S2 2013 280004 Chapter1 PDF
S2 2013 280004 Chapter1 PDF
PENDAHULUAN
dunia. Kontribusi batubara terhadap kebutuhan total energi dunia berkisar 23%.
Setiap tahun dari 100% total produksi batubara indonesia, hanya 26% yang
China, India, Jepang, Taiwan dan Korea. Menurut data dari Asosiasi
Indonesia telah mencapai 280 juta ton, dan ekspor batubara mencapai 210 juta ton
per tahun.
batubara terbesar ke-6. Tahun 2008 China masih tercatat sebagai produsen
batubara terbesar dunia, diikuti oleh Amerika Serikat, India, Australia, Rusia dan
Indonesia. Pada tahun 2008 keenam negara produsen ini menghasilkan sekitar
90,6% dari total produksi batubara dunia. China merupakan produsen terbesar
konsumen batubara terbesar dunia yang mencapai 46% dari total konsumsi dunia.
1
Berdasarkan data dari Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI),
penambang batubara besar yaitu Bumi Resources, Adaro Energy, Kideco Jaya
Agung, Berau Coal, Indo Tambangraya Megah, dan Bukit Asam (PTBA).
sektor tambang batubara juga meningkat. Ini ditandai dengan semakin banyaknya
beroperasi namun juga pada perusahaan pemilik ijin konsesi yang belum mulai
valuasi yang tepat atas perusahaan perusahaan tambang batubara baik yang sudah
beroperasi maupun yang belum supaya diperoleh nilai wajar yang tidak merugikan
2
1.2 Rumusan Masalah
batubara yang telah beroperasi sejak tahun 1979, memiliki konsesi tambang
Tenggarong dan Tabang, dengan luas masing masing 900 dan 8.000 hektar.
Sampai dengan tahun 2005 perusahaan masih mencatatkan rugi dalam laporan
keuangannya. Namun sejak tahun 2006 bersamaan dengan mulai naiknya harga
perusahaan meningkat secara signifikan pada tahun 2008 mencapai Rp 100 milyar
dari total pendapatan sebesar Rp 300 milyar. Jumlah cadangan batubara berdasar
estimasi yang dilakukan oleh pihak manajemen pada saat itu adalah berkisar 10
Juta ton untuk lokasi Tenggarong dan 100 Juta ton untuk lokasi Tabang. Dengan
kinerja keuangan yang membaik dan potensi cadangan yang dimiliki perusahaan,
saham PT FS dengan harga beli yang ditetapkan adalah sebesar Rp 2,4 Trilyun.
Harga beli ini di tetapkan dengan menggunakan dasar penilaian 100% saham
perusahaan yang pada saat itu diperoleh nilai sebesar Rp 3,2 Trilyun.
transaksi ini kepada Badan Pengawas Penanaman Modal dan Lembaga Keuangan
ulang oleh Bapepam melalui MAPPI disebutkan bahwa valuasi yang menjadi
3
dasar penilaian terlalu tinggi sebesar Rp 370 Milyar, sehingga dilakukan koreksi
atas nilai 100% saham FS menjadi Rp 2,7 Milyar. Bersamaan dengan valuasi
ulang tersebut, Bumi juga menurunkan jumlah saham yang akan diakuisisi
menjadi 50%, sehingga harga yang disepakati pada transaksi yang terjadi tahun
melepaskan sisa 50% saham yang masih dimiliki. Pada saat ini perusahaan juga
lokasi Tabang dengan hasil akhir perhitungan sebesar 321 juta ton dan 14 juta ton
dimiliki jauh lebih tinggi dibandingkan ketika valuasi dilakukan oleh BAPEPAM
dimana pada saat itu baru diperkirakan sebesar 110 juta ton. Dengan kondisi
tersebut maka diperkirakan nilai perusahaan saat ini akan lebih tinggi
Oleh karena itu dengan tesis ini akan dilakukan valuasi ulang saham PT FS
agar diperoleh nilai wajar perusahaan yang lebih tepat sebagai dasar penjualan
Pertanyaan yang mendasari penelitian ini adalah berapa besar nilai wajar
nilai perusahaan yang lebih tepat dengan menggunakan data dan informasi terkini
4
sebagai dasar asumsi dalam valuasi, sehingga dapat diketahui nilai saham PT FS
saat ini agar dapat dipakai sebagai dasar bagi pemegang saham ataupun calon
baik dari internal perusahaan maupun eksternal seperti literatur buku, dan materi
lain yang dipublikasikan melalui media internet, juga sumber lain yang
mendukung.
2. Bagi pemegang saham dan juga para praktisi akan memperoleh keyakinan
Tesis ini terdiri dari lima bab dengan sistematika sebagai berikut:
5
Bab 1 Pendahuluan
Menjelaskan analisis atas data keuangan perusahaan dan analisis atas hasil
Kesimpulan dari hasil penelitian serta saran untuk pengguna penelitian atau
penelitian selanjutnya.