi resin, kemudian mengalir melalui
sampel berubah dari merah menjadi biru muda. resin bed dan keluar melalui drain system.
Perhitungan[2] : Penggaraman dilakukan selama 120 menit. Setiap 5
Kesadahan = mL EDTA x 0,01 x100 x 1000 mg/mL menit effluen ditampung dan dianalisa hardnessnya.
10 mL Analisis kesadahan total terhadap sampel
Setelah mendapatkan nilai kesadahan yang air yang telah dikumpulkan dilakukan dengan
sama antara efluen dengan influen, kemudian metoda titrasi EDTA
resin diregenerasi dengan NaCl. Dari berbagai konsentrasi NaCl akan
didapatkan jumlah kesadahan yang dihilangkan dan
Regenerasi Resin Duolite C-20 dapat ditentukan berapa nilai konsentrasi dan laju
alir optimal dari pemakaian NaCl terhadap
Regenerasi resin Duolite C-20 terdiri dari regenerasi resin Duolite C-20.
4 tahap, yaitu Tahap pencucian balik, tahap
penggaraman, tahap pembilasan dan tahap
pembilasan cepat. Tapi dalam percobaan ini hanya 3. Hasil Penelitian dan Pembahasan
dilakukan tahap pencucian balik dan tahap
penggaraman. Hal ini karena data yang akan
dianalisa adalah performance larutan garam dengan Performance Regenerasi di Lapangan
laju alir yang digunakan saat penggaraman,
sehingga tidak perlu melakukan tahapan Regenerasi di CGS 1 saat ini
selanjutnya. menggunakan larutan garam dengan konsentrasi
Garam ditimbang dengan neraca analitis NaCl 6% dan 12%. Sampel diambil saat brine
sesuai kebutuhan untuk masing-masing variasi introduction (pengaraman) selama 55 menit.
regeneran. Jumlah garam yang dibutuhkan dapat Setelah dianalisa dengan menggunakan AAS
dilihat di tabel 1. Setelah itu garam dilarutkan ke diketahui kadar kesadahan di setiap sampel
dalam 5 liter air dan diaduk dengan menggunakan Profil effluen regeneran 6% NaCl saat
agitator. Larutan garam yang telah homogen brine introduction dapat dilihat di gambar 1.
dimasukkan ke dalam separatory funnel plastik dan
ditempatkan di atas kolom separatory funnel kaca
yang berisi resin.
Kesadahan Total
30000
Effluen (ppm)
Tahap ini dilakukan dengan mengalirkan Sementara Profil effluen regeneran 12%
air berlawanan dengan arah aliran air yang akan NaCl saat brine introduction dapat dilihat di gambar
diolah. Hal ini diperlukan untuk melepaskan zat 2..
tersuspensi/koloid yang tertahan pada bahan resin Regenerasi dilakukan dengan berbagai
dan mengembalikan posisi partikel-partikel resin tahap, salah satu tahap terpenting (utama) adalah
pada posisi semula yang sebenarnya. [3] tahap penggaraman. Penggaraman adalah
melewatkan larutan garam sebagai regeneran ke mengandung kesadahan yang lebih kecil dari
dalam vessel berisi resin yang telah jenuh. Pada regeneran 12 % NaCl, juga apabila dijumlahkan
penggaraman, reaksi yang terjadi adalah[4]: dari awal waktu hingga akhir penggaraman, jumlah
Ca ⎫ Ca ⎫ kesadahan yang dihilangkan lebih besar dilakukan
⎬ + 2NaCl → 2NaR + Mg ⎬⎭ Cl2 oleh regeneran 12 % NaCl. Hal ini menunjukkan
Mg ⎭ R2
bahwa regeneran 12% NaCl menunjukkan
(tidak larut) (larut) (tidak larut) (larut) performance yang lebih baik daripada regeneran
6% NaCl, karena jumlah NaCl yang semakin besar
akan mendesak Ca keluar dari resin lebih banyak.
Kesadahan Total Effluen
50000
Jika dilihat dari segi biaya yang
40000
dibutuhkan, dapat dilihat bahwa regeneran 6%
30000 NaCl membutuhkan biaya yang lebih sedikit, hal
20000 ini wajar karena jumlah garam yang dibutuhkan
10000 lebih kecil sehingga harganya akan lebih murah.
0 Begitu pula untuk harga per satuan jumlah Ca yang
0 10 20 30 40 50 60 dapat tergantikan, regeneran 6% menunjukkan
Waktu brine introduction harga yang lebih kecil, karena banyaknya Ca yang
dapat tergantikan juga lebih sedikit.
Gambar 2. Profil Effluen Regeneran 12% NaCl Tabel 2. Analisa Kesadahan Total dan Biaya dari
saat Brine introduction. Regeneran 6& NaCl dan 12% NaCl saat
Penggaraman di CGS 1, Duri Field.
Pada reaksi ini, terjadi penggantian ion Ca Kesadahan Biaya yang Biaya/jumlah
dan Mg dengan ion sodium (Na). Jumlah Na yang % Total Dibutuhkan Kesadahan
dilewatkan untuk regenerasi haruslah cukup banyak NaCl (mg) ($) Ca
(besar), karena pada prinsip pertukaran ion, pada yang
konsentrasi rendah dan temperatur normal potensi dihilangkan
pergantian ion meningkat seiring meningkatnya ($/Kg Ca)
valensi ion yang dipertukarkan, contohnya Na+ < 6 541.909.355,1 193,6028 0,3572
Ca++ < Al+++. [10]. Jika kita lihat dari prinsip ini saja, 12 1.030.918.819 389,205 0,3775
maka tidak mungkin Na dapat menggantikan Ca,
tetapi ada prinsip selanjutnya yang menyatakan Dari semua analisa dapat disimpulkan
bahwa pada konsentrasi tinggi, potensi pertukaran bahwa walaupun lebih mahal, regenerasi dengan
ion dengan valensi yang berbeda tidak berlaku, dan 12% NaCl lebih optimal, karena dapat
bisa menyebabkan ion dengan valensi yang lebih menggantikan Ca lebih banyak, yang berarti
kecil tetapi dengan jumlah yang lebih besar kondisi resin lebih bagus dan lebih potensial untuk
menggantikan ion dengan valensi lebih besar tetapi melakukan pelunakan air selanjutnya. Biaya yang
dalam konsentrasi yang lebih rendah. [3] Prinsip lebih mahal dengan regenerasi 12% NaCl juga tidak
inilah yang menjelaskan memungkinkannya terjadi terlalu signifikan besarnya, hanya sebesar 5,6%,
regenerasi. Untuk itu maka jumlah regeneran yang tetapi jumlah Ca yang dapat tergantikan lebih besar
dibutuhkan tentunya akan jauh lebih besar dari dan signifikan, yaitu sebesar 90,24%.
jumlah ion yang harus digantikan Selain melihat performance regenerasi
Dari kedua profil regeneran (6% & 12%), dilakukan pula penelitian mengenai konsentrasi
dapat dilihat kecenderungan pertukaran ion yang garam yang digunakan di lapangan. Analisa
terjadi, yaitu kecil pada awalnya, lalu meningkat dilakukan terhadap besarnya konsentrasi garam dan
sampai level tertentu dan akhirnya turun lagi hingga yang sama dengan kesadahan influen. Resin yang
jumlahnya hampir konstan. Hal ini menggambarkan telah jenuh ini memerlukan regenerasi untuk dapat
bahwa saat regenerasi pada mulanya baru sedikit memiliki potensi menyerap kesadahan kembali.
Ca yang dapat digantikan karena volume larutan Profil keseragaman persentase garam dalam
garam yang dilewatkan baru sedikit, tetapai waktu tertentu, yaitu 55 menit selama brine
semakin lama larutan garam yang dilewatkan introduction di lapangan. Hasil percobaan dapat
semakin meningkat sehingga jumlah Ca yang bisa dilihat gambar 3.
digantikanpun semakin banyak, tetapi kemampuan
pernggantian ini akan menurun karena jumlah Ca
yang bisa digantikan di dalam softener otomatis
sudah semakin kecil.
Jika dibandingkan kedua profil regenerasi
yang terjadi di lapangan, dapat dilihat bahwa
regeneran 6% NaCl pada akhir regenerasi
v o l um e e f f l u e nt ( L )
Gambar 3. Kurva Terobosan Kesadahan 50 ml
Resin dengan Laju Alir 10 ml/menit
Gambar 4. Kurva Terobosan Kesadahan 50 ml
Konsentrasi garam sepanjang waktu Resin dengan Laju Alir 10 ml/menit
penggaraman cukup seragam, kenaikan atau
penurunan hanya berkisar 4,25-5,83 %, sehingga
kualitas influen sudah cukup baik. Regenerasi Resin Duolite C-20
biaya dilakukan dengan menghitung jumlah biaya kolom 11 (12% NaCl, 10 ml/menit), sementara
garam yang diperlukan dengan berdasar kepada biaya total yang dibutuhkan terkecil dihasilkan oleh
harga garam saat ini, yaitu sebesar $62 per ton. kolom 1 (6% NaCl, 5 ml/menit), begitu juga
Hasil perhitungan dapat dilihat di tabel 3 dan Tabel dengan biaya per kilogram Ca yang dihilangkan
4. paling kecil dihasilkan oleh kolom 1.
Dari tabel 6. dapat dilihat bahwa untuk
kedua waktu penggaraman yang dibutuhkan,
kesadahan total yang paling besar dihasilkan oleh
12000
9000
8%, 5ml/menit
8000
8%, 10ml/menit
7000 8%, 20ml/menit
6000 10%, 5ml/menit
Gambar 5. Profil Kesadahan Effluen Regeneran saat penggaraman dengan variasi % NaCl dan Laju Alir
14000
13000 6%, 5ml/menit
12000
Kesadahan Effluen (ppm)
6%, 10 ml/menit
11000 6%, 20 ml/menit
10000 8%, 5 ml/menit
9000 8%, 10 ml/menit
8000 8%, 20 ml/menit
7000 10%, 5 ml/menit
6000 10%, 10 ml/menit
5000 10%, 20 ml/menit
4000 12%, 5 ml/menit
3000 12%, 10 ml/menit
2000 12%, 20 ml/menit
1000 14%, 5 ml/menit
0 14%, 10 ml/menit
0 5 10 15 20 25 30 35 40
14%, 20 ml/menit
Waktu Penggaraman (menit)
Gambar 6.Profil Kesadahan Effluen Regeneran Larutan Garam saat Penggaraman Selama 35 menit dengan
variasi % NaCl dan Laju Alir
12000
0
0 10 20 30 40 50 60
Gambar 7 Profil Kesadahan Effluen Regeneran Larutan Garam saat Penggaraman Selama 55 menit dengan
variasi % NaCl dan Laju Alir
Total yang dibutuhkan kesadahan regeneran 6% NaCl laju alir 5 ml/menit, diikuti
dihilangkan ($) yang dapat oleh kolom 4 (8%, 5ml/menit), dan 7 (10%,
(mg) dihilangkan 5ml/menit). Hal ini wajar karena semakin kecil
($/kg Ca) persentase garam dan semakin kecil laju lalir biaya
1 1.789,50 0,001023 0,57 yang dibutuhkan semakin kecil pula. Hal ini belum
2 956,66 0,002046 2,14 menunjukkan variasi mana yang optimal, untuk itu
3 740,63 0,004092 5,52 dihitung biaya yang harus dikeluarkan per jumlah
4 999,64 0,001364 1,36 Ca yang digantikan untuk setiap variasi yang
5 1131,84 0,002728 2,41 dilakukan.
6 1.015,90 0,005456 5,37 Hasil perhitungan biaya per jumlah Ca
7 1.147,27 0,001705 1,48 yang digantikan dapat dilihat pada tabel 4.4 dan
8 1.299,48 0,00341 2,62 tabel 4.5, keduanya menunjukkan bahwa biaya
9 994,22 0,00682 6,86 yang paling kecil dihasilkan oleh kolom 1 diikuti
kolom 4 dan 7. Hal ini disebabkan karena Ca yang
10 1.264,04 0,002046 1,62
tergantikan juga kecil, sehingga wajar apabila biaya
11 2.077,68 0,004092 1,97
per jumlah Ca yang digantikan juga ikut kecil. Hal
12 1.783,25 0,008184 3,69
menarik yang bisa dilihat adalah pada kolom 11,
13 1.021,32 0,002604 2,55 yaitu regenerasi dengan larutan garam 12% NaCl,
14 989,21 0,005208 5,26 laju alir 10 ml/menit dan kolom 12 yaitu yaitu
15 1.367,88 0,010416 7,62 regenerasi dengan larutan garam 12% NaCl, laju
alir 20 ml/menit. Dua kolom ini menghasilkan dua
Kesamaan kecenderungan ini menunjukkan jumlah Ca yang tergantikan dengan jumlah yang
bahwa lamanya waktu penggaraman tidak paling bsar berturut-turut, tetapi dengan biaya yang
mempengaruhi profil atau kecenderungan kurva masih lebih murah bila dibandingkan dengan
dari berbagai variasi yang dilakukan. Perbedaan kolom-kolom dengan jumlah Ca yang dihasilkan
dari waktu penggaraman akan berpengaruh pada jauh lebih sedikit. Hal ini menunjukkan bahwa
besarnya luas di bawah kurva yang akan kolom 11 adalah yang paling optimal melakukan
menunjukkan jumlah kesadahan yang berhasil di proses pertukaran ion. Tetapi kolom 1 adalah yang
hilangkan atau jumlah Ca yang bisa digantikan oleh paling menguntungkan dari segi biaya
Na. Untuk mencapai jumlah Ca yang
Untuk mengetahui keoptimalan suatu digantikan sama dengan kolom 11, kolom 1
variasi yang dilakukan, dilakukan perhitungan luas mmbutuhkan waktu selama 55 menit, jauh lebih
di bawah kurva gambar 4.6 dan gambar 4.7. Dari lama dari yang dibutuhkan kolom 11. Begitu pula
perhitungan didapatkan bahwa total kesadahan jika kita evaluasi waktu yang 55 menit untuk
effluen yang paling besar dihasilkan oleh kolom regenerasi, jumlah Ca yang digantikan oleh kolom
variasi ke 12, yaitu regeneran NaCl 12% dan laju 11 tetap lebih tinggi dari kolom 1, dan seterusnya.
alir 10 ml/menit, diikuti oleh regeneran NaCl 12% Karena lamanya weaktu regenerasi akan
laju alir 12 ml/menit dan regeneran NaCl 6% laju mempengaruhi lamanya service, maka waktu yang
alir 5 ml/menit. Hal ini menunjukkan bahwa lebih cepat lebih disukai karena akan menghasilkan
regenerasi dengan menggunakan larutan garam waktu service (proses pelunakan) yang lebih lama
12% NaCl dan laju alir 10 ml/menit adalah yang yang berarti air lunak yang dihasilkan lebih banyak.
paling optimal untuk dilakukan. Hasil ini juga Untuk itu, dapat bahwa kolom regenerasi dengan
sesuai dengan hasil analisa performance regenerasi larutan garam 12%, laju alir 10 ml/menit adalah
di lapangan. yang paling optimal melakukan regenerasi, baik
Membicarakan masalah regenerasi yang dari segi pertukaran ion maupun biaya yang
optimal juga tidak terlepas dari biaya yang dibutuhkan.
dibutuhkan, karena faktor biaya akan sangat
diperhatikan oleh pihak industri, penelitian yang
dilakukan tidak bisa hanya mementingkan kualitas
teknis saja, tetapi juga harus bisa menyesuaikannya
dengan biaya yang optimal sehingga bisa
diterapkan di lapangan. Untuk itu dilakukan 4. Kesimpulan
perhitungan berapa biaya yang dibutuhkan untuk
masing-masing variasi dalam simulasi lab. Hasil 1. Tahap Penggaraman dalam regenerasi resin di
perhitungan dapat dilihat pada tabel 4.4. dan tabel CGS 1 saat ini menggunakan larutan garam
4.5. dengan konsentrasi NaCl 6-12% dan laju alir
Dari kedua tabel ( tabel 4.4 dan tabel 4.5) 250 gpm selama 55 menit. Konsentrasi garam
dapat dilihat bahwa biaya yang paling kecil adalah sepanjang waktu penggaraman cukup seragam,
yang dihasilkan oleh kolom simulasi 1, yaitu kenaikan atau penurunan hanya berkisar 4,25-
Daftar Pustaka
1. Manual Standart operating procedure, “Water
Treatment Process : PT CPI-Produce” Duri
SBU, 2000
2. M., Parlindungan, “Performance Test For
Strong cationic Exchange Resin”, E&TS Lab
Support-Duri, PT CPI, Duri, 2001
3. Wachinski, Anthony M & Etzel James E.,
“Enviromental Ion Exchange, Principals and
Design”, New York, Lewis Publisher, 1997
4. ______, “Adsorption Phenomena”,
http://ias.vub.ac.be/General/Adsorption.Html
5. ______, “Introduction to Hardness of Water”,
http://www.mp-
docker.demon.co.uk/environmental_chemistry.
html